OLEH:
Nim: 2021010101002
No Absen: 07
Semester: 4
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah
dan inayah-Nya, sehingga Saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Keistimewaan Akidah Islam”. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah “Akidah Akhlak”. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. H. Zulkifli M M.Si, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Akidah Akhlah yang telah memberikan tugas kepada saya serta pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini. Disamping itu saya berharap semoga isi dari
makalah yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta dapat menambah
wawasan dan pengetahuan dalam bidang yang saya kaji di dalamnya.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan
dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, saya mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat memperbaiki
makalah-makalah selanjutnya.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.2 Manfaat
1.3.2.1 Manfaat Teoritis: Mampu memperluas wawasan dan pengetahuan
bagi penulis maupun pembaca mengenai keistimewaan akidah islam
1.3.2.2 Manfaat Praktis: Mengembangkan kualitas para pembaca terhadap
keistimewaan akidah islam
BAB II
PEMBAHASAN
Akidah menurut bahasa arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti ikatan,
at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya
mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah yang berarti mengikat dengan kuat.
Sedangkan menurut Istilah (terminologi), akidah adalah iman yang teguh dan pasti tanpa ada
keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Akidah Islam adalah keimanan yang
bersifat teguh dan pasti kepada Allah SWT, dengan segala kewajiban, bertauhid, dan taat
kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari
akhir, takdir baik dan buruk, dan mengimani seluruh apa-apa yang telah sahih tentang
prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin).
Dasar-dasar akidah yang diperintahkan Allah untuk diyakini adalah yang disebutkan
dalam firman-Nya,
ٰۤ
ُ اّٰللِ َو َم ٰل ِٕى َكتِ ٖه َو ُكتُبِ ٖه َو ُر
س ِل ٖ َۗه س ْو ُل بِ َما ٓ ا ُ ْن ِز َل اِلَ ْي ِه ِم ْن َّربِ ٖه َو ْال ُمؤْ ِمنُ ْو َۗنَ ُك ٌّل ٰا َمنَ بِ ه َّ َٰا َمن
ُ الر
صي ُْر ِ غ ْف َران ََك َر َّبنَا َواِلَي َْك ْال َم ُ ط ْعنَاَ َ س ِم ْعنَا َوا َ س ِل ٖه َۗ َوقَالُ ْواُ ََل نُفَ ِر ُق َبيْنَ اَ َح ٍد ِم ْن ر
"Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat Nya,
kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan:
"Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali." (Al-Baqarah: 285).
Agar Dasar-dasar ini menjadi akidah (kuat), maka harus kita yakini seyakin-yakinnya
dengan tidak ada sedikitpun keraguan. Jika masih ada sedikit keraguan, kebimbangan,
maupun prasangka, maka tidaklah disebut akidah.
Aqidah Islam yang berdasar pada aqidah Ahli Sunnah wal Jama’ah memiliki
sejumlah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh aqidah manapun. Hal itu tidak
mengherankan, karena aqidah tersebut diambil dari wahyu yang tidak tersentuh kebatilan
dari arah manapun datangnya.
ِي يَ ْبدَؤُا ْالخ َْلقَ ث ُ َّم يُ ِع ْيد ُٗه َوه َُو اَ ْه َو ُن َعلَ ْي َِۗه
ْ وه َُو الَّذ
“Dan Dia-lah yang memulai penciptaan kemudian mengembalikannya kembali, dan
itu lebih mudah bagi-Nya.” (QS. Ar-Ruum: 27)
Manajemen di sebuah tempat saja tidak mungkin bisa berjalan dengan tertib bilamana
ditangani oleh banyak manajer. Bagaimana pula dengan alam semesta? Allah Ta’ala
berfirman,
9. Aqidah Islam Terkadang Berisi Sesuatu yang Membuat Pusing, tetapi tidak
Berisi Sesuatu yang Mustahil
Di dalam aqidah Islam terdapat hal-hal yang memusingkan akal dan sulit
dipahami, seperti perkara-perkara ghaib: siksa kubur, nikmat kubur, shirath
(jembatan), haudl (telaga), Surga, Neraka, dan bagaimana bentuk sifat-sifat Allah
Ta’ala. Akal mengalami kebingunan dalam memahami hakikat dan bentuk perkara-
perkara tersebut. Akan tetapi, akal tidak menilainya mustahil (impossible), melainkan
pasrah, tunduk, dan patuh. Karena perkara-perkara tersebut berasal dari wahyu yang
diturunkan, yang tidak berbicara dari hawa nafsu dan tidak dimasuki kebatilan dari
arah manapun datangnya. Sedangkan aqidah-aqidah lainnya berisi kemustahilan-
kemustahilan yang secara aksioma dinyatakan mustahil oleh akal. Misalnya, aqidah-
aqidah Yahudi yang sudah diubah. Orang-orang Yahudi beranggapan bahwa mereka
adalah bangsa pilihan Allah. Menurut mereka, Allah telah memilih mereka sebagai
pilihan dan menjadikan bangsa-bangsa lainnya sebagai keledai- keledai yang bisa
ditunggangi oleh bangsa Yahudi.
10. Aqidah Islam Terkadang Berisi Sesuatu yang Membuat Pusing, tetapi tidak
Berisi Sesuatu yang Mustahil
Di dalam aqidah Islam terdapat hal-hal yang memusingkan akal dan sulit
dipahami, seperti perkara-perkara ghaib: siksa kubur, nikmat kubur, shirath
(jembatan), haudl (telaga), Surga, Neraka, dan bagaimana bentuk sifat-sifat Allah
Ta’ala. Akal mengalami kebingunan dalam memahami hakikat dan bentuk perkara-
perkara tersebut. Akan tetapi, akal tidak menilainya mustahil (impossible), melainkan
pasrah, tunduk, dan patuh. Karena, perkara-perkara tersebut berasal dari wahyu yang
diturunkan, yang tidak berbicara dari hawa nafsu dan tidak dimasuki kebatilan dari
arah manapun datangnya. Sedangkan aqidah-aqidah lainnya berisi kemustahilan-
kemustahilan yang secara aksioma dinyatakan mustahil oleh akal. Misalnya, aqidah-
aqidah Yahudi yang sudah diubah. Orang-orang Yahudi beranggapan bahwa mereka
adalah bangsa pilihan Allah. Menurut mereka, Allah telah memilih mereka sebagai
pilihan dan menjadikan bangsa-bangsa lainnya sebagai keledai- keledai yang bisa
ditunggangi oleh bangsa Yahudi.
ٍ َۗ ّٰٰللاُ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ْال ِع ْل َم دَ َرج
ت ه
“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah: 11)
15. Istimewa
Aqidah Islam adalah aqidah yang istimewa, dan pemeluknya pun adalah
orang-orang yang istimewa. Karena jalan mereka adalah lurus dan tujuan mereka
jelas.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.1.1 Kesimpulan pengertian akidah islam
Akidah adalah keyakinan yang kokoh atas sesuatu sehingga tidak ada
keraguan didalamnya atau keimanan yang bersifat teguh dan pasti kepada
Allah SWT, dengan segala kewajiban, bertauhid, dan taat kepada-Nya,
beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya,
hari akhir, takdir baik dan buruk, dan mengimani seluruh apa-apa yang telah
sahih tentang prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin). Dasar akidah yang
diperintahkan Allah untuk diyakini adalah dalam Q,S Al-Baqarah ayat 285.
3.2 SARAN
Makalah ini masih kurang dari kata sempurna. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Salma al-Atsari, M., Khas dan Konsep, C., Khas dan Kekhususan Penganutnya Kekhususan
Penganutnya Kekhususan Penganutnya Kekhususan Penganutnya Penyusun, C., Syaikh
Muhammad Ibrahim al-Hamd Penterjemah, F., & Pustaka ELBA, T. (1428). السنة واﳉماعة قيدة ع
وخصاﺋصها وخصاﺋﺺ ﺃهلها مفهومها ﺃهلAQIDAH AHLUS SUNNAH AQIDAH AHLUS SUNNAH
AQIDAH AHLUS SUNNAH AQIDAH AHLUS SUNNAH ﺃهلها مفهومها ﺃهل السنة واﳉماعة قيدة ع
وخصاﺋصها وخصاﺋﺺ. http://dear.to/abusalma
Al-Aql, Nashir. Mabahits fi Aqidah Ahli Sunnah wal Jama'ah, Maktabah Abu Salma al-Atsari, 2003.
Dan Keistimewaan Akhlak, C., & Mahmud, A. (n.d.). CIRI DAN KEISTIMEWAAN AKHLAK
DALAM ISLAM.
Hamid, Muhsin Abdul, dan Al-Baha'iyah, Muhibbuddin Al-Khathib, Haqiqat Al- Babiyah wa Al-
Baha'iyah. 2000.
Sa’adiah Shafik, S., Suhaily, N., & Bakar, A. (n.d.). Tauhid Membina Keutuhan Akidah Islam.
Shafik, S. S. A., & Bakar, N. S. A. (2009). Tauhid Membina Keutuhan Akidah Islam. Jurnal
Islam dan Masyarakat Kontemporari, 2, 81-101.
Syarif, Ahmad, Baina Al-Aqli wa Al-'Athifah, Al-Aqidah Al-Islamiyah, Jakarta: Bintang Wahyu,
2007.
Zubaidi, H., Editor, Mp., Adi Wibowo, P., & Amrina Diterbitkan oleh, U. (n.d.). PENDIDIKAN
ISLAM RISALAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH AN-NAHDLIYAH.