Kelompok IV :
MUARA BULIAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan
makalah pendidikan agama islam dengan judul "Mengintegrasikan iman, islam dan
ihsan dalam membentuk insan kamil " tepat pada waktunya.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ...............................................................................................
7.....................................................................................................................
B. SARAN .........................................................................................................
7
PENDAHULUAN
Dalam agama Islam memiliki tiga tingkatan yaitu Islam, Iman, Ihsan. Tiap-tiap
tingkatan memiliki rukun-rukun yang membangunnya.Jika Islam dan Iman
disebut secara bersamaan, maka yang dimaksud Islam adalah
amalan-amalan yang tampak dan mempunyai lima rukun. Sedangkan
yang d i m a k s u d I m a n a d a l a h a m a l - a m a l b a t i n y a n g m e m i l i k i e n a m
rukun.
Dan j i k a keduanya berdiri sendiri-sendiri, maka masing-masing
menyandang makna dan hukumnya tersendiri . Ihsan berarti berbuat baik.
Orang yang berbuat Ihsan disebut muhsin berarti orang yang berbuat
baik. setiap perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan prilaku
yang sesuai atau dilandaskan pada aqidah dan syariat Islam disebut
Ihsan. Dengan demikian akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada
pada suatu sistemyang lebih besar yang disebut akhlaqul karimah.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep dan urgensi Islam, Iman, dan Ihsan dalam membentuk
Insan Kamil?
3. Apa sumber teologis, historis, dan filosofis tentang Iman, Ihsan, dan Islam
sebagai pilar Agama Islam dalam membentuk Insan Kamil?
2
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi Islam, Iman, dan Ihsan dalam
membentuk Insan Kamil.
3
BAB II
PEMBAHASAN
a) Tingkat permulaan (al-bidāyah). Pada tingkat ini insan kamil mulai dapat
merealisasikan asma dan sifat-sifat Ilahi pada dirinya.
b) Tingkat menengah (at-tawasuth). Pada tingkat ini insan kamil sebagai orbit
kehalusan sifat kemanusiaan yang terkait dengan realitas kasih Tuhan
(alhaqāiq ar-raḫmāniyyah). Pengetahuan yang dimiliki oleh insan kamil pada
tingkat ini telah meningkat dari pengetahuan biasa, karena sebagian dari hal-
hal yang gaib telah dibukakan Tuhan kepadanya.
4
c) Tingkat terakhir (alkhitām). Pada tingkat ini insan kamil telah dapat
merealisasikan citra Tuhan secara utuh. Ia pun telah dapat mengetahui
rincian dari rahasia penciptaan takdir.
Karena kesempurnaan insan kamil terletak dari iman, islam dan ihsan ,
sehingga insan kamil dapat mewujudkan pengetahuan tentang iman , islam
dan ihsan dalam kehidupan sehari - hari. Hubungan atau keterkaitan antara
Iman, Islam dan Ihsan adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
Jika makna iman itu sekedar “percaya” berarti semua manusia di dunia
ini beriman, karena semua manusia percaya akan adanya Tuhan; semua
manusia percaya akan adanya malaikat, dan seterusnya. Jadi, tidak ada
seorang manusia pun yang kafir.
Status orang seperti ini hanyalah muslim saja dan tidak tergolong
mukmin dengan iman yang sempurna. Setiap mukmin pasti muslim karena
orang yang telah beriman secara benar pasti akan merealisasikan iman
dengan melaksanakan amal-amal Islam secara benar pula, sebagaimana
Allah Swt. telah berfirman, “Orang-orang Arab Badui itu mengatakan, “Kami
telah beriman”. Katakanlah, “Kalian belumlah beriman, tetapi hendaklah
kalian mengatakan, ‘Kami telah berislam’.” (QS Al-Hujuraat/49:14).
5
2.3 MENGGALI SUMBER TEOLOGIS, HISTORIS, DAN FILOSOFIS TENTANG IMAN,
ISLAM, DAN IHSAN SEBAGAI PILAR AGAMA ISLAM
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk menapaki jalan insan kamil terlebih dahulu kita perlumengingat kembali
tentang 4 unsur manusia yaitu jasad atau raga, hati, rohdan rasa. Keempat unsur
manusia ini harus di fungsikan untuk menjalankankehendak allah. Hati nurani harus
dijadikan rajanya dengan cara selalumengingat tuhan.Jika sudah secara benar
menjalankan 4 unsur tersebut, lalumengkokohkan keimanan, meningkatkan
peribadatan, dan membaguskan perbuatan, sekaligus menghilangkan karakter-
karakter yang buruk.
3.2 Saran
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannyakami akan lebih
focus dan detail dalam menjelaskan dalam makalah di atasdengan sumber-sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.Untuk saran berisi
kritik atau saran kepada kami dapat bisa untukmenanggapi terhadap kesimpulan
dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian akhir dari makalah
adalah daftar pustaka. Padakesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar
pustaka makalah.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/35325223#:~:text=Mengintegrasikan%20Iman%2C
%20Islam%20dan%20Ihsan%20untuk%20membentuk%20Insan%20kamil
%20adalah,Iman%20kepada%20Malaikat%20Allah
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/242847/mod_resource/content/2/BAB
%204%20Integrasi%20Iman%20Islam%20Ihsan.pdf
https://prezi.com/p/qqfkntsyihol/mengintegrasikan-iman-islam-dan-ihsan-
dalam-membentuk-insan-kamil/
https://www.google.com/search?q=2.2%09ALASAN+MENGAPA+IMAN
%2C+ISLAM
%2C+DAN+IHSAN+MENJADI+PERSYARATAN+DALAM+MEMBENTUK+INSAN+
KAMI&ei=_25TY5OkF5HC4-EPxsC7-
AM&ved=0ahUKEwjTn8HD_fL6AhUR4TgGHUbgDj8Q4dUDCA4&uact=5&oq=2.2
%09ALASAN+MENGAPA+IMAN%2C+ISLAM
%2C+DAN+IHSAN+MENJADI+PERSYARATAN+DALAM+MEMBENTUK+INSAN+
KAMI&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6FAgAEOoCELQCEIoDELcDENQDEOUCOhE
IABDqAhC0AhCKAxC3AxDlAkoECEEYAEoECEYYAFDMEFjMEGDNHGgBcAB4
AIABXIgBoQGSAQEymAEAoAEBoAECsAEKwAEB&sclient=gws-wiz