Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi sebagai produk terhadap pembelajaran
sebelum mengikuti PPG Dalam Jabatan dan setelah mengikuti MK Pendalaman Materi dan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Dipersilakan ikuti langkah berikut ini untuk membantu
Anda dalam menuliskan jurnal refleksi
1. Pilihlah salah satu RPP yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang pada langkah 6 pada
MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
2. Anda bisa memilih salah satu pendekatan pembelajaran di SMK seperti: pembelajaran berbasis
Teaching Factory (Tefa), atau Pembelajaran Berbasis Proyek (PJBL), atau Pembelajaran
Berbasis Industri/Kelas Industri, atau Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan/Kelas
Kewirausahaan atau Pembelajaran Berbasis Praktik Kerja Lapangan(PKL)
3. Deskripsikan setiap kolom dari jurnal refleksi.
4. Lakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis kegiatan,
kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi tantangan saat
pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari saat pendalaman materi.
Jurnal refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1 dan 1x untuk siklus 2.
Nama Dosen
Topik yang diajarkan pada PPL 1 adalah Agribibisnis Ternak Ruminansia dengan materi
‘Analisis Nilai Produksi Ternak Ruminasia Pedaging’. Adapun tujuan dari pembelajaran ini adalah
peserta didik mampu menentukan nilai prodiksi ternak ruminasia pedaging dan mampu
menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai produksi ternak ruminasia pedaging. Pada
kegiatan pembelajaran ini saya melakukan inovasi menggunakan model pembelajaran problem
based learning (PBL) dengan penerapan TPACK (Technological Pedagogical and Content
Knlowledge) dan pendekatan saintific dengan menyertakan video pembelajaran untuk
menyampaikan materi yang berperan sebagai media pembelajaran. Yang terlibat dalam praktik
pembelajaran ini yaitu siswa yang secara langsung terlibat aktif serta guru sebagai fasilitator.
Model problem based learning dipilih menjadi inovasi dalam pembelajaran karena selama ini
model yang digunakan saat pembelajaran masih monoton dan tidak membuat peserta didik aktif
dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, hingga menetapkan
solusi dari permasalahan pendidik menemukan permasalahan dan hambatan dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran dikelas sehingga saya memilih model pengajaran project based learning
sebagai alternatif dalam meningkatkatkan kegiatan pembelajaran dikelas sebab mempermudah
siswa dalam proses pemahaman serta penyerapan teori yang diberikan dengan pendekatan
kontekstual serta menumbuhkan keahlian siswa dalam berpikir kritis.
Pembelajaran PBL memiliki kelebihan membantu pendidik memberikan informasi
sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan ketrampilan intelektual, belajar tentang berbagai
peran melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar
yang otonom dan mandiri.
II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran
(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat
inovasi pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan
materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Beberapa hal-hal baik yang dirasakan dalam pembelajaran berlangsung setelah penerapan
inovasi belajar seperti mendorong peserta didik berpikir kritis dan mendalami materi mulai dari
mencari informasi dan mengembangkan konsep-konsep sains, dan siswa belajar tentang
bagaimana membangun kerangka masalah, mencermati, mengumpulkan data dan
mengorganisasikan masalah, menyusun fakta, menganalisis data, dan menyusun argumentasi
terkait pemecahan masalah, baik secara individual maupun dalam kelompok. dalam berpikir
tingkat tinggi, peserta didik menafsirkan sekaligus mengevaluasi sebuah informasi dari
pengalaman, keyakinan, dan kemampuan yang ada dengan tujuan untuk menguji suatu pendapat
atau ide, termasuk didalamnya melakukan pertimbangan atau pemikiran yang didasarkan pada
pendapat yang diajukan.
Keterampilan berpikir kritis dapat ditingkatkan melalui PBL karena pendekatan
pembelajaran pada masalah autentik, dan siswa tidak hanya diminta untuk memahami suatu
masalah saja akan tetapi juga harus mampu bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut,
sehingga mampu menstimulus kemampuan dan keterampilan siswa, terutama keterampilan
berpikir kritis. model pembelajaran Project Based Learning dapat membuat pemahaman peserta
didik lebih baik dan peserta didik lebih termotivasi. Respon yang didapat terkait dengan strategi
yang dilakukan yaitu; untuk rekan guru mereka menjadi termotivasi untuk memperbaiki cara
mengajarnya selama ini terkait model dan metode yang digunakan. Sementara untuk peserta didik,
mereka lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
berlangsung, dengan menggunakan langkah-langkah tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu
teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif. Faktor yang menunjukkan bahwa
model pembelajaran yang telah dilakukan berhasil adalah dengan pemahaman peserta didik dalam
belajar dan hasil belajar. Oleh karena itu, dengan Model Project Based learning yang dipadukan
dengan video Pembelajaran “Produksi Ternak Ruminasia Pedaging” dan media pembelajaran
yang menarik, akan meningkatkan hasil belajar peserta didik
Beberapa Peserta didik cenderung kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran hal ini disebabkan
karena peserta didik baru menyesuaikan cara belajar yang inovasi mereka masih terbiasa dengan
cara yang lama. Sedangkan guru berusahan menuangan strategi dan pendekatan pembelajaran
guna menarik minat dan motivasi untuk mau belajar dikelas dengan memenuhi beberapa aspek
diantaranya
Dari beberapa kendala yang dialami guru dalam penerapan Problem Based Learning sebagian
besar disebabkan oleh faktor kemampuan awal peserta didik, tingkat kemampuan dalam berpikir
hal ini berkaitan dengan kemampuan mengintegrasikan inovasi dengan materi yang diajarkan dan
tingkat kepercayaan diri peserta didik, serta berbagai faktor-faktor lain yang bersifat heterogen
dari dalam diri peserta didik. Sehingga pendidik perlu memberikan rangsangan berupa masalah
yang berkaitan dengan materi pelajaran agar kemampuan siswa untuk menganalisis suatu
permasalahan yang berdasarkan teori yang sesuai akan mampu melahirkan suatu pengetahuan baru
dan cara baru dalam mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran yang
dipelajari.
solusi yang dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada penerapan inovasi
pembelajaran adalah :
Mengidentifikasi kebutuhan siswa berdasarkan hasil penilaian. Siswa yang masih memiliki
kesulitan dalam aspek tertentu perlu mendapatkan perhatian lebih dalam pembelajaran
selanjutnya.
2. Penyesuaian Pembelajaran:
Memilih metode dan strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan
siswa. Ini bisa melibatkan penggunaan latihan tambahan, penekanan pada latihan praktik,
atau penggunaan media pembelajaran yang lebih menarik sehingga siswa ikut serta aktif
dalam kelas pembelajaran
Melakukan komunikasi terbuka dengan siswa tentang hasil penilaian mereka dan rencana
pembelajaran yang telah disusun. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan membantu
siswa memahami bagaimana mereka dapat meningkatkan kinerja mereka dan menciptakan
partisipasi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
Memastikan kemajuan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas,
dan membuat perencanaan yang matang terkait metode dan model pembelajaran inovasi dan
berkordinasi dengan guru teman sejawat, orang tua/wali siswa dan kepala sekolah, guna
mendukung dan menerapkan kebijakan tentang pembelajaran yang inovasi untuk mencapai proses
kegiatan pembelajaran yang efektif. Perencanaan yang matang memastikan bahwa inovasi tidak
mengganggu alur pembelajaran materi yang mendalam. Sebaliknya, inovasi dapat mendukung
pemahaman materi dengan lebih baik. Memastikan kemajuan peserta didik secara berkala dengan
penilaian formatif untuk mengukur perbaikan dan mengidentifikasi apakah model atau metode
pembelajaran yang kita gunakan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Trianto. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual. Jakarta:
Prenadamedia Group
Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif : Teori dan Asesmen. Bandung :
Rosdakarya
_________, ___________2023
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
Kondisi yang menjadi latar 1. Peserta didik belum pernah dilatih untuk terbiasa
belakang masalah, mengapa berpikir tingkat tinggi (HOTS)
praktik ini penting untuk 2. Evaluasi yang guru sediakan belum HOTS
dibagikan, apa yang menjadi 3. Pembelajaran masih berpusat pada guru
peran dan tanggung jawab anda (teacher centered).
dalam praktik ini. 4. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran.
5. Motivasi belajar rendah.
6. Pembelajaran belum menggunakan pendekatan
TPACK.
LCD, Laptop, Smartphone, Kuota / Wifi Kertas folio, dan alat tulis
c. Buku
1. Nugroho, C. P. 2007. Agribisnis Ternak Ruminansia. Buku Teks Pelajaran. Direktorat
Pembinaan SMK. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
2. B. Sarwono, Hario Bimo Arianto, 2003. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat . PT.
Penebar Swadaya Jakarta.
3. Penilaian
a. Kognitif :Penilaian pengetahuan dengan memberikan soal posttest yang berbasis HOTS
menggunakan aplikasi google clas room.
b. Afektif : Penilaian sikap selama pembelajaran berlangsung.
c. Psikomotorik: Penilaian keterampilan pada saat presentasi dan menilai produk laporan
sederhana.