Anda di halaman 1dari 9

Bagian A

Motivasi saya menjadi seorang Guru adalah mewujudkan suasana belajar yang saya cita-citakan
pada masa saya bersekolah di bangku menegah atas. Saya senang belajar bila diajarkan oleh
Guru dengan keterampilan mengajar yang baik yaitu seorang Guru yang mampu membuat
siswanya mencintai pelajarannya. Untuk itu, saya ingin menjadi Guru yang terampil dan mampu
memberikan ilmu kepada siswanya sehinga akan muncul generasi yang berkualitas dan menjadi
masa depan yang cerah bagi bangsa ini.

Tantangan yang saya hadapi untuk mewujudkan hal tersebut adalah bagaimana mempersiapkan
dan membekali diri menjadi Guru yang mumpuni dalam tugas dan tanggunjawabnya.
Perkembangan teknologi saat ini dapat menjadi bumerang terhadap kesiapan belajar peserta
didik sehingga guru yang baik adalah Guru yang mampu memanfaatkan teknologi sebagai media
pembelajaran yang meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik tentunya saya harus memiliki kualitas. Saya akan berusaha memperbaiki diri
dengan belajar dari segala aspek baik dalam pengetahuan profesional Guru kimia dan kemapuan
pedagogik. Keterampilan yang saya terima di tingkat perguruan tinggi belumlah cukup untuk
membuat saya menjadi Guru yang profesional. Selain belajar autodidak secara terus menerus
saya akan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Saya memiliki keterampilan komunikasi yang baik, sehingga saya akan mampu membangun
hubungan baik dengan sesama Guru dan peserta didik. Selain aktif dalam berbagai organisasi,
saya telah terlatih menjadi Guru Sekolah Minggu sejak duduk di bangku sekolah mengah atas.
Pengalaman tersubut terus mengajarkan saya untuk menjadi seorang pemimpin dan pendidik.
Selain itu, latar pendidikan yang saya miliki sebagai Sarjana Pendidikan dari Universitas Negeri
Makassar merupakan suatu bagian penting atas keterampilan mengajar yang telah saya miliki.
Walaupun tetap membutuhkan Pendidikan Profesi Guru untuk memiliki keterampilan
profesional, selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi saya telah berlatih untuk
mempersiapkan diri untuk menjadi seorang Guru yang baik. Kemampuan yang saya miliki
tergambar dalam bagaimana hubungan saya dengan masyarakat sekitar lingkungan saya. Saya
merasa mampu membangun relasi yang baik dan sedikit demi sedikit membawa pengaruh yang
baik dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.

Dalam lingkungan masyarakat saya sudah mencoba menjadi teladan khusunya untuk anak usia
sekolah dengan menjalani kehidupan yang berdasar kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar. Di dalam diri saya telah tertanamkan bahwa perubahan yang ingin saya bawa kepada
lingkungan masyarakat bahkan kepada peserta didik saya kelak harus dimulai dari diri saya
sendiri. Dengan demikian untuk mencapai tujuan tersebut saya menyadari bahwa saya akan terus
berusaha untuk belajar dan memperbaiki diri saya. Saya memulai perubahan tersebut dari hal-hal
kecil seperti menciptakan kebiasaan-kebiasaan positif dalam diri saya contohnya memanajemen
waktu yang saya yakini akan membawa perubahan besar khususnya komitmen dalam belajar dan
memperbaiki diri. Saya meyakini bahwa saya akan mencapai hal tersebut terlebih saya memiliki
lingkungan yang selalu mendukung saya dalam mencapai hal tersebut.
Bagian B
Ceritakan pengalaman ketika Anda perlu mempelajari hal-hal baru untuk meningkatkan performa. Hal-
hal baru apa yang Anda pelajari?

B.1. Bagaimana cara Anda mengidentifikasi area yang perlu di tingkatkan/dikembangkan? Mengapa
Anda merasa perlu meningkatkan/mengembangkan area tersebut?

Mengidentifikasi dapat dilakukan dengan mengenali diri sendiri. Saya mencoba mempelajari potensi apa
yang ada pada diri saya dan kekurangan apa yang masih saya miliki untuk menjadi seorang pendidik.
Dengan demikian, saya dapat mengambil tindakan atau fokus belajar pada hal yang belum saya kuasai.
Saya menyadari bahwa saya masih kurang memahami beberapa materi profesional bidang Kimia, untuk
itu saya akan terus belajar materi-materi yang belum saya kuasai. Selain itu, pengalaman saya dalam
mendidik peserta didik secara langsung masih kurang sehingga saya perlu terus berlatih untuk
melaksanakan pembelajaran. Melihat bagaimana kedepannya kurikulum yang akan digunakan adalah
Kurikulum Merdeka maka saya harus terus belajar bagaimana pelaksanaan pembelajaran dalam suasana
Merdeka. Meningkatkan dan mengembangkan kekurangan yang saya miliki akan membawa manfaat
yang besar tidak hanya kepada diri saya sendiri tetapi untuk peserta didik saya kelak. Jika saya telah
sepenuhnya memenuhi syarat sebagai seorang Guru yang profesional, pelaksanaan pembelajaran di kelas
akan memberikan manfaat yang penuh kepada peserta didik. Peserta didik akan mengikuti pembelajaran
dengan antusias karena kemampuan yang saya miliki dalam menguasai kelas.

B.2 Tindakan apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri Anda? Adakah cara-cara di luar
kebiasaan atau berbeda yang Anda lakukan dalam proses pengembangan? Berikan contoh yang
spesifik!

Mengembangkan potensi yang saya miliki dimulai dari membangun diri sendiri dengan belajar dari
lingkungan sekitar dan pengalaman pribadi. Belajar dari kekurangan yang terjadi di lingkungan
tempat saya belajar menyadarkan saya tentang pentingnya keterampilan dan penguasaan dalam
menyelenggarakan pendidikan. Misalnya pada saat duduk di bangku menengah atas, saya merasa bosan
dalam pembelajaran Kimia kerena Guru tidak menggunakan media pembelajaran untuk memberikan
gambaran mengenai materi Kimia yang abstrak. Untuk itu, saya harus melihat materi Kimia yang akan
saya ajarkan beserta media yang tepat untuk materi tersebut. Selain itu, kesalahan yang pernah saya
lakukan dalam mengambil tindakan mengajar akan selalu saya ingat sehingga saya akan berusaha
menghindari mengulang kesalahan yang sama. Contohnya ketika saya memberikan peserta didik terlalu
banyak tugas tanpa melihat subtansi materi yang saya ajarkan. Hal tersebut membuat peserta didik
merasa terbebani dalam belajar. Untuk itu, saya harus membuat soal dalam masalah-masalah yang
menarit minat peserta didik dalam belajar. Mengembangkan Potensi diri juga dapat dilakukan dengan
mengikuti pelatihan dan seminar sesuai dengan kebutuhan saya. Misalnya saya mengikuti seminar
pelaksanaan pembelajaran di era digital untuk menyeimbangkan kemampuan saya terhadap penggunaan
teknologi dan minat peserta didik dalam belajar.

B.3. Apa tantangan atau kesulitan yang Anda hadapi dalam proses pengembangan diri tersebut?
Bagaimana Anda mengatasinya?

Tantangan dalam mengembangkan potensi diri adalah tentang bagaimana lingkungan memberikan
dukungan dalam pengembangan potensi tersebut. Terkadang lingkungan yang kurang kondusif dalam
mengembangkan keterampilan menjadi penghambat untuk mengembangkan diri. Misalnya lingkungan
tempat saya belajar memiliki kultur atau kebiasaan yang kurang baik dalam pelaksanaan pembelajaran
singga saya cenderung untuk menganut kebiasaan tersebut. Misalnya, saya melaksanakan kegiatan PPL
di sekolah yang masih mengajar dengan cara kovensional dalam pelasanaan pembelajaran saya juga
ikut melaksanakan pembelajaran konvensional karena sekolah yang belum siap dan tidak memiliki
fasilitas dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 Revisi. Selain itu, lingkungan
sering tidak mendukung saya untuk mengembangkan potensi yang saya miliki. Misalnya, teman-teman
saya memiliki pandangan untuk menjadi seorang Guru tidak perlu melanjutkan Pendidikian profesi
Guru hanya membuang waktu dan tenaga. Untuk itu, saya harus merubah kebiasaan dan pandangan
yang kurang baik dari lingkungan saya. Caranya saya akan terus melangkah maju dan membuktikan
bahwa ada perbedaan yang dapat kita berikan bila kita mengembangkan potensi diri kita secara
maksimal. Kurangnya fasilitas belajar juga menjadi tantangan dalam mengembangkan potensi diri.
Untuk itu, saya harus mampu memanfaatkan teknologi untuk belajar sendiri

B.4. Apa hasil yang Anda peroleh/rasakan dengan mengembangkan perilaku tersebut? Bagaimana Anda
menerapkannya dalam peran Anda?

Saya merasa bahwa pandangan yang saya miliki membuat diri saya layak menjadi seorang Guru yang
profesional karena saya akan terus membangun diri saya untuk menjadi manfaat bagi lingkungan saya
khususnya peserta didik saya nanti. Karena menyadari hal tersebut saya akan melaksanakan peran saya
sebagaimana mestinya. Ketika saya diberi kesempatan untuk belajar lagi, maka saya akan belajar
dengan sungguh sehingga ketika tiba saatnya untuk mengajar atau memberi manfaat saya telah siap
dengan keterampilan yang saya miliki.

Bagian C
Terkadang kita diminta untuk melakukan sesuatu yang menurut kita tidak sesuai dengan nilai, etika,
pedoman kerja, ataupun aturan yang berlaku.

C.1. Ceritakan satu pengalaman Anda terkait situasi tersebut. Jelaskan secara detail!

Keadaan-keadaan tersebut memang sering terjadi di lingkungan sekitar dan terkadang sulit untuk
dihindari. Hal tersebut kadang terjadi melalui ketidak sengajaan karena menganggap suatu tindakan yang
berlawanan dengan nilai, etika, pedoman kerja dan aturan yang berlaku merupakan hal yang lazim. Pada
saat saya melaksanakan PPL di suatu sekolah sebagian besar Guru menganggap kepentingan pribadi lebih
penting dari dari tanggunjawabnya sebagai seorang Guru. Hal tersebut dibuktikan dengan kehadiran Guru
di sekolah yang tidak tepat waktu atau terlambat hadir setiap harinya. Terkadang guru tidak hadir karena
memiliki kegiatan pribadi yang sebenarnya bisa dikesampingkan agar dapat hadir melaksanakan
pembelajaran di Sekolah. Selain itu, Guru memanipulasi daftar kehadiran dengan bekerja sama mengisi
daftar hadir tidak sesuai dengan kehadiran yang sebenarnya. Hal tersebut terjadi karena kurangnya
kesadaran dari pimpinan dan semua pegawai di sekolah tersebut.

C.2. Tindakan apa yang Anda lakukan dan mengapa hal tersebut Anda lakukan?

Saya belum bisa mengambil tindakan besar seperti memberikan teguran untuk mengubah sikap dan
kebiasaan mereka. Saya menyadari bahwa saya hanya seorang mahasiswa yang datang untuk belajar di
sekolah tersebut. Untuk membawa perubahan saya berusaha untuk menjadi teladan dengan hadir tepat
waktu dan memberikan kabar bila tidak sempat hadir karena keadaan mendesak agar ada Guru atau
rekan yang bisa menggantikan saya melaksanakan tanggujawab. Saya melakukan hal tersebut agar
Guru menyadari tanggungjawabnya dan melihat bagaimana seorang mahasiswa berusaha untuk
melaksanakan tanggungjawabnya. Dengan demikian, mereka akan melihat dan memposisikan diri
bahwa mereka merupakan pegawai pemerintah yang memiliki tanggunjawab lebih dari seorang
mahsiswa. Selain itu, saya mencoba untuk melakukan pendekatan dengan bercerita tentang bagaimana
kebutuhan peserta didik di era digital sehingga Guru perlu menguasai teknologi.

C.3. Bagaimana hasilnya ?

Kebiasaan yang mereka miliki memang belum dapat berubah. Setidaknya mereka menjadi lebih
terbuka dalam kendala kehadiran mereka di sekolah. Saya juga meyakini bahwa hati mereka
tergerak dibuktikan dengan bagaimana mereka memuji kinerja yang kami lakukan dalam
pelaksanaan program kerja. Selain itu, mereka menjadi sering berpartisipasi dalam kegiatan yang
kami lakukan seperti ikut dalam kerja bakti dan menanta kelas untuk menciptakan suasana yang
disukai peserta didik.

Bagian D
D. Ceritakan secara spesifik situasi pengalaman Anda saat bekerja sama dengan orang lain yang memiliki
beragam perbedaan, seperti budaya, cara pandang, latar belakang, pendidikan, cara berpikir, dll

D.1. Ceritakan secara spesifik situasinya? Apa tujuan dari kerjasama yang terjadi? Keberagaman seperti
apa yang Anda hadapi?

Saya berkuliah di Universitas Negeri Makassar oleh sebab itu terdapat berbagai latar belakang, budaya
dan lainnya di lingkungan saya belajar. Di kelas saya belajar bersama dengan teman-teman dari berbagai
asal daerah yang menyebabkan perbedaan kebiasaan, cara berkomunikasi dan lainnya. Kami berasal dari
berbagai daerah tetapi datang dengan tujuan yang sama yaitu menempuh pendidikan. Karena itu, kami
menyadari perlunya rasa saling menghargai dan mendukung satu sama lain dalam melaksanakan
pendidikan di Perguruan Tinggi. Perbedaan-perbedaan yang kami hadapi umumnya berasal dari cara
pandang dalam menyelesaikan suatu masalah. Contohnya, beberapa orang yang terbiasa santai dalam
mengerjakan tugas cenderung lebih meluangkan waktunya untuk kegiatan lainnya sedangkan sebagian
orang ingin menyelesaikan tugas secepat mungkin lalu melakukan kegiatan lain ketika tugas telah selesai.
Selama berkuliah saya juga sering merasa bahwa saya memiliki perbedaan dengan kebanyakan teman
saya. Saya menganut agama minoritas di kelas saya. Organisasi di Jurusan saya sering melaksanakan
kegiatan di hari Minggu padahal saya harus melaksanakan Ibadah di hari tersebut.

D.2. Langkah-langkah apa yang Anda lakukan untuk mencapai tujuan kerja sama? Bagaimana Anda
memastikan langkah-langkah tesebut sudah sesuai dengan kebutuhan semua pihak?

Saya mengatasi perbedaan tersebut dengan saling menghargai setiap perbedaan yang kami miliki. Saya
mencoba mengenali setiap kondisi dan memahaminya. Saya memberi batasan-batasa privasi yang harus
digunakan yakni dengan membiarkan semua orang melaksanakan prioritasnya dengan tetap
mengutamakan kepentingan bersama. Komunikasi harus tetap berjalan dengan baik. Cara menjaga
komunkasi dilakukan dengan menjaga perasaan orang lain dalam berbicara. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah apakah kebebasan setiap orang telah terpenuhi. Hal tersebut dapat dipastikan
dengan keterbukaan antara sesama teman kelas. Contohnya setiap orang bebas untuk menerima dan
memberi kritik yang dapat membangun. Dengan demikian, saya mengupayakan memiliki hati yang siap
menerima setiap saran dari orang lain dan memberikan saran kepada orang lain dengan cara yang
benar. Selain itu, saya menyadari bahwa kita adalah mahluk sosial sehingga harus saling menolong.

D.3. Apa hasil yang Anda capai saat itu? Adakah komentar atau respon lingkungan (mis. rekan sejawat
ataupun pihak lain) terhadap tindakan Anda? Bagaimana dampaknya terhadap kerja sama tersebut?

Dengan saling menjaga privasi, perasaan dan mengutamakan kebebasan dari seiap pihak, saya
dapat menyelesaikan pendidikan dengan akhir memiliki hubungan yang baik dengan semua
teman sekelas saya. Selama menempuh pendidikan perbedaan yang saya memiliki tidak
membuat hubungan saya dengan orang lain tidak terjalin denga baik. Saya tetap bisa
bekerjasama dengan siapa saja yang saya temui. Walaupun perbedaan-perbedaan itu dapat
menimbulkan sedikit perdebatan dalam mengutarakan pendapat, adanya rasa saling menghargai
mengatasi dan menimbun ego setiap orang. Selama melaksanakan pendidikan saya merasa
orang-orang senang bekerja sama dengan saya begitupu sebaliknya. Saya belajar menerima
semua orang yang akan bekerjasama dengan saya karena saya menyadari bahwa perbedaan
adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari.

E. Ceritakan salah satu pengalaman Anda saat mengembangkan kemampuan dan keterampilan
dari orang lain (contoh : anak didik, rekan sejawat, anggota komunitas/organisasi).

E.1. Seperti apa situasinya pada saat itu? Siapa yang Anda kembangkan? Mengapa
pengembangan itu diperlukan?

Saya belajar menjadi pendamping anak Sekolah Minggu sejak saya duduk di bangku menengah
atas hingga sekarang ini setelah saya melewati berbagai pelatihan, pengalaman dan pembelajaran
saya sudah menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja. Anak Sekolah Minggu merupakan anak
usia 0-15 tahun dan dibagi dalam empat kelas yaitu kelas anak indria (0-5 tahun), anak kecil (6-9
tahun), anak besar (10-12 tahun) dan anak remaja (13-15 tahun). Selama anak mengikuti Sekolah
Minggu anak belajar mengenai pentingnya pengenalan akan Tuhan yang Maha Esa. Selain itu
pentingnya nilai-nilai moral dan pengenalan akan pentingnya menyadari peran sebagai warga
negara Indobesia selalu diselipkan dalam setiap pertemuan berlangsung. Anak perlu dibekali dan
dituntun dalam jalan dan iman yang benar karena anak merupakan masa depan bangsa. Bangsa
ini akan menjadi kokoh apabila dipegang oleh orang-orang yang takut akan Tuhan.
E.2. Apa yang menjadi fokus pada pengembangan? Bagaimana cara Anda membangun kesepakatan
untuk mencapai hasil yang diharapkan?

Anak diajarkan untuk mengenal jati dirinya sebagai umat ciptaan Allah sehingga anak diingatkan untuk
mencintai Allah karena Allah telah terlebih dahulu mencintai manusia. Untuk mencintai Allah anak
harus mengenal siapa Allah dan apa perbuatan-Nya dalam kehidupan ini. Agar bisa mengajar anak saya
berusaha mengenal kepribaian dan mengetahui apa kebutuhan anak. Dengan demikian saya dapat
mengambil tindakan yang benar dan menerapkan metode pedekatan yang tepat terhadap anak. Anak
belajar melalui berbagai kegiatan yang dilakukan. Selain beribadah (kebaktian) dan mendengarkan
cerita kebenaran Firman Tuhan, anak sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan. Hal ini bertujuan agar
anak dapat merasakan langsung apa perannya dan menerapkannya dalam kehidupan. Selain itu
diperlukan keterbukaan tentang apa yang anak rasakan selama pelaksanaan pembelajaran. Artinya, anak
selalu diberi hak untuk mengutarakan perasaannya dalam setiap pertemuan.

E.3. Langkah-langkah apa yang Anda ambil untuk pengembangan tersebut? Apa hambatan yang Anda
temui dan bagaimana cara mengatasinya? Apa yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi
dari orang tersebut?

Sebelum mengembangkan orang lain saya harus mampu mengembangkan kemampuan mengajar saya.
Saya menyadari berbagai kekurangan yang saya miliki dan berusaha untuk memperbaikinya melalui
pelatihan dan pembinaan yang seharusnya diterima oleh seorang Guru Sekolah Minggu. Setelah saya
berbenah diri barulah saya melangkah melihat kebutuhan anak Sekolah minggu.
Pengembangan anak sekolah minggu dilakukan dengan:
1. Menjadi teladan dengan menunjukan sikap yang semestinya dalam lingkungan bermasyarakat.
2. Mengetahui kebutuhan iman setiap anak. Untuk itu, anak dibagi ke dalam beberapa kelas bedasarkan
usianya.
3. Mengajarkan anak sesuai pedoman yakni silabus dari Sekolah Minggu pada setiap pertemuannya.
Dalam mencapai tujuan dan langkah-langkah tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa kurangnya
kemampuan dalam mempersiapkan beberapa kebutuhan mengajar menjadi penghambat. Hal yang
paling sering terjadi adalah ketidak mampuan dalam menciptakan suasana kelas yang menarik minat
anak dan kurangnya kemampuan membuat media bercerita. Saya sering memberikan pentingnya
penerapan cerita yang saya bagikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membuat anak tetap senang
dalam menerima pembelajaran saya mencoba untuk menngunakan tubuh saya sebagai alat peraga.
Selain itu, saya berusaha bercerita semenarik mungkin dengan menggunakan intonasi, pelafalan dan
nada berbicara agar anak tertarik dalam mendengarkan cerita yang saya sampaikan.

E.4. Bagaimana hasil yang diperoleh dari upaya Anda membantu mereka?

Selama menjadi Guru Sekolah Minggu saya merasa anak senang ketika mendengarkan cerita yang saya
bawakan. Buktinya anak menjadi semakin rajin untuk datang beribadah. Pada saat anak mendengarkan
cerita anak akan fokus terhadap apa yang saya sampaikan. Hal terpenting adalah anak mampu
menerapkan nilai-nilai moral dan agama yang diajarkan. Hal tersebut dimulai dari hal-hal kecil. Ketika
bertemu di jalan, semua anak yang saya ajar menyapa dan memberi salam. Selain itu, anak-anak
berperilaku selayaknya usianya. Misalnya pada kelas besar anak sudah belajar menghargai perbedaan
dengan teman sebayanya. Hal lainnya adalah anak menjadi percaya diri dan mau memberi diri terlibat
dalam pelayanan di gereja.

F. Ceritakan salah satu keputusan penting dalam suatu kegiatan baik di pekerjaan/ organisasi/ komunitas/
perkuliahan yang pernah Anda ambil.

F.1. Apa yang menyebabkan Anda harus mengambil keputusan tersebut? Apa peran Anda saat itu?

Salah satu keputusan besar yang pernah saya ambil dalam hidup ini adalah memilih Perguruan Tinggi apa
yang akan saya tempati belajar dan Program Studi apa yang harus saya ambil. Setelah melalui berbagai
pertimbangan mengenai minat, bakat dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dimasa depan, saya
memilih untuk berkuliah di Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Makassar. Saya
menyadari minat saya pada mata pelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas sehingga saya ingin
bertekun pada bidang Kimia. Selain itu saya adalah orang yang suka berbicara di depan umum dan saya
senang bila orang merasa terbantu dengan apa yang saya lakukan. Saya merasa keputusan ini adalah
keputusan yang benar terlebih ketika saya telah menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi dengan
baik. Ketika saya berhasil mengambil keputusan tersebut, saya telah menjadi orang yang sangat penting
bagi diri saya sendiri dalam menentukan masa depan saya.

F.2. Bagaimana Anda mengidentifikasi dan memeroleh pemahaman yang lebih baik tentang
permasalahan yang ada?

Saya melihat potensi dalam diri saya yakni saya mencari hal apa yang saya gemari dan hal apa yang
dapat saya tekuni dimasa depan. Ketika saya melihat bahwa saya tertarik kepada mata pelajaran Kimia
lebih dari pelajaran yang lain saya mengambil keputusan untuk fokus pada bidang Kimia. Setelah
memahami potensi tersebut saya berusaha untuk mengembangkannya. Selain menimbang tentang
kelebihan saya, saya juga mempertimbangkan kekurangan saya dalam mengambil suatu keputusan.
Tujuannya agar saya dapat melaksanakan suatu tanggungjawab yang masih berada pada kemampuan
saya atau sesuai dengan takaran yang ada pada diri saya. Setelah saya berada pada lingkungan dimana
saya mengambil keputusan untuk belajar saya juga berusaha untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan agar saya dapat menerima manfaat dari segala kondisi dan keadaan.

F.3. Apa saja yang menjadi pertimbangan Anda? Mengapa? Jelaskan proses atau langkah-langkah
dalam mengambil keputusan tersebut!

Pengambilan keputusan tersebut tentunya didasari atas berbagai pertimbangan. Kebutuhan, minat dan
bakat adalah hal utama sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Namun, kemampuan
orang tua dalam membiayai pendidikan tidak dapat diabaikan. Hal lainnya yang harus dipertimbangkan
dalam mengambil keputusan tentang pendidikan adalah kualitas dari Perguruan Tinggi yang saya pilih.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut sangat penting dalam mengambil keputusan agar timbul
keseimbagan dalam pelaksanaan pendidikan. Sebelum mengambil keputusan tersebut saya melakukan
hal-hal sebagai berikut:
1. Melihat kemampuan, potensi diri dan kekurangan saya untuk menentukan pendidikan lanjutan yang
akan saya tempuh.
2. Melihat peluang pekerjaan di masa depan yang sesuai dengan pendidikan yang saya pilih.
3. Mempelajari dan menilai Universitas yang paling tepat untuk menempuh pendidikan dan
mengembangkan potensi yang saya miliki.
4. Mendiskusikan kepada keluarga keputusan apa yang akan saya ambill.
5. Mempelajari lingkungan tempat saya menempuh pendidikan (belajar) dan linkungan tempat saya
tinggal pada saat melaksanakan pendidikan.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut saya pikirkan secara menyeluruh karena keputusan mengenai


tempat saya menempuh pendidikan sama dengan keputusan menata masa depan. Keputusan-keputusan
tersebut tidak boleh pada kenyamanan sesaat itu saja.

F.4. Bagaimana hasil dari keputusan yang Anda ambil?

Saya merasa keputusan tersebut bukanlah hal yang sia-sia. Selama berkuliah di Program Studi
Pendidikan Kimia Universitas Negeri Makassar saya selalu menempuh pendidikan dengan sungguh-
sungguh. Hal tersebut karena saya mengambil keputusan sesuai dengan apa yang saya inginkan.
Setelah mengambil keputusan tersebut saya merasa telah menemukan panggilan hidup saya. Ketika
saya telah menyelesaikan pendidikan di Program Studi Kimia Universitas Negeri Makassar saya
semakin yakin saya dapat menjadi Guru Kimia yang baik.

G. Ceritakan secara spesifik saat Anda dihadapkan dengan beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan.

G.1. Seperti apakah situasinya pada saat itu? Kapan situasi tersebut terjadi?

Selama menjalankan pendidikan di Perguruan Tinggi saya merupakan mahasiswa yang aktif dibeberapa
organisasi. Saya bekerja sebagai pengurus dalam organisasi PMK UNM ketika saya berada pada semester
dua dan tiga. Pada saat itu, saya meprogramkan semua mata kuliah wajib yang harus diambil. Saya juga
pernah berkuliah sambil melaksanakan kegiatan Kampus Mengajar. Kegiatan Kampus Mengajar yang
saya ikuti dilaksanakan pada tahun 2021 ketika saya memasuki semester tujuh atau hampir memasuki
semester akhir pada perkuliahan. Saya masih memiliki satu mata kuliah pilihan dan satu mata kuliah
wajib yakni praktikum yang harus dilaksanakan di kampus yakni di kota Makassar sedangkan program
Kampus Mengajar yang saya ikuti berada di Kabupaten Toraja Utara yang berjarak lebih dari 300 KM
dari kota Makassar.

G.2. Apa yang Anda lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut? Bagaimana Anda memastikan
tugas-tugas tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan?

Saya membuat skala prioritas dalam menjalankan kuliah dan kepengurusan dalam suatu organisasi.
Saya menyadari tanggungjawab utama saya adalah sebagai seorang mahasiswa untuk itu saya selalu
mengutamakan kepentingan perkuliahan. Kemudian saya membagi kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam
golongan penting dan mendesak, tidak pentik namun mendesak, tidak mendesak namun penting, tidak
mendesak dan tidak penting untuk dilakukan secara berurutan. Ada kalanya beberapa kegiatan dalam
organisasi yang tidak memerlukan kehadiran saya untuk itu saya memilih untuk meluangkan waktu
saya pada hal-hal yang lainnya misalnya mengerjakan tugas atau beristirahat. Saya juga sering meminta
bantuan kepada rekan saya dalam melakukan beberapa pekerjaan namun saya tidak melepaskan diri
dari tanggungjawab yang saya miliki. Selain itu, rekan sekerja saya dapat menjadi tolak ukur dalam
keterlaksanaan tugas-tugas saya. Mereka akan memberikan kritikan dan saran tentang kinerja saya.
Ketika menjalankan tugas sebagai mahasiswa Kampus Mengajar saya selalu meminta izin kepada guru
yang bertanggungjawab pada kelas yang saya ajarkan bila perkuliahan berlangsung. Kemudian pada
waktu pelaksanaan praktikum saya meminta izin kepada pimpinan sekolah dan mengkonsultasikannya
dengan rekan sekerja saya agar mereka membantu saya dalam melaksanakan tugas di Kampus
Mengajar. Artinya, komunikasi dan kerja sama dengan orang lain sangat penting bagi saya.

G.3. Sumber daya apa yang Anda butuhkan dalam membantu penyelesaian tugas-tugas tersebut? Apa
hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara mengatasinya?

Sumber daya utama yang saya butuhkan adalah bantuan tenaga dari orang lain sehingga bila saya dalam
kendala dalam melaksanakan tugas saya, orang lain dapat membantu dalam pelaksanaan tugas tersebut.
Ada kalanya saya kewalahan dalam mengatur jadwal yang saya miliki dan saya tidak bisa melakukan
lebih dari satu tanggungjawab dalam waktu yang bersamaan. Selain itu saya menggunakan alat
komunikasi untuk memberikan kabar kepada rekan sekerja saya bila saya tidak dapat bertemu
langsung. Sumber daya lain yang saya gunakan adalah alat transportasi yang membantu mobilitas saya.
Tanpa adanya kendaraan roda dua yang saya miliki, waktu saya akan terbuang untuk menunggu alat
transportasi umum.

G.4. Bagaimana hasilnya?

Saya berhasil menyelesaikan semua tanggungjawab tersebut tepat pada waktunya. Saya menyelesaikan
semester dua dan tiga dengan nilai yang baik dan menyelesaikan masa kepengurusan dalam organisasi
dengan baik. Pada saat pelaksanaan Kampus Mengajar saya menyelesaikan tanggungjawab tersebut
dengan baik. Saya juga berhasil menyelesaikan mata kuliah pilihan dan praktikum dengan nilai yang
baik. Selain itu, pada akhir semester tujuh saya berhasil menyelesaikan proposal penelitian untuk Tugas
Akhir Perkuliahan saya.

Anda mungkin juga menyukai