Anda di halaman 1dari 10

A. Apa yang memotivasi anda menjadi guru?

Apa yang anda lakukan untuk mewujudkan


motivasi tersebut?
a.1. Tantangan apa yang anda hadapi dalam mewujudkan motivasi tersebut? Bagaimana
anda mengatasinya?
Terdapat tantangan yang harus saya hadapi selama proses mewujudkan motivasi
sebagai guru mulai pada proses perkuliahan hingga pada proses mencari tempat kerja
untuk mengajar. Pada proses perkuliahan terdapat beberapa tantangan yang saya hadapi
seperti sulitnya membagi waktu ditengah jadwal yang padat diawal-awal perkuliahan,
ditambah lagi karena saya kuliah diluar daerah sehingga harus jauh dari orang tua dan
dipaksa belajar untuk mandiri. Untuk mengatasi situasi ini saya pelan-pelan belajar
mengandalkan diri sendiri dan membagi waktu sebaik mungkin.
Sempat merasakan perkuliahan yang tidak biasa diawal pandemi memberikan
tantangan tersendiri dalam beradaptasi dengan situasi belajar yang ada. Mata kuliah
pendidikan matematika menurut saya lebih mudah dipahami jika dijelaskan secara
langsung oleh dosen dari pada melalui media pembelajaran yang dilakukan secara daring.
Untuk mengatasi tantangan tersebut saya belajar memahami situasi yang saya alami
dengan lebih giat lagi mempelajari materi yang diberikan oleh dosen dengan membaca,
berlatih dan menonton video pembelajaran yang ada.
Setelah berhasil menamatkan perkuliahan jenjang S1, ternyata tantagan motivasi
menjadi guru belum berakhir, keinginan kuat untuk mengajar masih belum diberi
kesempatan. Mencari tempat bekerja sebagai guru nyatanya tidak mudah. Saya sempat
mengantarkan lamaran kerja kebeberapa sekolah namun masih belum diterima. Dalam
mengatasi tantangan ini tentu saya tidak langsung menyerah, saya terus mengajukan
lamaran kerja ke sekolah-sekolah lain, delain itu saya juga mengajar les privat untuk
anak-anak yang ada disekitar tempat tinggal saya untuk lebih meningkatkan kemampuan
mengajar saya.

a.2. apa kelebihan yang mendukung peran anda sebagai guru? Jelaskan alasannya dan
berikan contohnya!

Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai guru adalah cita-cita dari kecil,
motivasi yang besar, serta ketulusan mengabdi untuk memberikan ilmu yang bermanfaat
bagi generasi selanjutnya. Sejak usia dini, setiap kali guru saya bertanya tentang cita-cita,
saya selalu menjawab ingin menjadi guru. Seiring bertambahnya usia keinginan yang
selalu diucapkan tersebut berubah menjadi motivasi yang besar. Guru merupakan
pekerjaan yang mulia. Menjadi guru adalah tentang ketulusan mengabdi untuk
memberikan ilmu yang bermanfaat bagi generasi selanjutnya. Dengan menjadi guru saya
dapat turut andil dalam memajukan bangsa dengan membentuk sumber daya manusia
Indonesia yang berkualitas.

Alasan saya ingin menjadi guru adalah karena hobi dalam mengajar dan berbagi
ilmu dengan orang lain. Bagi saya mengajar merupakan pekerjaan yang menyenangkan,
terdapat kepuasan tersendiri apabila sesuatu yang saya sampaikan dipahami dengan baik
oleh siswa yang saya ajar. Contoh nyata yang saya lakukan untuk mendukung peran
sebagai guru yaitu sejak kuliah saya sudah membantu mengajari anak-anak dilingkungan
saya tinggal dalam menyelesaikan tugas sekolahnya.

a.3. bagaimana hasilnya?

Hasil dari kerja keras saya untuk mewujudkan motivasi sebagai guru yaitu saya sudah
berhasil menyelesaikan kuliah dengan segala tantangan-tantangan yang ada, mulai dari
mata kuliah yang sulit dan juga situasi pandemi yang mempengaruhi hasil belajar saya.
Ketika lulus saya memperoleh IPK 3,49, IPK yang saya rasa cukup dengan kemampuan
yang saya miliki. Setelah lulus saya juga langsung mencari tempat mengajar. Saya
mengantar lamaran pekerjaan kebeberapa sekolah namun masih belum diberi
kesempatan.

B. Ceritakan pengalaman ketika anda perlu mempelajari hal-hal baru untuk meningkatkan
performa. Hal-hal baru apa yang anda pelajari?
b.1. Bagaimana cara anda mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan/dikembangkan?
Mengapa anda merasa perlu meningkatkan/mengembangkan area tersebut?
Cara saya dalam mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan/dikembangkan
yaitu dengan introspeksi diri, meminta pendapat dari orang lain, serta memperhatikan apa
yang dikatakan oleh orang lain. Introspeksi diri saya lakukan untuk mengetahui kelebihan
dan kekuarangan yang saya miliki. Sehingga saya dapat meningkatkan kelebihan yang
ada serta mencari solusi untuk dapat memperbaiki kekurangan yang ada.
Meminta pendapat dari orang lain sangat penting untuk mengetahui diri kita dari
pandangan orang lain. Orang yang bisa kita mintai pendapat yaitu seorang teman atau
seseorang yang dewasa yang mengenal kita dengan baik. Biasanya saya meminta
pendapat mengenai kelebihan dan kekurangan yang saya miliki. Dalam meminta
pendapat orang lain, tentu saya harus dapat menerima tanpa membuat teman/ orang yang
saya mintai pendapat tersinggung.
Memperhatikan apa yang dikatakan oleh orang lain juga merupakan cara
mengidentifikasi hal yang perlu ditingkatkan pada diri kita. Meskipun tidak semua
pendapat orang lain harus kita dengarkan, namun untuk mengetahui kekurangan dalam
diri sendiri, sesekali kita perlu mendengarkan perkataan dari orang lain. Perkataan orang
lain yang didengarkan tentu saja merupakan orang yang berhubungan langsung dengan
kita. Saya biasanya meminta dan memperhatikan pendapat dari keluarga, saudara atau
tetangga yang dekat dan benar-benar mengetahui tentang saya.
Saya merasa perlu meningkatkan /mengembangkan area tertentu karena aspek
yang kurang pada diri kita lebih baik diperbaiki dari pada dibiarkan saja, selain itu kita
dapat meningkatkan kompetensi pada diri kita sehingga dapat menunjukkan kemampuan
terbaik ditempat kerja. Untuk menguragi tekanan dari orang lain ketika kekurangan dari
diri kita muncul sehingga dapat diatasi sesegera mungkin merupakan alasan lain dari
perlunya meningkatkan area tertentu pada diri kita.

b.2. tindakan apa saja yang anda lakukan untuk mengembangkan diri anda? Adakah cara-
cara diluar kebiasaan atau berbeda yang anda lakukan dalam proses pengembangan?
Berikan contoh yang spesifik!

Berdasarkan identifikasi dari kelemahan yang saya miliki maka tindakan yang
saya lakukan untuk mengembangkan diri saya adalah berpikiran terbuka, berani
mencoba hal-hal baru untuk mengembangkan motivasi ketika mengajar, berusaha
meningkatkan kompetensi diri.

Berpikiran terbuka adalah hal yang penting untuk dapat menerima perubahan
dengan baik. Terbuka terhadap hal-hal baru dapat membantu kita mejadi pribadi yang
lebih kritis, rasional, serta mudah beradaptasi dengan perubahan yang ada. Contohnya
saja perubahan gaya belajar saat kita masih sekolah dulu akan berbeda dengan gaya
belajar calon siswa kita nanti. Tentu akan ada perkembangan seiring dengan
perkembangan teknologi. Tidak hanya itu, cara mengajar di kelas juga mengalami
perubahan. Pikiran terbuka akan memudahkan kita untuk beradaptasi dengan hal-hal
tersebut sehingga tidak mempengaruhi kinerja kita dalam mengajar. Dengan demikian
kita harus mampu terbuka menerima perubahan tersebut dan juga ikut berkembang sesuai
perubahan.

Berani mencoba hal-hal baru untuk mengembangkan motivasi ketika mengajar


sangat dibutuhkan. Sebagai guru, tidak hanya motivasi dalam mengajar, tapi motivasi
siswa dalam belajar juga harus diperhatikan. Dengan adanya hal-hal baru yang muncul
saat pembelajaran tentu dapat menarik minat siswa untuk turut aktif dalam proses
pembelajaran. Contohnya dengan membuat media pembelajar yang inovatif dengan
memanfaatkan berbagai aplikasi dapat menarik minat dan motivasi belajar.

Berusaha meningkatkan kompetensi diri merupakan salah satu tindakan dalam


pengembangan diri. Kompetensi yang ada pada diri kita harus selalu diperbaharui dan
ditingkatkan. Contoh spesifik yang saya kita lakukan dalam hal ini seperti mengikuti
seminar atau pelatihan, banyak membaca atau belajar dari berbagai sumber, selain itu hal
yang selalu saya lakukan adalah membuat catatan atau jadwal harian produktif yang
dapat memaksa saya dalam mengembangkan diri.

b.3. apa tantangan atau kesulitan yang anda hadapi dalam proses pengembangan diri
tersebut? Bagaimana anda mengatasinya?

Tantangan terberat yang saya hadapi dalam proses pengembangan diri berasal dari dalam
diri saya sendiri seperti kurangnya manajemen waktu dan rasa malas. Mengatur waktu
dalam pengembangan diri merupakan hal penting, karena dalam kehidupan waktu yang
ada tidak hanya digunakan untuk pengembangan diri saja melainkan memenuhi
kebutuhan diri secara fisik juga membutuhkan waktu yang besar. Kadang-kadang saya
melewatkan waktu pengembangan diri karena terfokus pada kebutuhan diri secara fisik
sehingga tidak adanya keseimbangan waktu yang saya gunakan. Seharusnya waktu yang
ada harus bisa saya dibagi secara seimbang sehingga kebutuhan saya secara pribadi dapat
terpenuhi dan pengembangan diri saya juga dapat terlaksana dengan baik. Cara saya
mengatasi hal tersebut adalah dengan membuat jadwal kegiatan sehari-hari dengan
pembagian waktu yang sudah tersusun.

Rasa malas dalam diri saya juga menjadi tantagan dalam proses pengembangan diri. Hal
ini menyebabkan jadwal kegiatan yang sudah saya susun sebelumnya menjadi tidak
konsisten dilakukan. Ini akan mempengaruhi terhadap target pengembangan diri yang
sedang saya jalani. Dalam mengatasi hal tersebut, saya biasanya membuat peringatan
terhadap diri sendiri, seperti jika saya malas mengarjakan sesuatu hari ini, hanya akan
menumpuk pekerjaan untuk besok dua kali lipat. Selain itu saya juga biasa menerapkan
rewards and punishments kepada diri sendiri. Jika saya mampu mengerjakan apa yang
suah terjadwal dengan baik maka saya akan memberi hadiah untuk diri sendiri dan
sebaliknya akan memberikan hukuman jika saya gagal atau malas mengerjakan jadwal
yang sudah ada.

b.4. Apa hasil yang anda peroleh/ rasakan dengan mengembangkan perilaku tersebut?
Bagaimana anda menerapkannya dalam peran anda?
Hasil yang saya peroleh dan rasakan dengan mengembangkan perilaku tersebut yaitu
saya lebih berpikiran terbuka, ketika ada kritik dan saran dari orang lain saya cenderung
akan menerimanya. Saya juga selalu melakukan refleksi terhadap diri sendiri dan saya
berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Selain itu untuk meningkatkan
kompetensi pada diri saya, mempelajari hal-hal baru dan memahami suatu topik dari
berbagai sumber juga sering saya lakukan. Hasil ini saya terapkan dimana saya berada,
baik dirumah, di komunitas maupun di masyarakat.
C. Terkadang kita diminta untuk melakukan sesuatu yang menurut kita tidak sesuai dengan
nilai, etika, pedomn kerja, ataupun aturan yang berlaku.
c.1. Ceritakan satu pengalaman anda terkait situasi tersebut. Jelaskan secara detail!
Pada saat dibangku perkuliahan saya pernah diajak melakukan hal yang kurang baik yaitu
berdiskusi pada saat ujian berlangsung. Sebenarnya dosen yang memberikan ujian
tersebut sudah memperbolehkan kami membuka buku yang kami butuhkan dengan syarat
tidak boleh bersidkusi satu sama lain. Namun, karena jawaban dari soal yang diberikan
oleh dosen tidak ada dalam buku yang kami lihat, melainkan dari pemahaman pribadi
selama proses perkuliahan. Hal tersebut menjadikan beberapa dari teman-teman saya
saling berdiskusi tentang jawaban yang mungkin dari soal tersebut. Pada saat itu saya
juga diajak dalam diskusi ini. Mereka juga bertanya kepada saya bahkan saat saya diam
dan masih menuliskan jawaban yang menurut saya benar berdasarkan pemahaman saya
selama perkuliahan.
c.2. Tindakan apa yang anda lakukan dan mengapa hal tersebut anda lakukan
Tindakan yang saya lakukan adalah tidak merespon pertanyaan yang diajukan teman-
teman saya pada saat ujian berlangsung. Bahkan saya juga tidak memberikan nasehat
kepada tema disamping saya untuk tidak berdiskusi karena saya takut berbicara dengan
orang lain saat ujian termasuk dalam kategori berdiskusi. Saya berusaha menjawab soal
berdasarkan apa yang saya pahami selama proses perkuliahan. Hal tersebut saya lakukan
karena merupakan aturan yang sudah disepakati bersama sebelum ujian dilaksanakan.
Selain itu, ini bertentangan dengan etika terhadap dosen yang mengawas ujian pada saat
itu. Beliau sudah memberikan keringanan dengan boleh melihat referensi yang
dibutuhkan, namun masih juga tidak menghormati kesepakatan awal yang sudah disetujui
bersama, hal ini tetu tidak sesuai dengan nilai-nilai.
c.3 bagaimana hasilnya?
Hasilnya saya tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan yang sudah disepakati
sebelumnya. Saya juga tidak melanggar etika dan nilai-nilai kepada dosen yang
mengawas ujian pada saat itu karena tidak menghargai beliau sebagai pengawas. Selain
itu jawaban yang saya tuliskan pada kertas ujian merupakan kemampuan diri sendiri,
sehingga nilai yang saya peroleh pada saat ujian juga murni dari kemampuan yang saya
miliki.
D. Ceritakan secara spesifik situasi pengalaman anda bekerjasama dengan orang lain yang
memiliki beragam perbedan, seperti budaya, cara pandang, latar belakang, pendidikan,
cara berpikir,dll.
d.1. Ceritakan secara spesifik situasinya! Apa tujuan dari kerja sama yang terjadi?
Keberagaman seperti apa yang anda hadapi?
Saya memiliki pengalaman bekerja sama dengan orang lain yang memiliki berbagai
perbedaan usia dan pendidikan serta cara pandang, yaitu pada saat saya ikut menjadi
panitia pemungutan suara (PPS) pada pemilu serentak tahun 2019. Pada saat itu, saya
mengambil banyak pengetahuan baru tetang bekerja sama dalam tim dan pembagian
tugas untuk menyelesaikan tanggung jawab. Perbedaan cara berpikir orang yang lebih
dewasa dan orang yang memiliki tingkat pendidikan yang berbeda dari saya terlihat jelas
pada sataa menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Tujuan dari kerja sama tersebut
tentunya bertanggung jawab mengawal pemungutan suara sesuai asas pemilu yaitu
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Keberagaman yang saya hadapi yaitu
keberagaman usia dari panitia dimulai dari usia 17 tahun, keberagaman pendidikan
dengan pendidikan terendah SLTA, serta cara pandang dari setiap orang yang ikut
sebagai panitia.
d.2. langkah-langkah apa yang anda lakukan untuk mencapai tujuan kerja sama?
bagaimana anda memastikan langkah-langkah tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan
semua pihak?
Untuk mewujudkan tujuan bersama, walaupun terdapat beberapa perbedaan yang
terjadi maka langkah yang dapat saya lakukan dan terapkan terlebih pada diri saya adalah
tetap saling menghormati, menghargai pendapat, menghargai keberagaman,
berkomunikasi dengan baik, serta sadar dengan tanggung jawab masing-masing.
Saling menghormati adalah hal dasar dari terciptanya kerja sama yang baik, sadar
bahwa setiap anggota memiliki hak yang sama dan harus mengormati hak-hak tersebut.
Salah satu hak dari setiap anggota adalah menyampaikan pendapat, maka kita harus dapat
menghargai setiap pendapat yang disampaikan oleh anggota panitia. Untuk tindak lanjut
dari pendapat yang diungkapkan tentu akan diputuskan oleh ketua panitia nantinya.
Menghargai keberagamaan yang ada disetiap anggota juga merupakan hal penting dalam
mencapai tujuan kerja sama. Komunikasi yang baik antar setiap anggota akan
memberikan kelancaran dalam hubungan kerja sama sehingga tujuan dapat tercapai.
Selain itu, kesadaran tentang tanggung jawab yang dimiliki juga merupakan hal yang
sangat penting untuk mencapai tujuan kerja sama.
Untuk memastikan langkah-langkah tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan
semua pihak, maka dapat dilihat dari bagaimana kerjasama itu berjalan dari awal hingga
akhir. Apabila kerja sama sesuai dengan yang diharapkan, maka dapat dipastikan
langkah-langkah tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan semua pihak.

d.3. apa hasil yang anda capai saat itu? Adakah komentar atau respon lingkungan (misal
rekan sejawat ataupun pihak lain) terhadap tindakan anda? Bagaimana dampaknya
terhadap kerja sama tersebut?

Berdasarkan kerja sama yang saya lalui dengan berbagai perbedaan seperti yang sudah
saya ceritakan sebelumya, serta langkah yang dapat saya lakukan dalam mengatasi
perbedaan-perbedaan tersebut memberikan hasil yang baik dan sesuai dengan yang
diharapkan, pekerjaan yang kami jalankan juga selesai dengan baik dan tepat waktu, tidak
ada kendala yag berarti mulai dari persiapan tempat, pemungutan suara, perhitungan
suara, hingga penyerahan kotak suara berjalan dengan lancar. Selain itu hubungan
personal antara sesama panita juga tidak mengalami kendala. Hal ini karena saling
menghargai dan menghormati, dampak kerja sama yang kami lalui pada saat itu tidak
meninggalkan kesan buruk diantara kami sehingga hubungan baik tetap terjalin baik

E. Ceritakan salah satu pengalaman anda saat mengembangkan kemampuan dan


keterampilan dari orang lain (contoh: anak didik, rekan sejawat, anggota
komunitas/organisasi).
e.1. ceritakan salah satu pengalaman anda saat mengembangkan kemampuan dan
keterampilan dari orang lain (contoh: anak didik, rekan sejawat, anggota
komunitas/organisasi)
Saya memiliki pengalaman saat mengembangkan kemampuan dan keterampilan adik-
adik yang melakukan les atau belajar matematika dengan saya pada saat saya masih
kuliah jenjang S1. Pada saat itu adik-adik ini akan melaksanakan ujian semester, namun
masih belum bisa memahami materi pelajaran dikarenakan situasi belajar mengajar
disekolah tidak efektif dampak dari pandemi covid-19. Saya mulai membimbing dan
mengajarkan materi yang belum mereka pahami saat pembelajaran disekolah. Kami
membahas mulai dari hal-hal yang tidak mereka ketahui, berdiskusi mencari jalan keluar
dari masalah yang diberikan, serta tanya jawab tentang materi yang sedang
dikembangkan. Sehingga potensi dalam memahami materi dan menyelesaikan masalah
lebih meningkat dari pada sebelumnya, karena mereka sudah memahami dasar dari
materi yang mereka pelajari.
e.2. Apa yang menjadi fokus pada pengembangan? Bagaimana cara anda membangun
kesepakatan untuk mencapai hasil yang siharapkan?
Yang menjadi fokus pada pengembangan adalah pemahaman terhadap materi
matematika yang tidak diajarkan secara efektif disekolah, mengembangkan kemampuan
dalam menyelesaiakan setiap masalah yang berkaitan dengan materi, menigkatkan
motivasi belajar, serta berani bertanya tentang apa yang tidak mereka pahami, sehingga
tujuan awal tercapai dengan baik yaitu mampu menyelesaikan setiap soal yang diberikan
pada saat ujian.
Adapun cara saya dalam membangun kesepakatan untuk mecapai hasil yang
diharapkan biasanya dimuali dari aturan awal. Sebelum pembelajaran berlangsung saya
selalu menerapkan aturan selama proses pembelajaran. Disisi lain saya juga memberikan
kesempatan menyampaikan pendapat tentang aturan yang ada ataupun tentang cara
belajar yang sesuai dengan mereka.
e.3. langkah-langkah apa yang ada ambil untuk pengembangan tersebut? Apa hambatan
yang anda temui dan bagaimana cara mengatasinya?
Langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mempertahankan
motivasi belajar dari adik-adik yang saya bantu dalam belajar. Motivasi dalam belajar
sangat dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang maksimal, apabila motivasi berkurang
tentu semangat untuk mempelajari hal baru yang belum diketahui akan berkurang pula.
Menjadikan proses belajar menjadi hal yang menyenangkan merupakan salah satu
langkah dalam pengembangan yang saya lakukan. Apabila mereka sudah terlihat bosan
dan mengeluh dengan materi yang diajarkan, saya biasanya mengajak mereka membahas
sesuatu yang menyenangkan diluar materi, atau bercerita tentang kegiatan apa saja yang
mereka lakukan sebelum datang menemui saya untuk belajar, kurang lebih seperti
mengambil waktu istirahat sejenak. Setelah dirasa bersemangat kembali materi
pembelajaran pun dapat dilanjutkan Selain itu mengajari cara teknik cepat dalam
menyelesaikan suatu permasalah juga merupakan langkah yang diambil untuk
pengembangan. Namun karena tidak semua materi dapat melakukan teknik atau cara
cepat yang dapat dijelaskan dengan mudah, saya mempertimbangkan cara-cara menarik
lain agar pembelajaran yang saya sampaikan menarik dan dipahami dengan mudah.
e.4. Bagaimana hasil yang diperoleh dari upaya dalam membantu mereka?
Hasil yang diperoleh dari upaya yang yaitu adik-adik yang bantu dalam belajar
matematika mampu memahami materi dengan baik dan dapat menyelesaikan soal yang
diberikan pada saat ujian dengan baik. Mereka mampu mencari alternatif penyelesaian
lain apabila tidak menemukan hasil dari cara yang sudah mereka buat sebelumnya.
Kemampuan menyelesaikan masalah mereka lebih baik dari sebelumnya.
F. Ceritakan salah satu keputusan penting dalam suatu kegiatan baik dipekerjaan/ atau
organisasi/ komunitas/ perkuliahan/ yang pernah anda ambil.
f.1. Apakah yang menyebabkan anda harus mengambil keputusan tersebut?
Pada tahun 2019, saat olimpiade matematika tingkat provinsi akan diselenggarakan oleh
jurusan saya. Saya berada pada dua pilihan yaitu ikut mengajukan diri sebagai panitia
penyelenggara atau tidak. Saya kesulitan memilih dua pilihan tersebut karena dengan
menjadi panitia akan membuat saya lebih sibuk sedangkan saat itu jadwal kuliah juga
sedang padat-padatnya. Disisi lain, timbulnya keraguan untuk menjadi panitia ini karena
saya tidak memiliki kendaraan pribadi, sebagai penunjuang dalam mendukung
kelancaraan pekerjaan sebagai panitia nantinya. Saya berencana mendaftar sebagai
panitian dibidang pendanaan. Tugas panitia dibidang ini cukup penting dengan pekerjaan
lebih banyak di luar kampus, seperti mengajukan proposal ke perusahaan-perusahaan
untuk mencari sponsor pendukung acara, tentu akan membutuhkan kendaraan agar
pekerjaan ini berjalan dengan lancar pada dengan beberapa pertimbangan dan mencari
solusi tentang keraguan saya, saya memutuskan untuk bergabung sebagai panitia
dibidang pendanaan pada olimpiade matematika saat itu. Acara yang kami selenggarakan
berjalan dengan baik dan lancar.
f.2. Bagaimana anda mengidentifikasi dan memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang permasalahan yang ada?
Keputusan saya untuk tetap ikut serta sebagai panitia pelaksanaan olimpiade pada saat itu
saya ambil setelah mengidentifikasinya secara mendalam. Saya memikirkan
kemungkinan-kemungkinan yang akan saya alami, dan bertanya apakah saya bisa
mengatasi hal-hal tersebut. Seperti mengefektifkan waktu belajar dan megerjakan tugas
yang akan berkurang setelah menjadi panitia. Memilikirkan bagaimana solusi apabila
pekerjaan yang akan kami lakukan jauh dari kampus, apakah saya akan mengandalkan
jasa transportasi umum atau meminjam kendaraan teman. Opsi-opsi ini saya
pertimbangkan sekali sebelum keputusan itu saya ambil. Saya juga melakukan diskusi
dengan teman sesama panitia apa yang akan kami lakukan apabila kekurangan kendaraan
saat ada pekerjaan diluar kampus. Saya juga selalu berpikiran positif, apabila pekerjaan
yang akan dilaksanakan itu baik, tentu solusi dari hambatan yang ada juga akan mudah
diperoleh.
F.3. Apa saja yang menjadi pertimbangan anda? Mengapa? Jelaskan proses atau langkah-
langkah dalam mengambil keputusan tersebut.
Hal yang menjadi pertimbangan saya dalam mengambil keputusan ini adalah
pertimbangan kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan. Karena jika saya memilih
untuk tidak ikut serta menjadi panita, saya memang tidak akan kekuarangan waktu dalam
menyelesaikan setiap tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen. Namun saya
akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh pengalaman baru sebagai panitia dari
suatu acara besar seperti olimpiade matematika tingkat provinsi.
Disisi lain apabila saya ikut serta dalam kepanitiaan olimpiade ini, waktu untuk
mengerjakan tugas utama saya sebagai mahasiswa akan berkurang, saya juga akan
memiliki tugas-tugas dan tanggung jawab baru yang berasal dari kepanitiaan. Namun
dengan saya menjadi panitia, saya akan memperoleh ilmu dan pengalaman baru yang
belum tentu saya peroleh saat belajar dikelas. Selain itu manajemen waktu saya juga akan
lebih baik karena bertambahnya tanggung jawab yang akan saya kerjakan.
Langkah/proses dalam mengambil keputusan ini dimulai dari mengidentifikasi sendiri,
memikirkan kemungkinan solusi dari masalah yang mungkin timbul, bertanya kepada
senior dan teman yang pernah menjadi panitia olimpiade tentang bagaimana cara mereka
mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada. Saya juga meminta pendapat orangtua saya
dalam mengambil keputusan ini. Setelah semua pendapat saya terima, saya kembalikan
lagi kepada diri sendiri dalam mengambil keputusan menjadi panitia pelaksana olimpiade
matematika tersebut.
F.4 Bagaimana hasil dari keputusan yang anda ambil?
Setelah melalui proses pertimbangan yang panjang akhirnya menghasilkan keputusan
untuk ikut menjadi panitia pelaksana bidang pendanaan olimpiade matematika tingkat
provinsi tahun 2019. Dengan mengambil keputusan ini saya memperoleh ilmu dan
pengalaman baru yang sangat berkesan. Saya juga lebih bisa membagi waktu dalam
melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diberikan kepada saya. Acara yang kami
selenggarakan juga berjalan dengan baik dan lancar.
G. Ceritakan secara spesifik saat anda dihadapkan dengan beberapa tugas dalam waktu yang
bersamaan.
g.1. Seperti apakah situasinya pada saat itu? Kapan situasi tersebut terjadi?
Ketika belajar dibangku kuliah saya sering sekali mendapatkan tugas berbeda diwaktu
yang bersamaan, biasanya tugas yang diberikan juga beragam dan bervariasi serta terdiri
dari tugas individu dan tugas kelompok. Pernah terjadi dalam satu minggu tatap muka
dikelas, kami mendapatkan tugas hampir dari 80% mata kuliah pada minggu itu.
Deadline pengumpulan juga berdekatan pada minggu berikutnya. Tugas yang diberikan
ada yang termasuk dalam kategori mudah dan juga ada yang lumayan sulit, ada yang
merupakan tugas individu dan juga tugas kelompok. Situasi seperti ini cukup menguras
tenaga dan fikiran dalam menyelesaikannya. Situasi seperti ini baiasanya terjadi pada
semester awal hingga semester 5 perkuliahan.
g.2. apa yang anda lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut? Bagaimana anda
memastikan tugas-tugas tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan?
Untuk mengerjakan semua tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada saya,
biasanya saya langsung memulai dengan membuat perencanaan tentang tugas mana yang
harus dikerjakan terlebih dahulu agar pengerjaannya sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dalam pengerjaannya, akan saya
angsur pengerjaannya terlebih dahulu. Saya juga menerapkan sistem mencicil dalam
mengerjakan tugas. Agar tidak mudah bosan dalam pengerjaan tugas-tugas yang ada,
ketika saya buntu saat mengerjakan tugas yang sulit, saya akan mencicil mengerjakan
tugas-tugas lain yang lebih mudah. Untuk tugas yang berkelompok, sesegera mungkin
para anggota kelompok akan berdiskusi tentang pengerjaannya, pembagian tugas dalam
kelompok juga diterapkan uuntuk lebih menghemat waktu pengerjaan. Sehingga setiap
tugas yang diberikan dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
g.3. sumber daya apa yang anda butuhkan dalam membantu penyelesaian tugas-tugas
tersebut? Apa hambatan yang anda temuai dan bagaimana cara mengatasinya?
Sumber daya yang saya butuhkan dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut adalah
dengan meminta bantuan kepada setiap anggota kelompok untuk disiplin dalam
mengerjakan pembagian tugas yang telah ditetapkan dalam tugas kelompok. Disiplin
disini tidak hanya dalam pengerjaan tetapi deadline yang telah kami sepakati bersama
harus diperhatikan. Dalam menyelesaikan tugas individu sumber daya yang saya
perlukan dengan meminta bantuan berupa pendapat tentang bagaimana menyelesaikan
tugas yag ada kebeberapa teman/senior yang lebih paham. Internet dan juga perpustakaan
kampus sebisa mungkin saya manfaatkan dengan baik dalam menyelesaikan tugas-tugas
tersebut.
Dalam penyelesaian tugas-tugas yag ada, terdapat beberapa hambatan yang saya temui
seperti kesulitan membagi waktu dan kedisiplinan diri. Untuk mengatasi hal tersebut
saya membuat jadwal pengerjaan tugas dan target-target yang harus dicapai setiap hari.
Rutin bertanya tentang progres tugas yang dikerjakan teman juga membantu saya untuk
disiplin demi mengejar ketertinggalan dalam pengerjaannya.
g.4. bagaimana hasilnya?
Setelah memaksimalkan kemampuan yang saya miliki, kerja sama yang terjalin baik
dengan anggota kelompok yang ada, disiplin yang saya terapkan dalam pengerjaan tugas,
ditambah dengan sumber daya yang saya peroleh dan manajemen waktu yang saya
lakukan, akhirnya saya berhasil menyelesaikan semua tugas yang diberikan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan baik itu tugas kelompok maupun tugas individu

Anda mungkin juga menyukai