Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BERIMAN KEPADA QADA DAN QADAR

Dosen Pengampu :
Dr.Sarwo Edy, S.Ag.,MM

Kelas :
MA.22.CB
KELOMPOK 5
Anggota :
1. Alif Adrianto Setiawan 112210965
2. Abdilahmanaf 112211201
3. Dwi Sri Wahyuningsih 112211257
4. Finny Aulia Hidayat 112210980
5. Novy 112210925
6. Dede Ahmad Sobari 112210585
Pendidikan Agama Islam | Kelompok 6

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat dengan baik. Tak lupa pula penulis
haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi agung kita Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak. Penulisan makalah berjudul ‘IMAN
KEPADA QADA DAN QADAR’ bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Agama.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan masukan berupa kritik dan saran
yang membangun. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum wr.wb

Karawang, 20 Desember 2022

Penulis

1
Pendidikan Agama Islam | Kelompok 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................................................. 3
BAB II .................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 4
2.1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar..................................................................... 4
2.2 Macam – Macam takdir ................................................................................................... 5
2.3 Fungsi Beriman Kepada Qada dan Qadar ..................................................................... 6
2.4 Ciri – Ciri Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar ........................................... 7
2.5 Hikmah Beriman Kepada Qada dan Qadar ................................................................... 8
BAB III................................................................................................................................................. 10
PENUTUP........................................................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11

2
Pendidikan Agama Islam | Kelompok 6

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa hakikat
warna-warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan
(tetapkan) dalam kitab “Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak satupun
makhluk Allah yang mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah
kehendak dan kuasa Allah SWT. Begitu pula dengan bencana-bencana yang akhir-
akhir ini sering menimpa bangsa kita. Gempa, tsunami, tanah longsor, banjir, angin
ribut dan bencana-bancana lain yang telah melanda bangsa kita adalah atas
kehendak, hak, dan kuasa Allah SWT.Dengan bekal keyakinan terhadap takdir yang
telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang mukmin tidak pernah mengenal kata
frustrasi dalam kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-apa yang telah
diberikan Allah SWT.

Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan
sesuai ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Dengan
tidak adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus
berlomba-lomba menjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras untuk
menggapai cita-cita tertinggi yang diinginkan setiap muslim yaitu melihat
Rabbul‟alamin dan menjadi penghuni Surga.

Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang
terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir
yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal,
menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang
harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan iman qada‟ dan qadar?
2. Takdir dibagi menjadi berapa macam?
3. Apa fungsi beriman kepada qada‟dan qadar Allah SWT?
4. Bagaimana ciri – ciri orang yang beriman kepada qada‟ dan qadar?
5. Bagaimana hikmah bagi orang yang beriman kepada qada‟ dan qadar?

C. Tujuan
1. Untuk memahami iman kepada qada‟ dan qadar
2. Untuk memahami dan mengetahui macam-macam takdir
3. Untuk memahami fungsi iman kepada qada‟ dan qadar
4. Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang beriman kepada qada‟ dan qadar
5. Untuk mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada qada‟ dan qadar

3
Pendidikan Agama Islam | Kelompok 6

BAB II
PEMBAHASAN
IMAN KEPADA QADA DAN QADAR

2.1 Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar


Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan, dan
dilaksanakan dengan amal perbuatan. Kalau kita melihat qada‟ menurut bahasa
artinya Ketetapan. Qada‟artinya ketetapan Allah swt kepada setiap mahluk-Nya yang
bersifat Azali. Azali Artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan atau
kelahiran mahluk. Sedangkan Qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran. Qadar
artinya terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentuan
sebelumnya. Qada‟ dan Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir.
Jadi, Iman kepa qada‟ dan qadar adalah percaya sepenuh hati bahwa sesuatu yang
terjadi, sedang terjadi, akan terjadi di alam raya ini, semuangnya telah ditentukan
Allah SWT sejak jaman azali. Iman kepada qada‟ dan qadar termasuk rukun iman
yang keenam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Iman adalah kamu percaya
kepada allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul-Nya, hari akhir, dan kamu
percaya kepada takdir baik maupun buruk.” (HR. Muslim)

Dan sabda Rasullullah SAW yang artinya : “Malaikat akan mendatangi nuthfah
yang telah menetap dalam rahim selama empat puluh atau empat puluh lima malam
seraya berkata; „Ya Tuhanku, apakah nantinya ia ini sengsara atau bahagia? „ Maka
ditetapkanlah (salah satu dari) keduanya. Kemudian malaikat itu bertanya lagi; „Ya
Tuhanku, apakah nanti ia ini laki-laki ataukah perempuan? „ Maka ditetapkanlah
antara salah satu dari keduanya, ditetapkan pula amalnya, umurnya, ajalnya, dan
rezekinya. Setelah itu catatan ketetapan itu dilipat tanpa ditambah ataupun dikurangi
lagi.” (HR. Muslim)

Allah berfirman :

Artinya : “Tiadalah suatu bencana menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu,
melainkan dahulu sudah tersurat dalam kitab (Lauhul Mahfuz) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS.
Al-Hadiid:22)

4
Pendidikan Agama Islam | Kelompok 6

2.2 MACAM-MACAM TAKDIR

Takdir terbagi menjadi dua bagian,yakni:

a. Takdir Mu‟allaq

Takdir mu‟allaq adalah takdir Allah SWT atas makhluknya yang


memungkinkan dapat berubah karena usaha dan ikhtiar manusia. Allah
berfirman :

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum


sehingga mereka itu mengubah nasibnya sendiri.” (Ar-Radu : 11)

Contoh :

1) Miskin bisa jadi kaya, lantaran bekerja keras

Allah berfirman :

Artinya : “Dan katakanlah(hai Muhammad) : Bekerjalah kamu semua, maka


Allah dan Rasulnya serta orang mukmin akan melihat hasil pekerjaanmu.‟
(At- Taubah ayat 105)

2) Bodoh Menjadi Pintar , lantaran mau belajar giat

Rasullulah SAW bersabda yang artinya : “Belajarlah kamu sekalian,


ajarkanlah bertawakal kamu kepada guru, serta lemah lembutlah kamu
kepada murid.” (H.R. Tabrani)

3) Orang sakit bisa menjadi sembuh, lantaran berobat dan berdoa

Allah berfirman :

Artinya : “Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan


permohonanmu.” (Al-Mu‟minun ayat 60)

b. Taqdir Mubram

Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan
kejadiannya. Contohnya nasib manusia, lahir, kematian, jodoh, rizkinya, dan
terjadinya kiamat dan sebagainya. Qada‟ & qadar Allah SWT yang
berhubungan dengan nasib manusia adalah rahasia Allah SWT, hanya Allah
SWT yang mengetahuinya. Manusia diperintahkan mengetahui qada‟dan
qadarnya melalui usaha dan ikhtiar. Kapan manusia lahir, bagaimana
statusnya sosialnya, bagaimana rizkinya ,siapa anak istrinya,dan kapanya
meninggalnya,adalah rahasia Allah SWT. Jalan hidup manusia seperti itu

5
Pendidikan Agama Islam | Kelompok 6

sudah ditetapkan sejak zaman azali yaitu masa sebelum terjadinya sesuatu
atau massa yang tidak bermulaan. Tidak seorang pun yang mengetahuinya.

2.3 FUNGSI BERIMAN KEPADA QADA’DAN QADAR ALLAH SWT

Beriman kepada qada‟dan qadar mempunyai fungsi penting bagi manusia


dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya:

a) Mempunyai semangat ikhtiar

Ikhtar artinya melakukan perbuatan yang baik dengan penuh


kesungguhan dan keyakinan akan hasil yang baik bagi dirinya. Dengan
pemahaman seperti itulah ,seorang murid akan bekerja keras agar biasa sukses,
pedagang akan hidup hemat agar usahanya berkembang, dan sebagainya. Allah
SWT berfirman:

Artinya:“ Dan bahwa manusia hanya meperoleh apa yang usahakannya. Dan
sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan(kepadanya).”(Q.S.An-
Najm, 39-40)

b) Mempunyai sifat sabar dalam menghadapi cobaan

Dengan percaya qada‟ dan qadar, manusia akan sadar bahwa kehidupan
adalah ujian-ujian yang harus dilalui dengan sabar. Sabar adalah sikap mental
yang teguh pendirian,berani menghadapi tantangan,tahan uji,dan tidak menyerah
pada kesulitan. Teguh pendirian berarti tidak mudah goyah dalam memagang
prisip atau pedoman hidup,berani menghadapi tantangan berarti berani
menghadapi cobaan,penderitaan,kesakitan dan kesensaraan. Cobaan harus
dihadapi dengan tenang, dipikir dengan jernih, dicari jalan keluarnya tampa
menyerah pada kesulitan,dan akhirnya diserahkan kepada Allah SWT. Allah SWT
berfirman:

Artinya: Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya


mengatakan, ‟‟kami telah beriman, ”dan mereka tidak di uji” (Q.S.AL-
Ankabut,29:2)

c) Sabar bahwa cobaan adalah qada‟dan qadar dari Allah SWT

Segala yang ada di alam semesta hakikatnya adalah milik Allah SWT dan
suatu saat akan kembali kepada Allah SWT. Firman Allah SWT:

Artinya:“Yaitu orang-orang apabila ditimpa musibah,mereka berkata‟Inna‟lilliahi


wa inna ilaihi rajiun‟.(Q.S. Albaqarah,2:156)

d)Tawakal

6
Pendidikan Agama Islam | Kelompok 6

Tawakal menurut bahasa artinya bersandar atau berserah diri. Dalam


istilah agama, tawakal artinya berserah dirisepenuhnya kepada Allah SWT dalam
menghadapi atau menunggu hasil dari suatu pekerjaan atau usaha. Menurut
Imam Al-Ghazali, tawakal artinya menyandarkan diri kepada Allah SWT dalam
menghadapi setiap kepentingan. Dalam hal ini, tawakal kepada Allah SWT bkan
berarti penyandaran diri kepada Allah SWT secara mutlak, melaikan
penyandaran diri yang haras didahului dengan kerja keras dalam berikhtiar
berdasarkan kemampuan maksimal.

2.4 CIRI- CIRI ORANG YANG BERIMAN KEPADA QADA’DAN QADAR.

a. Qana‟ah dan Kemuliaan Diri

Seseorang yang beriman kepada qadar mengetahui bahwa rizkinya telah


tertuliskan, dan bahwa ia tidak akan meninggal sebelum ia menerima
sepenuhnya, juga bahwa rizki itu tidak akan dicapai oleh semangatnya orang
yang sangat berhasrat dan tidak dapat dicegah oleh kedengkian orang yang
dengki. Ia pun mengetahui bahwa seorang makhluk sebesar apa pun usahanya
dalam memperoleh ataupun mencegahnya dari dirinya, maka ia tidak akan
mampu, kecuali apa yang telah Allah tetapkan baginya. Dari sini muncullah
qana‟ah terhadap apa yang telah diberikan, kemuliaan diri dan baiknya usaha,
serta membebaskan diri dari penghambaan kepada makhluk dan mengharap
pemberian mereka. Hal tersebut tidak berarti bahwa jiwanya tidak berhasrat pada
kemuliaan, tetapi yang dimaksudkan dengan qana‟ah ialah, qana‟ah pada hal-hal
keduniaan setelah ia menempuh usaha, jauh dari kebakhilan, kerakusan, dan
dari mengorbankan rasa malunya.

b. Cita-Cita Yang Tinggi

Maksud dari cita-cita yang tinggi adalah menganggap kecil apa yang
bukan akhir dari perkara-perkara yang mulia. Sedangkan cita-cita yang rendah,
yaitu sebaliknya dari hal itu, ia lebih mengutamakan sesuatu yang tidak berguna,
ridha dengan kehinaan, dan tidak menggapai perkara-perkara yang mulia. Iman
kepada qadar membawa pelakunya kepada kemauan yang tinggi dan
menjauhkan mereka dari kemalasan, berpangku tangan, dan pasrah kepada
takdir.

c. Bertekad dan Bersungguh-Sungguh dalam Berbagai Hal

Orang yang beriman kepada qadar, ia akan bersungguh-sungguh dalam


berbagai urusannya, memanfaatkan peluang yang datang kepadanya, dan
sangat menginginkan segala kebaikan, baik akhirat maupun dunia. Sebab, iman
kepada qadar mendorong kepada hal itu, dan sama sekali tidak mendorong
kepada kemalasan dan sedikit beramal.

7
Pendidikan Agama Islam | Kelompok 6

Bahkan, keimanan ini memiliki pengaruh yang besar dalam mendorong


para tokoh untuk melakukan pekerjaan besar, yang mereka menduga
sebelumnya bahwa kemampuan mereka dan berbagai faktor yang mereka miliki
pada saat itu tidak cukup untuk menggapainya.

d. Bersikap Adil, Baik Pada Saat Senang Maupun Susah

Iman kepada qadar akan membawa kepada keadilan dalam segala


keadaan, sebab manusia dalam kehidupan dunia ini mengalami keadaan
bermacam-macam.
Orang-orang yang beriman kepada qadar menerima sesuatu yang
menggembirakan dan menyenangkan dengan sikap menerima, bersyukur
kepada Allah atasnya, dan menjadikannya sebagai sarana atas berbagai urusan
akhirat dan dunia. Lalu, dengan melakukan hal tersebut, mereka mendapatkan,
berbagai kebaikan dan keberkahan, yang semakin melipatgandakan
kegembiraan mereka. Mereka menerima hal-hal yang tidak disenangi dengan
keridhaan, mencari pahala, bersabar, menghadapi apa yang dapat mereka
hadapi, meringankan apa yang dapat mereka ringankan, dan dengan kesabaran
yang baik terhadap apa yang harus mereka bersabar terhadapnya. Sehingga
mereka, dengan sebab itu, akan mendapatkan berbagai kebaikan yang besar
yang dapat menghilangkan hal-hal yang tidak disukai, dan digantikan oleh
kegembiraan dan harapan yang baik.

e. Selamat Dari Kedengkian dan Penentangan

Iman kepada qadar dapat menyembuhkan banyak penyakit yang


menjangkiti masyarakat, di mana penyakit itu telah menanamkan kedengkian di
antara mereka, misalnya hasad yang hina. Orang yang beriman kepada qadar
tidak dengki kepada manusia atas karunia yang Allah berikan kepada mereka,
karena keimanan-nya bahwa Allah-lah yang memberi dan menentukan rizki
mereka. Dia memberikan dan menghalangi dari siapa yang dikehendaki-Nya,
sebagai ujian. Apabila dia dengki kepada selainnya, berarti dia menentang
ketentuan Allah. Jika seseorang beriman kepada qadar, maka dia akan selamat
dari kedengkian, selamat dari penentangan terhadap hukum-hukum Allah yang
bersifat syar‟i (syari‟at) dan ketentuan-ketentuan-Nya yang bersifat kauni
(sunnatullah), serta menyerahkan segala urusannya kepada Allah semata.

2.5 HIKMAH ORANG YANG BERIMAN KEPADA QADA’ DAN QADAR

Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat
berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk
kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain:

a. Banyak Bersyukur dan Bersabar

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat


keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan

8
Pendidikan Agama Islam | Kelompok 6

nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia
akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian. Firman Allah:

Artinya:”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya),
dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta
pertolongan. ”( QS. An-Nahl ayat 53).

b. Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dan Putus Asa

Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh
keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil
usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia
mudah berkeluh kesah dan berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu
sebenarnya adalah ketentuan Allah. Firman Allah SWT:

Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS.Yusuf ayat 87)

c. Bersifat Optimis dan Giat Bekerja

Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu
menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu
saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha
dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan
keberhasilan itu. Firman Allah:

umadapek hallA nakharegunaid halet gnay apa adap halirac naD : aynitrA
irad umnaigahab nakapulem umak halnagnaj nad ,tarihka iregen )naaigahabek(
hallA anamiagabes )nial gnaro adapek( halkiab taubreb nad iwainud )natamkinek(
)akum( id nakasurek taubreb umak halnagnaj nad ,umadapek ,kiab taubreb halet
.nakasurek taubreb gnay gnaro-gnaro iakuynem kadit hallA aynhuggnuseS .imub
)77 taya sahsaQ -lA SQ(
d. Jiwanya Tenang

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa mengalami


ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang
ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena
musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi.

Artinya : Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang
tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan
masuklah kedalam sorga-Ku. ( QS. Al-Fajr ayat 27-30)

9
Pendidikan Agama Islam | Kelompok 6

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Beriman kepada qada‟ dan qadar akan melahirkan sikap optimis,tidak mudah
putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah takdirkan
kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim,sesuai
dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.Oleh karena itu,jika kita
tertimpa musibah maka ia akan bersabar,sebab buruk menurut kita belum tentu buruk
menurut Allah,sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah.Karena dalam
kaitan dengan takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakal yang dibuktikan dengan
terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk mencari takdir yang terbaik dari
Allah.

3.2 Saran
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari.Oleh
karena itu,penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita
kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan Allah
SWT.Juga keyakinan kita terhadap takdir Allah senantiasa ditingkatkan demi meningkatkan
amal ibadah kita.Serta Kita harus senantiasa bersabar,berikhtiar dan bertawakal dalam
menghadapi takdir Allah SWT.

10
Pendidikan Agama Islam | Kelompok 6

DAFTAR PUSTAKA

https://andrilamodji.wordpress.com/makalah/makalah-iman-kepada-qada-dan-qadar/

11

Anda mungkin juga menyukai