Anda di halaman 1dari 11

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah

TARBIYAH JURNAL: JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(TARBIYAH JOURNAL: JOURNAL OF TEACHING AND EDUCATIONAL SCIENCES)
p-ISSN XXXX-XXXX | e-ISSN XXXX-XXXX
Home Page: http://journal.an-nur.ac.id/index.php/tarbiyahjurnal

Problematika Guru PAUD dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka


Belajar
Ismayati Marfuah1, Eca Gesang Mentari2, Putri Oktavia 3
1
Universitas Islam An Nur Lampung
2
Universitas Islam An Nur Lampung
3
Universitas Islam An Nur Lampung

_________
Keywords: Abstract: Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui
Problematika Guru PAUD, penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, problematika guru
Kurikulum, Merdeka dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, dan
________________________
*Correspondence Address:
bagaimana upaya guru dalam mengatasi problematika
ismayatimarfua789@gmail.com, terhadap penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada
siswa di PAUD Insan Mandiri. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Subjek penelitian ialah kepala sekolah, guru, dan siswa
PAUD Insan Mandiri. Pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun
teknik analisis data yang dilakukan dengan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan uji
keabsaan data dilakukan dengan Triangulasi Teknik.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: Pertama,di PAUD Insan
Mandiri sudah mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka Belajar dengan penerapan pembelajaran berbasis
proyek, asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif,
pembelajaran berbasis mata pelajaran, IPAS, raport,
ATP dan Modul Ajar dikerjakan berkelompok. Kedua,
problematika guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka
Belajar pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
pembelajaran adalah kesulitan menganalis CP,
merumuskan TP dan menyusun ATP dan Modul Ajar,
menentukan metode dan strategi pembelajaran, minimnya
kemampuan menggunakan teknologi, terbatasnya buku
siswa, kurangnya kemampuan menggunakan metode dan
media pembelajaran, materi ajar terlalu luas, menentukan
proyek, kurangnya alokasi waktu pembelajaran berbasis
proyek, menentukan bentuk asesmen dan bentuk asesmen
pada pembelajaran berbasis proyek. Ketiga, upaya yang
diterapkan guru dalam mengatasi permasalahan penerapan
Kurikulum Merdeka Belajar adalah pertemuan rutin dengan
KKG, pendampingan PMO dan khusus coaching kepala
sekolah, menggunakan buku abjad, ketik, buat lembar
kerja, dan membuat format untuk proyek sendiri,
melanjutkan proyek di rumah, membuat catatan, dan
mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum.

© 2023 URPI Faculty of Education and Teacher Training


Universitas Islam An Nur Lampung
Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah

TARBIYAH JURNAL: JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(TARBIYAH JOURNAL: JOURNAL OF TEACHING AND EDUCATIONAL SCIENCES)
p-ISSN XXXX-XXXX | e-ISSN XXXX-XXXX
Home Page: http://journal.an-nur.ac.id/index.php/tarbiyahjurnal

INTRODUCTION kepada peserta didik agar mereka


Era revolusi industri 4.0 memiliki memilki kesiapan pribadi dan
tantangan sekaligus peluang bagi kemampuan sesuai kebutuhan
lembaga pendidikan. Syarat maju dan masyarakat. Pembaharuan kurikulum ini
berkembang lembaga pendidikan harus merupakan hal yang penting dilakukan
memiliki daya inovasi, dan dapat pemerintah dalam upaya meningkatkan
berkolaborasi. Jika tidak mampu kualitas pendidikan Indonesia dan
berinovasi dan berkolaborasi, maka akan menciptakan generasi bangsa yang
tertinggal jauh ke belakang (Tusyana memiliki Sumber Daya Manusia (SDM)
Ulum Fatimatul Markhumah, 2021). dengan kualitas yang baik dan dapat
Lembaga pendidikan harus mampu bersaing dengan negara lain sesuai
menyeimbangkan sistem pendidikan dengan perubahan dan perkembangan
dengan perkembangan zaman zaman.
(Komalasari et al., n.d.). Dalam Kurikulum merupakan
mewujudkan hal tersebut maka perlu perencanaan pendidikan yang berstruktur
dilakukannya pembaharuan kurikulum yang dinaungi oleh sekolah dan lembaga
sesuai dengan kemajuan zaman dan pendidikan, yang tidak terfokus pada
teknologi. Dikarenakan, apabila tidak proses belajar mengajar, melainkan
dilakukan suatu pembaharuan maka untuk membentuk kepribadian dan
akan membuat proses pembelajaran dan meningkatkan taraf hidup peserta didik
pendidikan di Indonesia akan mengalami di lingkungan masyarakat (Latifah et al.,
keterlambatan dengan pendidikan negara 2021). Kurikulum tidak hanya sebatas
lain. Dengan seiringnya kemajuan bidang studi yang termuat didalamnya
zaman, apabila masih menggunakan maupun kegiatan belajarnya saja, tetapi
metode kurikulum yang lama mungkin mencakup segala sesuatu yang
kurang relevan lagi sehingga dengan mempengaruhi perkembangan dan
adanya pembaharuan kurikulum maka pembentukan pribadi peserta didik
dapat dijadikan sebagai tumpuan dalam yang sesuai dengan tujuan Pendidikan
proses pembelajaran agar lebih efektif yang akan dicapai sehingga dapat
dan efisien, sehingga akan tercipta meningkatkan kualitas Pendidikan.
pembelajaran yang dapat mencapai Pembaharuan kurikulum sangat
tujuan nasional yang ditetapkan. berpengaruh dalam proses pembelajaran
Pembaharuan kurikulum karena dengan pembaharuan itu maka
pendidikan merupakan suatu tuntutan proses, model, atau metode pembelajaran
yang harus dilakukan demi memperbaiki akan semakin efektif dan efisien, serta
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) akan mengalami kemajuan guna
pada suatu bangsa (Mujiyatun, 2019). meningkatkan kualitias pendidikan di
Kurikulum ialah suatu komponen Indonesia untuk menjadikan(Handoko,
penting dalam sebuah sistem pendidikan 2022) pendidikan di Indonesia semakin
formal atau dikenal sebagai sistem baik. Kurikulum harus diperbaharui agar
persekolahan. Didalamnya terdapat sesuai dengan perkembangan zaman,
rencana pembelajaran yang mengarahkan apalagi zaman sekarang ini ilmu
guru dalam melaksanakan pembelajaran pengetahuan dan teknologi informasi
telah berkembang semakin masif
© 2023 URPI Faculty of Education and Teacher Training
Universitas Islam An Nur Lampung
dan tak terkendali. Perubahan guru dituntut harus kreatif dan inovatif
kurikulum di indonesia merupakan salah dalam mendesain pembelajaran. Dalam
satu perubahan yang lumayan besar menciptakan pembelajaran yang merdeka
didalam dunia pendidikan. Pada saat bagi peserta didik, seorang guru harus
ini, kurikulum merdeka belajar hanya mampu menggunakan daya
dijadikan opsi dalam dunia pendidikan, kreativitasnya dalam mendesain
karena kemendikbud ristek sedang pembelajaran dengan menggunakan
melakukan sosialisasi terlebih dahulu berbagai metode dan media pembelajaran
suapya kurikulum merdeka ini bisa yang ada. Proses pembelajaran akan
menjadi kurikulum nasional. Sehingga menarik dan menyenangkan apabila
kurikulum merdeka belajar ini tidak seorang guru mampu mendesain
harus diterapkan di semua sekolah. pembelajaran secara kreatif dan inovatif.
Merdeka belajar merupakan suatu Guru bisa memilih metode pembelajaran
langkah yang tepat untuk mencapai yang cocok bagi peserta didik serta
pendidikan yang ideal yang sesuai menggunakan media pembelajaran agar
dengan kondisi saat ini dengan tujuan peserta didik akan lebih mudah mengerti
untuk mempersiapkan generasi yang dan memahami materi yang diajarkan.
tangguh, cerdas, kreatif, dan memiliki Dengan penggunaan metode dan media
karakter sesuai dengan nilai-nilai bangsa pembelajaran yang tepat maka akan
Indonesia. Kedua, gagasan merdeka tercipta pembelajaran yang
belajar memiliki relevansi dengan menyenangkan dan tidak monoton.
pemikiran Ki Hadjar Dewantara Penerapan Kurikulum Merdeka
tentang pendidikan mempertimbangkan Belajar, pembelajarannya berpusat pada
aspek keseimbangan cipta, rasa, dan peserta didik yaitu dengan berfokus pada
karsa. Merdeka belajar memberi pribadi peserta didik, pengalaman, latar
kebebasan pada siswa dan guru untuk belakang, perspektif, bakat, minat,
mengembangkan bakat dan keterampilan kapasitas dan kebutuhan mereka pada
yang ada dalam diri karena selama ini pembelajaran. Dalam hal ini, strategi
pendidikan lebih menekankan pada aspek pendidikan baru harus mendorong
pengetahuan. Ketiga, merdeka belajar interaksi antara pendidik dan peserta
merupakan salah satu strategi dalam didik. Praktik kreatif dalam pendidikan
pengembangan pendidikan karakter. harus membantu peserta didik untuk
Dengan merdeka belajar, siswa bekerja membangun pengetahuan mereka
diharapkan lebih banyak praktek dalam mendefinisikan hal-hal yang sangat
implementasi nilai-nilai karakter bangsa penting di mata mereka dan dalam
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari prosesnya, memperkuat rasa percaya diri
dan lingkungan sekitar. Untuk dan individualitas mereka. Mereka juga
tercapainya pendidikan yang ideal dan melibatkan pengembangan kualitas
sesuai dengan nilai-nilai bangsa pribadi peserta didik, termasuk rasa
Indonesia menjadi tanggung jawab dan tanggung jawab yang kuat dalam diri
kesadaran Bersama. sendiri dan orang lain. Dan pada
Konsep kebijakan merdeka Kurikulum Merdeka Belajar ini, Profil
belajar ialah guru sebagai tenaga Pelajar Pancasila berperan menjadi acuan
pendidik mampu menciptakan suasana yang memandu segala kebijakan dan
belajar yang nyaman dan mampu pembaharuan dalam system Pendidikan.
membangkitkan semangat belajar agar Guru memiliki kemerdekaan
siswa tidak merasa terbebani oleh materi dalam memilih elemen-elemen dari
yang disampaikan guru. Dalam kurikulum untuk dikembangkan dalam
Kurikulum Merdeka Belajar ini seorang proses pembelajaran sesuai dengan

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah


kebutuhan peserta didik. Guru dalam belajar, guru masih menggunakan
menentukan elemen-elemen yang ada metode pembelajaran ceramah atau
dalam sebuah kurikulum harus mampu penugasan sehingga pembelajaran
menciptakan pembelajaran yang cenderung bersifat menoton, guru
menantang peserta didik untuk memiliki terkendala dengan bahan ajar dari pusat
pemikiran yang kritis dalam yang masih terbatas, guru juga
memecahkan berbagai masalah yang mengalami permasalahan di format
ada, dan mampu menumbuhkan daya asesmen diagnostik, formatif, dan
cipta yang kreatif serta memiliki sumatif yang masih dibuat secara
karakter yang baik dalam menjalin manual karena belum ada format dari
komunikasi dan kerja sama dengan orang pusat, dan dalam penerapan dan
lain. Jadi untuk mewujudkan program penguatan Profil Pelajar Pancasila.
merdeka belajar ini pemerintah Selanjutnya berdasarkan wawancara
membuat suatu program yang dengan kepala sekolah, beliau
dinamakan sebagai guru penggerak mengatakan bahwa dalam Kurikulum
yaitu untuk menggerakkan para guru Merdeka Belajar ini ada namanya Profil
untuk melaksanakan tugasnya sebagai Pelajar Pancasila dimana Profil Pelajar
guru dalam pembelajaran merdeka Pancasila ini merupakan hal baru dan
belajar. Dengan perkembangan kebijakan harus guru terapkan didalam
pendidikan, tentu guru harus mampu pembelajaran. Dalam menerapkan Profil
untuk beradaptasi dengan kebijakan yang Pelajar Pancasila ini sikap itu benar-
berlaku terutama dalam perubahan benar harus kita rubah sesuai dengan
kurikulum. Meskipun dalam 6 karakter di dalam Profil Pelajar
penerapannya sudah tentu pasti memiliki Pancasila yang semua itu memerlukan
beberapa masalah dikarenakan penilaian, hal baru inilah yang masih kita
Kurikulum Merdeka Belajar ini masih coba untuk menyempurnakan dan
terbilang baru dan belum semua sekolah melaksanakannya.
di jenjang sekolah dasar yang Sebagaimana diketahui bahwa
menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka Belajar ini baru saja
ini. Dalam Kurikulum Merdeka Belajar diterapkan di Indonesia yang mana
ini pembelajaran sangat ditentukan oleh sebelumya menerapkan Kurikulum 2013.
guru sehingga guru-guru harus keluar Kurikulum merdeka menjadi urgen
dari zona nyaman mereka atau mengubah diterapkan sebagai langkah pemulihan
paradigma dari pembelajaran tradisional pasca covid-19 yang menyisakan banyak
menjadi pembelajaran yang lebih kreatif problem seperti : 1) kurangnya sarana
karena tujuan akhir kegiatan dan prasarana, 2) guru kurang menguasai
pembelajarannya adalah untuk IT, 3) kurangnya interaksi sosial, 4) sulit
membentuk karakter peserta didik sesuai memberikan gambaran konkrit kepada
Profil Pelajar Pancasila siswa, 5) beban tugas siswa terlalu
Observasi awal yang dilakukan banyak, 6) berkurangnya alokasi waktu
peneliti di PAUD Insan Mandiri ada jam pelajaran, 7) kurangnya dampingan
beberapa problematika yang dihadapi dan pengawasan orang tua.(Wibowo,
guru dalam menerapkan Kurikulum 2021) Kurikulum Merdeka Belajar
Merdeka Belajar yaitu guru tidak sendiri diterapkan pada Tahun Ajaran
mempunyai pengalaman dengan 2021/2022 dan belum semua sekolah
konsep Kurikulum Merdeka Belajar, menerapkan kurikulum ini sehingga
keterbatasan referensi sehingga guru referensi mengenai Kurikulum Merdeka
kesulitan menemukan rujukan mendesain Belajar ini pun masih sedikit terutama
dan mengimplementasikan merdeka pada jenjang pendidikan sekolah

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah


dasar. Dalam pelaksanaanya saja masih dengan teknik observasi, wawancara,
ada guru yang belum bisa keluar dari trianggulasi, dan dokumentasi (Esen
zona nyamannya, sedangkan dalam Pramudya Utama, Nur Widi Astuti,
pembelajaran Kurikulum Merdeka 2023). Teknik observasi partisipasi ini
Belajar ini seorang guru dituntut untuk dilakukan untuk mengamati letak
lebih kreatif dan inovatif dalam geografis berupa denah lokasi dan kondisi
mendesain pembelajarannya yaitu guru lingkungan, visi, misi, strategi dan motto
harus memiliki kemampuan dalam Sekolah serta keadaan sumber daya
menguasai materi pembelajaran dan manusia di PAUD Insan Mandiri.
mengembangkan secara mendalam Sumber data yang digunakan dalam
materi yang menarik dan menyenangkan penelitian ini adalah sumber data primer
sehingga guru harus keluar dari zona dan sekunder. Sumber data primer dalam
nyamannya dan mengikuti penelitian ini adalah guru Pendidikan
perkembangan zaman dalam mengajar. Agama Islam yang mengajar di PAUD
Dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini Insan Mandiri. Sumber data sekunder
Profil Pelajar Pancasila berfungsi yang digunakan dalam pelaksanaan
sebagai petunjuk arah bagi sistem penelitian ini adalah siswa, Kepala
pendidikan di Indonesia termasuk Sekolah, dan Pengawas guru di PAUD
pembelajaraan, program, kegiatan dan Insan Mandiri.
asesmen. Dengan demikian Analisis data di lapangan yang
menimbulkan beberapa kebingungan terdapat 3 kegiatan yakni reduksi data,
bagi guru dalam menerapkan dan penyajian data dan verifikasi data yang
penguatan Profil Pelajar Pancasila. Hal dilakukan berdasarkan fokus penelitian
ini pastilah menimbulkan beberapa yang diambil. reduksi data dilakukan
problematika yang dialami guru dalam untuk merangkum, memilih hal- hal yang
menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
ini. penting, mencari tema dan polanya dan
Berdasarkan uraian permasalahan membuang yang tidak perlu. Hal ini
di atas, maka rumusan masalah yang dilakukan agar data yang telah direduksi
dapat dirumuskan yaitu : Pertama, memberikan gambaran yang lebih jelas
bagaimana penerapan Kurikulum dan mempermudah peneliti untuk
Merdeka Belajar pada siswa PAUD melakukan pengumpulan data selanjutnya
Insan Mandiri. dan mencarinya bila diperlukan.
Penyajian data dilakukan untuk
METHOD mempermudah dalam memahami apa
Penelitian ini menggunakan yang terjadi dan merencanakan kerja
pendekatan kualitatif (Muhajjir, 2000). selanjutnya berdasarkan apa yang telah
Sedangkan metode dengan pendekatan dipahami tersebut. Setelah data direduksi,
kualitatif deskriptif yang menunjukkan selanjutnya data disajikan yaitu dengan
bahwa pelaksanaan penelitian terjadi membuat teks yang naratif. Verifikasi
secara alamiah, apa adanya, dalam situasi dibuat pada tahap awal didukung oleh
normal yang tidak dimanipulasi keadaan bukti-bukti yang valid, akurat, dan
dan kondisinya, menekankan pada konsisten terhadap apa yang sedang
deskripsi secara alami. Pengambilan data diteliti, maka dimungkinkan pada saat
atau penjaringan fenomena dilakukan dari peneliti kembali ke lapangan untuk
keadaan yang sewajarnya yang dikenal mengumpulkan data maka kesimpulan
dengan sebutan pengambilan secara alami yang di kemukakan merupakan
dan natural(Sari et al., 2022). Teknik kesimpulan yang kredibel, dan dapat
pengumpulan data yang dilakukan ialah

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah


dipertanggung jawabkan secara ilmiah kebingungan pengimplementasiannya
(Aristika et al., n.d.). sehingga menimbulkan problem-problem
Uji absah data dilakukan dengan yang terjadi didalamnya (Warisno,
perpanjangan pengamatan, peningkatan 2021).
ketekunan, triangulasi, analisis kasus Berdasarkan penelitian yang
negatif, menggunakan bahan referensi dan dilakukan peneliti di PAUD Insan
melakukan membercheck. Uji abashan Mandiri, bahwa penerapan Kurikulum
data dilakukan untuk membuktikan bahwa Merdeka Belajar di PAUD Insan Mandiri
data yang diterima merupakan data yang sudah mulai berjalan sekitar satu tahun.
sebenarnya terdapat pada tempat Sedangkan penerapannya masih
penelitian (Agustianti et al., 2022). dilakukan secara bertahap. Menurut
Kepala Sekolah PAUD Insan Mandiri.
RESULT AND DISCUSSION Sebagai suatu hal yang baru tentu banyak
Kemdikbud menjelaskan bahwa sekali kendala-kendala yang dihadapi
Kurikulum Merdeka Belajar yaitu dalam penerapan Kurikulum Merdeka
berfokus pada materi yang esensial dan Belajar. Dalam penerapannya PAUD
pengembangan kompetensi siswa pada Insan Mandiri sudah menerapkan
fasenya sehingga siswa dapat belajar berbagai hal yang berkaitan dengan
lebih mendalam, bermakna, dan Kurikulum Merdeka Belajar. Salah
menyenangkan, dan tidak terburu-buru. satunya adalah penerapan Profil Pelajar
Pembelajaran jauh lebih relevan dan Pancasila dengan Pembelajaran Berbasis
interaktif melalui kegiatan projek Projek. Dalam projek ini terbagi menjadi
memberikan peluang lebih luas pada proyek kelas yang dilaksankan pada
siswa untuk lebih aktif mengekplorasi akhir bab pembelajaran dan proyek
isu-isu aktual seperti isu lingkungan, sekolah dilaksanakan persemester hal ini
kesehatan, dan lainnya untuk mendukung telah diterapkan di PAUD Insan
pengembangan karakter dan kompetensi Mandiri. Dan juga di PAUD Insan
Profil Pelajar Pancasila. Tujuan dari Mandiri sudah membuat perangkat
pengajaran ini untuk memperkuat pembelajaran seperti Tujuan
kamampuan literasi dan numerasi siswa Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran
serta pengetahuannya pada tiap mata dan untuk Modul Ajar masih disusun
pelajaran. Fase atau tingkat secara berkelompok serta juga telah
perkembangan berarti Capaian membuat raport walaupun masih masi
Pembelajaran (CP) yang harus dicapai memerlukan penyempurnaan dan revisi.
oleh siswa, disesuaikan dengan Dalam penerapan Kurikulum
karakteristik, potensi, serta kebutuhan Merdeka Belajar di PAUD Insan Mandiri
siswa (Mujiyatun, 2019). Dalam tidak lagi memakai pembelajaran tematik
Kurikulum Merdeka Belajar tidak ada tetapi memakai pembelajaran Ima
lagi tuntutan tercapainya nilai ketuntasan Nurwahidah, dkk dalam jurnalnya yang
minimal, tetapi menekankan belajar berjudul Komparasi Implementasi
yang berkualitas sebagai Sumber Daya Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Manusia (SDM) Indonesia siap Merdeka Belajar menjelaskan bahwa
menghadapi tantangan global. Dalam kekhasan Kurikulum Merdeka Belajar
proses penerapan Kurikulum Merdeka yaitu jam belajar pertahun 144 jam,
Belajar tentunya akan menimbulkan adanya Capaian Pembelajaran, adanya
permasalahan dalam proses perencanaan, Alur Tujuan Pembelajaran, Modul
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran Ajar, guru merancang pembelajaran
dikarenakan kurikulum ini baru saja perminggu dengan 20% project dari
diterapkan dan pasti pihak-pihak masih intrakulikuler contoh perminggu mata

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah


pelajaran diajarkan satu bidang saja, dan Hal ini yang dialami oleh salah
setiap kelas dibagi menjadi beberapa satu guru yang mengaku kesulitan dalam
fase. Melalui Kurikulum Merdeka menyusun Modul Ajar. Selain itu
Belajar, pemerintah mengajak guru permasalahan yang dialami guru yaitu
untuk menciptakan berbgai kreativitas masih kesulitan dalam menentukan
dan inovasi dalam pembelajaran metode dan strategi pembelajaran yang
sehingga mampu melaksanakan konsep tepat bagi anak agar proses pembelajaran
Merdeka Belajar untuk mecapai Profil menjadi menyenangkan dan juga siswa
Pelajar Pancasila.(Angga et al., 2022). ikut aktif dalam prose pembelajaran
Penelitian yang dilakukan peneliti (Pujiastuti, 2021). Hal tersebut sesuai
di PAUD Insan Mandiri, bahwa di PAUD dengan teori yang dikemukakan oleh
Insan Mandiri sudah menerapkan Farida Jaya dalam bukunya yang
berbagai konsep dari Merdeka Belajar berjudul Perencanaan Pembelajaran
dari pembuatan administrasi perencanaan mengatakan bahwa perencanaan
pembelajaran meskipun masih dibuat pembelajaran merupakan gambaran
secara berkelompok, menerapkan umum tentang langkah-langkah yang
pembelajaran berbasis proyek kelas akan dilakukan seorang guru didalam
maupun proyek sekolah, dan penerapan kelas pada waktu yang akan datang untuk
Profil Pelajar Pancasila meskipun masih mencapai tujuan yang telah ditetapkan
perlu adanya perbaikan dan secara efektif dan efisien. Dengan
pengembangan karena baru satu tahun demikian, sebagai seorang perancang
proses implementasinya. Hal ini agar pembelajaran, guru bertugas membuat
konsep Kurikulum Merdeka Belajar yang rancangan program pembelajarannya
ingin dicapai dapat terealisasikan dengan (meliputi perorganisasian bahan ajar,
baik. penyajian, dan evaluasi) yang menjadi
Problematika Guru dalam tanggung jawabnya sesuai tujuan
Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pada Siswa PAUD Insan Mandiri. Inti dari perencanaan pembelajaran ialah
Adapun beberapa permasalahan yang menetapkan metode pembelajaran yang
dihadapi guru yaitu pada perencanaan, optimal untuk mencapai hasil
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pembelajaran yang diinginkan.)
dalam Kurikulum Merdeka Belajar yaitu Penelitian yang dilakukan peneliti
sebagai berikut: Berdasarkan hasil di PAUD Insan Mandiri, dapat dilihat
wawancara yang telah dilakukan peneliti bahwa guru belum menyusun
bahwa, guru dihadapkan dengan perencanaan pembelajaran seperti ATP
kesulitan saat menyusun perencanaan dan Modul Ajar karena masih dikerjakan
pembelajaran yaitu pada saat secara berkelompk dalam forum KKG.
menganalisis. Capaian Pembelajaran Dikarenakan Kurikulum Merdeka Belajar
yang akan dicapai oleh siswa ini baru saja diterapkan, maka guru
dikarenakan dibuat per fase, kemudian masih kesulitan dalam memahami dan
merumuskannya dalam bentuk Tujuan mengidentifikasi Capaian Pembelajaran
Pembelajaran (TP) dan menyusunya (CP) yang diberikan dari pusat untuk di
dalam bentuk Alur Tujuan Pembelajaran rumuskan dalam bentuk Tujuan
(ATP). Tidak hanya demikian, guru yang Pembelajaran (TP) dan menyusunnya
tidak bisa menggunakan teknologi dalam bentuk Alur Tujuan Pembelajaran.
dengan baik, maka akan mengalami Selain itu juga, guru masih kesulitan
kesulitan- kesulitan dalam pembuatan dalam menentukan metode dan strategi
RPP. pembelajaran yang tepat bagi anak agar
proses pembelajaran menjadi

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah


menyenangkan dan juga siswa ikut aktif berfikir peserta didik tingkat tinggi.
dalam proses pembelajaran, terkadang Metode yang digunanakan adalah
rencana pembelajaran yang dibuat tidak scientific, problem based learning,
selalu sama dengan kenyataannya. project based learning, inquiry,
Melihat kondisi siswa dan kelas, bisa jadi observasi, tanya jawab, hingga
ada perubahan yang tidak disangka- presentasi. Efektivitas pendekatan dan
sangka. Perubahan itu bisa dari pada metode-metode tersebut dalam
perubahan model pembelajaran yang pembelajaran sangat ditentukan oleh
akan digunakan. Hal itulah gurunya, yakni guru penggerak merdeka
mengharuskan seorang guru harus belajar.
memahami kondisi siswa dan kelas Penelitian yang dilakukan peneliti
sebelum merancang pembelajaran agar di PAUD Insan Mandiri, dapat dilihat
dapat terealisasikan dengan baik. bahwa masih terbatasnya buku siswa
Keberhasilan dalam menerapkan yang menyebabkan pembelajaran sedikit
Kurikulum Merdeka Belajar tidak hanya terhambat, selain itu minimnya
dilihat dari perencanaan pembelajarannya penggunaan metode dan media
saja, tetapi dilihat juga dari pelaksanaan pembelajaran yang digunkan guru dalam
pembelajaran sesuai dengan perencanaan proses pembelajaran menyebabkan
pembelajaraan yang telah dibuat suasana pembelajaran menjadi
(Mustafida et al., 2022). Berdasarkan membosankan sehinga kegiatan
hasil wawancara yang telah dilakukan pembelajaran yang seharusnya aktif dan
peneliti bahwa, terdapat beberapa menyenangkan tidak terealisasikan
permasalahan yang dialami guru saat dengan baik. Selain itu materi ajar yang
melaksanakan pembelajaran yaitu terlalu luas juga menyebabkan siswa
permasalahan yang terjadi dikarenakan kesulitan dalam memahami materi yang
masih terbatasnya buku ajar berupa buku diajarkan, guru masih kesulitan dalam
siswa, kurangnya kemampuan dan menentukan proyek kelas serta
kesiapan guru dalam menggunkan media kurangnya alokasi waktu untuk
pembelajaran dan belum mahir dalam pembelajaran berbasis proyek.
mengaplikasikan teknologi dalam Berdasarkan hasil wawancara
pembelajaran (Kurniawan et al., 2021), yang telah dilakukan peneliti bahwa,
permasalahan yang dialami guru juga dari guru tidak begitu mengalami kesulitan
materi ajar yang terlalu luas serta dalam melakukan asesmen diagnostik,
minimnya metode pembelajaran yang formatif, dan sumatif hanya saja
digunaan guru dalam mengajar. terkendala dalam menentukan asesmen
Dalam pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
berbasis proyek guru juga mengalami yang akan dicapai, menentukan asesmen
beberapa kesulitan dalam menentukan pada saat pembelajaran berbasis proyek
proyek kelas untuk kelas serta kurangnya hal ini membingungkan bagi guru
alokasi waktu untuk pembelajaran dikarenakan banyaknya jenis atau bentuk
berbasis proyek. Hal tersebut sesuai asesmen seperti presentasi, proyek,
dengan teori yang dikemukakan oleh produk, lisan, tulisan dan sebagainya.
Mulyasa dalam bukanya yang berjudul Hal tersebut sesuai dengan teori yang
Menjadi Guru Penggerak Merdeka dikemukakan oleh Jenny Indrastoeti dan
Belajar mengatakan bahwa merdeka Siti Istiyati dalam bukunya yang berjudul
belajar mengedepankan proses belajar Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran di
yang mampu menumbuhkan kreativitas Sekolah Dasar mengatakan bahwa secara
peserta didik, melalui pendekatan dan garis besar asesmen dibagi menjadi dua,
metode yang dapat melatih kemampuan yaitu asesmen formatif dan asesmen

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah


sumatif dan ada juga yang mengatakan ialah dengan menggunakan buku
asessment for learning dan asessment of abjad. Kurangnya buku siswa,
learning. Asemen formatif merupakan sehingga buku digunakan oleh dua orang
bagian integral dari proses dengan hal itu, usaha yang dilakukan
pembelajaran yang dialkukan dengan oleh guru adalah ditulis dipapan tulis,
maksud memantau sejauh manakah ketik sendiri, dan membuat lembar kerja
suatu proses pembelajaran telah sendiri. Kurangnya alokasi waktu serta
berjalan sebagaimana yang direncanakan. alat dan bahan dalam pembelajaran
Sedangakan asesmen sumatif dilakukan berbasis proyek, maka usaha yang
diakhir satuan pembelajaran untuk dilakukan guru adalah dilanjutkan
menentukan kadar efektivitas program dirumah, juga harus kreatif dalam
pembelajaran. memanfaatkan apa yang ada disekolah.
Penelitian yang dilakukan peneliti Permasalahan yang selanjutnya
di PAUD Insan Mandiri, diketahui guru berhubungan dengan materi ajar yang
sudah melaksanakan penilaian baik itu terlalu luas mengajarkan kepada anak-
diagnostik, formatif, dan sumatif anak untuk membuat catatan. Jadi nanti
meskipun ada beberapa kendala yang anak-anak bisa mempelajari dan
dialami saat menerapkanya meskipun mengulangnya lagi dirumah. Solusi
tidak begitu signifikan. Dapat dikatakan yang dilakukan Guru Berhubungan
bahwa di PAUD Insan Mandiri belum dengan Penilaian Pembelajaran adalah
begitu menglami kesulitan dalam mencari lebih banyak informasi atau
melaksanakan penilaian berdasarkan referensi tentang asesmen pembelajaran
Kurikulum Merdeka Belajar dikarenakan dan rutin mengikuti pelatihan. Hal
sebelumnya juga para guru sudah sering tersebut sesuai dengan teori yang
melakukan penilaian hanya saja bentuk dikemukakan oleh Fahrian Firdaus
asemen yang digukan dalam Merdeka Syafi’i mengatakan bahwa hal-hal yang
Belajar ini bermacam-macam hal itulah berkaitan dalam pembimbingan
yang mengharuskan guru memilih Kurikulum Merdeka Belajar yaitu
bentuk asesmen yang tepat agar tujuan setiap bulan lokakarya kepala sekolah
pembelajaran yang diinginkan tercapai. dan pengawas bina oleh pelatih ahli,
Upaya Guru untuk Mengatasi pengutan guru-guru komite
Problematika terhadap Penerapan pembelajaran diantaranya kepala
Kurikulum Merdeka Belajar pada sekolah, guru kelas, pendampingan oleh
Siswa PAUD Insan Mandiri. para pelatih ahli melalui daring,
Berdasarkan hasil wawancara yang melakukan coaching kepala sekolah
telah dilakukan peneliti bahwa, setipa bulan, mengisi survei untuk
dalam penerapan Kurikulum Merdeka mengetahui kendala yang dialami dalam
Belajar pasti setiap guru mengalami pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar.
berbagai kesulitan dan kendala, Pengawas melakukan kegiatan
khususnya dalam penerapan Kurikulum pengawasan dan penndampingan dalam
Merdeka Belajar. Dari penelitian di implementasi Kurikulum Merdeka Beljar
PAUD Insan Mandiri maka upaya guru saat ini.
dalam mengatasi problem yang ada yaitu Penelitian yang dilakukan peneliti
kepala sekolah dan guru mengikuti di PAUD Insan Mandiri, dapat dilihat
pelatihan Implementasi Kurikulum bahwa di PAUD Insan Mandiri selalu
Merdeka Belajar demi memperbaiki rutin mengikuti pelatihan baik dari
kualitas para guru. Untuk mengatasi kepala sekolah mapun gurunya serta
siswa yang belum mengenal huruf untuk menguatkan lagi pemahaman guru
dengan baik, solusi yang dilakukan guru mengenai Kurikulum Merdeka Belajar

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah


para guru setiap bulan selalu
mengadakan pertemuan dengan REFERENCES
Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk Agustianti, R., Nussifera, L.,
mengtasi berbagai permasalahan- Angelianawati, L., Meliana, I., Sidik,
permasalahan yang berkaitan dengan E. A., Nurlaila, Q., Simarmata, N.,
Kurikulum Merdeka Belajar serta untuk Himawan, I. S., Pawan, E., &
meningkatkan kompetensi guru dalam Ikhram, F. (2022). Metode Penelitian
proses kegiatan belajar mengajar. Kuantitatif Dan Kualitatif. TOHAR
MEDIA.
CONCLUSION
Penerapan Kurikulum Merdeka Aristika, A., Pd, M., Darhim, P. H., & Si,
Belajar PAUD Insan Mandiri sudah M. (n.d.). Meta-Analysis Of The
berjalan cukup baik, yaitu masih Ability To Improve Advanced
diterapkan secara bertahap masih Mathematical Thinking Using
menerapkan Kurikulum 2013. Hal-hal Learning Strategies. 1–6.
yang telah diterapkan yaitu pembelajaran Esen Pramudya Utama, Nur Widi Astuti,
berbasis proyek, melakukan asesmen N. A. P. S. (2023). Statistik
diagnostik, formatif, dan sumatif, Pendidikan:Penelitian Kuantitatif.
pembelajaran berbasis mata pelajaran, CV.Edupedia Publisher.
Problematika Guru dalam
Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Handoko, C. (2022). UNISAN JURNAL :
Pada Siswa PAUD Insan Mandiri yaitu JURNAL MANAJEMEN DAN
pada perencanaan pelaksanaan, dan PENDIDIKAN PENDAHULUAN
penilaian pembelajaran. Problematika Pendidikan merupakan salah satu
yang dihadapi mulai dari menganalisis kebutuhan bagi setiap manusia .
Capaian Pembelajaran (CP) menjadi Dengan adanya pendidikan
Tujuan Pembelajaran (TP), menyusunya dimaksudkan supaya dapat
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan mendewasakan setiap manusia
membuatnya dalam bentuk Modul Ajar, dalam berfikir maupun bertindak (
kesulitan dalam menentukan metode dan Irham Abdulharis , . 01(0), 604–613.
strategi pembelajaran yang tepat serta
masih minimnyakemampuan guru dalam Komalasari, M. A., Warisno, A., &
menggunakan teknologi. Selain itu, Hidayah, N. (n.d.). FUNGSI
terbatasnya buku siswa kurangnya MANAJERIAL KEPALA
kemampuan dan kesiapan guru dalam MADRASAH DALAM
menggunkan metode dan media MENCIPTAKAN MADRASAH
pembelajaran yang bervariasi, kurang EFEKTIF DI MADRASAH
mahir dalam mengaplikasikan teknologi TSANAWIYAH HIDAYATUL
dalam pembelajaran, materi ajar MUBTADIIN KECAMATAN JATI
yang terlalu luas, serta dalam AGUNG KABUPATEN LAMPUNG
pelaksanaan pembelajaran berbasis SELATAN.
proyek guru kesulitan dalam Kurniawan, A., Widiastui, N., &, &
menentukan proyek kelas di kelas I dan Aslamiyah, N. (2021). Peran Kepala
IV serta kurangnya alokasi waktu untuk Madrasah Dalam Mengembangkan
pembelajaran berbasis proyek, Ekstrakurikuler Pramuka Di
menentukan bentuk asesmen yang sesuai Madrasah Aliyah Hidayatul
dengan tujuan pembelajaran yang akan Mubtadiin Sidoharjo Jati Agung
dicapai, dan menentukan bentuk asesmen Lampung Selatan Tahun Ajaran
pada saat pembelajaran berbasis proyek.

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah


2020/2021. Ar Royhan: Jurnal Pendidikan Islam. In An Nida (Vol.
Pemikiran Dan Hukum Islam, 1(2), 1).
1–12.
Latifah, A., Warisno, A., & Hidayah, N.
(2021). KEPEMIMPINAN
KEPALA MADRASAH DALAM
MENINGKATKAN MUTU
LULUSAN DI MA NURUL ISLAM
JATI AGUNG. Jurnal Mubtadiin,
7(2), 107–108.
Muhajjir, N. (2000). Metodologi
Penelitian Kualitati. Rakesaresan.
Mujiyatun. (2019). PEMBENTUKAN
NILAI KARAKTER PANCASILA
MELALUI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM. In Jurnal Mubtadiin (Vol.
2, Issue 02).
Mustafida, M., Warisno, A., & ... (2022).
Dinamika Organisasi Lembaga
Pendidikan Islam di Indonesia. …
Multikulturalisme, 4(3), 555–570.
Pujiastuti, E. (2021). Implementasi
Manajemen Berbasis Sekolah dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan.
Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah
Indonesia, 6(2), 700.
https://doi.org/10.36418/syntax-
literate.v6i2.2022
Sari, I. N., Lestari, L. P., Kusuma, D. W.,
Mafulah, S., Brata, D. P. N., Iffah, J.
D. N., Widiatsih, A., Utomo, E. S.,
Maghfur, I., & Sofiyana, M. S.
(2022). Metode penelitian kualitatif.
UNISMA PRESS.
Tusyana Ulum Fatimatul Markhumah, E.
(2021). Implementasi Pelaksanaan
Pembelajaran Kurikulum 2013
dengan Pendekatan Saintifik Tema
III Peduli Terhadap Makhluk Hidup.
In Jurnal Kependidikan (Vol. 13,
Issue 1).
Warisno, A. (2021). Standar Pengelolaan
Pendidikan Dalam Mencapai Tujuan

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah

Anda mungkin juga menyukai