DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
KELAS: PBS-B
1
KATA PENGANTAR
الر ِح ْي ِم
َّ الر ْح َم ِن
َّ ِــــــــــــــــــم اهلل
ِ ِب ْس
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini dengan judul Sistematika
Arkanul Karim. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Pak Supriadi, S.E.I., M.E.I
pada mata kuliah Akidah Akhlak. Selain itu, penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
menambah wawasan bagi para pembaca tentang sistematika arkanul karim.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak Supriadi, S.E.I., M.E.I selaku dosen mata kuliah
Akidah Akhlak karena tugas yang telah diberikan sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5
2.1 Pengertian Rukun Islam.....................................................................................................5
2.2 Dalil Tentang Rukun Islam................................................................................................6
2.3 Pembagian Rukun Islam ....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Yang artinya :
“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar
kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi
atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat)
kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang
berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang
yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.
Menurut Imam Malik, As Syafi,’i, Ahmad, Al Auza’i, dan Ishak bin Rahawaih
menyatakan bahwa iman adalah pembesaran dengan hati, pengakuan menggunakan lisan,
dan mengamalkan melalui anggota badan. Bahkan mereka menjadikan amal tersebut
sebagai unsur keimanan.
5
Sedangkan untuk definisi rukun iman adalah meyakini bahwa Nabi dan Rasul
merupakan utusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala diperintahkan untuk menyampaikan
kabar gembira dan ancaman kepada manusia di bumi.
An-Nisa’: 136
ْ اب الَّذِي أَ ْن َز َل م
ِن ِ ى َر ُسولِ ِه َوا ْل ِك َت ٰ َاب الَّذِي َن َّز َل َعل ِ ِين آ َم ُنوا آ ِم ُنوا ِباهَّللِ َو َر ُسولِ ِه َوا ْل ِك َت
َ َيا أَ ُّي َها الَّذ
َق ْب ُل ۚ َو َم ْن َي ْك ُف ْر ِباهَّللِ َو َماَل ِئ َك ِت ِه َو ُك ُت ِب ِه َو ُر ُسلِ ِه َوا ْل َي ْو ِم اآْل ِخ ِر َف َق ْد َض َّل َضاَل اًل َبعِيدًا
Artinya :
6
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu
telah sesat sejauh-jauhnya. [An-Nisa’: 136]
7
Dr. Abdul Majid Az-Zindani berkata, ”Yang dimaksud dengan iman kepada
malaikat adalah berkeyakinan penuh dengan keberadaan mereka dan bahwa mereka
adalah makhluk dan hamba Allah yang sangat taat dan dimuliakan.
Allah Ta’ala berfirman:
َ ُاَل َي ْس ِب ُقو َن ُهۥ ِبٱ ْل َق ْو ِل َو ُهم ِبأَ ْم ِر ۦِه َي ْع َمل
ون
Artinya : Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan
perintah-perintah-Nya. [Al-Anbiya’:27]
Jumlah malaikat Allah tidak terhitung banyaknya. Namun, ada 10 malaikat yang
wajib diketahui oleh seorang muslim, yaitu malaikat Jibril (menyampaikan wahyu),
mikail (menyampaikan rezeki), Israfil (peniup sangkakala), Izrail (pencabut nyawa),
Munkar Nakir (penanya ruh di alam barzah), Raqib Atid (pencatat amal manusia),
Malik (penjaga pintu neraka) dan Ridwan (penjaga pintu surga).
8
Jumlah kitab yang Allah SWT telah turunkan berjumlah empat kitab. Keempat
kitab tersebut adalah Al Quran (diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW), Injil
(diturunkan untuk Nabi Isa As), Taurat (diturunkan untuk Nabi Musa As) dan Zabur
(diturunkan untuk Nabi Daud As).
Dr. Muhammad Na’im Yasin mengatakan bahwa yang dimaksud dengan beriman
kepada para Nabi dan Rasul adalah beriman kepada siapa saja yang Allah Ta’ala sebut
dalam kitab-Nya sebagai para rasul dan Nabi-Nya.
Beriman kepada Allah ‘Azza wa Jalla bahwa Dia telah mengutus para rasul selain
yang telah disebutkan dalam Al-Quran begitu juga dengan para nabi yang tidak
diketahui jumlahnya dan nama-namanya kecuali Allah Ta’ala yang telah mengutus
mereka.
Dr. Na’im Yasin mengatakan maksud dari beriman kepada hari akhir adalah
beriman keapda segala yang Allah Azza wa jalla beritakan dalam kitab-Nya dan
dikabarkan oleh Rasul-Nya tentang apa saja yang akan terjadi setelah kematian seperti
fitnah kubur, siksa kubur, nikmat kubur, kebangkitan, pengumpulan manusia, lembaran
amal, hisab, mizan (timbangan), al-Haudh (telaga), ash-Shirath (jembatan yang
membentang di atas neraka Jahannam), syafaat, surga, neraka, dan apa saja yang Allah
Ta’ala janjikan kepada para penguninya seluruhnya.Peristiwa tersebut terjadi dalam dua
fase, yakni kiamat sugro (kecil) dan kiamat kubro (besar).
9
Kiamat sugro adalah terjadinya kejadian hancurnya jagat raya dengan skala yang
kecil. Misalnya adalah bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus,
banjir dan sebagainya
Kiamat kubro adalah kiamat yang sesungguhnya, yaitu proses hancurnya alam
semesta beserta seluruh penghuninya. Kiamat kubro ini merupakan salah satu tanda
dimulainya kehidupan akhirat. Dengan demikian, pahala manusia akan mulai ditimbang
dan dipertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia. Tanda-tanda hari kiamat
kubro ini adalah munculnya Dajjal, turunnya Yakjuj dan Makjuj, terbitnya matahari dari
barat dan lain-lain.
Menurut bahasa, qadha berarti ketetapan yang sudah dituliskan sebelum manusia
diciptakan. Catatan tersebut termuat dalam kitab Lauh Mahfudz mulai dari
kehidupan,jodoh, kebaikan, serta kematian. Meskipun hal ini tidak diketahui kapan
waktunya namun sebagai makhluk kita harus senantiasa bersiap. Caranya yaitu dengan
taat beribadah serta berusaha menghindari larangan Allah.
Menurut bahasa, qadar merupakan ketentuan atau kepastian yang masih bisa
berubah dengan usaha. Oleh karenanya manusia dianjurkan untuk selalu berdoa. Doa
sendiri dipercaya sebagai senjata umat Islam bahkan dipercaya bisa merubah ketentuan
yang bersifat tidak tetap. Antara qadha dan qadar saling berkaitan satu sama lain bahkan
dikenal sebagai takdir dari Allah SWT yang wajib untuk diyakini keberadaannya
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inilah enam rukun iman. Ketiadaan salah satu dari rukun iman ini menyebabkan
iman menjadi runtuh. Rukun-rukun iman ini apabila telah menetap secara kokoh di dalam
akidah seorang Muslim maka hal itu akan memberikan pengaruh yang besar terhadap
perilakunya, antara lain:
1. Membenarkan dan yakin secara sempurna terhadap apa saja yang datang dari Allah dan
rasul-Nya ﷺseta tunduk secara penuh kepadanya.
2. Muraqabah
Sesungguhnya muraqabatullahi Ta’ala (merasa senantiasa diawasi oleh Allah Ta’ala)
dalam keadaan tersembunyi maupun terbuka merupakan buah yang agung dari buah-
buah iman dan pengaruh yang agung-dari pengaruh-pengaruh iman.
3. Al-Izzah (kemuliaan)
Sesungguhnya seorang mukmin sejati yang bersikap jujur kepada Rabbnya itu
meyakini bahwa kemuliaan itu hanyalah milik Allah seluruhnya. Allah Ta’ala
berfirman,
َّ َوهَّلِلِ ا ْلع
َ ِز ُة َولِ َر ُسولِ ِه َولِ ْل ُم ْؤ ِمن
ِين
Artinya : Dan kemuliaan itu hanyalah bagi Allah, dan bagi Rasul-Nya dan
bagi orang-orang beriman. [Al-Munafiqun: 8]
3.1 Saran
Dari uraian mengenai rukun iman di atas, sudah sepatutnya kita menyadari pondasi kekuatan dari
seorang hamba berada pada tingkat keimanannya terhadap Allah Ta’ala. Mempertahankan
sebuah keimanan pun bukanlah hal yang mudah karena ada banyak godaan yang bisa merusak
akidah dan juga akhlak diluar sana, sehingga tak heran jika tempat akhirnya In Shaa Allah di
akhirat adalah surga.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/best-seller/rukun-iman-dan-rukun-islam/
https://anisachoeriah-paud.blogspot.com/2011/04/makalah-agama-rukun-iman.html
https://id.scribd.com/doc/114187533/Arkanul-Iman
https://zakat.or.id/rukun-iman/
https://pusatjamdigital.com/rukun-iman/
12