Anda di halaman 1dari 10

FORDETAK: Seminar Nasional Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Society 5.

0
E-ISSN: 2828-7312
Palangka Raya, 15 Maret 2022

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN


MODEL SSCS DAN MODEL PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH SISWA
1
Santi Eka Ambaryani, 2Sarwanto, 3Sri Budiawanti

Magister Pendidikan Fisika, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
e-mail: ambaryani_santi14@student.uns.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk:1) menghasilkan produk perangkat pembelajaran fisika SMA untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah pada materi Fluida Statis, 2) menganalisis kelayakan perangkat
pembelajaran fisika SMA dan penerapannya kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 SMAN 1 Karanganyar. Penelitian ini
merupakan Research and Development (Rnd) dengan menggunakan model 4-D meliputi define, design, develop, dan
disseminate. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa RPP dan LKPD model SSCS dan model PQ4R.
Pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan tes berupa soal essay dan non tes berupa lembar observasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perangkat pembelajaran fisika SMA menggunakan model SSCS dan model PQ4R
dikembangkan berdasarkan komponen pembelajaran saintifik dengan metode eksperimen untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah pada materi Fluida Statis, 2) Perangkat pembelajaran Fisika pada
materi Fluida Statis layak digunakan dengan kategori sangat baik berdasarkan hasil penilaian validator ahli dan hasil
penilaian siswa terhadap pembelajaran pada uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan
menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran dengan model SSCS sebesar 96% sangat baik, sedangkan
keterlaksanaan pembelajaran dengan model PQ4R sebesar 95% sangat baik. Hasil belajar rata-rata siswa kelas XI IPA
juga meningkat ditinjau dari ranah berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, Model SSCS, Model PQ4R

Abstract
This study aims to: 1) produce high school physics learning tools products to improve critical thinking skills and
problem solving in Static Fluids, 2) analyze the feasibility of high school physics learning tools and their application in
class XI IPA 3 and XI IPA 4 SMAN 1 Karanganyar. This research is a Research and Development (Rnd) using a 4-D
model including define, design, develop, and disseminate. Learning tools developed in the form of lesson plans and
LKPD SSCS model and PQ4R model. Collecting data on student learning outcomes using tests in the form of essay
questions and non-tests in the form of observation sheets. The results showed that: 1) High school physics learning
tools using the SSCS model and the PQ4R model were developed based on the scientific learning component with the
experimental method to improve critical thinking and problem solving skills on Static Fluids material, 2) Physics
learning tools on Static Fluids material are feasible to use with very good category based on the results of the expert
validator's assessment and the results of student assessments of learning in limited trials and field trials. The results of
field trials showed that implementation of learning with SSCS model of 96% very good, while leraning with PQ4R
model of 95% is very good. The average learning outcomes of students of class XI IPA graders also increased in terms
of critical thinking and problem solving.
Keywords: Learning Devices, SSCS Model, PQ4R Model

83
FORDETAK: Seminar Nasional Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Society 5.0
E-ISSN: 2828-7312
Palangka Raya, 15 Maret 2022

PENDAHULUAN tingkat pendidikan menekankan penggunaan


Guru sebagai perencana pembelajaran pendekatan saintifik.
pada satuan Pendidikan berkewajiban untuk Penyusunan perangkat pembelajaran
menyusun perangkat pembelajaran secara disertai proses pembelajaran yang belum optimal
lengkap dan sistematis agar pembelajaran menjadikan hasil belajar siswa masih kurang.
berlangsung secara interaktif, inspiratif, Oleh sebab itu, keberadaan perangkat
menyenangkan, dan memotivasi siswa untuk pembelajaran harus dianalisis secara objektif
berpartisipasi aktif dalam mengikuti proses melalui aktivitas belajar dan prestasi siswa
kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga guru berkewajiban memberikan media
(Susdarwanti et al., 2016). Proses pembelajaran sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan
yang bermutu akan mendukung siswa untuk siswa sehingga siswa mampu mengikuti
mengembangkan aktivitas dan kreativitas sesuai perkembangan prestasinya (Pardede et al., n.d.).
bakat dan minatnya dalam mempelajari suatu Pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar
ilmu. Hal ini sangat perlu diperhatikan oleh setiap fisika dikelas hendaknya mengaplikasikan
guru terkait kesiapan guru dalam merancang strategi maupun model pembelajaran yang
perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum disesuaikan dengan sarana yang dapat
yang digunakan. Menurut Keputusan Menteri mendukung siswa turut aktif dalam proses
Pendidikan Nasional Nomor: 36/D/0/2001, pembelajaran, terutama pada masa Pandemi
pengembangan perangkat pembelajaran covid-19 seperti sekarang ini. Wabah ini sangat
merupakan hasil pengembangan inovatif materi berpengaruh besar dalam penurunan hasil belajar
substansial pengajaran dalam bentuk buku ajar, siswa disekolah, siswa tidak lagi melakukan tatap
diktat, modul, petunjuk praktikum, model, alat muka dengan guru di sekolah dan pembelajaran
bantu, audio visual, serta naskah tutorial. hanya dilakukan secara daring. Hal ini sangat
Perangkat pembelajaran fisika yang menyulitkan guru untuk mengontrol aktivitas
dikembangkan pada penelitian ini adalah Rencana belajar siswanya. Upaya dalam mengatasi
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar permasalahan yang terjadi di dalam kelas dapat
Kerja Peserta Didik (LKPD) menggunakan dua dilakukan dengan menerapkan strategi tertentu
model pembelajaran yaitu model SSCS dan untuk menarik minat peserta didik agar aktif
model PQ4R. Hasil wawancara dengan guru di dalam pembelajaran. Penerapan model
sekolah menyatakan pentingnya kebutuhan siswa pembelajaran di kelas akan memberikan pengaruh
secara nyata yaitu dengan pengembangan positif kepada peserta didik untuk menuangkan
perangkat pembelajaran dengan ide dan menyampaikan pengetahuan yang
mengimplementasikan model pembelajaran dimilikinya dalam memahami konsep (Dina
berbasis masalah sebagai upaya dalam Astuti, 2013).
meningkatkan mutu siswa dan Pendidikan di Berdasarkan hasil wawancara dengan
sekolah. Menurut Wayan et al., (2015) perangkat guru fisika, selama proses pembelajaran daring
pembelajaran nantinya dapat digunakan sebagai banyak siswa yang masih cenderung belum aktif
pedoman guru untuk mencapai tujuan dalam proses pembelajaran, terutama ketika guru
pembelajaran yaitu meningkatkan hasil belajar melontarkan pertanyaan dan siswa belum mampu
dan sikap ilmiah siswanya. menyampaikan pendapat maupun menanggapi
Belajar fisika sangat penting untuk pertanyaan tersebut. Proses pembelajaran fisika
membangun sikap, proses, dan produk karena belum menggunakan model pembelajaran yang
mengacu pada pengembangan dalam mendidik sesuai dengan pendekatan saintifik, sehingga
siswa untuk melakukan observasi dan eksperimen perangkat pembelajaran yang disusun masih
serta berpikir taat asas. Proses pembelajaran terpaku pada penilaian tertulis. Hal ini sangat
fisika yang dilakukan di sekolah belum penting untuk dikaji lanjut oleh guru dalam
menerapkan model pembelajaran dengan mempersiapkan strategi pembelajaran untuk
pendekatan saintifik, seperti, model SSCS dan memenuhi tujuan belajar fisika tersebut. Sebelum
model PQ4R. Menurut Dwisiwi & yusman guru mengajar hendaklah menyiapkan bahan
wiyatmo (2013), pelaksanaan kurikulum 2013 yang akan diajarkan, mempersiapkan pertanyaan
pada pembelajaran IPA dan fisika disemua dan arahan untuk memancing siswa turut aktif
dalam belajar, mempelajari kondisi siswa,
84
FORDETAK: Seminar Nasional Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Society 5.0
mengerti kelebihan dan kelemahan Palangka
siswa, serta
Raya, 15 pengetahuan
Maret 2022 yang dimilikinya atau berusaha
mempelajari pengetahuan awal siswa, semua ini mengetahui pengetahuan yang diperlukan.
akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat Sehingga pembelajaran fisika dapat membentuk
pembelajaran (Susdarwanti et al., 2016). rasa ingin tahu, berpikir terbuka, kritis, dan
keinginan memecahkan masalah serta sigap
dalam merespon suatu tindakan (Kariawan et al.,
Hasil observasi yang telah dilakukan 2015).
menunjukkan bahwa pembelajaran fisika yang
dilakukan secara daring masih jarang melakukan
percobaan-percobaan sederhana sehingga siswa Berdasarkan pada masalah yang terjadi di
belum mengoptimalkan kompetensi sikap SMA N 1 Karanganyar melalui proses
ilmiahnya. Rata-rata nilai fisika di sekolah juga wawancara, observasi dan analisis kebutuhan
masih kurang dari KKM. Guru juga belum maka perlu dilakukan pengkajian. Penyusunan
memfasilitasi siswa dengan LKPD untuk perangkat pembelajaran disertai proses
membantu pemahaman siswa terhadap tiap-tiap pembelajaran perlu adanya metode mengajar dan
materi fisika. Pembelajaran yang dilakukan hanya sarana yang mendukung kenaikan hasil belajar
dengan pemberian PPT dan soal-soal untuk tugas siswa dan keaktifannya saat kegiatan belajar.
saja. Pembelajaran yang paling efektif bagi siswa Dengan demikian maka diperlukan suatu
diperoleh melalui model pembelajaran dengan perangkat pembelajaran yang dapat
metode belajar sambil mengajar sehingga tidak menumbuhkan aktivitas dan semangat belajar
hanya berpusat pada guru saja (Aripin et al., bagi siswa yaitu dengan pengembangan suatu
2021). perangkat berupa RPP dan LKPD yang sesuai
Menurut (Dina Astuti, 2013) metode dengan kurikulum 2013.
konvensional dengan buku paket dan LKS yang
masih monoton akan membuat peserta didik METODE PENELITIAN
bosan karena hanya menghafal informasi seperti Penelitian ini merupakan penelitian
metode ceramah ketika guru membawakan materi pengembangan atau Research and Development
dan peserta didik hanya diam menyimak materi (R&D) yaitu metode penelitian yang digunakan
yang disampaikan oleh guru. Maka sangat untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
diperlukan guru yang inovatif dalam keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010).
mengembangkan LKPD dan penerapan model Subyek yang diteliti yaitu siswa kelas XI IPA
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan SMAN 1 Karanganyar tahun ajaran 2021/2022.
kelas. Terutama dalam mengolah perangkat Sampel uji coba terbatas sebanyak 60 siswa kelas
pembelajaran. Guru sebagai fasilitator dituntut XI IPA dan teknik pengampilan sampel dilakukan
untuk memberikan pelayanan agar memudahkan dengan random sampling. Uji coba pemakaian
siswa dalam pembelajaran (Widya et al., 2017). produk sebanyak 70 siswa kelas XI IPA 3 dan XI
Selain itu, kemampuan guru dalam IPA 4 dan teknik pengambilan sampel dilakukan
mempersiapkan perangkat pembelajaran ialah dengan cluster random sampling.
salah satu indikator kesiapan guru (Handayani, Penelitian ini mengembangkan perangkat
2022). pembelajaran fisika berbasis keterampilan
Perangkat pembelajaran harus disertai berpikir kritis dan pemecahan masalah pada
dengan model pembelajaran yang sesuai dan materi fluida statis. Produk yang dikembangkan
memungkinkan untuk diterapkan dalam berupa RPP dan LKPD yang divalidasi oleh
pelaksanaan pembelajaran fisika yang lebih validator yang terdiri dari 2 validator ahli. Produk
bermakna, seperti penerapan model SSCS dan pada penelitian ini adalah perangkat pembelajaran
model PQ4R. Penerapan model pembelajaran ini fisika dengan desain 4-D yang terdiri dari empat
diharapkan dapat memberikan sumbangan positif tahap yaitu define, design, develop, disseminate.
dalam mengaktifkan siswa ketika kegiatan Penelitian ini hanya sampai pada tahap develop
pembelajaran berlangsung, sehingga siswa dapat saja. Teknik pengumpulan data menggunakan
mengembangkan sikap, keterampilan dan instrumen berupa lembar literasi untuk
kognitifnya dalam memahami persoalan fisika. mengetahui cara mengembangkan suatu produk,
Menurut Susdarwanti et al., (2016) siswa yang dan lembar validasi yang digunakan untuk
belajar memecahkan masalah akan menerapkan mengukur kevalidan produk.
85
FORDETAK: Seminar Nasional Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Society 5.0
Instrumen pengumpulan data pada penelitian
Palangka Raya, 15 kesesuaian
Maret 2022 alokasi waktu dengan kegiatan
yaitu lembar validasi untuk perangkat pembelajaran yang dilakukan, 6) kejelasan
pembelajaran model SSCS dan model PQ4R. penjabaran/ deskripsi kegiatan guru dan siswa, 7)
Instrumen RPP memiliki 8 aspek yang dinilai
meliputi: 1) RPP sudah memenuhi komponen-
komponen penyusunan berdasarkan kurikulum
2013, 2) kesesuaian indikator dengan KI dan KD ketepatan media pembelajaran dengan materi
materi fluida statis, 3) kesesuaian indikator yang disampaikan, 8) langkah-langkah
pembelajaran sudah memperlihatkan adanya
model pembelajaran SSCS dan model PQ4R.
pencapaian dengan indikator pembelajaran model Untuk instrumen LKPD memiliki 4 aspek
SSCS dan model PQ4R serta keterampilan yang dinilai meliputi: 1) kesesuaian LKPD
berpikir kritis dan pemecahan masalah terhadap dengan model pembelajaran SSCS dan model
hasil belajar yang diukur, 4) kesesuaian tujuan PQ4R, 2) kesesuaian langkah kerja dengan aspek
pembelajaran dengan indikator model model SSCS dan model PQ4R, 3) ketepatan
pembelajaran SSCS dan model PQ4R serta langkah kerja/percobaan dalam LKPD, 4) materi/
keterampilan berpikir kritis dan pemecahan jenis percobaan yang disajikan sesuai dengan
masalah terhadap hasil belajar yang diukur, 5) materi fluida statis.

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini berupa produk Rencana adalah kompetensi 2.1 yaitu “menunjukkan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai
Kerja Peserta Didik (LKPD). RPP dan LKPD wujud implementasi sikap dalam melakukan
disusun untuk 2 model pembelajaran yaitu model percobaan, melaporkan, dan berdiskusi” dan
SSCS dan model PQ4R pada materi Fluida Statis. kompetensi 3.3 yaitu “menerapkan hukum-hukum
Hasil penelitian dan pembahasan disajikan pada fluida statis dalam kehidupan sehari-hari.”
sebagai berikut: Hasil observasi pembelajaran menunjukkan
Tahap define, dilakukan analisis kebutuhan bahwa peserta didik memiliki kemampuan
yang bertujuan untuk memunculkan dan kognitif yang berbeda-beda yang dapat dilihat
menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pada hasil belajar peserta didik yang masuk
pembelajaran. Tahap yang dilakukan meliputi kategori rendah maupun tinggi. Ketika proses
survey lapangan terkait analisis kebutuhan guru pembelajaran berlangsung peserta didik juga
dan peserta didik, materi, LKPD, dan indikator masih kurang aktif dalam diskusi maupun tanya
pembelajaran (Susdarwanti et al., 2016). Analisis jawab dengan guru.
awal yang dilakukan peneliti yaitu Hal ini mungkin terjadi karena sudah
mengidentifikasi masalah-masalah peserta didik terlalu lama melakukan pembelajaran daring.
dalam proses pembelajaran fisika di sekolah. Pada Sehingga guru juga kesulitan dalam memantau
tahap ini dilakukan wawancara dan observasi aktivitas belajar peserta didik. Maka dari itu,
kepada guru fisika terkait perangkat pembelajaran sangat diperlukan strategi maupun model
yang digunakan oleh guru fisika. Hasil dari pembelajaran yang inovatif untuk menarik minat
analisis inilah yang akan dijadikan dasar pijakan belajar peserta didik di sekolah, sehingga proses
untuk mengangkat topik penelitian pembelajaran tidak cenderung membosankan dan
pengembangan. Hasil analisis kebutuhan guru tingkat keaktifan peserta didik juga dapat
disimpulkan bahwa dibutuhkan perangkat meningkat.
pembelajaran yang terdiri dari RPP, lembar Materi pelajaran fisika yang digunakan
keterlaksanaan RPP dan LKPD yang sesuai peneliti adalah fluida statis. Materi ini sudah
dengan indikator pencapaian peserta didik. Hasil ditentukan secara tepat yaitu dengan
analisis kebutuhan peserta didik disimpulkan mengidentifikasi kesesuaian materi dengan
bahwa dibutuhkan pembelajaran yang dapat produk LKPD yang akan dikembangkan. Dalam
membantu peserta didik untuk mengembangkan mengembangkan produk ini peneliti melakukan
keterampilan berpikir kritis dan pemecahan analisis konsep dengan mengidentifikasi dan
masalah fisika sehingga dapat meningkatkan hasil merinci materi yang diajarkan dengan LKPD
belajarnya. Bahan kajian yang dikembangkan model SSCS dan LKPD model PQ4R, sehingga
86
FORDETAK: Seminar Nasional Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Society 5.0
konsep-konsep yang disampaikan tersusun secara
Palangka LKPD
Raya, 15 Maret 2022model SSCS 0,91 Baik
sistematis dan materi yang diajarkan dapat
menunjang keaktifan peserta didik dalam proses LKPD model PQ4R 0,91 Baik
pembelajaran.
Tahap Design, bertujuan untuk merancang
produk yang akan dikembangkan. Rancangan ini Berdasarkan hasil analisis V-Aiken,
berasal dari tahap sebelumnya yaitu tahap define. instrumen pembelajaran RPP model pembelajaran
Pembelajaran dalam perangkat yang SSCS memperoleh nilai rata-rata V-Aiken sebesar
dikembangkan disusun berdasarkan sintak 0,91, sedangkan RPP model pembelajaran PQ4R
pembelajaran model SSCS dan model PQ4R. memperoleh nilai rata-rata V-Aiken sebesar 0,85.

Sintak model SSCS yaitu menyelidiki masalah Instrumen LKPD model SSCS memperoleh nilai
(search), merencanakan solusi (solve), rata-rata V-Aiken sebesar 0,91 dan LKPD model
mengkontruksi pemecahan masalah (create), dan PQ4R juga memperoleh nilai rata-rata V-Aiken
mengkomunikasikan penyelesaian masalah sebesar 0,91. Maka instrumen pembelajaran
(share). Sedangkan sintak model PQ4R yaitu tersebut dapat dikategorikan baik dan dapat
membaca selintas (preview), membuat pertanyaan digunakan untuk penelitian dengan melakukan
(question), membaca sambil memberi tanggapan revisi terlebih dahulu. Selain memperoleh nilai
(read), memecahkan masalah (reflect), membuat dari validator ahli baik instrumen pembelajaran
rangkuman (recite), dan menyimpulkan (review). maupun instrumen penelitian tersebut, validator
Penyusunan desain RPP dilakukan sesuai dengan juga memberikan saran pertimbangan untuk
Kurikulum 2013 dan LKPD disusun sesuai kemudian dijadikan masukan agar instrumen
dengan tahapan pembelajaran model SSCS dan menjadi lebih baik. Adapun saran dan
model PQ4R. Setelah tahap perancangan, pertimbangan dari validator ahli dapat dirangkum
pengumpulan bahan, dan penyusunan maka draft pada tabel 2 sebagai berikut.
Tabel 2 Saran dan Pertimbangan Validator Ahli
perangkat pembelajaran dapat dikonsultasikan
Instrumen Saran dan Pertimbangan
kepada pembimbing, kemudian dilakukan revisi
dan divalidasi untuk mengetahui kelayakannya. Soal Postest a) Perbaiki ilustrasi gambar
b) Revisi soal yang berkaitan
Tahap Develop atau pengembangan
dengan tegangan
bertujuan untuk memperbaiki produk awal.
Instrumen tersebut divalidasi logis meliputi permukaan
validasi isi dan validasi konstruk yang dilakukan c) Perbaiki penulisan struktur
oleh ahli (expert judgement) dan praktisi kata yang digunakan
(Susdarwanti et al., 2016). RPP model a) Komponen RPP dapat
Instrumen pembelajaran dan instrumen pembelajaran disajikan secara lengkap
penelitian divalidasi oleh 2 validator ahli. Hasil SSCS b) Tujuan pembelajaran harus
validasi dari para ahli kemudian dianalisis dengan RPP model memuat Audience,
menggunakan formula V-Aiken. Rentang angka 𝑣 pembelajaran Behavior, Condition, dan
menurut Aiken (1985) yang mungkin diperoleh PQ4R Degree
adalah antara 0 sampai dengan 1. Apabila nilai V- c) Beberapa kegiatan guru
Aiken yang dihasilkan menunjukkan nilai lebih dan kegiatan peserta didik
dari sama dengan 0,6 (valid ≥ 0,6) maka dapat disinkronkan
instrumen dinyatakan valid atau dapat digunakan. kembali
Adapun hasil analisis instrumen RPP dan LKPD d) Apersepsi dapat dijelaskan
dengan model SSCS dan model PQ4R adalah secara detail
sebagai berikut.
Tabel 1 Hasil Analisis V-Aiken LKPD model a) Definisi Fluida Statis dapat
Instrumen V- Keterangan pembelajaran dijabarkan secara lengkap
Aiken SSCS merujuk dari buku.
RPP model SSCS 0,91 Baik LKPD model b) Materi yang disampaikan
pembelajaran harus memuat referensi
RPP model PQ4R 0,85 Baik PQ4R rujukan

87
FORDETAK: Seminar Nasional Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Society 5.0
c) Perbaiki penulisan
Palangkaangka,
Raya, 15 pembelajaran
Maret 2022 tahap share. Hal ini terjadi karena
kata maupun kalimat keterbatasan waktu kegiatan belajar mengajar
d) Perbaiki penggunaan kata yang sangat singkat, sehingga tahap membagikan
hubung kalimat hasil diskusi dilanjutkan melalui wattsap grup.
Forum diskusi, presentasi dan respon peserta
Intrumen perangkat pembelajaran telah didik dalam menanggapi presentasi kurang bisa
diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan dari terlaksana, sehingga pada tahap ini peseta didik
para validator, sehingga diperoleh perangkat langsung membuat resume atas hasil diskusi.
pembelajaran yang siap di uji coba untuk Uji coba terbatas perangkat pembelajaran
mengetahui keterlaksanaan dan respon peserta dengan model PQ4R dilakukan pada 35 peserta

didik terhadap pembelajaran yang menggunakan didik kelas XI MIPA 6 SMAN 1 Karanganyar
model SSCS dan model PQ4R. Uji coba terbatas Adapun hasil observasi keterlaksanaan
perangkat pembelajaran dengan model SSCS pembelajaran yang dilakukan ditunjukkan pada
dilakukan pada 35 peserta didik kelas XI MIPA 5 tabel 4 berikut.
SMAN 1 Karanganyar. Uji coba terbatas Tabel 4 Keterlaksanaan Pembelajaran Model PQ4R
dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan satu Pada Uji Terbatas
orang observer untuk mengamati keterlaksanaan No. Pertemuan Aspek Persen Ket
pembelajaran. Aspek pembelajaran berupa terlaksana (%)
pelaksanaan model, aktivitas belajar, LKPD, 1. I 16 94% Sangat
sikap, materi, dan waktu pembelajaran. Adapun Baik
hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran fisika 2. II 16 94% Sangat
menggunakan model SSCS adalah sebagai Baik
berikut.
Tabel 3 Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Model Kegiatan pembelajaran pada kelas
SSCS Pada Uji Terbatas
eksperimen dengan menerapkan model PQ4R
No. Pertemu Aspek Persen Ket
terbagi menjadi tiga bagian kegiatan setiap
an terlaksana (%)
pertemuan yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan
1. I 16 84% Baik penutup. Kegiatan pendahuluan mencakup salam
2. II 16 85% Baik pembuka, mengecek kehadiran peserta didik dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti
Kegiatan pembelajaran pada kelas mencakup 5 tahapan pembelajaran yaitu tahap
eksperimen yang menerapkan model SSCS preview, tahap question, tahap read, tahap reflect,
terbagi menjadi tiga bagian kegiatan setiap dan tahap recite. Kegiatan penutup mencakup
pertemuan yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan tahap review dan menyimpulkan hasil
penutup. Kegiatan pendahuluan mencakup salam pembelajaran, informasi pembelajaran
pembuka, mengecek kehadiran peserta didik dan selanjutnya, memandu pengisian jurnal belajar
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti dan angket serta salam penutup.
mencakup 4 tahapan pembelajaran yaitu tahap Berdasarkan data tabel 4, hasil observasi
search, tahap solve, tahap create, dan tahap share. keterlaksanaan pembelajaran pada kelas
Kegiatan penutup mencakup menyimpulkan hasil eksperimen yang menerapkan model PQ4R
pembelajaran, informasi pembelajaran memiliki rata-rata pada kategori sangat baik. Hal
selanjutnya, memandu pengisian jurnal belajar ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran
dan angket serta salam penutup. dikelas berlangsung sesuai dengan RPP model
Berdasarkan data tabel 3, hasil observasi pembelajaran PQ4R yang telah dibuat. Tahapan
keterlaksanaan pembelajaran pada kelas pembelajaran pada kelas eksperimen ini belum
eksperimen yang menerapkan model SSCS sepenuhnya terlaksana karena masih ada beberapa
memiliki rata-rata pada kategori baik. Hal ini tahapan yang kurang dapat dilaksanakan saat
menunjukkan bahwa proses pembelajaran dikelas kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pada
berlangsung sesuai dengan RPP model tahap reflect, peserta didik tidak dapat mencoba
pembelajaran SSCS yang telah dibuat. Namun, dan menyelesaikan percobaan sederhana yang
tahap pembelajaran pada kelas eksperimen ini disajikan dalam LKPD dikelas karena waktu
masih kurang dapat terlaksana yaitu pada aspek
88
FORDETAK: Seminar Nasional Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Society 5.0
belajar yang sangat singkat. SehinggaPalangka
pada tahap
Raya, 15 Maret 2022
ini peserta didik hanya dapat mempelajari materi
yang telah disampaikan guru dengan LKPD.
Selanjutnya kegiatan read sangat dimanfaatkan
peserta didik untuk mengolah dan mencari
informasi baru terkait materi pembelajaran yang
sedang dipelajari. Peserta didik diberi kebebasan
berdiskusi dan menggunakan internet dalam
mencari informasi.

Gambar 1 Histogram Distribusi Frekuensi Hasil


Uji coba lapangan menggunakan dua Belajar Menggunakan Model SSCS dan Metode
kelas yaitu kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 sebagai Eksperimen
kelas implementasi perangkat pembelajaran yang Berdasarkan gambar 1 diketahui bahwa dari 35
telah dikembangkan. Data setelah pembelajaran peserta didik diperoleh frekuensi terbanyak
pada uji lapangan berupa data keterlaksanaan berada
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik ranah
pengetahuan yakni hasil belajar berpikir kritis dan
pemecahan masalah. pada interval nilai 80-90 yakni sebanyak 17
Tabel 5 Keterlaksanaan Pembelajaran Pada Uji
Lapangan
peserta didik, sedangkan frekuensi paling rendah
No. Model Aspek Persentase Kategori yaitu 4 peserta didik yang berada pada interval
nilai 60-70.
terlaksana (%)
Data hasil belajar ranah pengetahuan
1. SSCS 16 96% Sangat Baik
diperoleh dari tes hasil belajar setelah
2. PQ4R 16 95% Sangat Baik
memperoleh perlakuan pembelajaran dengan
model PQ4R dan metode eksperimen.
Data hasil belajar ranah pengetahuan diperoleh Tabel 7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
dari tes hasil belajar setelah memperoleh Menggunakan Model PQ4R dan Metode Eksperimen
perlakuan pembelajaran dengan model SSCS dan
metode eksperimen. Batas Batas
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Interval Bawah Atas Frekuensi
Menggunakan Model SSCS dan Metode Eksperimen 60-70 60.5 70 7
Batas Batas 70-80 70.5 80 13
Interval Bawah Atas Frekuensi 80-90 80.5 90 10
60-70 60.5 70 4 90-100 90.5 100 5
70-80 70.5 80 5 Jumlah 35
80-90 80.5 90 17
90-100 90.5 100 9 Adapun histogram hubungan frekuensi dengan
Jumlah 35 nilai yang diperoleh oleh peserta didik disajikan
dalam gambar 2 sebagai berikut.
Adapun histogram hubungan frekuensi dengan
nilai yang diperoleh oleh peserta didik disajikan
dalam gambar 1 sebagai berikut.

89
FORDETAK: Seminar Nasional Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Society 5.0
Gambar 1 Histogram Distribusi Frekuensi Berdasarkan tabel 9, nilai rata-rata
Hasil Raya, 15 Maret 2022
Palangka
Belajar Menggunakan Model PQ4R dan Metode keterampilan pemecahan masalah peserta didik
Eksperimen kelas eksperimen 1 yang menggunakan model
PQ4R lebih tinggi dibanding dengan kelas
Berdasarkan gambar 2 diketahui bahwa dari 35
eksperimen 2 yang menggunakan model SSCS.
peserta didik diperoleh frekuensi terbanyak
Namun demikian, kedua model ini memberikan
berada pada interval nilai 70-80 yakni sebanyak
pengaruh yang cukup baik dalam proses
13 peserta didik, sedangkan frekuensi paling
pembelajaran fisika.
rendah yaitu 5 peserta didik yang berada pada
interval nilai 90-100.
SIMPULAN
Selain diperoleh data keterlaksanaan
pembelajaran, diketahui juga deskripsi hasil
Berdasarkan hasil analisis data dan
aktivitas nilai keterampilan berpikir kritis dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1)
keterampilan pemecahan masalah pada kelas
perangkat pembelajaran fisika dengan model
eksperimen yang menerapkan model SSCS dan
SSCS dan model PQ4R pada materi Fluida Statis
model PQ4R. Hasil deskripsi nilai ini disajikan
yang dikembangkan sudah mencakup komponen
dalam tabel 8 berikut.
pembelajaran saintifik disertai metode
eksperimen, 2) kelayakan perangkat pembelajaran
dengan model SSCS dan model PQ4R serta
penerapannya

Tabel 8 Deskripsi Nilai Keterampilan Berpikir


Kritis di kelas XI IPA SMAN 1 Karanganyar adalah
No. Deskripsi Kelas Kelas layak digunakan berdasarkan penilaian ahli.
Eksperimen Eksperimen Implementasi perangkat pembelajaran dengan
1 (Model 2 (Model model SSCS dan model PQ4R pada kelas XI IPA
SSCS) PQ4R) mampu meningkatkan aktivitas siswa dan hasil
1 Jumlah Siswa 35 Orang 35 Orang belajarnya terutama dalam ranah pengetahuan
2 Rata-Rata 88,29 77,14 berpikir kritis dan pemecahan masalah fisika.
3 Skor Terendah 83,67 72,43
4 Skor Tertinggi 92,90 81,84 DAFTAR PUSTAKA
5 Standar Deviasi 2,313 2,358 Aripin, W. A., Sahidu, H., & Makhrus, M. (2021).
Efektivitas Perangkat Pembelajaran Fisika
Berdasarkan tabel 8, nilai rata-rata Berbasis Model Problem Based Learning
keterampilan berpikir kritis siswa kelas Untuk Meningkatkan Kemampuan
eksperimen 1 yang menggunakan model SSCS Pemecahan Masalah Dan Kemampuan
lebih tinggi dibanding dengan kelas eksperimen 2 Berpikir Kritis Peserta Didik.
yang menggunakan model PQ4R. Deskripsi hasil Dina Astuti. (2013). Peningkatan Kemandirian
deskripsi nilai keterampilan pemecahan masalah Belajar Matematika Melalui Strategi Pq4r
peserta didik kelas eksperimen 1 dan kelas Pada Siswa Kelas Viii. Universitas
eksperimen2 disajikan dalam tabel 9 berikut. Muhammadiyah Surakarta.
Tabel 9 Deskripsi Nilai Keterampilan Pemecahan Dwisiwi, R., & Yusman Wiyatmo. (2013).
Masalah Pengembangan Perangkat Pembelajaran
No. Deskripsi Kelas Kelas Fisika Berbasis Outbond Guna Pencapaian
Eksperimen Eksperimen Kompetensi Sikap, Pengetahuan, Dan
1 (Model 2 (Model Keterampilan Siswa Sma. 111–122.
SSCS) PQ4R) Handayani, U. F. (2022). Penyusunan Perangkat
1 Jumlah Siswa 35 Orang 35 Orang Pembelajaran Kurikulum 2013 Di Smk
2 Rata-Rata 79,43 79,57 Mamba ’ Ul Jadid Malang. 168–172.
3 Skor Terendah 74,81 74,86 Kariawan, I. G., Sadia, I. W., & Pujani, N. M.
4 Skor Tertinggi 84,04 84,27 (2015). Pengembangan Perangkat
5 Standar Deviasi 2,313 2,358 Pembelajaran Fisika Dengan Setting Model
Pembelajaran Inkuiri Untuk Kemampuan
90
FORDETAK: Seminar Nasional Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Society 5.0
Berpikir Kritis Siswa Sma. 5(4), Palangka
1–11. Raya, 15 Maret 2022
Pardede, O. B., Lestari, D., Sitompul, B., Melati,
S., Pinem, P., & S, S. P. (N.D.). Eksistensi
Perangkat Pembelajaran Dalam
Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi
Belajar Siswa. 63–80.
Susdarwanti, Sarwanto, & Cari. (2016).
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Fisika Berbasis Problem Based Learning (
Pbl ) Pada Materi Hukum Newton Dan
Penerapannya. 5(3).
Wayan, G., Sahidu, H., & Sutrio. (2015).
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Fisika Berbasis Dan Sikap Ilmiah
Mahasiswa. I(1).
Widya, Hamdi, & Fauzi, A. (2017). Kualitas
Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis
Model Creative Problem Solving Dengan
Pendekatan Open-Ended Pada Materi. 3(2),
158–171.

91
FORDETAK: Seminar Nasional Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Society 5.0
Palangka Raya, 15 Maret 2022

92

Anda mungkin juga menyukai