Anda di halaman 1dari 11

1.

Motivasi saya mengkuti program guru penggerak adalah agar dapat mewujudkan cita-
cita bangsa sesuai yang terkandung dalam amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional bahwa
kegiatan proses belajar mengajar harus mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan
bagi peserta didik agar dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta
kterampilan yang diperlukan peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu
melalui program guru pengerak saya ingin mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhla
mulia,sehat, berilmu, cakap, kreaif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.

Bagi saya untuk menjadi guru penggerak bukan perkara mudah, namun hal ini akan
menjadi tantangan yang luar biasa dan menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi saya
ketka mampu menggerakkan orang lain untuk enjadi yang lebih baik. Menurut saya,
intinya cukup dengan mengunakan metode dan model pembelajaran yang meyenangkan
untuk dapat menggairahkan peserta didik dalam mengikut proses belajar megajar, dan
menjadikan pengalama yang mengesanka pada diri peserta didik.

Dengan program guru penggerak akan menambah pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang
saya peroleh dan dapat saya terapkan di instansi yang saya tempati. Saya yakin bahwa
setiap orang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk di eksplorasikan. Namun
permasalahannya adalah kemauan dari setiap individu untuk berkreasi dan berinovasi
masih minim dan perlu didorong untuk berkembang.

Selain itu motivasi lain yang mendorong saya mengikuti program Guru Penggerak
adalah ilmu da pengalaman baru yang langka dan berharga. Terlebih lagi berbagai
manfaat dan keuntunangan dari pemerintah kepada guru yang menjadi guru penggerak
untuk masa yang akan datang.

2. Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai Guru Penggerak saya mampu untuk
memberikan suatu perubahan dinamika belajar pada siswa dengan membuat metode dan
model pembelajaran yang bersifat menyenangkan dan berpusat kepada keaktifan siswa.
Alasan saya yakin untuk menjadi guru penggerak adalah karena saya mampu untuk
menerapkan metode dan model pembelajaran yang menyenangkan tersebut serta mampu
untuk mempelajarinya sebelum menerapkannya. Selain itu alasan saya yang lain adalah
dengan menjadi guru penggerak saya akan dapat mengubah paradigma kehidupan belajar
di era sekarang ini dengan menerapkan pendidikan yang mengutamkn kepada keaktifan
anak dengan pedoman 3 semboyan Ki Hajar Dewantara yaitu :
a. Ing Ngarsa Sing Tuladha, yang artinya sebagai seorang guru apabila di depan
memberikan cntoh yang baik.
b. Ing Madya Mangun Karsa, yang artinya sebagai seorang guru apabila berada di
tengah guru bisa membangun motivasi dan kekuatan kepada peserta didiknya
c. Tut Wuri Handayani , yang artinya sebagai seorang guru apabila berada di belakang
memberikan dorongan yang baik kepada siswa.
Sebagi contoh dalam pelaksanaan pembelajaran sehar-hari, sebagai guru penggerak kita
harus tetap berpedoman dengan 3 semboyan Ki Hajar Dewantara tersebut.apabila kita
menerapkan contoh semboyan yang pertama maka kita harus memberikan contoh yang
baik kepada peserta didik di mulai dai cara kita berbusana, cara kita bertutur kata, dan
cara kita bersosialisasi dengan anak dan orang lain. Mengapa demikian ? karena memang
figure guru di depan merupakan sosok yang selau di lihat dan di ingat oleh peserta didik.
Dengan kita memberikan contoh berperilaku baik kepada mereka kita berharap merek
pn akan dapat meniru kebaikan yang kita contohkan tadi.
Dan apabila di dalam proses pembelajaran guru merupakan transfer knowledge kepada
peserta didik jadi sebisa mungkin kita harus bisa berada di tengah dengan sasaran
menyalukan ilmu kepada siswa maka kita harus membangun suatu kekatan dan motivasi
kepada peserta didik untuk bisa maksimal mendapatkan ilmu yang ditransfer kepadanya.

3. Contoh perubahan yang terlaksana di sekolahan saya adalah mengajarkan peserta didik
disiplin dan menumbuhkan kecintaan peserta didik pada kelas, sehingga peserta didik
dapat bertambah lebih semangatnya untuk belajar di dalam kelas yang menyenangkan.
Awal masuk di sekolah ini banyak hal yang saya lakukan di antaranya dengan mendesain
ruang kelas belajar yang inovatif dan meyenangkan, sehinga peserta didik bisa nyaman
belajar didaam kelas.
Di masa pandemi sekarang ini mendorong saya untuk membuat media pembelajaran yang
asyik menyenangkan yang berbasis ILMU TEKNOLOGI (IT) untuk dapat membantu
peserta didik memahami materi pelajaran daring di rumah. Media tersebut bisa berupa
video pembelajaran, rekaman suara saya dalam memberi pejelasan materi, dan juga
kadang memberinya ringkasan materi di dalam slide power point. Selain itu saya juga
melakukan kegiatan daring degan tata muka secara virtua. Untuk dapat bertatap muka
secara virtual saya meggunakan aplikasi zoom dan geogle meet. Akan tetapi kegiatan
virtual tersebut masih kurang maksimal di lingkungan saya karena di daerah saya
termasuk daerah desa yang sangat lemah akan koneks jaringan internet. Aplagi jika cuaca
mendung pasti akan selalu di iringi dengan mati listrik, sehingga jaringan internet
langsung putus tidak terdeteksi.
Disini saya memegang peranan sangat penting dalam proses pembelajaran. Walaupun
semua materi ada di internet, tetapi kedudukan dan fungsi guru tidak datap tergantikan
oleh media lain seperti : televise internet, dan lain-lain. Dalam proses pembelajara saya
bertugas sebagai direktur belajar,fasilitator, dan motivator dalam belajar. Sebagai direktur
belajar saya ertugas sebagai mengajar, membimbing dan mengarahkan utuk pencapaian
tujuan pembelajaran. Sebagai faslitator, guru memberikan kemudahan belajar bagi
peserta didik. Tugas terakhir saya yaitu sebagai motivator, disini saya sebai pembimbing
dan memberi motivasi yang mengarahkan peserta didik untuk kedepanna menjadi lebih
baik lagi.
Selain itu tugas saya di sekolah adalah mengajarkan peserta didik untuk lebih aktif dan
ikut serta dalam semua kegiatan yang ada di sekolah, dan semua matapelajaran yang
sudah di terapkan baik mencakup pengetahuan, sikap dan keterampian bagi peserta didik.

2.1 Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan bagi saya.
namun untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan komitmen bersama melalui
komunikasi yang efektif. bahwasannya, membangun komunikasi satu arah yang efektif
tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama
terkait tujuan yang akan dicapai. Saya sendiri mengalami kesulitan dalam membangun
komunikasi tersebut. Sebagai contoh ketika masa pandemi ini,membuat saya kesulitan
mengarahkan wali murit untuk selalu sabar dan terus mendidik membimbing anak-
anaknya belajar di rumah namun hal tersebut tidaklah mudah. Karena semua anak
memiliki perbedaan karakter dan cara belajar. Untuk anak yang cara belajarnya hanya
mau jika dengan gurunya di sekolahan, hal inilah yang menjadi tantangan wali murid dan
saya sebagai gurunya. Mengapa menjadi tantangan saya? Iya karena di masa pandemic
kita tidak boleh belajar di sekolahan dengan tatap muka. Dengan demikian banyak upaya
yang harus saya lakukan denga wali murid untuk mencapai keberhasilan anak tersebut.
Sehingga membuat saya untuk melakuakan belajar dengan mendatangi rumah setiap
peserta didik, namun hal ini tetap dengan persetujuan orang tua.

2.2 Kesulitan yang saya hadapi saat bekerja sama tidaklah terlalu menjadi masalah, karena
pada dasarnya saya mudah untuk berinteraksi dan lapang dada dalam menerima pendapat,
saran dan kritik dari orang lain, hal tersebut dapat menjadikan motivasi bagi saya untuk
dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sehingga jika pun terjadi penolakan terhadap
ide dan gagasan yang saya berikan merupakan hal yang wajar dalam sebuah tim. Yang
terpenting adalah tujuan bersama dapat tercapai, baik dengan ide saya sendiri maupun
dengan ide dari orang lain yang sekiranya lebih bagus. Bagi saya, ide terbaik dapat
muncul dari mana saja dan dari siapa saja. Untuk itu, tugas kita adalah melaksanakan
suatu program yang telah disepakati bersama dengan baik guna mewujudkan hasil kerja
yang sesuai dengan perencanaan awal. Keberhasilan sebuah program bukan terletak pada
kualitas ide melainkan akan bergantung pada kualitas kerjanya. Dengan demikian,
orientasi kerja bagi saya adalah proses dan hasil. Pada prinsipnya keberhasilan program
merupakan keberhasilan bersama dan begitu juga sebaliknya, dan keberhasilan bersama
menjadikan kebanggaan bersama pada sebuah organisasi atau sebuah tim. Saya meyakini
bahwa cara-cara seperti ini akan berdampak positif terhadap keberlangsungan suatu
organisasi atau tim dalam melakuakn kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan
hasil yang membanggakan.
2.3 Seperti yang sudah saya uraikan sebelumnya yaitu untuk mencapai tujuan bersama
dibutuhkan komitmen bersama melalui komunikasi yang efektif. bahwasannya,
membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang dibayangkan.
Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan yang akan dicapai. Saya
sendiri mengalami kesulitan dalam membangun komunikasi dan komitmen tersebut.
Untuk itu, upaya terpenting yang saya lakukan dalam mencapai komitmen dengan
berbagai pihak dalam bekerja sama adalah upaya emosional. Upaya tersebut saya lakukan
untuk saling mendekatkan diri kepada anggota pihak lain. Dengan mengenal lebih dekat
anggota lain, maka dapat menjadikan komunikasi dalam bekerja sama yang transparan,
terbuka dan sepaham, tidak ada perdebatan dan perbedaan. Sehingga komitmen bekerja
sama dapat tercapai sesuai dengan tujuan awal bersama.
Selain itu upaya yang saya lakukan yaitu dengan cara memberi pemahaman yang jelas
dan sederhana kepada setiap anggota tentang tujuan kerja sama dan manfaat kerja sama
bagi kita semua untuk mencapai tujuan akhir yang jelas di mengerti dan di terima oleh
berbagai pihak baik dari diri sendiri, maupun orang lain. Karena setiap orang memiliki
karakter dan pemikiran yang berbeda-beda, jadi dalam bekerja sama kita harus
menghindari perlakuan-perlakuan yang menyinggung hati atau perasaan orang lain, baik
itu yang mengandung latar belakang keluarganya, ekonominya, sosialnya, dan hubungan
perkawinannya. Mengapa hal tersebut harus di hindari? Iya, Agar dalam bekerja sama
dengan pihak terkait tidak terjadi perdebatan dan permasalahan yang akhirnya merugikan
bagi kita dan pihak lain juga.

2.4 Hasil yang saya peroleh setelah menerapkan langkah-langkah


pendekatan emosional, dapat meningkatkan intensitas komunikasi
satu arah untuk membangun kesepahaman bersama, mengakomodir
berbagai kepentingan anggota, memberikan motivasi, perlakukan yang
adil bagi seluruh pihak dan menghidari perilaku yang menyinggung
perasaan hati orang lain dalam kerja tim ternyata berhasil membangun
kolaborasi yang efektif dan mempercepat proses kerja sama.
Antusiasme para pihak dalam membangun komitmen bersama nampak
dari proses yang cepat dan hasil yang memuaskan. Sebagai contoh,
saat ini saya tidak kesulitan untuk melakukan penjelasan kepada wali
murit untuk terus sabar mendidik dan membimbing anak-anaknya. Saya
terus memberikan dukungan kepada wali murit untuk mencapai tujuan
bersama yaitu mencerdaskan anak-anaknya. Baik cerdas di akademik
maupun non akademik. Serta baik di sikap dan terampil dalam
berkarya dan berimajinasi.
3.1. Kapan pemasalahan tersebut terjadi? Permasalahan tersebut terjadi pada saat saya
melakukan pembelajaran di masa pandemic. Di masa ini saya melakuka kegiatan secara
daring dan pada saat itu peserta didik dituntut dengan media teknologi informasi yang
harus dia pahami. Ini menjadi permasalahan sendiri , bagi saya tidak terlalu kaget dengan
Daring, tetapi bagi para peserta didik ini menjadi permasalahan tersendiri. Tidak semua
peserta didik memahami apa itu Daring dan saya harus menjelaskan kepada semua
peserta didik dan wali murid apa saja yang harus di siapkan untuk bisa Daring. Peserta
didik harus mempunyai android ,aplikasi untuk daring dan juga kuota internet agar bisa
online. Hal ini menjadi permasalahan yang sangat komplek bagi saya ,tidak semua
peserta didik saya orang yang mampu, dalam artian tidak semua peserta didik
mempunyai HP dengan system android karena peserta didik kami ada yang benar-benar
dari keluarga yang tidak mampu. Mayoritas peserta didik kami adalah anak petani ketika
tidak ada panen menjadi masalah tersendiri bagi mereka, ini terkait dengan biaya internet
mereka harus punya kuota internet untuk online. Pada saat daring juga banyak kendala
salah satunya adalah pemahaman peserta didik yang kurang karena keterbatasan interaksi
secara langsung dan lemahnya koneksi di daera kami. Saat berkomunikasi banyak yang
pasif pada saat daring ini juga menimbulkan pertanyaan bagi diri saya kira-kira peserta
didik memahami dengan benar atau tidak apa yang sudah saya jelaskan pada saat daring
berlangsung.

3.2. Upaya apa saja yang akan saya lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Salah satu upaya yang akan saya lakukan pada masa pandemik adalah
dengan melakukan kegiatan belajar tatap muka secara kelompok di masing masing
alamat rumah peserta didik. Peserta didk saya tediri dari empat dusun , sehinga saya
melakukan kegiatan belajar tatap muka secara kelompok di masing masing dusun
tersebut. Dengan jumlah peserta dik di masng masing dusun kurang lebih 5-6 anak,
dengan jadwal bergantian setiap harinya, dan kegiatan tersebut hanya boleh berlangsung
maksimal selama dua jam pelajaran. Meskipun belum maksimal, akan tetapi ada
perubahan tersendiri bagi peserta didik untuk dapat bertemu langsung dengan saya
sebagai gurunya dan akan mengerti dan memahami langsung secara jelas penjelasan
materi yang belum mereka mengerti selama kegiatan daring berlangsung. Selain itu saya
juga melakukan kegiatan komunikasi dengan wali murid untuk memberikan jadwal
materi tatap muka di setiap kelompok, dengan memberitahukan jadwal materi tatap muka
kepada wali murit, saya bertujuan agar wali murid juga ikut turun tangan untuk
memberikan pengetahuan awal kepada anaknya sebelum bertatap muka dengan saya.
Mengapa saya melakkan hal tersebut? Iya, karena saya ingin sebelum kegiatan tatap
muka berlangsung, peserta didik sudah mendapat pengetahuan awal dari orang tuanya.
Sehingga, kegiatan tatap muka akan lebih terfokus dan lebih aktif. Jadi kegiatan ini tidak
lepas dari peran orang tua. Keberhasilan peserta didik di lihat dari upaya orang tua dalam
mendidik dan membiming anaknya di rumah dan tidak lepas dari upaya bapak ibu
gurunya pula.
3.3. Pertimbangan – pertimbangan atau alternative yang saya lakukan dalam membuat
keputusan adalah dengan meminta saran , kritik kepada kepala sekolah, teman sejawat
dan wali murit. Agar keputusan yang saya ambil tidak merugikan salah satu pihak di
tempat saya bekerja. Dengan informasi yang di berikan kepada saya, baik itu dari atasan
saya, teman sejawat atupun wali murit menjadikan kekuatan bagi saya untuk lebih
semangat dan giat dalam menjalankan tugas saya sesuai tupoksi saya.

Selain itu alternative lain yang saya lakukan adalah dengan mendekatkan diri dengan
peserta didik, sedekat hubungan orang tua dan anak. Upaya ini saya lakukan seperti
dengan megajak peserta didik untuk melakukan makan rujak bersama degan membagi
tugas setiap anak membawa satu buah sendiri - sendiri. Dan nanti kita akan
mengumpulkan buah yang di bawa menjadi satu, buah yang sudah terkumpul nantinya
akan di makan bersama oleh kita, tidak ada pebedan di antara kita, semua mempunyai
hak yang sama. Hal ini saya lakukan, agar di antara kita lebih dekat dan saling menjaga
hubungan kekeluargaan dengan teman dan guru. Tidak hanya itu upaya yang saya
lakukan, alternative lain yang saya lakukan adalah dengan mengajak peserta didik
belajar sambil bermain. Seperti yang saya lakukan yaitu dengan bermain tebak kata, di
permainan ini anak tidak hanya bermain,tetapi juga mengingat dan membaca. Hal ini
saya lakukan agar kegiatan belajar tidak membosankan bagi peserta didik, khususnya
peserta didik saya di kelas rendah. Selain itu saya juga melakukan upaya untuk
memberikan reward kepada peserta didik guna untuk meggairahkan belajarnya. Dengan
adanya reward tersebut membuat peserta didik lebih semangat untuk menjadi yang lebih
baik.

3.4. Tindakan apa yang akan anda ambil dan bagaimana hasilnya? Tindakan yang
akan saya ambil adalah dengan melakukan kegiatan belajar tatap muka yang
menyenangkan. Menyenangkan disini di dukung dengan adanya berbagai metode dan
media belajar yang seimbang. Selain itu dengan melakukan tindakan kegiatan belajar
yang melibatkan peran serta wali murid. Seperti halnya kegiatan cooking claas, dalam
kegiatan ini peserta didik bekerja sama dengan orang tua untuk membuat sebuah
makanan, baik makanan ringan maupun makanan berat, sesuai kreatifitas dan keinginan
peserta didk dan wal murit. Dengan kegiatan ini membuat peserta didik mengerti dan
memahami berbagai jenis bahan dan alat yang ada di dapur, selain itu membuat peserta
didik memiliki rasa kedekatan dengan orang tuanya yang menyenagkan dan tidak
terlupakan. Hal seperti ini tidak semua peserta diik melakukannya di rumah. Maka dari
itu saya melakukan kegiatan tersebut di sekolah. Kegiatan ini tentunya menjadikan kesan
terdalam bagi peserta didik dan wali murid. Terbukti dengan kegiatan ini, membawakan
hasil kepada peserta didik , seperti peserta didik lebih yakin dan peraya diri dalam
kegiatan belajar mengajar, tidak ada lagi pebedaan antar teman, semua berteman tanpa
membeda- bedakan perbedaan baik itu dari latar belakang peseta didik, sosialnya ataupu
IQ nya. Semua sama, dan mereka selalu teap menjaga kerukunan dan tetap berteman
baik.

4. 1. Perkembangan zaman menuntut saya untuk terus belajar hal-hal baru. Kapan waktu
tersebut terjadi? Ketika saya mulai mengabdi menjadi guru, maka di dalam hati saya dan
saya berprinsip harus bisa menjadi guru yang kreatif dan menyenangkan bagi peserta
didik. Hal ini membuat saya untuk terus mengikuti perkembangan zaman dengan selalu
membuat pembelajaran yang menyenangkan dengan berbagai metode pembeajaran sesuai
materi yang di ajarkan. Seperti contohnya adalah ketika ada penilaian kepala sekolah dan
pengawas sekolah terhadap kegiatan mengajar saya di kelas. Dalam kegiatan ini saya
menggunakn metode belajar “ couple card” yaitu metode pembelajaran yang berisi kartu
berpasangan yaitu ada kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Cara kerjanya saya membagi
kelas menjadi dua kelompok. Satu kelompok kartu pertanyaan dan satu kelompok kartu
jawaban. Dari masing-masing anak mendapatkan satu kartu sesuai kelompoknya,
kemudian masing-masing anak mencari pasangan atau mencocokan kartu jawaban dengan
kartu jawaban tersebut. Hal ini saya pilih karena peserta didik saya sangat hiperaktif “rebut
sendiri.” Peserta didik yang hiperaktif menurut saya sangat cocok dengan metode
pembelajaran game seperti ini, karena dengan game anak menjadi ada motivasi untuk
belajar. Dengan kegiatan ini saya mendapatkan feedback dari kepala sekolah dan pengawas
sekolah saya, bahwasannya saya harus lebih kreatif lagi dan lebih semangat lagi dalam
melakukan pembelajaran demi mencerdaskan anak-anak bangsa kita. Hal tersebut menjadi
tantangan bagi saya dan semangat saya untuk lebih baik dan membuktikan kepada kepala
sekolah dan pengawas sekolah saya bahwa saya bisa dan mampu dengan feedback yang
mereka berikan kepada saya.

4.2 Bagaimana cara anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda? Seperti yang sudah saya paparkan di atas, bahwasannya saya
orang yang terbuka menerima berbagai masukan dari orang lain. Karena dengan masukan
dan umpan balik tersebut menjadikan motivasi saya untuk menjadi pribadi yang lebih
baik lagi. Selain itu saya juga dapat menambah ilmu dan pengetahuan baru saya untuk
terus belajar hal-hal baru sesuai perkembangan zaman, guna meningkatkan kualitas saya
yang lebih baik lagi. Bagi saya hal tersebut tidaklah menjadi masalah serius, namun
menjadikan bekal saya untuk menjadi yang lebih baik, lebih kompeten , dan lebih
semangat dalam menjalankan tupoksi saya.
Selain itu cara saya menyikapi masukan tersebut dengan terus mendekatkan diri kepada
orang yang memberikan masukan, guna untuk lebih tau dan belajar dengan beliau untuk
dapat mencapai apa yang beliau sarankan kepada saya. Hal ini tidak lepas dengan
bantuan dan dukungan dari beliau yang memberikan umpan balik dan masukan kepada
saya. Jadi intinya, saya tetap melakukan komunikasi yang baik dengan beliau untuk
mencapai tujuan awal bersama. Tidak ada keberhasilan tanpa adanya masukan dari pihak
lain. Masukan dan umpan balik dari orang lain menjadikan kekuatan bagi saya untuk data
berdiri kokoh demi masa depan yang cerah dan sejahtera.

4.3 Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri, hal
berbeda yang saya lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri adalah saya
akan mencari kelebihan dan kekurangan dalam diri saya dalam menggali potensi diri
sendiri akan mempermudah untuk mencapai tujuan dan mempersiapkan diri jika ada
permasalahan. Untuk menghadapi kekurangan dalam diri, saya akan selalu mencoba dan
terus mencoba dan berusaha akan selalu memperbaiki diri saya. Selain itu saya pada saat
berusaha akan semaksimal mungkin menggali potensi pada diri saya, di saat itu juga saya
akan selalu bersikap terbuka dalam menerima saran, masukan dan kritikan dari teman
atau orang yang lebih paham dari saya. Karena masukan saran dan kritikan dari orang
lain akan saya jadikan bahan untuk introspeksi bagi diri saya agar lebih baik. Selain itu
saya akan mengembangkan potensi diri saya dengan mencoba hal-hal yang baru,saya
akan singkirkan perasaan takut pada kegagalan diri saya dan saya akan pelajari bidang ini
sampai saya handal dalam bidang ini. Dalam pengembangan diri selain memanfaatkan
masukan dan umpan balik saya akan terapkan kebiasaan yang baik , kebiasaan yang baik
yang di lakukan dalam kehidupan sehari-hari menurut saya akan mendorong untuk selalu
berfikir positif dan menuju ke arah yang baik dan lebih maju , ini bagi saya sangat
penting jika perbuatan atau kebiasaan baik ini di lakukan dalam kehidupan sehari-hari ,
tidak hanya akan membuat kepribadian sendiri yang lebih baik insyallah akan juga lebih
banyak manfaatnya untuk masyarakat sekitar , apalagi kita sebagai pendidik ini sangatlah
penting. Karena saya seorang guru sepatutnya menjadi contoh bagi peserta didik saya
yang selalu menanamkan kebaikan kepada mereka.

4.4 Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang anda sebutkan di dalam pekerjaan
anda? Seperti yang sudah saya paparkan di atas, bahwa aplikasi dari hasil proses
pembelajaran yang saya lakukan adalah dengan menggunakan media pembelajaran “
couple card.” Dengan menggunakan media pembelajaran tersebut membuat peserta didik
lebih antusias , lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu media pembelajaran
ini juga dapat menarik motivasi peserta didik untuk mengikuti kegiatan belajar. Karena
pada dasarnya semua peserta didik suka dengan permainan. Dengan media bermain game
seperti ini, menjadikan peserta didik yang awalnya tidak aktif dalam kegiatan belajar
konvensional menjadi lebih aktif dan lebih senang dan semangat dengan pembelajaran
yang berbasis permaianan. Tidak hanya ini, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
media game ini sudah berpusat pada peserta didik, jadi disini guru hanya berperan
sebagai fasilitator peserta didik. Dengan peran tersebut saya memfasilitasi media kartu
terlebih dahulu kepada peserta didik saya dengan membuat dengan aplikasi Microsoft
word ataupun aplikasi corel draw bagi guru yang sudah mahir. Kegiatan seperti menjadi
ilmu dan pengetahuan baru bagi saya untuk terus belajar demi mendapatkan hasil
pembelajaran yang kami inginkan.

5. Ceritakan pengembangan Anda terhadap orang lain! Kapan waktu anda melakukan
pengembangan? Waktu saya melakukan pengembangan ketika saya resmi menjadi kader
PKK di desa saya. Disini khususnya saya akan melakukan pengembangan untuk dusun
saya terlebih dahulu.
Siapa yang anda kembangkan? Apa yang memotivasi anda mengembangkan hal tersebut?
Sasaran utama yang akan saya kembangkan adalah ibu RT di dusun saya. Mengapa?
Karena administrasi-administrasi di dusun saya masih kurang perhatian. Contohnya untuk
pengisian Dasa Wisma per RT masih nol di dusun saya. Untuk itu saya memberikan
pengarahan dan mengajak ibu- ibu RT saya untuk aktif dan mengerjakan tugas tersebut
dengan bersama-sama. Hal ini saya lakukan karena saya merasa iri dengan desa lain yang
administrasi nya bagus. Dengan kejadian tersebut menggugah hati nurani saya untuk
berkembang dan harus bisa lebih menjadi bagus dari desa tersebut. Awalnya kita hanya
menyelesaikan admistrasi yang terlantar, setalah itu kami bekerja sama dengan membuat
program kegiatan seperti pengajian rutin setiap pekannya di masing² rumah warga, guna
untuk menjalin silaturahmi antar warga dan sekaligus mengirim doa kepada ahli warisnya
yang sudah terlebih dahulu meninggalkan kita. Tidak hanya itu pengembangan yang
terjadi di dusun saya, masih ada banyak lagi. Al hasil sekarang dusun saya telah menjadi
dusun yang berkembang dan menjadi dusun percontohan untuk dusun-dusun lain di desa
saya.

6. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Hal yang menjadikan saya fokus untuk
melakukan pengembangan adalah dengan melihat rendahnya tingkat kesadaran
masyarakat di dusun saya tentang pentingnya bersilaturahmi. Dengan keadaan di dusun
saya seperti itu, maka saya berinisiatif dan berfikir bagaimana caranya silaturahmi antara
warga dan ibu-ibu selalu terjaga dan selalu guyub rukun? Dengan hal ini saya melakukan
diskusi dengan warga untuk melakukan kegiatan yang bersifat menjaga silaturahmi antar
warga, seperti halnya kegiatan pengajian rutin setiap pekan di masing-masing rumah
warga. Dengan kegiatan ini silaturahmi tetap terjaga dan dapat pula bermanfaat untuk
keluarga yang sudah dahulu meninggalkan kita bisa mendapatkan kiriman doa setiap
pekannya.
Tidak hanya itu, pengembangan yang lain adalah dengan melakukan kegiatan berkarya
bersama setiap RT, kegiatan berkarya disini artinya kegiatan mengembangkan produk
yang menghasilkan demi kesejahteraan dan kemajuan dusun kami. Dengan hal ini kami
bekerja sama berfikir rembug pikir untuk membuat produk yang dapat di perjual belikan.
Dengan modal kecil, sehingga kami membuat berbagai jenis sandang dan pangan, di jenis
pangan dusun kami menjual banyak berbagai makanan dan minuman, diantaranya
minuman jus dari berbagai buah, dan makanan dari bahan alam, seperti puding labu
kripik singkong, krupuk bayam, dan masih banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan
semuanya. Hal tersebut kami lakukan untuk mendapatkan tambahan kas dusun. Dengan
kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan kas dusun kami, dengan kas dusun tersebut
dapat di gunakan untuk kegiatan pengembangan di dusun kami, seperti menambah untuk
penerangan jalan, pembangunan pagar mushola, dan lain sebagainya.
Walaupun awalnya banyak kendala untuk pengembangan dusun saya, akan tetapi kenda
tersebut tidaklah menjadi masalah berat bagi saya, saya tetap terus berjuang dan
mendukung demi kemajuan dusun saya. Banyak rintangan halangan yang kami lalui
untuk menjadi dusun yang berkembang. Karena kami yakin dan kami percaya
keberhasilan misi kami tergantung dari pimpinan kami. Dan selayaknya saya sebagai
wakil pemimpin dusun kami maka saya harus tetap terus semangat mengembangkan
dusun kami dengan melakukan berbagai hal yang sudah terpapar di atas tersebut.
Dengan kegiatan-kegiatan tersebut menjadi kekuatan bagi dusun kami khususnya bagi
saya pribadi untuk lebih semangat dan lebih kreatif demi kemajuan dusun kami dan
tujuan awal kami bersama.

7. Dukungan apa yang Anda berikan kepada orang tersebut? Hambatan apa yang anda temui
dan bagaimana cara anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut? Dukungan yang akan saya berikan kepada
orang tersebut bisa berupa dukungan moril ataupun dukungan materiin. Sebagai contoh
dukungan moril salah satunya adalah dengan memberikan dukungan emosional.
Mengapa? Iya karena dengan dukungan ini saya dapat memberikan perasaan nyaman,
perasaan di cintai dalam bentuk semangat , dan empati yang diperoleh dari interaksi
sosial, baik dengan hubungan keluarga,teman maupun tetangga bahkan orang lain yang
baru kita kenal.
Contoh lain yaitu dnegan memberikan dukungan berupa dukungan materiil artinya saya
dapat membantu orang tersebut untuk termotivasi mengembangkan dirinya dengan
memberikan barang yang memang mereka butuhkan untuk dapat mengembangkan
produk nya.
Hal ini tidak lah mudah, banyak sekali halangan dan rintangan yang saya lalui untuk
membangkitkan semangat warga demi kemajuan dusun kami. Seperti contoh, tidak
semua orang menerima dukungan dari saya, bahkan ada orang yang acuh cuek akan hal
ini, bahkan ada pula orang yang menjelekkan saya di belakang saya, dengan mengadu
domba saya dengan orang yang sudah mulai yakin dan semangat untuk berkembang,
akhirnya tergoda lagi hati orang tersebut untuk berkembang, dilema lagi orang tersebut,
kemudian saya melakukan berbagai cara untuk mengembalikan semangat orang tersebut
dengan mendekati nya, merangkulnya dengan berbagai inisiatif jitu dari hati ke hati. Dan
pada akhirnya semua aman terkendali. Saya yakin dan saya meyakini bahwa semua
menjadi mudah jika kita tetap terus semangat dan selalu berjuang demi kemajuan dusun
kita. Dengan demikian peran serta warga terutama pemimpin yang bijak membuat
kekuatan bagi warganya dan kemajuan bagi desanya. Jadi semua keberhasilan tidak
lepas juga dari doa warga bersama. Dengan menekuni kegiatan rutin yang sudah terpapar
di atas, membuat kekuatan tersendiri bagi dusun kami untuk lebih maju dan berkembang
sesuai perkembangan zaman dan tidak lepas untuk kita selalu hidup sesuai dengan yang
terkandung dalam makna sila sila Pancasila. Agar hidup kita menjadi bermakna dan
bermanfaat bagi orang lain khususnya bagi diri sendiri.

8. Bagaimana hasilnya? Seperti yang sudah saya paparkan di atas, bahwasanya


pengembangan ini membawakan banyak hasil bagi saya khususnya bagi dusun yang saya
tempati saat ini. Hasil bagi saya yaitu bahwasanya pemahaman akan silaturahmi dan
kegiatan untuk berkarya dapat berjalan sesuai apa yang saya harapkan. Selain itu hasil
untuk dusun saya adalah bahwasanya awal mulanya dusun saya sangat tertinggal, dimana
semua kegiatan baik dari administrasi dan kegiatan lainnya pasif, mengapa hal ini terjadi?
Iya karena di dusun saya tidak ada yang aktif sebagai kader PKK maupun posyandu di
balai desa. Hal ini terjadi karena di dusun saya tidak ada pemimpin dusun atau kepala
dusun atau kamituwo. Baru saat ini ketika saya menjadi kader PKK di desa saya, saya
langsung melakukan pengembangan untuk dusun saya. Pengembangan tersebut seperti
yang sudah saya paparkan di atas, dan pengembangan tersebut membawakan hasil bagi
dusun saya. Hasilnya adalah menjadikan dusun saya sekarang ini menjadi dusun yang
berkembang, maju baik di dalam administrasi nya, kegiatan organisasi nya, dan kegiatan-
kegiatan lain yang dapat menambah pendapatan kas dusun kami.
Hasil ini menjadi kekuatan bagi saya khususnya bagi dusun saya terutama warga semua
untuk terus semangat berkembang dan berkarya demi kemajuan dusun kami, dan demi
pendapatan kas dusun yang lebih meningkat.

Anda mungkin juga menyukai