Anda di halaman 1dari 6

BEST PRACTICE PPG DALJAB

DI KELAS XI SMK KESEHATAN CIANJUR


Menyusun Cerita Praktik Baik Menggunakan Metode STAR
(Situasi, Tantangan, Aksi, dan Refleksi Hasil Dampak) Pada Penyakit
Pencernaan ( Diare, Gastritis dan Konstipasi)

Disusun Oleh:
Tarsih

PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
November 2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kegiatan menganalisis keadaan sekolah dibutuhkan guna merancang dan
merumuskan kegiatan apa saja yang memungkinkan dilaksanakan disekolah, selain itu
dengan melakukan analisis penulis bisa menggali potensi dan kendala yang ada secara
obyektif dan real sebagai bahan acuan. Observasi yang dilakukan merupakan upaya awal
untuk menggali potensi yang ada di SMK Kesehatan Cianjur. Selain itu observasi
merupakan upaya analisis awal yang menjadi dasar bagi pengembangan pembelajran.
Adanya tindakan observasi ini diharapkan dapat menemukan kendala yang ada di sekolah
dan menberi penyelesaian dalam bentuk program kerja yang akan diwujudkan dengan
langkah nyata selama pembelajaran berlangsung

B. ANALISIS SITUASI
1. Hal- hal yang benar benar terjadi selama proses pembelajaran (misalnya tentang
keaktifan siswa dalam belajar, capaian kompetensi oleh siswa, kegiatan yang di
lakukan guru, kendala, penghambat dan pendukung
Dari hasil pembelajaran pada tanggal 13 dan 15 November 2023 hal yang dihadapi
pada saat pembelajaran yaitu kurangnya motivasi belajar , diketahui bahwa minat
belajar peserta didik masih rendah dalam pembelajaran materi penyakit pencernaan.
Peserta didik juga masih ada yang belum memahami pembelajaran yang berbasis
proyek. Kondisi tersebut dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat belajar peserta didik,
faktor lingkungan sosial dan keluarga yang belum mendukung, dan ditambah guru
belum optimal dalam menggunakan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan
pembelajaran di kelas
2. Membandingkan dengan apa yang direncanakan pada RPP
Pada saat pembelajaran yang terjadi di kelas kenyataanya tidak sesuai dengan apa yang
diremcanakan pada modul ajar karena masih ada peserta didik yang belum memahi
konsep yang digunakan dalam pembelajaran
3. Menyimpulkan apa yang telah berhasil dan dengan yang belum berhasil
Keberhasilan menguasai situasi pada pembelajaran siang hari dengan menggunakan
metode pembelajaran penayangan PPT dan video serta adanya tanya jawab dapat
membantu peserta didik menjadi konsentrasi dalam menganalisis dan memahami
materi pembelajaran adapun ketidak berhasilan yang dihadapi peserta didik yaitu pada
saat diskusi masih ada peserta didik yang kurang berperan aktif dalam pemecahan
masalah dan peserta didik masih ada yang bungung dalam mencari bahan proyek
yang akan digunakan
BAB II
PEMBAHASAN

A. TANTANGAN
Setelah dilakukan pembelajaran pada tanggal 13 dan 15 November 2023 di dapatkan hasil
analisis, maka ada beberapa tantangan yang dihadapi guru yaitu ; a). Peserta didik belum terbiasa
menggunakan metode diskusi untuk memecahkan masalah, dikarenakan dampak pembelajaran
secara daring Sehingga saya mengajak siswa untuk membiasakan diri berdiskusi dalam kelompok
untuk dapat memecahkan masalah yang akan dianalisis, b)Peserta didik kesadaran diri untuk
belajarnya masih rendah, terlihat mereka kalau disuruh belajar baru membacanya, c) Guru belum
mampu menciptakan situasi yang mendukung proses pembelajaran sehingga siswa benar-benar
belajar tentang sesuatu materi hanya dari guru saja, 4) Guru masih kesulitan menemukan model,
metode dan media yang tepat pada materi penyakit pencernaan.
Berdasarkan penyebab dari permasalahan di atas, tantangan yang dihadapi guru yaitu ; a)
Penggunaan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi
pembelajaran sehingga mampu meningkatkan minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran,
b) Penggunaan model dan metode pembelajaran yang tepat dan optimal sehingga mampu
meningkatkan aktivitas dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran penyakit pencernaan, c)
Guru mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis penyakit pencernaan ,
d) Guru memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran di kelas.
Maka untuk menghadapi tantangan tersebut saya menerapkan model pembelajaran projek
based learning / PJBL dengan media pembelajaran PPTdan Video agar peserta didik
Pemikirannya kritis, kreatif, Meningkatnya kemampuan dalam memecahkan permasalahan dan
diselesaiakn dengan menghasilkan suatu produk Serta Meningkatkan motivasi peserta didik
dalam belajar.
B. AKSI
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah
sebagai berikut ; 1) Penggunaan media pembelajaran berbasis TPACK yaitu Audio
visual“Penyakit pencernaan seperti Diare, Gastritis dan Konstipasi”. Penggunaan media ini
diharapkan mampu menjadi media pembelajaran alternatif dengan menghadirkan obyek tambahan
berupa teks, suara, gambar dan video materi penyakit pencernaan. Media ini juga akan
mempermudah peserta didik untuk memahami sebuah konsep materi penyakit pencernaan, 2)
Penggunaan model pembelajaran inovatif yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
yaitu model pembelajaran Projek Based Learning. Pembelajaran dengan Model Projek Based
Learning dapat melatih siswa untuk berpikir kritis memecahkan masalah yang dihadapinya dengan
menghasikan suatu produk , sehingga guru tidak lagi mendominasi dalam pembelajaran. Akan
tetapi masih ada sintaks yang masih sulit diterapkan yaitu sintaks 2 tentang (Mendesaian
perencanaan proyek ) pada saat guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, dan
membagikan LKPD kemudian mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan perencanaan, menyusun jadwal penyelesaian proyek sampai dan pemecaha
masalah denhan penyelesaian pembuatan proyek. Peserta didik diarahkan mau dengan siapa
memilih kelompoknya yang dianggap nyaman agar ketika berdiskusi peserta didik mampu
mengungkapkan ide dan gagasanya tanpa malu.Irwan.I(2018)

C. REFLEKSI
Dampak dari aksi/ langkah-langkah yang telah dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran Projek Based Learning dan penggunaan media audio visual sangat efektif, terlihat
dari kondisi belajar lebih kondusif dan bersemangat, serta peningkatan antusias peserta didik
mengikuti pembelajaran. Menjadikan pembelajaran penyakit pencernaan lebih menarik dan tidak
membosankan bagi peserta didik dan juga pemahaman peserta didik tentang materi tersebut sangat
baik
Faktor keberhasilan dari aksi/ langkah-langkah yang telah dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran Projek Based Learning dan penggunaan media Audio visual yaitu ; a).
Meningkatnya pemahaman dan konsentrasi peserta didik pada materi penyakit pencernaan, b)
Meningkatnya motivasi dan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari lembar survey siswa lebih
dari 90% peserta didik menyatakan senang mengikuti pembelajaran. Peserta didik terlihat lebih
antusias belajar diukur dengan indikator penilaian sikap dan pengetahuan yang ingin dicapai pada
saat pembelajaran seperti sikap percaya diri, disiplin, kerjasama dan berani mengungkapkan
pendapat serta Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan pada penguasaan guru terhadap
materi, media pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan
pembelajaran yang sudah dibuat
BAB III
KESIMPULAN

Metode PJBL dapat meningkatkan keaktifan dan berfikir kritis peserta didik dalam
menganalisa suatu masalah yang penyelesainya dengan membuat suatu produk yang di kerjakan
secara berkelompok, dan memberikan pengetahuan yang lebih karena dengan adanya penayangan
video akan merangsang daya ingat peserta didik. tidak seperti pembelajaran dengan metode
ceramah yang akan membuat peserta didik bosan, sehingga guru juga dituntut untuk lebih kreatif
dan inovatif dalam memberikan model pembelajan (Salamah.Dkk 2022)

Penggunaan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
materi pembelajaran mampu meningkatkan minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran,
sehingga Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan optimal mampu meningkatkan
aktivitas dan partisipasi peserta didik dalam pembelajara pemecahan masalah dengan mudah
menganlisnya secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA

Irwan, I. (2018). Penerapan Metode Diskusi dalam Peningkatan Minat Belajar. IQRO: Journal of Islamic
Education, 1(1), 43-54.

Maryam.D (2020). Inovasi Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Media
Audiovisual. Terampil: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar

Santosa, D. T. (2016). Faktor-faktor penyebab rendahnya motivasi belajar dan solusi penanganan pada
siswa kelas XI jurusan teknik sepeda motor. E-Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif-S1, 13(2).

Salamah, I. S., Wiguna, A. C., Oktari, D., & Tobing, J. A. D. E. (2022). Pentingnya Keterampilan Variasi
Mengajar Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar SISWA. Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP
Subang, 8(2), 2045-2057

Elisabet, E., Relmasira, S. C., & Hardini, A. T. A. (2019). Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Journal of Education Action
Research, 3(3), 285-291

Anda mungkin juga menyukai