Anda di halaman 1dari 14

A.

Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mewujudkan motivasi


tersebut? Bagaimana Anda mengatasinya?
Sebagai seorang guru , khususnya saya merupakan fresh graduate
menghadapi beberapa tantangan dalam mencapai motivasi tersebut.
Melihat dari pengalaman selama proses mengajar dan melihat situasi
nyata di lapangan juga hasil sharing session dengan guru senior. Berikut
beberapa tantangan umum yang dihadapi oleh seorang guru dalam
mewujudkan motivasinya:
1. Tantangan keseimbangan Work Life Balance: Sebagai seorang guru,
ada banyak tuntutan pekerjaan yang harus dipenuhi, persiapan pelajaran,
memberi tugas, mengoreksi pekerjaan, dan bertemu dengan orangtua
siswa. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi
bisa menjadi tantangan. Untuk mengatasinya, seorang guru dapat
merencanakan waktu dengan baik, mengatur prioritas, dan memastikan
diri mereka menyediakan waktu untuk relaksasi dan perawatan diri.
Selain itu saya melakukan jurnaling kegiatan agar setiap kegiatan saya
dapat dilakukan secara structural, sehingga untuk penugasan dan
kehidupan pribadi bisa dimanage sebaik mungkin sesuai prioritas.
2. Kurangnya motivasi siswa: Hal sejenis motivasi yang diangggap tidak
terlalu penting namun hal tersebut merupakan faktor yang cukup
mendasar bagi proses berjalannya pembelajaran. Solusi untuk
menghadapi tantangan dalam memotivasi siswa dengan menggunakan
pendekatan yang berbeda-beda. Biasanya saya berkeliling perbangku
untuk melakukan percakapan secara lebih personal upaya membangun
kedekatan emosional dengan Setiap siswa sehingga diharapkan saat
pembelajaran berlangsung mereka memiliki motivasi tersendiri baik
kepada saya sebagai guru ataupun kepada mata pelajaran yang diampu
karena saya sadar bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan minat
yang berbeda, dan menemukan cara untuk membangkitkan minat
mereka dalam pembelajaran bisa menjadi tantangan. Untuk mengatasi
ini, seorang guru harus mencoba pendekatan yang berbeda dalam
pengajaran, menggunakan metode yang interaktif dan melibatkan siswa
secara aktif, mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa, dan
memberikan umpan balik yang positif.
3. Tantangan disiplin kelas: Keberlangsungan motivasi tinggi dalam
pembelajaran akan berbanding dengan disiplin yang ada di kelas
tersebut. Disiplin kelas adalah hal penting dalam menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Namun, mengelola perilaku siswa
yang tidak semestinya bisa menjadi tantangan. Cara saya menghadapi
tantangan tersebut yaitu dengan mengembangkan aturan kelas yang
jelas, mengkomunikasikan ekspektasi dengan jelas kepada siswa, dan
menggunakan strategi pengelolaan kelas yang efektif, seperti
memberikan penguatan positif, memberlakukan konsekuensi yang
konsisten, dan menjalin hubungan yang baik dengan siswa.
4. Tantangan perkembangan profesional: Sebagai seorang guru, penting
untuk tetap mengembangkan keterampilan dan pengetahuan profesional
secara terus-menerus. Namun, terkadang terbatasnya sumber daya,
waktu, dan akses ke pelatihan atau pengembangan profesional dapat
menjadi tantangan. Untuk mengatasi hal ini, seorang guru dapat mencari
kesempatan pengembangan profesional yang tersedia, baik secara daring
maupun tatap muka, membaca literatur terkini dalam bidang pendidikan,
dan terlibat dalam komunitas guru untuk berbagi pengetahuan dan
pengalaman. Menjadi guru merupakan pembelajaran sepanjang hayat
oleh karena itu pengembangan secara professional harus dilakukan
secara mandiri disadari dengan kesadaran akan kapasitas apa yang harus
menjadi prioritas dalam menunjang pelaksanaan tugas di kelas maupun
di sekolah. Sehingga diharapkan saat menghadapi tantangan ini
beriringan dengan ketekunan, ketelitian, dan kreativitas untuk diatasi.
Seorang guru yang bersemangat harus memiliki dedikasi dan komitmen
yang kuat untuk menjalani profesi mereka dan memberikan dampak
positif pada kehidupan siswa mereka.

2. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru?


Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
Sebagai Guru, saya memiliki beberapa kelebihan yang dapat mendukung
peran saya:
1. Saya merupakan pribadi yang senang menggali Pengetahuan baru dan
hal baru : Saya dilatih dengan menggunakan sejumlah besar teks dari
berbagai sumber, termasuk buku, artikel, jurnal, dan banyak lagi. Hal ini
memungkinkan saya untuk memberikan penjelasan dan informasi yang
mendalam tentang berbagai topik kepada siswa. Hal baru lainnya saya
melakukan pendalaman ilmu bukan hanya dalam pembelajaran namun
softskill yang mendukung saya seperti public speaking hal tersebut akan
saya terapkan didalam kelas karena dengan kemampuan tersebut seorang
siswa akan dilatih bukan hanya teori namun keberanian untuk berbicara
di depan umum. Baik dalam pembelajaran maupun dalam pelaksanaan
upacara untuk penugasan protokoler atau pembacaan UUD 1945. Saya
juga merupakan seorang yang memiliki jiwa kreativitas dan menyukai
seni khususnya seni music yaitu bernyanyi. Saya akan menyertakan
kedua hal tersebut dalam pembelajaran contohnya saat saya PPL saat
jam pelajaran tidak kondusif saya memberikan instruksi agar semua
siswa untuk bernyanyi lagu kebangsaan secara bebas dan bersama-sama.
Selain merubah suasana kelas juga mengingatkan kami pada lagu-lagu
nasional.
2. Saya merupakan pribadi yang cinta belajar oleh karena itu buku dan
cerita bukan hanya satu-satunya media pembelajaran bagi saya namun
pengalaman dari para guru senior di sekolah merupakan al penting bagi
saya. Dengan keinginan belajar tersebut saya mendapatkan banyak
insight dan wejangan penting dari pendahulu saya saat menghadapi
permasalahan di sekolah baik di kelas maupun secara administrasi.
Karena bila berbicara mengenai guru, bukan hanya urusan hubungan
baik guru dan siswa namun guru pula wajib menjalin hubungan baik
sesama guru dan warga sekolah lainnya sehingga diharapkan menjadi
sebuah ekosistem yang harmonis.
3. Kustomisasi pembelajaran: Saya dapat menyesuaikan gaya dan
kebutuhan pembelajaran masing-masing siswa. Siswa memiliki
kecepatan belajar yang berbeda-beda, dan saya dapat menyesuaikan
penjelasan dan latihan yang saya berikan agar sesuai dengan tingkat
pemahaman mereka. Selain dari menyesuaikan hal tersebut saya juga
mencoba membangun komunikasi asertif bersama siswa dan terbuka
untuk saran juga masukan dalam pembelajaran sehingga diharapkan hal
tersebut dapat memudahkan dalam proses pembelajaran.

Meskipun demikian, peran seorang Guru memiliki kualitas yang unik,


seperti kemampuan untuk membentuk hubungan emosional dengan
siswa, memberikan umpan balik secara personal, serta mengelola dan
mendorong interaksi sosial dalam kelas dan hal tersebut dapat terbentuk
dengan pembelajaran sepanjang hayat yang dilakukan guru maupun
siswa.
Terkait motivasi dan tantangan yang dihadapi nantinya bersama dengan
peran yang saya miliki, saya berharap dengan mengikuti program
Pendidikan Profesi Guru merupakan solusinya saya beserta teman-teman
lainnya untuk dibentuk menjadi guru Profesional sehingga pada sat
terjun dilapangan kami sudah dibentuk dengan kecakapan professional
dan bekal ilmu untuk menghadapi tantangan di sekolah baik di kelas
maupun luar kelas.
Ceritakan pengalaman ketika Anda perlu mempelajari hal-hal baru untuk
meningkatkan performa. Hal-hal baru apa yang Anda pelajari?

B.1. Bagaimana cara Anda mengidentifikasi area yang perlu di


tingkatkan/dikembangkan? Mengapa Anda merasa perlu
meningkatkan/mengembangkan area tersebut?
Pengembangan diri merupakan upaya yang berkelanjutan dan
melibatkan komitmen pribadi. Guru diharapkan mampu mengatasi
tantangan ini dan terus berupaya meningkatkan diri, guru dapat
mengoptimalkan potensi mereka sebagai pendidik dan pemimpin di
sekolah.
Untuk melihat area atau hal yang perlu saya tingkatkan atau
dikembangkan yaitu dengan mencoba hal tersebut. Sebelum itu saya
melakukan tes minat bakat secara berkala dan update mengenai apa saja
hal baru yang ada di dunia pendidikan maupun di luar itu. Seperti halnya
membuat media pembelajaran yang kreatif saya mencoba membuat hal
tersebut dengan eksperimen kecil yaitu dengan barang bekas atau
recycle. Lalu untuk meningkatkan kemampuan saya dalam berbicara
saya mengikuti pelatihan public speaking selain untuk menambah skill
saya tetapi juga untuk menunjang karir di luar sekolah juga, karena
kedua hal tersebut saling bersinergi.
Selain itu untuk mengetahui apakah cara yang dilakukan atau tahapan
yang dilalui sudah benar atau tidak biasanya saya melakukan konsultasi
dengan ahli di bidangnya. Saya selalu belajar untuk terbuka mengenai
saran dan masukan, agar dapat menjadi evaluasi dan pembelajaran bagi
saya.
B.2. Tindakan apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri
Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan atau berbeda yang Anda
lakukan dalam proses pengembangan? Berikan contoh yang spesifik!
Saat itu disekolah sedang proses pengisian nilai rapot saat itu sekolah
sudah menerapkan e-rapor dikarenakan saya masih baru dalam hal ini
saya mencoba banyak melalukan interaksi dengan para guru yang sudah
selesai dalam penugasannya dan mencoba meminta izin untuk bisa
belajar secara langsung. Sehingga pada pengisian e-raport saya ada
bayangan pada proses pengisiannya ketika tidak didampingi secara
langsung juga melaporkan secara berkala mengenai progress yang saya
lakukan di luar pengawasan guru yang saya mintai tolong.
Pada saat tergabung di kegiatan kampus mengajar angkatan 3 saya
melakukan pengembangan diri dalam hal mengenal siswa-siswi lebih
dalam sebelum masuk kedalam kelas yaitu dengan meninjau melalui
guru kelasnya. Sehingga pada saat dikelas saya tidak terlalu bingung
untuk melakukan pendeketan karena sebelumnya sudah di briefing
sesuai kebutuhan dan kepribadian masing-masing siswa.
Saya juga ikut tergabung dalam setiap rapat kedinasan di sekolah
sehingga agenda yang sedang dan akan dibahas nantinya akan mudah
diterapkan karena disana dibentuk menjadi diskusi terbuka sehingga
saya memiliki akses untuk banyak bertanya dan melihat secara langsung
proses dan ikut tergabung di dalamnya. Seperti Pengembangan platform
merdeka mengajar dimana saya membantu para guru senior yang
meminta bantuan dalam pembuatan laporan sehingga menjadi gambaran
bagi saya untuk membuat kerangka seperti layaknya yang dibuat untuk
platform merdeka mengajar.

3. Apa tantangan atau kesulitan yang Anda hadapi dalam proses


pengembangan diri tersebut? Bagaimana Anda mengatasinya?

Kesulitan dan tantangan yang saya hadapi sebagai guru ada beberapa
tantangan yang dapat dihadapi oleh guru dalam pengembangan diri.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
Waktu yang terbatas: Guru seringkali memiliki jadwal yang padat
dengan tugas pengajaran, persiapan pelajaran, dan administrasi sekolah.
Hal ini dapat menjadi tantangan dalam mengalokasikan waktu untuk
pengembangan diri. Guru perlu mencari cara efektif untuk
memanfaatkan waktu yang ada, seperti mengatur jadwal yang baik dan
mengidentifikasi aktivitas yang paling berharga dalam pengembangan
diri.
Media atau Sumber daya terbatas: Dalam situasi ini, guru perlu menjadi
aktif dalam mencari sumber daya alternatif, seperti pelatihan online
gratis, buku, artikel, atau kolaborasi dengan rekan guru. Tidak semua
sekolah menyediakan sumber daya yang memadai untuk
pengembangan diri guru. Ini dapat mencakup kurangnya anggaran
untuk pelatihan, konferensi, atau program pengembangan profesional.
Motivasi diri: Terkadang sebagai contoh hal manusiawi seperti halnya
guru kehilangan motivasi dalam diri, namun hal tersebut diupayakan
tidak berkelanjutan. Pengembangan diri membutuhkan motivasi dan
dedikasi yang tinggi. Tantangan bagi guru adalah menjaga semangat
dan motivasi diri yang tinggi dalam menghadapi kendala atau kesulitan
yang mungkin timbul dalam proses pengembangan diri. Guru dapat
mencari inspirasi dari rekan guru, melibatkan diri dalam komunitas
profesional, atau menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
yang dapat memberikan dorongan motivasi. Hal yang saya lakukan
biasanya mengunjungi guru maupun dosen saya terkait bidang terkait
untuk meminta masukan juga mendengarkan podcast dengan tema
pendidikan atau sejenisnya untuk membuka wawasan baru. Penting
bagi guru untuk terbuka terhadap inovasi, mencoba pendekatan baru,
dan terus belajar untuk meningkatkan keterampilan pengajaran mereka.

Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan: Guru perlu terus


mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka agar tetap
relevan dalam menghadapi perkembangan pendidikan dan teknologi
yang terus berubah. Namun, menambah pengetahuan dan keterampilan
baru dapat menjadi tantangan jika guru tidak tahu dari mana mereka
harus memulai atau jika mereka merasa terintimidasi oleh bidang yang
baru bagi mereka. Dalam hal ini, guru dapat memulai dengan topik
yang menarik minat mereka, mengikuti pelatihan atau kursus yang
relevan, atau berkolaborasi dengan rekan guru yang memiliki keahlian
yang berbeda.
4. Apa hasil yang Anda peroleh/rasakan dengan mengembangkan
perilaku tersebut? Bagaimana Anda menerapkannya dalam peran
Anda?
Hasil yang saya rasakan dalam pengembangan perilaku maupun
kemampuan baru yaitu saya merasa lebih siap menghadapi
permasalahan yang ada di lingkungan sekolah khususnya. Cara saya
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah yaitu dengan
melakukan koordinasi yang baik sesama rekan guru, menjadi guru dan
teman yang baik bagi siswa juga menjadi guru yang mampu menjadi
tauladan bagi siswa. Serta menjadi guru yang terus melakukan
perubahan kecil yang berdampak.

Terkadang kita diminta untuk melakukan sesuatu yang menurut kita


tidak sesuai dengan nilai, etika, pedoman kerja, ataupun aturan yang
berlaku.
C.1. Ceritakan satu pengalaman Anda terkait situasi tersebut. Jelaskan
secara detail!
Saat dihadapkan dengan situasi tersebut seringkali saya memikirkan
resiko setelahnya namun bukan hanya itu saya mendiskusikan bersama
rekan kerja atau rekan sejawat dalam pengambilan keputusan tersebut.
Contohnya saat melaksanakan tugas di SDN Cilayem saat Kampus
Mengajar Saya beserta tim Kampus Mengajar sudah membuat jadwal
kegiatan pesantren kilat dan gebyar ramadhan semenarik mungkin
namun saat rapat bersama para guru dan Ibu Kepala Sekolah. Kepala
Sekolah mengatakan bahwa untuk kegiatan tersebut tidak perlu diadakan
mengingat alokasi dana dan waktu yang akan over. Namun keputusan
tersebut hanya diambil sepihak, di satu sisi sebagai satu kesatuan para
guru pun mengikuti keputusan karena Kepala Sekolah tidak menanyakan
bagaimana dari sudut pandang rekan Kampus Mengajar padahal untuk
agenda kegiatan tersebut sudah dari jauh hari dipersiapkan. Alhasil
perwakilan dari Kampus Mengajar yaitu saya ditemani Bu Wulan dari
perwakilan Guru menyampaikan keberatan atas penolakan kegiatan
tersebut dengan alasan pertama, kegiatan sudah di agendakan sejak satu
bulan lalu beserta teknisnya, kedua untuk alokasi dana kami sudah
menyiapkan dan sudah memberi arahan pada siswa untuk menabung
1000/minggu agar tidak memberatkan. Akhirnya Ibu Kepala dapat
menerima saran yang kami berikan karena kami menjelaskan latar
belakang kegiatan secara merinci berikut dengan rencana agenda
biayanya dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.

Tindakan apa yang Anda lakukan dan mengapa hal tersebut Anda
lakukan?
Saya sebagai perwakilan menyatakan dengan baik dan keberatan atas
keputusan yang diambil karena keputusan yang diambil merupakan
keputusan one way tidak musyawarah. Secara hirarki Ibu kepala
memang memiliki wewenang lebih namun tidak demikian, hal yang
saya lakukan bersama tim bukan melawan nilai yang ada. Namun lebih
kepada menerapkan nilai demokrasi yang terlupa. Oleh karena itu kami
bersam perwakilan guru melakukan audiensi diluar rapat. Karena saat
rapat ibu sudah menutup diskusi secara sepihak. Kami melakukan
audiensi di kediaman Ibu Kepala berikut menyampaikan hal substansial
lainnya terkait rencana kegiatan dan rencana anggaran biaya kegiatan
SDN Cilayem. Selain itu saya diberi arahan oleh perwakilan guru untuk
mampu memberikan arahan juga kepada sesama anggota agar satu
persepsi. Sehingga saat diskusi tiba kami hadir dengan visi yang sama.
Hasil
Setelah melakukan diskusi dengan Guru dan Ibu kepala sekolah
Akhirnya Ibu Kepala dapat menerima saran yang kami berikan karena
kami menjelaskan latar belakang kegiatan secara merinci berikut dengan
rencana agenda biayanya dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.
Kami sebagai pemula memang kurang bertanya mengenai karakter
pribadi dari pihak terkait sehingga saat kegiatan berlangsung terjadi
chaos namun hal tersebut bisa teratasi dengan cara kami melakukan
diskusi kembali dengan pihak terkait agar kegiatan bisa terlaksana
dengan baik.
G. Ceritakan secara spesifik saat Anda dihadapkan dengan beberapa
tugas dalam waktu yang bersamaan.

G.1. Seperti apakah situasinya pada saat itu? Kapan situasi tersebut
terjadi?
Saat saya dihadapkan dengan beberapa tugas dalam bersamaan itu ketika
mengajar dan proses pengerjaan skripsi. Situasi saat itu mengharuskan
saya untuk mengajar full selama 5 hari kerja ditambah revisi yang
diberikan berikut dengan tugas mengajar di sekolah. Namun hal tersebut
bisa diatasi dengan cara saya membuat jadwal kegiatan dimana tugas
sekolah dan tugas kuliah juga pribadi itu dilakukan dengan metode time
blocking. Sehingga hal tersebut bisa selesai tepat waktu. Saat dulu di
organisasi juga saya diberi tugas khusus yaitu mengerjakan revisi
proposal sebelum ganti hari jadi saat itu saya dan tm melakukan
pembagian tugas untuk menyelesaikan tugas tersebut. Pengalaman yang
saya dapatkan saat berorganisasi saya terapkan saat mengajar di SMP
sehingga untuk adaptasinya saya bisa melakukannya dengan baik dalam
pelaksanaan tugas.
G.2. Apa yang Anda lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut? Bagaimana Anda
memastikan tugas-tugas tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan?

Saat tugas menumpuk di dalam satu waktu saya terbiasa membuat


jurnaling sehingga saat dikondisi tersebut itu saya menuliskan daftar
tugas dengan deadline waktu paling dekat hingga paling lama, dari yang
paling sulit hingga paling mudah. Hal itu cukup berpengaruh bagi saya
dalam menata waktu bekerja dan waktu melaksanakan tugas. Sehingga
akhirnya saya mengetahui progress tugas saya sampai mana untuk
progressnya. Selain itu saya melakukan sistem time blocking untuk
setiap kegiatan, jadi pada pelaksanaannya nanti daftar tugas itu akan
masuk sesuai time blocking yang sudah saya buat sebelumnya. Hal itu
efektif dilakukan terbukti pada saat saya melaksanakan penugasan dari
sekolah tempat saya mengajar dan juga melakukan revisi skripsi.
G.3. Sumber daya apa yang Anda butuhkan dalam membantu penyelesaian tugas-tugas
tersebut? Apa hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara mengatasinya?

Sumber daya yang saya butuhkan dalam penyelesaian tugas biasanya


adalah terkait latar suasana tempat saya mengerjakan karena metode
belajar saya adalah audio visual sehingga hal seperti mengerjakan tugas
di kantor, diluar ruangan atau diluar ruang kelas itu membantu saya
menyelesaikan tugas. Hambatan yang saya temui terkadang adalah
keterbatasan untuk bepergian sehingga hal tersebut saya atasi dengan
membuat ruang belajar khusus bagi saya yang berisi diffuser dan papan
tulis juga music untuk menyelesaikan pekerjaan. Selain itu terkadang
saya butuh asupan motivasi dengan mendengarkan beberapa podcast
inspiratif untuk meningkatkan mood saya dalam mengerjakan sesuatu ini
terbukti cukup ampuh saat saya menyelesaikan pekerjaan atau biasanya
saya selalu menyempatkan untuk melakukan percakapan dengan orang
lain sebagai upaya recha
rge energy.
G.4. Bagaimana hasilnya?

Terkait dengan proses saya melakukan pekerjaan dibawah tekanan dan


managemen saya untuk tugas semua itu masih berproses namun terbukti
dengan diberikan tugas yang cukup banyak dalam satu waktu ternyata
bisa diselesaikan dengan waktu yang telah disediakan. Dengan
mengetahui cara belajar saya, dengan cara itu saya dapat meminimalisir
hambatan yang akan terjadi. Saya berharap bisa meningkatkan
kemampuan saya dalam hal bekerja dibawah tekanan.

Anda mungkin juga menyukai