Anda di halaman 1dari 7

ESSAI PPG

A. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru? Apa yang anda lakukan untuk mewujudkan motivasi
tersebut
1. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mewujudkan motivasi tersebut?
Terlahir dilingkungan keluarga pendidik membuat saya mempunyai keinginan yang sama untuk
menjadi seorang pendidik yang baik dan bisa memberikan contoh yang bisa diteladani oleh orang
lain. Sedari saya kecil melihat mama dan kedua kakak perempuan saya yang seorang guru SD, yang
mengajar siswa-siswanya dengan kesabaran yang besar hingga yang awalnya tidak bisa membaca
dan menghitung hingga akhirnya bisa melakukannya. Dari sana saya termotivasi untuk belajar lebih
giat untuk bisa mencapai cita-cita menjadi guru yang baik dan sabar yang akan membimbing anak-
anak dalam meraih suksesnya. Bukankah sebagai guru akan merasa sangat bangga dan bersyukur
jika kita bisa mendidik anak-anak menjadi pribadi yang baik.
(Tambahkan lagi tantangan yg mualami, misal nda ada biaya buat lanjut atau apa dll)

2. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru? Jelaskan alasannya dan berikan
contohnya!
saya mahir menggunakan perangkat teknologi. Tidak hanya menguasai Ms. Office, saya juga
memiliki kemampuan membuat video pembelajaran yang saya dapat semasa kuliah. Terlebih saya
mengambil jurusan Pendidikan bahasa Jerman semasa menempuh pendidikan dibangku kuliah,
yang membutuhkan media pembelajaran yang beragam agar menarik dimata siswa untuk bisa
mempelajari bahasa Jerman. Memahami karakter siswa di zaman yang serba teknologi ini memang
lebih banyak berpusat pada kecanggihan teknologi. Pembelajaran yang menarik akan mengalihkan
atensi siswa dalam belajar dan menjadikan pembelajaran semakin menyenangkan dan diminati
oleh siswa. Menjadi seorang guru tidak membuat saya cukup dalam belajar lagi dan lagi, justru saya
semakin terpacu dalam belajara hingga bisa menciptakan proses belajar yang menyenangkan bagi
siswa.
3. Bagaimana hasilnya?
Hasilnya saya semakin banyak mempelajari membuat video pembelajaran yang menarik buat siswa
dalam belajar bahasa jerman. Terlebih dalam mempelajari kosakata, aturan dalam kaliamt dalam
bahasa Jerman. Belajar tidak memiliki batasan usia bahkan sekalipun kita adalah seorang pendidik,
justru sebagai pendidik kita harus lebih cerdas lagi apalagi di zaman teknologi ini.
B. Ceritakan pengalaman ketika Anda perlu mempelajari hal-hal baru untuk meningkatkan performa.
Hal-hal apa yang Anda pelajari
1. Bagaimana cara Anda mengidentifikasi area yang perlu di tingkatkan/dikembangkan? Mengapa
Anda merasa perlu meningkatkan/mengembangkan area tersebut?
Dalam mengidentifikasi apa saja yang perlu saya tingkat yaitu dengan cara merefleksi diri atau
meminta pendapat serta saran pada guru yang berpengalaman. Terkadang dalam proses
pembelajaran kurangnya interaksi antar guru dan siswa, entah guru yang kurang dalam berinteraksi
atau bahkan siswa yang merasa segan dalam bertanya. Hubungan antar guru dan siswa harus
terikat agar proses pembelajaran bisa tercapai lebih baik, sehingga pada saat proses tanya jawab
antara siswa dan guru bisa tercapai. Sehingga saat guru bertanya siswa akan menjawab dengan
semangat, begitupun saat siswa bertanya guru akan menerangkan dengan sangat baik kepada
siswa. Proses pembelajaran yang baik akan membuat siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan
baik.
2. Tindakan apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri Anda? Adakah cara-cara di
luar kebiasaan atau berbeda yang Anda lakukan dalam proses pengembangan? Berikan contoh
yang spesifik
Hal-hal yang saya lakukan dalam mengembangkan diri saya adalah banyak mencari dan belajar.
Terlebih banyaknya hal-hal yang bisa saya eksplore dari berbagai situs pembelajaran bahkan di
youtube. Dari berbagai hal yang bisa dicari di google untuk membantu mengembangkan diri
terkhusus untuk membantu dalam proses pembalajaran yang akan dilaksanakan. Bahkan
mempelajari membuat kelas yang lebih nyaman dan mengembangkan minat siswa dalam proses
pembelajaran. Mengembangkan diri bukan hal yang mudah terlebih banyak hal-hal yang diluar
kebiasaan diri yang dilakukan, banyak bertanya, banyak mencari, serta banyak membaca. Terlebih
bagi saya yang terlalu pasif dalam bersosialisasi dengan banyak bertanya pada beberapa orang
yang berpengelaman dalam lingkungan sekitar, membuat saya sedikit mulai aktif dalam
bersosialisasi.
3. Apa tantangan atau kesulitan yang Anda hadapi dalam proses pengembangan diri tersebut?
Bagaimana Anda mengatasinya
Dalam proses pengembangan diri tantangan yang saya hadapi adalah saya mudah teralihkan,
membatasi diri saya dan takut dalam membuat kesalahan. Tiga hal yang menghambat saya dalam
proses mengembangkan diri dan untuk mengatasi ketiga hal tersebut bukanlah hal yang mudah
butuh waktu dan kebiasan. Saya perlu membuat rencana untuk diri saya sendiri dalam melakukan
sesuatu agar terencana dan saya bisa mengikutu rencana yang saya buat. Saya memulai membuka
diri saya pada orang-orang dimulai dengan tetangga serta memulai banyak melakukan kegiatan
sosial di sekitar lingkungan saya dan merubah mindset saya bahwa kalaupun saya melakukan
kesalahan itu bukan sesuatu akhir, tapi langkah awal dalam mengembangkan hidup. Setidaknya
berusaha terlebih dahulu walaupun kita jatuh.
4. Apa hasil yang Anda peroleh/rasakan dengan pengembangan perilaku tersebut? Bagaimana
Anda menerapkannya dalam peran Anda?
Hasilnya saya tidak melulu berada dalam zona nyaman yang saya buat, ada saatnya saya melakukan
tindakan untuk memenuhi cita-cita saya. Belajar mengembangkan diri hingga akhir pada proses
pengembangan yang saya miliki, mengetahui batas pada diri saya sendir. Saya akan terus
melakukan proses pengembangan diri saya sampai batas yang saya miliki.
C. Terkadang kita diminta untuk melakukan sesuatu yang menurut kita tidak sesuai dengan nilai, etika,
pedoman kerja, ataupun aturan yang berlaku.
1. Ceritakan satu pengalaman Anda terkait situasi tersebut. Jelaskan secara detail!
Ada masa di awal perkuliahan saya terlebih pada saat demo besar-besaran yang sempat terjadi
beberapa tahun silam dan hampir semua mahasiswa universitas di Indonesia melakukan demo di
beberapa titik di Indonesia. Selama beberapa hari demo dilaksanakan hingga menyebabkan banyak
kerusakan yang terjadi pada saat itu hingga adanya korban dalam demo yang terjadi beberapa
tahun silam. Pada saat itu termasuk mahasiswa di universitas tempat saya menuntut ilmu turut
ikut dalam demo saat itu, ada salah satu rekan bahkan senior yang menawari saya untuk ikut demo
pada saat demo terjadi, dengan segala bujuk rayu dengan mengatasnamakan untuk rakyat serta
untuk kesolidaritasan antar mahasiswa dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.
2. Tindakan apa yang Anda lakukan dan mengapa hal tersebut Anda lakukan?
Yang saya lakukan pada saat rekan dan senior untuk menawari saya untuk ikut dalam aksi demo
yang pada saat itu terjadi, saya lantas menyampaikan pendapat saya untuk tidak ikut dalam aksi
demo karena menurut saya mengikuti demo adalah suatu pelanggaran terhadap nilai-nilai
Pancasila terlebih aksi demo yang dilakukan bukannya mendapat respon dari yang terkait, justru
hanya mengganggu masyarakat umum dan membuat kemacetan parah pada jalanan yang dilalui.
Saya tidak pernah membenarkan yang namanya demo karena yang saya tahu Indonesia adalah
negara yang demokratis bukankah pada sila ke empat Pancasila berbunyi kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan berarti dengan melakukan dialog
atau musyawarah untuk urusan negara bisa dilakukan dengan kepala dingin tanpa berbuat anarkis
dan mengganggu masyarakat umum yang tidak ikut terlibat dalam demo yang terjadi.
3. Bagaimana hasilnya?
Melihat dari penjelasan yang saya sampaikan tentang pandangan saya terhadap demo yang terjadi
pada saat itu mereka menghormati pendapat saya dan tidak memaksa saya untuk ikut dalam demo
yang terjadi pada saat itu, bahkan mereka juga memikirkan ulang kata-kata yang saya ucapkan.
Karena aksi demo yang mereka lakukan hanya akan berakhir sia-sia tanpa membawa hasil, yang
ada hanya kerugian yang terjadi pada saat demo.
D. Ceritakan secara spesifik situasi pengalaman Anda saat bekerja sama dengan orang lain yang
memiliki beragam perbedaan, seperti budaya, cara pandang, latar belakang, pendidikan, cara
berpikir, dll
1. Ceritakan secara spesifik situasinya? Apa tujuan dari kerjasama yang terjadi? Keberagaman
seperti apa yang Anda hadapi?
Saya pernah mengikuti kegiatan bersama teman yang berbeda sudut pandang dan bahkan budaya
serta latar belakang, kegiatan yang saya lakukan bersama teman-teman adalah kegiatan penelitian
yang diikuti pada saat itu. Penelitian yang diusung ini melibatkan mahasiswa pendidikan bahasa
Jerman dan mahasiswa pendidikan luar biasa, tujuan kerja sama ini dilakukan untuk menunjang
penelitian yang akan saya dan teman-teman lakukan. Saya dan teman-teman melakukan penelitian
terhadap anak yang berkesulitan belajar tentang mempelajari pendidikan seks usia dini, untuk itu
saya dan teman sejurusan saya membutuhkan rekan yang bisa membantu kami dalam memahami
anak-anak berkesulitan belajar. Tentu saya menyadari teman yang memilih mengambil jurusan
pendidikan luar biasa memberi keberagaman yang berbeda pada saya dan teman-teman yang dari
jurusan bahasa Jerman dan tentang memahami anak-anak yang mempunyai keistimewaan dalam
dirinya.
2. Langkah-langkah apa yang Anda lakukan untuk mencapai tujuan kerja sama? Bagaimana Anda
memastikan langkah-langkah tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan semua pihak?
Mencapai tujuan dalam membuat kerja sama bukan hal yang mudah, terlebih kita mempunyai
pendapat dan pandangan yang berbeda terhadap kerja sama yang kita lakukan. Langkah-langkah
yang saya lakukan saat itu adalah melakukan diskus membahas tentang tindakan apa yang saya dan
teman-teman perlukan agar kerja sama yang sedang dilakukan berhasil dan tercapai sesuai dengan
semua pihak yang bekerja sama, meminta pendapat dari masing-masing dan saling memberikan
saran dan mengobservasi tindakan yang kurang dilakukan serta hal-hal yang diluar kemampuan,
saya akan mencari cara penyelesaian bersama dengan membicarakan secara terinci untuk
mencapai kesepakatan bersama. Untuk memastikan tujuan kerja sama tercapai dan sesuai
kebutuhan bersama dengan melihat catatan harian pada pelaksanaan kerja sama yang sedang
dilakukan.
3. Apa hasil yang anda capai saat itu? Adakah komentar atau respon lingkungan (mis. Rekan
sejawat ataupun pihak lain) terhadap tindakan Anda? Bagaimana dampaknya terhadap kerja
sama tersebut?
Dari hasil tindakan yang saya lakukan berhasil membuat saya dan teman-teman bekerja sama serta
saling melengkapi dalam pelaksanaan penelitian. perbedaan pendapat memang sering terjadi
dengan begitu semakin membuat saya dan teman-teman terikat dan saling mengerti keadaan
masing-masing. Awal-awal kerja sama yang dilakukan serta tindakan yang saya ambil tidak
menutup kemungkinan adanya kegagalan yang akan terjadi, tetapi dari kesadaran masing-masing
dan adanya keinginan untuk mensukseskan kerja sama yang dilakukan, maka kerja sama ini berhasil
dilaksanakan dengan baik.
E. Ceritakan salah satu pengalaman Anda mengembangkan kemampuan dan keterampilan dari orang
lain (contoh : anak didik, rekan sejawat, anggota kemunitas/organisasi).
1. Seperti apa situasinya pada saat itu? Siapa yang Anda kembangkan? Mengapa pengembangan
itu diperlukan?
Pembelajaran bahasa Jerman terbilang masih awam di masyarakat terlebih dibeberapa sekolah
yang ada di Takalar, mempelajari bahasa Jerman seperti mempelajari bahasa Inggris yang sudah
diperoleh dari sekolah dasar, hanya saja mempelajari bahasa Jerman dapat diperoleh di SMA.
Siswa-siswi mempelajari bahasa Jerman untuk memenuhi mata pelajaran lintas minat. Pelajaran
bahasa Jerman dapat menambah keahliaan dalam bahasa yang dimiliki, bukan hanya menguasai
bahasa Inggris tapi memiliki dua keterampilan berbahasa asing, siswa-siswi yang baru memperoleh
bahasa Jerman akan merasa berat dalam mempelajari bahasa Jerman terlebih ada beberapa
kosakata yang pelafalannya sulit untuk diucapkan oleh siswa-siswi. Maka dari itu sangat penting
memberi pelajaran dalam bahasa Jerman serta memperkenalkan kosakata bahasa Jerman.
2. Apa yang menjadi fokus pada pengemabangan? Bagaimana cara Anda membangun
kesepakatan untuk mencapai hasil yang diharapkan?
Yang menjadi fokus dalam pengembangan saya yaitu penguasaan kosakata bahasa jerman
terhadap siswa-siswi serta memperoleh kesepakatan dalam pelaksanaan penguasaan kosakata
bahasa Jerman dengan cara pada saat pelaksanaan siswa-siswi mengikuti kelas dengan tertib dan
strategi permainan yang saya berikan diikuti dengan baik dan adil, memberikan aturan-aturan
dalam strategi permainan dalam penguasaan kosakata bahasa Jerman serta pemberian poin yang
akan ada pada saat pelaksanaan pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Jerman, dengan
begitu siswa-siswi akan memperoleh hadiah saat pelaksanaan pembelajaran ketika mereka
memperoleh banyak poin dan hukuman ketika memperoleh poin paling sedikit dengan menyatakan
kesepakatan yang dibuat akan membuat siswa-siswa untuk semangat dalam mengumpulkan
banyak poin untuk memperoleh hadiah yang akan diberikan ketika banyak mengumpulkan poin.
3. Langkah-langkah apa yang Anda ambil untuk pengembangan tersebut? Apa hambatan yang
Anda temui dan bagaimana cara mengatasinya? Apa yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi dari orang tersebut?
Pada tahap pengembangan pembelajaran bahasa Jerman yang saya lakukan terhadap siswa-siswi
yaitu memperbanyak pengetahuan kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan strategi
permainan untuk menarik minat siswa untuk mengingat kosakata yang ada dalam bahasa Jerman
sehingga dengan banyaknya penguasaan kosakata yang dimiliki siswa dapat melengkapi empat
keterampilan berbahasa. Dari strategi permainan yang saya lakukan sedikit demi sedikit siswa-siswi
mulai menyukai belajar bahasa Jerman, awal-awal pembelajaran bahasa Jerman siswa-siswi
bertanya tentang kenapa harus mempelajari bahasa Jerman? Dari pertanyaan ini saya memberikan
penjelasan pentingnya mempelajari bahasa Asing terlebih bahasa Jerman, mempelajari bahasa
Jerman akan menambah nilai dalam diri serta akan mempermudah dalam berkomunikasi dengan
orang asing terlebih bahasa Jerman, apalagi mengingat teknologi sekarang yang tidak menutup
kemungkinan kita bisa berkenalan dengan orang asing termasuk orang Jerman. Dari penjelasan
itulah membuat siswa-siswi semakin ingin mengenal dan mempelajari bahasa Jerman.
4. Bagaimana hasil yang diperoleh dari upaya Anda membantu mereka?
Dari hasil pengembangan yang saya lakukan terhadap siswa-siswi membuat siswa-siswa dapat
menguasai beberapa kosakata sehari-hari dalam bahasa Jerman dengan ini siswa-siswi dapat
menggunakan kosakata dengan merangkai kosakata menjadi sebuah kalimat yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti kalimat sapa dan melakukan tanya jawab. Walaupun masih
membutuhkan tambahan pembelajaran lebih terhadap gramatik.
F. Ceritakan salah satu keputusan penting dalam suatu kegiatan baik di
pekerjaan/organisasi/komunitas/ perkuliahan yang pernah Anda ambil.
1. Apa yang menyebabkan Anda harus mengambil keputusan tersebut? Apa peran Anda saat itu?
Saya pernah mengikuti kegiatan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) pada saat itu judul yang
diajukan oleh tim saya dan tim masuk pada pendanaan untuk penelitian yang saya lakukan dan
teman-teman, kemudian pada saat pemesanan media yang kami buat membutuhkan dana. Banyak
yang harus saya dan tim untuk danai seperti pembuatan video, dubber dan pembuatan puzzle
sebagai media yang saya dan tim pakai dalam penelitian yang di usulkan pada saat kegiatan PKM.
Hanya saja pada saat itu ada beberapa permasalahan kecil di pendanaan untuk melaksanakan
penelitian, karena itu saya mengambil keputusan sebagai anggota dalam tim untuk menggunakan
sebagian uang yang saya miliki untuk membayar sebagian dana untuk pembuatan media
pembelajaran yang sedang saya dan teman-teman laksanakan.
2. Bagaimana Anda mengindentifikasi dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
permasalahan yang ada?
Dengan menyikapi permasalah yang saya dan tim rasakan pada saat itu, karena awalnya saya
berpikir pada saat proses pendanaan akan diberikan sekaligus tetapi yang didapat pada saat itu
hanya sebagian nanti saat pembuatan media yang saya dan teman-teman lakukan rampung
sebanyak 60% baru akan dicairkan sisanya. Dari situ saya dan teman-teman meminta saran dan
pemahaman terkait permasalahn dana yang terjadi pada saat itu dari pembimbing saya dan tim
pada kegiatan PKM, pembimbing pada kegiatan PKM memberikan arahan bahwa proses
pendanaan saat itu yang diberikan hanya sebagian dari pendanaan yang di minta dalam proposal
saat mengikuti proses pendanaan dan memberikan arahan terhadap langkah yang diperlukan
untuk mengatasi permasalahan di dana yang dibutuhkan.
3. Apa saja yang menjadi pertimbangan Anda? Mengapa? Jelaskan proses atau langkah-langkah
dalam mengambil keputusan tersebut?
Dari arahan dan penejelasan yang diberikan oleh pembimbing serta hasil dari diskusi yang
dilakukan, saya mengambil keputusan untuk menggunakan uang pribadi yang dimiliki untuk
menutupi kekurangan pada pendanaan media pembelajaran yang dibuat. Tentu saja bukan hanya
saya yang mengambil keputusan menggunakan dana pribadi, teman setim dan pembimbing turut
andil dalam keputusan ini dengan kesepakatan pada saat sisa pendanaan cair akan mengembalikan
uang pribadi yang dipakai untuk menutpi kekurangan dalam pendanaan. Cara ini dilakukan agar
progres yang saya dan tim lakukan untuk penelitian ini berjalan dengan memperoleh hasil yang
baik dan tidak stuck pada tempat yang sama hingga sampai pada tahap presentasi.
4. Bagaimana hasil dari keputusan tersebut!
Dari keputusan yang saya ambil pada saat itu adalah pilihan tepat yang saya buat, dari mengikuti
kegiatan PKM pada tahun ketiga menjadi mahasiswa membawa pengalaman tersendiri pertama
kali mengikuti kegiatan dalam dunia perkuliahan yang saya jalani dengan hanya menjadi mahasiswa
yang aktif di perkulihan dan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan diluar perkuliaahan yang saya
lakukan.
G. Ceritakan secara spesifik saat Anda dihadapkan dengan beberapa tugas yang bersamaan
1. Seperti apakah situasinya pada saat itu? Kapan situasi tersebut terjadi?
Dalam dunia perkuliahan sering kali kita dihadapkan oleh beberapa tugas yang bersamaan bahkan
waktu pengumpulan tugas sering juga bersamaan, tak jarang saya merasa kerepotan dalam
menghadapi tugas-tugas yang diberikan. Ada masa pada semester awal dalam perkuliahan, saya
diberikan tugas oleh dosen saya, misalnya dosen A memberikan tugas makalah yang diberikan
waktu tiga hari untuk menyelesaikannya dan hari berikutnya dosen B memberikan tugas karangan
dengan waktu dua hari. Dan pada hari H pengempulan tugas yang diberikan dapat selesai dengan
tepat waktu, bahkan tak jarang diberikan tenggat waktu satu hari untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan beberapa dosen yang berbeda diwaktu yang sama.
2. Apa yang Anda lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut? Bagaimana Anda memastikan
tugas-tugas tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan?
Selama saya berkuliah ketika diberikan tugas oleh dosen, saya biasanyaengerjakan setelah pulang
dari rutinas perkuliahan yang dari pagi sampai sore bahkan saya biasa mengerjakan bersama
teman-teman kuliah di kos bahkan tempat-tempat asik untuk belajar bersama dan mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan. Saya biasanya mengatur tugas-tugas saya dengan mengurutkan tugas-
tugas dari waktu pengumpulan yang paling cepat dan waktu paling terlama, dengan menuliskan di
sticky note untuk melihat tugas yang mana harus diselesaikan setelah itu mengerjakan tugas
lainnya hingga tugas-tugas yang diberikan selesai bahkan sebelum tugas dikumpulkan. Selama 4
tahun perkulihan saya selalu menuliskan hal-hal penting di sticky note atau beberapa tugas yang
diberikan agar saya bisa menyelesaikan tugas yang diberikan dengan tidak menunda tugas dan
tugas tidak menumpuk.
3. Sumber daya apa yang Anda butuhkan dalam membantu peneyelesaian tugas-tugas tersebut?
Apa hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara mengatasinya?
Setiap saya diberikan tugas dalam membuat laporan ataupun makalah, terkadang saya mempunyai
beberapa kendala dalam mencari beberapa artikel pembelajaran terlebih artikel linguistik bahasa
Jerman, kurangnya artikel ilmiah yang saya butuhkan dalam beberapa matakuliah saya yang sering
menghambat tugas-tugas saya untuk cepat selesai dalam satu hari. Karena biasanya saya tidak bisa
mendatangi perpustakan untuk mengerjakan tugas-tugas saya jadi saya menggunakan alternatif
google untuk mencari beberapa artikel ilmiah yang akan membantu saya dalam menyelesaikan,
tapi malah sering beberapa artikel yang saya cari tidak ditemukan. Untuk itu jalan satu-satunya
saya mendatangi perpustakan terdekat yang mempunyai buku-buku yang lengkap untuk beberapa
tugas atau saya akan membeli buku di toko buku yang menyediakan beberapa buku yang saya
butuhkan dalam tugas saya.
4. Bagaimana hasilnya?
Hasil yang saya peroleh dari beberapa kendala dalam mengerjakan tugas-tugas saya, saya menjadi
pribadi yang selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada saya tepat
waktu dan menjadi pribadi yang teratur sehingga saya tidak merasa tertekan ketika mendekati
waktu pengumpulan tugas-tugas yang diberikan bersamaan karena sudah dikerjakan pada waktu
diberikannya tugas tersebut dengan menggunakan sticky note jadwal tugas yang saya buat untuk
dapat mengefisiensikan waktu dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
● Ceritakan proses pengembangan yang anda lakukan, kesulitan yang dihadapi dan
dampaknya
1) Kerajinan tangan
Kerajinan tangan bukan lagi hal yang sulit untuk dipelajari ada banyak cara untuk belajar terlebih
pembuatan tas dari tali kur, memang bukan hal yang jarang apalagi didaerah Jawa untuk kerajinan
tangan tapi di daerah Takalar sangat jarang didapati anak muda yang membuat kerajinan tangan
dari tali kur. Untuk itu saya mengajari siswa-siswi dalam membuat tas dari tali kur yang
membutuhkan perhatian ekstra sabar terlebih membutuhkan fokus yang besar, karena dalam
pembuatan tali kur harus banyak memperhatikan dalam mengikat dan menghitung agar tas yang
dibuat menjadi rapi dan kokoh serta dapat mempunyai nilai jual yang baik.
2) Kosakata bahasa jerman
Pada pengembangan penguasaan kosakata bahasa Jerman pada siswa-siswi kendala yang biasa
terjadi ada pada pelafalannya serta pada beberapa kata pada bahasa jerman yang mempunyai
bacaan yang sama dengan begitu membutuhkan strategi pembelajaran yang baik untuk dapat
memperoleh penguasaan kosakata bahasa Jerman dengan mengunakan strategi permainan.
Banyak macam permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan strategi permainan yang saya pakai
dalam pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Jerman. Awal-awal pengunaan strategi
permainan yang saya terapkan mengalami kelas yang tidak kondusif dikarenakan keributan dan
kehobohan yang dilakukan siswa-siswi saat pelaksanaan strategi permainan dalam penguasaan
kosakata.
3) Pembelajaran Pendidikan seks anak usia dini
Pada proses pembelajaran Pendidikan seks anak usia dini pada anak berkesulitan belajar memiliki
tantangan tersendiri dalam mengajar pada anak-anak yang istimewa, pada anak normal saja untuk
mengajarkan pendidikan seks anak usia dini saja harus sangat berhati-hati dalam mengajarkan
pendidika seks dengan mengatur kalimat apa yang bisa mereka terima bahkan mempermudah
anak-anak untuk menerima pembelajaran Pendidikan seks anaka usia dini. Apalagi untuk anak-anak
yang mengalami kesulitan belajar membutuhkan perhatian lebih serta media untuk mempermudah
anak-anak memproses pembelajaran Pendidikan seks agar anak-anak bisa belajar untuk menjaga
diri mereka dan tidak mudah mempercayai orang asing.

Anda mungkin juga menyukai