Anda di halaman 1dari 5

Panduan menulis komitmen diri dalam Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional

Komitmen diri dalam mempelajari Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional juga menjadi
bagian dari proses Anda mengawali perjalanan Anda memaknai dan menghayati proses
mengenal diri dan peran sebagai seorang pendidik.
Komitmen Diri akan direfleksikan kembali pada pertemuan akhir kuliah ini.

Pertanyaan panduan untuk membuat Komitmen Diri adalah:


MENGAPA
1. Mengapa saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional?
2. Apa yang Saya yakini?
3. Apa yang memotivasi Saya?
BAGAIMANA
1. Apa saja strategi yang akan Saya terapkan untuk mencapai tujuan?
2. Apa saja yang Saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut?
APA
1. Apa saja langkah-langkah konkrit yang akan Saya jalankan?
2. Kapan Saya menjalankan langkah-langkah tersebut?

Lingkaran Emas Pribadi


(Golden Circle)

Nama/NIM : Naeli Kurniawati/ 2201670078


Asal Kota/Kabupaten : Cilacap
Provinsi : Jawa Tengah

WHY (tujuan: alasan, keyakinan, motivasi)

1. Saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional karena kita tahu bahwa salah
satu hal yang berpengaruh dalam tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan, bukan
semata-mata hanya berdasar hasil pembelajaran saja. Minimnya pemahaman guru terhadap
filsafat pendidikan berakibat kepada kebiasaan mereka dalam praktek pembelajaran. Para
guru kebanyakan tidak paham dengan alasan atau tujuan mereka mengajarkan sesuatu
kepada anak didiknya. Akibatnya, mereka hadir ke kelas sebatas mentranfer ilmu
pengetahuan saja. Atas dasar permasalahan tersebut, perlulah untuk mempertimbangkan
kembali dari kepentingan membekali mahasiswa dengan kajian filsafat pendidikan. Tujuan
Filsafat pendidikan memberikan fondasi tanggung jawab kepada calon-calon guru tentang
hakikat setiap praktik pembelajaran di sekolah selain itu, filsafat pendidikan memberikan
inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah
yang jelas dan tepat dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik.
2. Saya meyakini bahwa peranan adanya landasan filosofis pendidikan untuk memberikan
rambu-rambu apa dan bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan. Pada hakikatnya
filsafat mengajarkan setiap orang untuk berpikir kritis dan mendalam tentang sesuatu. Hal
ini dikaitkan dengan Seorang guru yang memahami filosofis pendidikan akan memahami
tujuan ia mendidik. Sehingga, dengan seksama ia akan memikirkan bagaimana siswanya
belajar, apa yang harus dipelajari siswanya, bagaimana siswanya bisa terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran, bagaimana hasil belajar siswa bisa membangun sikap mereka,
dan sebagainya.
3. Yang memotivasi saya adalah ingin mempelajari bagaimana pola pikir seorang guru dalam
mengelola pendidikan yang berkualitas, Seorang guru yang mempelajari dan memahami
landasan filosofis pendidikan akan melakukan berbagai upaya untuk keberhasilan proses
pembelajaran yang ia lakukan untuk untuk tercapainya tujuan pendidikan.

HOW (strategi dan kebutuhan)

1. Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk
melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang
terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.
Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran.
Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan efektivitas kegiatan
belajar yang dilakukan peserta didik.

Strategi pembelajaran sangat tergantung pada tujuan. Untuk mencapainya sangat


diperlukan evaluasi. Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas
pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam konteks kurikulum evaluasi dapat berfungsi
untuk mengetahui pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan dapat pula digunakan
sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang telah ditetapkan, sehingga tujuan
dari pendidikan benar-benar tercapai sebagaimana yang telah ditentukan. Dari berbagai
pandangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya pengembangan
kurikulum pendidikan progresivisme menekankan pada how to think (bagaimana
berpikir), how to do (bagaimana bekerja), bukan what to think dan what to do artinya
lebih menekankan dan mengutamakan metode dari pada materi. Tujuannya adalah
memberikan individu kemampuan yang memungkinkannya untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar yang selalu berubah karena Progresivisme menghendaki pendidikan
yang progresif (maju), semua itu dilakukan oleh pendidikan agar manusia dapat
mengalami kemajuan (Progress), sehingga orang akan bertindak dengan intelegensinya
sesuai dengan tuntutan dan lingkungan.
2. Guna tercapainya tujuan pembelajaran membutuhkan sarana dan prasarana. Sarana dan
prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar
mengajar, baik secara langsung maupun tidak lansung dalam suatu lembaga. Sarana
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara lansung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung,
ruang kelas, meja-kursi, alat-alat dan media pembelajaran. Adapun yang dimaksud
prasarana adalah fasilitas yang secara tidak lansung menunjang jalannya proses
pendidikan atau pengajaran seperti halaman, kebun, taman sekolah, dan jalan menuju
sekolah. Selain itu, Perubahan juga terjadi pada metode belajar peserta didik, dari
metode konvensional sampai metode belajar aktif dan seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya selain menajdi pengajar atau pendidik tetapi juga sebagai
sarana yang dibutuhkan untuk membangkitkan dan memotivasi peserta didik dalam
proses belajar mereka.

WHAT (langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan)

1. Langkah konkrit dalam tercapainya tujuan pembelajaran adalah menciptakan


pembelajaran yang efektif. Guru memiliki peran penting untuk menciptakan
kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan menyenangkan. Oleh sebab itu,
Guru harus memiliki strategi mengajar yang tepat agar optimal dan
pembelajaran berjalan dengan baik. Berikut ini beberapa langkah yang bisa
dilakukan, yaitu:

Menarik Perhatian peserta didik


Langkah paling utama agar guru dapat mengajar secara optimal adalah dengan menarik
perhatian peserta didik. Dengan menarik perhatian peserta didik, guru sedang
menanamkan rasa ketertarikan peserta didik untuk menyukai materi pelajaran yang
akan disampaikan. Jika peserta didik sudah tertarik dan suka terhadap materi pelajaran
yang diajarkan, maka suasana kelas juga akan jadi menyenangkan misalnya
menggunakan media pembelajaran yang menarik seperti bermain game based
learning,dll
Me-review Pembelajaran Kembali

Me-review pelajaran atau pengulangan diperlukan sebagai syarat untuk


memastikan peserta didik menguasai materi yang telah diberikan. Daya tangkap
peserta didik juga berbeda-beda sehingga tidak semua dapat langsung paham
akan materi pelajaran yang dipaparkan guru dengan penjelasan sekali. Karena
itu, supaya bisa mengakomodasi tidak meratanya pemahaman peserta didik,
Guru bisa melakukan review atau mengulang materi yang telah diberikan
karena pemahaman siswa bisa menjadi keberhasilan Anda dalam mengajar.

Humoris dan Tidak Kaku

Dalam hal ini, saat mengajar guru juga diharapkan memiliki unsur humor atau
lelucon supaya bisa membangun suasana kelas sehingga suasana kelas tidak
kaku, monoton, dan menjadi bersahabat.

Menjelaskan Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan informasi atau gambaran secara umum tentang manfaat dan tujuan
mempelajari materi yang akan dipelajari. Hal ini bertujuan agar peserta didik
menjadi terarah. Selain itu, akan lebih bersemangat dalam belajar. Hal ini akan
semakin mempermudah peserta didik mengingat pelajaran dan menghubungkan
pelajaran dengan sistematis.

2. Saya akan menjalankan langkah tersebut dari awal mula pembelajaran berlangsung
sampai dengan akhir pembelajaran saat guru mulai masuk ke dalam kelas.
diharapkan akan berdampak positif bagi peserta didik dalam tercapinya tujuan
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai