2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan
yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di
sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat,
pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar
mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.
a. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana
saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!
500
Ketika berinteraksi dengan sejawat saya mengalami kesulitan. Kejadian itu terjadi sekitar
bulan Maret 2022. Pada waktu itu kami diharuskan untuk mengisi raport digital untuk
siswa kelas 6 tahun pelajaran 2021-2022. Guru kelas dan mata pelajaran harus mengisi
rapot digital siswa kelas 6 sekarang saat mereka duduk di kelas 1 semester 1 sampai
dengan sekarang nilai kelas 6 semester 1. Saya selaku guru kelas 5 harus mengentry nilai
siswa kelas 6 saat mereka duduk di kelas 5. Dalam mengentry nilai tentunya saya
membutuhkan data nilai dari guru mata pelajaran. Niat hati ingin menolong guru mata
pelajaran biar saya isikan sekalian dan lebih cepat akan tetapi pada saat meminta data
nilai tersebut, ternyata ada salah satu guru mata pelajaran yang keberatan memberikan
data nilai yang saya butuhkan. Guru tersebut sudah cukup tua terlebih beliau tidak bisa
IT. Setelah terjadi kesalahpahaman ini saya meminta bantuan teman sejawat guru mata
pelajaran yang lain untuk menjelasakan kepada yang bersangkutan. Selain teman sejawat
saya melibatkan kepala sekolah dalam menyelesaikan masalah ini.
b. Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan
ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon
Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus
mencapai tujuan yang telah direncanakan? 1000
Kesulitan yang saya hadapi saat bekerja sama dengan guru mata pelajaran terutama guru
yang tidak bisa IT yaitu kesulitan mengomunikasikan tentang nilai-nilai yang saya
perlukan. Guru tersebut menilai bahwa beliau hendak purna dan tidak berkewajiban
untuk mengisi rapot digital. Beliau menganggap rapot digital hanya wajib diisi oleh wali
kelas 6 saja. Beliau juga menganggap rapot digital ini tidak wajib karena sudah ada buku
induk, jika mengisi rapot digital tentu pekerjaan menjadi dua kali. Beliau menganggap
bahwa saya sebagai guru muda terlalu pamer ilmu dan suka memerintah beliau.
Dalam merespon hal tersebut, saya berusaha untuk tetap tenang dan menjelaskan tujuan
dan manfaat dari rapot digital. Upaya agar saya tetap fokus dalam mencapai tujuan yaitu
dengan cara memberikan pemahaman kepada guru mata pelajaran tersebut tentang nilai
yang dibutuhkan dalam pengisian rapot digital. Saya juga memberikan format nilai yang
harus diisi untuk memudahkan pekerjaan beliau. Saya juga membantu beliau dalam
pengisian rapot digital, hal tersebut menampis pemahaman bahwa beliau diperintah oleh
guru yang masih muda. Tapi pengisian rapot digital juga merupakan kewajiban sebagai
guru dari hasil penilaian yang telah dilakukan.
c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai
pihak untuk bekerja sama? 1500
Upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk
bekerja sama antara lain dengan cara:
1) Menjalin kerjasama yang baik dengan semua teman sejawat di sekolah.
Menjalin kerjasama dengan semua teman sejawat di sekolah dapat dilakukan dengan
cara menjaga keharmonisan hubungan antar teman sejawat sehingga bisa melakukan
kerjasama dengan baik.
2) Melakukan komunikasi baik dengan guru mata pelajaran yang kurang mendukung.
Melakukan komunikasi dengan cara menjelaskan tujuan utama saya meminta data
yang diperlukan untuk membuat analisis nilai ujian sekolah. Bukan semata-mata
hanya karena saya tidak percaya bahwa guru tersebut belum mengoreksi hasil ujian
sekolah.
3) Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah agar dibantu dalam mengatasi masalah
tersebut.
Dengan melakukan koordinasi bersama dengan kepala sekolah, saya harapakan
kepala sekolah dapat menjebatani komunikasi antara saya dengan guru mata
pelajaran tersebut.
4) Menjaga sikap dan perilaku saya dalam berinteraksi dengan teman sejawat. Karena
semua komitmen yang saya bangun tentunya akan sangat tergantung pada sikap dan
perilaku kita, terutama saat berinteraksi dengan rekan atau teman sejawat.
5) Tetap melaksanakan tugas untuk mengentry nilai siswa kelas 6 saat duduk di kelas 5,
baik nilai dari guru mata pelajaran maupun nilai yang telah saya berikan. Saya
mengentry untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS,
SBdP, dan Bahasa Jawa. Selain itu saya juga membantu mengentrykan nilai mata
pelajaran PAI dan budi pekerti, PJOK, Pendidikan muatan local keagamaan serta
Pendidikan Diniyah.
3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam
menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang
paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.
a. Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa
yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas! 500
Dalam menjalankan tugas sebagai guru, saya pernah menghadapi situasi yang paling
menantang, sangat kompleks dan sulit diselesaikan. Situasi itu terjadi ketika saya
mengajar di kelas 5 tahun 2020, bertepatan saat paandemi Covid-19. Saya ingat
tanggal 15 Maret 2020 kami melaksanakan PTS semester genap di sekolah dan siang
harinya kami mendapatkan surat perintah untuk melaksanakan pembelajaran secara
daring guna mencegah penyebaran covid-19 di kota Jombang. Sudah pasti kami
merasa kebingungan, karena sepanjang hidup dan sepanjang saya mengajar baru
pertama mengalami hal seperti itu. Siswa dan orang tua wali merasa kebingungan
tentang metode pembelajaran daring. Selain itu beberapa orang tua belum bisa
membelikan putra putrinya gadget sebagai alat penting pada pembelajaran daring.
Mereka sebagai orang tua menginginkan adanya pembelajaran tatap muka. Bagi
mereka pembelajaran daring hanya alasan agar guru tidak mengajar, selain itu mereka
merasa keberatan karena harus membeli paket kuota lebih besar untuk mengikuti kelas
daring maupun dalam mengirimkan tugas.
b. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam
situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya? 1000
Dalam menghadapi tantangan ini, kami harus menemukan strategi yang tepat melihat
mendesaknya kebutuhan belajar dan semakin besarnya wabah covid-19. Kami harus
mempertimbangkan dari segala aspek terutama aspek kesehatan dan keselamatan.
Oleh sebab itu saya berusaha melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan pihak
terkait guna memahami dan mencari cara yang tepat untuk mengatasi situasi ini. Pihak
terkait yang saya ajak untuk berdiskusi antara lain: kepala sekolah sebagai penanggung
jawab utama, guru sebagai ujung tombak pelaksana, warga sekolah yang lain.
Saya meyakini bahwa setiap permasalahan yang kita hadapi pasti ada cara untuk
mengatasinya. Dengan memahami situasi tersebut saya mencari peluang dan
kesempatan untuk mengatasinya. Hal awal yang saya lakukan membentuk grup
whatsapp serta membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Saya juga melakukan
kunjungan ke beberapa rumah siswa sesuai dengan kelompok. Saya berusaha menggali
informasi sebanyak mungkin tentang hambatan yang dialami siswa saat pembelajaran
daring. Saya juga berdiskusi dengan beberapa teman guru di sekolah tentang baik
buruknya strategi pembelajaran yang akan kami gunakan.
Banyaknya informasi yang masuk, mulai dari tingkat kemampuan orang tua
dalam mendampingi pembelajaran daring dan tingkat ekonomi orang tua serta
kebijakan pemerintah tentang pelaksanaan pembelajaran dimasa darurat covid-19
menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Adapun hal-hal yang saya jadikan
pertimbangan dalam menentukan keputusan , antara lain :
1. SKB 4 menteri tanggal 7 Agustus 2020 yaitu menteri pendidikan dan
kebudayaan, menteri agama, menteri kesehatan dan menteri dalam negeri tentang
pelaksanaan proses pembelajaran tahun akdemik 2020/2021 dapat dilaksanakan secara
tatap muka dengan pertimbangan protokol kesehatan yang ketat.
2. Kebijakan pemerintah tentang kurikulum darurat covid-19 dimana kurikulum
ini merupakan penyederhanaan kompetensi dasar dari kurikulum 2013 yang telah
digunakan sebelumnya
3. Surat perintah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang
tentang anjuran pelaksanaan pembelajaran daring, mengingat Jombang masuk dalam
kategori zona merah.
4. Rapat dewan guru SDN Jombatan 3 dan wali murid melalui googlemeet pada
tanggal 10 Agustus 2010 bahwa mengingat kondisi daerah Jombang yang sudah
meningkat menjadi zona merah, dan pihak sekolah lebih mengutamkan kesehatan dan
keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan maka pembelajaran
pada tahun akademik 2020/2021 akan dilaksanakan secara daring.
Mengingat hasil keputusan yang kami ambil, saya langsung menyusun rencana
pembelajaran daring, memilih metode, media dan sumber belajar yang bisa
dimanfaatkan dan mensosialisasikan kepada peserta didik dan orang tua murid.
d. Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya? 500
Tindakan yang saya ambil yaitu mengidentifikasi resiko dari setiap pilihan keputusan.
Mengevaluasi kembali keputusan sebelum diimplementasikan. Media teknologi dan kanal
digital bukan merupan satu-satunya alat yang saya gunakan pada pembelajaran daring.
Mengingat kondisi beberapa orang tua tergolong dalam ekonomi lemah.
Kreativitas guru, kepala sekolah dan orang tua dalam menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan bagi siswa menjadi penentu utama. Tindakan yang saya ambil,
adalah menjadikan benda konkrit dan situasi nyata disekitar mereka menjadi objek
pembelajaran utama. Misalnya, saat itu saya akan melaksanakan pembelajaran hak dan
kewajiban anak di rumah. Saya mengikutsertakan orang tua dalam proses pembelajaran,
mengetahui apakah anak-anak telah melaksanakan kewajibannya dengan baik dan telah
mendapatkan haknya.
Hasilnya diluar dugaan, anak lebih mampu menguasai konsep hak dan kewajiban. Anak-
anak juga mampu mengidentifikasi permasalahan yang diakibatkan karena tidak
memenuhi hak dan kewajiban. Dengan demikian, orang tua tidak lagi mengeluh jika
anaknya tidak belajar dan guru mangkir dari kerjaannya untuk belajar. Karena orang tua
mendampingi siswa secara langsung selama proses pembelajarannya.
4. Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam
pekerjaan Anda?
6. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi
Anda melakukan pengembangan tersebut?
Dukungan yang saya berikan kepada teman tersebut adalah sebagai berikut; saya selalu
menceritakan pengalaman yang tebaik tentang menulis, Smelakukan diskusi tentang
cara-cara menulis buku yang baik, menjelaskan kiat-kiat memperoleh materi yang akan
ditulis, cara menyematkan gambar sebagi ilustrasi dalam buku, membersamainya dalam
menulis buku, sama-sama belajar agar memperoleh tulisan yang lebih baik, mencari
sumber-sumber belajar yang relevan, sering mengikuti pelatihan tim penulis yang
diberikan oleh penerbit, menunjukkan bahwa menulis sebuah buku di bidang
pendidikan khususnya tingkat sekolah dasar tidaklah sesulit yang dibayangkan
7. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda
membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Yang menjadi fokus pengembangan KKG adalah keterampilan guru yang menunjang
proses pembelajaran antara lain dalam merencanakan strategi pembelajaran, membuat
media pembelajaran yang sesuai, membuat lembar kerja maupun lembar tugas,
membuat perangkat pengelolaan nilai, berdiskusi tentang persoalan-persoalan yang kita
jumpai di kelas dan berbagi pengalaman terbaik seputar pengajarannya di dalam kelas
(best practice). Selain itu, kami juga memfokuskan pengembangan peningkatan kualitas
baik pengetahuan dan keterampilan beberapa kompetensi profesional.
Cara saya membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang
diharapkan adalah dengan cara mengadakan pertemuan baik online maupun offline
secara berkala. Membentuk paguyuban kelas untuk berbagi pengalaman baik maupun
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Membentuk koordinator kelas
yang telah dilatih untuk membantu dan memfasilitasi rekannya agar lebih mahir dalam
pengelolaannya dan mampu mengimbaskan ilmunya tersebut pada rekan guru lain di
KKG.
8. Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang
Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang
Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Dukungan yang saya berikan kepada anggota KKG adalah memberikan kesempatan dan
memberikan bimbingan untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan
kelas. Selain itu saya juga membersamai mereka dalam diskusi untuk menyelesaikan
segala macam permasalahan yang ada di kelas dan juga berbagi cerita menarik tentang
keberhasilan mengajar. Saya juga memberikan dukungan dengan mengadakan diklat-
diklat untuk meningkatkan kompetensi pedagogik mereka serta pengetahuan lain yang
menunjang tugas mereka sebagai seorang pendidik.
Hambatan yang saya temui : pada saat pandemi covid-19 saya kesulitan untuk
mengadakan pertemuan dan praktek mengajar. Selanjutnya, rata-rata anggota KKG sudah
berumur dan kebanyakan dari mereka enggan dan malu untuk berbagi pengalaman
tentang kegiatan belajar mengajar di kelas mereka.
Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah pertemuan diganti dengan pertemuan
online. Awalnya mereka merasa kesulitan dan tidak tertarik dengan pertemuan online,
akan tetapi setelah diberi pemahaman, motivasi dan latihan berkali-kali kini mereka mulai
terbiasa dan cenderung merasakan manfaat dalam implementasi pembelajaran pada
kelasnya.
Upaya yang saya lakukan untuk menjaga motivasi rekan guru untuk selalu mengikuti
pertemuan KKG antara lain: setiap guru harus berbagi cerita sesuai giliran yang
ditetapkan baik mengenai pengalaman terbaik di kelas maupun pengalaman yang kurang
baik. Memberikan bimbingan secara gratis untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan mereka sebagai seorang guru.
Hasilnya
Dengan kemampuan dan keterampilan yang memadai yang didapatkan dari kegiatan
KKG gugus 3 diharapkan proses belajar mengajar di kelas menjadi lebih maksimal dan
tujuan dari sekolah masing-masing bisa terpenuhi. Menjadikan anak bangsa yang cerdas,
santun dan berprestasi. Guru-guru se gugus 3 tergerak hatinya untuk selalu belajar dan
menerima segala perubahan yang telah dirancang oleh kemendikbud. Guru juga
diharapkan mahir dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki kepada
peserta didik dan rekan sejawat. Guru gusgus 3 erbiasa untuk menyampaikan
pendapatnya di depan forum.
Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman anda saat
mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan anda.
Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda
dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Dalam mempelajari hal-hal baru
tentunya kita tidak sempurna dalam setiap penerimaannya. Terkadang sebagai insan manusia,
kita juga mengalami kendala saat mempelajari sesuatu hal baru. Seperti halnya yang pernah
terjadi pada saya. Setelah mengikuti pelatihan belajar darimana saja dengan pemanfaatan google
workspace for education oleh google master trainer, saya mencoba menerapkannya dalam proses
pembelajaran yang saya lakukan. Saya memanfaat beberapa fitur yang ada di dalam akun
belajar.id.
Akan tetapi, saya memperoleh umpan balik yang kurang bagus, baik dari teman guru maupun
orang tua wali murid. Umpan balik yang saya dapatkan dari teman guru lain adalah mengapa
saya harus membuat pembelajaran menjadi tambah ribet. Bagi mereka mengambil materi dari
youtube dan membagikan link video youtube merupakan cara yang ampuh untuk mengajar,
kemudian guru-guru tinggal membagikan tugas/ soal kepada siswa. Sehingga mereka tidak perlu
repot untuk membuat video pembelajaran maupun harus bertemu secara online dengan siswanya.
Selain itu umpan balik yang saya dapatkan dari orang tua siswa juga kurang baik. Mereka
menganggap saya menghabiskan paket kuota. Karena HP mereka digunakan untuk google meet
putra putrinya.
Yang saya rasakan saat itu jelas kecewa, tapi saya menerima segala umpan balik yang diutarakan
kepada saya. Saat itu saya tetap menjalankan proses pembelajaran sampai saya mendapatkan
tujuan yang saya inginkan.
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?
Umpan balik terhadap segala bentuk pengembangan diri dari orang lain pasti ada, baik
itu hal yang baik maupun hanya bersifat kritik belaka tanpa tujuan memperbaiki. Cara
saya menyikapi umpan balik yang diberikan oleh rekan guru maupun orang tua siswa
antara lain.
1. Saya mencoba melakukan pengkoreksian terhadap umpan balik yang diberikan
terhadap diri saya demi perubahan ke arah yang lebih baik. Karena pada hakekatnya
ilmu pengetahuan itu berkembang secara dinamis. Ada kemungkinan dalam sebuah
metode yang dipilih tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik kita.
2. Saya harus sabar/ tidak emosional terhadap umpan balik negatif yang diberikan
kepada saya.
3. Kita harus menunjukkan konsistensi diri, artinya saya harus melanjutkan metode
pembelajaran yang saya lakukan sampai saya mendapatkan tujuan yang saya harapkan.
4. Saya dengarkan pendapat teman guru maupun orang tua siswa, memberikan
pemahaman bahwa apa yang saya lakukan dengan penuh pertimbangan baik dari segi
kesehatan dan keselamatan peserta didik dan guru.
5. Saya berdiskusi dengan teman guru atas kelebihan dan kekurangan yang saya lakukan,
semua masukan dapat saya terima akan tetapi saya menjalankan/ mengaplikasikan nya sesuai
dengan kebutuhan peserta didik saya
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda,
Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri
Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut
membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?
Umpan balik dari orang lain memang sangat diperlukan untuk proses pengembangan diri.
Selain umpan balik dari teman guru dan orang tua siswa, saya melakukan beberapa hal yang
berbeda untuk meningkatkan kualitas demi memberikan konstribusi bagi peserta didik. Hal
berbeda yang saya lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri dalam mengajar
adalah dengan membuat soal ujian berbasis elektronik test. Sebelumnya saya belum pernah
menggunakan elektronik test pada system penilaian pembelajaran di kelas. Sehingga sebelum
lounching elektronik test ini, saya menjelaskan kepada siswa berupa video penjelasan tata cara
pengisian baik identitas dan cara menjawab elektronik test tersebut.
Kebiasaan-kebiasaan saya pun bertambah, menyesuaikan dengan keadaan pandemi covid. Saya
harus belajar tentang banyak hal mulai dari pemanfaatan beberapa aplikasi pembelajaran,
pemanfaatan google workspace, mengikuti pelatihan-pelatihan online. Meskipun saya tidak
terbiasa dengan hal-hal di atas, tapi hal-hal tersebut terus saya ikuti demi mendukung saya
pada proses pembelajaran secara daring. Apabila kondisi sudah kea rah new normal, saya pun
mendapatkan ilmu. Dimana ilmu ini bisa saya ajarkan juga kepada siswa, teman guru di
sekolah serta saya juga dapat berbagi pada teman guru di lingkup komunitas KKG.
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?
Saya menggunakan hasil dari pemanfaatan fitur-fitur pada google workspace, misalnya
menggunakan googlemeet saat pembelajaran kelas daring mendapatkan hasil yang luar
biasa. Siswa mengaku lebih menyukai googlemeet ini. Karena selain bisa bertemu
dengan guru walaupun melalui media kelas online, mereka juga bisa berinteraksi. Anak-
anak mengaku nyaman mereka langsung bisa menanyakan tentang hal-hal yang belum
dipahami. Pada pembelajaran mata pelajaran matematika, mereka menyukai media
jamboard yang saya sajikan. Mereka bisa saling menjelaskan di media jamboard, tidak
melulu pusat pembelajaran ada di saya.
Melihat hasil yang didapatkan, akhirnya orang tua menyadari apa yang saya lakukan bisa
menumbuhkan semangat belajar putra putri mereka. Karena mereka juga memahami
bahwa mereka juga mempunyai kelemahan dalam mendampingi putra putinya saat
belajar yaitu kurangnya penguasaan mereka terhadap materi pelajaran yang saya berikan.
Melihat dampak yang baik dari apa yang saya lakukan, beberapa guru mulai bertanya
tehnik dan mereka minta diajari juga cara memanfaatkan google workspace. Mereka
mengakui, cara yang saya lakukan cukup efisien dalam kondisi pandemi. Dan mereka
juga menerapkannya pada proses pembelajaran di kelas masing-masing.
Dengan hasil yang baik ini, nantinya saya ingin menyusunnya menjadi sebuah best
practice, dimana harapannya pengalaman saya bisa menginspirasi teman guru yang lain.