Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH IMAN KEPADA QADA DAN

QADAR
Untuk memenuhi tugas agama islam

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
-BAYU PRAKUSUMA -ICHA AMANDA
-DEWI AFRIDA -GHINA HANIFAH
-DICKO MAULANA -IKHWAN HADI
-FRIENDA KEISHA -FIKRI MAULANA

KELAS XII MIPA 2

SMA NEGERI 3 MANDAU TP 2021/2022


1
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha Esa karena atas ridho
dan limpahan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Iman Kepada Qadha' dan Qadar” ini tepat waktu, terlepas dari segala
ketidaksempurnaan yang terkandung dalam makalah ini.
Untuk itu sangat penting bagi penulis untuk berterima kasih atas pihak-pihak yang
telah memberikan kontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terutama dosen
pembimbing mata kuliah Aqidah Ilmu Kalam, yaitu Prof. Dr. Ali Mas'ud, M.Ag,
M.Pd dan Muhammad Fahmi, S.Pd, M.Hum, M.Pd yang banyak memberikan
masukan dan bimbingannya dalam penulisan makalah sehingga tersusun dengan
sistematis dan komperhensif. Oleh kar e na itu besar harapan penulis tentang
makalah ini, semoga dapat bermanfaat dan memberikan pengaruh yang baik bagi
pembaca.
Terlepas dari itu semua penulis sangat menyadari kekurangan dalam penulisan
makalah ini sehingga penulis memohon maaf sebesar-besarnya dan kritikan yang
membangun atas makalah ini.

Duri, 25 oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................... .............................. i
DAFTAR ISI ................................................... ............................................ ii
BAB I
A. Latar Belakang.................................................. ................................ 1
B. Masalah Rumusan................................................ ................................. 1
C. Tujuan Makalah.................................................. ................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman Kepada Qadha' dan Qadar Allah................................. 3
B. Pengertian qada dan qadar............................................................. ....... 4
C. Macam-macam takdir…………………................................................ 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................ .................................. 10
B. Saran................................................................ ..................................................
10
DAFTAR PUSTAKA ................................................... ............................. 11

3
BAB I

A. Latar Belakang
Secara umum Aqidah Ilmu Kalam membahas tentang ajaran-ajaran dasar dari
suatu agama. Aqidah Ilmu Kalam ini mempelajari akidah/teologi yang akan
memberi seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada landasan yang
kuat, yang tidak mudah diombang-ambingkan oleh peredaran zaman.
Secara khusus ilmu kalam juga membahas tentang rukun-rukun iman yang
mencakup materi dari iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat Allah, Iman
Kepada Kitab-Kitab Allah, Iman Kepada Rasul-rasul Allah, Iman kepada hari hari,
dan Iman kepada Qadha' dan Qadar Allah.
Dalam sehari hari kita harus menerapkan ilmu aqidah dengan baik, agar ilmu
yang kita dapatkan bisa bermanfaat dan juga bisa menjadikan keuntungan bagi diri
kita maupun orang lain, disini kami akan menjelaskan Aqidah Ilmu Kalam yang
membahas tentang iman kepada qada' dan Qodarnya Allah.
B. Masalah Rumusan
1. Bagaimana pengertian iman kepada qadha' dan qadar Allah ?
2. Bagaimana kebebasan kehendak manusia terhadap qada' dan qadar Allah ?
3. Bagaimana hubungan kebebasan manusia dan Allah ?
4. Bagaiaman hikmah iman kepada qada' dan Qadar Allah ?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian iman kepada qadha' dan qadar Allah.
2. Untuk mengetahui kebebasan kehendak manusia terhadap qada' dan qadar
Allah.
3. Untuk mengetahui hubungan kebebasan manusia dan Allah.
4. Untuk mengetahui hikmah iman kepada qada' dan Qadar Allah.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN IMAN MENURUT BAHASA DAN ISTILAH.
Menurut bahasa :
Iman adalah yakin atau percaya
Menurut istilah :
Iman adalah mempercayai dengan sepenuh hati atau diucapkan dengan lisan dan di
buktikan dengan amal perbuatan

Iman kepada Qada' dan Qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati
bahwa Allah Swt. telah menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya.
Iman kepada Qada' dan Qadar meliputi empat prinsip, sebagai berikut.
 Iman kepada ilmu Allah Swt. yang Qadim (tidak berpermulaan), dan Dia
mengetahui perbuatan manusia sebelum mereka melakukannya.
 Iman bahwa semua Qadar Allah Swt. telah tertulis di Lauh Mahfuzh.
 Iman kepada adanya kehendak Allah Swt. yang berlaku dan kekuasaan Nya
yang bersifat menyeluruh.
 Iman bahwa Allah Swt. adalah Zat yang mewujudkan makhluk. Allah Swt.
adalah Sang Pencipta dan yang lain adalah makhluk.

Qada' dan Qadar biasa disebut dengan satu kata, "takdir". Bagi manusia dan
makhluk lain, ada pandangan takdir baik dan buruk, tetapi dalam pandangan Allah
Swt., semua takdir itu baik, karena keburukan tidak dinisbatkan kepada Allah Swt.
Ilmu Allah Swt., kehendak-Nya, catatan-Nya, dan penciptaan Nya semua itu
adalah kebijaksanaan, keadilan, kasih sayang, dan kebaikan. Keburukan bukanlah
sifat Allah Swt. dan bukan pula pekerjaan-Nya. Perhatikan firman Allah Swt.
berikut.

5
"Sesungguhnya Allah Swt. tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun,
akan tetapi manusia Itulah yang berbuat zalim kepada dirinya sendiri"
(Q.S.Yunus/10:44).

B. PENGERTIAN QODA DAN QODAR MENURUT BAHASA DAN


ISTILAH BESERTA CONTOHNYA
A.PENGERTIAN QODA MENURUT BAHASA:
Qoda menurut bahasa berarti "menentukan atau memutuskan".
B.PENGERTIAN QODA MENURUT ISTILAH :
Qoda menurut istilah artinya "segela ketentuan allah swt. sejak zaman azali".

1.CONTOH QODA:
1.Kelahiran seseorang
2.Jenis kelamin
3.penampilan fisik
4.Kematian

2.PENGERTIAN QODAR MENURUT BAHASA:


Qodar menurut bahasa adalah "memberi kadar, aturan, atau ketentuan"

3.PENGERTIAN QODAR MENURUT ISTILAH:


Qodar menurut istilah berarti ketetapan allah swt. terhadap seluruh makhluk nya
tentang segala sesuatu

4.CONTOH QADAR:
1.Seseorang yang kesulitan memahami pelajaran di sekolah berusaha belajar
dengan giat agar memperoleh nilai yang bagus

6
2.Orang yang mengidap penyakit tertentu berobat dan menjalani gaya hidup sehat
agar sembuh
3.Seseorang yang miskin berusaha memperoleh pekerjaan atau membuat suatu
usaha hingga menjadi orang yang berkecukupan
C.MACAM MACAM TAKDIR
Takdir di bagi dua yaitu:
1.TAKDIR MUA'LLAQ:
Takdir muallaq adalah takdir yang erat kaitanya dengan ikhtiar manusia misalnya
Seorang siswa bercita-cita ingin menjadi Insinyur pertanian untuk mencapai cita-
citanya itu ia belajar dengan tekun akhirnya apa yang ia cita-citakan menjadi
kenyataan ia menjadi Insinyur pertanian. Jadi dapat disimpulkan bahwa takdir
muallaq adalah takdir yang bisa diubah oleh manusia itu sendiri dengan ikhtiar,
doa dan tawakal

2.TAKDIR MUBRAM
Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat
diusahakan atau tidak dapat ditawar-tawar lagi olehmanusia. M. isalnya ada orang
yang dilahirkan dengan mata sipit atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan
ibu dan bapak kulit putih dan sebagianny.

4.HUBUNGAN TAKDIR DENGAN IKHTIAR DAN TAWAKAL


Qada dan qadar atau takdir berjalan menurut hukum "sunnatullah". Artinya
keberhasilan hidup seseorang sangat tergantung sejalan atau tidak dengan
sunnatullah. Sunnatullah adalah hukum-hukum Allah Swt.yang di sampaikan
untuk umat manusia melalui para rasul, yang tercantum di dalam al-quran berjalan
tetap dan otomatis

7
KAITAN TAKDIR DENGAN IKHTIAR
Ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati Dalam
menggapai cita-cita dan tujuan Allah SWT. menentukan takdir kita sebagai
manusia berkewajiban melakukan ikhtiar . Dalam firman Allah SWT dalam Q. S.
al -Anbiyaa /21:90 yang menyebutkan "sungguh mereka adalah orang-orang
yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan perbuatan baik "
kemudian dalam QS al-mukminuun/23:60 Allah SWT. Berfirman :" mereka
itu bersegera untuk mendapatkan kebaikan kebaikan dan merekalah orang-
orang yang segera memperolehnya"

Dari beberapa ayat di atas, Allah Swt. mendorong manusia untuk berusaha,
berlomba, dan berkompetisi menjadi orang yang tercepat. Siapa pun yang berusaha
dengan sungguh-sungguh, berarti dia sedang menuju keberhasilan. Pepatah Arab
mengatakan "Man jadda wajada", Artinya:"Siapa pun orangnya yang bersungguh-
sungguh akan memperoleh keberhasilan".
Jika sudah diikhtiarkan namun kegagalan yang diperoleh, maka dalam
hubungan inilah letak "rahasia Ilahi. Meskipun begitu, Allah Swt. tidak menyia-
nyiakan semua amal yang sudah dilakukan, walaupun gagal. Firman Allah Swt.:
"Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan
sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan
diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna (Q.S.
an-Najm/53:39-41).

Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah mengapa Allah Swt. mewajibkan


manusia berikhtiar. Walaupun sudah ditentukan Qada' dan qadarnya, di pundak
manusialah kunci keberhasilan dan keberuntungan hidupnya. Di samping itu,
begitu banyak anugerah yang telah Allah Swt. berikan kepada manusia berupa
naluri, panca indera, akal, kalbu, dan aturan agama, sehingga lengkaplah sudah
bekal yang dimiliki manusia menuju kebahagiaan hidup yang diinginkan.

8
KAITAN TAKDIR DENGAN TAWAKAL
Tawakal adalah "menyerahkan segala urusan dan hasil ikhtiarnya hanya kepada
Allah Swt. Dasar pengertian tawakal diambil diantaranya dari sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Ja'far bin Am bin
Umayah dari ayahnya Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Seseorang berkata kepada
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Aku lepaskan untaku dan (lalu) aku
bertawakal? Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "'Ikatlah kemudian
bertawakallah."

Peristiwa ini menyimpulkan pemahaman bahwa sikap tawakal baru boleh


dilakukan setelah usaha yang sungguh-sungguh sudah dijalankan. Hal ini juga
memberikan pemahaman bahwa tawakal itu terkait erat dengan ikhtiar, atau dapat
disimpulkan bahwa tidak ada tawakal tanpa ikhtiar. Firman Allah Swt.:
"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertawakallah
kepada Allah Swt.. Sesungguhnya Allah Swt. menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya."(Q.S.Ali-Imran/3:159).

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Qadha adalah realisasi atau pelaksanaan dari rencana Allah yang telah disusun, dan
qadar merupakan rencana atau ketentuan yang Allah susun untuk direalisasikan
pada kehidupan nyata ini. Oleh karena itu, banyak sekali perbedaan pendapat
mengenai kebebasan manusia. Manusia memiliiki kebebasan dalam bertindak,
namun dalam setiap tindakannya Allah memberikan aturan tersendiri, yang
memberikan batasan pada setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia. Manusia
memiliki kewajiban untuk berusaha (ikhtiar), do'a, dan kemudian akhirnya mereka
bertawakkal kepada Allah SWT, dan hasilnya merupakan takdir dari allah SWT.
Dengan kita percaya atau percaya kepada Qadha' dan Qadar maka kita akan
memiliki ketenangan dalam menjalani ini dan mengurangi sifat kufur atas nikmat
Allah SWT.
B. Saran
alam dalam takdir Allah dengan ikhlas tanpa tanpa alasan apa yang telah kita
gunakan untuk menyikapi Allah adalah yang terbaik. Akan tetapi, takdir itu dapat
berubah selama kita mau berusaha dan selalu berikhtiar kepada Allah SWT. serta
tidak lupa untuk berdo'a bukan hanya kepada Allah.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://paiftkuinsa.blogspot.com/2018/10/makalah-iman-kepada-qadha-dan-
qadar.html

11

Anda mungkin juga menyukai