Anda di halaman 1dari 4

Nama : Firna Dwinara Oktaviani

Kelas : PAI A/6


Nim : 2008101028
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Saifuddin, M.Ag.

ANALISIS MANAJEMEN KURIKULUM 2013 DAN


KURIKULUM MERDEKA

PENDAHULUAN
Dalam sebuah pendidikan ada yang disebut kurikulum, yaitu sebuah rancangan
pendidikan yang memiliki kedudukan sangat penting dalam seluruh aspek pendidikan
yang ada di masyarakat. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia masih menjadi
masalah bagi bangsa ini (Prasetyo & Pratomo, 2021). Mengingat betapa pentingnya
peranan kurikulum dalam pendidikan serta dalam perkembangan kehidupan manusia,
oleh sebab itu dalam menyusun kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan
landasan yang kuat. Setiap perubahan kurikulum yang dilakukan, selalu memunculkan
kurikulum baru. Terlepas dari banyaknya kelebihan dari setiap kurikulum pendidikan
tentu ada juga kekurangan dari kurikulum tersebut. Biasanya kelebihan dan kekurangan
yang ada pada setiap kurikulum bersumber dari landasan, komponen, prinsip, evaluasi
dan model pengembangan kurikulum. Sejauh ini kurikulum selalu berganti ganti, dalam
proses pergantian kurikulum tersebut selalu ada memiliki tujuan yang tidak lain adalah
untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta pembelajaran yang ada di setiap jenjang
pendidikan atau sekolah. Sedangkan menurut beberapa ahli, perubahan kurikulum yang
terjadi di Indonesia maupun negara lain dari masa ke masa disebabkan oleh kebutuhan
masyarakat yang setiap waktunya selalu berkembang dengan tuntutan zaman yang
selalu berubah. Perkembangan yang terjadi pada kurikulum dianggap sebagai penentu
masa depan bagi anak-anak penerus bangsa. Dengan begitu kurikulum yang baik serta
berkualitas sangat diharapkan terlaksana di Indonesia sehingga akan menghasilkan masa
depan yang cerah bagi penerus bangsa kedepannya untuk memajukan bangsa dan
negara. Pada saat ini, Indonesia sedang melaksanakan Kurikulum 2013 dan sebagian
melaksanakan Kurikulum Merdeka.

ANALISIS
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan
berbasia sains yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan dengan
tujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa indonesia, dengan sistem
dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Titik beratnya, kurikulum
2013 ini bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka
peroleh atau mereka ketahui setelah meneerima materi pembelajaran. Adapun obyek
yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Penerapan atau
implementasi Kurikulum 2013 menggunakan pedoman implementasi kurikulum yang
tercantum dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah. Sedangkan , penilaian proses pembelajarannya
menggunakan pendekatan penilaian autentik (authentic assesment). Penilaian autentik
adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan
(input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran. Penilaian autentik menilai kesiapan
siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen
tersebut menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan
mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring
(nurturant effect) dari pembelajaran.
Nere (2013) bahwa kelemahan Kurikulum 2013: (1) Dengan kurikulum terbaru
ini guru tidak perlu menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar
matematika, fisika, dan lain-lain tidak cukup hanya membaca saja. Peran guru sebagai
fasilitator tetap dibutuhkan, terlebih dalam hal memotivasi siswa untuk aktifbelajar.
(2) Sebagian besar guru belum siap. Jangankan membuat kreatif siswa, terkadang
gurunya pun kurang kreatif. Untuk itu diperlukan pelatihan-pelatihan dan pendidikan
untuk merubah paradigma guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat
memotivasi siswa agar kreatif. (3) Konsep pendekatan scientific masih belum dipahami,
apalagi tentang metode pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan. (4)
Keterampilan merancang RPP dan penilaian autentik belum sepenuhnya dikuasai oleh
guru. (5) Tugas menganilisis SKL, KI, KD, Buku Siswa dan Buku Guru belum
sepenuhnya dikerjakan oleh guru (6) Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam
proses pengembangan kuriku1um 2013. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa
mempunyai kapasitas yang sama. (7) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses
pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
Kurikulum Merdeka
Dalam kurikulum merdeka ini guru diharapkan mampu menjadi penggerak yang
mampu menggali dan memaksimalkan potensi siswanya. Karena setiap siswa memiliki
bakat dan potensi yang berbeda-beda. Dalam kurikulum ini guru memilih dan
menentukan format, materi esensial, cara, dan pengalaman yang ingin disampaikan
kepada siswanya. Guru maupun siswa juga memiliki kebebasan untuk berinovasi serta
belajar dengan mandiri dan kreatif sehingga proses pembelajaran akan berjalan lebih
fleksibel dan menyenangkan. Guru dituntun untuk dapat mendidik siswanya sesuai
potensi yang dimiliki mereka. Dengan kata lain, guru tidak akan membebani siswa atau
siswa merasa tertekan dalam proses pembelajaran. Konsep kurikulum merdeka yang
ditetapkan pada saat ini adalah pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan
mengembangkan soft skill serta karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Prinsip
pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum merdeka ada 3, yaitu pertama
intrakulikuler yang mana dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan konpetensi. Prinsip
yang kedua adalah pembelajaran kokurikuler yang berupa penguatan Profil Pelajar
Pancasila yang berprinsip pada pengembangan kerakter dan kompetensi umum. Ketiga
adalah pembelajaran ekstrakulikuler yang dilaksanakan sesuai dengan minat siswa dan
sumber daya satuan pendidik. Hal tersebut juga memberikan keleluasaan guru dalam
memilih perangkat ajar yang sesuai. Keunggulan dari kurikulum merdeka antara lain
memiliki keleluasaan bagi guru untuk mengajar sesuai dengan tahap capai dan
pengembangan peserta didik, bersifat relevan dan interaktif, artinya pembelajaran dapat
memberikan kesempatan peserta didik untuk lebih aktif dan juga dapat mengeksplorasi
isu-isu aktual, dan materi yang diberikan menjadi lebih sederhana, mendalam, dan fokus
pada materi esensial. Untuk kelemahan dalam kurikulum merdeka yaitu sistem
pengajaran yang belum terencana dengan baik di mana belum membahas mengenai
upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, dinilai kurang matang dan kurang
persiapan karena perlunya pengkajian dan evaluasi yang lebih mendalam supaya lebih
efektif dan tepat, dan yang terakhir adalah SDM dan sistem yang belum terstruktur.
Penerapan kurikulum merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat
ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan dinas
pendidikan. Guru dalam mengembangkan praktik mengajarnya sudah disediakan
referensi dalam Platform Merdeka sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Dalam aplikasi
ini terdapat berbagai perangkat ajar yang berorientasi kurikulum merdeka. Platform ini
juga membantu guru, serta mempermudah guru untuk melakukan analisis diagnostik
terkait literasi dan numerasi dengan mudah dan cepat oleh karenanya dapat diterapkan
pembelajaran yang sesuai dengan jenjang capaian dan perkembangan peserta didik.
Penilaian hasil belajar pada kurikulum merdeka yakni berupa nstrumen penilaian : rubrik,
ceklis, catatan anekdotal, dan grafik perkembangan. Instrumen penilaian berdasarkan
teknik penilaian : observasi, kinerja, projek, portofolio, tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan. Laporan hasil belajar diperoleh dari data kuantitatif (asesmen sumatif) dan
data kualitatif (asesmen formatif). Nilai rapor diperoleh dari nilai akhir sumatif lingkup
materi, dan sumatif akhir semester. Pembobotan dalam perhitungan nilai raport
ditetapkan oleh Satuan Pendidikan. Nilai dibandingkan dengan tujuan capaian belajar,
diberi tanda bintang jika nilai belum memenuhi ketuntasan tujuan pembelajaran (istilah
lainnya KKM). Penilaian formatif bertujuan untuk pertimbangan deskripsi Capaian
Kompetensi pada rapot.
SIMPULAN
Kurikulum merdeka merupakan salah satu komponen penting dalam dunia
pendidikan, karena kurikulum sebagai acuan untuk mengatur agar tujuan pendidikan
dapat tercapai. Adanya perubahan kurikulum merupakan perubahan yang sistemik yang
dapat memperbaiki pembelajaran. Perubahan kurikulum dapat membawa dampak positif
dan negatif bagi kualitas sebuah pendidikan. Dampak positifnya yaitu pelajar dapat
belajar dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Sementara dampak
negatifnya adalah perubahan kurikulum yang begitu cepat menimbulkan masalah-
masalah baru seperti menurunnya prestasi peserta didik. Berdasarkan bahasan, dapat
disimpulkan bahwa perubahan kurikulum perlu disikapi dengan menjadikannya cambuk
untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan mampu bersaing dalam Dunia Pendidikan
baik di tingkat nasional maupun internasional.

DAFTAR PUSTAKA
Jurnal J-Ensitec: Vol.01| No.02, Juni 2015 Computer Science | Industrial Engineering |
Mechanic Engineering | Civil Engineering 29 RANCANG BANGUN PENILAIAN.
HASIL PEMBELAJARAN SISWA SEKOLAH DASAR BERBASIS KURTILAS
TINJAUAN KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PENERAPAN KURIKULUM 2013
TINGKAT SD/MI Solekhiil Amin.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (K-13) PADA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR (SD) Wiwin Fachrudin Yusuf.
ANALISIS KURIKULUM MERDEKA DAN PLATFORM MERDEKA BELAJAR
UNTUK MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS Oleh Dewa Ayu
Made Manu Okta Priantini, Ni Ketut Suarni, I Ketut Suar Adnyana.
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR SEBAGAI PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Yuni Sagita Putri, Meilan Arsanti.

Anda mungkin juga menyukai