Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN STUDI KASUS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)


UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK SMK PADA
MATERI UKURAN PEMUSATAN DATA BERKELOMPOK

Oleh :
ERDIS SURAHIM
NPM : 8690423178

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa indikasi keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta
didik sebagai anak didik. Permasalahan belajar adalah segala masalah yang terjadi selama
proses belajar itu sendiri. Masalah-masalah belajar tetap akan dijumpai selama kegiatan
pembelajaran. Hal ini merupakan pertanda bahwa belajar merupakan kegiatan yang
dinamis, sehingga perlu secara terus menerus mencermati perubahan-perubahan yang
terjadi pada peserta didik. Supaya aktivitas-aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru
dapat lebih terarah, dan guru dapat memahami persoalan-persoalan belajar yang seringkali
terjadi dikebanyakan peserta didik dalam berbagai bentuk aktivitas pembelajaran, maka
akan lebih baik apabila guru memiliki bekal pemahaman tentang masalah-masalah belajar.
Salah satu permasalahan dalam belajar adalah kurang aktifnya peserta didik dalam
pembelajaran di dalam kelas. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor internal (yang
berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri) dan juga oleh faktor eksternal (yang
berasal dari luar peserta didik itu sendiri).
Masalah-masalah yang dialami oleh peserta didik apabila tidak segera di atasi
tentunya akan menghambat proses belajar peserta didik dan akan berdampak pada
pencapaian tujuan dari belajar tersebut. Peserta didik akan berhasil dalam proses belajar
apabila peserta didik itu tidak mempunyai masalah yang dapat mempengaruhi proses
belajarnya. Jika terdapat peserta didik yang mempunyai masalah dan permasalahan
peserta didiktersebut tidak segera ditemukan solusinya, peserta didik akan mengalami
kegagalan atau kesulitan belajar yang dapat mengakibatkan rendah prestasinya/tidak lulus,
rendahnya prestasi belajar, minat belajar atau tidak dapat melanjutkan belajar.

B. Tujuan
Meningkatkan keaktifan belajar peserta dalam pembelajaran.

C. Manfaat
1. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam
meningkatkan keaktifan belajar peserta didik dalam pembelajaran.
2. Bagi pembaca ini diharapkan bisa dijadikan rujukan untuk mengetahui salah satu cara
meningkatkan keaktifan belajar peserta didik dalam pembelajaran.

D. Ruang Lingkup
Dalam studi kasis ini penulis membahas mengenai cara untuk meningkatkan keaktifan
belajar matematika peserta didik dalam pembelajaran khususnya materi ukuran
penyebaran data berkelompok.
BAB II
PELAKSANAAN

A. Studi Kasus
Dalam menunjang berhasilnya suatu proses belajar, terdapat beberapa hal pokok
yang sangat berpengaruh terhadap proses belajar itu sendiri. Peserta didik mengalami
beragam masalah, jika mereka dapat menyelesaikannya maka mereka tidak akan
mengalami masalah atau kesulitan dalam belajar. Salah satu permasalahannya yaitu
“kurang aktifnya peserta didik dalam pembelajaran di kelas”.
1. Identifikasi Masalah
Pada permasalahan tersebut peserta didik mengalami masalah yang berhubungan
dengan keaktifan dalam pembelajaran di kelas. Masalah tersebut terjadi pada
pembelajaran kelompok di dalam kelas. Masalah tersebut dapat terjadi karena peserta
didik biasanya malu untuk mengemukakan pendapatnya, bersikap acuh terhadap
materi yang sedang diberikan, atau mengandalkan teman kelompoknya yang biasa
berbicara di depan kelas.
2. Analisis Situasi
Situasi yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran dalah belum adanya
informasi terkait karakteristik peserta didik, sehingga di awal sangat sulit dalam
mengklasifikasikan peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya dan membagi
berdasarkan kelompok yang heterogen sesuai dengan tingkat kognitifnya. Hal tersebut
mengakibatkan peserta didik tidak terfasilitasi proses belajarnya sehingga membuat
motivasi dan hasil belajarnya rendah. Berdasarkan kasus yang saya angkat yaitu
meningkatkan keaktifan bealajar peserta didik dalam materi ukuran pemusatan data
berkelompok, maka peran saya selaku guru, berdiskusi dengan rekan guru tentang
materi yang sudah saya sampaikan sebelumnya, berharap mendapatkan cara-cara
untuk mengatasi kasus yang saya angkat. Selain itu saya juga membaca literatur dari
sumber terkait untuk mengatasi kasus tersebut.
Dari beberapa ide pembelajaran yang menarik, saya memilih pembelajaran
berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL) yang didukung dengan
pembelajaran inovatif untuk mengajarkan materi pemusatan data berkelompok, saya
berharap peserta didik mengetahui permasalahan sehari-hari terkait materi
tersebut.
3. Alternatif Solusi
Sesuai dengan hasil diskusi dengan rekan-rekan guru, maka untuk mengatasi kasus
yang saya temukan di kelas, saya akan melakukan :
a. Merencanakan pembelajaran yang dapat memfasilitasi belajar peserta didik sesuai
gaya belajarnya yang beragam.
b. Memilih model pembelajaran yang menarik supaya peserta didik aktif dalam
pembelajaran, yaitu dengan Problem Based Learning (PBL).
c. Menyusun RPP dengan model pembelajaran PBL yang menstimulasi peserta didik
untuk aktif, berdiskusi dan bertanya jawab dalam mempresentasikan hasil
pekerjaanya.
d. Membuat soal pretest dengan aplikasi Quizizz sekaligus untuk menentukan
kelompok dari hasil pretest tersebut.
e. Membuat LKPD berupa soal kontekstual yang dikerjakan peserta didik secara
berkelompok dan hasil pekerjaannya dipresentasikan di depan kelas.
f. Bahan ajar berisi materi-materi yang membantu peserta didik mempelajari materi
ukuran pemusatan data berkelompok.
g. Membuat soal post test berupa soal uraian, hal ini dilakukan untuk mengukur
pengetahuan peserta didik dalam memahami materi ukuran pemusatan data
berkelompok.

4. Hasil dan Dampak


Setelah menerapkan pembelajaran dengan Problem Based Learning (PBL).
a. Dampak yang saya peroleh sangat efektif dan positif dengan metode yang tepat.
Guru menjadi lebih kreatif, terampil dan inovatif.
b. Peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.
Hasilnya efektif, karena selama pembelajaran peserta didik aktif dalam berdiskusi dan
mempresentasikan hasil pekerjaannya. Peserta didik terlihat lebih antusias dan senang
dalam mengikuti pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi.

B. Kendala, Hambatan, dan Solusi


Kendala yang Saya alami yakni masalah waktu pengerjaan, dikarenakan banyaknya
deadline tugas, dan pekerjaan yang masih menunggu sehingga bingung mengatur waktu
pengerjaan. Untuk proses pengerjaannya tugas tidak terlalu susah dan tidak terlalu
memberatkan dalam berpikir, hanya saja masalah waktu. Meskipun begitu, Saya dalam
pengerjaan laporan ini pasti memiliki banyak kekurangan dan perlu adanya koreksi dan
masukan dari pembaca.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Permasalahan belajar adalah segala masalah yang terjadi selama proses belajar itu
sendiri. Masalah-masalah belajar tetap akan dijumpai. Hal ini merupakan pertanda bahwa
belajar merupakan kegiatan yang dinamis, sehingga perlu secara terus menerus
mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta didik.
Setelah dilaksanakan inovasi pembelajaran dengan model PBL pada materi
Ukuran Pemusatan Data Berkelompok, diperoleh hasil peserta didik menjadi lebih aktif.
Hal ini terlihat pada persentasi hasil diskusi kelompok terlihat aktif saling tanya jawab.

B. Saran
Kesulitan dalam pembelajaran atau belajar merupakan suatu hal yang sering
ditemui oleh guru. Sebagai upaya untuk memberikan terapi terhadap permasalahan
kesulitan belajar maka dapat ditempuh melalui berbagai media penanganan yang khusus
intensif serta terpadu antara pendidik, peserta didik dan orang tua peserta didik. Karena
bagaimanapun juga sebagian waktu anak lebih banyak dihabiskan di rumah dari pada di
sekolah. Dalam hal ni pendidik yakni guru di sekolah dan orang tua di rumah dituntut
untuk benar-benar mengerti akan tipe atau jenis masalah yang dihadapi oleh peserta didik.
Dengan memahami jenis masalah, dihaarapkan pendidik mampu memberikan solusi
penanggulangan sesuai dengan masalah yang bersangkutan.
Daftar Pustaka

Purwadhi (2019). Pembelajaran Inovatif dalam Pembentukan Karakter Siswa. Mimbar


Pendidikan : Jurnal Indonesia Untuk Kajian Pendidikan. Vol 4 No. 1 Hal 21 – 34.
https://journals.mindamas.com/index.php/mimbardik/article/view/1117

Kurino, Y. D. (2020). Model Problem Based Learning (PBL) pada Pelajaran Matematika di
Sekolah Dasar. Jurnal Elementaria Edukasia. Vol 3 No 1 Hal 150 – 154.
http://jurnal.unma.ac.id/index.php/jee/article/viewFile/2240/1843

Anda mungkin juga menyukai