Tantangan yang saya hadapi untuk mewujudkan motivasi sebagai guru adalah,
perkembangan teknologi yang dihadapkan siswa siswi sekarang. Banyak siswa siswi
sekarang menggunakan Handphone untuk belajar. Di era modern seperti sekarang
Handphone menjadi hal yang urgent dimiliki oleh siswa-siswi sebagai media belajar.
Namun, Handphone tersebut tidak digunakan dengan bijak, sehingga banyak waktu
siswa-siswi yang terbuang bukan untuk mempelajari suatu pelajaran. Contohnya
misalnya, saya mengirimkan materi pembelajaran melalui Google Classroom, maka saya
harus juga memantau apakah siswa-siswi benar-benar membaca materi tersebut atau
sekedar membuka saja. Cara saya mengatasinya adalah dengan membuat peraturan di
awal kelas tentang penggunaan HP di dalam kelas. Saya sebagai guru menjalankan fungsi
instruktur di kelas, membuat peraturan yang bersama-sama disepakati dengan siswa-
siswi . Peraturan tersebut yang semua siswa wajib melaksanakannya
A.2. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru? Jelaskan alasannya dan
berikan contohnya!
B.2. Tindakan apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri Anda? Adakah
cara-cara di luar kebiasaan atau berbeda yang Anda lakukan dalam proses
pengembangan? Berikan contoh yang spesifik!
Tindakan atau sikap yang saya lakukan untuk mengembangkan diri saya dalah saya
berusaha untuk menunjukan sikap terbuka atau open minded terhadap kritik orang lain
terhadap saya. Yang kedua, saya berusaha untuk meminimalisir pikiran-pikiran negative
yang terlintas dan berusaha mengubahnya dengan selalu berfikir positif tentang apa
yang saya alami. Sikap yang ketiga saya berani mencoba hal baru yang belum pernah saya
lakukan sebelumnya dan selalu menanamkan nilai optimis di dalam hati saya. Selain itu,
saya selalu mengikuti pelatihan, webinar, atau workshop untuk meningkatkan
kompetensi diri saya. Yang kelima, saya banyak membaca beberapa sumber tentang
proses pengembangan diri, dari apa yang menjadi kekurangan saya. Contohnya Ketika
waktu aktif berkuliah dulu, dosen banyak memberikan tugas. Salahsatu tugas yang paling
sulit saya praktekan adalah mendesain video pembelajaran yang dibuat sendiri dari
perpaduan power point, audacity, camtacia, dan filmora. Karena saya tidak terlalu mahir
dalam menggunakan aplikasi ini. Yang pertama saya lakukan adalah, saya tetap membuat
sesuai kemampuan saya, setelah itu hasil video yang saya buat saya tunjukan kepada
teman sekelas saya, dan teman sekelas saya memberikan feedback/kometar terhadap
video pembelajaran yang saya buat. Setelah teman saya memberikan saran dan komen,
maka saya merevisi Kembali video pembelajaran tersebut. Selain itu, saya juga melihat
beberapa hasil video pembelajaran dari teman sekelas lainnya yang bisa saya jadikan
contoh dan referensi untuk projek saya
B.3. Apa tantangan atau kesulitan yang Anda hadapi dalam proses pengembangan diri
tersebut? Bagaimana Anda mengatasinya?
Kesulitan yang saya hadapi dalam proses pengembangan diri saya adalah datang dari diri
saya sendiri. Saya merasa kurang percaya diri tentang apa yang sudah saya buat dan saya
merasa adanya ketertinggalan atau kurang optimis terhadap hasil/projek yang saya buat
disbanding hasil orang lain. Cara saya mengatasinya rasa percaya diri saya tersebut saya
meminta sahabat terdekat saya untuk memberikan support terhadap projek yang saya
buat dan sambal memperbaiki sesuatu yang dinilai sahabat saya kesalahan, hingga
akhirnya saya sudah mengupayakan yang terbaik sesuai kemampuan yang ada pada diri
saya. Kesulitan yang juga saya alami dalam proses pengembangan diri, sulitnya saya
mengatur waktu saya sendiri. Langkah yang saya lakukan adalah saya mengklasifikasikan
mana aktivitas yang menjadi prioritas dan dengan kondisi yang urgent. Saya juga mebuat
timeline terhadap apa yang sudah saya lakukan dan apa yang akan saya lakukan untuk
seterusnya
B.4. Apa hasil yang Anda peroleh/rasakan dengan mengembangkan perilaku tersebut?
Bagaimana Anda menerapkannya dalam peran Anda?
Hasil yang saya peroleh adalah, saya lebih mengenali diri saya apa yang menjadi
kelemahan saya Ketika melakukan sesuatu. Saya mendapat nilai untuk bisa
mempersembahkan yang terbaik dari usaha-usaha yang saya lakukan. Saya lebih optimis
terhadap apa yang sudah saya kerjakan. Dan Ketika diberikan tugas, saya berusaha
menunjukan dan menyelesaikan tepat waktu. Selain itu pikiran saya menjadi lebih
terbuka atas saran orang lain dan atas kekurangan saya, sehingga saya selalu ada usaha
dan sikap untuk memperbaiki dan meningkatkannya lagi. Saya mengaplikasikan ini di
lingkungan saya tinggal seperti dirumah saya bersama keluarga, di lingkungan kerja, dan
tentunya dimasyarakat.
C.2. Tindakan apa yang Anda lakukan dan mengapa hal tersebut Anda lakukan?
Tindakan yang saya lakukan pada saat itu adalah saya berusaha memahamkan dengan
santun kepada visitator bahwa saya menjalankan apa yang sesuai persyaratan yang
tertulis. Adapun jika ada berkas yang harus disiapkan diluar persyaratan visitasi dan itu
suatu hal yang melanggar norma karena tidak sesuai dengan kejadian real dilapangan,
maka saya memohon maaf untuk tidak memenuhi berkas tersebut. Saya juga berusaha
memahamkan bahwa tindakan tersebut termasuk tindakan korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN). Saya juga menolak secara halus bahwa saya tidak bisa melakukan hal
tersebut. Pada waktu itu juga saya juga meminta pendapat kepada atasan saya apa yang
menjadi berkas yang diminta visitator, dan saya meminta tolong kepada atasan saya
untuk bantu saya memahamkan nilai dan norma yang berlaku di Yayasan.
D.2. Langkah-langkah apa yang Anda lakukan untuk mencapai tujuan kerja sama?
Bagaimana Anda memastikan langkah-langkah tesebut sudah sesuai dengan kebutuhan
semua pihak?
Langkah-langkah yang saya lakukan dalam mencapai tujuan kerja sama adalah saya
berusaha untuk menghormati dan menghargai segala perbedaan yang ada, baik latar
belakang pendidikan, pola pikir, dan atmosfer lingkungan. Saya sangat menghagai
perbedaan yang ada, karena dari situlah banyak ide-ide yang muncul. Adapun yang
muncul telihatnya perbedaan pendapat antara satu sama lain adalah saya sangat
menghargai proses itu. Karena setiap orang bebas berpendapat. Dari perbedaan
pendapat tersebut, saya memberikan beberapa alasan-alasan dan pertimbangan yang
ada begitupun teman-teman yang lain. Oleh karena itu langkah selanjutnya yang saya
lakukan adalah menjaga komunikasi saya agar tetap sopan dan santun dalam
menyampaikan pendapat, berusaha untuk menggunkan kalimat yang tidak dapat
menyinggung hati orang, dan juga berusaha untuk tetap menyesuaikan pola komunikasi
yang ada dilingkungan kerja
D.3. Apa hasil yang Anda capai saat itu? Adakah komentar atau respon lingkungan (mis.
rekan sejawat ataupun pihak lain) terhadap tindakan Anda? Bagaimana dampaknya
terhadap kerja sama tersebut?
Respon dari teman-teman bermacam-macam adanya yang setuju ada pula yang tidak
setuju. Namun, kami satu sama lain memberikan argumen dan pertimbangan dari
pendapat yang kami masing-masing sampaikan. Meskipun adanya perbedaan pendapat,
tetapi hasil yang dicapai adalah terjadinya suatu keputusan yang disepakati bersama
dengan memikirkan segala pertimbangan yang ada. Saya dan teman-teman menjalankan
pekerjaan dengan baik dan tepat waktu dilapangan berdasarkan apa yang sudah
disepakati. Perpindahan kamar per kelas terlaksana dengan baik. Hal ini bisa terjadi
karena adanya pola komunikasi yang dibangun dengan baik, dan juga sikap saling
menghargai pendapat satu sama lain. Dan hasli yang juga muncul terbangunnya
kerjasama yang makin erat hingga saat ini dan juga kami satu sama lain sudah terbiasa
dengan adanya perbedaan pendapat, sehingga hal tersebut tidak menimbulkan
permasalahan internal lagi
E. CERITAKAN SALAH SATU PENGALAMAN ANDA SAAT MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN DARI ORANG LAIN (CONTOH : ANAK DIDIK, REKAN
SEJAWAT, ANGGOTA KOMUNITAS/ORGANISASI).
E.1. Seperti apa situasinya pada saat itu? Siapa yang Anda kembangkan? Mengapa
pengembangan itu diperlukan?
Salah satu pengalaman saya mengembangkan kemampuan orang adalah pada saat saya
di zaman perkuliahan. Pengembangan itu dilaksanakan Ketika 19 Mei 2018 silam. Waktu
itu dilaksanakan di Gedung Bundar Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Orang-
orang yang saya kembangkan adalah mahasiswa yang bergabung dalam organisasi
kemahasiswaan. Aspek yang saya kembangkan pada saat itu adalah tentang Penulisan
Karya Ilmiah Populer dan Karya Sastra. Aspek pengembangan ini sangat peru
dikembangkan dikalangan mahasiswa. Karena di perguruan tinggi sangat diperlukan
kemampuan menulis karya tulis ilmiah entah dalam mengikuti perlombaan terkhusus
membuat skripsi sebagai syarat untuk mendapat gelar. Situasinya pada saat itu banyak
mahasiswa yang antusias dalam mendengarkan materi dan mengikuti projek yang
ditugaskan.
E.2. Apa yang menjadi fokus pada pengembangan? Bagaimana cara Anda membangun
kesepakatan untuk mencapai hasil yang diharapkan?
Fokus yang dikembangkan adalah bagaimana mahasiswa memiliki kemampuan menulis
karya tulis ilmiah populer dan juga karya sastra. Sebelum memulai pelatihan dan
pengembangan saya dan peserta pelatihan membuat kesepatan selama proses
pelatihan/pengembangan. Ada beberapa aturan yang perlu diikuti dan harus membuat
projek sebagai bentuk praktik langsung dari pengembangan kemampuan tersebut.
Tentunya, cara untuk membuat projek karya tulis ilmiah adalah langkah yang diambil
secara langsung untuk melihat bagaimana materi yang disampaikan apakah dipahami dan
bisa diterapkan secara mandiri atau tidak. Adapun, jika peserta telah memiliki kemapuan
menulis karya tulis ilmiah populer dan juga karya sastra sebelumnya yang didapat dari
pelatihan yang lain bisa menyampaikan/sharing terhadap apa yang sudah dipelajarinya
dan mengajrkan teman-teman peserta yang lain. Selain itu saya juga memberikan
kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan melihat hasil projek karya tulis peserta
yang lain sebagai bentuk referensi tulisan.
E.3. Langkah-langkah apa yang Anda ambil untuk pengembangan tersebut? Apa
hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara mengatasinya? Apa yang Anda lakukan
untuk mempertahankan motivasi dari orang tersebut?
Langkah-langkah yang saya ambil dari proses pengembangan waktu itu, pertama saya
berusaha mengenalkan apa yang dimaksud karya tulis ilmiah populer dan apa yang
dimaksud karya tulis sastra. Setelah saya mengenalkan latar belakang dua karya tulis
tersebut. Selanjutnya saya menyampaikan alasan-alasan kenapa mahasiwa harus memiliki
kemampuan karya tulis. Langkah selanjutnya saya memberikan motivasi kepada peserta
pelatihan untuk terus membuat karya-karya tulis yang sesuai kaidah penulisan yang
berlaku. Kemudian setelah itu saya mencoba menyampaikan materi tips dan trik untuk
membuat karya tulis ilmiah yang mudah dipahami dan dibaca oleh orang lain. Dan
langkah selanjutnya saya meminta seluruh peserta untuk membuat projek yang mana
projek tersebut adalah hasil materi yang disampaikan dan sebagai langkah praktik
langsung sebagai bentuk mengasah kemampuan karya tulis. Dan selanjutnya adalah
langkah yang dilakukan adalah tetap mendampingi proses pembuatan projek tersebut
dengan sabar dan penuh pendampingan. Hambatan yang saya temui pada proses
pengembangan adalah banyaknya mahasiswa yang merasa asing dengan karya tulis
ilmiah sehingga pada saat proses pelatihan adalah proses yang pertama dilakukan. Selain
itu juga hambatan yang muncul adalah sulitnya mahasiswa menemukan kosakata yang
bersifat akademik, sehingga jika dilihat dari segi Ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar terjadi kesalahan. Selain itu juga, hambatan lain adalah adanya keterbatasan waktu
dalam proses pengembangan, banyak peserta petihan yang belum menyelesaikan projek
karya tulis pada saat pelatihan. Sehingga dari beberapa hambatan tersebut, perlu adanya
coaching lanjutan melalui media sosial, WhatsApp Group untuk mengontrol secara jarak
jauh sampai mana progres projek karya tulis yang telah dibuat
E.4. Bagaimana hasil yang diperoleh dari upaya Anda membantu mereka?
Hasil yang diperoleh dari hasil pengembangan tersebut adalah banyaknya mahasiswa
mengetahui apa yang dimaksud karya tulis ilmiah popular dan karya tulis sastra. Peserta
pelatihan mengetahui jenis-jenis karya tulis yang berlaku di dunia akademik. Peserta
pelatihan bisa mempraktikan tips-tips menulis karya tulis ilmiah sesuai ejaan Bahasa
Indonesia yang berlaku. Peserta pelatihan mendapatkan motivasi dan pengembangan
pelatihan secara terus menerus melalui media social
F.3. Apa saja yang menjadi pertimbangan Anda? Mengapa? Jelaskan proses atau
langkah-langkah dalam mengambil keputusan tersebut!
Pada saat kondisi saya harus menyelesaikan skripsi saya dan juga orangtua saya sakit.
Banyak hal yang menjadi pertimbangan saya. Salah satu