Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KLASIFIKASI AJARAN ISLAM (AKIDAH I)

Dosen Pembimbing : Feri Irawan, MPd.I

Kelompok V

Oleh:

1. ILHAM KURNIAWAN 19136147

2. MIMI YULIANI 19058063

3. ZOLA AGHNA VABIOLA 19018182

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Klarifikasi Ajaran
Islam (Akidah I)” ini dengan lancar tanpa ada halangan.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan telah didukung


oleh berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam proses pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya masih ada
kekurangan dari segi bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sehingga akan memprbaiki untuk kedepannya. Dan
besar harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Padang, 2 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1

1.3 Tujuan ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5

2.1 Konsep Akidah Islam........................................................................ 5

2.2 Ruang Lingkup Akidah Islam ........................................................... 7

2.3 Bukti-bukti wujud Allah ................................................................... 13

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 15

3.2 Saran ................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 16


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aqidah adalah kepercayaan bidang teori yang dipercayai terlebih dahulu


sebelum yang lain-lain, sedangkan syariat ialah susunan peraturan dan ketentuan
yang disyariatkan Tuhan dengan lengkap atau pokok-pokoknya saja. Hubungan
antara aqidah dan syariat memerlukan hubungan dan jalinan yang erat sehingga
antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Aqidah menjadi pokok dan tenaga
pendorong bagi syariat,sedangkan syariat merupakan jawaban dan sambutan
dari panggilan jiwa yang ditimbulkan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu Akidah Islam?

2. Bagaimana ruang lingkup akidah islam?

3. Apa bukti bukti wujud Allah?

1.3. Tujuan

1. Untuk memahami makna dari akidah.

2. Untuk mendalami dan memahami ruang lingkup akidah islam.

3. Untuk mengetahui apa saja bukti-bukti wujud Allah SWT.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Akidah Islam

Pendidikan akidah merupakan asas kepada pembinaan islam pada diri


seseorang. Akidah merupakan inti kepada amalan islam seseorang. Seseorang
yang tidak memiliki akidah menyebabkan amalannya tidak mendapat
pengiktifaran oleh Allah SWT. Ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah kepada
nabi Muhammad menjurus kepada pembinaan akidah. Dengan asas pendidikan
dan penghayatan akidah yang kuat, maka umat islam mempunyai daya tahan
yang kuat dalam mempertahankan dan mengembangkan islam ke seluruh dunia.
Dari sini kita nampak dengan jelas bahwa pendidikan akidah amat penting dalam
jiwa setiap insan muslim agar mereka dapat mempertahankan iman dan agama
islam lebih-lebih lagi di zaman globalisai dalam segenap penjuru terutamanya
internet dan teknologi yang berkembang sangat pesat.

Akidah berakar dari kata yang berarti tali pengikat sesuatu yang lain,
sehingga menjadi kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam pembahasan
yang masyur akidah diartikan sebagai iman, keprcayaan atau keyakinan. Dalam
kajian islam, akidah berarti tali pengikat batin manusia dengan yang diyakininya
sebagai Tuhan yang Maha Esa yang patut disembah dan pencipta serta pengatur
alam semesta ini.

Akidah terdiri dari dua jenis, yaitu akidah suci dan akidah fasad. Bagi umat
islam, kita wajib untuk meyakini akidah suci karena akidah tersebut benar-benar
turun dari Allah SWT. Akidah Fasad adalah akidah batil yang tifak terkira
bilangan yang wujud akibat penyelewangan terhadap akidah suci. Akidah yang
suci hanya wujid dalam agama islam karena akidah merupakan satu agama yang
dijamin, diperlihara oleh Allah SWT. Firman Allah dalam surat Al-hijr ayat 9
yang artinya “ Sesungguhnya kami lah yang menurunkab peringatan (al-quran)
dan kami lah yang memeliharanya. Selain itu juga, diktidkan bahwa agama yang
dipelihara ini juga telah diturunkan dengan sempurna dan serba mencukupi
sebagaimana firman Allah dalam surat Al-maidah ayat 3 yang artinya “Hari ini
telah aku sempurnakankepada kamu agama mu”.

Ilmu yang membahas tentang akidah disebut ilmu akidah. Ilmu akidah menurut
para ulama adalah:

A. Syeikh Muhammad Abduh

Beliau mengatakan ilmu akidah adalah ilmu yang membahas tentang


wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap ada pada-Nya, juga membahas
tentang rasul-rasulNya, meyakinkan mereka, meyakinkan apa yang wajib
ada pada mereka, apa yang boleh dihubungkan pada diri mereka dan apa
yang terlarang dihubungkan pada diri mereka.

B. Ibnu Khaldun

Mengartikan ilmu akidah adalah ilmu yang membahas kepercayaan


iman dengan dalil-dalil akal dan mengemukakan alasan untuk menolak
kepercayaan-kepercayaan yang bertentangan dengan kepercayaan golangan
salaf dan ahlisunnah.

C. Syeikh Husein

Mengartikan ilmu akidah adalah ilmu yang membicarakan bagaimana


menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan islam dengan bukti yang
ada. Akidah yang benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci
diterimanya amalan. Hal ini sebagimana ditetapkan oleh Allah SWT dalam
firman-Nya yang artinya “ Makan barang siapa yang mengharapkan
perjumpaan dengan tuhannya hendaklah dia beramal shalih dan tidak
mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalm beribadahn kepada-
Nya” (QS. Al-kahfi:110)

Ayat-ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa amalan tidak akan diterima
apabila tercampuri dengan kesyirikan. Oleh sebab itu para Rasul sangat
memperhatikan perbaikan akidah sebagai prioritas pertama dakwah mereka.
Inilah dakwah pertama yang diserukan oleh para rasul kepada kaum mereka,
menyembah kepada Allah saja dan meninggalkan penyembahan selain kepada-
Nya.

2.2. Ruang Lingkup Akidah Islam

Ruang lingkup akidah meminjam sistematika Hasan Al-Banna, yaitu:

1) Ilahiyat

Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan


Ilah(Allah) seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah. Af’al
Allah, dan lainya.

2) Nubuwat

Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi


dan rasul, termasuk tentang kitab-kitab Allah, mukjizat, karamat, dan
laninya

3) Ruhaniyat

Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan


Alam metafisik sepeti malaikat, jin, iblis, syaitan, ruh, dan lainnya.

4) Sam’iyyat

Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui


lewat sam’I (dalil naqli berupa Al-quran dan sunnah) seperti alam
barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga neraka, dan
lainnya.

Ada pula sistematika Arkanul iman:

A. Iman Kepada Allah

1) Pembuktian wujud Allah

Dalil naqli
Wujud Allah adalah mutlak adanya. Pembuktiannya bersumber dan
dinyatakan pada ayat-ayat Al-Quran

Firman Allah:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi danpergantian siang


dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang berakal. (yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atu duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): “YaTuhan kami, tiadalah engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka”. (QS. 3 : 19)

Dalil aqli

Pembuktian wujud Allah dengan dalil aqli yaitu melalui penghayatan


tentang Alam. Adanya alam yang mudah dipakai manusia
membuktikan adanya yang menciptakan, tidak mungkin alam ada
dengan sendirinya.

2) Ke Esaan Allah

Dalil naqli

Ke Esaaan Allah dinyatakan dalam setiap ayat-ayat Al-Quran. Setiap


ayat yang berisi tentang Al Asmaul Husna menjelaskan bahwa Allah
itu Esa dalam zat, Esa dalam sifat, dan Esa dalam perbuatan.

Firman Allah:

Dialah Allah yang tiada tuhan selain Dia. Raja yang Maha Suci Yang
Maha Sejahtera, Yang Maha Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha
Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Maha
Memiliki Segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.
(QS. 59 : 23)

Dalil Aqli

Ke Esaan Allah dibuktikan dengan menghayati keserasian atau


keteraturan keanekaragaman alam ini. Sehingga membuktikan bahwa
yang mengaturnya adalah Allah SWT. Andai kata yang mengatur alam
semesta ini tidak Esa, pasti alam semesta ini sudah hancur berantakan.

3) Pemurnian tauhid

Pemurnian tauhid maksudnya menghindarkan diri dari segala


kesyirikan, baik syirik besar maupun kecil. Terang-terangan maupun
terselubung.

Keyakinan kepada Allah Yang maha Esa merupakan titik pusat


keimanan seorang Islam, karena dalam setiap aktifitasnya senantiasa
dipertautkan secara vertikal dengan Allah. Setiap pekerjaan yang
dikerjakan dimulai dengan niat karena Allah sehingga pekerjaan
tersebut memiliki nilai di sisi Allah.

B. Iman Kepada malaikat

1) Hakekat iman kepada malaikat

Iman kepada malaikat termasuk rukun iman, yang berarti bahwa orang
islam wajib percaya akan adanya malaikat dengan segala tugas dan
fungsinya.

Firman Allah:

Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang telah diturunkan kepadanya


dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan
rasul-Nya. (QS. 2 : 285)

Malaikat termasuk alam gaib yang tidak mungkin dibuktikan dengan uji
coba dan perngkajian ilmiah, namun iman kepada malaikat akan
memberikan pengaruh kejiwaan yang besar dalam masalah kejjuran,
ketabahan, dan leberanian rohani manusia.

2) Ciri-ciri malaikat

a) Makhluk yang dimuliakan dan diberi izin Allah untuk memberi


syafa’at sesuai ketentuan Allah.

b) Makhluk yangs selalu patuh kepada Allah

c) Makluk yang tidak berdosa dan tidak pernah melakukan maksiat

d) Makhluk yang pernah sombong tapi selalu bertasbih kepada Allah

3) Tugas-tugas malaikat.

Tugas-tugas malikat antara lain:

a) Menurunkan Wahyu kepada hamba Allah yang dikehendaki-Nya.

b) Meneguhkan hati orang-orang beriman

c) Mendoakan orang-orang beriman

d) Malaikat sebagai auliya’, kawan atau penjaga orang-orang yang


beriman

e) Mencatat amal manusia

f) Memberi shalawat kepada nabi Muhammad

g) Mencabut nyawa

h) Memberi salam kepada ahli syurga


i) Melaksanakan hukuman Allah dan menyiksa orang-orang kafir

C. Iman kepada Kitab-kitab Allah

Setiap orang islam wajib percaya pada semua kitab-kitab yang


diturunkan Allah SWT. Kitab-kitab yang diturunkan Allah yang
disebutkan dalam Al-Quran adalah: Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab
Injil, dan terakhir Kitab Al-Quran. Walaupun semua kitab Allah itu wajib
diimani, namun yang dijadikan pedoman pada masa kerasulan nabi
Muhammad hanyalah Al-Quran. Karena Al-Quran itu terpelihara
kemurnian dan keasliannya dari zaman ke zaman.

D. Iman kepada Rasul

Rasul Allah yang disebutkan dalam Al-Quran berjumlah 25 orang. Tugas


Rasul itu disamping menyampaikan wahyu Allah, juga menunjukkan
bagaimana cara menjalankan atau mempraktekkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Karena itu seorang rasul mestilah manusia.

Nabi/rasul terakhir adalah nabi Muhammad SAW. Ajaran agama yang


dibawa oleh nabi muhammad SAW berlaku untuk seluruh umat manusia
semenjak nabi Muhammad diangkat menjadi rasul hingga akhir zaman.

E. Iman Kepada Hari Akhir

1) Dalil akan adanya hari akhir

Hukum serba keteraturan dan hukum ketidakkekalan merupakan


sunnatullah yang berlaku bagi setiap hasil ciptaan Allah tanpa terkecuali.
Di dalam Al-Quran kedua hukum ini ditemukan pada beberapa ayat yang
menjelaskan tentang kejadian dan akhir dari manusia, bumi, serta alam
semesta secara keseluruhan. Semua makhluk mengalami kematian.
Manusia meninggal dalam berbagai tingkatan usia, hewan dan tumbuhan
secara berangsur mengalami kepunahan. Mineral-mineral, minyak bumi,
gas bumi, dan barang tambang lainya selalu dieksportir dan dimanfaatkan
manusia, sehingga mengalami penyusutan, yang suatu saat akan
mengalami titik nol.

Jika hukum kekekalan ini dipelajari, diteliti, dan diernungkan secara


mendalam, akan dapat diambil satu kesimpulan bahwa alam semesta
beserta isinya ini akan mengalami kehancuran. Yang kekal dan tidak
hancur hanyalah Allah SWT. Tetapi didalam islam diajarkan bahwa ada
kehidupan yang abadi sesudah kehidupan dunia yang bersifat sementara
ini, yaitu kehidupan di akhirat.

2) Periodisasi hari akhir.

Periodisasi hari akhir yang disebutkan dalam Al-Quran adalah sebagai


berikut:

⚫ Yaumul Qiyamah

i. Kiamat kecil, yaitu diwaktu meninggalnya seseorang maka


kiamatlah bagi orang yang bersangkutan, ataupun ketika terjadi bencana
alam yang mengakibatkan kehancuran.

ii. Kiamat besar, yaitu disaat terjadinya kehancuran seluruh alam


semesta beserta isinya

⚫ Yaumul Ba’tsi

Hari dibangkitkannya seluruh manusia dari alam kubur

⚫ Yaumul mahsyar

Hari dikumpulkannya seluruh manusia di padang mahsyar

⚫ Yaumul Hisab

Hari perhitungan seluruh amalan manusia


⚫ Kehidupan abadi surga dan neraka

Bagi setiap orang islam tidak ada keraguan tentang kekal dan abadinya
surga sebagai tempat yang berlimpah sayang dan karunia Allah.
Sedangkan manusia yang mengingkari Allah akan berada pada masa
panjang dalam siksa yang tidak terkira pedihnya, yaitu di neraka.

F. Iman kepada Qadha dan Qadar

1) Qadha

Qadha secara bahasa artinya ketentuan, peraturan atau hukum. Secara


istilah adalah ketentuan Allah yang berlaku bagi setiap makhluk, sesuai
dengan ilmu Allah dan kehendak-Nya.

2) Qadar

Qadar menurut bahasa berarti hukum, ciptaan, kepastian, dan penjelasan.


Menurut istilah adalah keputusan Allah yang berlaku untuk makhluk-
Nya.

2.3. Bukti Bukti Wujud Allah

A. Bukti fitrah

Bahwa imam kepada sang pencipta merupakan fitrah setiap mahkluk


tanpa terlebih dahulu berfikir dan belajar.

B. Dalil al-hissi

Dibagi menjadi 2:
1) Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang-orang
yang mendapat musibah lalu berdoa dan mendapat pertolongan dari
Allah SWT

2) Tanda-tanda para nabi yang disebut mukjizat yang dapat disaksikan


banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang keberadaan nabi

C. Dahlil Agli (Akal fikiran)

Allah dapat dibuktikan dengan akal dan fikiran. Islam mengajak untuk
memperhatikan dan memikirkan apa yang ada di dunia ini.

D. Dahlil Nagli (Syara’)

Berita-berita alam dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang


di datangkan kitab-kitabnya juga merupakan dahlil, bukti yang datang
dari rabb yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang di beritakan.

E. Dahlil Al tariks (Sejarah)

Sejarah dapat mengantarkan kita berjalan di permukaan bumi, fungsinya


mengambil pelajaran dari hikmah yang ada di seluruh bumi.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Akidah Islam di ibaratkan sebagai Fondasi, yang menegakkan bangunan


islam. Aqidah merupakan prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah
seorang muslim termotivasi untuk mengerjakan kewajiban-
kewajibannya sebagai muslim. Pada hakikatnya, pembahasan Akidah
bersumber pada Al-quran dan sunnah. Allah menganugerahkan
kecerdasan dan kebijakan manusia untuk mengenal adanya Allah dengan
memperhatikan alam sekitarnya. Jadi, akidah berfungsi sebagai ruh dari
kehidupan agama, sama seperti kita, tanpa ruh, jasad kita tidak ada gunanya.

3.2 Saran

Semoga apa yang telah kami sajikan dapat diambil intidarinya yang
kemudian diamalkan sehingga berguna bagi kita di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Nurlela, 1999. Pendidikan Agama Islam. Padang: Perpustakaan IKIP Padang.


https://ahmadwahyumaruto.blogspot.com/2016/12/pengertian-prinsip-konsep-
akidah.html

https://az-esei-jan2010.blogspot.com/2010/03/pengertian-akidah-serta-huraian-
konsep.html

https://glassesama.wordpress.com/2017/11/27/bukti-bukti-wujud-allah-dan-kritik-
kita/

Anda mungkin juga menyukai