Anda di halaman 1dari 7

B.

CERITAKAN PENGALAMAN KETIKA ANDA PERLU MEMPELAJARI HAL-HAL BARU UNTUK


MENINGKATKAN PERFORMA. HAL-HAL APA YANG ANDA PELAJARI?

B.1 BAGAIMANA CARA ANDA MENGIDENTIFIKASI AREA YANG PERLU


DITINGKATKAN/DIKEMBANGKAN? MENGAPA ANDA MERASA PERLU
MENINGKATKAN/MENGEMBANGKAN AREA TERSEBUT?

Cara saya mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan/dikembangkan adalah dengan melihat
kesenjangan hasil pendidikan. Sampai saat ini, pemerataan pendidikan di Indonesia terkhusus daerah
saya Kalimantan Tengah tepatnya di Kota Palangka Raya masih belum juga berhasil. Misalnya hasil
pendidikan siswa yang bersekolah di pusat kota dengan siswa yang bersekolah jauh dari pusat kota.
Meningkatkan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan perhatian yang khusus, mengingat bahwa
ada banyak aspek yang harus menjadi pertimbangan dalam memajukan pendidikan tersebut. Usaha
untuk meningkatkan mutu pendidikan ialah perlu dukungan dari masyarakat, guru, maupun pemerintah.
Dukungan masyarakat yang dibutuhkan yaitu dukungan moral terhadap pengajar, dengan
menumbuhkan kesadaran dalam diri akan pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, bangsa dan negara.
Selain itu peran saya sebagai guru di Bimbingan Belajar memberikan peran lebih besar lagi untuk
meyakinkan pentingnya pendidikan. Karena peran pendidik tidak bisa digantikan oleh siapapun dan
apapun kondisinya. Begitupun dengan pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan perlu adanya
peningkatan kualitas dan mutu tenaga pengajar, seperti PPG atau Pendidikan Profesi yang melatih
kemampuan guru. Saya rasa perlu adanya perubahan untuk meningkatkan/ mengembangkan area
tersebut, karena semua siswa berhak menjawab tantangan globalisasi dan kemajuan IPTEK seiring
dengan perkembangan zaman.

B.2 TINDAKAN APA SAJA YANG ANDA LAKUKAN UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI ANDA? ADAKAH
CARA-CARA DI LUAR KEBIASAAN ATAU BERBEDA YANG ANDA LAKUKAN DALAM PROSES
PENGEMBANGAN? BERIKAN CONTOH YANG SPESIFIK!

Tindakan yang saya lakukan untuk pengembangan diri ialah menghadapi keberagaman hasil pendidikan
siswa dengan melakukan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran yang disesuaikan dengan
perbedaan tersebut supaya siswa mampu berkembang sesuai kemampuan dan kecepatan yang dimiliki
oleh masing-masing siswa. Selain itu, saya memberikan bimbingan belajar kepada siswa pada istirahat di
Bimbingan Belajar, memodifikasi metode mengajar, membentuk kelompok-kelompok kecil di dalam
kelas dengan memperhatikan minat belajar siswa, melakukan pendekatan dan komunikasi dengan siswa
didalam kelas, dan memberi umpan balik dari siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Ada
cara-cara di luar kebiasaan yang saya lakukan dalam proses pengembangan yaitu melakukan
pendekatan dan komunikasi di luar kelas jam belajar. Kebiasaan baru ini mampu mengembangkan diri
saya dalam berinteraksi lebih dekat terhadap siswa tersebut dan mampu mengembangkan diri terhadap
siswa tersebut dalam pembelajaran materi yang tertinggal atau belum di pahami. Contoh spesifik yang
saya lakukan adalah penjelasan materi yang berbeda berdasarkan perbedaan tingkat hasil pendidikan
siswa dalam satu papan tulis dibagi dua materi yang berbeda.
B.3 APA TANTANGAN ATAU KESULITAN YANG ANDA HADAPI DALAM PROSES PENGEMBANGAN DIRI
TERSEBUT? BAGAIMANA ANDA MENGATASINYA?

Tantangan yang saya hadapi adalah menemukan beragam perbedaan tingkatan hasil pendidikan dari
berbagai siswa. Keberagaman ini membuat sebagian siswa seperti halnya saya sendiri merasa lebih
nyaman bekerja sama dengan siswa yang mempunyai kemampuan sama, apalagi di atas rata-rata.
Sementara siswa yang dianggap mampu dan mempunyai kemampuan yang lebih berperan membantu
siswa dengan kemampuan di bawah mereka, mereka harus memperlambat proses belajar, dimana
seharusnya mereka sudah melangkah untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru. Siswa
yang berkemampuan kurang bisa dianggap sumber persoalan yang memperlambat proses belajar
mengajar, timbul stigma yang menyebabkan percaya diri hilang dari siswa berkemampuan rendah.
Sehingga ini menjadi tugas tambahan bagi saya untuk lebih mengenal kemampuan dan potensi siswa.
Tentu ini tidak mudah dalam praktiknya karena harus mengajar di beberapa kelas dengan jumlah siswa
ratusan. Sibuk mengajar dari satu kelas ke kelas yang lain, seakan-akan menunjukkan seperti tidak ada
waktu untuk melakukan refleksi serta penelitian-penelitian kecil untuk mengembangkan proses
pembelajaran.

Upaya yang saya lakukan untuk mengatasinya antara lain; pertama, dengan meminta salah satu siswa
menyebutkan namanya, karena secara psikologis siswa merasa dia dikenal oleh guru. Tidak sekedar
memanggil anak yang pintar atau kemampuannya paling rendah. Kedua, menekankan kembali kepada
para siswa bahwa proses belajar bukan lagi sebagai arena persaingan, tetapi sebuah tempat untuk
belajar saling bekerja sama, saling mendorong atau membantu. Bahwa hidup penuh dengan perbedaan-
perbedaan. Bagi siswa yang sudah menguasai pelajaran diberi tantangan pengetahuan dan keterampilan
lebih lanjut tanpa meninggalkan siswa dengan kemampuan rendah.

B.4 APA HASIL YANG ANDA PEROLEH/RASAKAN DENGAN MENGEMBANGKAN PERILAKU TERSEBUT?
BAGAIMANA ANDA MENERAPKANNYA DALA PERAN ANDA?

Mengembangkan siswa dalam kelas yang beragam hasil pendidikan siswa membuat saya merasakan
bahwa ini adalah sebuah berkah dalam memberikan layanan pendidikan, meningkatkan kerja sama
antarsiswa untuk saling mengisi dan maju bersama dala upaya meningkatkan pemerataan dan kualitas
pendidikan. Proses adaptasi harus segera dan terus dilakukan. Adaptasi yang saya terapkan kepada
siswa dimulai dari proses belajar mengajar di dalam kelas, kemudian pendekatan di luar jam mengajar.
Selain itu, berkomunikasi pengalaman guru lain di kelas kepada rekan sejawat di ruang guru untuk
membuka lontaran kritik dan pendapat rekan guru yang lain. Karena jika tanpa saling terbuka atas
praktik di ruang kelas, proses pembelajaran hanya akan menjadi ruang-ruang tertutup, miskin
pertanggungjawaban, menutup perbaikan, dan lebih dari itu proses berbagi praktik yang baik tidak akan
pernah terjadi, seolah-olah sudah di jalan yang benar, padalah bisa jadi sebaliknya.

C.1

Ketika saya mengajar di sebuah Bimbingan Belajar saya menemukan kegiatan yang sengaja menaikkan
nilai ulangan ataupun nilai rapor siswa yang menurut saya itu tidak sesuai dengan nilai, etika, pedoman
kerja ataupun aturan yang berlaku. Bagi saya sendiri nilai ulangan ataupun nilai rapor itu digunakan
sebagai indikator atau bahan evaluasi bagi guru maupun siswa. Jika nilai rata-rata siswa di kelas bagus
maka guru tersebut memberikan cara pengajaran yang baik bagi siswanya sehingga siswanya bisa
mengerti dan paham materi yang dijelaskan oleh gurunya. Begitu juga sebaliknya jika nilai rata-rata
siswa jelek maka ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan nilai siswa tersebut jelek. Slah satunya
karena guru tersebut tidak bisa menjelaskan dengan baik kepada siswanya atau di luar sekolah siswa
tersebut terlalu banyak bermain sehingga lupa untuk belajar di rumah dan masih banyak faktor lagi
penyebabnya. Siswa yang mendapatkan nilai yang jelek biasanya akan mendapatkan perhatian lebih
oleh gurunya agar siswa tersebut lebih fokus lagi dalam belajarnya.

Adanya peringkat di kelas sebenarnya hanya untuk mengelompokkan saja. Nilai dan peringkat hanya
sebagai kebanggaan saja bagi tiap siswa, mereka yang mendapatkan nilai yang bagus dan peringkat satu
membuat bangga orang tua mereka. Peluang mereka untuk melajutkan ke pendidikan yang lebih tinggi
akan menjadi lebih besar dan mereka juga akan di segani oleh teman-teman dan guru di sekolah karena
dipandang pintar. Namun dengan cara menaikkan nilai siswa bisa memberikan rasa percaya diri palsu
kepada siswa. Karena menurut saya praktik seperti ini justru menghancurkan masa depan siswa secara
mental.

C2

Tindakan yang saya lakukan yaitu menggunakan celah remedial. Siswa yang nilai ulangannya jelek
diikutkan remedial tanpa terkecuali. Remedial biasanya mengambil pelajaran terakhir dan diawali
dengan latihan soal dulu. Permasalahannya, soal yang dipakai latihan tersebut adalah soal yang juga
dipakai remedial. Jika hasil ulangan masih jelek, maka remedial dilakukan lagi, begitu seterusnya hingga
memenuhi standar nilai di rapor. Dengan demikian kita mempunyai dasar untuk menaikkan nilai siswa.

Dampak dari praktik semacam ini sangat besar. Siswa tidak diajar untuk menghargai ulangan yang
pertama, karena selalu ada ban cadangan. Artinya, tanggungjawab siswa untuk belajar dan
mempersiapkan diri saat ulangan tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Padahal, kenyataannya
masyarakat bisa bertolak belakang dengan hal ini. Banyak hal yang cuma muncul sekali seumur hidup
sehingga seseorang harus menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

C3

Hasil yang saya rasakan sebagai guru dengan adanya tindakan remedial ialah memperbaiki cara
mengajar dipertemuan berikutnya setelah selesainya ulangan. Selain itu, kegiatan remedial dapat
membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui proses perbaikan atau kegiatan
pembelajaran tambahan.

Kegiatan remedial mampu memperbaiki cara mengajar dan belajar, memahami kelebihan dan
kelemahan guru dan siswa, menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa, menerapkan
strategi pembelajaran yang bervariasi dan mampu mempercepat penguasaan materi.

D1
Saya bekerja disebuah Bimbingan Belajar, yang mana tugas utama kami adalah membimbing siswa
untuk mampu menguasai materi belajar yang ada di sekolah. Jumlah siswa yang mengikuti Bimbingan
Belajar menjadi patokan besar kecilnya pendapatan yang diterima. Sebelum adanya pandemi virus
Covid-19, saya dan rekan sejawat di Bimbingan Belajar tersebut selalu promosi di sekolah-sekolah untuk
memperoleh jumlah siswa lebih banyak. Kita pandemi virus Covid-19 ada, proses promosi kai beralih ke
digital, dan mengharuskan kami memutar otak untuk tetap memperoleh jumlah siswa. Kemudian
munculah ide untuk bekerja sama dengan beberapa sekolah sebagai pembimbing siswa untuk mengikuti
lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN), yang mana pada saat itu kegiatan perlombaan tersebut tetap
diadakan. Bekerja sama dengan beberapa sekolah memiliki tujuan agar sekolah dapat menambah
keberagaman tenaga pengajar yang mampu meloloskan siswanya menjadi juara di ajang Olimpiade
Sains Nasional (OSN). Selain itu, dari pihak saya dan rekan sejawat mendapat sebuah program baru di
Bimbingan Belajar dengan tujuan menarik perhatian dari sekolah-sekolah lain untuk bergabung.
Terkhusus orang tua siswa yang ingin menambah jam belajar anaknya agar bisa mengikuti olimpiade
tersebut.

Dalam kerjasama tersebut terdapat keberagaman cara berpikir guru di sekolah yang menyampaikan
materi dengan cara yang monoton. Sedangkan saya dan teman sejawat di Bimbingan Belajar mendesain
penyampaian materi dengan trik dan tips yang singkat dan langsung ke inti materi dan melakukan
drilling soal yang berdasarkan kisi-kisi soal yang sering muncul pada Olimpiade Sains Nasional (OSN)
tahun sebelumnya.

D2

Langkah-langkah dalam kerjasama dimulai dengan kunjungan saya dan rekan sejawat di Bimbingan
Belajar ke beberapa sekolah untuk menyampaikan tujuan kerjasama tersebut melalui proposal, di dalam
proposal tersebut dijelaskan identitas Bimbingan Belajar kami, visi-misi, dan tujuan kerjasama tersebut.
Kemudian sekolah akan menyetujui dan mengatur waktu bimbingan agar tidak bertabrakan dengan
jadwal di sekolah. Bimbingan di tempat kami dimulai dengan mengajarkan kisi-kisi soal Olimpiade Sains
Nasional (OSN) dalam beberapa kelas yang di dalamnya terdapat beberapa siswa yang berbeda
tingkatan kelas atas pilihan sekolah mereka. Penyampaian materi kami awali dari jenis soal yang paling
mudah dan bertahap kesoal yang sulit. Penyampaian materi kami desain semenyenangkan mungkin
dengan tujuan siswa lupa akan menyenangkannya bimbingan olimpiade tersebut.

Untuk memastikan langkah-langkah tersebut telah sesuai terhadap kedua belah pihak, dapat kita lihat
dari pihak sekolah yang mengatakan dengan bimbingan olimpiade tersebut siswa yang bersangkutan
mengalami peningkatan hasil belajar di sekolah dan sekolah mampu mengubah atau menambah
kegiatan guru di sekolah untuk membimbing siswa yang kurang di dalam pembelajaran. Karena untuk
bimbingan olimpiade sudah dapat Bimbingan Belajar kami bantu atasi. Sedangkan dari pihak bimbingan
belajar kami, dapat memperoleh ketertarikan siswa maupun orang tuanya untuk mengikuti program
bimbingan belajard di tempat kami selain bimbingan olimpiade, dengan tujuan menambah pengetahuan
siswa di mata pelajaran lainnya.

D3
Keberhasilan yang saya capai dari kerjasama tersebut ialah saya merasakan adanya dampak positif,
dimana semakin menguatkan pengetahuan materi bahan ajar dan menambah interaksi atau jejaring
sosial saya dengan berbagai pihak sekolah setra dipertemukannya dengan siswa-siswa yang berbeda
latar belakangnya, tetapi mempunyai tujuan yang sama untuk meraih prestasi.

Ada respon positif yang saya peroleh yaitu pihak sekolah terkait senang dengan adanya kerjasama
tersebut, karena mampu meningkatkan pengetahuan siswanya. Dampak dari kerjasamatersebut bagi
kedua belah pihak ialah adanya perasaan senang, karena tujuan dari kerja sama tersebut telah tercapai
dan banyak berdampak positif, sehingga adanya keinginan untuk terus bekerja sama untuk kegiatan
bimbingan Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tahun-tahun berikutnya.

E1

Proses pengembangan yang saya lakukan ialah menerapkan sistem pembelajaran yang bersifat aplikatif.
Sasaran pengembangan saya adalah anak didik saya di Bimbingan Belajar. Kejenuhan dalam
pembelajaran bisa terjadi ketika guru yang aktif menyampaikan materi pembelajaran akan tetapi tidak
bisa membuka ruang kepada siswa untuk berinteraksi. Ini lah alasan saya mengapa pengembangan
sistem pembelajaran yang bersifat aplikatif itu perlu. Karena seiring perkembangan zaman siswa
dituntut lebih aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar, guru hanya sebagai fasilitator dan tidak
dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi pembelajaran. Pembelajaran tidak lagi dipandang
sebagai proses transfer ilmu pengetahuan kepada siswa. Pembelajaran lebih dipandang sebagai proses
membantu siswa memaknai pengalaman interaksinya dengan sumber belajar. Perlu adanya perubahan
persepsi bahwa belajar tidak hanya di dalam kelas saja tetapi bisa berlangsung dimana saja, dan kapan
saja. Selain itu perlu adanya pandangan bahwa pembelajaran bukan lagi untuk menumpuk-numpuk
pengetahuan, tetapi pembelajaran harus dipandang sebagai upaya mengembangkan kemampuan
berpikir siswa (krisis, kreatif, dan self regulatif). Dengan adanya penekanan pembelajaran yang bersifat
individualis, menjadi pembelajaran yang mendukung tumbuh kembangnya kemauan dan kemampuan
bekerjasama.

E2

Fokus pengembangan saya ialah dengan mengubahnya proses pembelajaran yang monoton menjadi
aplikatif. Disini saya sebagai guru membangun kesepakatan kepada siswa untuk memperoleh hasil yang
baik bagi mereka ke depannya dengan cara, memulai pendekatan pembelajaran yang dikenal dengan
pendekatan saintifik yaitu 5M (Mengamati, Menanya, Menggali Informasi, Mengasosiasi, dan
Mengkomunikasikan). Lalu saya menggunakan atau membuat kegiatan pengamatan, yakni mengamati
sesuatu dengan menggunakan indera, secara cermat. Mengamati dapat dilakukan dengan cara
membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Pengalaman belajar mengamati
diharapkan memfasilitasi siswa dalam mengembangkan dan melatih kesungguhan, ketelitian, dan
kemapuan mencari informasi. Selanjutnya mendorong siswa mau dan mampu bertanya, terutama
mengajukan pertanyaan yang bersifat investigatif (pertanyaan yang mendorong orang yang ditanya
untuk melakukan eksplorasi lebih dahulu sebelum menjawabnya). Dengan tujuan pengembangan sistem
pembelajaran yang aplikatif dapat tercapai.

E3.

Langkah-langkah untuk pengembangan tersebut ialah :

1. Mengenalkan suatu fenomena menarik yang belum pernah dikenali siswa sebelumnya, sehingga
muncul rasa keingintahuan yang nantinya siswa akan mengajukan pertanyaan.
2. Word in a question. siswa diberi beberapa kata atau rangkaian kata, dan mereka diminta untuk
membuat kalimat yang memuat kata-kata tersebut. Misalnya buatlah pertanyaan yang memuat
kata-kata “sisi panjang” dan “sisi pendek”.
3. Saya memberikan contoh pertanyaan pancingan. Misalnya, “apa yang harus diperhatikan pada
sisi pendek dan sisi panjang?”.
4. Guru membentuk kelompok belajar dalam kegiatan pengamatan dan bertanya. Setelah waktu
pengamatan selesai, setiap siswa dalam satu kelompok wajib membuat minimal satu
pertanyaan. Kemudian jawbalah dan diskusikanlah pertanyaan dari kelompok lain tersebut
dalam kelompok masing-masing.
5. Pemberian penghargaan kepada siswa yang memiliki kuantitas dan kualitas pernyaan investigatif
yang baik. Dengan begitu, siswa mempersepsi kegiatan menanya sebagai suatu kegiatan yang
bermanfaat.

Hambatan yang saya rasakan ialah tidak semua siswa mau menerapkan sistem pembelajaran yang
aplikatif. Dampaknya ada sebagian siswa yang lamban mengerjakan tugas sehingga berdampakpada jam
pembelajaran yang banyak terpakai untuk pengulangan materi. Untuk mengatasi hambatan tersebut
saya melakukan pendekatan kepada siswa tersebut dengan tujuan mampu memperoleh infomasi dan
menjadikan informasi tersebut sebagai acuan fenomena yang menarik untuk saya desain sebagai materi
pertemuan di hari berikutnya. Yang saya lakukan untuk memotivasi siswa ialah bahwa untuk
memperoleh informasi pembelajaran tidak hanya di dapat di dalam kelas saja, tetapi bisa dimana saja
dan kapan saja. Sehingga dengan fenomena apapun yang mereka temukan bisa menjadi sebuah
informasi pembelajaran yang di dapatkan.

E4

Ketika saya sudah melakukan pengembangan, hasil yang didapatkan ialah mereka mulai senang
melakukan pengamatan kecil di lingkungan sekitar. Lalu menanyakatan hasil pengamatan tersebut ada
atau tidaknya keterkaitan terhadap materi pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif di kelas saat
pembelajaran dimulai, dan siswa yang mendengarkan pertanyaan tersebut ada yang menjawab
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang pernah ia lakukan. Disini saya hanya sebagai fasilitator
dan melanjutkan apa yang disampaikan siswa yaitu kearah tujuan dan dampaknya saja, karena untuk
contoh kasus siswa sudah menemukannya. Selain itu, siswa menjadi lebih percaya diri untuk berbicara di
depan kelas dan nantinya menjadi terbiasa untuk berbicara di pertemuan yang lebih banyak orangnya.

Anda mungkin juga menyukai