Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP BERTUHAN SEBAGAI DETERMINAN DALAM


PEMBANGUNAN MANUSIA BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA
ALLAH SWT YANG BERSUMBER DARI AL-QUR’AN DAN AS-
SUNNAH

DISUSUN OLEH :

Nama Anggota : 1. Sandrina Mahda Amalia (F0E023019)


2. Gaby Velayo (F0E023031)
Kelompok : 2 (dua)
Dosen Pengampu : Ahmad Khoirudin, M.Pd.

PROGRAM STUDI D3 LABORATORIUM SAINS


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah–Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP
BERTUHAN SEBAGAI DETERMINAN DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA
BERIMAN DAN BERTAQWA KEPPADA ALLAH SWT. YANG BERSUMBER
DARI AL-QUR’AN DAN SUNNAH”, semoga Makalah ini dapat memberikan informasi
dan menambah wawasan kita semua.

Kami Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, sehubungan dengan
hal ini, kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun tentu sangat diharapkan
demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan perihal “KONSEP BERTUHAN


SEBAGAI DETERMINAN DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA BERIMAN DAN
BERTAQWA KEPADA ALLAH SWT YANG BERSUMBER DARI AL-QUR’AN
DAN SUNNAH” Oleh karena itu, penulis berharap ada banyak orang yang berkenan
membaca makalah ini.

Bengkulu, Februari, 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1 Konsep Bertuhan Dalam Al-Qur’an............................................................................3
2.2 Konsep Bertuhan Dalam As-Sunnah...........................................................................5
2.3 Pembangunan Manusia Beriman dan Bertaqwa Melalui Konsep Bertuhan...............5
BAB III KESIMPULAN.................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bertuhan merupakan konsep fundamental dalam Islam yang memegang peranan


penting dalam pembangunan manusia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Konsep
bertuhan mengacu pada keyakinan dan pengakuan bahwa hanya Allah SWT yang memiliki
kekuasaan mutlak dan bahwa seluruh keberadaan dan peristiwa dalam alam semesta ini
terjadi atas kehendak dan kuasa-Nya. Sebagai agama yang mengakui adanya satu Tuhan yang
Maha Esa, Islam memberikan ajaran tentang konsep bertuhan sebagai pijakan dalam
kehidupan manusia.

Ajaran Islam tentang bertuhan bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, sebagai
sumber utama ajaran Islam. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad SAW menjadi pedoman hidup bagi umat manusia. Sedangkan As-
Sunnah merupakan ajaran yang didasarkan pada perkataan, perbuatan dan sikap Nabi
Muhammad SAW, sebagai contoh teladan yang harus diikuti oleh umat Islam.

Konsep bertuhan sebagai determinan dalam pembangunan manusia beriman dan


bertakwa kepada Allah SWT, memiliki peranan penting dalam membentuk karakter manusia
yang bertaqwa dan bertanggung jawab. Dalam Islam, manusia yang bertuhan dianggap
sebagai manusia yang mengakui keberadaan Allah SWT sebagai Pencipta dan Pengatur alam
semesta, sehingga selalu memiliki rasa syukur dan kesadaran akan keberadaan Allah SWT
dalam setiap aspek kehidupannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:

1) Apa pengertian konsep bertuhan dalam Islam?

2) Bagaimana sumber ajaran tentang konsep bertuhan dalam Islam?

3) Bagaimana konsep bertuhan dapat menjadi determinan dalam pembangunan manusia


beriman dan bertakwa kepada Allah SWT?

4) Apa implikasi dari konsep bertuhan dalam kehidupan sosial masyarakat?

1
1.3 TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memahami konsep bertuhan sebagai
determinar dalam pembangunan manusia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT yang
bersumber dari Al- Qur'an dan As-Sunnah. Selain itu, penulisan ini juga bertujuan untuk
mengetahui bagaimana konsep bertuhan dalam Islam dapat membentuk karakter manusia
yang bertaqwa dan bertanggung jawab serta bagaimana implikasinya dalam kehidupan sosial
masyarakat.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dalam
memahami konsep bertuhan sebagai determinan dalam pembangunan manusia beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Selain itu,
penulisan ini juga dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana konsep bertuhan dalam
Islam dapat membentuk karakter manusia yang bertaqwa dan bertanggung jawab serta
bagaimana implikasinya dalam kehidupan sosial masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP BERTUHAN DALAM AL-QUR’AN


A. Mengenal Allah SWT
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT dikenal sebagai Tuhan yang Maha Esa, Maha Kuasa,
Maha Pengasih, dan Maha Penyayang. Manusia yang beriman dan bertakwa harus mengenal
Allah SWT sebagai sumber segala kekuatan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Allah SWT
adalah satu- satunya Tuhan yang harus disembah dan dijadikan tempat bertuhan.

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah.
Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian,
air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang
menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah sebaik-baik pencipta.” (QS.
Al-Mu'minun 12-14)

B. Tawakkal kepada Allah SWT


Tawakkal kepada Allah SWT adalah suatu sikap atau keyakinan bahwa segala sesuatu
yang terjadi dalam hidup manusia telah ditentukan oleh Allah SWT, dan manusia harus
percaya bahwa apa yang terjadi adalah yang terbaik bagi dirinya. Tawakkal juga mengandung
arti bahwa manusia harus bertindak dengan ikhtiar atau usaha, namun pada akhirnya hasil
dari usaha tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Allah SWT.

3
“Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh
dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka,
dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila
engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang bertawakal.” (QS. Al-Imran: 159)

C. Iman dan Takwa

Iman dan takwa adalah dua konsep penting dalam Islam yang berkaitan erat dengar
konsep bertuhan. Iman adalah keyakinan yang teguh terhadap kebenaran ajaran Islam,
sedangkan takwa adalah sikap atau perilaku yang menjauhkan diri dari segala bentuk dosa
dan mendorong untuk selalu melakukan kebaikan.

“Apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, rujuklah dengan mereka secara baik atau
lepaskanlah mereka secara baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil dari
kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Yang demikian itu
dinasihatkan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari
akhir. Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar
baginya. Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang
bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya
Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi
setiap sesuatu.” (QS. At-Talaq: 2-3)

4
2.2 KONSEP BERTUHAN DALAM AS-SUNNAH
A. Doa dan Dzikir
Doa dan dzikir adalah dua cara yang dianjurkan dalam As-Sunnah untuk memperkua
hubungan dengan Allah SWT dan meningkatkan rasa bertuhan kepada-Nya. Doa dan dziki
merupakan sarana untuk mengungkapkan kebutuhan dan permohonan kepada Allah SWT,
serta memperkuat rasa percaya diri dan keyakinan dalam hidup.

"Berdoalah kepada Allah dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan barangsiapa yang


bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya." (HR. Ahmad)

B. Ihsan
Ihsan adalah suatu konsep dalam As-Sunnah yang mengajarkan untuk selalu
melakukan. yang terbaik dalam segala hal, termasuk dalam hubungan dengan Allah SWT.
Ihsan melibatkan rasa bertuhan yang kuat kepada Allah SWT, sehingga manusia selalu
berusaha untuk melakukar yang terbaik untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

“Berinfaklah di jalan Allah, janganlah jerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan, dan


berbuatbaiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-
Baqarah: 195)

2.3 PEMBANGUNAN MANUSIA BERIMAN DAN BERTAKWA MELALUI


KONSEP BERTUHAN
Konsep bertuhan memiliki peran penting dalam pembangunan manusia beriman dan.
bertakwa. Dengan memiliki rasa bertuhan yang kuat kepada Allah SWT. manusia dapat
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, serta memiliki kekuatan dalam menghadapi cobaan
dan tantangan hidup.

Pembangunan manusia beriman dan bertakwa melalui konsep bertuhan dapat


dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:

A. Meningkatkan Pengetahuan tentang Islam


Manusia yang ingin membangun iman dan takwa perlu meningkatkan pengetahuan
tentang Islam, sehingga dapat memahami konsep bertuhan dengan lebih baik. Pengetahuan
tentang Islam dapat diperoleh melalui pembelajaran secara formal atau informal, seperti
mengikuti kajian atau mengaji bersama.

5
B. Meningkatkan Praktik Ibadah
Praktik ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan konsisten dapat membantu
memperkua rasa bertuhan kepada Allah SWT. Ibadah-ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji,
dan lain-lain, merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga rasa
bertuhan semakin kuat dan terjaga.

C. Meningkatkan Doa dan Dzikir


Doa dan dzikir merupakan sarana untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT
dan meningkatkan rasa bertuhan kepada-Nya. Dengan mengungkapkan kebutuhan dan
permohonan kepada Allah SWT secara terus-menerus, manusia akan semakin yakin dan
percaya pada Allah SWT.

D. Mengembangkan Sikap Ihsan


Mengembangkan sikap ihsan dalam segala hal, termasuk dalam hubungan dengan
Allalı SWT, dapat membantu memperkuat rasa bertuhan dan meningkatkan pembangunan
manusia beriman dan bertakwa. Ihsan melibatkan rasa bertuhan yang kuat kepada Allah
SWT, sehingga manusia selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam meraih
kebahagiaan dunia dan akhirat.

E. Meningkatkan Kualitas Hidup


Meningkatkan kualitas hidup melalui pembangunan diri dan lingkungan dapat
membantu memperkuat rasa bertuhan kepada Allah SWT. Pembangunan diri dapat dilakukan
dengan mengembangkan potensi diri, seperti kemampuan intelektual, keterampilan, dan
moralitas Sedangkan pembangunan lingkungan dapat dilakukan dengan membangun
masyarakat yang beriman dan bertakwa, serta memperkuat hubungan antar sesama.

6
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat


disimpulkan bahwa konsep bertuhan sebagai determinan dalam pembangunan manusia
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT sangatlah penting. Konsep ini bersumber dari Al-
Qur'an dar As-Sunnah sebagai sumber ajaran Islam yang utama dan menjadi panduan bagi
kehidupan manusia.

Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang mengajarkan tentang pentingnya


bertuhan kepada Allah SWT. Allah menciptakan manusia dengan tujuan menguji dan menilai
amalar mereka, sehingga manusia harus memiliki rasa bertuhan yang kuat kepada Allah SWT
dan selalu berusaha untuk melakukan amal yang baik. Selain itu, konsep bertuhan juga terkait
erat dengan konsep takwa, di mana takwa merupakan hasil dari bertuhan yang kuat dan
amalan yang baik.

Melalui konsep bertuhan, manusia dapat memperkuat iman dan memperoleh


keberkahar dari Allah SWT. Manusia juga diharapkan untuk senantiasa menjaga hubungan
dengan Allah SWT dan selalu berdoa serta memohon bimbingan-Nya dalam setiap langkah
kehidupan.

Dalam hal pembangunan manusia, konsep bertuhan juga memiliki peran yang sangat
penting. Dengan memiliki rasa bertuhan yang kuat kepada Allah SWT, manusia dapat
menjadi pribadi yang berakhlak mulia, berjiwa besar, dan senantiasa berusaha untuk
melakukan yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan. Konsep bertuhan juga memperkuat
motivasi manusia untuk selalu belajar dan berusaha, serta membangun hubungan yang baik
dengan sesama manusia.

Dalam rangka meningkatkan pembangunan manusia yang beriman dan bertakwa,


maka diperlukan upaya untuk mengembangkan konsep bertuhan dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membaca dan memahami Al-Qur'an serta As-
Sunnah, selalu berdoa dan memohon bimbingan Allah SWT, serta melakukan amalan yang
baik dan bermanfaat bagi sesama.

7
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an al-Karim

As-Sunnah

Ibn Kathir. Tafsir Ibn Kathir. Riyadh: Darussalam, 2000.

Yusuf, Hamka. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas, 2009.

Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. Islam and Secularism. Kuala Lumpur: International
Institute of Islamic Thought and Civilization, 1993.

Zainuddin, H.M. Fakhrudin. Ensiklopedi Al-Qur'an. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,
1994.

Anda mungkin juga menyukai