Anda di halaman 1dari 8

(Soal-1a)Ada beberapa motivasi saya agar dapat menjadi guru penggerak diantaranya:

1. Guru adalah seorang cendikia yang membawa misi yang mulia yakni kompetensi profesional,
pedagogi, kepribadian, dan sosial, harus mampu diimplementasikan dalam lingkungan sekolah.

2. Mampu berkolaborasi dengan guru-guru yang lain untuk mewujudkan Pendidikan yang
memadai.

3. Berusaha menjadi teladan bagi guru-guru yang lain untuk mewujudkan melaksanakan praktik-
praktik baik dalam pembelajaran.

4. Bersosialisasi dengan baik dengan teman-teman guru yang lain dan berusaha mengajak teman-
teman guru yang lain dalam memajukan Pendidikan didaerah tempat dimana kita mengajar.

5. Menjadikan Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai wadah bersosialisasi, berbagi pemikiran,
strategi, ilmu dalam penerapan praktik baik di sekolah masing-masing.

(Soal-1b)Adapun Kelebihan yang menurut saya mendukung peran sebagai Guru Penggerak
adalah :
1. Setiap awal Tahun Pelajaran saya berusaha menggali dan memahami cara belajar peserta didik,
karena setiap peserta didik memiliki keunikan dan gaya belajar yang berbeda - beda .

2. Saya selalu berusaha menemukan bakat, minat dan cara belajar peserta didik saya.

3. Saya berusaha untuk mampu menghadirkan pembelajaran dengan memanfaatkan media


pembelajaran yang berbasis teknologi dan memanfaat lingkungan guna meningkatkan pemahaman
pada materi dan menarik minat peserta didik, sehingga pembelajaran tersebut terasa menyenangkan
dan bermakna bagi peserta didik. dalam hal ini saya berusaha memahami peserta didik ( memanusiakan
manusia )dan juga dalam konteks merdeka belajar.

4. Sebagai Ketua KKG dan wali kelas saya berusaha dengan keras bekerja sama dan menggerakkan guru-
guru lain untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran ke arah yang lebih baik.

5. Saya berusaha menjadi contoh yang baik bagi peserta didik saya maupun bagi rekan-rekan guru yang
lain, baik dalam bertutur kata, bersikap dan bertingkahlaku.

6. Saya berusaha untuk lebih percaya diri.

7. Saya berusaha menjadi sosok guru yang baik dan menyenangkan, baik bagi peserta didik maupun bagi
guru-guru di gugus tempat saya bertugas.

8. Untuk mendukung motivasi tersebut diatas, saya juga pernah mengikuti pelatihan dibidang
pendidikan, diantaranya :

a. Dipilih menjadi Ketua kelas dalam Peserta Diklat Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
yang diselenggarakan oleh KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAPENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN Pada tanggal 17 November 2019 s.d. 25 Desember 2019 pola 82 JP
dengan nomor sertifikat 2155919185270128108b.

b. Sebagai peserta dalam bimbingan teknis program guru belajar seri masa pendemi COVID-19 yang
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada tanggal 10 - 19
November 2020 pola 32 jam dengan nomor sertifikat 5148/B/KP/2020

c. Sebagai peserta dalam Diklat program guru belajar seri masa pendemi COVID-19 yang diselenggarakan
oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada tanggal 20 November - 9 Desember 2020
pola 32 jam dengan nomor sertifikat 56072/B/KP/2020

d. Sebagai peserta dalam Bimbingan teknis program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum
yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada tanggal 9 - 13
Januari 2021 pola 32 jam dengan nomor sertifikat 0029/B/KP/2021

e. Sebagai peserta dalam Diklat program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru KEMAMPUAN
NONTEKNIS DALAM ADAPTASI TEKNOLOGI yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan pada tanggal 21 Juni - 25 Agustus 2021 pola 32 jam dengan nomor sertifikat
4597/B.B4/KP.04.00/2021

F. Sebagai peserta dalam Bimbingan teknis program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pengelolaan
Pembelajaran Di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inkusif yang diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada tanggal 29 Oktober - 4 November 2021 pola 32 jam
dengan nomor sertifikat 6398/B.B5/KP.04.00/2021.

g. Sebagai peserta dalam Diklat program Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar yang
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada tanggal 12-20 November
2021 pola 36 jam dengan nomor sertifikat 5179/B.B5/KP.04.00/2021.

(Soal-1c) Dalam proses belajar mengajar saya terbiasa bersikap kaku, monoton, dan sering binggung
dalam menghadirkan materi-materi pembelajaran kepada peserta didik, dalam pembelajaran saya
kebanyakan menggunakan metode ceramah, hampir disetiap materi saya melakukan metode tersebut.
dan hasilnya peserta didik saya banyak yang tidak fokus, bermain, canda gurau dengan teman
disampingnya dan mengantuk dikelas, ada juga yang sibuk dengan dunianya sendiri. Al-hasil dari
pembelajaran tersebut berdampak pada nilai PH yang jauh dari harapan.

Dengan capaian kompetensi siswa saya yang rendah itu menjadi masalah besar buat saya sebagai guru
kelas, sehingga saya melakukan refleksi diri. beranjak dari itulah saya mencari informasi bagaimana cara
menyajikan materi yang menyenangkan dan menarik kepada peserta didik. Diawali dengan bertanya
kepada sesama guru yang lain, sampai banyak menggali informasi dalam mengikuti kegiatan KKG, dan
yang tak kala penting mencari informasi melalui mbah google (internet ) serta mengikuti pelatihan -
pelatihan yang yang kompeten dibidang pendidikan baik teknis maupun non teknis yang akan
berdampak pada perubahan kekakuan saya dikelas.
Seiring berjalannya waktu saya melakukan hal tersebut, sekarang saya merasakan pembelajaran di kelas
saya menyenangkan, hal itu juga diungkapkan oleh peserta didik saya melalui refleksi diri yang selalu
kami lakukan diakhir pembelajaran. Akan tetapi sangat berbeda yang kita rasakan saat ini di mulai pada
semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 secara umum wilayah Indonesia terdapak wabah virus corona
(covid 19) yang memaksa kegiatan pembelajaran kembali terganggu. setiap guru mempunyai beban
berat dan tantangan yang luar biasa demi menghadirkan pembelajaran bagi peserta didiknya, oleh
sebab itu saya selaku guru kelas juga harus mencari solusi untuk menemukan solusi untuk
membelajarkan anak didik saya. larangan tatap muka pun dijalankan, apalagi wilayah kerja saya pun
termasuk kategori wilayah yang tertinggal dan terluar, yang belum bisa mengakses internet. akhirnya
pemberian tugas dirumah yang bisa dilakukan, itulah tantangan yang harus saya atasi. Semoga wabah ini
cepat berlalu dan pembelajaran tatap muka normal kembali hadir ditengah-tengah kita.

(Soal-2a) Tantangan di dunia pendidikan terjadi di saat wabah virus corona melanda Indonesia, ini
mulai terjadi pada semester 2 Tahun Pelajaran 2019/ 2020, dimana pembelajaran tatap muka
diberhentikan dan di ganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Nah, disinilah tantangan luar biasa
yang harus diatasi setiap guru, dimana tetap bisa memberikan pembelajaran kepada muridnya. Apa lagi
di sekolah tempat saya bertugas belum terdapat jaringan internet. Dengan keluarnya surat edaran
pemberhentian pembelajaran tatap muka di kelas, maka solusi yang kami lakukan adalah dengan
bermusyawarah dengan para orang tua siswa, dengan berbagai pendapat dan usulan baik dari rekan
guru maupun orang tua siswa maka kami bersepakat untuk membelajarkan anak melalui tugas dirumah
dengan pantauan orang tua siswa masing-masing.

(Soal-2b) Dalam pelaksanaan musyawarah dengan para orang tua / wali murid banyak sekali kendala-
kendala serta kesulitan dan respon dari orang tua siswa, mulai dari sanggahan sampai ketidak mampuan
para orang tua untuk mendampingi anaknya belajar, begitu juga dengan para gurunya harus mengatur
prosedur cara pemberian tugas, waktu pengumpulan tugas dan sebagainya. cara belajar seperti ini
banyak terdapat kontra dari para orang tua murid, banyak mereka yang mengatakan tidak tahu jalannya
(cara menyelesaikan tugasnya), yang tidak memiliki waktu untuk mendampingi anaknya belajar juga ada,
dan ada juga yang berceloteh "itu adalah tugas dari guru, bukan tugas kami orang tuanya". artinya
didalam musyawarah tampak jelas keberatan dan penolakan dari orang tua murid. Untuk menyikapi hal
itu kami bersama rekan guru dan kepala sekolah juga melakukan musyawarah untuk menyiasati respon
orang tua murid tadi dengan keputusan :

1. Menjelaskan lebih detail kepada siswa tentang meteri yang akan dikerjakan dirumah.

2. Pemberian tugas tidak dibenarkan banyak-banyak, cukup 1-5 soal saja.

3. Tugas orang tua dirumah hanya memastikan anaknya mengerjakan tugas diberikan gurunya saja.

4. Setiap tugas yang diberikan dikumpulkan pada waktu yang telah ditetapkan.

5. Siswa kesekolah setiap hari untuk menerima tugas berikutnya.


(Soal-2c) Upaya yang dapat kami lakukan pertama kali dan sangat penting adalah menjalin komunikasi
yang baik dan jelas kepada semua orang tua murid. Setiap informasi ataupun permasalahan kami
upayakan selesaikan terlebih dahulu. Namun, jika masih belum bisa mendapatkan jalan terbaiknya kami
upayakan melalui kepala sekolah, jika masih belum bisa juga kami berusaha meminta arahan kepada
pengawas maupun dinas pendidikan dan dinas - dinas terkait. Dalam hal ini kami selalu upayakan untuk
diadakan pertemuan guna mendapatkan komitmen yang jelas dan memang dijalankan dengan baik oleh
semua Stakeholders dalam bidang pendidikan ini. Untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan
komitmen bersama melalui komunikasi satu arah yang intensif. Faktanya, membangun komunikasi satu
arah yang efektif tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama
terkait tujuan yang akan dicapai. Kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi termasuk yang
saya alami sendiri. Upaya terpenting yang saya lakukan dalam mencapai komitmen dengan berbagai
pihak dalam bekerja sama adalah upaya persuasif. Upaya ini saya yakini lebih efektif dalam mengatasi
berbagai kesulitan dalam mencapai kesepakatan bersama. Memberikan pemahaman yang jelas dan
dengan cara yang sederhana terkait sistem kerja dan tujuan akhir akan lebih mudah diterima oleh
berbagai pihak mana pun, termasuk dari latar belakang status sosial yang lebih tinggi dalam struktur
organisasi. Selain itu, upaya merangkul, mengakomodir, dan memfasilitasi berbagai kepentingan atau
kebutuhan murid dengan baik akan mempengaruhi tingkat motivasi kerja para pihak yang terlibat
semakin tinggi. Pada dasarnya adalah membangun transparansi dalam bekerja sehingga dapat
meminimalisir kesalah pahaman dalam bekerja sama. Perlakukan yang adil bagi setiap orang juga tidak
kalah pentingnya untuk diperhatikan. Secara psikologi setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-
beda maka pendekatan dan perlakuan yang diberikan harus proporsional.

(Soal-2d) Dengan membangun komunikasi yang efektif dan transparansi maka, harapan-harapan untuk
kemajuan didunia pendidikan akan tercapai. Tak dapat kita pungkiri untuk menjalankan sebuah
komitmen memang dibutuhkan kesadaran semua pihak yang telah menyepakati sebuah komitmen. Hal
ini merupakan salah satu contoh kecil dalam penerapan latihan-latihan nilai karakter, baik yang
ditanamkankan oleh guru, kepala sekolah dan orang tua didalam menjalankan komitmen yang telah
disepakati. Situasi seperti ini juga dapat dijadikan tauladan bagi peserta didik untuk penguatan nilai-nilai
karakter yang diharapkan nantinya.

(Soal-3a) Permasalah yang saya rasakan adalah pemberian pembelajaran di masa pandemi covid 2019,
dimana setiap guru dituntut untuk bisa memberikan pembelajaran kepada muridnya dengan segala
upaya dan harus dngan trik yang jitu agar setiap murid bisa mengikuti pembelajaran yang diberikan.
Apalagi di daerah tempat saya bertugas jaringan internet belum ada sehingga untuk menjalin
komunikasi dengan murid mengalami hambatan. Disinilah hambatan yang paling terasa bagi kami yang
bertugas didaerah yang belum ada jaringan internet, sehingga pemberian tugas harus dilakukan hanya
dengan cara manual saja.

(soal-3b) Dalam situasi dan kondisi seperti ini saya bersama rekan guru yang lain harus bekerja keras
untuk menghadirkan dan membimbing siswa dalam menghadapi pembelajaran. Upaya yang dapat kami
lakukan dengan pemberian tugas secara manual saja, namun keberadaan siswa harus kami pantau
sampai ke rumah-rumah siswa (door to door). Apalagi jarak antara rumah siswa yang satu berjauhan
dengan rumah siswa yanga lainnya. Kendala dari segala sesuatu yang dilakukan pasti memiliki tantangan
sendiri. Tantangan tersebut pastilah beragam, mulai dari peserta didik, dorongan orangtua, fasilitas yang
tidak mencukupi dalam menunjang pembelajaran, dan ini juga merupakan tantangan yang saya rasakan
dalam melaksanakan pembelajaran. Sehingga saya harus menemukan cara jitu dalam menghadapi
tantangan tersebut. Dalam menghadapi tantangan tersebut tentu dibutuhkan strategi yang tepat dalam
mencari penyelesaian masalahnya. Strategi pembelajaran adalah suatu usaha menggunakan strategi
yang sistematis yang dilakukan secara efektif untuk mendapatkan suatu prestasi dan juga keberhasilan
dalam kegiatan pembelajaran.

(Soal-3c) Untuk menjalan sebuah strategi pasti banyak pertimbangan-pertimbangan yang perlu
diperhatikan, Sebagaimana dengan permasalahan yang saya sebutkan diatas dapat terlaksana dengan
baik. Untuk menentukan strategi dalam menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan
menyenangkan maka saya perlu mempertimbangkan beberapa hal diantaranya :

1. Minat dan cara belajar peserta didik.

2. Dorongan dan dukungan orang tua peserta didik.

3. Media dan alat pendukung pembelajaran.

4. Kesiapan saya selaku guru dalam menguasai materi pembelajaran.

5. Sarana dan prasarana pendukung.

6. Sokongan dan dukungan dari kepala sekolah sebagai pucuk pimpinan.

7. Hal lain yang dirasa perlu untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif.

Dalam melakukan pembelajaran yang bersifat luring (luar jaringan) ini, ada perlu bebrapa hal yang
menjadi perhatian :

a. Situasi dan kondisi peserta didik.

memastikan peserta didik tetap dirumah dan siap menerima pembelajaran.

b. Menjalin komunikasi dan bekerjasama yang baik dengan orang tua peserta didik.

c. pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.

d. waktu dan tempat yang layak untuk belajar.

e. Adanya umpan balik dari pembelajaran yang telah dilakukan, baik dari peserta didik, orang tua,
maupun kepala sekolah.

f. Evaluasi pembelajaran.

Dengan adanya evaluasi dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dikerjakan peserta didik serta
adanya refleksi diri. maka saya dapat membaca sejauh mana kemampuan peserta didik dalam
memahami materi yang telah dilalui.
(Soal-3d) Dalam suatu permasalahan memang dibutuhkan sebuah keputusan untuk bertindak.
Sebagaimana saya utarakan sebelumnya dengan beberapa atas pertimbangan yang ada, saya lebih
mendengarkan keluhan, cerita, harapan yang diinginkan oleh peserta didik saya. Kemudian kami
mencoba berdiskusi, saya berusaha memberikan pandangan kepada peserta didik, dan ada juga
beberapa hal yang saya diskusikan dengan kepala sekolah. Untuk pembelajaran dikelas saya mengambil
keputusan agar sebisa mungkin menghadirkan pembelajatan dengan menggunakan media pembelajaran
dan untuk pembelajaran luring (luar jaringan) saya mengutamakan kondisi peserta didik terlebih dahulu
serta kesiapan peserta didik dalam menerima atau mengikuti pembelajaran yang akan diberikan.

(Soal-4a) Dengan banyaknya mengikuti diklat dan bimbingan teknis pasti akan berdampak pada arah
yang lebih baik lagi. Pada tanggal 17 November 2019 s.d. 25 Desember 2019 saya mengikuti pelatihan
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) yang diselenggarakan oleh KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAPENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN, pada saat
mengikuti pelatihan banyak hal baru yang saya dapatkan mulai dari penulisan perangkat pembelajaran
( RPP, Bahan ajar, Media Pembelajaran, lembar evaluasi dan LKPD), yang mana sebelumnya saya hanya
copy paste dari internet saja, namun setelah mengikuti platihan (diklat) ini saya memahami bagaimana
cara membuatan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sekolah kita, yang sesuai dengan
kondisi peserta didik kita, tanpa memaksa. Selain itu pada Kelompok Kerja Guru (KKG) juga tak kalah
banyak pengalaman-pengalaman dan ilmu-ilmu baru terupdate yang saya dapatkan, seperti literasi,
penguatan pendidikan karakter (PPK) dan Merdeka Belajar yang mana sangat dibutuhkan saat ini.

(Soal-4b) Setiap pekerjaan yang kita kerjakan sudah pasti belum sempurna, akan ada masukan-
masukan yang membangun untuk memperbaiki demi kesempurnaan yang kita harapkan. Semua
masukan dan umpan balik baik untuk penulisan perangkat pembelajaran ( RPP, Bahan ajar, Media
Pembelajaran, lembar evaluasi dan LKPD) saya terima dengan baik. Pribadi yang baik adalah pribadi yang
jujur dan terbuka dengan kritik, saran dan masukan dari orang lain. Untuk itu saya berusaha mencoba
untuk menjadi pribadi yang baik tersebut. Selama mengikuti kegiatan maupun pelatihan yang telah saya
uraikan sebelumnya. Saya merasa senang dan bangga mendapatkan masukan dan umpan balik dari
orang lain. Saya menyadari bahwa masukan dan umpan balik yang saya terima akan berdampak positif
bagi diri saya pribadi. Saya meyakini bahwa masukan dan umpan balik yang diberikan orang lain kepada
saya adalah bagian dari upaya peningkatan kapasitas diri dan profesionalisme saya sebagai guru. Untuk
itu sekali lagi pribadi saya selaku seorang pendidik menerima dengan baik segala bentuk masukan dan
kritikan demi terwujudnya pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik saya.

(Soal-4c) Pengembangan diri adalah segala kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan identitas
diri, serta pengembangan bakat dan potensi seseorang. Adapun kegiatan serta tujuan pengembangan
diri mencakup meningkatkan kesadaran dan pengetahuan diri serta mempelajari atau meningkatkan
keterampilan.Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri saya,
ada beberapa hal yang mendukung proses mengembangan diri yang saya lakukan di saat ini
diantaranya:

1. Memanfaatkan perkembangan teknologi.

2. Mencari referensi yang dapat mendukung perubahan-perubahan yang lebih baik.

3. Memanfaat kan buku-buku perpustakaan sebagai acuan untuk perubahan menjadi lebih baik.

4. Bertukar pikiran melalui diskusi kelompok dalam forum Kelompok Kerja Guru (KKG).

5. Berbagi praktik baik dengan rekan-rekan guru.

Disamping uraian diatas Hal-hal yang Bisa Dilakukan untuk Pengembangan Diri Selama Pandemi adalah :

a. Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangan Diri.

b. Terbuka Terhadap Kritik dan Saran.

c. Tidak Takut Mencoba Hal Baru.

d. Tetap Menerapkan Kebiasaan Baik.

e. Perlu diingat, kita Tidak Sendiri, ada teman untuk berbagi.

f. Banyak Hal yang Bisa Dipelajari.

(Soal-4d) Pemanfaatan masukan dan umpan balik serta hal-hal lain yang luar biasa sangat mendukung
pengembangan diri dan proses belajar dikelas. Proses mengajar di kelas menjadi mudah dilakukan dan
terasa lebih bermakna dan menyenangkan. Dampaknya akan berpengaruh terhadap semangat mengajar
serta kecintaan terhadap pekerjaan semakin tinggi dan kualitas pekerjaan semakin baik karena didukung
oleh perkembangan teknologi yang ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil proses
pembelajaran akan mempengaruhi kualitas pekerjaan yang saya lakukan. Kemampuan mengelola
pembelajaran dengan hasil yang baik dapat diciptakan citra pekerjaan yang semakin baik pula. Hasil
proses pembelajaran yang baik juga mampu meningkatkan motivasi belajar dan prestasi peserta didik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil proses belajar mengajar sangat mempengaruhi kualitas
cara mengajar kita, terlihat nantinya pada nilai akhir peserta didik, serta penerapan dari hasil belajar
peserta didik didalam lingkungan tempat tinggal mereka.

(Soal-5a) Sebagai Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) sudah menjadi tugas pokok dalam memotivasi
teman-teman guru yang lainnya setidaknya didalam gugus yang kita wadahi. Peserta Kelompok Kerja
Guru terus diberikan informasi dan kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, de ngan menghadirkan Narasumber-narasumber yang telah melalui pelatihan sebagai
pemateri pada Kelompak Kerja kami. disinilah pemateri dapat memberikan hal-hal baru baik tentang
ilmu maupun praktik baik dalam pembelajaran. Pelaksanaan KKG kami laksanakan sebanyak minimal 8
kali pertemuan di setiap tahunnya dengan cakupan pola 32 jam.
(Soal-5b) Dikelompok kerja kami yang menjadi pokok pengembangan adalah cara meningkatkan hasil
belajar peserta didik. Melalui Kelompok Kerja Guru (KKG), rekan-rekan guru dapat saling bertukar
informasi dan berbagi praktik baik dalam praktik pembelajaran dikelas. untuk itu dibangunlah
kesepakatan didalam forum untuk transparansi dalam menemukan solusi dari permasalahan-
permasalahan yang terjadi dikelas masing-masing demi terwujudnya hasil belajar peserta didik kearah
yang lebih baik. Setiap guru saling memberikan informasi kepada guru yang lainnya mengenai masalah
yang terjadi didalam kelasnya, kemudian secara bersama-sama pula menemukan dan mencari guna
menemukan solusi untuk permasalahan tersebut. Dengan saling berbagi seperti ini maka setiap
permasalahan yang ada pasti akan bisa diselesaikan dengan baik. Dengan demikian diharapkan setiap
guru yang berada digugus kami kedepannya dapat menghadirkan pembelajaran bermakna dan
menyenangkan bagi peserta didiknya dan dengan hasil belajar yang memuaskan nantinya.

(Soal-5c) Dalam melakukan sebuah perubahan, akan ada banyak kendala dan hambatan yang akan kita
hadapi dan jumpai. Kita contohkan saja porsi saya sebagai Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG,) saya selalu
beroordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengahadirkan narsumber yang
kompeten dibidangnya agar dapat memberikan materinya sesuai kebutuhan guru-guru di gugus kami.
Yang tak kalah penting terlebih dahulu selalu bermusyawarah dengan anggota Kelompok Kerja Guru
(KKG) tentang materi yang akan dihadirkan pada saat kegiatan KKG nantinya. Namun, kendala yang saya
rasakan saat mengundang narasumber adalah ketidak sempatan narasumber untuk menghadiri
undangan kelompok KKG kami karena ada sesuatu dan lain hal. Sebagai ketua KKG saya harus berusaha
untuk mencari pengganti narasumber dengan materi yang lain pula. Hal ini dilakukan agar anggota KKG
tidak kecewa dan tetap bersemangat karna tidak datangnya narasumber yang diharapkan. Begitu juga
perubahan yang kita lakukan dalam pembelajaran, akan ada banyak kendala dan hambatan yang akan
kita hadapi dan jumpai. Kita contohkan lagi saat kita memberikan dukungan kepada peserta didik kita
untuk melakukan perubahan dalam cara belajar, dengan belajar melalui lingkungan sekolah, tentu
peserta didik tersebut kita ajak belajar di luar ruangan, dan hal ini akan terkesan peserta didik bermain -
main oleh masyarakat yang melihat hal tersebut. karena mereka masih beranggapan bahwa belajar itu
selalu di dalam kelas. Dari kesemua permasalahan yang telah saya uraikan di atas maka sebagai
kesimpulannya apapun permasalahan yang ada maka solusinya adalah melalui pendekatan dan
musyawarah , maka dengan melakukan pendekatan dan musyawarah, segala bentuk permasalahan akan
teratasi.

(Soal-5d) Dengan segala daya dan upaya yang telah kami lakukan baik untuk pembelajaran peserta
didik maupun untuk para rekan guru di gugus dengan harapan semua pihak dapat mendukung tujuan
baik demi terwujudnya pendidikan yang lebih baik di masa mendatang. melalui pendekatan-pendekatan
dan komunikasi yang baik pula maka segala bentuk dari program-program yang kami ajukan dan kami
laksanakan mendapat dukungan dari orang tua, komite, rekan-rekan guru, kepala sekolah, ketua gugus,
dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai