LATAR MASALAH
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang membantu pendidik untuk menciptakan
pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan peserta didik. Kurikulum
ini memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas
yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Kurikulum Merdeka
bertujuan untuk mengasah minat dan bakat peserta didik dengan berfokus pada materi
esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran lintas disiplin
ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar
untuk menguatkan berbagai kompetensi. Dikutip pada Panduan P5 laman resmi Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), P5 memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk "mengalami pengetahuan" sebagai proses penguatan
karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Pelaksanaan Proyek
Peningkatan Profil Pelajar Pancasila harapannya dilaksanakan secara fleksibel baik dari segi
isi, kegiatan dan waktu pelaksanaan. Namun pendidik, terdapat kendala dalam penerapan P5,
seperti kurangnya tenaga pengajar yang memiliki keterampilan untuk mengajar P5. Memang
P5 memerlukan keahlian dalam perencanaan, pemilihan sumber belajar, pengalokasian
anggaran, pengelolaan dan penjaminan mutu pendidikan secara canggih. Hal ini juga
memerlukan pemantauan dan evaluasi yang ketat untuk memastikan bahwa target P5
tercapai, namun pemantauan dan evaluasi ini sering kali tidak dilakukan secara optimal.
Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) merupakan kegiatan yang kokurikuler berbasis proyek serta dirancang untuk
menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang
disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Untuk membantu pendidik
mengatasi kendala yang dihadapi saat melaksanakan program P5, maka penerapan metode
pengajaran inovatif dapat diterapkan untuk mengimplementasikan hasil program P5 secara
efektif. Peserta didik dan pendidik dapat berkontribusi terhadap pengembangan karakter dan
keterampilan. Juga Memberikan rekomendasi kepada pengambil kebijakan dan kepala
sekolah tentang cara mendukung pelaksanaan program P5.
Guru diharapkan memahami karakteristik atau cara belajar peserta didik di kurikulum
merdeka. Dengan kurikulum ini, guru diharapkan dapat memahami karakter peserta didik
lebih baik. Proses kegiatan belajar dan mengajar diharapkan bisa lebih maksimal sesuai
keinginan dan kemampuan peserta didik. Salah satu tujuan dari kurikulum merdeka adalah
peserta didik bisa lebih maksimal dalam proses belajarnya. Kurikulum merdeka memang
dirancang menjadi tombak perubahan pendidikan di Indonesia. Nadiem Makarim berharap
Indonesia mampu mengejar ketertinggalan di dunia pendidikan.
Adapun tujuan penelitian ini untuk melakukan wawancara tentang permasalahan
kurikulum merdeka. Adapun tujuan dari wawancara ini secara khusus yaitu untuk
mengetahui: Pertama permasalahan kurikulum merdeka yang dihadapi guru SDN 2
Pakisjajar; kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kurikulum merdeka; ketiga,
cara guru menyikapi permasalahan kurikulum merdeka.
METODE
Metode wawancara dengan pendekatan penelitian kualitatif menjadi metode
penelitian yang dipilih dalam penelitian ini untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam
penyusunan pengumpul data, yang menjadi acuan utama peneliti dalam menyusun pertanyaan
tentang kurikulum merdeka dan permasalahan yang dihadapi oleh guru di kurikulum
merdeka. Adapun cara yang digunakan dalam analisa data adalah analisis faktor.
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Sekolah Dasar Negeri 2 Pakisjajar
Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Selanjutnya yang menjadi narasumber
dalam penelitian ini adalah salah satu guru yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri 2
Pakisjajar. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2008). Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel harus diperhatikan
mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya
dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu
pelaksanaan dan pengolahannya(Akdon & Hadi, 2005). Berdasarkan hal tersebut peneliti
menjadikan seluruh populasi sebagai sampel penelitian. Dengan demikian peneliti meyakini
bahwa kuesioner yang diberikan kepada responden dapat diisi sesuai dengan kenyataan yang
ada di sekolahnya masing-masing serta penelitian yang dilakukan dapat benar-benar
representatif.
KESIMPULAN
Di Indonesia, sistem pendidikan telah mengalami sejumlah perubahan dan
transformasi selama bertahun-tahun. Namun negara ini belum optimal dalam sistem
pendidikannya sehingga menyebabkan diterapkannya program baru seperti Program Tingkat
Satuan Pengajaran (KTSP) dan Kurikulum 2013 (K13). Saat ini pemerintah sedang
melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau biasa disebut P5 dalam
kurikulum Merdeka. Proyek P5 bertujuan untuk meningkatkan profil pembelajaran Pancasila
dengan fokus pada transformasi pola pikir dari pola pikir tetap menjadi pola pikir
berkembang. Proyek P5 juga mengharuskan pendidik untuk beradaptasi dengan kurikulum
baru, memastikan bahwa semua proyek didasarkan pada Pancasila. Proyek ini juga
mengharuskan para pendidik untuk menyadari pentingnya isu-isu sosial dan kebutuhan waktu
dan sumber daya untuk menerapkan kurikulum baru. Agar pelaksanaan P5 dapat berjalan
dengan lancar pendidik perlu berkomunikasi dengan orang tua dan mengenalkan mereka pada
pendekatan ini agar mereka dapat mendukungnya sehingga peserta didik dapat memanfaatkan
proyek secara maksimal. Kurikulum Merdeka dan pendekatan ini mungkin memerlukan
pendekatan pembelajaran yang berbeda dari yang biasanya digunakan oleh pendidik. Oleh
karena itu, pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan sangat penting.
DAFTAR RUJUKAN
Hakim, L. (2023, 3 9). Mengenal P5 dalam Kurikulum Merdeka dan Contoh
Penerapannya. Diambil kembali dari Guru Inovatif:
https://guruinovatif.id/@luqmanulhakim12/mengenal-p5-dalam-kurikulum-merdeka-dan-
contoh-penerapannya
Rahmawati, M. A. (2023, 10 11). Mengenal P5 dalam Kurikulum Merdeka,
Pengertian hingga Manfaatnya. Diambil kembali dari Detik:
https://www.detik.com/jateng/berita/d-6976241/mengenal-p5-dalam-kurikulum-merdeka-
pengertian-hingga-manfaatnya#:~:text=oleh%20Kemendikbud%20Ristek.-
,Pengertian%20P5,kompetensi%20dalam%20Profil%20Pelajar%20Pancasila
Rozak, A. (2021, 12 14). Fixed Mindset dan Growth Mindset Dunia Pendidikan.
Diambil kembali dari Uinjkt: https://www.uinjkt.ac.id/id/fixed-mindset-dan-growth-mindset-
dalam-dunia-pendidikan/
Salim, H. A. (2023, 9 20). Mengenal Apa Itu P5 pada Kurikulum Merdeka. Diambil
kembali dari Uma: https://uma.ac.id/berita/mengenal-apa-itu-p5-pada-kurikulum-
merdeka#:~:text=P5%20adalah%20yaitu%20pembelajaran%20lintas,kompetensi%20dalam
%20Profil%20Pelajar%20Pancasila
Satria, R., Adiprima, P., Wulan, K. S., & Harjatanaya, T. Y. (2022). Paduan
Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Jakarta: Kurikulum Kemdikbud.
LAMPIRAN