Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN BEST PRACTICE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV


PADA SD NEGERI 1 BETUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA MATERI KPK DAN FPB

NAMA PENYUSUN : SARIFINNUR, S..Pd


NO UKG : 201500137084

PENDIDIKAN PROFESI GURU


DALAM JABATAN KATEGORI III
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2024
PENDAHULUAN
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa pada awal semester, saya mengajar kelas IV
yang terdiri dari 14 siswa dengan tingkat pemahaman yang beragam. Beberapa siswa
menghadapi kesulitan memahami materi pelajaran matematika KPK san FPB, dan perhatian
kelas cenderung bervariasi adalah:

a. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran (pembelajaran masih
berpusat pada guru).
b. Guru tidak menggunakan media yang menarik dalam menjelaskan materi.
c. Siswa merasa kebingungan dan kurang fokus dalam menjawab persoalan yang diberikan.
d. Siswa terlihat lesu dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Hal ini sangat penting untuk dibagikan karena berdasarkan pengalaman yang dijumpai
ternyata juga banyak dialami oleh rekan guru yang lain. Sehingga perlu diadakan sebuah
perubahan yang dapat mengarahkan aktivitas siswa yang dapat mendukung peningkatan
kemampuan siswa ke arah yang lebih baik. Dengan begitu hasil belajar siswa akan dapat
meningkat. Hal tersebut tentunya menjadi motivasi bagi diri saya sendiri agar terus berusaha
dalam memperbaiki proses pembelajaran yang selama ini dilakukan dan meningkatkan hasil
belajar siswa di sekolah khususnya pada siswa kelas IV.

PEMBAHASAN
Menggunakan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi
dan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga digunakanlah
model Pembelajaran problem based learning / Pembelajaran Berbasis Problem ( PBL )
dengan berbantuan media Video Pembelajaran. Saya bertanggung jawab untuk melaksanakan
hal tersebut sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan lebih maksimal.
Tantangan utama adalah bagaimana mengatasi ketidaksetaraan pemahaman siswa dan
menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang partisipasi aktif dari semua siswa.
Selain itu, perlu menemukan cara untuk memotivasi siswa yang kurang termotivasi.

Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:

a. Masih ada siswa yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi. Terlihat hanya siswa tertentu
saja yang lebih dominan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
b. Masih terdapat siswa yang kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
c. Hal tersebut juga terlihat dari suara siswa yang terdengar kurang jelas dan keras ketika
berbicara.
d. Dalam menyelesaikan LKPD yang diberikan masih membutuhkan waktu yang cukup
lama.
e. Terdapat beberapa siswa yang kurang fokus dalam mengikuti proses pembelajaran.

Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah guru, siswa, rekan sejawat yang membantu dalam
proses perekaman dan pengaturan ruang kelas, kepala sekolah.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam menghadapi tantangan yaitu:

a. Saya memulai dengan mengevaluasi tingkat pemahaman setiap


siswa melalui ujian formatif dan interaksi kelas.
b. Menerapkan berbagai strategi pengajaran, seperti penggunaan media pembelajaran visual,
diskusi kelompok, untuk menyamakan pemahaman.
c. Menyediakan waktu tambahan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan.
Mengadakan pertemuan individu dengan siswa yang kurang termotivasi untuk memahami
faktor-faktor yang memengaruhi keterlibatan mereka dalam pembelajaran.

Berkaitan dengan bahan ajar dan media, aya menggunakan bahan ajar berupa RPP per
pertemuan, LKPD (lembar kerja peserta didik) dan Untuk lebih meningkatkan pemahaman
siswa, saya juga menggunakan video pembelajaran yang ditayangkan menggunakan LCD
proyektor serta memberikan kesan santai pada siswa dengan menerapkan permainan
pembelajaran berbasis proyek. Dengan melakukan hal tersebut, proses pembelajaran menjadi
terkolaborasi dalam penggunaan TPACK. Dengan hal tersebut siswa dapat belajar secara
audio visual dan berperan langsung dalam proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga
siswa bisa lebih mudah dalam memahami materi dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berkaitan dengan sumber daya


Sumber daya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini yaitu buku siswa, buku guru, laptop,
speaker, LCD, video pembelajaran online ataupun offline dan koneksi internet.
Dalam pemilihan model pembelajaran Problem based learning / Pembelajaran Berbasis
Problem ( PBL ) mampu membuat siswa berfikir lebih kritis dan menghubungkan materi
yang disampaikan kedalam kehidupan sehari-hari yang dialami siswa. Sehingga siswa belajar
akan terasa lebih dekat dengan apa yang ada disekitarnya dan yang dialaminya.
Dengan hal tersebut dapat membuat siswa menjadi lebih mudah untuk memahami apa
yang disampaikan. Dengan menggunakan model ini juga dapat membuat siswa menjadi lebih
terlibat aktif dalam pembelajaran yang berisi kegiatan belajar dalam kelompok, diskusi, tanya
jawab dan mempresentasikan hasil karyanya.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam metode ini antara lain:

a. Penguasaan guru terhadap materi pembelajaran.


b. Penguasaan guru terhadap langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun.
c. Koneksi internet yang stabil.
d. Pemilihan model dan media yang digunakan.
e. Dukungan dari berbagai pihak.
f. Kesehatan dari guru dan siswa.

KESIMPULAN
Tentunya dengan memilih dan melakukan hal-hal tersebut dapat meningkatkan hasil
belajar siswa karena hal-hal seperti yang sudah dijelaskan diatas. Yang dibuktikan dengan
nilai yang diperoleh siswa rata-rata diatas 70 dan itu sudah melebihi KKM yang ada di
sekolah. Dengan rincian 89% siswa kelas IV mendapatkan nilai diatas KKM dengan jumlah
siswa sebanyak 12 siswa dan yang dibawah KKM terdapat 11% dengan jumlah 2 siswa.
Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah siswa merasa senang. Hal tersebut
dapat terlihat ketika refleksi pada kegiatan penutup. Siswa terlihat bersemangat. Bahkan
ketika diluar pembelajaran terdapat siswa yang menanyakan kapan akan belajar dengan cara
yang seperti itu kembali. Itu menandakan siswa sudah tidak sabar dan ingin melakukan
kegiatan yang membuat meraka merasa tertarik dan senang.
Respon dari rekan sejawat adalah mereka termotivasi untuk mencoba melakukan kegiatan
seperti itu, hal tersebut terbukti dengan adanya rekan yang ingin diajarkan dalam
menggunakan berbagai pembelajaran berbasis teknologi bahkan ada rekan yang sampai
meminta file video yang saya buat (dalam kegiatan aksi yang lain) agar diterapkan dalam
kelasnya karena dianggap menarik dan cocok juga jika diterapkan.
Pembelajaran yang bisa diambil dari kegiatan yang sudah dilakukan antara lain:
a. Mendapat berbagai pengalaman dan pengetahuan baru.
b. Guru bisa menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi.
c. Guru menjadi mau untuk mengeksplorasi berbagai fitur permainan edukasi, aplikasi-
aplikasi yang dapat membantu dalam mendesain perangkat pembelajaran agar lebih
menarik, dan media yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih
beragam.
d. Guru menjadi bisa mengikuti perkembangan jaman.
e. Guru menjadi lebih terampil dalam menyusun perangkat pembelajaran.
f. Guru bisa menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan perangkat yang akan
digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Mardiah Kalsum. "Penggunaan metode pembelajaran dalam peningkatan hasil


belajar siswa." STUDIA DIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan 11.01 (2017): 9-16.
https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/studiadidaktika/article/view/515

Gunawan, Gunawan, Lilik Kustiani, and Lilik Sri Hariani. "Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa." Jurnal Penelitian Dan Pendidikan IPS 12.1 (2018): 14-
22.
https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI/article/view/4840

Farihatun, Siti Mega, and Rusdarti Rusdarti. "Keefektifan pembelajaran project based
learning (PJBL) terhadap peningkatan kreativitas dan hasil belajar." Economic Education
Analysis Journal 8.2 (2019): 635-651.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/31499

Kristiyanto, Dedi. "Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar matematika
dengan model Project Based Learning (PJBL)." Mimbar Ilmu 25.1 (2020): 1-10.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MI/article/view/24468

Anda mungkin juga menyukai