Anda di halaman 1dari 7

1.

Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

a. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan
motivasi tersebut?
Yang menjadi motivasi saya menjadi guru penggerak adalah kemajuan rekan saya yang sudah
lebih dulu bergabung di program guru penggerak. Kemampuan teman-teman dalam
berinovasi, berkolaborasi, mengembangkan kreatifitasnya dalam memberikan modul ajar
menjadi pemicu utama saya agar bisa bergabung juga dalam program guru penggerak ini.
Pembelajaran yang dilaksanakan teman-teman yang sudah mengikuti program guru penggerak
juga sangat bervariasi sesuai dengan kreatifitas mereka masing-masing. Peserta didik pun juga
memberikan kesan dan refleksi yang sama dengan yang saya uraikan di atas, sehingga peserta
didik mengatakan selalu belajar dengan enjoy dan mengasyikkan.
b. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan
contohnya!
Jika mengevaluasi diri sendiri, saya adalah seorang guru muda yang sangat menjunjung tinggi
kenyamanan hubungan, baik sosial maupun emosional dengan peserta didik. Sebisa mungkin
saya akan berperan menjadi guru, orang tua, teman maupun tempat berbagi untuk mereka,
tanpa melewati dan melupakan kodrat saya sebagai guru mereka. Tentu nya saya juga harus
mewanti-wanti agar peserta didik tidak sampai kebablasan tidak menghargai dan menghormati
saya sebagai guru bagi mereka. Jadi, konsep utama saya sebagai seorang guru adalah
memberikan dan menyediakan kondisi belajar yang berpihak pada murid, yakni dengan
mempertimbangkan semua hal yang berkaitan dengan kebutuhan, gaya belajar dan karakter
peserta didik.
Saya juga seseorang guru yang suka megupgrade ilmu untuk meningkatkan kualitas
kompetensi saya sebagai seorang guru. Karena saya meyakini bahwa saya harus
menyesuaikan gaya mengajar dan daya dukung lainnya dengan karakter peserta didik saya
yang notabene nya adalah generasi yang melek tekhnologi. Kegiatan- kegiatan tersebut
diantaranya dengan melakukan beberapa diklat dan workshop secara daring maupun luring
dalam mengembangkan kreatifitas, inovasi untuk pembuatan daya dukung pada proses
pembelajaran. Dengan mengikuti berbagai workshop tersebut, saya juga bisa mendapatkan
pengalaman, bahkan teman-teman yang mau berbagi informasi seputar dunia pendidikan. Hal
ini tentu sangat berguna dan berdampak besar bagi saya sehingga saya bisa membangun
sistem kolaborasi sesama rekan guru lainnya.
c. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak
nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban
Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar
inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Diantara beberapa kegiatan yang merupakan inisiatif saya sendiri dan memberikan dampak
yang sangat nyata adalah ketika saya diberikan amanah sebagai guru pembimbing kegiatan
ekstrakurikuler pada tahun pembelajaran tahun 2023 di semester 1 dan 2 pada pilihan English
Club. Wakil kesiswaan meminta saya untuk menekankan pada kegiatan berbicara / speaking.
Seperti yang sama-sama kita ketahui, sangat susah meminta peserta didik kita dalam
berbiacara dengan menggunakan bahasa asing pada zaman sekarang ini. Oleh karena itu, saya
berusaha memutar otak untuk mencari cara jitu agar anak-anak mau mencoba dan
membiasakan berbicara bahasa inggris. Setelah dicari beberapa referensi dari berbagai
sumber, dan menanyakan pada teman bahasa inggris lainnya, saya memilih teknik dengan
memberikan permainan-permainan interaktif yang mewajibkan setiap peserta didik harus
menjawab sesuai dengan porsi masing-masing dalam kelompoknnya. Saya mendapatkan buku
atau referensi ini ketika berkuliah di pendidikan S1 dulu. Buku nya berjudul Communication
Games by James Hadfield, terbitan di England. Jadi di dalam buku referensi ini, kita sudah
disediakan tujuan, instruksi beserta prosedur dalam memainkan permainan. Setelah
melaksanakan beberapa minggu dengan kegiatan yang sama dengan menyelingi beberapa ice
breaking dan tounge twister yang menarik, hasilnya pun mulai kelihatan dalam proses
pembelajaran. Siswa kami yang tergabung dalam English Club, mulai berani tampil dan
berbicara untuk menunjukkan kemampuannya. Hasil yang dirasakan sangat signifikan dan
sangat kontras dengan kemampuan berbicara mereka sebelumnya. Mereka pun juga
memberikan testimoni secara langsung kepada saya. Salah satunya adalah Marsheval.
Menurut anak kami itu, "kalau seperti itu, jadi asyik ya Ma'am, kita harus ngomong untuk
menanyakan informasi kepada orang lain dalam bahasa inggris. Sheval jadi makin pede dan
bersemangat dalam berbicara bahasa inggris mam". Tidak hanya Sheval, tapi banyak Sheval-
sheval lain yang memberi kesaksian seperti itu. Perubahan anak-anak itu juga tidak lepas dari
bantuan teman sekaligus guru senior dalam sekolah saya, serta bantuan adik-adik pembina
yang juga mnedukung dan mengawasi mereka di asrama untuk berbicara bahasa inggris.
Terakhir, saya juga memberikan aplikasi-aplikasi online yang bermanfaat untuk melatih skill
speaking / berbicara mereka.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang
Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah,
orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi,
maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu
Anda mencapai tujuan bersama.

a. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta
untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!
Di tahun lalu, saya pernah melakukan diseminasi terkait memberikan media pembelajaran
yang berbasis IT. Namun ada beberapa teman guru yang sangat anti dan menutup diri dari
kemajuan teknologi, termasuk dengan media yang saya berikan tersebut. Alih-alih
menggunakannya, bahkan mereka berpendapat akan lebih baik peserta didik di sekolah kami
tidak menggunakan peralatan berbasis IT tersebut dengan alasan karena sekolah berasrama
dan hal tersebut akan mengganggu konsentrasi peserta didik. Melihat keadaan seperti itu, saya
juga berusaha meyakinkan mereka dengan menceritakan respon-respon baik yang saya terima
ketika saya menggunakan media berbasis IT tersebut. Saya pun memina masukan dan evaluasi
kepada semua teman-teman guru termasuk teman-teman guru yang menutup diri terhadap
kemajuan teknologi tersebut. Dengan tidak terlalu menonjolkan media yang saya gunakan,
saya selalu berusaha berbagi dan meminta umpan balik kepada teman-teman guru. Selang
waktu berjalan, saya juga memperlihatkan rekaman video kegiatan pembelajaran kami di
kelas. Keunggulan menggunakan media berbasis IT ini adalah, selain menarik minat peserta
didik, sebagai guru kita juga dipermudah dalam melakukan tugas-tugas, seperti jika kita
menggunakan latihan berbasis Quizziz, kita tidak perlu lagi melakukan analisis dan evaluasi
secara manual. Sistem aplikasi nya akan menyediakan lembar evaluasi nya per nomor soal,
permurid dan bahkan kita bisa dengan sangat gampang mengimpor nilai anak dari aplikasi ini.
Setelah memperlihatkan video tadi, saya masuk pelan-pelan dengan menjelaskan beberapa
keunggulan aplikasi pembelajaran berbasis IT tersebut. Memang tidak mudah dan tidak
sebentar, namun alhamdulillah lama kelamaan, teman-teman guru tersebut juga penasaran dan
tertarik untuk mencoba menggunakannya dalam pembelajaran. Alhasil, setelah mereka
mencoba, mereka merasakan dampak yang luar biasa dalam pembelajaran. Selain menambah
semangat peserta didik, ternyata media atau aplikasi berbasis tekhnologi pada masa sekarang
ini, sangat cocok digunakan dan mempermudah tugas-tugas guru.
b. Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang
Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang
Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?
Seperti yang telah saya uraikan di atas, kesulitan yang saya hadapi ketika melakukan adaptasi
pengembangan media tekhnologi dalam proses pembelajaran adalah ditolak secara telak oleh
beberapa teman guru. Kebetulan sekolah kami merupakan salah satu sekolah boarding di
Sumatera Barat, sehingga teman-teman guru yang menutup diri terhadap perubahan-
perubahan tersebut mempunyai alasan takut peserta didik kami kebablasan dalam penggunaan
PC atau HP nya. Tidak mudah memang meyakini mereka bahwasanya penggunaan media
berbasis IT ini sangat proporsional dengan karakteristik peserta didik zaman sekarang. Tapi
satu yang saya pahami, mereka beranggapan begitu karena pengaruh umur dan belum kenal
dengan baik bagaimana penggunaan aplikasi nya, dan lain sebagainya. Sehingga saya tidak
langsung mundur dan putar balik untuk memperkenalkannya pada teman-teman guru. Usaha
yang saya lakukan antara lain terlebih dahulu meminta pendapat dan pandangan mereka
terhadap proses pembelajaran saya yang menggunakan media konvensional/realia dan proses
pembelajaran di kelas saya yang menggunakan media berbasis tekhnologi tersebut. Setelah
mengomentari proses pembelajaran kami yang saya ceritakan, teman-teman guru saya tersebut
memberikan masukan dan evaluasi untuk kemajuan pembelajaran di kelas berikutnya.
Langkah selanjutnya, saya juga memperlihatkan video rekaman kegiatan kami di kelas dengan
atmosfir dan suasana yang sangat mengasyikkan dan seru. Melihat antusias dan semangat
peserta didik yang begitu berapi-api, teman-teman tersebut jadi bertanya-tanya bagaimana
teknis penggunaannya. Dengan mendapati respon yang seperti ini, rasanya saya sudah berhasil
menarik sedikit perhatian mereka dan bisa disimpulkan mereka sudah membuka dirinya untuk
menerima perubahan-perubahan yang bersifat inovatif tersebut
c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja
sama?
Upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen tersebut adalah dengan
memperlihatkan bahwa apa yang kita lakukan itu benar-benar memberikan dampak yang baik
terhadap tugas kita. Dalam kasus saya ini, saya berusaha keras meyakinkan teman-teman guru
yang menutup diri dari kemajuan teknologi tersebut. Pertama, saya hanya mengakui kelebihan
teman-teman tersebut dalam proses pembelajaran, yakni dengan memperlihatkan kekurangan
saya dalam proses pembelajaran. Saya meminta masukan dan saran dari teman-teman guru
tersebut yang notaben nya merupakan guru-guru senior dan sedikit anti dengan teknologi.
Setelah saya mintai masukan dan saya perbaiki di pembelajaran berikutnya, saya melakukan
masukan-masukan beliau dan memperlihatkan kegiatan pembelajaran kami yang sangat
bersemangat di dalam proses pembelajaran. Ketika mereka melihat itu, saya tetap menjunjung
tinggi masukan-masukan dari teman-teman guru tersebut yang menurut saya jauh lebih
berpengalaman dalam hal manajemen dan pengelolaan kelas. Saya memperlihatkan dan
sedikit demi sedikit memperkenalkan kepada mereka aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan.
Sebagai perkenalan, saya memperlihatkan video pembelajaran kami, tutorial dan podcast-
podcast yang berkaitan dengan media atau aplikasi tersebut sehingga saya bisa menonjolkan
apa-sapa saja yang menjadi keunggulan dari masing-masingnya. Memang tidak instan, namun
lambat lain teman-teman guru yang menutup diri tersebut bertanya dan sepertinya tertarik
untuk mencoba. Lama kelamaan,dan sampai saat sekarang, sudah banyak dan hampir semua
teman-teman saya di sekolah sudah bisa menggunakan media atau aplikasi berbasis teknologi
tersebut dalam proses pembelajaran. Karena sebagian mereka beralasan, media tersebut
memang meningkatkan semangat belajar peserta didik , plus memudahkan tugas kita sebagai
guru seperti import nilai, evaluasi, dsb. Selain itu, saya juga mewanti-wanti hal yang
dicemaskan oleh teman-teman guru tersebut dalam hal penggunaan PC / HP oleh siswa.
Sehingga saya meminta dan mengusulkan kepada pihak sekolah, agar bisa memberikan SOP
yang jelas, tegas dan terukur dalam penggunaan PC atau HP oleh peserta didik. Sehingga
semua elemen dalam sekolah kami bisa bersinergi, berkolaborasi demi kemajuan dan
perkembangan belajar peserta didik untuk mencapai visi sekolah kami, yakni terwujudnya
sekolah yang berkarakter, berprestasi dan berwawasan lingkungan.
d. Bagaimana hasilnya?
Sebagai hasil dari usaha yang sudah saya lakukan adalah secara umum, teman-teman guru
sudah familiar dengan media ataupun aplikasi berbasis teknologi yang bisa digunakan dalam
proses pembelajaran. Buntutnya, kami sesama guru bisa berbagi, berkolaborasi dan saling
meningkatkan kompetensi kami sebagai guru yang wajib menyesuaikan diri dengan karakter
siswa dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran yang kami laksanakan berkualitas
dan yang terpenting adalah berpihak pada peserta didik. Tentunya hasil yang saya dapat bukan
semerta-merta hasil dar usaha saya sendiri, banyak pihak yang sudah ambil bagian dalam
kasus ini. Mereka antara lain adalah teman-teman guru, unsur pimpinan sekolah, adik-adik
pembina asrama serta peserta didik yang memberikan kesaksian langsung untuk perubahan-
perubahan yang sudah kami capai.

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam
menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling
menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.
a. Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu?
Gambarkan secara jelas!
Pengalaman yang sangat kompleks yang pernah saya hadapi adalah ketika saya melaksanakan
kegiatan PPG pada bulan Agustus tahun 2021. Permasalahan yang saya hadapi ketika itu
adalah pada waktu itu kebetulan saya baru selesai cuti melahirkan dan di waktu yang sama,
bulan Agustus waktu itu baru 2 bulan dilaksanakan proses belajar mengajar tahun ajaran baru
2021-2022. Yang menjadi masalah ketika itu adalah, kepala sekolah kami ketika itu agak
sedikit enggan dan mempertanyakan perihal kehadiran kami sebagai guru, yang ketika itu
siswa kami sudah belajar secara offline atau tatap muka di sekolah. Di sisi lain, saya juga
harus bisa membagi waktu se efektif mungkin. Membagi waktu untuk kegiatan PPG, yakni
dari pagi smpai jam 3 sore, jam mengajar serta jam dan waktu bersama bayi saya yang ketika
itu masih berumur 5 bulan.
b. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang
dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda
menghadapinya?
Saya berusaha memahami keadaan waktu itu sebagai keadaan yang harus di optimalkan dan
dibagi se efisien mungkin. Karena itu merupakan kali kedua saya untuk mengikuti kegiatan
PPG dalam jabatan tersebut. Kali pertama saya mengikuti PPG, saya dinyatakan gagagl
karena tidak mengirim tugas akhir pada sesi online. Pada waktu itu, saya memang dengan
sengaja tidak mengirimkan tugas, karena di waktu yang bersamaan, orang tua dan anak saya
dalam keadaan sakit. Alhasil, sampai tahun 2021, saya belum juga memiliki sertifikat legalitas
sebagai pendidik. Karena belum memiliki sertifikat pendidik, saya belum bisa mengusulkan
kenaikan pangkat ketika itu,sehingga saya memang harus berusaha semaksimal mungkin
untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Untuk masalah yang paling kompleks, yakni
mengenai kehadiran dan tanggung jawab di sekolah, saya mengajak teman-teman yang juga
sama-sama PPG di sekolah kami. Kebetulan kami ada 3 orang, jadi kami berdiskusi dengan
Kepala sekolah waktu itu. Kami tentu tidak bisa meninggalkan hal-hal yang menjadi tanggung
jawab untuk mncapai tujuan kami yang lainnya. Sehingga saya dan teman-teman saya
mengusulkan untuk memberikan materi pembelajaran secara daring kepada peserta didik
kami, yang mana pada waktu itu, kita masih dalam kondisi newnormal dan sangat familiar
dengan pembelajaran daring. Dan akhirnya kepala sekolah menyetujui dengan kesepakatan,
kami tetap melaksanakan tugas mengajar dengan baik dan terukur meskipun secara daring.
Unutk masalah yang nomor dua kompleks adalah membagi waktu untuk melaksankaan
kegiatan PPG itu sendiri. Saya memutuskan bagun subuh sekali untuk meempersiapkan semua
nya, mulai dari mempersiapkan bahan ajar yang akan dikirim secara daring, melaksankan
tanggung jawab saya terkait seorang istri dan ibu terkhusus bagi bayi saya yang waktu itu
masih sangat kecil. Namun, untungnya semua keluarga dan teman sangat mensupport dan
membantu saya dalam melaksanakan kegiatan PPG tersebut. Dan teman-teman yang saya
jumopai secara online ketika PPG juga sangat peduli, kompak dan bertanggung jawab,
sehingga jika ada salah satu dari kami yang menemukan kendala, banyak teman yang dengan
senang hati akan ma membantu.
c. Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan?
Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?
Pertimbangan yang saya ambil dalam membuat keputusan untuk tetap melaksanakan kegiatan
PPG, meskipun kehadiran kami sebagai guru di pertanyakan ketika ke sekolah adalah sebagai
guru yang tidak melupakan tanggung jawab saya terhadap peserta didik, saya mencoba se
profesional mungkin dalam melaksanakan tanggung jawab itu. Saya memberikan kelas dalam
platform Google Classroom, Quizziz untuk tugas-tugas, dan tetap mengontrol dan
mengevaluasi semua kegiatan yang mereka dapatkan dalam kelas maya. Jika terdapat kendala,
saya akan menghubungi mereka secara pribadi dan menanyakan jika terdapat kendala atau hal
lainnya yang kira-kira menghambat proses pembelajaran dan pengiriman tugas. Itu adalah
bentuk kemandirian dan tanggung jawab saya sebagai guru. Sehingga di waktu senggang
setelah melaksanakan PPG, saya bisa melihat proress pembelajaran mereka dalam kelas maya.
Sedangkan untuk pelaksanaan PPG, saya berusaha melaksanakan dengan maksimal,
mengingat ini mungkin kesempatan terakhir yang diberikan kepada saya untuk melaksanakan
PPG demi pengkatan kualitas kita sebagai guru yang lebih profesional. Dan PPG ini
merupakan wadah peningkatan mutu guru, sehingganya saya harus memaksimalkan semua
kegiatan dalam PPG ini. Sebelum kelas zoom dimulai, saya sudah mempersiapkan semua
yang kira-kira dibutuhkan, sarapan, minum, peralatan dan alat tulis dan perlengkapan untuk
meeting online (zoom) termasuk sudah menyusui bayi saya sebelum kegiatan zoom
berlangsung. Setelah jam siang, kami berlanjut diskusi pada sistem LMS atau Learning
Management System. Di dalam aplikasi tersebut, kita bisa berdiskusi secara langsung dengan
teman-teman dan dosen PPG. Saya berusaha mengikuti semua kegiatan dan tugas dengan
baik. Mengungkapkan pendapat dalam setiap kesempatan dan mengambil semua kesempatan
yang diberikan oleh dosen. Semua tugas saya kerjakan dengan semaksimal mungkin,
meskipun setelah kelas PPG berakhir, saya harus memeriksa tugas anak-anak. Dari magrib
ssampai Isya, saya memberikan waktu untuk keluarga dan setelah anak-anak saya tidur,
barulah saya bisa fokus dan mengerjakan semua tugas-tugas yang diminta. Tidak jarang saya
hanya tidur 4-5 jam saja ketika PPG. Namun saya berusaha menikmati dan menjalani setiap
prosesnya, karena di dalam PPG saya juga mendapatkan banyak hal untuk meningkatkan
kualitas saya sebagai seorang guru.
d. Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?
Tindakan yang saya ambil merupakan win-win solution tanpa merugikan pihak manapun.
Sebagai bentuk dedukasi dan tanggung jawab saya sebagai guru, saya berusaha tetap
memberikan pelayanan maksimal kepada peserta didik saya dengan menemui mereka pada
kelas yang sudah saya set, yaitu melalui aplikasi Google Classroom. Pertama, saya sudah
menschedule pembelajaran, media dan materi yang akan menjadi bahan oleh peserta didik
saya dengan menautkan link nya pada Google Classroom.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat
mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.
a. Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa
yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Pada bulan Januari tahun 2023 kemaren, saya mengikuti pelatihan penggunaan Quizziz for
teachers dalam rangka mewujudkan merdeka belajar. Pelatihan ini mewadahi para guru dalam
pengenalan aplikasi quizziz dan pengeksplorasian aplikasi quizizz dalam proses pembelajaran
sehingga dapat menciptakan atmosfir belajar yang seru dan menyenangkan, baik bagi siswa,
maupun bagi guru. Kami dilatih untuk penggunaan aplikasi quizizz itu sendiri secara basic.
Setelah dijelaskan dan diberikan materi, kami diminta langsung mempraktikkan untuk
penggunaan aplikasi tersebut. Tentuya sangat banyak ilmu yang bisa didapat dari pelatihan
ini, dari yang tidak tau sama sekali dengan aplikasi dan platform ini, kami bisa
memanfaatkannya dalam proses pembelajaran, antara lain untuk pembuatan media,instrumen
pengerjaan assessment, dan lain sebagainya. Setelah semua latihan kami dikumpulkan, kami
diberi follow up dengan komentar dari narasumbernya. Tidak sedikit dari kami yang
mengikuti kegiatan ini gagal karena kelengkapan tugas dan tidak mengikuti kegiatan dengan
baik. Namun alhamdulillah, dengan kegigihan dan semangat, saya bisa menyelesaikannya
dengan baik dan mendapatkan predikat sangat baik dalam pelatihan ini. Dan setelah menerima
dan mengetahui hasil tersebut, saya merasakan manfaat dari mengikuti pelatihan ini sehingga
ilmu yang saya peroleh, bisa saya manfaatkan secara langsung dan di aplikasikan dalam
proses pembelajaran. Seperti yang saya duga, anak-anak dan siswa kita sekarang ini yang
sangat tekhnologi native, sangat menyukai pembelajaran yang beraroma teknologi.
b. Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?
Saya menyikapi masukan dan umpan balik yang diberikan oleh nara sumber dalam kegiatan
itu dengan objektif. Narasumber kami dalam pelatihan ini sangat teliti dan jeli dalam
pengumpulan dan pengoreksian tugas. Ada beberapa kasus yang merupakan plagiat dalam
pengumpulan tugas yang dikumpulkan teman-teman lain dalam pelatihan ini. Tak tanggung-
tanggung, mereka langsung di diskualifikasi karena menjiplak dan mempergunakan produk
yang sudah ada sebelumnya, sehingga saya cukup merasa bangga dan puas dengna usaha dan
pencapaian yang saya usahakan untuk level ini. Dengan kata lain, saya sangat mengapresiasi
dan menerima masukan yang diberikan, karena untuk kesempurnaan keahlian kami dalam
penggunaan aplikasi ini. Kendati saya sudah mendapatkan nilai sangat baik dalam pelatihan
ini, saya juga mendapat sedikit masukan demi kelengkapan tugas saya. Alhasil, setelah
mampu memahami dan menguasai aplikasi ini, kami diharap mampu mengaplikasikan pltform
ini dengan baik dengan harapan memmbuat kelas pembelajaran yang menyenangkan, baik
bagi siswa, maupun bagi guru.
c. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda
apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar
kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung
proses pembelajaran Anda?
Hal yang berbeda yang saya lakukan dalam mendukung proses pengembangan diri saya antara
lain adalah dengan mencoba mencari tau secara mandiri antara lain dengan bantuan turorial di
internet maupun pelatihan secara daring mengenai platform-platform ataupun aplikasi yang
bisa digunakan dan dikembangkan untuk menjadi media maupun instrumen dalam proses
pembelajaran. Pelatihan yang paling sering saya ikuti yakni pelatihan mengenai pemanfaatan
platform canva untuk berbagai media pembelajaran, aplikasi quizizz dan kahoot. Sedangkan
untuk aplikasi padlet, worldwall, jamboard, gamekit maupun aplikasi- aplikasi lainnya, saya
dapatkan melalui belajar mandiri melalui youtube maupun google.
Selain itu, saya yang kebetulan juga ditugaskan sebagai Kepala Perpustakaan di sekolah
tempat saya bertugas, saya juga berusaha mengembangkan perpustakaan sekolah dengan cara
memanfaatkan aplikasi Slims mode terbaru agar perpustakaan kami bisa terakomodir dan
terorganisir berbasis soft data. Saya meminta bantuan teman-teman guru lainnya serta operator
sekolah untuk memaksimalkan pemanfaatan aplikasi Slims tersebut yang ditautkan dari Sub
atau bagian dari website sekolah. Sehingga untuk pendataan jumlah koleksi dan peminjaman
serta data peminjam, bisa di lihat melalui website sekolah.
d. Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?
Hasil dari yang saya dapatkan adalah, dengan penggunaan berbagai aplikasi dalam proses
pembelajaran tersebut adalah efektif sekali untuk meningkatkan semangat dan kontribusi peserta
didik dalam keaktifan mereka. Seperti yang sama-sama kita ketahui, anak-anak kita sekarang
merupakan generasi yang sangat bersifat native dgn tekhnologi. Sehingga, setiap saya memberikan
materi dengan media yang menarik, mereka betul-betul berpusat kepada apa yang kita sajikan di
kelas. Setelah itu, anank-anak pun diberikan latihan atau assessment dengan instrumen yang berbasis
IT, seperti dengan media Gamekit, kahoot dan lain sebagainya. Terlebih jika saya menggunakan
aplikasi Gamekit. Aplikasi tersebut adalah aplikasi yang memungkinkan anak-anak bermain bersama
secara online pada ruang/kode tertentu, namun sebelum bermain anak-anak diwajibkan menjawab
soal-soal yang sudah kita sediakan untuk mendapatkan peluru atau senjata untuk saling battle. Cocok
sekali untuk anak-anak yang hobi bermain game secara online, namun masih mengutamakan edukasi
dan latihan atau pembahasan soalnya. Karena peluru atau senjata nya akan habis sesuai dengan
banyak tembakan yang kita keluarkan. Bahkan kita sebagai guru bisa ikut terlibat dan bermain
bersama anak. Sebagai catatan dalam administrasi kita sebagai guru, nama anak yang sudah
mengikuti game ini akan langsung muncul dengan perolehan skor yang didapatkan.

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru,
rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan
perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

a. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan
pengembangan tersebut? 500
Setelah saya mendapatkan berbagai pelatihan yang saya lakukan mandiri secara daring pada tahun
2022 dari berbagai sumber, saya pernah berbagi kepada salah satu guru senior di sekolah kami.
Kebetulan beliau mengajar Matematika. Ketika kami mendapatkan IHT dan beberapa workshop
terkait Kurikulum Merdeka beberapa bulan lalu, beliau mengeluh kepada saya mengenai akan
susah beradaptasi dengan kurikulum merdeka karena beliau pada saat itu beralasan susah
menggunakan media dan instrumen-instrumen latihan dengan media berbasis IT dan susah
menemukan materi yang cocok jika mengajar matematika. Karena faktor umur, akan sangat wajar
jika beliau belum familiar dengan aplikasi-aplikasi seperti ini. Namun seketika saya ingat betul,
ketika saya pelatihan, sangat banyak berseliweran di platform quizizz, berbagai ragam media
matematika maupun contoh soal-soal yang sudah tersedia di sana. Akhirnya saya memperkenalkan
quizizz kepada beliau dengan harapan beliau juga bisa mendapatkan pembelajaran yang lebih
menarik, seru dan menyenangkan serta memudahkan kita dalam melaksanakan tugas sebagai
seorang pendidik.
b. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan
guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan. 1000
Yang menjadi fokus pengembangan saya adalah mindset yang diciptakan oleh guru senior
tersebut bahwasanya tidak ada aplikasi dan media yang cocok untuk mengajar mata pelajaran
matematika. Sehingga itulah yang membuat saya bergerak untuk membantu beliau untuk
mengenali berbagai aplikasi yang seru dan menyenangkan bagi siswa dalam proses
pembelajaran di kelas. Setelah beberapa kali memperkenalkan, dan memperlihatkan beberapa
petunjuk pemakaian dan penggunaan aplikasinya, beliau langsung mengaplikasi kannya pada
proses pembelajaran. Bahksn di kali pertama beliau mempergunakan quizizz tersebut, saya
ikut masuk ke kelas beliu untuk membantunya, shingga saya bisa menyaksikan langsung,
anak-anak berkompetisi melalui latihan yang diberikan pada aplikasi quizizz. Setelah beliau
cukup mahir, dan sudah sering menggunakan aplikasi ini, kami jadi sering bercerita dan
berbagi pengalaman tentang penggunaan aplikasi tersebut, sehingga setelah bercerita dan
berkolaborasi dengan beliau, saya jadi menemukan beberapa solusi terhadap beberapa kendala
yang ditemukan. Dan sebagai guru yang profesional, beliau juga membagikan ilmunya
tersebut dengan teman-teman lain yang belum terbiasa menggunakan nya.
c. Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan
bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut?
Dukungan yang saya berikan tentu dukungan pengembangan kompetensi kepada beliau untuk
menjadi guru yang mampu beradaptasi dan survive sesuai dengan karakter peserta didik
zaman sekarang. Seperti yang saya jabarkan sebelumnya, umur dan sudut pandang beliau
adalah faktor utama dalam mandulnya proses pengembangan diri beliau sebagai guru
matematika. Saya berusaha untuk menepis itu semua dengan memberikan referensi seperti
yang saya lihat dalam konten-konten maupun podcast-podcast yang saya jumpai di media
sosial. Banyak juga guru eksakta khusunya matematika yang mampu memberikan suasana
belajar yang menarik dan menyenangkan bagi siswa-siswa mereka. Setelah memperkenalkan
beberapa aplikasi yang mungkin akan berguna dan menarik untuk mata pelajaran matematika,
saya menunjukkan detail langkah yang di ambil untuk menggunakan aplikasi berbasis IT itu.
Di antaranya adalah aplikasi quizizz. Dengan menunjukkan beberapa media berupa slide yang
tersedia dalam aplikasi quizizz mengenai materi ajar, beliau memberikan assesment dalam
bentuk quiz interaktif yang juga terdapat dalam aplikasi quizizz. Dengan menggunakan
konsep berlomba / battle, para siswa diajak mengerjakan latihan sambil berkompetisi.
Ketepatan dan kecepatan adalah kunci utama dalam pengerjaan assesment ini. Dengan
visualisasi yang memanjakan mata peserta didik, musik latar belakang dan fitur-fitur lainnya
menemani siswa kita dalam memainkannya. Setelah mencoba beberapa kali penggunaan
aplikasi ini dalam beberapa kesempatan, saya selalu menanyakan umpan balik dari siswa dan
evaluasi dari beliau sebagai guru. Kami berdiskusi bagaimana cara mengontrol dan
mengevaluasi proses pembelajaran agar tetap bejalan sesuai koridornya. Dan untuk
memotivasi beliau agar selalu bersemangat dalam mengembangkan dirinya ini, saya meminta
beliau untuk membuat dokumentasi dalam setiap pembelajarannya sehingga selain bisa jadi
bahan evaluasi, kami sering mengunggah ke akun media sosial kami bahkan untuk
melengkapi aksi nyata yang terdapat dalam platform merdeka mengajar milik Kemdikbud.
d. Bagaimana hasilnya?
Hasil yang kami dapatkan seperti yang saya prediksikan sebelumnya. Kebetulan guru senior tersebut
merupakan guru yang kompeten dan mau belajar hal-hal baru. Proses pembelajaran yang dihasilkan
oleh beliau sangat efektif dan menyenangkan. Dari cerita yang saya dapatkan dari beliau, para siswa
sangat antusias dalam belajar. Setelah mereka menerima sedikit materi dari gurunya, anak-anak
sangat aktif dan terlibat secara langsung dalam latihan yang dilaksanakan. Bahkan, beberapa anak
yang biasanya relatif enggan mengerjakan latihan, terlihat bersemangat sekali, bahkan menempati
urutan teratas dalam pelaksanaan quiz atau latihannya. Beliau sangat kaget dengan hasildan respon
dari anak-anak atau siswa. Sehingga beliau makin bersemangat untuk belajar dan mengetahui
aplikasi-aplikasi serupa demi mengembangkan kompetensi dirinya sebagai seorang guru yang
profesional.

Anda mungkin juga menyukai