Anda di halaman 1dari 4

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR FISIKA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN


PEMANFAATAN MEDIA INTERAKTIF DI SMAS MATHLA’UL
ANWAR MENES

LAPORAN STUDI KASUS


Diajukan Guna Memenuhi Uji Kompetensi Mahasiswa
Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG)

Disusun Oleh :
Nama : Miftakhul Qurrotul Uyun, S.Pd
UKG : 201699677010
Prodi : Pendidikan Fisika
Bidang Studi : Fisika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2024
A. Deskripsi Studi Kasus

Saat saya mengajar di kelas X SMAS Mathla’ul Anwar Menes, saya


menemukan beberapa permasalahan, diantaranya kurangnya pendidik dalam
menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan menarik, kurangnya
pemanfaatan media digital atau media konkrit pada saat menyampaikan
materi, dan keaktifan peserta didik dan hasil belajar peserta didik yang
kurang maksimal ketika pembelajaran berlangsung. Suatu hari, saya
mengajar mata pelajaran fisika, tentang materi pengukuran.
Setelah saya memberikan tugas kepada peserta didik, saya mendapati
sebagian besar peserta didik menghadapi kesulitan dalam pemecahan
masalah fisika, khususnya dalam mengukur sebuah benda.
Sebagai seorang guru, saya bertanggung jawab dalam membantu peserta
didik memahami pelajaran dengan baik. Materi pengukuran sangat penting
untuk dipahami karena peserta didik akan menggunakannya untuk berbagai
keperluan, dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan permasalahan
tersebut, saya memutuskan untuk Menyusun laporan study kasus untuk
menganalisis kasus pembelajaran yang terjadi.

B. Analisis Situasi

Situasi yang terjadi pada saat saya menyusun rencana pembelajaran.


Pertama saya merancang materi dengan terlebih dahulu saya membuka
peraturan tentang Capaian Pembelajaran sesuai fase, lalu saya turunkan
menjadi Tujuan Pembelajaran, Saya juga berdiskusi dengan rekan guru
tentang materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Mungkin bisa jadi
dasar saya merancang pembelajaran.
Setelah Tujuan Pembelajaran saya rumuskan dan tetapkan, saya
menyusun indikator untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran.
Berdasarkan itu saya buat instrument berupa LKPD yang dilakukan dalam
kelompok.
Saya berdiskusi dengan teman guru. Saya bertanya banyak tentang
ketercapaian materi prasyarat yang bisa saya jadikan cuan dalam menyusun
instrument. Saya juga meminta pendapat beliau tentang LKPD yang saya
susun.
Peran saya disini sebagai pendidik untuk mengatasi permasalahan bahwa
pendidik kurang memanfaatkan fasilitasi media digital ataupun media
konkrit saat mengajar. Untuk itu saya mencoba menggunakan model
pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dan terlibat langsung
sehingga pembelajaran berpusat pada peserta didik. Begitupun dengan media
konkrit sangat membantu ketika proses pembelajaran. Peserta didik lebih
aktif belajar dan terlibat langsung dan menjadikan pembelajaran lebih
bermakna sehingga menimbulkan keingintahuan peserta didik dalam belajar
memecahkan masalah dan berdiskusi kelompok.
Adapun yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi yang dilakukan
diantaranya adalah saya sendiri sebagai pendidik yang merancang dan
melaksanakan pembelajaran. Ibu Dosen dan Guru Pamong yang
memberikan arahan untuk rancangan pembelajaran di setiap tahapan. Rekan
sejawat yang membantu pada saat merancang dan perbaikan dalam proses
pembelajaran dan evaluasi dan peserta didik yang menjadi target sasaran
penilaian.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam merancang dan
mengevaluasi pembelajaran diantaranya ialah yang pertama peserta didik
masih ada yang terlihat kurang aktif ketika proses pembelajaran
berlangsung, masih banyak peserta didik yang belum memahami konsep
dasar fisika, keterbatasan waktu pembelajaran, sehingga ada beberapa
tahapan yang belum dilaksanakan.

C. Alternatif Solusi

Alternatif solusi yang bisa dilakukan adalah pemilihan sebagai berikut :


1. Media yang digunakan adalah media konkret atau benda-benda nyata yang
ada di lingkungan kelas dan audio visual berupa video pembelajaran yang
berkaitan dengan materi pembelajaran yang disajikan dengan google slide
juga dengan gambar yang menarik perhatian dan rasa ingin tahu peserta
didik. Perhatian peserta didik lebih terpusat pada pembelajaran. Proses
pengambilan video pembelajaran bersumber dari video YouTube yang
disesuaikan dengan materi pembelajaran dan juga beberapa gambar yang
relevan. Selanjutnya, sumber daya yang diperlukan untuk mendapatkan
media pembelajaran inovatif ini yaitu buku Fisika SMA Kurikulum
merdeka, jaringan internet, laptop, printer, dan canva.
2. Strategi yang dilakukan dalam pemilihan model pembelajaran inovatif
dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi
pembelajaran. Adapun model pembelajaran yang dipilih yaitu Model
Problem Based Learning (PBL). Pada model pembelajaran ini terdapat
langkah-langkah pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta didik
terhadap pembelajaran serta meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik,
karena model ini berorientasi pada masalah dihubungkan dengan materi
pelajaran yang akan dipelajari peserta didik dengan kehidupan nyata yang
di rasakan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-
langkah pembelajaran PBL :
a. Mengorientasi peserta didik terhadap masalah.
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
c. Membimbing penyelidikan individu atau kelompok.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
3. Strategi yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik yaitu dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik dengan mengembangkan Modul Ajar dan LKPD yang berpusat pada
peserta didik terkait dengan Capaian Pembelajaran, Indikator, dan Tujuan
Pembelajaran yang akan dicapai
4. Materi yang akan di gunakan untuk menyelesaikan tantangan ini adalah
tentang pengukuran.

D. Evaluasi

Hasil dan dampak dari langkah nyata yang telah saya lakukan adalah
secara garis besar berjalan dengan lancar saat proses pembelajaran.peserta
didik sangat antusias, karna mereka langsung menentukan pengukuran pada
benda yang ada di hadapan mereka. Adapun kendala teknis dapat teratasi
pada saat pembelajaran berlangsung. Pada pembelajaran banyak aktivitas
yang membuat peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajarannya.
Pendidik juga mendapatkan pengetahuan bahwa Penerapan TPACK dan
penggunaan media konkrit yang tepat sangat membantu terhadap materi
pembelajaran sehingga keaktifan dan hasil belajar peserta didik meningkat
terlihat dari antusias peserta didik ketika proses pembelajaran dan hasil
evalusi yang mendapatkan nilai diatas KKM dan pemberian reward
menambah semangat mereka terlihat ketika refleksi pembelajaran sangat
menyenangkan
Peningkatan yang paling menonjol dari berbagai media yang saya
terapkan adalah media konkrit. Peserta didik terlihat sangat antusias
menyeleseaikan tugas kelompoknya, yaitu mengukur langsung pada
benda yang ada di sekitar mereka. Terlihat ketika refleksi peserta didik
ingin belajar seperti yang sudah dilakukan pada mata pelajaran yang lain.
Sehingga keaktifan dan hasil belajar peserta didik meningkat di atas KKM.

Anda mungkin juga menyukai