Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

IMAN KEPADA ALLAH


Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tauhid
Dosen Pengampu

DI SUSUN OLEH:
Kelompok 2
Ahmad Akmal Anas (2301010004)
Maida Arinda Putri (2301010072)
Zidni Ilman Nafian (2301010129)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TAHUN AJARAN 2023/2024

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT. yang telah memberikan kami
nikmat sehat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
tepat waktu sesuai dengan yang sudah dijadwalkan. Shalawat serta salam
marilah kita sanjung agungkan kepada junjungan kita Nabi Allah
Muhammad SAW yang kita nanti nantikan syafaatnya kelak. Amiin
Makalah ini tentu memiliki banyak sekali kekurangan, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan mahasiswa/i.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Metro, 24 September 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.
...............................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI.
...............................................................................................................................
iii
BAB 1 PEMBAHASAN.
...............................................................................................................................
1
A. Latar Belakang.
...................................................................................................................
1
...................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.
...................................................................................................................
2
...................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.
...................................................................................................................
2
BAB 2 PEMBAHASAN.
...............................................................................................................................
3
A. Akal Iman Kepada Allah
....................................................................................................................
3

iii
B. Konsep Islam Tentang Allah
....................................................................................................................
4
C. Urgensi Mengenal Allah
....................................................................................................................
5
D. Metode Mengenal Allah
....................................................................................................................
5
E. Implementasi Iman Kepada Allah
....................................................................................................................
6
....................................................................................................................
BAB 3 PENUTUP
...............................................................................................................................
8
A. Kesimpulan
...................................................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA
...............................................................................................................................
9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Iman kepada Allah adalah prinsip sentral dalam agama Islam yang
mendalam dan mendefinisikan identitas umat Muslim. Dalam tradisi
Islam, Allah dipandang sebagai satu-satunya Tuhan yang Maha Kuasa,
Maha Bijaksana, dan Maha Pengasih yang menciptakan seluruh alam
semesta dan mengatur segala sesuatu di dalamnya. Keyakinan ini
didasarkan pada ajaran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
melalui Al-Quran, kitab suci Islam, serta Hadis, koleksi perkataan dan
tindakan Nabi Muhammad.
Sejarah Islam mencakup perjalanan panjang, dimulai dengan
pewahyuan kepada Nabi Muhammad pada abad ke-7 di wilayah Arab.
Pesan-pesan yang disampaikan dalam Al-Quran membentuk dasar iman
kepada Allah dan memberikan panduan moral dan etika bagi umat
Muslim. Al-Quran juga sering mengajak umat manusia untuk
merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah dalam ciptaan-Nya,
menguatkan iman kepada-Nya.
Selama berabad-abad, Islam menyebar melalui perdagangan,
penjelajahan, dan penaklukan, memengaruhi berbagai budaya dan
peradaban di seluruh dunia. Ini memainkan peran penting dalam
membentuk latar belakang iman kepada Allah, karena berbagai
komunitas Muslim mengembangkan tradisi dan tafsir (penafsiran) yang
beragam tentang agama mereka.
Pengaruh budaya Islam juga dapat dilihat dalam aspek-aspek
kehidupan sehari-hari umat Muslim, seperti pola ibadah, kehidupan
sosial, etika bisnis, dan tatanan politik. Iman kepada Allah menciptakan
kerangka kerja etis yang kuat, mengarahkan individu untuk hidup sesuai
dengan nilai-nilai Islam yang menghormati keadilan, kebaikan, dan
kepedulian terhadap sesama.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud akal iman kepada Allah?
2. Apa yang dimaksud konsep Islam tentang Allah?
3. Apa yang dimaksud urgensi mengenal Allah?
4. Apa yang dimaksud metode mengenal Allah?
5. Bagaimana implementasi keimanan kepada Allah dalam kehidupan
sehari-hari?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui akal iman kepada Allah
2. Untuk mengetahui konsep Islam tentang Allah
3. Untuk mengetahui urgensi mengenal Allah
4. Untuk mengetahui metode mengenal Allah
5. Untuk mengetahui implementasi keimanan kepada Allah dalam
kehidupan sehari-hari

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akal Iman Kepada Allah


Kata akal dalam Al Qur-an juga memiliki makna intelektual, yang
berarti akal merupakan kemampuan berpikir untuk menggunakan nalarnya
dalam mencari dan tau memecahkan permasalahan yang terdapat dalam
proses kehidupan. Dalam konteks ayat-ayat Al Qur-an, kata akal dapat
dipahami sebagai daya (kekuatan) untuk memahami dan menggambarkan
sesuatu. Dorongan moral dan daya untuk mengambil pelajaran dan
kesimpulan serta hikmah, akal memiliki posisi yang sangat mulia, karena
segala pengetahuan dan keterampilan diperoleh dari akal.
Akal dalam pembentukan iman seseorang memiliki peranan yang sangat
besar, sebab iman tidaklah sempurna jika tidak didasarkan dengan pemikiran yang
sehat, oleh karena itu manusia memiliki kebebasan dalam kehendak dan berbuat.
Sehingga kekafiran dan mukminnya seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri
bukan di sebabkan oleh Alah, karena Allah Swt, telah memberikan peringatan dan
bekal akal sebagai alat untuk menimbang segala perbuatan manusia yang
dilakukan, baik dan buruknya serta mana yang bermamfaat dan mana yang
mudharat.
QS. al-Nisa’ (4):79, Allah berfirman:ُ
‫َم ٓا َاَص اَبَك ِم ْن َح َس َنٍة َفِم َن ِهّٰللاۖ َو َم ٓا َاَص اَبَك ِم ْن َس ِّيَئٍة َفِم ْن َّنْفِس َكۗ َو َاْر َس ْلٰن َك ِللَّناِس َر ُسْو اًل ۗ َو َك ٰف ى ِباِهّٰلل‬
‫َش ِهْيًدا‬
Terjemahnya:
Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan
keburukan apapun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.
Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia.
Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi.

3
B. Konsep Islam Tentang Allah
Dalam konsep Islam, tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai dzat
maha tinggi yang nyata dan esa, pencipta yang maha kuat dan maha tahu.
Menurut Osman Raliby, ajaran Islam tentang kemaha esaan tuhan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
 Allah maha esa dalam zatnya
Kemaha esaan Allah dalam zatnya dapat dirumuskan:
Allah itu satu, tidak ada yang menyamainya, tidak ada yang sebanding
dengannya, tidak ada yang serupa dengannya, dan tidak ada yang
mendekatinya.
 Allah maha esa dalam sifat-sifatnya
Sifat-sifatnya ini mempunyai arti bahwa sifat-sifat Allah penuh
kesempurnaan dan keutamaan, tidak ada yang menyamainya. Sifat-sifat
Allah juga banyak dan tidak dapat diperkirakan.
Allah maha esa dalam sifat-sifatnya dapat dirumuskan:
Allah itu maha kuasa, maha mengetahui, maha mendengar, maha melihat,
maha pengasih, maha penyayang, maha pengampun, maha penolong, dan
maha pemberi rezeki.
 Allah maha esa dalam perbuatan-perbuatannya
Mengandung arti bahwa kita meyakini tuhan yang maha esa tiada tara dalam
melakukan sesuatu, sehingga hanya Dialah yang dapat berbuat menciptakan
alam semesta ini.
Allah maha esa dalam perbuatan-perbuatannya dapat dirumuskan:
Allah itu maha pencipta, maha pemberi hidup, maha mematikan, maha
menghidupkan kembali, maha memberi rizki, maha menentukan takdir,
maha menolong, dan maha menyelamatkan.

Dalam konsepsi Islam tentang Tuhan, tidak ada kesetaraan antara


Tuhan dan ciptaan. Kehadiran Tuhan dianggap sebagai sesuatu yang mutlak
dan tidak tergantikan.

4
C. Urgensi Mengenal Allah
Mengetahui dan menghafalnya merupakan sebagian dari pengenalan
kita kepada Allah akan tetapi ada yang lebih penting yaitu bagaimana sikap
kita selanjutnya. Pengenalan yang sesungguhnya adalah apabila
pengetahuan kita tentang sifat-sifat dan nama-nama Allah itu kemudian
dibarengi dengan pensikapan yang benar dan proposional.
Mengenal Allah menjadi sangat urgen bagi seorang hamba karena berbagai
alasan:
1. Karena yang akan kita kenali adalah Pencipta semesta alam yang telah
menguasai manusia dan menyiapkan untuknya segala kebutuhan di
langit dan di bumi, menciptakan malaikat –di antaranya adalah malaikat
penjaga yang selalu setia menjalankan tugas melindungi manusia,
menciptakan hewan, tumbuhan, dan makhluk-makhluk lain.
2. Berbagai dalil (baik dalil fitri, naqli, maupun aqli) telah membuktikan
keberadaan, sifat-sifat, dan nama-nama-Nya, secara jelas dan tidak
terbantahkan.

3. Manfaat dan pengaruhnya yang sangat besar yaitu meningkatkan


keimanan dan ketaqwaan.

Dengan mengenal Allah seseorang akan lebih mengenal dirinya


sendiri dan dapat memahami mengenai hakekat keberadaannya di dunia ini,
untuk apa ia diciptakan, kemana arah dan tujuan hidupnya, serta tanggung
jawab yang dipikulnya sebagai seorang manusia. Maka seseorang yang
mengenal Allah seakan-akan sedang berjalan pada sebuah jalan yang terang,
jelas dan lurus. Sebaliknya, tanpa pengenalan terhadap Allah manusia akan
seakan-akan berjalan di sebuah jalan yang gelap, tidak tentu dan berkelok.

D. Metode Mengenal Allah


Secara garis besar ada tiga metode dalam mengenal Allah:
a. Jalan naluri atau pembawaan yang dibawa sejak lahir yang disebut
dengan fitrah.

5
b. Jalan wahyu, yang tersurat dalam kitab-kitab yang diturunkan Allah
dengan perantaraan Rasul-Nya.
c. Jalan hikmah, yaitu kepandaian menggunakan akal pikiran dengan
memperhatikan alam semesta dan kejadiannya.

Menurut Sayid Sabiq untuk mengenal Allah ada dua cara, yaitu:

a. Mengenal Dengan Fikiran


Al-Quran telah mendorong akal fikiran manusia dengan mengemukakan
ayat-ayat tentang ilmu alam yang menjelaskan segala isi dalam dunia
semesta ini, dengan menggunakan hasil dari pemikiran tersebut akan
terciptalah pengetahuan tentang Allah.
b. Mengenal Nama dan Sifat Allah
Semakin mengenal nama dan sifat Allah melalui Asmaul Husna, kita
akan semakin mencintai dan mengagungkan kebesaran dan kekuasaan
Allah.

E. Implementasi Iman Kepada Allah


Implementasi iman kepada Allah yang bisa kita lakukan dalam kehidupan
sehari-hari:
1. Takwa kepada Allah SWT
 Melaksanakan sholat
 Bersedekah
 Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
 Selalu berbuat kebajikan
 Mampu menahan amarah
 Beriman kepada kitab Allah
1. Berbuat baik kepada orang tua
 Mematuhi semua perintahnya selama tidak bertentangan dengan
ajaran agama
 Tidak menyakiti hatinya

6
2. Berbuat baik kepada sesame manusia
 Menolong dalam hal yang baik, dan tidak tolong menolong dalam
dosa dan permusuhan
 Mendamaikan jika ada perselisihan
 Tidak saling mengolok-ngolok atau meghina

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Iman kepada Allah adalah landasan utama dalam agama Islam yang
mencakup keyakinan mendalam akan keberadaan, kuasa, dan kasih sayang
Allah. Konsep Allah dalam Islam adalah satu-satunya Tuhan yang Maha
Esa, Maha Kuasa, Maha Bijaksana, dan Maha Pengasih. Allah menciptakan
alam semesta dan mengatur segala sesuatu di dalamnya.
Hakikat mengenal Allah adalah upaya untuk memahami sifat-sifat
dan atribut Allah serta merenungkan tanda-tanda kebesaran-Nya dalam
ciptaan-Nya.
Urgensi mengenal Allah sangat penting dalam Islam karena itu
adalah tujuan utama hidup manusia. Mengenal Allah membawa petunjuk
moral, kebijaksanaan, dan kedamaian.
Metode mengenal Allah melibatkan studi Al-Quran, Hadis, doa,
meditasi, dan refleksi pribadi. Ini adalah cara-cara untuk memperdalam
hubungan dengan Allah.
Implementasi iman kepada Allah mencakup menjalani kehidupan
sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti keadilan, kebaikan, dan kepedulian
terhadap sesama. Hal ini tercermin dalam ibadah, etika, dan tindakan
sehari-hari umat Muslim.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bey Arifin, Mengenal Tuhan (Surabaya:PT Bina Ilmu, 1964)


Hamzah Ya’kub, ilmu ma’rifah (CV. Aziza,1988)
Sayid Sabiq, Op cit
https://www.academia.edu/
Implementasi_Iman_Kepada_Allah_Dan_Yang_Terkandung_Di_Dala
mnya

Anda mungkin juga menyukai