Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Iman kepada Qadha dan Qadar

Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Agama yang dibimbing oleh :
Dr. H Amhar Nasution M.A

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

180100060 Masithoh Amalia Harahap 180100073 Nadira Afia

180100062 Nurul Azzahra Khairani 180100075 Aufa Awalia Said

180100064 Ibnati Amira Hamdi 180100089 Salsabila Az-Zahra

180100065 Khoirun Nisaa’ Nasution 180100091 Galang Randal N. Sitepu

180100068 Nazifah 180100093 Namira Z. Mardhiyah

180100070 Masrini S.Ginting

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan


rahmat serta hidayah-Nya kepada kami semua sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”Iman Kepada Qada’dan Qadar”.

Salawat serta salam kami limpahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan kerabatnya.Dengan kehadiran makalah ini mudah-
mudahan dapat membantu dalam proses belajar mengajar dalam bermakna bagi
kita semuanya Amin.

Namun,kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu ditenui berbagai
kesalahan, baik mengenai bahasa,susunan ataupun penulisannya.Untuk itu kami
sebagai manusia yang tidak luput dari salah dan kehilafan mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca.Akhirnya kata kami ucapkan
terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Medan, 16 Oktober 2018

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................1
Daftar isi...................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan Makalah.................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN .....................................................................................................5
2.1 Pengertian Qadha dan Qadar...............................................................................5
2.2 Iman kepada Qadha dan Qadar ...........................................................................5
2.3 Macam-macam Takdir .......................................................................................5
2.4. Tanda-tanda Orang yang Berimankepada Qadha dan Qada ..............................8
2.5 Fungsi Iman kepada Qadha dan Qadar ...............................................................8

BAB III
PENUTUP……........................................................................................................9
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................9
3.2 Saran ……………..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hidup ini dengan memang penuh warna. Dan ingatlah bahwa hakikat
warna-warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan
(tetapkan) dalam kitab “Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak
satupun makhluk Allah yang mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah
terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah SWT. Begitu pula dengan bencana-
bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsakita. Gempa, tsunami, tanah
longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah melanda bangsa
kita adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah SWT.Dengan bekal keyakinan
terhadap takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang mukmin
tidak pernah mengenal kata frustrasidalam kehidupannya,dan tidak berbangga diri
dengan apa-apa yang telah diberikan Allah SWT.Kematian, kelahiran, rizki,
nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuaiketentuan-ketentuan
Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia.Dengan tidak adanya
pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus berlomba
-lomba menjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras untuk menggapai
cita-cita tertinggi yang diinginkan setiap muslim yaitu melihat Rabbul’alamin dan
menjadi penghuni Surga. Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup
enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap qadha dan qadar Allah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian qadha dan qadar ?


2. Apa yang dimaksud dengan iman kepada qadha dan qadar?
3. Apa macam-macam takdir ?

4. Bagaimana ciri-ciri orang beriman kepada qadha dan qadar?


5. Bagaimana fungsi iman kepada qadha dan qadar ?

3
1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1.Untuk mengetahui pengertian qadha dan qadar

2.Untuk memahami iman kepada qadha dan qadar

3.Untuk mengetahui macam-macam takdir

4.Untuk mengetahui ciri-ciri orang beriman kepada qadha dan qadar

5.Untuk memahami fungsi iman kepada qadha dan qadar

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Qadha dan Qadar

Qadha menurut bahasa berarti hukum, ketetapan, perintah, kehendak,


pemberitahuan, penciptaan. Secara istilah merupakan suatu ketetapan dan
ketentuan Allah SWT. Yang telah ada sejak zaman azali atas segala sesuatu yang
berkaitan dengan ridha dan kehendak-Nya, seperti kebaikan dan keburukan, hidup
atau mati.

Qadar menurut bahasa berarti kepastian, peraturan, ukuran. Sedangkan


menurut isilah berarti perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala seuatu yang
berkaitan dengan makhluk-Nya dan sesuai dengan Ridhana

2.2. Iman kepada Qadha dan Qadar

Iman kepada qadha dan qadar artinya mempercayai dan meyakini dengan
sepenuh hati bahwa semua kejadian baik yang sudah terjadi,sedang terjadi, dan
yang akan terjadi adalah kehendak dari ketentuan Allah SWT. Hukum beriman
kepada qada dan qadar adalah fardhu ‘ain. Seseorang yang mengaku islam tetapi
tidak beriman kepada takdir dapat dianggap murtad.

2.3 Macam-macam Takdir

Takdir terbagi menjadi dua bagian,yakni:

a. Takdir Mu’allaq

Takdir mu’allaq adalah takdir Allah SWT atas makhluknya yang


memungkinkan dapat berubah karena usaha dan ikhtiar manusia. Allah berfirman:

‫َّللاَ ََل يُغَيِ ُِّر َما بِقَ ْو ٍم َحت ه ٰى‬


‫َّللاِ ۗإِ هن ه‬ ُ َ‫لَهُ ُمعَ ِقِّبَاتٌ ِم ْن بَي ِْن يَدَ ْي ِه َو ِم ْن خ َْل ِف ِه يَحْ ف‬
‫ظونَهُ ِم ْن أ َ ْم ِر ه‬
‫سو ًءا فَ ََل َم َرده لَهُ َۚو َما لَ ُه ْم ِم ْن دُونِ ِه ِم ْن َوا ٍل‬ ‫يُغَيِ ُِّروا َما بِأ َ ْنفُ ِس ِه ْم َۗوإِذَا أ َ َرادَ ه‬
ُ ‫َّللاُ بِقَ ْو ٍم‬

5
Artinya : "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

Contoh :

1) Miskin bisa jadi kaya, lantaran bekerja keras

Allah berfirman :

Surat At-Taubah Ayat 105

‫ب َوال ه‬
ِ‫ش َهادَة‬ ِ ‫عا ِل ِم ْالغَ ْي‬ َ ‫سولُهُ َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ ۖ َو‬
َ ‫ست ُ َردُّونَ ِإلَ ٰى‬ ُ ‫ع َملَ ُك ْم َو َر‬ َ َ‫َوقُ ِل ا ْع َملُوا ف‬
‫سيَ َرى ه‬
َ ُ‫َّللا‬
َ‫فَيُنَبِِّئ ُ ُك ْم بِ َما ُك ْنت ُ ْم ت َ ْع َملُون‬
artinya: "Dan Katakanlah( hai Muhammad)Bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan" (At-
Taubah ayat 105)

2) Bodoh Menjadi Pintar , lantaran mau belajar giat

Rasullulah SAW bersabda yang artinya : “Belajarlah kamu sekalian,


ajarkanlah bertawakal kamu kepada guru, serta lemah lembutlah kamu kepada
murid.” (H.R. Tabrani)

3) Orang sakit bisa menjadi sembuh, lantaran berobat dan berdoa

Allah berfirman :

ِ َ‫سيَ ْد ُخلُونَ َج َهنه َم د‬


َ‫اخ ِرين‬ َ َ‫عونِي أ َ ْست َِجبْ لَ ُك ْم ۚ إِ هن الهذِينَ يَ ْست َ ْكبِ ُرون‬
َ ‫ع ْن ِعبَادَتِي‬ ُ ‫َوقَا َل َربُّ ُك ُم ا ْد‬
Artinya :

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan


bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-
Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (Al-Mu’minun ayat
60)

6
b. Takdir Mubram

Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan
kejadiannya.di mana takdr mubram sudah menjadi ketetapan Allah yang maha
kuasa yang tida bias di ganggu gugat.Contohnya nasib manusia, lahir, kematian,
jodoh, rizkinya, dan terjadinya kiamat dan sebagainya.

Qada’ & qadar Allah SWT yang berhubungan dengan nasib manusia
adalah rahasia Allah SWT, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Manusia
diperintahkan mengetahui qada’dan qadarnya melalui usaha dan ikhtiar. Kapan
manusia lahir, bagaimana statusnya sosialnya, bagaimana rizkinya ,siapa anak
istrinya,dan kapanya meninggalnya,adalah rahasia Allah SWT. Jalan hidup
manusia seperti itu sudah ditetapkan sejak zaman azali yaitu masa sebelum
terjadinya sesuatu atau massa yang tidak bermulaan. Tidak seorang pun yang
mengetahuinya.

7
2.4 Tanda tanda Orang yang Beriman kepada Qadha dan Qadar

1. Senantiasa berikhtiar

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar akan Bersifat


Optimis dan Giat Bekerja. Manusia tidak mengetahui takdir apa yang
terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan
beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus
diusahakan.

2. Tawakkal

Setelah berikhtiar orang yang beriman kepada qadha dan qadar


akan senantiasa bertawakkal yaitu dengan berserah diri kepada Allah.
Orang beriman hanya bertawakkal kepada Allah. Karena mereka tahu,
tawakkal merupakan ibadah dan ibadah hanya ditujukan kepada Allah
semata. Tawakkal merupakan tingkatan tauhid tertinggi.

3.Husnuzan

Berbaik sangka dengan berfikir positif. Seperti husnuzan terhadap Allah


yang artinya berbaik sangka pada Allah sebagai tuhan pencipta alam
semesta dan segala isinya yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan
serta bersih dari segala sifat kekurangan.

4. Selalu Banyak Bersyukur dan Bersabar

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar Allah, apabila ia


mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan
itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila
terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian.

Firman Allah: Artinya: ”Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu,
maka dari Allah( datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka
hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan.” ( QS. An-Nahl : 53).

2.5 Fungsi Iman kepada Qadha dan Qadar

1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT

ِ ُ ‫ض َو ََل ف ِ ي أ َنْ ف‬
‫س ك ُ ْم إ ِ اَل ف ِ ي‬ ِ ‫اْل َ ْر‬
ْ ‫ص ي ب َ ةٍ ف ِ ي‬
ِ ‫ب ِم ْن ُم‬ َ َ ‫َم ا أ‬
َ ‫صا‬

َ ِ‫ِك ت َا ب ٍ ِم ْن ق َ بْ ِل أ َ ْن ن َ ب َْر أ َه َا ۚ إ ِ ان ذَٰ َ ل‬


‫ك عَ ل َ ى َّللاا ِ ي َ ِس ير‬

8
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Q.S.
Al Hadid ayat 22)

2. Mendidik manusia untuk senantiasa berusaha/ berikhtiar

‫ل َ ه ُ ُم ع َ ق ِ ب َ ات ِم ْن ب َ يْ ِن ي َ د َ ي ْ هِ َو ِم ْن َخ لْ فِ هِ ي َ ْح ف َ ظ ُ و ن َ ه ُ ِم ْن أ َ ْم ِر َّللاا ِ ۗ إ ِ ان َّللاا َ ََل ي ُ غ َي ِ ُر َم ا‬


‫ب ِ ق َ ْو ٍم َح ت ا َٰى ي ُ غ َي ِ ُر وا َم ا ب ِ أ َنْ ف ُ ِس ِه ْم ۗ َو إ ِ ذ َ ا أ َ َر ا د َ َّللاا ُ ب ِ ق َ ْو ٍم س ُ و ءً ا ف َ ََل َم َر د ا ل َ ه ُ ۚ َو َم ا‬
‫ل َ هُ ْم ِم ْن د ُو ن ِ هِ ِم ْن َو ا ٍل‬
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S Ar Ra’d ayat 11)

Q.S. An Najm ayat 39-42

َ ‫َو أ َ ْن ل َ ي‬
‫ْس لِ ْْل ِ نْ سَ ا ِن إ ِ اَل َم ا سَ ع َ ى‬
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya,

َ ‫َو أ َ ان س َ عْ ي َ ه ُ سَ ْو‬
‫ف ي َُر َٰى‬
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

ْ ‫ث ُما ي ُ ْج َز ا ه ُ ال ْ َج َز ا َء‬
‫اْل َ ْو ف َ َٰى‬
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.

‫ك الْ ُم نْ ت َ َه َٰى‬
َ ِ ‫َو أ َ ان إ ِ ل َ َٰى َر ب‬

dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),

9
3. Mendidik manusia untuk senantiasa sabar dan tawakal

Q.S Al Baqarah ayat 155-156

‫اْل َنْ ف ُ ِس‬


ْ ‫اْل َ ْم َو ا ِل َو‬
ْ ‫ص ِم َن‬ ُ ْ‫ف َو ال‬
ٍ ْ‫ج وع ِ َو ن َ ق‬ ِ ‫ي ٍء ِم َن ال ْ َخ ْو‬ ْ َ‫َو ل َ ن َ بْ ل ُ َو ن ا ك ُ ْم ب ِ ش‬
ِ ‫َو ال ث ا َم َر ا‬
‫ت ۗ َو ب َ شِ ِر ال صا ا ب ِ ِر ي َن‬
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.

‫ص ي ب َ ة ق َ ا ل ُ وا إ ِ ن ا ا ِ ا‬
ِ ‫ّلِل ِ َو إ ِ ن ا ا إ ِ ل َ ي ْ هِ َر‬
‫اج ع ُ و َن‬ َ َ ‫ال ا ِذ ي َن إ ِ ذ َ ا أ‬
ِ ‫ص ا ب َ ت ْ هُ ْم ُم‬
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"

ۖ ‫ك‬ َ ِ‫ت ف َ ظ ًّ ا غَ ل ِ ي ظَ الْ ق َ ل ْ ب ِ ََل نْ ف َ ضُّ وا ِم ْن َح ْو ل‬


َ ْ‫ت ل َ هُ ْم ۖ َو ل َ ْو ك ُ ن‬
َ ْ‫ف َ ب ِ َم ا َر ْح َم ةٍ ِم َن َّللاا ِ لِ ن‬
َ ‫اْل َ ْم ِر ۖ ف َ إ ِذ َ ا عَ زَ ْم‬
ۚ ِ ‫ت ف َ ت ََو ك ا ْل ع َ ل َ ى َّللاا‬ ْ ‫ْف عَ نْ هُ ْم َو ا سْ ت َغْ فِ ْر ل َ هُ ْم َو شَا ِو ْر ه ُ ْم ف ِ ي‬ ُ ‫فَاع‬
‫ب الْ ُم ت ََو كِ لِ ي َن‬
ُّ ‫إ ِ ان َّللاا َ ي ُِح‬

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
(Q.S Al Imran ayat 159 )

4. Mendidik manusia untuk tidak bersikap sombong/takabur

‫ب ك ُ ال‬
ُّ ‫ح ا ۖ إ ِ ان َّللاا َ ََل ي ُِح‬ ِ ‫اْل َ ْر‬
ً ‫ض َم َر‬ ْ ‫اس َو ََل ت َ ْم ِش ف ِ ي‬
ِ ‫ك لِ ل ن ا‬
َ ‫ص عِ ْر َخ د ا‬َ ُ ‫َو ََل ت‬
‫ور‬
ٍ ‫خ‬ُ َ ‫ُم ْخ ت َا ٍل ف‬

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S Luqman ayat
18)

10
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Beriman kepada qada‟ dan qadar akan melahirkan sikap optimis, tidak
mudah putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah
Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada
seorang muslim,sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Olehkarena itu,jika kita tertimpa musibah maka ia akan bersabar,
sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah,
sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah.Karena dalam
kaitan dengan takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakalyang dibuktikan
dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk mencari takdir
yang terbaik dari Allah.

SARAN

Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-


hari.Oleh karena itu, penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan
iman dan takwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil
menurut pandangan AllahSWT. Juga keyakinan kita terhadap takdir
Allah senantiasa ditingkatkan demi meningkatkan amal ibadah kita.Serta
kita harus senantiasa bersabar, berikhtiar dan bertawakal dalam menghadapi takdir
Allah

11

Anda mungkin juga menyukai