Anda di halaman 1dari 14

ESAI PPG PRAJABATAN UNTAD

Zaimul Afif Mahzum

A. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru? Apa yang Anda lakukan untuk
mewujudkan motivasi tersebut?
1. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mewujudkan motivasi tersebut?
Bagaimana Anda mengatasinya?
Jawab : Guru merupakan profesi yang sangat mulia, dimana tugas yang dikerjakan
cukup berat yaitu, mengarahkan dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang
sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya. Guru pantas disebut dengan pahlawan tanpa
tanda jasa. Selain itu guru merupakan orangtua disekolah yang menjadi panutan atau
suri tauladan karena selain memberikan ilmu guru juga memberikan contoh berperilaku
yang baik. Selain itu motivasi saya menjadi seorang guru adalah ingin membagikan
pengetahuan dan pengalaman saya selama menempuh pendidikan .
Tantangan yang saya hadapi adanya jadwal kegiatan perkuliahan yang padat, dan
kegiatan dalam organisasi, dimana saya pernah menjadi panitia Sekolah Pemuda
Penggerak yang mana saya menjadi Fasilitator Pendamping Calon Peserta yang
mengharuskan membagi waktu antara jam perkuliahan dengan menjadi pendaping
calon peserta. Untuk itu yang saya lakukan dengan mengatur waktu agar waktu belajar
tidak terganggu dan kegiatan organisasi dapat berjalan. Tantangan yang saya hadapi
juga saat pengerjaan skripsi, dimana saya kesulitan mencari informasi dan sumber
tentang penelitian skripsi. Dimana saya harus mencari berbagai macam model
pembelajaran yang cocok untuk bahan skripsi saya dan cocok dengan peserta didik.
Untuk itu saya harus bekerja keras dalam mencari sumber dengan mendatangi
perpustakaan daerah, perpustakaan kampus, perpustakaan perguruan tinggi lain,
maupun mencari sumber seperti jurnal, skripsi, berita di internet.
2. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru? Jelaskan alasannya
dan berikan contohnya!
Jawab : Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai guru adalah saya memiliki
pengetahuan pembelajaran, materi, media, metode dan evaluasi pembelajaran yang baik
melalui program PPL yang saya lakukan saat kuliah. Selain itu Ilmu dan pengalaman di
dunia volunter di plosok pulau yang ada di sulawesi tengah yang mana saya menjadi
fasilitator anak dan fasilitator pendamping peserta di pulau penugasan. yang
menjadikan saya tertarik untuk menjadi seorang guru karena banyak hal yang membuat
saya merasa bersyukur dan ingin menjadi salah satu orang yang dapat mengajarkan
ilmu yang saya dapatkan. Saya ingin menjadi seorang guru karena pekerjaanya sangat
mulia serta akan menjadi bekal untuk kita karena kita mengajarkan ilmu pengetahuan
yang akan menjadi amal jariyah dari ilmu yang bermanfaat yang kita diberikan kepada
peserta didik. Kemudian kelebihan yang mendukung saya sebagai guru adalah memiliki
sikap sabar, profesi seorang guru sebuah pekerjaan yang menuntut kita untuk sabar
dalam menghadapi berbagai karakter siswa didik. Selanjutnya saya ingin mengabdi
membangun bangsa ini dan dapat berguna bagi Bangsa dan Negara
3. Bagaimana hasilnya?
Jawab : Saya Lulus sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Tadulako dengan predikat sangat memuaskan, lulus dalam waktu 3 tahun 11 bulan 9 hari
dengan IPK 3,79. Dari proses studi yang saya tempuh selama 3 tahun 11 bulan 9 hari di
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar saya mendapatkan banyak pengetahuan,
pengalaman mengenai proses pembelajaran yang baik, materi, media, metode dan
evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik serta bagaimana cara
mengatasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran. Selama menempuh
pendidikan saya mendapatkan banyak teman dalam ruang lingkup pendidikan dan dapat
diajak berdiskusi mengenai dunia pendidikan.

