Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

AKHLAK

DISUSUN OLEH:
SITTI AISYAH (191141069)
DIAH MITA WIDIANI (191141017)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR ………………………………………………… 2

DAFTAR ISI ………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN

Latar BelakangMasalah………………………………………………… 4

Rumusan Masalah …………………………………………………….. 4

Tujuan Pembahasan …………………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN

Akhlak Kepada Allah Swt ……………………………………………. 5

Akhlak Kepada Sesama ………………………………………………. 6

Akhlak Kepada Diri Sendiri ………………………………………….. 8

Konsep Akhlak Dalam Agama Islam Dengan Kode Etik Profesi ……. 9

BAB III PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………. 11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Akhlak adalah suatu sistem nilai yang mengatur tindakan dan pola sikap manusia di muka bumi.
Sistem nilai tersebut antara lain adalah ajaran islam, dengan al-Quran dan Sunnah Rasul sebagai
sumber nilainya, dan ijtihad sebagai metode berfikir islami. Tindakan dan pola sikap yang
dimaksud meliputi berbagai pola hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan dengan alam.

Akhlak erat kaitannya dengan perbuatan. Bila seseorang melakukan perbuatan baik maka
perbuatan tersebut dikatakan akhlak mulia. Sebaliknya, bila seseorang melakukan perbuatan
buruk maka perbuatan tersebut dikatakan akhlak buruk.

Semakin kuat dan mantap keimanan seseorang, semakin taat beribadah ia, akan semakin baik
akhlaknya. Sehingga, akhlak tidak dapat dipisahkan dengan ibadah maupun akidah karena
kualitas akidah akan mempengaruhi kualitas ibadah yang kemudian juga akan sangat
berpengaruh pada kualitas akhlak.

B. Rumusan masalah

1. menjelaskan bagaimana akhlak manusia kepada Allah Swt

2. menjelaskan bagaimana akhlak terhadap sesama

3. menjelaskan bagaimana akhlak manusia terhadap diri sendiri

4. apa hubungan konsep akhlak dalam islam dengan kode etik profesi

C. Tujuan pembahasan

1. untuk mengetahui akhlak manusia kepada Allah Swt

2. untuk mengetahui akhlak terhadap sesama

3. untuk mengetahui akhlak manusia terhadap diri sendiri

4. untuk mengetahui hubungan konsep akhlak dalam islam dengan kode etik profesi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Akhlak Kepada Allah Swt

Manusia diciptakan oleh Allah swt. Sebagai makhluk yang mulia dan utama, kalau dibandingkan
dengan makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Keutamaan itu terkait dengan unsure kejadiannya,
sifat-sifatnya dan yang terutama sekali terdapat pada akal pikiran manusia itu sendiri. Dengan
keutamaan seperti itu manusia diberi tugas yang sangat berat yaitu menjadi khalifah Allah
dimuka bumi dengan harapan kemakmuran alam semesta merupakan tugas kita di dunia ini.

Selain itu kedudukan manusia adalah sebagai hamba Allah yang wajib menyembah kepadanya
َ ‫ت ْال ِج َّن َواِإْل ْن‬
seperti apa yang difirmankan Allah swt dalam surat Adz-Dzariyaat ayat 56 ‫س ِإاَّل‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
ِ ‫لِيَ ْعبُد‬
‫ُون‬

yang artinya: ” dan aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepadaku”. Bentuk akhlak kepada Allah diantaranya dengan tidak menyekutukan-Nya, bertakwa
kepada-Nya, mencintai-Nya, ridho dan ikhlas terhadap segala keputusan dan bertaubat,
mensyukuri nikmat, selalu berdo’a, beribadah kepada-Nya, serta meniru sifat-sifat-Nya dan
selalu berusaha mencari keridhoan Allah.

Berkenaan dengan akhlak kepada Allah dilakukan dengan cara memuji-Nya, yakni menjadikan
Tuhan sebagai satu-satunya yang menguasai dirinya. Oleh sebab itu, manusia sebagai hamba
Allah mempunyai cara-cara yang tepat untuk mendekatkan diri. Caranya adalah sebagai berikut:

1. Mentauhidkan Allah

Yaitu dengan tidak menyekutukan-Nya kepada sesuatu apapun.

2. Bertaqwa kepada Allah

Maksudnya adalah berusaha dengan semaksimal mungkin untuk dapat melaksanakan apa-apa
yang telah Allah perintahkan dan meninggalkan apa-apa yang dilarang-Nya.

3. Beribadah kepada Allah

Allah berfirman dalam surah Al-An’am : 162 yang artinya :”sesungguhnya sholatku, ibadahku,
hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”

4. Taubat

Sebagai seorang manusia biasa, kita juga tidak akan pernah luput dari sifat lalai dan lupa. Oleh
karena itu, ketika kita sedang terjerumus dalam kelupaan sehingga berbuat kemaksiatan,
hendaklah segera bertaubat kepada-Nya.
5. Membaca Al-Qur’an

Seseorang yang mencintai sesuatu, tentulah ia akan banyak dan sering menyebutnya. Demikian
juga dengan mukmin yang mencintai Allah, tentulah ia akan selalu menyebut asma-Nya dan juga
senantiasa akan membaca firman-firman-Nya.

6. Ikhlas

Yang dimaksud dengan ikhlas adalah beramal semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT.
Dalam bahasa populernya ikhlas adalah berbuat tanpa pamrih, hanya semata-mata karena Allah
SWT.

7. Khauf dan Raja’

Khauf dan Raja’ atau takut dan harap adalah sepasang sikap batin yang harus dimiliki secara
seimbang oleh setiap muslim.

8. Tawakal

Adalah membebaskan diri dari segala kebergantungan kepada selain Allah dan menyerahkan
keputusan segala sesuatunya kepadanya.

B. Akhlak terhadap sesama

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Yang mana dalam menjalankan kehidupannya
ia tidak bisa terlepas dari bantuan orang lain. Manusia yang satu dengan manusia yang lain
seharusnya bisa saling berkontribusi agar terciptanya suatu kehidupan yang rukun dan harmonis.

Salah satu hal yang menjadi peran penting dalam pelaksanaan hubungan sosial antar sesama
adalah dengan adanya akhlak. Seperti yang diketahui bahwa akhlak yang tidak lain adalah budi
pekerti merupakan sebuah aspek dalam jiwa seseorang yang memicu untuk melakukan suatu
perbuatan tanpa perencanaan. Akhlak merupakan hal yang peranannya sangat penting karena
akhlak merupakan pembeda antara manusia dengan hewan atau makhluk lainnya. Oleh karena
itu, dalam kehidupan akhlak mempunyai andil yang besar.

Dalam kehidupannya, antar manusia pasti akan saling berkesinambungan dan berhubungan.
Karena pada kenyataannya manusia dikelilingi oleh manusia lain. Seorang manusia harus
berbuat baik kepada yang lain, agar manusia yang lain pun dapat memberikan timbal balik yang
baik juga. Agar timbal balik yang kita terima itu baik, kita harus mempunyai dan menjaga akhlak
mulia kepada sesama manusia. 
Diterangkan dalam Q.S Al Hujurat: 12

َ \‫ْض\ا ۚ َأي ُِحبُّ َأ َح\ ُد ُك ْم َأ ْن يَْأ ُك‬


‫\ل لَحْ َم‬ ً ‫ْض\ ُك ْم بَع‬ ُ ‫ْض الظَّنِّ ِإ ْث ٌم ۖ َواَل تَ َج َّسسُوا َواَل يَ ْغتَبْ بَع‬
َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َكثِيرًا ِمنَ الظَّنِّ ِإ َّن بَع‬
‫َأ ِخي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموهُ ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ ِإ َّن هَّللا َ تَوَّابٌ َر ِحي ٌم‬

Artinya:  “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan
janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara
kamu yang suka memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati? Tentu kamu merasa
jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh,Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.”

Banyak sekali rincian yang dikemukakan al-Qur’an berkaitan dengan perlakuan terhadap sesama
manusia. Petunjuk mengenai hal ini bukan hanya dalam bentuk larangan atau hal negatif, seperti
membunuh, mencuri, menyakiti badan atau yang lainnya. Namun disisi lain al-qur’an
menekankan bahwa setiap orang hendaknya didudukkan secara wajar, tidak masuk ke rumah
orang lain tanpa izin, jika bertemu saling mengucapkan salam, dan ucapan yang dikeluarkan
adalah ucapan baik, benar dan tidak mengucilkan orang lain atau kelompok, tidak wajar pula
berprasangka buruk tanpa alasan, atau menceritakan keburukan seseorang, memanggil dengan
sebutan buruk. Lalu dianjurkan untuk menjadi orang yang pandai memaafkan, pandai menahan
hawa nafsu, dan mendahulukan kepentingan orang daripada kepentingan kita.  Allah berfirman
dalam QS. Al-Baqarah, 2: 83

‫حُس \نًا َوَأقِي ُم\\وا‬


ْ ‫اس‬ ِ ‫ق بَنِي ِإس َْراِئي َل اَل تَ ْعبُ ُدونَ ِإاَّل هَّللا َ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن ِإحْ َسانًا َو ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َو ْاليَتَا َم ٰى َو ْال َم َس \ا ِك‬
ِ َّ‫ين َوقُولُ\\وا لِلن‬ َ ‫وَِإ ْذ َأخ َْذنَا ِميثَا‬
َ‫ْرضُون‬ ‫َأ‬ َّ ُ
ِ ‫صاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ ث َّم ت ََول ْيتُ ْم ِإاَّل قَلِياًل ِم ْن ُك ْم َو ْنتُ ْم ُمع‬ َّ ‫ال‬
Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu “ 
menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak
yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali
sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” (Al-Baqarah 2: 83)
C. Akhlak manusia terhadap diri sendiri

Manusia sebagai makhluk Allah mempunyai kewajiban terhadap dirinya sendiri. Namun bukan
berarti kewajiban ini lebih penting daripada kewajiban kepada Allah. Dikarenakan kewajiban
yang pertama dan utama bagi manusia adalah mempercayai dengan keyakinan yang
sesungguhnya bahwa “Tiada Tuhan melainkan Allah”. Keyakinan pokok ini merupakan
kewajiban terhadap Allah sekaligus merupakan kewajiban manusia bagi dirinya untuk
keselamatannya.
Manusia mempunyai kewajiban kepada dirinya sendiri yang harus ditunaikan untuk memenuhi
haknya. Kewajiban ini bukan semata-mata untuk mementingkan dirinya sendiri atau menzalimi
dirinya sendiri. Dalam diri manusia mempunyai dua unsur, yakni jasmani (jasad) dan rohani
(jiwa). Selain itu manusia juga dikaruniai akal pikiran yang membedakan manusia dengan
makhluk Allah yang lainnya. Tiap-tiap unsur memiliki hak di mana antara satu dan yang lainnya
mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan untuk memenuhi haknya masing-masing.[2]
Jadi, yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri
pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani . Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita ,
dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan
membahayakan jiwa.

Macam-Macam Akhlak Seorang Muslim Pada Diri Sendiri

1.  Berakhlak terhadap jasmani

a.   Senantiasa Menjaga Kebersihan


Islam menjadikan kebersihan sebagian dari Iman. Seorang muslim harus bersih/ suci badan,
pakaian, dan tempat, terutama saat akan melaksanakan sholat dan beribadah kepada Allah, di
samping suci dari kotoran, juga suci dari hadas.

 b.   Menjaga Makan dan Minumnya


Makan dan minum merupakan kebutuhan vital bagi tubuh manusia, jika tidak makan dan minum
dalam keadaan tertentu yang normal maka manusia akan mati.
Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar makan dan minum dari yang halal dan tidak
berlebihan. Sebaiknya sepertiga dari perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan
sepertiga untuk udara.
Artinya : Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu;
dan syukurilah ni'mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.(QS. An Nahl:114)

c.    Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan bagi seorang muslim adalah wajib dan merupakan bagian dari ibadah kepada
Allah SWT dan sekaligus melaksanakan anmanah dari-Nya. Riyadhah atau latihan jasmani
sangat penting dalam penjagaan kesehatan, walau bagaimnapun riyadhah harus tetap dilakukan
menurut etika yang ditetapkan oleh Islam. Orang mukmin yang kuat, lebih baik dan lebih dicintai
Allah SWT daripada mukmin yang lemah.
 
d.    Berbusana yang Islami
Manusia mempunya budi, akal dan kehormatan, sehingga bagian-bagian badannya ada yang
harus ditutupi (aurat) karena tidak pantas untuk dilihat orang lain. Dari segi kebutuhan alaminya,
badan manusia perlu ditutup dan dilindungi dari gangguan bahaya alam sekitarnya, seperti
dingin, panas, dll. Karena itu Allah SWT memerintahkan manusia menutup auratnya dan Allah
SWT menciptakan bahan-bahan di alam ini untuk dibuatb pakaian sebagai penutup badan.

D. Konsep akhlak dalam agama islam dengan kode etik profesi


Etika adalah ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan dan keburukan dalam kehidupan
manusia. Etika dalam islam disebut akhlak. Akhlak berasal dari bahasa arab al-akhlak yang
merupakan bentuk jamak dari al-khuluq yang berarti budi pekerti,
Hubungan etika dengan akhlak, akhlak adalah penyempurnaan atas etika seseorang dalam
bertindak dengan mendasarkan pertimbangannya pada suatu konsekuensi pertanggungjawaban
atas pertimbangannya kepada Tuhan.
Profesi berasal dari kata latin “profesus” yang berarti pengakuan iman, pernyataan kesungguhan,
janji di muka umum.

Kode etik profesi dalam agama islam


1. mengutamakan keluhuran budi
2. menggunakan pengetahuan untuk kepentingan manusia
3. bekerja secara sungguh-sungguh dan bertanggung jawab
4. meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian professional
5. bekerja dengan ikhlas karena Allah SWT
6. tekun dan sungguh-sungguh dalam bekerja
7. jujur dan amanah
8. menjaga etika sebagai seorang muslim
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Akhlak merupakan sifat-sifat yang mencerminkan diri manusia. Akhlak dibagi menjadi 2, yaitu
akhlak terpuji atau akhlak baik dan akhlak tercelak atau disebut akhlak yang tidak baik. Manusia
di dunia ini adakalanya manusia tersebut perbuatannya baik, berarti ia mempunyai akhlak yang
baik, namun sebaliknya, jika perbuatannya jelek maka ia mempunyai akhlak yang tidak baik atau
akhlak tercela.
DAFTAR PUSTAKA

https://simba-corp.blogspot.com/2018/11/makalah-akhlak-terhadap-sesama-manusia.html

http://makalahkuindonesia.blogspot.com/2017/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html

https://abdmuzakkir.wordpress.com/2016/05/08/etika-profesi-dalam-islam/

https://www.slideshare.net/FaktaWiguna1/akhlak-dan-etika-profesi-66626840

http://kumpulanmakalahkuliahlengkap.blogspot.com/2017/02/makalah-akhlak.html?m=1

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/sls/article/viw/4540

https://id.scribd.com/doc/272929180/Akhlak-Kepada-Allah

http://ppmalimangendeng.blogspot.com/p/akhlaq-kepada-allah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai