Anda di halaman 1dari 8

BAGIAN A

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru? Apa yang Anda lakukan untuk mewujudkan motivasi
tersebut?
1. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mewujudkan motivasi tersebut? Bagaimana Anda
mengatasinya?
Ada tiga alasan yang meyakinkan saya untuk bisa menjadi guru. Alasan pertama yaitu saya
memiliki semangat dan antusiasme untuk mengajar, saya sangat senang jika bisa membantu orang
yang tidak mengerti menjadi mengerti. Alasan kedua yaitu dari kecil saya memandang bahwa
guru merupakan pekerjaan yang paling mulia karena dengan menjadi guru bisa menyebarkan dan
berbagi ilmu yang dimilikinya serta bermanfaat kepada sesama. Alasan ketiga yaitu saya melihat
profesi guru itu berbeda dari yang lain. Sebagai perempuan saya menyadari bahwa guru
merupakan salah satu profesi yang baik bagi perempuan. Melaui profesi guru, saya nantinya bisa
memahami psikologi dan cara mendidik anak yang baik, semua ilmu itu akan membantu saya
menjadi orang tua yang bertanggung jawab dalam mendidik anak. Ketiga alasan tersebut terus
menjadi motivasi dalam diri saya dari sejak kecil hingga saat ini.
Cara yang saya lakukan untuk mewujudkan motivasi menjadi guru yaitu selama
bersekolah, saya membentuk kelompok belajar dengan teman-teman di luar jam sekolah. Melalui
kelompok belajar, saya dan teman-teman bisa saling menjadi guru satu sama lainnya untuk
mengajarkan materi yang tidak dipahami ketika pembelajaran di kelas. Setelah tamat SMA,
langkah selanjutnya untuk bisa menjadi guru yaitu melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah
dengan mengambil jurusan Pendidikan Kimia FKIP. Selama masa perkuliahan saya selalu
berusaha untuk belajar dengan baik supaya bisa lulus tepat waktu dan memperoleh IPK yang
baik. Pada semester 5 dan 7 ada program magang di sekolah, program ini saya jadikan peluang
untuk bisa menerapkan ilmu perkuliahan yang didapat untuk mengajar di sekolah. Selama
program magang saya juga banyak berdiskusi dengan pamong mengenai cara mengajar yang baik
dan cara membuat RPP yang benar.
Tantangan yang harus saya hadapi adalah persetujuan orangtua atas keputusan saya untuk
menjadi guru. Sejak awal saya mengatakan ingin menjadi guru, orangtua khususnya ibu sangat
menentang hal tersebut, dikarenakan beberapa hal seperti guru bukanlah pekerjaan yang mapan,
terlebih jika saya menjadi guru di daerah terpencil. Ibu juga mengatakan bahwa menjadi guru itu
bebannya besar tapi dari segi gaji tidaklah sepadan. Tetapi saya pribadi menganggap pendapat ibu
saat itu sebagai bentuk kepedulian orangtua pada anaknya, sehingga saya pun mencoba
memberikan pengertian kepada ibu bahwa sekarang sudah semakin banyak bentuk apresiasi
pemerintah untuk menyejahterakan para guru. Puji syukur, ibu akhirnya bisa menerima keputusan
saya.
Terkait motivasi saya untuk menjadi guru, saya punya cita-cita ingin menjadi guru di
daerah terpencil, karena saya yakin banyak sekali anak-anak Indonesia dengan potensi bagus
namun belum terfasilitasi dengan baik dari segi pendidikan. Saya ingin sekali menjadi salah satu
guru yang berkompetensi agar bisa membantu anak-anak yang membutuhkan pendidikan. Untuk
mewujudkan hal tersebut maka dari itu saya memilih pendidikan sebagai jurusan saya, setelah
saya lulus kuliah saya memutuskan mengikuti progam PPG untuk meningkatkan kompetensi saya
menjadi guru.

2. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru? Jelaskan alasannya dan
berikan contohnya!
Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai guru yaitu mengajar adalah passion saya.
Alasannya saya memiliki semangat dan antusias yang besar dalam mengajar, saya sangat senang
bisa membantu orang yang tidak mengerti menjadi mengerti. Contohnya yaitu selama masa
sekolah dan perkuliahan, saya selalu membuat kelompok belajar untuk bisa saling mengajarkan
antar teman mengenai materi yang tidak dipahami sehingga saya dan teman-teman dapat
memahami materi dengan baik. Melalui kelompok belajar, saya juga dapat melatih kemampuan
berkomunikasi saya karena saya dituntut untuk bisa menyampaikan materi kepada teman sejawat
agar dapat dipahami dengan mudah.
Pengalaman saya ketika saya melaksanakan skripsi juga memberikan ruang bagi saya untuk
dapat menjadi guru kreatif yang mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam proses pembelajaran. Alasannya yaitu karena perkembangan teknologi pada era Revolusi
Industri 4.0 saat ini dapat dimanfaatkan dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah
menjadi lebih efektif. Contohnya yaitu pada saat melaksanakan magang di sekolah pada proses
perkuliahan, saya mengajar dengan memanfaatkan teknologi berupa Google Classroom dan
Zoom Meeting. Contoh lainnya yaitu ketika membuat skripsi saya melakukan Pengembangan e-
LKPD Kimia Berbasis ICARE untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains pada Materi
Hidrolisis Garam. Dengan memanfaatkan teknologi, LKPD yang biasanya disajikan dalam
bentuk cetak saya kembangkan sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk elektronik (e-LKPD)
yang dapat menyajikan audio, video, dan animasi yang menarik sehingga dapat membuat anak
didik lebih tertarik dengan materi yang diajarkan dan pembelajaran menjadi efektif. E-LKPD
yang saya kembangkan telah memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
3. Bagaimana hasilnya?
Hasil dari usaha yang saya lakukan untuk bisa mewujudkan motivasi sebagai guru yaitu
saya berhasil lulus sebagai Sarjana Pendidikan Kimia dengan masa perkuliahan 4 tahun, dengan
IPK 3.48 dan memperoleh predikat sangat memuaskan. Setelah lulus saya beberapa bulan sempat
menjadi guru bagi keponakan-keponakan saya sembari menunggu pendaftaran PPG gelombang 3
tahun 2023. Dari situ memberikan saya banyak pengalaman sehingga saya bisa mengembangkan
kemampuan saya menjadi seorang guru yang baik.

BAGIAN B
Ceritakan pengalaman ketika Anda perlu mempelajari hal-hal baru untuk meningkatkan
performa. Hal-hal baru apa yang Anda pelajari?
1. Bagaimana cara Anda mengklarifikasi area yang perlu ditingkatkan/dikembangkan?
Mengapa Anda perlu merasa meningkatkan/mengembangkan area tersebut?
Saya merupakan orang yang senang mencoba hal-hal baru. Selama saya mengenyam
pendidikan banyak sekali hal yang saya coba, misalnya mengikuti lomba bernyanyi, paduan
suara, bermain futsal, kepenulisan, desain grafis, pembuatan media pembelajaran seperti e-LKPD
dan yang lainnya. Saat ini setelah saya lulus kuliah, saya fokus mengembangakan diri saya dalam
dunia pendidikan untuk dapat mendukung peran saya menjadi pendidik yang baik.
Adapun cara saya mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan atau dikembangkan yaitu
dengan cara intropeksi diri atau refleksi diri dan meminta pendapat orang-orang sekitar saya
(dosen, pengawas guru dan anak didik dalam lembaga tempat saya mengajar). Berdasarkan
refleksi diri yang saya lakukan, dalam kegiatan mengajar saya masih kurang dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik. Oleh sebab itu saya masih perlu meningkatkan kompetensi
memotivasi anak didik sehingga dalam proses pembelajaran anak didik bisa termotivasi untuk
bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Selain itu, berdasarkan pendapat pengawas guru pada
lembaga tempat saya mengajar, saya masih menyama ratakan semua anak didik, hal ini
mengakibatkan ada anak didik yang tidak mencapai tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, saya
masih harus meningkatkan pemahaman saya mengenai karakter masing-masing anak didik.
Setiap anak didik mempunyai kekuatan, kelemahan, minat, dan perhatian yang berbeda-beda.
Dengan memperhatikan karakter anak didik, saya dapat membantu anak didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran.

2. Tindakan apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri Anda? Adalah cara-
cara di luar kebiasaan atau berbeda yang Anda lakukan dalam proses pengembangan?
Berikan contoh spesifik.
Tindakan yang saya lakukan untuk mengembangkan diri yaitu saya selalu aktif menambah
wawasan melalui buku, youtube, artikel penelitian, dan kegiatan pelatihan yang dapat
meningkatkan diri saya. Berdasarkan identifikasi akan area yang perlu ditingkatkan atau
dikembangkan dari diri saya maka tindakan yang saya lakukan untuk meningkatkan motivasi
belajar anak didik yaitu memilih metode dan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi, serta
memberikan apresiasi kepada anak didik atas usaha yang mereka lakukan dalam menyelesaikan
soal yang diberikan sehingga bisa meningkatkan motivasi belajar anak didik.
Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman saya mengenai karakter anak didik, saya
melakukan tindakan dengan memberikan asesmen diagnostik di awal pembelajaran. Cara-cara di
luar kebiasaan atau berbeda yang saya lakukan dalam proses pengembangan diri yang saya
lakukan yaitu biasanya saya jarang memberikan apresiasi pada anak didik, namun dalam proses
pengembangan, saya mencoba untuk selalu memberikan apresiasi tiap kali anak didik telah
berusaha menyelesaikan soal dan saya juga memberikan pretest dan post test di setiap
pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui karakter, pemahaman, dan kendala yang dihadapi
anak didik sehingga saya dapat mengetahui hal yang dibutuhkan anak didik agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
3. Apa kesulitan yang Anda hadapi dalam proses pengembangan diri tersebut? Bagaimana
Anda mengatasinya?
Kesulitan yang saya hadapi dalam proses pengembangan diri yaitu dalam meningkatkan
motivasi anak didik, terkadang ada anak didik yang memang memiliki motivasi intrinsik yang
rendah. Cara yang saya lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut yaitu melakukan pendekatan
personal untuk menguatkan tujuan anak didik dalam belajar sehingga anak didik tersebut dapat
meningkatkan keinginannya untuk belajar dengan baik supaya dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
Kesulitan lain yang saya alami dalam proses pengembangan diri yaitu sulitnya mengatur
waktu untuk mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Jam terbang saya dalam
mengajar masih sangat sedikit, jadi saya masih harus dan selalu mempersiapkan pembelajaran
dengan matang. Saat ini saya juga masih mengikuti kursus TOEFL untuk mengembangkan
potensi bahasa inggris saya. Karena adanya beberapa kegiatan yang harus saya lakukan, oleh
karena itu saya selalu berusaha untuk memanajemen waktu dengan baik dan selalu berusaha
mengasah potensi yang saya miliki untuk dapat mendukung saya menjadi guru yang baik.
Selain kesulitan manajemen waktu, terkadang saya juga didatangi oleh rasa malas mengajar
yang mengakibatkan motivasi saya dalam mengajar menurun. Namun, saya selalu ingat bahwa
menjadi guru adalah cita-cita yang saya impikan sejak dulu. Ketika saya malas atau motivasi saya
turun, maka saya selalu ingat alasan-alasan yang selalu saya tanamkan dalam diri saya untuk
menjadi guru. Selain itu, cara saya untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan cara mendengarkan
podcast di youtube yang bisa membangun semangat menjadi guru.

4. Apa hasil yang Anda peroleh/rasakan dengan mengembangkan perilaku tersebut?


Bagaimana Anda menerapkan dalam peran Anda?
Hasil yang saya peroleh dengan mengembangan diri yaitu saya dapat menunjang
kompetensi yang saya miliki untuk menjadi pendidik yang baik. Contohnya yaitu ketika saya
mempelajari cara membuat media pembelajaran melalui youtube. Kemampuan saya dalam
membuat media pembelajaran (e-LKPD) saya terapkan untuk menunjang pelaksanaan
pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran anak didik menjadi lebih termotivasi
dan dapat mempermudah dalam memahami materi. Selain itu, melalui pemberian pretest dan post
test di setiap pembelajaran dapat mempermudah saya untuk mengetahui kesulitan yang dialami
anak didik sehingga saya dapat memberikan hal yang dibutuhkan anak didik agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.

BAGIAN C

Terkadang kita diminta untuk melakukan sesuatu yang menurut kita tidak sesuai dengan nilai,
etika, pedoman kerja, ataupun aturan yang berlaku.
1. Ceritakan satu pengalaman Anda terkait situasi tersebut. Jelaskan secara detail!
Saya pernah berada di situasi yang meminta saya untuk melakukan sesuatu yang tidak
sesuai dengan nilai, etika, pedomana kerja, dan aturan yang berlaku yaitu pada saat dibangku
perkuliahan. Semasa perkuliahan, pada semester 7 saya mengikuti program PLP II di sekolah
selama 2 bulan. Selama kegiatan PLP II, saya dan teman-teman yang berada di satu sekolah
diberikan jadwal piket dan jadwal mengajar untuk setiap orang. Dalam satu hari ada 3 mahasiswa
yang akan melaksanakan piket untuk mendampingi guru piket yang memang ditugaskan sekolah,
kegiatan piket yang dilakukan meliputi sapa pagi, absensi setiap kelas, dan stan by di meja piket.
Pada suatu hari ketika saya sedang melaksanakan piket dengan kedua teman saya yang lainnya,
kami bertiga diajak oleh teman-teman yang lainnya untuk melakukan hal yang kurang baik yaitu
diajak untuk berhenti melaksanakan piket dan pulang saja dari sekolah padahal belum saaatnya
pulang. Alasannya karena sudah ada guru piket yang ditugaskan sekolah, jadi kami dipandang
tidak ada gunanya stand by di meja piket. Saat itu keputusan berada diserahkan kepada saya dan
kedua teman saya yang lainnya untuk ikut meninggalkan tugas piket atau tetap stand by di meja
piket.

2. Tindakan apa yang Anda lakukan dan mengapa hal tersebut Anda lakukan?
Tindakan yang saya lakuakan untuk menyikapi hal tersebut yaitu saya memutuskan untuk
tetap stand by di meja piket sampai waktunya pulang. Saya menolak dengan baik dan
memberikan penjelasan kepada teman saya yang mengajak pulang bahwa tindakan untuk pulang
dan berhenti melaksanakan piket adalah tindakan yang tidak baik. Walaupun sudah ada guru piket
yang ditugaskan sekolah, namun tetap saja mahasiswa yang melaksanakan PLP II di sekolah juga
harus melaksanakan tugas yang diberikan oleh pihak sekolah untuk mendampingi guru piket.
Menurut saya melaksanakan tugas yang sudah dibebankan merupakan salah satu kewajiban yang
harus diselesaikan dengan rasa penuh tanggung jawab. Dengan menyelesaikan tugas dengan baik,
maka rasa tanggung jawab pada diri akan meningkat.

3. Bagaimana hasilnya?
Hasilnya saya tetap melaksanakan tugas piket sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan
yaitu melaksanakan piket sampai waktunya pulang. Saya tetap melaksanakan tugas yang sudah
diberikan dengan rasa tanggung jawab. Dengan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
saya bisa lebih kuat dalam menghadapi suatu permasalahan.

BAGIAN D

Ceritakan secara spesifik situasi pengalaman Anda saat bekerja sama dengan orang lain yang
memiliki beragam perbedaan, seperti budaya, cara pandang, latar belakang, pendidikan, cara
berpikir, dll
1. ceritakan secara spesifik situasinya? Apa tujuan dari kerjasama terjadi? Keberagaman apa
yang anda hadapi?
Salah satu pengalaman yang begitu membekas mengenai kerjasama dengan keberagaman
adalah ketika saya menjadi ketua panitia natal di tahun 2020. Pada saat itu saya bersama semua
anggota pemuda gereja sedang berdiskusi mengenai konsumsi untuk acara natal. Ada dua
pendapat saat itu, pertama konsumsi menggunakan jasa katering dan yang kedua konsumsi
disiapkan sendiri, artinya disini para pemuda bergotong royong untuk menyiapkan konsumsi. Hal
tersebut menjadi perdebatan yang cukup panjang karena melibatkan tiga gereja yang masing-
masing jumlah pemudanya tidak sedikit. Sebagian orang mempertimbangkan efisiensi waktu,
sebagian lainnya mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan pasti lebih besar.
2. langkah-langkah apa yang anda lakukan untuk mencapai tujuan kerja sama? Bagaimana
anda memastikan Langkah-langkah tersebut seusuai dengan kebutuhan segala pihak?
Saya sebagai ketua panitia saat itu dituntut untuk dapat mengayomi semua pendapat dari
ketiga belah pihak yang saling keras atas pendapat masing-masing. Saya berpikir bagaimana
caranya agar mereka semua bisa lebih terbuka atas pendapat yang berbeda diantara forum diskusi.
Saya katakan pada mereka bahwa dalam bermusyawarah untuk mencapai tujuan kerja sama maka
haruslah mendahulukan kepentingan bersama daripada mementingkan diri sendiri. Saya meminta
perwakilan dari setiap pendapat untuk menjelaskan kelebihan serta kekurangan pendapat mereka
dan apa solusi untuk mengatasinya. Akhirnya, diperoleh keputusan kami untuk memakai jasa
katering, dikarenakan dari segi efisiensi waktu sudah jelas lebih singkat dan praktis, dimana
waktu yang seharusnya terpakai untuk memasak sendiri bisa dialihkan untuk mendekorasi
ruangan. Namun, disisi lain jasa katering lebih membutuhkan banyak dana. Setelah didiskusikan,
solusinya adalah dengan memperbanyak kegiatan penggalangan dana yang memang sudah
memiliki timnya sendiri, sehingga tidak akan mengganggu tugas tim lain. Melalui keputusan yang
sudah disepakati bersama antara anggota yang memiliki cara pandang yang berbeda, maka
dipastikan langkah yang diambil sudah sesuai dengan semua kebutuhan masing-masing anggota.
Mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi juga saya terapkan dalam
melaksanakan pembelajaran. Ketika mengajar les privat atau pendidikan kesetaraan saya selalu
berusaha dan terus belajar untuk tidak egois yaitu tidak hanya mementingkan kesenangan saya
ketika mengajar saya. Namun, saya perlu memperhatikan perbedaan dari setiap anak didik yang
saya ajar, mulai dari perbedaan karakter, latar belakang, ekonomi serta cara belajar yang
disenangi oleh anak tersebut. Dengan memperhatikan perbedaan yang ada maka dapat dilakukan
usaha untuk memenuhi kebutuhan setiap pihak.

3. Apa hasil yang anda capai saat itu? Adakah komentar atau respon lingkungan (mis. Rekan
sejawat ataupun pihak lain) terhadap tindakan anda? Bagaimana dampaknya terhadap
kerjasama tersebut?
Hasil yang dicapai saat itu yaitu kami mampu menyelesaikan persiapan acara natal tepat
waktu dan acara natal berjalan sukses. Tindakan musyawarah yang dilakukan untuk menyatukan
perbedaan pendapat mengenai konsumsi mendapat respon baik dari anggota yang lain. Keputusan
yang diambil melalui musyawarah dapat diterima oleh semua anggota sehingga semua anggota
dapat bekerjasama dengan maksimal dalam mempersiapkan natal dan berusaha kompak dalam
menyelesaikannya. Dampak dari kegiatan kerjasama yang pernah saya lakukan yaitu saat ini saya
dapat menerapkan dalam dunia pendidikan ketika saya mengajar. Contohnya ketika saya
mengajar saya menemukan banyak perbedaan, misalnya saja perbedaan cara belajar yaitu ada
yang auditori, ada yang visual. Maka sebagai guru saya harus memilih metode pembelajaran yang
dapat digunakan untuk bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak didik saya. Jika tidak bisa
tercover dalam satu kali pertemuan maka saya akan menggunakan metode yang berbeda di setiap
pertemuan sehingga kebutuhan setiap anak dapat terpenuhi.

BAGIAN E

Ceritakan salah satu pengalaman anda saat mengembangkan kemampuan dan keterampilan orang
lain (contoh : anak didik, rekan sejawat, anggota komunitas/organisasi)
1. Seperti apa situasinya pada saat itu? Siapa yang anda kembangkan? Mengapa
pengembangan diperlukan?
Pengalaman saya saat mengembangkan kemampuan dan keterampilan orang lain yaitu
setelah saya lulus S1, saya menjadi tutor privat kimia pada lembaga Libra Education Institute.
Sasaran dari pengembangan ini adalah anak didik yang membutuhkan bimbingan belajar
tambahan khusus pada mata pelajaran kimia. Kegiatan pengembangan pembelajaran kimia sangat
diperlukan oleh anak didik yang bersangkutan, sebab anak didik tersebut merasa pembelajaran
yang dilakukan di sekolah memiliki jam yang sangat terbatas sehingga anak didik tersebut
mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu, diperlukan
pengembangan pada materi kimia yang dipelajari di luar sekolah dengan melakukan les privat
sehingga anak didik tersebut dapat memahami materi kimia dengan baik.

2. apa yang menjadi focus pada pengembangan tersebut? Bagaimana cara anda membangun
kesepakatan untuk mencapai hasil yang diharapkan?
Fokus pada pengembangan yang dilakukan yaitu anak didik dapat menguasai materi kimia
yang dipelajari dan dapat mengatasi kesulitan belajar pada materi yang belum dipahami serta
meningkatkan keterampilan dalam mengerjakan soal-soal kimia dengan berbagai tingkatan.
Untuk mencapai hasil yang diharapkan pada pengembangan yang dilakukan dibutuhkan
kesepakatan. Cara saya membangun kesepakatan yaitu pada awal pertemuan pembelajaran saya
mengajukan untuk membuat komitmen bersama anak didik les privat untuk dapat menguasai dan
mengembangkan materi kimia secara maksimal, selanjutnya anak didik dipersilahkan untuk
menyampaikan pendapatnya mengenai kesepakatan yang diajukan. Jika setuju maka kesepakatan
itu disepakati dan harus dijalankan dengan konsisten, namun jika ada hal yang harus diubah dari
kesepakatan yang diajukan maka harus dipertimbangkan terlebih dahulu sehingga diperoleh
kesepakatan bersama. Saya meyakini bahwa sebaik apapun pembelajaran yang dilakukan, jika
anak didiknya tidak memiliki kesadaran diri maka hasil yang diharapkan sulit untuk tercapai.

3. Langkah-langkah apa yang anda ambil untuk pengembangan tersebut? Apa hambatan
yang anda temui dan bagaimana cara mengatasinya? Apa yang anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut?
Langkah-langkah yang saya ambil untuk pengembangan tersebut yaitu saya konsisten
memberikan bimbingan pada anak didik dalam mempelajari materi kimia. Saya berusaha untuk
membimbing anak didik supaya dapat menguasai konsep-konsep dasar kimia sehingga ketika
mempelajari materi turunannya dapat dipahami dengan mudah. Dalam membimbing
pembelajaran saya juga berusaha untuk menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari
supaya lebih mudah dipahami, serta saya juga selalu memberikan latihan soal sehingga anak
didik lebih peka dalam memecahkan permasalahan kimia. Adapun hambatan yang saya temui
ketika mengajar les privat kimia yaitu anak didik seringkali merasa jenuh. Cara saya mengatasi
hambatan tersebut yaitu dengan memilih metode belajar yang tepat dan bervariasi sesuai dengan
cara mengajar yang disukai anak didik dan memberikan ice breaking untuk mengatasi kejenuhan
dalam belajar. Mempertahankan motivasi anak didik untuk semangat belajar sangatlah penting
dilakukan dalam dapat mencapai hasil yang diharapkan. Hal yang saya lakukan untuk
mempertahankan motivasi anak didik yaitu saya selalu memberikan perhatian dan membimbing
anak didik untuk menyelesaikan kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi, memberikan
apresiasi jika anak didik memperoleh nilai yang baik dalam ujiannya, dan menggunakan berbagai
metode pembelajaran serta media yang dapat menunjang kegiatan belajar seperti audio dan video.
4. Bagaimana hasil yang diperoleh dari upaya yang anda peroleh dari upaya anda dalam
membantu mereka?
Upaya dan langkah-langkah yang telah dijelaskan diharapkan memperoleh hasil yang baik.
Melalui kegiatan les privat kimia, saat ini anak didik sudah dapat menguasai materi kimia dengan
semakin baik. Hal ini terbukti dengan keberhasilan anak didik memperoleh nilai yang bagus
dalam melaksanakan ulangan di sekolah. Keberhasilan anak didik yang saya bimbing menjadi
kebanggaan bagi diri saya karena dapat membagi ilmu dan meningkatkan pengetahuan orang lain.

BAGIAN F

ceritakan salah satu keputusan penting dalam suatu kegiatan baik dalam
pekerjaan/organisasi/komunitas/perkuliahan yang pernah anda ambil
1. Apa yang menyebabkan anda harus mengambil keputusan tersebut? Apa peran anda pada
saat itu?
Selama menjadi mahasiswa, saya aktif berorganisasi. Salah satu organisasi yang saya ikuti
yaitu Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia (HIMAMIA). Pada April 2021, saya diberi
amanah untuk menjadi Koordinator salah satu bidang dalam satu kegiatan yaitu pelatihan desain
grafis untuk seluruh mahasiswa pendidikan kimia. Menjadi koordinator acara memiliki tanggung
jawab yang besar untuk memastikan terselenggaranya suatu acara dengan baik, misalnya
mengatur rangkaian acara mulai dari persiapan hingga penutupan acara serta untuk menjalin
komunikasi dengan pihak yang diajak bekerja sama dalam acara yang diselenggarakan.
Pada acara pelatihan desain grafis yang akan dilaksanakan, maka kami membutuhkan sosok
pemateri yang akan melatih desain grafis. Awalnya persiapan untuk menyelenggarakan acara
sudah tersusun dengan rapi. Namun, 10 hari sebelum acara dilaksanakan, saya dihubungi oleh
pemateri yang akan mengisi acara bahwa dia tidak bisa untuk mengisi materi pada hari yang
sudah ditentukan karena dia harus menemani orang tuanya untuk berobat ke pulau jawa. Dia
bernegosiasi dengan saya sebagai koordinator acara, dia tetap bisa mengisi materi pada acara
kami dengan syarat jadwalnya diundur satu minggu dari jadwal yang sudah disepakati diawal
atau jika memang tetap ingin dilaksanakan sesuai jadwal dia mengundurkan diri sebagai
pemateri. Tentunya melalui penawaran yang diberikan pemateri maka harus diambil keputusan
diantara dua pilihan yaitu acara tetap berjalan sesuai jadwal namun panitia acara harus mencari
pengganti pemateri atau memenuhi permintaan pemateri untuk mengundur jadwalnya. Untuk
mengambil keputusan saya selaku koordinator acara harus berkoordinasi dengan ketua dan
seluruh panitia yang terlibat dalam acara yang akan dilaksanakan, serta harus berdiskusi dengan
pengurus inti HIMAMIA untuk mendapatkan keputusan yang disepakati bersama.

2. Bagaimana anda mengidentifikasi dan memeroleh pemahaman yang lebih baik tentang
permasalahan yang ada?
Saya yakin bahwa setiap permasalahan pasti memiliki jalan keluarnya. Berdasarkan
pengalaman yang saya ceritakan pada poin sebelumnya, saya memiliki peran sebagai koordinator
acara sehingga sebelum melakukan diskusi dengan seluruh panitia dan pengurus inti HIMAMIA
maka saya harus memetakan semua hal yang menjadi pertimbangan untuk mengambil keputusan
bersama. Setiap pilihan tentu memiliki resikonya masing-masing, untuk mengambil resiko dari
pilihan yang ada maka dilakukan musyawarah. Dengan melakukan musyawarah maka cara
berpikir kita akan terbuka dan semakin banyak cara pandang yang bisa kita lihat dari berbagai
orang mengenai permasalahan yang sedang dihadapi. Setiap orang akan memiliki pandangannya
masing-masing, melalui musyawarah maka akan diputuskan secara bersama pilihan mana yang
terbaik untuk semua pihak.

3. Apa saja yang menjadi pertimbangan anda? Mengapa? Jelaskan proses atau langkah-
langkah dalam mengambil keputusan tersebut!
Setiap keputusan memiliki resikonya masing-masing. Pada pengalaman yang saya
ceritakan ada beberapa hal yang saya pertimbangkan yaitu yang pertama, jika acara tetap
diselenggarakan sesuai jadwal maka resikonya adalah panitia acara harus segera mencari
pengganti pemateri dalam 2 hari kedepan mengingat waktu yang sudah sangat mepet. Sedangkan
saat mencari pemateri di awal penyusunan acara pun sangat susah karena memang orang-orang
yang biasa menjadi pemateri desain grafis pada jadwal acara yang akan diselenggarakan rata-rata
sudah memiliki acara masing-masing. Adapun yang kedua yaitu jika tetap menginginkan
pemateri awal maka resikonya adalah pelaksanaan acara diundur satu minggu. Sedangkan pada
minggu berikutnya setelah jadwal pelatihan desain grafis akan dilaksanakan Forum Studi
Himamia (Fodim) yang merupakan program kerja dari salah satu divisi HIMAMIA. Oleh sebab
itu, jika acara pelatihan desain grafis ingin diundur satu minggu dari jadwal awal maka akan
bertabrakan dengan acara fodim. Saya selaku koordinator acara bersama ketua panitia langsung
bertanya kepada panitia fodim untuk memastikan apakah jadwal antara acara pelatihan desain
grafis dengan fodim dapat ditukar.
Dengan mendiskusikan beberapa pertimbangan dan diskusi bersama panitia pelatihan
desain grafis, panitia fodim, dan pengurus inti HIMAMIA akhirnya diputuskan untuk mengundur
jadwal acara pelatihan desain grafis sesuai dengan permintaan pemateri.

4. bagaimana hasil dari keputusan yang anda ambil?


Keputusan yang diambil dari beberapa pertimbangan yaitu jadwal acara pelatihan desain
grafis diundur satu minggu sesuai dengan permintaan pemateri. Hasilnya jadwal awal yang
seharusnya dilaksanakan pelatihan desain grafis diganti menjadi acara fodim dan untuk minggu
selanjutnya akan dilaksanakan pelatihan desain grafis. Alhamdulilah dengan kerja sama seluruh
panitia, semua acara dapat berjalan dengan lancar dan maksimal, serta kami mendapat
pengalaman baru.
BAGIAN G

Ceritakan secara spesifik saat anda dihadapkan dengan beberapa tugas dalam waktu yang
bersamaan
1. Seperti apakah situasinya pada saat itu? Kapan situasi tersebut terjadi?
Situasi ketika saya dihadapkan dengan beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan yaitu
saat belajar di bangku kuliah. Pada saat itu saya berada pada semester 5. Saya melaksanakan
kuliah dan banyak memperoleh tugas dari dosen, membuat laporan praktikum, mengikuti ajang
lomba tari, dan disaat itu juga saya sedang memiliki peran sebagai Koordinator bidang Publikasi,
Dekorasi, dan Dokumentasi pada sebuah acara besar yang diadakan oleh organisasi yang saya
ikuti sehingga pada saat itu sangat sering sekali diadakan rapat organisasi. Pada suatu waktu, saat
itu situasinya saya harus melaksanakan gladi resik untuk lomba tari dan juga harus mengikuti
rapat kemajuan untuk melaporkan progress kinerja dari bidang Publikasi, Dekorasi, dan
Dokumentasi karena saya diamanahkan menjadi koordinatornya. Tentunya tidak mungkin saya
melakukan kedua kegiatan tersebut dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu saya perlu
mempertimbangkan mana kegiatan yang lebih penting dan menjadi prioritas saya.

2. Apa yang anda lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut? Bagaimana anda
memastikan tugas-tugas tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan?
Cara yang saya lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut yaitu dengan manajemen
waktu yang baik. Saya selalu membuat skala prioritas, penyusunan skala prioritas yang dilakukan
memudahkan saya dalam mendahulukan tugas yang penting sehingga saya bisa memastikan
tugas-tugas dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Selanjutnya, setiap malam
hari, saya selalu membuat planning untuk aktivitas yang akan saya lakukan keesokan harinya
sesuai skala prioritas yang ditetapkan, melalui pembuatan planning saya bisa mengoptimalkan
semua waktu yang saya miliki. Keesokan harinya saya akan berkomitmen dan disiplin terhadap
waktu dalam melaksanakan aktivitas sesuai dengan planning yang telah disusun. Namun tentu
saja, walaupun saya sudah memiliki planning, terkadang ada kegiatan yang tiba-tiba diubah
waktunya. Salah satu pengalaman yang saya alami yaitu saat waktu rapat dimajukan sehingga
berbenturan dengan kegiatan lain, yang awalnya pada jadwal tersebut saya ada gladi resik untuk
ajang perlombaan tari kreasi.
Waktu itu, hal yang saya lakukan yaitu mempertimbangkan prioritas mana yang harus
didahulukan. Sehingga, saya memutuskan untuk mengikuti gladi resik untuk lomba tari karena
waktu lombanya sudah sangat dekat yaitu keesokan harinya. Sementara, dalam kegiatan rapat
kemajuan saya meminta bantuan anggota saya untuk mewakili saya selaku koordinator Publikasi,
Dekorasi, dan Dokumentasi untuk menjelaskan progress kerja yang sudah dilakukan oleh bidang
saya.
3. Sumber daya apa yang anda butuhkan dalam penyelesaian tugas-tugas tersebut? Apa
hambatan yang anda temui dan bagaimana cara mengatasinya?
Sumber daya yang saya butuhkan dalam penyelesaian tugas-tugas tersebut yaitu gadget.
Dengan menggunakan gadget, saya bisa memasukkan semua tugas atau kegiatan dalam to do-list
beserta waktu deadlinenya dan saya bisa membuat planning harian saya dengan mudah. Namun,
walaupun sudah saya susun planning harian dengan baik, terkadang saya masih sering lupa
mengenai aktivitas apa saja yang akan saya lakukan. Untuk mengatasi sifat pelupa itu, maka saya
selalu memasang pengingat atau alarm sehingga saya tidak lupa dan bisa disiplin terhadap waktu.
Selain itu dalam menyelesaikan tugas dari dosen atau laporan praktikum saya juga menggunakan
gadget yang dapat memudahkan saya membuka berbagai situs yang berguna untuk mencari
informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas. Sumber daya lainnya yang saya butuhkan
yaitu sumber daya manusia untuk membantu saya dalam menyelesaikan tugas dengan maksimal,
seperti pengalaman saya yaitu meminta bantuan anggota untuk mewakili saya selaku koordinator
bidang Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi dalam rapat.

4. Bagaimana hasilnya?
Dengan memaksimalkan usaha yang saya lakukan yaitu dengan membuat skala prioritas
hasilnya saya dapat mengetahui kegiatan yang harus didahulukan sehingga saya dapat
menyelesaikan semua tugas atau kegiatan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Melalui planning aktivitas harian yang saya buat, hasil yang saya peroleh yaitu saya
dapat memaksimalkan semua waktu yang saya miliki dan disiplin serta konsisten untuk
melaksanakan aktivitas sesuai planning awal.

Anda mungkin juga menyukai