B. Ceritakan pengalaman ketika anda perlu mempelajari hal-hal baru untuk


meningkatkan performa. Hal-hal baru apa yang anda pelajari
 B1 Bagaimana cara Anda mengidentifikasi area yang perlu di
tingkatkan/dikembangkan? Mengapa Anda merasa perlu
meningkatkan/mengembangkan area tersebut?
Jawab:
Cara saya mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan yang pertama yaitu meminta
pendapat kepada orang terdekat saya atau orang yang lebih berpengalaman. Dengan cara
ini saya akan mengetahui kelebihan dan kekurangan saya dari pendapat yang mereka
utarakan kepada saya kemudian memperhatikan kritik atau saran dari orang lain tentang
diri saya, sehingga saya akan mengetahui beberapa kekurangan dan kelebihan yang saya
miliki. Kelebihan yang saya miliki akan terus saya kembangkan dan lebih ditingkatkan
lagi. Sedangkan untuk kekurangan yang saya miliki akan saya cari solusi yang terbaik
agar tidak terjadi terus menerus dimasa yang akan datang.
Selanjutnya cara kedua yang akan saya lakukan yaitu melakukan intropeksi diri atau
refleksi diri kekurangan pasti ada dalam diri seseorang, begitu juga kelebihan ada pada
seseorang. Seperti kekurangan pada saya sendiri dimana kemampuan public speaking
saya kurang. Dimana saya sering terbata-bata dalam berbicara depan umum maupun pada
saat presentasi. Karna saya sulit mengendalikan rasa gugup di depan banyak orang. Hal
ini merupakan kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu saya sadar, bahwa saya harus
meningkatkan kemampuan public speaking pada diri saya. Dimana seorang guru nantinya
mengajarkan materi kepada peserta didik maupun pada saat kegiatan acara yang
berhadapan dengan banyak orang di berbagai kalangan. Untuk itu dengan
memperbaikinya mengendalikan rasa gugub dan meningkatkan kemampuan public
speaking saya dengan sering latihan secara pribadi.

 B2 Tindakan apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri Anda?
Adakah cara-cara di luar kebiasaan atau berbeda yang Anda lakukan dalam proses
pengembangan? Berikan contoh yang spesifik!
Jawab: Saya mengembangkan diri dengan cara menerima masukan dan kritik dari orang
lain. Saya sadar bahwa dalam proses pembelajaran dan pengembangan diri, masukan dari
orang lain sangat penting karena dapat membangkitkan semangat dan kritik
memungkinkan saya melihat kekurangan yang perlu diperbaiki. Untuk meningkatkan
kemampuan public speaking, saya rajin berlatih secara mandiri di rumah, misalnya
dengan berbicara di depan cermin atau merekam saat berlatih. Dengan cara ini, saya
dapat mengevaluasi cara berbicara dan gerakan tubuh saya. Saya juga memutar kembali
rekaman latihan saya untuk menilai kekurangan yang perlu diperbaiki. Selain itu, saya
aktif menonton video di YouTube yang membahas teknik meningkatkan kemampuan
public speaking sebagai sumber inspirasi dan contoh. Saya juga aktif dalam organisasi, di
mana saya dapat melihat cara teman-teman membuka acara, berdiskusi, dan meminta
saran untuk memperoleh arahan serta kritik yang konstruktif dalam mengembangkan
kemampuan public speaking saya. Saya juga menghadiri seminar tentang public speaking
yang diselenggarakan di kampus dan di luar kampus sebagai bentuk upaya saya untuk
terus memperbaiki keterampilan public speaking

 B3 Apa tantangan atau kesulitan yang anda hadapi dalam proses pengembangan
diri tersebut? Bagaimmana anda mengatasinya?
Jawab : Hambatan dalam pengembangan diri saya muncul dari dalam diri saya sendiri,
seperti rasa malas yang tiba-tiba muncul, kesulitan dalam mengatur waktu dengan baik,
dan mudah teralihkan oleh hal-hal yang tidak penting. Saya juga menghadapi kesulitan
dalam meningkatkan kemampuan public speaking, yang membutuhkan waktu lama untuk
melihat kemajuan yang signifikan. Saya menyadari bahwa ini adalah hal-hal negatif yang
dapat menghambat perkembangan diri saya, sehingga saya mencari solusi untuk
mengatasinya. Salah satunya adalah membuat daftar latihan yang harus saya lakukan,
yang membuat saya selalu ingat tujuan saya. Selain itu, saya juga menetapkan target
pengembangan yang harus dicapai dalam batas waktu yang telah ditentukan.

B.4. Apa hasil yang Anda peroleh/rasakan dengan mengembangkan perilaku


tersebut? Bagaimana Anda menerapkannya dalam peran Anda?
Jawab: Dengan mengembangkan perilaku tersebut, saya sekarang merasa lebih optimis
dan memiliki peningkatan dalam kemampuan public speaking. Pikiran saya juga lebih
terbuka luas karena menerima kritik dan saran dari orang-orang di sekitar saya. Saya
selalu melakukan introspeksi diri untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam diri
saya. Saya menerapkan hasil pengembangan perilaku ini di rumah, organisasi, tempat
kerja, sekolah dan dalam interaksi dengan masyarakat luas. Saat menangani tugas-tugas
yang menjadi tanggung jawab saya, saya berusaha melakukannya dengan sebaik
mungkin. Di lingkungan masyarakat, saya menerapkan sikap terbuka terhadap hal baru
dan dengan senang hati menerima kritik serta saran dari orang-orang di sekitar saya.
Bagian C Terkadang kita diminta untuk melakukan sesuatu menurut kita tidak sesuai
dengan nilai etika pedoman kerja ataupun aturan yang berlaku

 C1 Ceritakan satu pengalaman Anda terkait situasi tersebut. Jelaskan secara detail!
Jawab: Hingga saat ini, saya belum pernah melanggar nilai, etika, pedoman kerja, atau
aturan yang berlaku. Menurut pandangan saya, bekerja dengan integritas dan bertanggung
jawab adalah hal yang sangat penting, dan melanggar pedoman kerja atau aturan di
tempat kerja adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Mengikuti pedoman tersebut
memberikan arahan yang jelas dalam bekerja, dan ketaatan terhadap aturan-aturan
tersebut membawa berkah dalam hasil kerja. Pekerjaan yang dilakukan dengan patuh
terhadap aturan dan etika tidak hanya memberikan hasil yang berkualitas, tetapi juga
mencerminkan integritas dan kejujuran. Saya yakin bahwa tindakan curang atau
melanggar aturan akan berujung pada konsekuensi yang buruk dan tidak diinginkan.
 C2 Tindakan apa yang Anda lakukan dan mengapa hal tersebut Anda lakukan?
Jawab: Saya tidak melakukan tindakan melanggar aturan atau pedoman kerja,
sebagaimana saya jelaskan dalam pertanyaan sebelumnya. Menurut saya, pelanggaran
terhadap aturan dan etika kerja dapat membawa dampak negatif. Jika saya diminta
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan etika dan aturan yang berlaku, saya akan
dengan tegas menolak permintaan tersebut. Saya juga akan menjelaskan konsekuensi dari
tindakan yang melanggar etika dan aturan kerja kepada orang yang meminta, karena hal
itu dapat merusak reputasi dan integritas pribadi. Saya yakin bahwa melibatkan diri
dalam tindakan semacam itu hanya akan mengakibatkan reputasi menjadi rusak. dan
memunculkan kebohongan yang harus terus ditutupi, menjadikan kita pribadi yang tidak
baik.
 C3 Bagaimana hasilnya ?
Jawab : Dengan saya tidak melakukan hal tersebut maka kehidupan saya lebih aman,
damai dan tentram tanpa adanya rasa takut bersalah melanggar etika pedoman kerja atau
aturan yang berlaku. Saya lebih bertanggungjawab dengan pekerjaan yang saya kerjakan.
Menurut saya dengan melakukan hal yang baik akan menghasilkan suatu yang baik pula.
Bagitu juga jika kita melakukan hal yang buruk pasti akan menghasilkan sesuatu yang
buruk kedepannnya. Karena sejatinya hidup ini tergantung apa yang kita lakukan, jika
apa yang kita lakuakan itu baik maka sesuatu yang baik akan kembali ke diri kita sendiri
begitupun sebaliknya jika kita melakukan hal curang atau melanggar pedoman kerja pasti
akan kembali ke kita juga sesuatu yang baik. Seperti pepetah mengatakan “ apa yang kita
tanam itu yang kita panen” jadi tanamlah seseatu kebaikan makan kita akan mendapatkan
kebaikan nantinya .

Bagian D Ceritakan secara spesifik situasi pengalaman anda saat bekerja sama dengan
orang lain yang memiliki beragam perbedaan, seperti budaya, cara pandang, latar
belakang, pendidikan, cara berfikir, dll

 D1.Ceritakan secara spesifik situasinya? Apa tujuan dari kerja sama yang terjadi?
Keberagaman seperti apa yang anda hadapi?
Jawab: Ketika saya berada di tingkat S1, di kelas saya terdapat beragam teman dari
berbagai wilayah, suku, dan agama yang berbeda. Ketika kami diberi tugas kelompok
oleh dosen, kami harus bekerja sama dan tidak boleh memberikan beban kepada anggota
kelompok hanya dengan mengandalkan satu orang. Kita harus saling membantu satu
sama lain. Sebagai contoh, saat waktu sholat tiba, teman non-Muslim memperbolehkan
teman-teman Muslim untuk menunaikan sholat, begitu juga sebaliknya. Demikian juga
saat teman-teman yang beragama Kristen beribadah di gereja pada hari Sabtu atau
Minggu, mereka beribadah terlebih dahulu sebelum bergabung dengan teman-teman lain
dalam mengerjakan tugas. Dan masih banyak lagi contoh lainya seperti saling belajar
kultur bahasa dan budaya suku teman-teman kelompok yang berbagi macam suku.
 D2 Langkah-langkkah apa yang anda lakukan untuk mencapai tujuan kerja sama?
Bagaimana anda memastikan lngkh-lngkah terseut sudah sesuai dengan kebutuhan
semua pihak?
Jawab : Untuk mencapai tujuan kerja sama kami, kami saling menghormati sesama
anggota kelompok, termasuk menghormati waktu ibadah dalam agama masing-masing.
Teman-teman non-Muslim menghargai teman Muslim saat melaksanakan ibadah sholat,
sehingga dalam mengerjakan tugas kelompok, kami memberhentikan pekerjaan untuk
memberi waktu ibadah kepada teman yang Muslim. Kami juga menghargai pendapat saat
berdiskusi, hal ini dilakukan agar tidak ada anggota kelompok yang merasa dirugikan.
Kami tidak mengedepankan kepentingan individu tetapi mengambil keputusan secara
bersama-sama. Selain itu, kami berkomunikasi dengan baik untuk mencegah kebencian
dan menjaga perkataan agar tidak ada yang tersinggung atau saling menghina satu sama
lain. Semua langkah ini penting agar kerja kelompok berjalan dengan lancar dan
membuahkan hasil yang memuaskan.
 D3 Apa hasil yang anda capai saat itu? Adalah komentar atau respon lingkungan
(mis. Rekan sejawat ataupun pihak lain) terhadap tindakan anda? Bagaimana
dampaknya terhadap kerja sama tersebut
Jawab : Kami berhasil menyelesaikan tugas kelompok kami dengan baik dan tepat waktu
berkat sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Sikap toleransi ini
memperkuat hubungan pertemanan kami. Keberhasilan yang kami capai merupakan hasil
dari kerja keras dan kerja sama semua anggota tim. Ketika kami mempresentasikan tugas
kelompok, kami mendapat tanggapan positif baik dari dosen maupun teman-teman.
Dampak positifnya adalah kami saling mengenal dan memahami karakter masing-masing
anggota kelompok, sehingga tidak ada perselisihan di antara kami. Hubungan pertemanan
kami tetap akrab hingga sekarang, meskipun kami telah selesai menyelesaikan kuliah.

E Ceritakan salah satu pengalaman anda saat mengembangkan kemampuan dan


ketrampilan dari orang lain (contoh: anak didik, rekan sejawat, anggota
komunitas/organisasi Jawab :

 E1. Seperti apa situasi pada saat itu? Siapa yang anda kembangkan? Mengapa
pengebangan itu diperlukan
Jawab : Pada saat itu, saya bertindak sebagai fasilitator dalam kegiatan Sekolah Pemuda
Penggerak, di mana saya mendampingi 10 calon peserta yang akan berangkat ke desa
penugasan. Peran saya sebagai fasilitator melibatkan memberikan panduan dan dukungan
kepada anggota kelompok dalam mencapai tujuan mereka. Saya membantu mereka
mengatasi berbagai hambatan dan memberikan petunjuk yang diperlukan. Selain itu, saya
memfasilitasi diskusi dan pertemuan kelompok, membantu anggota kelompok
berkomunikasi secara efektif, menjaga fokus pembicaraan pada topik yang relevan, dan
mengatur waktu dengan baik.
Selanjutnya, saya juga mendukung dalam membangun kerjasama dan kekompakan di
antara anggota kelompok. Tugas ini melibatkan penyelesaian konflik, peningkatan
komunikasi, serta memfasilitasi kegiatan yang memperkuat hubungan di antara mereka.
Saya juga membantu dalam perencanaan kegiatan, membimbing mereka dalam
menyusun rencana tindakan yang jelas dan terukur, serta membantu anggota kelompok
memahami peran dan tanggung jawab mereka masing-masing.
Terakhir, saya membantu kelompok atau individu mengidentifikasi masalah,
menganalisis akar penyebabnya, dan mencari solusi yang efektif. Sebagai fasilitator, saya
juga memberikan pandangan dan saran yang objektif untuk membantu mereka mengatasi
masalah tersebut.
 E2 Apa yang menjadi fokus pada pengembangan? Bagaimana cara anda
membangun kesepakatan untuk mencapai hasil yang diharapkan
Jawab : Fokus utama pengembangan ini adalah memperkuat kerjasama dan kekompakan
di antara anggota kelompok. Tanggung jawab ini melibatkan penyelesaian konflik,
peningkatan komunikasi, serta menyelenggarakan kegiatan yang mempererat hubungan
di antara mereka. Selain itu, saya juga turut membimbing dalam perencanaan kegiatan,
membantu mereka merumuskan program kerja yang akan dilakukan di desa penugasan.
Ini mencakup definisi tindakan-tindakan yang jelas dan terukur, serta membantu anggota
kelompok memahami peran dan tanggung jawab mereka masing-masing.
Dalam proses mencapai kesepakatan, peran saya sebagai fasilitator melibatkan dorongan
terhadap pemikiran kreatif dan inovatif untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan.
Saya juga mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran kritis, membantu
kelompok menemukan solusi-solusi unik. Saya juga membantu kelompok
mengidentifikasi masalah, menganalisis akar penyebabnya, dan mencari solusi yang
efektif. Sebagai fasilitator, saya memberikan pandangan dan saran yang obyektif untuk
membantu mereka mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, saya terus memantau
perkembangan kelompok secara teratur, mengidentifikasi potensi masalah, dan
memberikan intervensi jika diperlukan.
 E3 Langkah-langkah apa yg anda ambil utk pengembangan tersebut? Apa
hambatan yang anda temui dan bagaimana cara mengatasinya?
Jawab : Sebagai seorang fasilitator, langkah-langkah awal yang saya ambil melibatkan
beberapa hal. Pertama, saya memberikan bimbingan dan dukungan kepada anggota
kelompok agar mereka dapat mencapai tujuan mereka. Kedua, saya memfasilitasi diskusi
atau pertemuan kelompok, membantu anggota kelompok berkomunikasi secara efektif.
Ketiga, saya membantu membangun kerjasama dan kekompakan di antara anggota
kelompok. Keempat, saya membimbing mereka dalam merencanakan program kerja,
membantu menyusun rencana tindakan yang jelas dan terukur. Terakhir, saya melakukan
evaluasi terhadap kemajuan yang dicapai oleh kelompok atau individu, memberikan
umpan balik konstruktif, dan membantu mereka merencanakan langkah-langkah
perbaikan. Saat menjalankan peran ini, saya menghadapi kesulitan dalam mengatur waktu
untuk pertemuan bersama kelompok dan mencoba menyatukan pikiran di antara anggota
kelompok tersebut.
 E4. Bagaimana hasil yang diperoleh dari upaya anda membantu mereka?
Jawab : Hasil dari upaya saya sebagai fasilitator sangat memuaskan, di mana peserta
Sekolah Pemuda Penggerak berhasil menyelesaikan tugas mereka dengan baik di desa
penugasan. Dalam segi perencanaan, tindakan, dan pelaksanaan, semuanya berjalan
dengan teratur. Pembagian tugas dan proyek kerja berlangsung secara efisien, dan mereka
dapat bekerja sama dengan baik bersama masyarakat lokal di desa penugasan. Tidak
hanya itu, setelah rangkaian kegiatan selesai, mereka melakukan evaluasi harian untuk
memperbaiki hal-hal yang masih perlu ditingkatkan. Selain itu, suasana kekeluargaan di
antara mereka berjalan dengan sangat baik. Keakraban mereka sangat solid, saling
mendukung, dan menghargai satu sama lain. Sebagai fasilitator, saya terus mendampingi
mereka hingga penugasan selesai. Secara keseluruhan, program mereka berhasil dengan
baik, dan mereka merasa bangga atas pencapaian tersebut berkat kerjasama tim yang baik
dan terarah.

F. Ceritakan salah satu keputusan penting dalam suatu kegiatan baik di pekerjaan
/organisasi/ komunitas / perkuliahan yang pernah diambil Jawab :

 F1 Apa yang menyebabkan anda harus mengambil keputusan tersebut?


Jawab : Saat itu saya dihadapkan dengan keberangkatan ke pulau penugasan untuk
mendampingi peserta Sekolah Pemuda Penggerak Angkatan 7, dan saya mendapat kabar
bahwa kedua orang tua saya terkena COVID-19. Pada hari yang sama, hasil tes adik
menunjukkan bahwa dia juga terinfeksi virus tersebut. Karena orang tua berada di
kampung dan saya bersama adik tinggal di Palu, saya ditugaskan untuk merawat dan
menjaga adik, sementara kedua orang tua dirawat oleh kakak di kampung. Pada saat itu
saya meminta izin ke panitia yang lain bahwa saya tidak bisa untuk pergi. Oleh karena
itu, saya memutuskan untuk tidak pergi ke pulau penugasan sebagai fasilitator
pendamping peserta Sekolah Pemuda Penggerak Angkatan 7.
 F2. Bagaimana anda mengindentifikasikan dan memeroleh pemahaman yang lebih
baik tentang permasalahan yang ada?
Jawab : Keputusan tersebut saya lakukan karna orang tua meminta pertolongan saya,
meskipun pada saat itu saya memiliki tugas untuk mwnjadi fasilitator pendamping peserta yang
harus dikerjakan bersama-sama agar dapat meringankan tugas sesama anggota panitia. Untuk
itu saya meminta izin kepada projek leader Sekolah pemuda penggerak tentang hal yang saya
alami, dan syukurnya projek leader serta teman-teman yang lain mengerti serta mengizinkan
saya dan tidak keberatan akan ketidak hadiran saya selama penugasan berlangsung. Kemudian
ada juga teman yang lain siap menggantikan posisi saya sebagai pengganti fasilitator yang baru.
Selama penugasan berlangsung saya juga sering memantau dari kejauhan tentang program kerja
yang mereka lakukan.

 F3 Apa saja yang menjadi pertimbangan anda? Mengapa? Jelaskan proses atau
langkah-langkah dalam mengambil keputusan tersebut!
Jawab : Pada saat itu saya berpikir jika saya melanjutkan untuk pergi ke pulau
penugasan, pasti tidak ada yang membantu adik saya dirumah pada saat sakit. Saya anak
kedua dari tiga bersaudara kemudian saudara pertama saya juga sedang menjaga orang
tua saya. Meskipun disayangkan saya tidak berangkat mendampingi peserta. Langkah-
langah yang saya lakukan pada saat itu dengan meminta izin terlebih dahulu pejek leader
Sekola pemuda penggerak melalui chat pribadi whatsapp. Projek leader pun mengizinkan
saya atas ketidakikutsertaan saya dalam proses pendampingan peserta sekoolah pemuda
penggerak tersebut dan menceritakan ke teman-teman yang lain. Mereka pun mengerti
dan memaklumi situasi saya pada saat itu. Dengan izin projek leader dan teman-teman
panitia yang lain membuat saya lega. Meskipun saya tidak dapat hadir dalam
mendampingi peserta, tetapi saya tetap memberikan semangat kepada teman penganti
saya melalui grub whatsapp agar tetap semangat dalam mendampingi peserta
 F4. Bagaimana hasil dari keputusan yang anda ambil?
Jawab : Hasil keputusan yang saya ambil sudah tepat, saya beruntung memiliki teman-
teman yang mengerti situasi saya pada saat itu. Saya bisa merawat adik saya pada saat dia
sakit serta saya dapat memantau kegiatan tersebut dengan memberikan ide ke teman-
teman panitia melalui grub Whatsapp. Walaupun saya tidak bisa ikut berpartisipasi di
pulau penugasan. alhmdulillah temen-temen panitia dan peserta telah melakukan kegiatan
dengan sukses dan kembali kepalu dalam keaadan yang baik baik saja. Walaupun saya
tidak pergi teman tem panitia shering kegian yang mereka lakukan berjalan sesui dengan
rencana awal tanpa hambatan apapun. Beruntung rasanya memiliki temen tem yang dapat
mengerti keadaan temen yang lainya dan selalu sigap mengisi kekosongan yang ada.

