Anda di halaman 1dari 3

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PROSES

PENCERNAAN MEKANIK DAN KIMIAWI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN


PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Oleh : Gina Apriandiani

Minat belajar penting dalam proses pembelajaran karena tanpa adanya minat Peserta
didik maka pembelajaran tidak dapat diterima oleh Peserta didik itu sendiri. Tidak ada minat
dari seseorang Peserta didik atau anak terhadap pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Ada
tidaknya minat terhadap sesuatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran,
lengkap tidaknya catatan, memperhatikan pelajaran atau tidak. Minat dalam sebuah
pembelajaran pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin dekat hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang
ada di luar diri semakin besar minatnya. (Ratnasari ; 2013).
Pada saat pengamatan di kelas yang saya amati adalah Peserta didik dan guru. Dalam
proses pembelajaran tentunya terdapat permasalahan yang dihadapi guru dikelas, misalnya
Peserta didik tidak berani bertanya, Peserta didik malas menulis apa yang sudah disampaikan
oleh guru di depan kelas, Peserta didik asyik bercerita dengan teman sebangkunya saat guru
menerangkan materi pelajaran, Peserta didik tidak berani mengemukakan pendapatnya saat di
kelas, dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan di kelas
Berdasarkan data wawancara BK dan wali kelas sebagian besar peserta didik di SMPN 1
Tambakdahan orang tuanya bekerja diluar negeri sehingga mereka harus tinggal bersama
kakek-nenek atau kerabatnya yang menyebabkan kurangnya perhatian dan pengawasan
terhadap peserta didik tersebut serta menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada pihak
sekolah.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah :
1. Faktor yang mempengaruhi permasalahan dalam proses pembelajaran tersebut yaitu
dari diri sendiri, yang mana diri sendiri ini sangat berpengaruh pada kurangnya minat
belajar
2. Media pembelajaran yang diimplementasikan oleh pendidik kurang begitu menarik
perhatian peserta didik.
3. Model pembelajaran yang kurang inovatif membuat peserta didik menjadi cepat bosan
saat proses pembelajaran.

Strategi yang digunakan untuk meningkatkan minat belajar peserta didik ini adalah model
pembelajaran Problem Based Learning dengan metode percobaan (Eksperimen) agar peserta
didik lebih tertarik dalam belajar mata pelajaran IPA, khususnya materi Proses Pencernaan
Mekanik dan Kimiawi. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan PPL,
pendidik berusaha melaksanakan pembelajaran yang bersifat student center, dengan
menggunakan model pembelajaran PBL dan tugas pendidik selama proses ini hanyalah
sebagai fasilitator dalam belajar.

Pelaksanaan Pembelajaran problem Based learning memiliki tantangan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pembelajaran problem Based learning memiliki tantangan sebagai


berikut:
2. Membutuhkan persiapan yang lebih dari mulai alat, waktu, biaya, dan masalah konsep
yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
3. Sulit mencari masalah yang kontekstual dan relevan yang dekat dengan kehidupan
sehari hari Peserta didik.
4. Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam proses pelaksanaanya.

Adapun yang terlibat dalam kegiatan yaitu:


1. Peserta didik sebagai objek sasaran pembelajaran agar dapat meningkatkan minat dan hasil
belajarnya.
2. Pendidik sebagai pendidik atau fasilitator dalam hal meningkatkan kompetensi pedagogik
dan kompetensi profesional.
3. Kepala Sekolah, waka kesiswaan, waka kurikulum, dan waka sarana prasarana sebagai
pendukung dalam menunjang semua kegiatan pembelajaran.

Langkah-Langkah yang dilakukan:


1. Model dan metode pembelajaran yang inovatif
Pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning dan metode percobaan sederhana
(Eksperimen).
Kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan
Salam dan doa, apersepsi dan menarik perhatian peserta didik dengan ice breaking,
memberi minat berupa manfaat pembelajaran dan menyampaikan tujuan
pembelajaran, pemberi acuan dan pemberian soal pretest untuk mengetahui
kemampuan awal peserta didik terkait materi yang akan dipelajari.
b. Kegiatan inti
1). Orientasi masalah dalam bentuk gambar yang disiapkan dalam LKPD pada,
peserta didik mencermati gambar tersebut dan memberikan pendapatnya
mengenai masalah yang terjadi pada gambar, gambar yang disajikan adalah
gambar orang yang batuk karena tersedak makanan, Peserta didik diperintahkan
membuat pertanyaan terhadap yang terjadi pada gambar tersebut.
2). Mengorganisasikan peserta didik dalam belajar yaitu membentuk kelompok dan
merumuskan masalah dari identifikasi masalah pada gambar sebelumnya.
Beberapa peserta didik sudah terbiasa dalam merumuskan masalah contohnya
seperti “bu kenapa orang tersebut tersedak makanan, memang bagaimana
mengunyah makanannya?, tapi sebagian besar peserta didik masih ada yang harus
dibantu oleh guru untuk mengarahkan membuat rumusan masalah.
3). Membimbing penyelidikan kelompok, pendidik membimbing dan mengarahkan
peserta didik untuk melakukan percobaan sederhana dan mencatat hasil
percobaan yang dilakukan yaitu meneliti hasil proses pencernaan mekanik dan
kimiawi pada nasi yang dikunyah kemudian di tetesi iodin (betadine), pada
kegiatan ini terlihat peserta didik merasa senang dan terlibat aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran.
4). Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, pada tahap ini peserta didik
menganalisis hasil data yang diperoleh dari meneliti perubahan pada nasi dan
berdiskusi dengan teman sekelompoknya, mencari informasi tambahan dari
modul dan buku paket, serta menetapkan solusi dari rumusan masalah yang telah
dibuat.
5). Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, dilakukan dengan
cara mempresentasikan hasil diskusi terkait solusi dari rumusan masalah yang
telah dibuat di depan kelas.
c. Kegiatan penutup
Menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, melakukan tes formatif
(Posttest), merefleksikan pembelajaran, memberi tahu informasi rencana
pembelajaran selanjutnya yaitu materi tentang gangguan sistem pencernaan dan
diakhiri doa serta salam sebagai penutup pembelajaran.
2. Pemanfaatan media
Selama proses pembelajaran berlangsung, guru menggunakan media Power Point yang
ditampilkan di kelas menggunakan proyektor, hal ini ternyata mampu menarik perhatian
peserta didik.

Praktik pembelajaran juga menggunakan materi dan sumber daya seperti Peralatan
seperti Laptop dan LCD Proyektor.
Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini, sangat bersemangat tertarik
terhadap materi yang disampaikan, hal tersebut dilihat dari kegiatan melakukan percobaan
sederhana dan tugas yang diberikan juga mampu diselesaikan dengan baik dan mereka jadi
lebih paham bagaimana makanan diproses dalam tubuh dan apa saja yang berperan di
dalamnya.
Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan Peserta didik melalui posttest nilai
rata rata 75 sehingga sudah memenuhi KKM dan hasil observasi angket minat belajar Peserta
didik rata rata 85% menunjukan ketertarikan dan semangat dalam mengikuti proses
pembelajaran sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem based
learning dapat meningkatkan Minat Belajar Peserta didik sesuai Tujuan Pembelajaran.
Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang, bisa
dilihat pada kegiatan Refleksi akhir pembelajaran. Peserta didik memberikan refleksi
pembelajaran sangar menyenangkan.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan adalah
guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih strategi, metode, model dan media
pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan dengan karakteristik
peserta didik dan juga karakteristik materinya, sehingga dapat meningkatkan minat belajar
peserta didik dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai