Anda di halaman 1dari 6

Bagian A

Saya memang bukan berasal dari pendidikan, mungkin pengetahuan dasar mengenai mengajar saya rasa
masih sangat kurang. Awalnya saya hanya mengajar untuk mengisi waktu luang semasa perkuliahan,
tetapi keinginan saya dalam mengajar semakin kuat setelah saya mendapat pujian dari siswa-siswa yang
saya bimbing. Kemudian ada beberapa dari mereka yang selalu melaporkan perkembangan belajarnya,
hal itu membuat saya semakin tertarik dengan dunia pendidikan. Saya senang dengan feedback merasa
ikut andil dalam masa depan mereka,
 Mengisi waktu luang semasa kuliah lalu berujung menjadi ketertarikan
 Respon yang selalu positif membuat hati nurani saya ingin menjadi seorang pengajar
 Dengan respon positif tersebut daya merasa ikut dalam masa depan mereka
 Tantangan pengajaran monoton, pengetahuan dasar mengajar yang dangkal, kurang paham
mengenai perangkat pembelajaran di sekolah
 Saya termotivasi untuk memperdalam ilmu kependidikan
Kelebihan yang menunjang skill
 Bakat almiah mengajar
 Bahasa yang diajarkan sederhana dan muadh dipahami
 Sabar
 Mudah menyesuaikan situasi
Hasil yang diperoleh
 Banyak respon positif
 Siswa adiktif dengan cara pengajaran
 Banyak yang menyukai kimia
 Ada siswa yang termotivasi ingin mengambil jurusan serpa

Bagian B
 Ceritakan pengalaman ketika Anda perlu mempelajari hal-hal baru untuk meningkatkan performa.
Hal-hal baru apa yang Anda pelajari?
B.1. Bagaimana cara Anda mengidentifikasi area yang perlu di tingkatkan/dikembangkan? Mengapa
Anda merasa perlu meningkatkan/mengembangkan area tersebut?
Ada seseorang yang langsung menyadari bakat mereka tetapi terkadang ada juga yang
mengetahui bakat mereka dari pendapat orang lain. Lalu ketika seseorang sudah menyadari
bakat masing-masing barulah mereka ingin meningkatkan ataupun mengembangkan keahlian
mereka. Sama halnya dengan mengidentifikasi bakat, area yang perlu dikembangkan juga harus
disadari terlebih dahulu. Saya termasuk orang yang cenderung tidak menyadari sehingga
biasanya saya akan menyadari karena pendapat orang lain, setelah itu saya membuktikan
pendapat tersebut. Lalu setelah mencobanya sekali dan mendengar pendapat langsung dari orang
yang bersangkutan baru saya akan menyadari keahlian yang saya miliki. Setelah itu akan timbul
rasa keingin tahuan yang lebih. Maka selanjutnya pasti akan timbul kemauan untuk
meningkatkannya, karena ketika sudah menyadari kemampuan kita di bidang tertentu pastilah
kita menjadi suka dengan bidang itu. Jika tidak dikembangkan maka keahlian tersebut lambat
laun akan memudar, karena keahlian itu bukan ada karena kebetulan tetapi diasah dan
dikembangkan. Meningkatkan kemempuan yang bisa digunakan sebagai pekerjaan juga sangat
perlu karena dapat meningkatkan kompetensi diri saya, sehingga kinerja saya menjadi lebih baik
lagi.

B.2. Tindakan apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri Anda? Adakah cara-cara di luar
kebiasaan atau berbeda yang Anda lakukan dalam proses pengembangan? Berikan contoh yang spesifik!
Proses pengembangan merupakan proses yang sangat penting yang dapat mengasah kemampuan
agar lebih baik lagi dan banyak pula cara yang dapat digunakan. Untuk mengembangkan
kemampuan, biasanya saya lebih sering meminta pendapat, kritik atapun saran dari orang lain.
Cara ini merupakan cara yang paling sering saya gunakan, karena dapat digunakan untuk
keperluan mendadak sekalipun. Dalam melaksanakannya saya akan meminta banyak pendapat,
kemudian akan saya pilah kembali yang sekiranya sesuai dengan minat dan kemampuan diri
saya. Saya cenderung mudah tidak percaya diri, karena kelemahan saya tersebut biasanya saya
sering menghilangkannya dengan selalu berpikiran positif dan optimis dengan hal yang akan saya
peroleh. Selain itu saya juga orang yang suka mencoba hal-hal baru. Hal tersebut dapat saya
peroleh dari membaca banyak sumber, berguru ataupun sering bertanya dengan teman yang
memiliki bidang yang sama, dan terkadang saya juga mencoba hal-hal yang belum pernah saya
lakukan dalam bidang yang sama. Sehingga dengan begitu dapat menambah wawasan untuk
kedepannya
B.3. Apa tantangan atau kesulitan yang Anda hadapi dalam proses pengembangan diri tersebut?
Bagaimana Anda mengatasinya?
Tantangan yang saya hadapi kerap kali datang dari diri saya sendiri yang terkadang mudah
tidak percaya diri, lalu saya juga tidak terlalu pandai dalam berbicara. Saya orang yang dari
luar mungkin terlihat ceria, tetapi mudah terbawa perasaan. Oleh karena itu, saya biasanya
sering menanyakan pendapat dari orang-orang disekitar. Namun dengan syarat mengucapkan
yang positif terlebih dahulu sebelum negatifnya. Jika sekiranya terdapat respon negatif, maka
saya akan tanyakan solusi yang tepat. Sehingga dari pendapat dan saran dari mereka, saya bisa
lebih merefleksikan diri dan tentunya mendapatkan banyak pelajaran baru. Untuk public
speaking yang kurang, biasanya saya mencoba dari hal-hal kecil melalui tatap muka dengan
atasan, kegiatan rapat ataupun pertemuan-pertemuan kecil. Saya mencoba memberanikan diri
untuk bersuara. Saya memulainya dengan mengeluarkan pendapat-pendapat sederhana, dari
sini sekaligus akan melatih mental dan juga mengontrol pikiran saya.

B.4. Apa hasil yang Anda peroleh/rasakan dengan mengembangkan perilaku tersebut? Bagaimana
Anda menerapkannya dalam peran Anda?
Dari semua tantangan yang saya hadapi dan cara-cara sederhana yang saya lakukan untuk
mengatasinya, sekarang sudah banyak perubahan yang saya peroleh. Dengan mendengarkan
pendapat positif dari rekan saya, kini saya menjadi pribadi yang lebih optimis dan selalu
berpikir positif terlebih dahulu. Namun, tidak dapat dipungkiri pikiran negatif pun pasti masih
ada tetapi yang sifatnya hanya membangun saja. Keberanian dalam berbicara meningkat
seiring dengan seringnya mengikuti pertemuan.

Bagian C
Terkadang kita diminta untuk melakukan sesuatu yang menurut kita tidak sesuai dengan nilai, etika,
pedoman kerja, ataupun aturan yang berlaku.
C.1. Ceritakan satu pengalaman Anda terkait situasi tersebut. Jelaskan secara detail!
Selama saya bekerja sembari meningkatkan kemampuan diri, saya tidak pernah melakukan
sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai, etika, pedoman kerja, ataupun aturan yang berlaku. Saya
selalu mengikuti peraturan yang ada, pantang bagi saya melanggar aturan yang telah dibuat
apalagi mengenai norma dan etika. Mengikuti, menjalankan, dan tidak pernah melanggar aturan
yang ada adalah salah satu pedoman dalam bekerja, bukan hanya untuk mencari kepercayaan
atasan tetapi akan berguna untuk kedisiplinan diri masing-masing. Jika aturan kecil saja sudah
dilanggar, maka hanguslah kepercayaan yang telah diberikan. Jika hal ini terus dilakukan maka
kedepannya akan tertanam sikap yang selalu melanggar peraturan dan lambat laun menjadi
kebiasaan.
C.2. Tindakan apa yang Anda lakukan dan mengapa hal tersebut Anda lakukan?
Selama saya bekerja sembari meningkatkan kemampuan diri, saya tidak pernah melakukan
sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai, etika, pedoman kerja, ataupun aturan yang berlaku. Saya
selalu mengikuti peraturan yang ada, pantang bagi saya melanggar aturan yang telah dibuat
apalagi mengenai norma dan etika. Mengikuti, menjalankan, dan tidak pernah melanggar aturan
yang ada adalah salah satu pedoman dalam bekerja, bukan hanya untuk mencari kepercayaan
atasan tetapi akan berguna untuk kedisiplinan diri masing-masing. Jika aturan kecil saja sudah
dilanggar, maka hanguslah kepercayaan yang telah diberikan. Jika hal ini terus dilakukan maka
kedepannya akan tertanam sikap yang selalu melanggar peraturan dan lambat laun menjadi
kebiasaan.
C.3. Bagaimana hasilnya ?
Oleh karena saya tidak pernah melanggar nilai, etika, pedoman kerja, ataupun aturan yang
berlaku, hasilnya saya selalu diberikan kepercayaan. Baik dari teman sebaya, teman kerja,
ataupun atasan. Selain itu untuk diri saya sendiri, saya menjadi pribadi yang disiplin dan
bertanggung jawab. Perlakuan baik akan berbuah baik pula. Jika melakukan perbuatan buruk
sekali saja, pasti perlakuan buruk juga yang saya peroleh nantinya.
Bagian D
D. Ceritakan secara spesifik situasi pengalaman Anda saat bekerja sama dengan orang lain yang
memiliki beragam perbedaan, seperti budaya, cara pandang, latar belakang, pendidikan, cara berpikir, dll
D.1. Ceritakan secara spesifik situasinya? Apa tujuan dari kerjasama yang terjadi? Keberagaman seperti
apa yang Anda hadapi?
Saya memiliki pengalaman bekerja di bimbingan belajar untuk meningkatkan kemampuan yang
saya miliki. Saya bekerja sebagai salah satu tutor di bimbingan belajar tesebut. Tempat saya
bekerja diminta kerja sama dengan pihak sekolah untuk mengadakan try out mengenai tes masuk
Universitas. Saya diberi amanah untuk mengajar siswa SMA kelas 10 sampai 12. Di tempat saya
bekerja terdapat berbagai macam tutor yang satu bidang dengan saya ada pula yang berbeda.
Saya kebetulan memegang peran sebagai tutor kimia, selain itu ada juga tutor matematika, fisika,
dan berbagai macam mapel lainnya. Dari amanah tersebut saya diminta berkoordinasi dengan
semua tutor. Saya merupakan anggota baru sekaligus termuda pada saat itu. Selain perbedaan
usia dan juga masa kerja, terdapat pula perbedaan agama. Terkadang kita juga mengalami
perbedaan jam pertemuan karena ada sebagian yang harus menjalankan ibadahnya masing-
masing terlebih dahulu.

D.2. Langkah-langkah apa yang Anda lakukan untuk mencapai tujuan kerja sama? Bagaimana Anda
memastikan langkah-langkah tesebut sudah sesuai dengan kebutuhan semua pihak?
Untuk mencapai tujuan bersama yaitu Try Out mengenai Tes Masuk Universitas, diperlukan
koordinasi dan pembahasan soal-soal yang akan digunakan. Untuk pembahasan soal akan
dikelompokkan sesuai bidang masing-masing. Selain itu, dalam pelaksanaan Try Out akan
digunakan media digital yang akan membantu mempersingkat waktu koreksi. Media digital
juga merupakan simulasi dari Try Out yang sesungguhnya, dimana sistemnya menggunakan
komputer. Oleh karena itu, dilakukan juga simulasi terhadap media yang digunakan. Ketika
koordinasi, pembahasan soal, dan juga simulasi sudah terlaksana maka sebelum hari pelaksaan
akan diadakan briefing dan juga evaluasi setelah acara. Sehingga dengan begitu akan diperoleh
kelebihan dan kekurangan yang telah dilakukan guna memperbaiki acara-acara yang akan
datang.

D.3. Apa hasil yang Anda capai saat itu? Adakah komentar atau respon lingkungan (mis. rekan sejawat
ataupun pihak lain) terhadap tindakan Anda? Bagaimana dampaknya terhadap kerja sama tersebut?
Dari koordinasi, pembahasan soal-soal yang akan digunakan, dan juga simulasi terhadap media,
akan diperoleh persiapan yang matang. Selama tahap tersebut kita semua memikirkan
beberapa kemungkinan baik ataupun buruk yang terjadi. Sehingga dengan begitu saya dan
rekan-rekan siap menghadapi situasi darurat sekalipun. Terkadang ketika pertemuan juga
terjadi beberapa perbedaan pendapat, semua itu dapat diatasi dengan mudah karena kita
semua selalu toleransi dan menerima semua masukan untuk memperoleh keputusan bersama.
Karena persiapan yang sudah matang tersebut, pelaksanaan kegiatan berjalan lancar. Pihak
sekolahpun memberi respon positif terhadap tempat saya bekerja. Banyak siswa dari sekolah
tersebut yang mempercayakan siswa-siswinya untuk belajar di tempat saya bekerja.

E. Ceritakan salah satu pengalaman Anda saat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dari
orang lain (contoh : anak didik, rekan sejawat, anggota komunitas/organisasi).
E.1. Seperti apa situasinya pada saat itu? Siapa yang Anda kembangkan? Mengapa pengembangan itu
diperlukan?
Semasa sekolah saya mengisi waktu senggang dengan mengajar les pivat. Saya memiliki satu siswa
yang tidak suka dengan pelajaran kimia tetapi ingin bisa dan paham dengan pelajaran kimia.
Sehingga dia ingin mengikuti les secara privat. Alhasil bertemulah dia dengan saya sebagai tutor
kimianya. Siswa ini sudah berada di kelas 11 SMA, dan sedang mempertimbangkan jurusan
untuk masa depannya kelak. Guru di sekolah ataupun tutor sebelumnya tidak dapat
meningkatkan pengetahuan siswa ini mengenai pelajaran kimia. Kemudian dia bercerita kesulitan
yang dialami dan saya pun bertanya cara mengajar tutor sebelumnya. Setelah dia ceritakan
kesulitannya, saya berniat untuk mengembangkan minatnya terhadap pelajaran ini terlebih
dahulu. Saya merasa dia memiliki semangat belajar yang tinggi, namun belum bisa menyesuaikan
dengan lingkungannya.

E.2. Apa yang menjadi fokus pada pengembangan? Bagaimana cara Anda membangun kesepakatan
untuk mencapai hasil yang diharapkan?
Siswa yang saya pegang ini memiliki kesulitan dalam pelajaran kimia, saya tidak meminta dia
memahami semua pelajaran yang saya ajarkan. Saya hanya fokus membuatnya suka dahulu
terhadap pelajaran kimia. Setelah dia menyukainya barulah saya timbulkan minatnya untuk
memperdalam ilmu kimia itu sendiri. Saya ikuti minat belajarnya terlebih dahulu dan
menanamkan prinsip bahwa anggaplah saya sebagai teman bukan seorang tutor ataupun guru.
Jadi, dengan begitu dia tidak merasa terbebani dalam belajar kimia dan jika saya merasa dia
sudah mulai suka biasanya saya berikan materi-materi yang sekiranya agak sulit. Tujuannya
adalah meningkatkan rasa keingintahuannya, sehingga saya berharap lambat laun dia akan
menyukai pelajaran kimia. Saya juga adakan sesi tanya jawab, sehingga interaksinya akan terjadi
2 arah dan saya juga tahu bagian mana yang sudah dipahami ataupun belum. Jika dia
mempunyai gagasan ataupun pertanyaan yang bersifat membangun, maka saya akan memberi
respon yang baik dan mendukung semua idenya.

E.3. Langkah-langkah apa yang Anda ambil untuk pengembangan tersebut? Apa hambatan yang Anda
temui dan bagaimana cara mengatasinya? Apa yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi
dari orang tersebut?
Membangun minat belajar anak itu adalah bagian terpenting dalam kegiatan belajar mengajar.
Mengajar merupakan sebuah seni dimana di dalamnya membutuhkan keterampilan, waktu, dan
kesabaran. Seni ini yang dibutukan seorang pengajar untuk menentukan kapan harus
memotivasi, kapan harus memberi konsekuensi, kapan harus membantu, dan kapan untuk
mundur (hanya memperhatikan dari jauh). Untuk mengembangkan minatnya saya kenalkan hal-
hal menarik dari pelajaran kimia, lalu untuk pengembangan pengetahuan biasanya saya ajarkan
soal-soal mudah terlebih dahulu yang kemudian saya tambahi kesulitannya sedikit demi sedikit.
Ketika dia sudah mulai kesulitan maka saya akan memberi bantuan. Namun bantuan yang saya
berikan tidak secara langsung menjawab pertanyaannya tetapi saya berikan arahan maksud
soalnya bagaimana, lalu memberikan arahan langkah menjawabnya seperti apa. Dengan begitu
akan membantunya berpikir analitis dan kritis. Lalu saat minatnya sudah mulai turun maka akan
saya ceritakan pengalaman-pengalaman menarik. Saya tidak memberikan paksaan belajar
kepadanya dengan tujuan dia tidak akan merasa pelajaran ini sulit. Harapan saya dia dapat
menjadikan pelajaran kimia menjadi mata pelajaran favoritnya.

E.4. Bagaimana hasil yang diperoleh dari upaya Anda membantu mereka?
Saya mengajar siswa ini kurang lebih sekitar 1,5 tahun. Sedikit demi sedikit kemampuannya
meningkat, mungkin hal kecil yang sering diceritakan adalah dia jarang remidi atau mengulang
nilai ulangan kimia. Ketika dia sudah menganjak kelas 12 SMA, dia mengalami dilema memilih
jurusan. Tidak disangka dia bercerita bahwa pelajaran favoritnya adalah kimia. Ketika sudah
memutuskan jurusan yang diinginkan saya terkejut karena dia memilih jurusan kimia dengan
alasan termotivasi dari saya. Betapa terkejutnya saya ini, saya hanya menjadi temannya belajar
bukan sebagai tutornya. Namun saya tidak banyak membantunya dalam proses mencari
perguruan tinggi karena pada saat itu mata pelajaran saintek dihapuskan dimana salah satunya
adalah pelajaran kimia. Lebih terkejut lagi ketika sudah pengumuman dia memberi kabar pada
saya bahwa ia diterima di jurusan yang sama dengan saya dan berterimakasih atas bantuan
yang selama ini saya berikan.

F. Ceritakan salah satu keputusan penting dalam suatu kegiatan baik di pekerjaan/ organisasi/ komunitas/
perkuliahan yang pernah Anda ambil.
F.1. Apa yang menyebabkan Anda harus mengambil keputusan tersebut? Apa peran Anda saat itu?
Keputusan paling penting adalah ketika memilih bidang pekerjaan. Saya berkuliah di jurusan
kimia dimana seharusnya arah bidang pekerjaannya lebih cenderung di industri dan
laboratorium. Namun, saat ini saya memilih bekerja di sektor pendidikan. Alasan terbesar saya
beralih profesi adalah karena saya suka bekerja sebagai pengajar. Saya merasa senang ketika
melihat siswa yang saya ajar bertanya jika tidak tahu, lalu ketika mereka paham dengan
pelajaran yang saya sampaikan, ketika mereka memberi respon positif terhadap cara mengajar
saya. Selain itu saya merasa pengajar itu bukan sebagai pekerjaan tetapi seperti beribadah dan
berbagi. Beribadah karena berbagi ilmu yang bermanfaat untuk anak-anak calon penerus masa
depan bangsa. Saya merasa ikut andil dalam masa depan anak bangsa di Negera ini.
F.2. Bagaimana Anda mengidentifikasi dan memeroleh pemahaman yang lebih baik tentang
permasalahan yang ada?
Hidup selalu dipenuhi dengan masalah dan pilihan. Masalah besar ataupun kecil, pilihan mudah
atau sulit, semuanya pasti akan dilalui dan selalu terdapat penyelesaian di dalamnya. Hal
pertama yang saya lakukan ketika saya merasa memiliki masalah entah itu kecil atau besar
adalah menganalisis terlebih dahulu. Saya tanyakan terhadap diri sendiri terlebih dahulu,
darimana penyebab utamanya apakah dari diri saya ataukah orang lain. Saya ingat kembali apa
yang telah saya lakukan, jika memang terlalu sulit untuk saya pahami akan saya tanyakan
kepada orang-orang terdekat. Setelah saya temukan penyebab utamanya, saya akan berusaha
untuk menyelesaikkan dan tidak lupa mengambil hikmah dari semua yang telah dilalui karena
adanya masalah adalah bagian dari proses belajar untuk menjadi lebih baik.
F.3. Apa saja yang menjadi pertimbangan Anda? Mengapa? Jelaskan proses atau langkah-langkah
dalam mengambil keputusan tersebut!
Ketika saya mengambil keputusan untuk memilih sektor pendidikan banyak pertimbangan yang
saya lakukan. Pada tahun dimana saya lulus di Indonesia terjadi pandemi Covid-19 dan angka
penyebarannya cukup tinggi, sehingga terjadi keraguan pada diri saya untuk melangkahkan
kaki pergi ke luar kota untuk mencari pekerjaan di bidang industri ataupun laboratorium.
Akhirnya saya putuskan untuk mencari pekerjaan di kota saya tinggal. Pada saat kuliah saya
memiliki banyak pengalaman dalam mengajar, sehingga saya putuskan untuk mencoba kembali
bekerja di sektor pendidikan. Saya mulai karir saya dari mengajar di bimbingan belajar.
Namun, ketika saya melihat teman-teman semasa kuliah bekerja di bidang industri, timbul
keinginan untuk mencobanya juga. Sempat mencoba untuk melamar pekerjaan di bidang
tersebut dan sempat ada beberapa panggilan untuk wawancara. Namun belum ada yang
menerima, ya mungkin belum rejeki saya dan mungkin juga karena hati saya mengatakan lebih
nyaman bekerja sebagai pengajar. Ketika saya memikirkan di terima di suatu perusahaan, saya
selalu berpikir bagaimana siswa-siswi yang akan saya tinggalkan nanti ? Bagaimana jika
mereka nanti tidak menemukan pengajar yang tepat lagi ? Apakah saya yakin 100% ingin
meninggalkan pekerjaan sebagai pengajar ?, dan masih banyak lagi pikiran-pikiran lainnya.
Setelah saya analisis kembali, akhirnya saya menemukan kesimpulan bahwa untuk saat ini saya
lebih menyukai pekerjaan sebagai pengajar.
F.4. Bagaimana hasil dari keputusan yang Anda ambil?
Dari masalah yang telah saya ceritakan diatas, saya menemukan kesimpulan bahwa untuk saat
ini saya lebih menyukai pekerjaan sebagai pengajar. Setelah saya memulai karir di bimbingan
belajar untuk melatih kemampuan dan menambah pengalaman dalam mengajar, kini saya
dapat mengajar di sekolah negeri. Sebagai pengajar saya menemukan suasana baru dalam
bekerja, saya menemukan berbagai macam karakter siswa yang menjadi penghibur saya. Saya
senang ketika mereka bercanda dengan saya, saya senang ikut andil dalam masa depan mereka,
dan banyak lagi kesenangan yang saya rasa. Saya menikmati pekerjaan ini, karena saya tidak
merasa sedang bekerja di dalamnya. Pekerjaan ini seperti beribadah dan berbagi. Beribadah
karena berbagi ilmu yang bermanfaat untuk anak-anak calon penerus masa depan bangsa. Saya
merasa ikut andil dalam masa depan anak bangsa di Negera ini.

G. Ceritakan secara spesifik saat Anda dihadapkan dengan beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan.
G.1. Seperti apakah situasinya pada saat itu? Kapan situasi tersebut terjadi?
Semasa saya menyelesaikan perkuliahan di tingkat akhir yaitu melakukan penelitian,
mengerjakan skripsi, dan juga harus bekerja sebagai pengajar di bimbingan belajar. Saya
mengerjakan suatu penelitian yang mengharuskan melakukan beberapa uji. Belum lagi saya juga
harus menyusun tugas skripsi. Pada awalnya saya kebingungan, karena saya susah mengatur
jadwal kegiatan dan saya takut kewalahan. Dosen pembimbing dan orang tua menaruh harapan
besar kepada saya untuk lulus tepat waktu. Namun, dari masalah yang terjadi saya juga masih
harus bekerja sebagai tanggung jawab saya sebagai pengajar di bimbingan belajar. Masih ada
anak-anak calon penerus masa depan bangsa yang harus saya bimbing. Ketika di universitas saya
fokus mengerjakan penelitian dan setelahnya saya kerjakan tanggung jawab saya sebagai
pengajar.
G.2. Apa yang Anda lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut? Bagaimana Anda memastikan tugas-
tugas tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan?
Waktu penyelesaian tugas akhir hanya sekitar 6 bulan. Namun, ada kerikil-kerikil yang
mengganggu jalannya penelitian selain itu ada juga tanggung jawab lain yang harus dikerjakan.
Saya selesaikan masalah ini dengan membagi waktu antara kebutuhan penelitian dan juga jadwal
mengajar. Saya akan memilih prioritas mana yang harus didahulukan. Karena tujuan utama saya
adalah untuk berkuliah, maka saya akan menyelesaikan tugas perkuliahan terlebih dahulu.
Selanjutnya, jika ada waktu longgar yang tersisa saya gunakan untuk memenuhi tanggung jawab
saya sebagai pengajar. Saya berusaha menyelesaikan tugas masing-masing secara tepat waktu.
Saya biasanya akan membuat rencana, apa saja yang akan saya lakukan ketika penelitian
berlangsung dan mengatur jadwal dengan bimbingan belajar tempat saya bekerja untuk
menyesuaikan jadwal longgar saya. Pada pagi hari hingga sore saya akan menyelesaikan tugas
perkuliahan, saya berusaha untuk melakukan penelitian seteliti mungkin sehingga mengurangi
kemungkinan kesalahan. Jika kesalahan terjadi, maka akan terjadi kemunduran waktu dalam
penelitian. Kemudian di waktu longgar saya yaitu malam hari akan saya gunakan untuk
mengajar di bimbingan belajar. Setelah selesai bekerja, saya sempatkan untuk menyusun skripsi
walaupun hanya memperoleh sedikit tulisan.
G.3. Sumber daya apa yang Anda butuhkan dalam membantu penyelesaian tugas-tugas tersebut? Apa
hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara mengatasinya?
Pada awal saya melakukan penelitan bersamaan dengan pekerjaan, saya kesulitan dalam
mengatur waktu. Selain penelitian saya juga harus bekerja, lalu saya juga harus menyusun
penulisan skripsi. Terkadang ketika penelitian yang saya lakukan tak kunjung berhasil,
kemungkinan besar tenaga yang terkuras pun juga lebih banyak. Setelah itu saya masih harus
bekerja, lalu akibatnya adalah penyusunan skripsi saya menjadi terganggu. Biasanya setelah
penelitian saya akan menyusun tulisan semampu saya tetapi jika tubuh saya sudah kelelahan
saya akan berhenti dan menggantinya di akhir pekan. Sehingga, semua tanggung jawab saya
tetap saya laksanakan. Semua itu terjadi ketika awal semester saja. Setelah berjalan beberapa
bulan kemudian, lambat laun saya terbiasa. Jadwal kerja pun sedikit saya kurangi, karena
tujuan utama saya adalah menyelesaikan perkuliahan. Namun, saya tidak melepas pekerjaan
begitu saja hanya saya kurangi jadwal pertemuannya. Misalkan, siswa saya yang sebelumnya
satu minggu harus masuk 3 kali pertemuan, lalu saya akan meminta persetujuan untuk
menguranginya menjadi 2 kali pertemuan. Jika memang tidak memungkinkan, maka saya akan
mengganti pertemuannya di akhir pekan.
G.4. Bagaimana hasilnya?
Ketika saya dihadapkan banyak pekerjaan atau tugas yang bersamaan, saya berusaha sebisa
mungkin untuk mengatur waktu secara efisien. Sehingga semua tanggung jawab tetap
terselesaikan tepat pada waktunya. Saya dapat menyelesaikan penelitian seperti yang
diharapkan, kemudian saya selesaikan skripi saya di semester 8 dan lulus dengan nilai
memuaskan. Saya juga tidak meninggalkan siswa-siswi saya, mereka bisa mencapai tujuan
masing-masing pada nilai target mereka.

Anda mungkin juga menyukai