Anda di halaman 1dari 7

MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI

BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA


KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA
GAMBAR DAN POWER POINT.

NAMA : SAMEL PAMASSANGAN


NOMOR UKG 201501294120
SEKOLAH : SMP NEGERI 1 KAIMANA
MENINGKATAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR
BAHASA INGGRIS PADA KETERAMPILAN BERBICARA
MELALUI MEDIA GAMBAR DAN POWER POINT.
OLEH
SAMEL PAMASSANGAN

1. SITUASI

A. Latar Belakang
Bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat penting karena bahasa inggris
merupakan bahasa komunikasi internasional. Karena pentingnya maka Bahasa
Inggris menjadi salah satu mata pelajaran dalam kurikulum nasional dalam dunia
Pendidikan di Indonesia, yang perlu diketahui oleh peserta didik namun kenyataanya
banyak peserta didik tidak punya minat dan motifasi dalam belajar karena menurut
mereka pelajaran Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang susah di pahami karena
dari penulisan dan cara membacanya berbeda.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah pada LK. 1.1 tentang “Rendahnya minat
dan motivasi peserta didik dalam belajar Bahasa Inggris”inilah yang menjadi latar
belakang masalah. Setelah melalui beberapa tahapan yakni melalui literasi dari
beberapa sumber kajian literatur dan tahapan wawancara terhadap kepala sekolah,
guru, teman sejawat dan siswa maka yang ditemukan beberapa penyebab rendahnya
minat dan motivasi peserta didik dalam belajar Bahasa Inggris . Adapun yang
menyebabkan rendahnya minat dan motivasi peserta didik dalam belajar Bahasa
Inggris adalah:
1. Pengaruh internal dan eksternal peserta didik.
2. Peserta didik kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, cenderung
banyak bermain pada saat kegiatan belajar mengajar.
3. Cara mengajar guru yang kurang menarik.
4. Guru tidak menggunakan media pembelajaran.
5. Guru terkesan mengajar monoton dan tidak menggunakan media pembelajran
inovatif.
6. Kuramgnya pemahaman tentang pentingnya belajar bahasa Inggri bagi peserta
didik.
7. Peserta didik tidak fokus dan tidak semangat saat proses pembelajaran.
B. Pentingnya praktik dibagikan.
Dalam pembelajaran ini saya menggunakan strategi penggunaan model
Pembelajaran Project-Based Learning (PJBL) dalam praktik pembelajaran karena
PJBL cocok dengan materi ajar yang saya ajarkan yakni materi ajar Prcedure Text.
Oleh karena itu Project-Based Learning penting dibagikan karena dengan model
pembelajaran ini peserta didik dapat mengeksplor kemampuan mereka baik dalam
berdiskusi, berpikir kritis, juga mereka mampu menyampaikan ide-ide mereka dalam
diskusi dan peserta didik juga belajar tampil percaya diri menyampaikan hasil diskusi
mereka didepan kelas. Melalui model pembelajaran ini pembelajaran berpusat pada
peserta didik sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.

C. Peran Dan Tanggung Jawab Dalam Praktik


Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai fasilitator dalam
pelaksanaan pembelajaran sehingga saya harus menyipakan segala sesuatu yang
diperlukan dan harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi
yang akan saya ajarkan sehingga tercapai tujuan pembelajaran sesuai yang diharapkan
serta menerapkan pembelajaran berbasis (student oriented) bukan lagi berpusat pada
guru (teacher center). Oleh karena itu sebagai guru saya dituntut untuk mampu
memberikan pembelajaran yang baik kepada peserta didik dengan model
pembelajaran dan media pembelajaran yang berfariatif sehingga strategi pembelajaran
tidak monoton. Dengan strategi pembelajaran yang baik, penggunaan metode
pembelajaran dan media pembelajaran yang menarik peserta didik tidak merasa bosan
saat pembelajaran, mereka akan termotivasi dalam pembelajaran dan dengan
demikian hasil yang dicapai juga akan baik.

2. Tantangan
A. Tantangan Untuk Mencapai Tujuan
Dalam melaksanakan praktik pembelajaran sebagai seorang guru sering di
perhadapkan dengan berbagai tantangan atau kesulitan terutama saat melakukan
persiapan sebelum mengajar.
Tantangan yang saya hadapi untuk mencapai tujuan adalah:
1. Tantangan dalam menentukan model pembelajaran yang akan saya gunakan.
2. Tantangan dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Tantangan dalam membuat media pembelajaran.
4. Kurangnya fasilitas di sekolah sebagai sarana pendukung dalam pembelajaran
5. Terbatasnya waktu untuk mempersiapkan rancangan model pembelajaran
inovatif .
6. Pada saat pelaksanaan pembelajaran banyak mengalami kendala, seperti infokus
yang tidak berfungsi optimal sehingga harus berusaha mencari infokus yang
berfungsi baik, beberapa fasilitas jaringan listrik yang bermasalah, keterbatasan
sarana pendukung inilah yang menjadi salah satu tantangan dalam pembelajaran.

B. Yang Terlibat Dalam Praktik


Dalam praktik pembelajaran ini saya tidak berjalan sendiri akan tetapi ada pihak
lain yang selalu mendukung saya dalam menyelesaikan praktik ini. Mereka selalu siap
membantu ketika saya memerlukan bantuan mereka , dengan tulus dan iklas mereka
membantu saya mulai dari mempersiapkan sarana prasarana yang diperlukan sampai
sampai pelaksanaan praktik pembelajaran.

Ada pun yang terlibat dalam dalam praktik pembelajaran saya adalah:
a. Peserta didik kelas IX B SMP Negeri 1 Kaimana
b. Kepala Sekolah
c. Rekan-rekan guru SMP Negeri 1 Kaimana
d. Dosen pembimbing, dan guru pamong.
Berkat dukungan dari mereka sehingga saya bisa menyelesaikan praktik
pembelajaran ini.

3. Aksi
A. Langkah-Langkah Yang Di Lakukan Untuk Menghadapi Tantangan
Dalam melaksanakan praktik pembelajaran ini sering muncul berbagai
tantangan baik dari peserta didik maupun dari guru sendiri. Contoh tantangan dari
peserta didik misalnya peserta didik tidak semangat dan tidak tertib pada saat
pembelajarancara sehingga suasana kelas tidak kondusif. Sedangkan dari guru sendiri
misalnya guru kurang persiapan dalam mengajar, guru tidak kreatif dalam merancang
dan menggunakan media pembelajaran sehinggah guru mengajar monoton dan
pembelajaran berpusat pada guru (teacher center).

Ada pun langkah-langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan kepada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan dan menjelaskan dampak positif dan model pembelajaran
yang akan digunakan.
2. Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan materi ajar yang akan diajarkan.
3. Menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar yang akan
diajarkan dalam hal ini saya menggunakan media gambar dan power point.
4. Memilih model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan materi ajar.
5. Menyiapkan semua komponen terkait alat yang diperlukan seperti leptop,
infokus, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

4. Refleksi Hasil dan Dampak


Dampak dari aksi langkah-langkah yang saya lakukan adalah hasilnya efektif
karena dapat terlihat dari adanya peningkatan hasil belajar peserta didik melalui model
pembelajaran PJBL yang di padukan dengan penerapan model pembelajaran berbasis
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). TPACK merupakan salah
satu model pembelajaran yang sangat relevan dalam masa pembelajaran daring namun
dalam pembelajaran luring TPACK juga sangat relevan dalam melaksanakan
pembelajaran di sekolah. Dengan menggunakan model pembelajaran TPACK
menimbulkan dampak positif bagi peserta didik yakni peserta didik lebih bersemangat
dan tidak mearasa bosan dalam pembelajaran terlihat dari keaktifan peserta didik
dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Peserta didik dibagi kedalam
beberapa kelompok dan secara berkelompok mengerjakan soal yang diberikan oleh
guru. Dari hasil kerja kelompok, mereka presentasikan didepan kelas.
Respon terhadap strategi yang di terapkan mendapat respon baik dari peserta
didik maupun rekan-rekan guru. Bahkan guru-guru juga tertarik dan berencana untuk
menggunakan strategi pembelajaran yang berbasis TPACK, sehingga pembelajaran
lebih menarik dan peserta didik lebih termotivasi dalam belajar.
Dengan model pembelajaran PJBL peserta didik termotivasi terlihat dari keaktifan
peserta didik saat pembelajaran meningkat dibandingkan sebelum menggunakan
model PJBL. Secara berkesinambungan minat dan motivasi belajar peserta didik
meningkat maka hasil belajar peserta didik juga meningkat.

Dari pencapaian yang diperoleh peserta didik menunjukkan bahwa


Penggunaan media pembelajaran Gambar dan Power Point dan penggunaan model
pembelajaran berbasis TPACK dan model pembelajaran PJBL merupakan factor
keberhasilan dalam praktik pembelajaran ini.
BIODATA

Nama Lengkap : Samel Pamassangan, S.Pd


Tempt/ Tanggal Lahir : Buntu Lobo, 23 Oktober 1978
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Kaimana Propinsi Papua Barat
Sekolah Asal : SMP Negeri 1 Kaimana
No. Telpon 082199920187
e-mail : pamassangansamel@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai