Anda di halaman 1dari 12

1.

Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?

Pada era yang semakin maju pesat dan serba modern seperti ini, maka sebagai seorang guru saya dituntut untuk
dapat mengikuti perubahan dan perkembangan zaman serta dapat menyiapkan siswa untuk menghadapi segala
tantangan yang ada di depan mata dan dimasa yang akan datang, namun dengan tidak meninggalkan karakter dan
jati diri sebagai bangsa Indonesia yang berideologi Pancasila.
Motivasi saya menjadi guru penggerak, yaitu:
1. Meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kompetensi
Dengan mengikuti guru penggerak maka saya dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kompetensi. Dengan
meningkatnya keterampilan, pengetahuan dan kompetensi, maka akan berdampak pada diri saya pribadi khususnya, serta
lingkungan dan siswa secara umum. Dalam hal ini pengetahuan serta kompetensi saya sebagai guru dibutuhkan dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar dan dapat menjembatani dalam menyampaikan ilmu kepada anak didik agar
pembelajaran yang dilakukan dapat tersusun, terlaksana dan terarah dengan baik. Keterampilan di butuhkan guna mengolah
kelas dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna. Keterampilan, pengetahuan dan kompetensi menjadi
satu hal yang penting agar pembelajaran yang saya lakukan dapat berjalan baik dengan tetap memperhatikan kebutuhan
siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang telah dibuat dapat tercapai.
2. Menambah pengalaman
Dengan menjadi guru penggerak akan memberikan saya pengalaman yang baru dalam hal bagaimana belajar,
berkolaborasi, dan berbagi dengan rekan-rekan lainnya. Belajar dan berbagi ide dan pengalaman bagaimana menjadi
seorang guru yang mempesona dan berkarakter mulia . Seorang guru yang dapat membuat kegiatan belajar mengajar
menjadi menyenangkan, bermakna dan membuat siswa aktif dengan penuh keceriaan. Belajar dan berbagi ide serta
pengalaman bagaimana cara mengelola kelas dan menggunakan berbagai metode serta model pembelajaran. Selain itu,
berkolaborasi berbagi ide untuk dapat mewujudkan pembelajaran yang berdiferensiasi dan inovatif.
3. Menambah rekan dan menjalin silaturami
Tidak dipungkiri dengan menjadi guru penggerak akan menambah teman dan menjalin silaturahmi dengan para guru yang
memiliki energik yang saling memotivasi, dan memiliki pemikiran positif akan kemajuan dalam dunia pendidikan. Dengan
menjadi guru penggerak membuat saya bergabung dalam komunitas guru penggerak. Saya percaya ketika bergabung
dalam komunitas guru penggerak, maka akan membawa dampak positif bagi saya, membuat diri saya menjadi lebih baik.
Selain itu dalam komunitas ini saya akan bertemu, berkolaborasi dan berbagi dengan guru-guru penggerak lainnya. Dengan
berbagi pengalaman akan menambah referensi dan ide-ide pembelajaran yang dapat saya coba untuk dimodifikasi dan
diterapkan dalam pembelajaran yang saya lakukan.
4. Memiliki jenjang karier yang lebih baik
Ada sedikit harapan dalam benak, ketika saya dapat lolos dan diterima menjadi guru penggerak akan meningkatkan karier
saya sebagai seorang guru.
Upaya yang saya lakukan untuk mewujudkan motivasi tersebut, ialah
1. Banyak membaca baik buku maupun referensi online seperti artikel ataupun jurnal. Selain itu saya juga kan
mengikuti pengikuti pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kompetensi diri. Salah satu
pelatihan yang dapat diikuti seperti di “guru belajar dan berbagi” dari kemendikbud. Ada beberapa pelatihan pada “guru
belajar dan berbagi” yang telah saya ikuti seperti seri AKM dan Pendidikan Inklusif. Selain membaca dan mengikuti
pelatihan saya juga dapat berdiskusi (berbagi pengalaman) dengan rekan sejawat terkait hambatan/permasalahan dan
pembelajaran yang telah saya lakukan. Hal ini dilakukan dengan harapan adanya timbal balik ataupun saran dan
masukan sehingga saya dapat membuat perencanaan dan perbaikan terhadap pembelajaran yang akan saya lakukan
berikutnya.
2. Memulai dari diri sendiri bagaimana membangun komitmen untuk terus belajar, disiplin serta berbagi. Melakukan
hal-hal kecil seperti berpakaian rapi, tersenyum, menyapa dan dating tepat waktu. Selain itu belajar menjadi guru yang
terus tumbuh, belajar, dan membersamai dalam kegiatan belajar mengajar. Mulai konsisten secara bertahap memperbaiki
administrasi pembelajaran, serta tidak segan untuk berdiskusi, meminta masukan dan saran kepada rekan sejawat
terhadap apa yang dilakukan baik dalam pembelajaran maupun dalam hubungan interaksi social.
3. Bergabung dengan komunitas-komunitas yang dapat meningkatkan semangat serta motivasi untuk menjadi
lebih baik. Karena bergabung dengan komunitas yang baik atau berada dalam lingkungan yang memiliki visi untuk
pendidikan yang lebih baik akan mendorong dan memotivasi saya untuk melakukan hal yang baik juga.
4375 / 5000
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!

Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai guru penggerak, yaitu:


1. Cukup mampu di bidang IT
Saya cukup mampu di bidang IT. Dalam era sekarang ini pendidikan tidak hanya dilakukan melalui pembelajaran secara
klasikal di dalam kelas dengan guru, buku, papan tulis dan spidol. Namun kita sebagai guru bisa membuat kegiatan belajar
mengajar yang lebih baik bermakna dengan memanfaatkan IT dalam pembelajaran yang kita lakukan. Dalam pembelajaran
saya cukup sering memanfaatkan IT untuk membuat media pembelajaran, mencari referensi online baik video ataupun
artikel yang dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran. Selain itu saya juga memanfaatkan IT Sebagai penunjang
pembuatan administrasi mengajar.
Contohnya:
Memanfaatkan IT untuk membuat administrasi mengajar seperti Program tahunan, progam semester, pemetaan KD,
silabus, dan RPP. Selain itu saya juga memanafaatkan komputer untuk membuat daftar nilai di excel, hal ini sangat
membantu dan meringankan tugas saya, karena saya tidak perlu menjumlahkan lagi secara manual satu persatu nilai siswa.
Dengan memanfaatkan excel saya bisa memasukan rumus dan nilai siswa akan tehitung otomatis sesuai dengan rumus yang
kita masukan. Menggunakan powerpoint sebagai media ajar untuk menampilkan materi pada siswa agar lebih menarik.
Memanfaatkan google workspace for education untuk penunjang pembelajaran. Pada masa pandemi saya memanfaatkan
google meet untuk melakukan pembelajaran tatap muka virtual. Menggunakan google meet dengan akun belajar.id sangat
membantu saya dalam melakukan pertemuan virtual kepada siswa, karena tidak ada batasan waktu, siswa bias mengajukan
angkat tangan, serta saya dapat merekam pertemuan virtual tersebut sebagai laporan bahwa saya telah melakukan atau
melaksanakan pembelajarana jarak jauh. Dalam google meet saya membagikan materi dalam sebuah slide jika materi yang
saya ajarkan pada saat itu adalah tematik. Selain itu, saya juga memanfaatkan google forms sebagai alat untuk membuat
kuis atau melakukan penilaian harian atas ketercapaian pelajaran yang telah diberikan. Penggunaan google forms sangat
membantu dan meringakan pekerjaaan saya sebgai guru. Dengan google forms saya tidak perlu lagi mengoreksi pekerjaan
siswa dan membuat rekapan nilainya. Memanfaatkan aplikasi zoom untuk melakukan diskusi bersama teman teman
sejawat yang lain dan mengikuti pelatihan pelitahan untuk menambah kompetensi saya sebagai guru.
2. Mampu berkerjasama dalam team
Berkerjasama dalam team bukanlah hal yang mudah, karena dalam team pastinya terdiri dari beberapa orang. Dalam team
saya harus mampu menempatkan diri, menurunkan ego, bisa bekerjasama dan bertoleransi. Bagaimana saya dapat
menyesuaikan diri, memahami dan mempelajari karakter setiap anggota team lainnya, menjadi hal yang penting agar team
yang dibuat dapat solid, berjalan dengan baik, dan tujuan dari pembentukan team tersebut dapat tercapai. Mampu
Berkerjasama dalam team merupakan hal yang penting, karena dengan adanya team maka memberi ruang gerak yang
lebih besar serta tujuan dari target yang ditetapkan akan lebih besar pula, dengan catatan semua anggota team memiliki
empati, toleransi dan tujuan yang sama yaitu mensukseskan kegiatan/organisasi yang dibentuk.
Contohnya:
Saya juga aktif dalam KKG Guru kecamatan Dolopo sebagai Koordinator Kelas III. Sebagai kordinator saya berkomunikasi
dengan rekan guru anggota KKG kelas lainnya untuk melaksanakan dan mensukseskan kegiatan belajar mengajar
dikecamatan. Saya bersama rekan-rekan membuat perencanaan dan langkah-langkah pembelajarn yang akan dilakukan
agar pembelajaran disetiap sekolah di kecamatan Dolopo ini lebih inovatif. Melakukan kegiatan kegitan pelatihan untuk
menambah ilmu dan kompetensi guru dan saling berbagi pengalaman serta motivasi. Membuat kumpulan soal soal untuk
kegiatan daring masa pademi dan untuk penilaian harian. Dan hal tersebut tidak lepas dari kegiatan diskusi bersama yang
pasti didalamnya terdapat perbedaan pendapat dan pandangan serta pola pikir sehingga akhirnya tetap berjalan dengan
lancar karena penyikapan yang baik .
Selain itu saya juga aktif dalam organisasi takmir masjid dalam kepanitiaan kegiatan kerohanian dimasjid Darul Fattah
dengan berbagai kegiatan peringatan hari besar agama seperti panitia pembangunan masjid, amil zakat, pembagian hewan
khurban, peringatan isro mi’raj dan maulid nabi yang tentunya membutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik antar
anggota kepanitiaan lainnya.
4761 / 5000
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan
inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian,
dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang
terlibat bila ada)

1. Memberikan bimbingan belajar kepada siswa diluar jam pelajaran


Saya adalah guru yang mengajar dikelas 3 SDN Bangunsari 02 Dolopo, saya mendapati 3 siswa saya yang masih kesulitan
dalam membaca, sehingga saya berinisiatif dapat melatih mereka untuk membaca. Dan kegiatan tersebut saya lakukan
selama 1 jam setelah jam pulang siswa, tentunya hal ini sudah dalam pengetahuan dan persetujuan dari wali murid dan
kepala sekolah. SDN Bangunsari 02 Dolopo tempat saya mengajar ini berada di daerah pedesaan namun dekat lingkup
kecamatan sehingga ramai, sehingga saya juga melakukan komunikasi kepada kedua wali siswa tersebut terkait pemberian
jam tambahan diluar jam pelajaran, jadi saya menginfokan jika putra mereka harus pulang 1 jam lebih setelah jam pulang
sekolah dan orang tua merekapun menyetujui. Setelah menyetujui, 3 Siswa saya tersebut pulang 1 jam setelah jam pulang,
ketikasiswa saya selesai doa pulang mereka bertiga tetap tinggal dikelas untuk belajar membaca dengan saya, lalu saya
mengajak kedua siswa tersebut untuk mengajarkan mereka membaca. Cukup berat, namun beriring waktu sekitar 2 bulan
sudah mulai nampak kemajuan dari kedua siswa saya tersebut. 1 siswa sudah mulai bisa membaca dengan cukup lancar,
sementara 1 siswa lainnya sudah tidak kesulitan lagi untuk mengenal huruf (walaupun huruf disajikan secara acak tidak
tersusun dari huruf A samapi Z dan ia juga sudah mulia bisa mengeja sedikit demi sedikit. Setelah kurang lebih 3 bulan
siswa yang membacanya cukup lancer sudah dapat membaca dengan lancar tanpa mengeja, dan 1 siswa lainnya sudah bisa
membaca dengan cukup lancar. Melihat perubahan dan perkembangan yang mereka tunjukkan, membuat saya senang
karena usaha dan proses yang kami lakukan memberikan hasil dan dampak yang baik.
2. Membuat PPT, menggunakan Google Form dan memanfaatkan Zoom meeting untuk melakuakn tatap muka
virtual dengan siswa (ketika melaksanakan pembelajaran secara daring (Pembelajaran jarak jauh)).
Pada masa pandemi (Covid-19) dimana sekolah (pelaksanaan pembelajaran) dituntut untuk dilaksanakan secara daring.
Pembelajaran secara daring menjadi Sesuatu hal yang baru bagi saya. Pada saat Awal mula pembelajaran daring saya
mengajar di kelas 3, saat itu pembelajaran yang saya lakukan hanya menggunakan WhatsApp (WA) group, dengan
memfotokan materi berserta tugas yang harus siswa kerjakan dan mengirimnya ke group. Pengumpulan tugaspun dilakukan
melalui WhatsApp yang dikirim secara pribadi. Pembelajaran seperti ini berlangsung sekitar 2,5 bulan sampai kenaikan
kelas. Setelah tahun ajaran baru, yakni tahun ajaran 2021/2022 ternyata saya masih diberi kepercayaan untuk mengajar
dikelas 3 untuk menjadi wali kelas. disini saya mulai mencari referensi membaca artikel mengenai aplikasi yang bisa
digunakan untuk wadah pembelajaran secara daring dan tentunya gratis (free). Ada banyak referensi aplikasi yang dapat
digunakan sebagai wadah pembelajaran daring utamanya saat ada penilaian harian dan pemberian soal soal. Saya
memutuskan untuk menggunakan google form. Setelah mempelajarinya saya menginfokan kepada siswa dan orang tua
bahwa untuk kelas 3 ini saya akan menggunakan google form sebagai wadah pembelajaran dalam pemberian soal dan
pelaksanaan penilaian harian dan meminta mereka untuk mengerjakan saoal dengan klik link yang saya kirimkan ke
whatsapp grub kelas. Dalam penggunaan google form tersebut anak anak dimudahkan dalam mengerjakan soal dalam masa
pademi waktu itu. Selain itu anak anak bisa langsung mendapatkan nnilai hasil pekerjaan mereka secara langsung setelah
selesai mengerjakan soal. Harapan saya meskipun pembelajaran dilakukan secara daring, namun siswa masih mendapatkan
pelajaran yang baik. Selain itu penggunaan google form juga memudahkan saya sebagai guru dan juga siswa dalam
melakukan dan mengerjakan penilaian.
3. Menggunakan quizziz untuk melakukan penilaian harian (PNH)
Pada saat pandemi dan awal mula mengajar secara daring, saya mengajar di kelas 3 SDN Bangunsari 02 tahun ajaran
2020/2021. Ketika melakukan Penilaian harian yang dilakukan secara daring saya masih menggunakan cara biasa. Membuat
soal dan mengetik di word lalu mengirimkan file soal tersebut (dlm bentuk pdf) ke group paguyuban kelas 3. Saya ingin
menggunakan cara yang berbeda dalam melakukan PNH yang dilakukan secara daring. Setelah saya menggunakan google
form. Saya berfikir agar lebih variatif lagi dalam melaksanakan penilaian. Dari sini, mulailah saya mencoba mencari tahu
mengenai aplikasi quizzi dengan membaca artiket di internet maupun melalui video youtube. Setelah mempelajarinya, saya
mulai membuat soal di quizziz. sehari sebelum melakukan PNH, saya sudah menginfokan orang tua jika PNH yang akan
dilaksanakan besok menggunakan quizziz. Pada info tersebut tersebut saya juga menjelaskan langkah- langkahnya (siswa
tinggal mengklik link yang saya kirim, lalu akan masuk kedalam quizziz dan tinggal mengklik start). Orang tua siswa pun
memahaminya. Keesokan harinya ketika pelaksanaan penilaian harian berjalan dengan baik. Bahkan banyak oranag tua
yang mengirim chat WA secara pribadi jika anandanya senang menggunakan quizziz untuk PNH (tampilan quizziz menarik
disertai dengan music dan siswa bisa melihat nilai yang mereka peroleh). Hal ini saya lakukan agar memudahkan saya dalam
melakukan penilaian, serta memberikan pengalaman yang baru kepada peserta didik. Bagaimana mengerjakan penilaian
harian dengan aplikasi quizziz yang menarik.

6062 / 7000

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat
bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas,
perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan
kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan
mengapa? Gambarkan secara jelas!

Berinteraksi dan berkerjasama dengan orang lain memang menjadi sebuah tantangan, karena setiap orang memiliki
perspektif,motivasi, tujuan serta latar belakang yang berbeda. Kesulitan yang saya alami ketika mengajar di kelas kelas 3
SDN Bangunsari 02 tahun ajaran 2020/2021, yaitu ketika saya berkomunikasi dengan orang tua/wali dari 3 orang peserta
didik di kelas saya. Pada saat itu pelaksanaan pembelajaran telah dilaksanakan secara daring. Pada saat itu siswa saya
berjumlah 27 orang. Selama pembelajaran daring 26 siswa aktif mengikuti pelajaran serta mengumpulkan tugas di
classroom, namun ada 1 siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran dan mengumpulkan tugas. Kemudian saya
mencoba menghubungi orang tua/wali dari siswa tersebut melalui pesan whatsapp dan juga panggilan telepon, untuk
meminta orang tua/wali membantu dan berkerja sama agar anandanya dapat aktif mengikuti pelajaran dan
mengumpulkan tugas. Namun disini saya cukup kesulitan untuk menghubungi dan memberikan pehaman, karena no yang
ada pada group paguyuban kelas adalah no telepon walinya yaitu kakak dari siswa tersebut yang juga masih duduk di
bangku sekolah SMP. Siswa ini adalah anak yatim yang tinggal bersama kakak dan neneknya yang sedikit pikun (karena
faktor usia).
1264 / 5000
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam
situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai
tujuan yang telah direncanakan?

Sulitnya berkomunikasi dan memberi pemahaman dengan wali dari siswa tersebut untuk dapat memperhatikan dan
memotivasi adiknya dalam mengikuti pelajaran, karena no telepon wali yang saya punya hanyalah no kakaknya yang masih
duduk di bangku SMP. Ketika saya hubungi menggunakan telepon, namun telepon saya tidak di angkat dan sering pula di
tolak oleh wali dari siswa tersebut. Disini merupkan tantangan karena wali siswa yang saya hadapi adalah seorang anak
remaja yang belum dewasa. Pesan yang saya kirim ke no tersebut hanya di baca dan tanpa balasan. Saya terus mencoba
menghubungi wali siswa tersebut, akhirnya panggilan telepon saya di terima lalu wali siswa tersebut bilang tidak tau Bu,
Siswa R sudah tidak mau sekolah lagi. Hari berikutnya saya menghubungi lagi no telpon tersebut, tetatapi nomornya sudah
tidak aktif. Saya hampiri kerumahnya, namun tidak ada orang dirumah tersebut ketika saya kunjungi. Kemudian saya
meminta bantuan dari guru lain, untuk mencarikan nomor telepon dari keluarga lainnya. Guru tersebut berkata kasian saja
anak itu, tidak ada yang mengurusi tinggal bersama nenek dan kakaknya saja yang masih SMP, lalu Ibu itu memberi saya
nomor telpon tante dari siswa tersebut. Saya menghubunginya dan meminta tolong untuk memperhatikan dan
mengingatkan keponakannya agar mengikuti pelajaran dan mengumpulkan tugas. Serta saya meminta lagi nomor telpon
wali siswa lainnya. Setelah mendapatkan nomor telepon wali, saya menghubunginya kembali, lalu meminta dia dan siswa
saya untuk datang kesekolah. Keesokan harinya saya tunggu di sekolah namun mereka tidak juga datang, akhirnya saya
meminta wali dari siswa tersebut untuk mengirimkan lokasi mereka, sayapun mendatangi mereka dan bertemu dengan
siswa tersebut. Lalu saya membawanya kesekolah dan menyakan permasalahn han kenapa tidak aktif mengikuti pelajaran
dan mengumpulkan tugas. Saya mendengar alasannya lalu saya pun memberikan nasehat dan motivasi agar siswa
tersebut bisa kembali aktif mengikuti pelajaran. Pada saat itu saya juga meminta nomor telpon Ayah serta kakanya yang
lain.
2065 / 5000
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama?

Upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari wali siswa tersebut untuk berkerjasama yaitu:
a. Menghubungi Ibu dari siswa tersebut, lalu berbicara secara perlahan tanpa menyinggung perasaan. Memberikan
pandangan jika anaknya sudah dikelas 3 yang mana sebentar lagi akan naik kelas 4. Akan sungguh sangat disayangkan jika
anak tersebut menjadi putus sekolah. Setelah itu saya meminta bantuannya untuk dapat meluangkan waktu 5-10 menit
dalam 1 hari untuk dapat menelpon atau mengirim pesan kepada anaknya untuk menayakan kabar, pelajaran serta tugas
apa saja yang mereka dapatkan hari ini serta meningatkannya untuk segera mengumpulkan tugas tersebut jika telah selesai
dikerjakan. Karena saya yakin setiap anak pasti menginginkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Dengan
adanya waktu dan perhatian yang diberikan, maka anak akan merasa diperhatikan dan memiliki tanggung jawab untuk
mematuhi orang tua dan bersekolah dengan baik, karena ia sadar bahwa Ibu telah berkerja keras untuk menyekolahkan
dan memenuhi kebutuhannya.
b. Meminta kakak dari siswa tersebut untuk terus mengingatkan adiknya agar aktif mengikuti pelajaran dan
mengumpulkan tugas. selain itu, saya juga meminta kakaknya (wali siswa) agar mengirimkan foto ketika adiknya
sedang belajar
c. Saya memberikan perhatian lebih, setiap sore jika siswa tersebut belum mengumpulkan tugas. Maka saya
akan mengingatkan kakaknya melalui pesan whatsapp dan juga mengirimkan pesan kepada Ayah dari siswa tersebut
untuk memberitahukan jika anaknya belum mengumpulkan tugas.
d. Saya meminta siswa tersebut datang kesekolah 2 kali dalam seminggu, sehingga ketika siswa tersebut
tidak mengumpulkan tugas maka saya bisa memintanya mengerjakan tugas tersebut ketika bertemu saya di
sekolah. 1818 / 5000
Bagaimana hasilnya?

setelah melakukan berbagai upaya, meminta Ibu dari siswa tersebut untuk memperhatikan anakanya dengan meluangkan
waktu 5-10 menit sehari untuk menelpon/mengirimkan pesan kepada anaknya, meminta wali siswa (kakaknya) untuk
memantau dan mengirimkan bukti berupa foto ketika siswa tersebut belajar, saya memberikan perhatian lebih, serta
meminta siswa datang ke sekolah 2 kali dalam seminggu. upaya yang saya lakukan di sambut baik oleh orang tua (Ibu) dan
wali (kakak) siswa tersebut, serta siswa saya juga selalu datang kesekolah 2 kali dalam seminggu untuk menemui saya. hal
ini terlihat, dengan kembali aktifnya siswa tersebut dalam pembelajaran dan mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan.

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam menjalankan pekerjaan.
Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat
menjalankan tugas Anda.
Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara
jelas!

Setiap pekerjaan pasti memiliki permasalahan dan tantangan, apalagi seorang guru yang mendidik peserta didik dengan
karakteristik yang beragam. Ketika saya mengajar di kelas 3 SDN Bangunsari 02 tahun ajaran 2020/2021 ada beberapa
permasalahan dan tantangan yang saya hadapi terkait peserta didik. Salah satu Permasalahan dan tantangan yang saya
hadapi, yaitu Siswa saya yang berinisial B memiliki kendala dalam mengikuti pelajaran, siswa ini susah untuk duduk dengan
tenang, suka mengganggu teman (usil), berbicara semaunya dan sering memotong pembicaraan, ketika diberi pengertian
membantah, ketika mengerjakan tugas jarang selesai dan pada saat disuruh menyelesaikan dia ogah tak ogah lalu
mengerjakan sembarangan atau malah hanya mencoret bukunya. Sebagai guru saya merasa harus bisa menyelesaikan atau
mencari solusi terkait penanganan apa yang harus saya lakukan untuk siswa ini, agar siswa tersebut bisa bersikap dan
mengikuti pelajaran dengan baik.
967 / 5000
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa
saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?

Dalam menghadapi situasi tersebut, tentu saya perlu mencari solusi tindakan apa yang bisa saya terapkan untuk siswa
tersebut, namun tak dipungkiri tindakan tersebut juga berlaku bagi seluruh siswa di dalam kelas. Sebelum menentukan
solusi saya melakukan home visit untuk bertemu orang tua dari siswa tersebut. Saya bercerita dan mencari tahu lebih
dalam mengenai kebiasaan anak ketika dirumah. Orang tuanya berkata jika dirumah siswa B juga cukup aktif, dia suka
dengan aktifitas fisik, kadang membantah orang tua, sehingga tak jarang siswa tersebut berada dalam tekanan (dimarahi
oleh orang tuanya) dan takut akan cerita-cerita mengenai neraka. Setelah itu saya juga mencari tahu bagaimana sikap
tingkah siswa tersebut ketika masih duduk di bangku kelas 1. Untuk mengetahui hal tersebut, saya menanyakan dan
berdiskusi kepada guru kelas 1 sebelumnya. Apa yang diceritakan oleh guru tersebut kurang lebih sama seperti yang saya
alami dikelas mengenai sikap dan tingkah siswa B ketika belajar di dalam kelas. Tapi dari bincang-bincang sederhana itu,
saya mendapatkan hal baru, yaitu pernah suatu ketika siswa B diberi teguran yang cukup keras dan siswa tersebut
mengamuk dengan mendorong meja sampai terjatuh di lantai. Saya juga melakuakn observasi dan pengamatan sederhana
melihat bagaimana siswa B berinteraksi dengan teman-teman ketika jam istirahat dan saya juga mengamati bagaimana
sikap dan tingkah dia ketika mengikuti pelajaran olah raga di lapangan sekolah. Selain itu saya juga terkadang bertanya
dengan teman-temannya apakah dari kelas 1 siswa B sudah seperti itu, dan mereka menjawab Iya. Setelah itu, saya
mencoba membaca artikel di internet mengenai bagaimana menangani siswa dengan karakter seperti itu, ada banyak
artikel yang saya baca sebagai referensi tindakan yang dapat adaptasi dan gunakan untuk menangani siswa tersebut.
Sampai suatu ketika saya membaca artikel dan jurnal mengenai anak berkebutuhan khusus. Di sini ketika saya membaca
dan memahami ciri-ciri anak berkebutuhan dengan gangguan prilaku yaitu Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD),
saya pun menemukan beberapa ciri-ciri anak yang menderita ADHD pada siswa tersebut. Dari situ saya mulai mencari
solusi penangan bagi siswa tersebut dengan memperhatikan cerita/ info dari orang tuanya mengenai kebiasaan/sikap siswa
tersebut ketika di rumah, serta mencari referensi bagaimana penangan siswa anak yang mengalami gangguna prilaku
ADHD.
2492 / 5000
Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi
yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Untuk membuat sebuah keputusan, maka di perlukan pertimbangan yang baik. memikirkan dampak positif ataupun
dampak negatif yang dapat timbul dari keputusan tersebut. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya dalam
membuat keputusan dalam hal ini tindakan yang akan saya terapkan kepada siswa tersebut, yaitu apakah keputusan yang
saya ambil akan memberikan dampak positif terhadap siswa tersebut?, apakah keputusan yang akan diambil memiliki
efektifitas yang baik dalam merubah sikap dan tingkah siswa?, apakah keputusan yang akan di ambil memberatkan bagi
siswa tersebut?.
Adapun beberapa alternatif dalam membuat keputusan yaitu, memarahi siswa tersebut secara langkung ketika melakukan
kesalahan dengan suara nyaring dan lantang dan mata yang melotot, menghukum dengan berdiri didepan kelas selama
beberpa menit dengan mengangkat kaki satu dan kedua tangan memegang telinga, membersihkan toilet, menuliskan kata
saya tidak akan mengulangi hal itu lagi sebanyak 15 kali, melaporkan kepada orang tua mengenai sikap dan tingkah siswa
tersebut ketika di dalam kelas, membuat peraturan kelas berserta sanksi yang harus di sepakati oleh semua siswa,
menghukum dengan meminta siswa lari keliling halaman sekolah sebanyak 2 kali putaran, Selain itu saya juga membaca
artikel dan jurnal mengenai anak berkebutuhan dan bagaimana treatment atau penanganan bagi anak yang mengalami
gangguan prilaku ADHD. selain itu,saya juga membaca artikel mengenai tindakan apa saja yang dapat guru terapkan ketika
memiliki siswa dengan gangguna perilaku ADHD.
1548 / 5000
Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Setelah mempertimbangkan banyak hal saya pun mengambil tindakan yaitu membuat peraturan kelas. Tindakan tersebut
saya ambil agar siswa B tidak merasa mendapat diskriminasi, karena Peraturan kelas tersebut juga berlaku bagi seluruh
siswa di kelas. Selain peraturan kami juga menetapkan sanksi atas setiap pelanggaran yang dilakukan. Peraturan kelas di
buat agar siswa bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang mereka lakukan. Selain itu, saya juga melakukan
pendekatan persuasive dengan Bahasa yang halus dan perlahan, karena jika siswa B diberi tahu dengan teriakan dan marah-
marah maka respon yang akan dia berikan yaitu menjadi acuh (tidak mendengarkan). Alhamdulillah dengan dibuatnya
peraturan kelas, maka siswa B menjadi lebih baik. Dia sudah mampu duduk dengan lebih tenang, menggangu (usil) kepada
teman juga berkurang, lebih fokus, dan mengerjakan tugas dengan cukup baik, dia pun juga menjadi sedikit lebih sabar dan
mulai bisa berkerjasama dengan teman.
969 / 5000

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan
atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat
menerima masukan atau umpan balik tersebut?

Pada waktu itu sekitar bulan Juli tahun 2016, ketika saya mendapatkan tugas untuk mengikuti pelatihan IN/Mentor Guru
Pembelajara yang di laksanakan oleh PPPPTK TK dan PLB Bandung di LPMP Kalimantan Timur. Pelatihan ini menjadi
pengalaman pertama dan luar biasa bagi saya. Karena pada saat itu status saya masih seorang guru honorer. Mengikuti
pelatihan tersebut membuat saya berada dalam lingkaran para pendidik yang menurut saya luar biasa, memotivasi dan
menginspirasiSelama mengikuti pelatihan IN/Mentor ada banyak sekali masukan dan umpan balik dari tugas yang saya
kerjakan. Sebagai seseorang yang ingin berkembang saya harus berjiwa besar dan berpikiran terbuka. Dengan mengikuti
pelatihan IN/Mentor Guru banyak yang saya pelajari dan masukan agar bisa menjadi seorang pendidik yang tidak hanya
mengajar tetapi juga mendidik. Bagaimana saya sebagai seorang pendidik bisa merangkul dan berbagi dengan rekan
sejawat lainnya untuk terus belajar, berkembang dan meningkatkan kompetensi diri. Bagaimana saya sebagai seorang
pendidik diajarkan cara untuk melakukan pembelajaran dengan pendekatan pedagogic, karena dengan ikut sertanya saya
dalam pelatihan IN/Mentor guru Pembelajar maka nantinya saya akan memiliki tugas untuk berbagi dengan guru-guru
lainnya. Jadi, di sana saya di ajarkan bahwa memberikan pembelajaran/ materi untuk orang dewasa harus berbeda dengan
metode yang selama ini saya gunakan kepada peserta didik. Ketika mengahadapi peserta didik (SD) saya menggunakan
pendekatan pedagogi, namun jika berhadapan dengan orang dewasa saya harus menggunakan metode andragogi.
Bagaimanapun masukan, umpan, balik dan pengalaman yang saya dapatkan ketika mengikuti pelatihan IN/Guru Pembelajar
membuat saya semakin lebih baik, karena dari pelatihan tersebut membuka pikiran dan memotivasi saya untu dapat
melakukan yang terbaik sebisa saya bagi peserta didik.
1866 / 5000
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?

Setiap masukan dan umpan balik sangat bermanfaat bagi proses pengembangan diri seseorang, karena dari situlah saya bisa
mengintrospeksi diri dan mencari solusi agar masukan tersebut bisa saya jadikan sebagai motivasi untuk memperbaiki,
intropeksi dan pengembangan diri. Saya harus menerima dengan bijaksana dan berjiwa besar dalam menerima masukan
dan umpan balik yang diberikan oleh pelatih dan rekan-rekan saya lainnya. Tidak hanya itu, mengikuti pelatihan IN/Mentor
Guru Pembelajar membuat saya menjadi lebih baik. Masukan yang diberikan oleh pelatih dan rekan-rekan menjadikan diri
saya lebih menggali potensi dan belajar untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan serta kepribadian diri. pengalaman
serta berada dalam lingkaran orang-orang yang memiliki, etos kerja, disiplin, dan motivasi yang baik dalam pendidikan,
memberikan dampak yang nyata pada diri saya. Banyak hal yang saya ambil dari pelatih dan teman-teman lainnya dalam
pelatihan tersebut, entah dari bagaimana membawa diri dan bersikap, bertutur kata yang tertata dengan baik, semangat,
rasa percaya diri, berkerja sama, toleransi. Dari pengalaman itu pulan, memotivasi saya untuk terus belajar dan
meningkatkan kompetensi.
1190 / 5000
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda
lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana
hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Proses pengembangan diri dapat dilakukan tidak hanya memanfaatkan masukan umpan balik dari orang lain atas apa yang
telah saya lakukan. Namum pengembangan diri juga bisa saya lakukan dengan mengikuti bimbingan teknis, pelatihan
ataupun mencoba menggunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa. Untuk pengembangan
diri saya mengikuti bimbingan teknis dari laman guru belajar dan berbagi pada seri Asesmen Kompetensi Minimal (AKM)
dan Pendidikan Inklusif. Pada era digital seperti ini saya juga melakukan pengembangan diri dengan mengikuti pelatihan
Google Master Trainer (GMT) Level 1 dan Level 2. Ada banyak sekali pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang
saya dapat selama mengikuti pelatihan tersebut. Dalam mengikuti pelatihan ini pula saya harus bisa keluar dari zona
nyaman, membuka pikiran untuk dapat maju dan berkembang mengikuti perkembangan zaman. Bagaiman pemanfaatan
google workspace for education dalam pembelajaran dan membantu pekerjaan saya menjadi lebih mudah. Selain itu, saya
juga pernah mencoba menggunakan model pembelajaran cooperative learning type make a match dalam proses
pembelajaran yang saya lakukan. Penggunaan model pembelajaran tersebut mendapat respon yang baik dari peserta didik
saya. Karena model pembelajaran kooperatif learning type make a match membuat siswa menjadi lebih aktif dan
pembelajaran menjadi menyenangkan. Karena siswa di bagi menjadi 2 kelompok. 1 kelompok soal dan 1 lagi kelompok
jawaban. Lalu meminta beberapa siswa dari kelompok soal dan kelompok jawaban kedepan kelas untuk mencari pasangan
soal dan jawaban yang sesuai. Kelas menjadi ramai dan aktif dan siswa senang. Bagaimanapun, sebagai seorang guru saya
harus terus belajar dan melakukan pengembangan diri, karena sejatinya belajar adalah proses sepanjang hayat.
1802 / 5000
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?

Pengembangan diri yang saya lakukan tentunya memiliki dampak terhadap kemampuan dan perbaikan diri saya khususnya
dan terhadap pekerjaan yang saya lakukan. Dengan melakukan pengembangan diri seperti mengikuti Bimtek pada laman
guru belajar dan berbagi seri Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) dan Pendidikan Inklusif membantu saya dalam
memahami tentang AKM, bagaimana proses AKM, bagaimana Pelaksanaan AKM, apa tujuan dari AKM sehingga saya bisa
berdiskusi dengan sekolah terkait topik tersebut. Selain itu, dengan mengikuti bimtek pendidikan inklusif sangat membantu
perkerjaan saya sebagai guru untuk melalukan identifikasi dan mengenali karakteristik siswa baik sisi kelebihan maupun
kekurangan siswa, sehingga dengan memahami karakteristik siswa saya dapat menentukan tujuan pembelajaran, metode
dan model pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. Dengan mengikuti
bimbingan teknis pendidikan inklusif membuat saya menjadi lebih memahami bagaimana pentingnya mengenali
karakteristik siswa, agar saya sebagai guru dapat memberikan pembelajaran yang dapat diikuti seluruh siswa dan
mengcover seluruh karakteristik siswa. Dengan perkembangan digital ini , maka sebagai guru saya harus bisa mengikuti
perkembangan karena siswa yang saya hadapi adalah siswa yang memiliki masa depan dengan dunia digital yang
berkembang dengan pesat. Dengan mengikuti pelatihan Google Master Trainer sangat membantu saya mengenal dan
memanafaatkan internet sebagai penunjang pembelajaran terutama pemanfaatan google workspace for education.
Penggunaaan model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran akan membuat kelas saya menjadi lebih hidup,
siswa menjadi lebih aktif serta pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
1741 / 5000
5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru, rekan sejawat
lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah,
mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut?

sekitar bulan Agustus tahun 2021, saya berbagi ilmu dan pengalaman mengenai akun belajar.id dan pemanfaatan google
workspace for education kepada dua (2) orang guru di sekolah saya, yakni SD Negeri 009 Sungai Kunjang, Samarinda. Yang
mendorong saya untuk melakukan hal tersebut yaitu, ingin membantu 2 orang rekan guru saya yang ingin melakukan
pembelajaran tatap muka secara virtual kepada peserta didiknya sekaligus dalam 1 kelas (selama ini 2 guru tersebut hanya
menggunakan panggilan whatsapp video yang jumlah pesertanya terbatas hanya 6-8 orang saja). Atas dasar itu, saya
mengatakan kepada 2 orang guru tersebut bahwa mereka bisa memanfaatkan akun belajar.id dan menggunakan google
meet untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara virtual, selain itu, dengan google meet guru sebagai penyelenggara
meeting dapat merekam jalannya pembelajaran, dan hasil rekamannya tersimpan otomatis di google drive, sehingga tidak
memberatkan dan memenuhi memori Handphone. mendengar penjelasan saya mereka tertarik untuk mempelajarinya.
1031 / 5000
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil
pengembangan yang diharapkan.

fokus saya pada waktu itu yaitu, bagaimana memanfaatkan salah satu aplikasi dari google workspace for education, yaitu
google meet dalam penunjang pembelajaran secara daring. 2 rekan guru saya tersebut merupakan guru yang sudah cukup
berumur dan memiliki kemampuan IT yang minim, namun mereka masih memiliki semangat yang tinggi untuk terus belajar.
Awalnya mereka berkata susah Riska, kami ini tidak bisa laptop, memori sudah penuh jadi sering lupa (hari ini di bilangi iya-
iya, besok lupa lagi). Saya pun berkata kepada mereka Tidak apa-apa Bu, kalau belajar dan berlatih pasti bisa. Nanti kalau
lupa atau bingung tinggal tanya, jika ketika ibu mencoba di rumah lalu ada yang lupa, ibu bisa telpon atau chat saya melalui
whatsapp. Mendengar jawaban saya, merekapun mau untuk belajar menggunakan google meet. Disini menjadi PR saya
bagaimana membimbing mereka secara perlahan dan menggunakan bahasa yang baik agar mereka tidak mereka tidak
tersinggung (melukai perasaan), selain itu agar mereka tetap semangat untuk mempelajari cara menggunakan google meet.
Ketika mengajari merekapun dilakukan dari tahap awal yaitu membuka chrome, lalu melihat akun goole (memastikan agar
akun google yang digunakan sudah benar akun yang menggunakan belajar.id), setelah itu mengklik titik Sembilan di sebelah
akun (mengklik google apps), scroll ke bawah dan memilih google meet, sampai pada laman google meet lalu memilih mulai
rapat instan (untuk melakukan pertemuan virtual. Langkah-demi langkah di ajarkan secara perlahan agar mereka bisa.
1529 / 5000
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda
mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?

Mempelajari hal yang baru bukanlah hal yang mudah. perlu niat, usaha, kemauan, dan tekad yang gigig untuk memulainya.
Saya pun menyadarinya, bahwa dukungan dari sekitar sangat bermanfaat guna mempertahankan niat dan kemauan untuk
berubah dan meningkatkan kompetensi diri. Disini saya sungguh mengapresiasi 2 rekan guru saya tersebut karena di usia
mereka yang sudah cukup berumur dan minimnya kemampuan IT mereka tetap semangat untuk mempelajari hal baru
(keluar dari zona nyaman). Sekitar 1 minggu untuk mengajari mereka cara menggunakan google meet, selama 1 minggu itu
pula saya mendampingi mereka baik di sekolah ataupun membalas pertanyaan mereka melalui chat ataupun panggilan
video. Setiap mereka berlatih membagikan link google meet, saya selalu bergabung dengan google meet tersebut, dan
selalu mengatakan Hebat, ibu sudah bisa. Kalau lama-lama mahir ini. Mendengar ucapan saya mereka tersenyum dan
berkata masih sering bingung dan lupa ini Riska. Sayapun menjawab tidak apa-apa ibu, lama-lama nanti biasa, serta tidak
lupa dan bingung lagi. Seperti yang saya katakana di awal, jika usia mereka sudah cukup berumur dan kemampuan IT yang
minim. Hal inilah yang menjadi hambatan, namun semua bisa diatasi karena semangat, keinginan, niat dan tekad yang kuat
dari 2 rekan saya tersebut. Walupun dalam mendampingi mereka untuk menggunakan google meet saya menggunakan
cara yang ekstra sabar, karena faktor usia mereka sering lupa bagaimana langkah-langkah dan karena minimnya
kemampuan
dalam IT membuat mereka takut salah atau tidak berani mengeksplor/mencoba alat-alat yang tersedia dalam google meet.
Selain itu, karena terkadang mereka juga mencoba berlatih menggunakan google meet di rumah dan saya harus siap sedia
membantu/menjawab permasaahan yang mereka hadapi melalui chat ataupun panggilan telpon. Untuk mengatasi hal
tersebut saya membuatkan catatan untuk mereka, langkah demi langkah menggunakan google meet disertai dengan
gambar, sehingga jika mereka lupa atau bingung, mereka bisa melihat catatan yang telah saya buat. Saya berbincang dan
berbagi pengalaman dengan 2 rekan saya tersebut, mengenai pembelajaran yang telah saya lakukan selama ini
menggunakan google meet. Dengan google meet rasa rindu siswa akan teman-temannya bisa sedikit terobati, siswa bisa
berinteraksi dan berdiskusi serta mendapatkan masukan secara langsung dari guru. Selain itu dengan melakukan
pembelajaran melalui google meet, saya sebagai guru jadi bisa mengenal siswa serta melihat bagaimana kesiapan siswa
dalam menerima pelajaran. Saya juga menyampaikan kepada mereka jika ibu sudah lancar melakukan google meet, ibu bisa
mencoba menggabungkan google meet dengan jamboard (papan tulis digital) sehingga pembelajaran yang ibu lakukan bisa
menjadi lebih atraktif dan siswa akan menjadi lebih senang, karena itu merupakan hal yang baru bagi mereka dan dalam
jamboard tersebut mereka bisa berkolaborasi bersama guru. Mendengar apa yang saya katakana, 2 rekan saya tersebut
ingin mengetahui lebih bagaimana penggunaannya. Menurut saya dengan memberitahu mereka mengenai sesuatu yang
lebih, akan meningkatkan motivasi untuk terus belajar. Sama halnya seperti kita bermain game, ketika kita sudah bisa
menguasai level 1 maka kita akan termotivasi untuk bisa berada di level 2.
3269 / 5000
Bagaimana hasilnya?

Setiap tindakan yang kita lakukan untuk diri sendiri ataupun orang lain pasti akan memiliki hasil. Apakah tindakan tersebut
akan positif ataupun negative. Sama seperti halnya yang saya lakukan kepada 2 rekan saya tersebut. Saya memdampingi
dan membersamai mereka untuk mempelajarai hal baru, sehingga mereka keluar dari zona nyaman. Hal baru yang baik
bagi diri mereka pribadi dan tentunya berdampak positif terhadap peserta didik dan perkerjaan mereka. Allahmdulillah,
dengan niat, semangat, kemauan, dan tekad serta usaha yang saya dan mereka lakukan, 2 rekan saya tersebut bisa
menggunakan google meet dalam pembelajaran tatap muka virtual. Kadang mereka masih bertanya, namun tak jarang pula
mereka membuka catatan yang pernah saya berikan kepada mereka. Dari mereka saya belajar, bahwa usia dan minimnya
kemampuan dalam hal tertentu bukan menjadi penghalang untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Selama memiliki
niat, tekad, usaha Insya allah pasti bisa dan akan ada jalannya.
987 / 5000

Aktivitas Pengembangan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Moda Daring Kombinasi
Sasaran Pengembangan
Guru
Ceritakan proses pengembangan yang anda lakukan, kesulitan yang dihadapi dan dampaknya
Pada Tahun 2016 saya mendapatkan tugas menjadi Mentor PKB Moda Daring Kombinasi. Tugas ini merupakan pengalaman
baru dan menjadi tantangan bagi saya. Apalagi ketika melihat nama-nama peserta yang merupakan guru senior dengan
status PNS, dan beberapa diantaranya merupakan guru saya ketika duduk di bangku SD. ketika menjadi mentor PKB Moda
daring kombinasi hal yang menjadi kesulitan saya adalah minimnya kemampuan peserta terkait IT, hal ini di karenakan rata-
rata usia peserta diatas 48 tahun, bahkan ada yang 2 bulan lagi akan pensiun. daring kombinasi mengahruskan peserta
masuk kedalam LMS yang mana itu menjadi pengalaman dan hal baru bagi mereka. untuk membantu peserta, saya
berinisiatif menambah waktu pertemuan asinkrounus di luar jadwal yang telah ditetapkan, hal ini guna membimbing
mereka untuk paham apa yang harus dilakukan dan dikerjakan dalam LMS tersebut. Alhamdulillah, mereka dapat mengikuti
dan menyelesaikannya dengan baik, serta mereka juga lebih familiar dengan IT.

Aktivitas Pengembangan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Moda Tatap Muka
Sasaran Pengembangan
Guru
Ceritakan proses pengembangan yang anda lakukan, kesulitan yang dihadapi dan dampaknya
Pada tahun 2016 pula saya mendapatkan tugas menjadi Mentor PKB Moda Tatap Muka, karena Moda tatap muka maka
pelaksanaan dilakukan selama 3 hari penuh. kesulitan yang saya alami adalah bagaimana memfasilitasi pengalaman belajar
siswa dengan pendekatan andragogi. dimana notabene peserta saya pada waktu itu merupakan guru senior berstatus PNS
yang kaya akan pengalaman. sementara saya masih cukup muda dan berstatus honorer. pada hari pertama pelaksanaan
peserta "mengetes" saya dengan pertanyaan, mungkin mereka ingin menguji mental dan pengetahuan saya. pada saat itu
saya jawab sebisa mungkin pertanyaan yang di berikan peserta. mendengar jawaban saya, bapak tersebut mengatakan
"iya, betul" itu berdasarkan teori ini, rasanya makjleb. setelah itu, kegiatan berjalan dengan baik. saya meminta peserta
membuat kelompok belajar dan memastikan setiap kelompok memiliki 1 anggota yang bisa dalam IT, disana kami
berdiskusi, berbagi dan belajar bersama untuk meningkatkan kompetensi

Aktivitas Pengembangan
Pemanfaatan Google Meet untuk tatap muka Virtual
Sasaran Pengembangan
Guru
Ceritakan proses pengembangan yang anda lakukan, kesulitan yang dihadapi dan dampaknya
pada tahun 2021 saya melakukan pengimbasan kepada 2 rekan kerja saya mengenai bagaimana pemanfaatan google meet
untuk pembelajran tatap muka virtual. kesulitan yang saya hadapi yaitu, dimana 2 rekan saya ini memiliki usia diatas 50
dan kemampuan IT yang masih minim namun memiliki semangat yang baik. Jadi diperlukan kesabaran untuk mengajarkan
mereka bagaimana menggunakan google meet dari langkah awal membuka chroome. karena semangat dan pengulangan
yang berkali-kali untuk mempelajari google meet akhirnya mereka bisa memanfaatkan google meet sebagai pembelajaran
tatap muka virtual.

Anda mungkin juga menyukai