G Ceritakan spesifik saat anda dihadapkan dengan beberapa tugas dalam waktu yang
bersamaan Jawab :

 G1. Seperti apakah situasinya pada saat itu? Kapan situasi tersebut teradi?

Jawab : Saat itu, saya dihadapkan pada tantangan besar dengan sejumlah tugas dari
kampus, seiring dengan peran sebagai fasilitator pendamping peserta. Harus
mendampingi peserta setiap hari sementara menghadapi tugas-tugas akademis menuntut
keterampilan manajemen waktu yang cermat. Saya merasa perlu mengembangkan jadwal
yang terstruktur untuk pertemuan dengan calon peserta Sekolah Pemuda Penggerak
Angkatan 7 setelah menyelesaikan tugas-tugas kampus. Namun, dalam beberapa situasi,
saya menemukan cara untuk menyeimbangkan keduanya, dengan mengerjakan tugas
kampus sambil tetap mendampingi peserta. Melibatkan diri dalam pendampingan melalui
platform virtual seperti Zoom memungkinkan saya memanfaatkan waktu secara efisien,
memungkinkan multitasking tanpa mengurangi kualitas kinerja saya dalam kedua peran
tersebut. Tantangan ini tidak hanya melatih manajemen waktu, tetapi juga membantu
saya mengembangkan fleksibilitas dan ketangguhan dalam mengatasi situasi yang
kompleks.
 G2. Apa yang Anda lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut? Bagaimana
Anda memastikan tugastugas tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan?
Jawab: Untuk memastikan bahwa tugas-tugas tersebut sesuai dengan waktu yang
ditentukan, saya mengadopsi beberapa strategi manajemen waktu yang efektif: Saya
membuat jadwal harian atau mingguan yang rinci. Jadwal ini mencakup waktu yang
dihabiskan untuk kelas, pertemuan dengan peserta, dan waktu khusus untuk
menyelesaikan tugas kampus. Tugas-tugas yang memiliki deadline lebih awal atau yang
lebih penting diprioritaskan. Hal ini membantu saya fokus pada tugas yang mendesak
terlebih dahulu. Saya memecah tugas-tugas besar menjadi tugas-tugas kecil yang lebih
mudah dikelola. Ini membuat pekerjaan terasa lebih dapat dicapai dan meminimalkan
rasa terbebani. Saya memanfaatkan aplikasi atau alat manajemen waktu untuk membuat
daftar tugas, mengatur pengingat, dan melacak kemajuan. Ini membantu saya tetap fokus
dan terorganisir. Saya melakukan pengecekan rutin terhadap jadwal dan daftar tugas
untuk memastikan bahwa saya berada di jalur yang benar. Jika ada perubahan atau
penyesuaian yang diperlukan, saya segera mengambil langkah yang diperlukan. Saya
berusaha untuk menghindari kebiasaan menunda pekerjaan. Dengan segera memulai
tugas, saya dapat menghindari tekanan waktu dan memberikan diri saya lebih banyak
fleksibilitas. Jika ada aspek dari tugas atau tanggung jawab yang dapat dibagi dengan
rekan tim atau peserta, saya melakukan delegasi. Ini membantu mengurangi beban kerja
dan memastikan semua tugas diselesaikan dengan baik. Saya menyadari bahwa rencana
mungkin perlu disesuaikan sesuai dengan keadaan yang tidak terduga. Oleh karena itu,
saya tetap fleksibel dan siap untuk menyesuaikan jadwal jika diperlukan. Dengan
mengimplementasikan strategi ini, saya dapat memastikan bahwa saya dapat
menyelesaikan tugas-tugas dengan efisien dan sesuai dengan waktu yang ditentukan,
sambil tetap menjaga kualitas pekerjaan dan keseimbangan antara berbagai tanggung
jawab.

 G3. Sumber daya apa yang Anda butuhkan dalam membantu penyelesaian tugas-
tugas tersebut? Apa hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara
mengatasinya?
Jawab: Dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut, beberapa elemen sumber daya
menjadi krusial untuk mendukung kelancaran proses serta meningkatkan tingkat
produktivitas. Berikut merupakan aspek-aspek yang saya perlukan. Pertama, adanya
Akses ke Informasi dan Materi Kampus, seperti yang dapat ditemukan melalui
Perpustakaan, portal online kampus, dan materi pembelajaran digital. Terkadang, kendala
seperti akses terbatas atau gangguan teknis bisa menjadi penghalang dalam mengakses
informasi. Saya mengatasi masalah ini dengan cara menyimpan materi secara offline,
mencari sumber alternatif, atau berkonsultasi dengan dosen atau rekan sesama.
Selanjutnya, keberadaan Alat Manajemen Waktu, seperti Aplikasi manajemen waktu,
kalender digital, dan pengingat. Kesulitan dapat timbul apabila penggunaan alat-alat ini
tidak konsisten. Untuk mengatasi hal tersebut, saya membiasakan diri dengan rutin
memeriksa jadwal dan memperbarui daftar tugas. Aspek ketiga adalah Koneksi Internet
yang Stabil, yang penting untuk pertemuan virtual dan akses ke sumber daya online.
Kemungkinan gangguan koneksi internet menjadi tantangan tersendiri. Saya
menghadapinya dengan memiliki cadangan hotspot atau mencari lokasi dengan koneksi
internet yang lebih baik jika diperlukan. Terakhir, Kolaborasi dengan rekan tim, dosen,
dan peserta dalam proyek atau tugas tertentu. Kendala seperti komunikasi yang kurang
efektif atau jadwal yang tidak sejalan bisa menjadi hambatan. Saya memastikan agar
komunikasi tetap terbuka, merancang jadwal pertemuan yang sesuai bagi semua pihak,
dan menanggapi masalah dengan segera.
 G4 bagaimana hasilnya ?
Jawab: Dengan merancang prioritas secara bijak dan mengelola waktu dengan
terstruktur, saya mampu menyelesaikan tugas-tugas secara lebih efisien dan sesuai
dengan tenggat waktu. Pemanfaatan alat manajemen waktu serta perencanaan jadwal
harian atau mingguan berpotensi meningkatkan tingkat produktivitas saya secara
menyeluruh. Dengan mencari opsi sumber informasi lain dan berkomunikasi secara aktif
dengan dosen atau rekan, saya berhasil mengatasi kendala akses yang terbatas atau
gangguan teknis. Memiliki cadangan hotspot dan memilih lokasi kerja dengan koneksi
internet yang stabil membantu saya mengatasi gangguan koneksi, memastikan
keterlibatan yang lancar dalam pertemuan virtual, dan mengakses sumber daya online
tanpa hambatan. Dengan memastikan komunikasi tetap terbuka, menyusun jadwal
pertemuan yang sesuai, dan menyelesaikan masalah dengan cepat, kolaborasi dengan
rekan tim, dosen, dan peserta menjadi lebih efektif. Penataan waktu yang cermat dan
memberikan waktu luang untuk diri sendiri membantu menciptakan keseimbangan hidup
yang lebih baik, mengurangi tingkat stres, dan meningkatkan kesejahteraan secara
menyeluruh. Melalui penggunaan alat manajemen waktu dan kebiasaan rutin, saya
berhasil mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai