Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Pendidikan Agama

Islam Dosen Pengampu :

Robby Kharisma S. Pd.I M.Pd

NIDN 0420128902

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
AMANDA SETYAWATI 231010600691
ANANDA RANGGA S 231010600597
AULIA NISA 231010600558
JIKRI APRIYANDI 231010600452
MAISA GHANIA AZWA 231010600358
RIRIN DWI RAHAYU 231010600562

JURUSAN SASTRA

INGGRIS FAKULTAS

1
SASTRA & BAHASA

UNIVERSITAS PAMULANG

2
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Dengan segala hormat, kami ingin mengawali makalah ini dengan puji
syukur ke hadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Semoga rahmat, petunjuk, serta berkah-Nya senantiasa melimpahkan kepada kita
semua. Makalah ini kami susun sebagai tugas dalam mata kuliah Pendidikan
Agama Islam (PAI), yang bertujuan untuk menggali lebih dalam konsep yang
sangat fundamental dalam Islam, yaitu aqidah (keyakinan). Aqidah, sebagai
pijakan utama dalam agama Islam, memiliki peran sentral dalam menentukan
keyakinan dan perilaku umat Muslim. Kami mengucapkan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Pendidikan
Agama Islam yang telah memberikan bimbingan serta ilmu pengetahuan yang
berharga kepada kami. Makalah ini merupakan hasil dari penelitian yang
mendalam, kerja keras, dan refleksi yang mendalam. Kami berharap tulisan ini
dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang aqidah Islam dan
signifikansinya dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga sadar bahwa kami selalu
memiliki ruang untuk terus belajar dan meningkatkan pemahaman kami tentang
agama Islam. Terakhir, kami ingin menyampaikan terima kasih yang tulus
kepada keluarga kami yang senantiasa memberikan dukungan, serta teman-teman
yang selalu memberi semangat dalam menyelesaikan tugas ini.
Semoga makalah ini menjadi sumbangan yang berarti dalam pemahaman
kita tentang aqidah Islam dan meningkatkan kualitas keyakinan kita sebagai umat
Muslim.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Universitas Pamulang, 30 September 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang 1
Rumusan Masalah… 2
Tujuan Penulisan 2
Manfaat...........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Aqidah.........................................................3

Dalil/Argumentasi dalam Aqidah.................................4

Tujuan Aqidah Islam....................................................5

Metode-Metode Peningkatan Kualitas Aqidah............6

Prinsip-Prinsip Aqidah Islam.......................................7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan...................................................................8

DAFTAR PUSAKA...................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Aqidah, atau sering disebut juga sebagai iman, adalah landasan inti dalam ajaran
Islam. Akidah merupakan keyakinan mendalam yang membentuk pandangan dunia,
tindakan, dan ibadah umat Muslim. Kehadiran akidah dalam Islam sangat penting, karena
melalui akidahlah manusia mengikat hubungan batinnya dengan Allah SWT.

Pengertian akidah dalam Islam merujuk pada keyakinan yang tulus dan bulat tanpa
keraguan terhadap ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan ajaran Al-
Qur’an. Pada dasarnya, akidah adalah pondasi bagi seluruh amal ibadah dan tindakan
seorang Muslim. Tanpa akidah yang benar, amal ibadah seseorang menjadi hampa
makna.Dalam Islam, akidah terdiri dari rukun iman yang mencakup keyakinan kepada
Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, rasul-rasul, hari akhir, dan qada’ dan qadar. Semua ini
adalah prinsip-prinsip inti yang membentuk keyakinan seorang Muslim.

Selain itu, pemahaman yang mendalam tentang akidah memungkinkan umat Muslim
untuk menjalani hidupnya dengan penuh ketenangan jiwa dan keyakinan yang kokoh.
Melalui pemahaman akidah yang benar, umat Islam diharapkan dapat menjalani kehidupan
sesuai dengan ajaran agama, menghindari kesesatan, dan meraih kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Oleh karena itu, pemahaman latar belakang materi aqidah dalam Islam menjadi hal
yang sangat penting bagi setiap Muslim.

1
Rumusan Masalah

1. Apa itu aqidah dalam Islam?


2. Apa prinsip-prinsip aqidah Islam?
3. Apa tujuan dan manfaat dari aqidah Islam?
4. Bagaimana cara meningkatkan kualitas aqidah?
5. Apa saja macam-macam aqidah dalam Islam?
6. Apa fungsi Aqidah islam ?

Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui aqidah dalam Islam.


2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip aqidah Islam.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari aqidah Islam.
4. Untuk mengetahuin bagaimana cara meningkatkan kualitas aqidah.
5. Untuk mengetahui macam-macam aqidah dalam Islam.
6. Untuk mengetahui fungsi Aqidah islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

AQIDAH

1. Pengertian Aqidah

Akidah berakar dari kata yang berarti tali pengikat sesuatu


dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Jika masih dapat dipisahkan berarti belum ada pengikat
dan sekaligus berarti belum ada akidahnya. Dalam pembahasan yang
masyhur akidah diartikan sebagai iman, kepercayaan atau keyakinan.
Dalam kajian Islam, akidah berarti tali pengikat batin manusiadengan
yang diyakininya sebagai Tuhan yang Esayang patut disembah dan
Pencipta serta Pengatur alam semesta ini. Akidah sebagai sebuah
keyakinan kepada hakikat yang nyata yang tidak menerima keraguan
dan bantahan. Apabila kepercayaan terhadap hakikat sesuatu itu
masih ada unsur keraguan dan kebimbangan, maka tidak disebut
akidah. Jadi akidah itu harus kuat dan tidak ada kelemahan yang
membuka celah untuk dibantah.
Sedangkan M.Syaltut menyampaikan bahwa akidah adalah
pondasi yang diatasnya dibangun hukum syariat. Syariat merupakan
perwujudan dari akidah. Oleh karena itu hukum yang kuat adalah
hukum yang lahir dari akidah yang kuat. Tidak ada akidah tanpa
syariat dan tidak mungkin syariat itu lahir jika tidak ada akidah.
Ilmu yang membahas akidah disebut ilmu akidah. Ilmu akidah
menurut para ulama adalah sebagai berikut:
a. Syekh Muhammad Abduh mengatakan ilmu akidah adalah ilmu

3
yang membahas tentang wujud Allah,tentang sifat-sifat yang wajib
tetap ada pada-Nya, juga membahas tentang rasul-rasul nya,
meyakinkan mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada mereka,
apa yang boleh dihubungkan pada diri mereka dan apa yang
terlarang menghubungkan kepada diri mereka.

b. Sedang Ibnu Khaldun mengartikan ilmu akidah adalah ilmu


yang membahas kepercayaan-kepercayaan iman dengan dalil-dalil
akal dan mengemukakan alasan-alasan Untuk menolak kepercayaan
yang bertentangan dengan kepercayaan golongan salaf dan
ahlussunnah.
Dari dua definisi diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa ilmu
akidah adalah cabang ilmu yang membahas segala hal yang terkait
dengan rukun iman dalam Islam, dengan menggunakan
dalil-dalil dan bukti-bukti yang meyakinkan. Semua aspek yang
berkaitan dengan rukun iman ini telah dijelaskan dalam Al-Qur'an,
khususnya dalam Surah Al-Baqarah ayat 285.
Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab nya dan
rasul-rasul nya.(mereka mengatakan) :« Kami tidak membeda-
bedakan. (Q.S.Al-Baqarah[2]:285)

‫ٰۤل‬
‫ٰا َم َن الَّرُسْو ُل ِبَم ٓا ُاْنِزَل ِاَلْيِه ِم ْن َّرِّبٖه َو اْلُم ْؤ ِم ُنْو َۗن ُك ٌّل ٰا َم َن ِباِهّٰلل َو َم ِٕىَك ِتٖه َو ُكُتِبٖه َو ُرُسِلٖۗه اَل‬
‫ُنَفِّرُق َبْيَن َاَح ٍد ِّم ْن ُّر ُس ِلٖه ۗ َو َقاُلْو ا َسِمْع َنا َو َاَطْع َنا ُغْفَر اَنَك َر َّبَن‬

Artinya : Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang


diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-

4
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata),
“Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.”
Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami
Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.
Dalam suatu hadist Nabi Saw. Menjawab pertanyaan Malaikat Jibril
mengenai iman dengan mengatakan:
“Antara seseorang (dengan yang lain) dari rasul-rasul nya» ,dan mereka
mengatakan:«Kami dengar dan Kami taat.» (mereka berdoa):
“Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali.”

“Bahwa engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kitab-


kitabnya, rasul-rasul-nyadan hari akhirat. Dan juga engkau beriman
kepada qadar, yang baik dan yang buruk.” ( HR.Bukhari).
Pada hadist tersebut diatas,dapat disimpulkan bahwa rukun iman dalam
Islam terdiri dari enam unsur atau komponen yang penting yaitu:

1. Iman kepada Allah


Pertama aqidah Islam adalah keyakinan pada Allah. Ini adalah prinsip
mendasar dalam Islam yang menggarisbawahi eksistensi Allah sebagai satu-
satunya Tuhan yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Seorang Muslim meyakini
bahwa Allah adalah pencipta alam semesta, pengatur segala sesuatu, dan
sumber segala kekuatan. Contoh konkretnya adalah pengucapan kalimat
syahadat, tidak yang merupakan manifestasi dari keyakinan ini.

2. Iman kepada Malaikat Allah


Iman kepada malaikat Allah aqidah ini menekankan keyakinan pada
malaikat-malaikat sebagai makhluk gaib yang tunduk sepenuhnya pada
perintah Allah. Salah satu contohnya adalah Malaikat Jibril, yang diutus
oleh Allah untuk mengirim wahyu kepada para Nabi. Seorang Muslim
juga meyakini adanya malaikat penjaga seperti Malaikat Raqib dan Atid,
yang mencatat amal baik dan buruk setiap individu.

5
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
Mencakup keyakinan pada kitab-kitab suci yang diwahyukan oleh
Allah sebagai panduan bagi umat manusia. Al-Quran, yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad, adalah contoh paling signifikan. Seorang
Muslim meyakini bahwa Al-Quran berisi petunjuk dalam beribadah,
etika, hukum, dan nilai-nilai moral. Keyakinan ini juga mencakup kitab-
kitab suci sebelumnya, seperti Taurat yang diberikan kepada Nabi Musa
dan Injil yang diberikan kepada Nabi Isa.

4. Iman kepada Rasul-Rasul Allah


Iman kepada Rasul-Rasul Allah adalah keyakinan pada semua Rasul
yang diutus oleh Allah untuk membimbing umat manusia. Contoh nyata
adalah keyakinan pada Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi
Muhammad sebagai Rasul yang membawa pesan Allah kepada manusia.
Seorang Muslim mengikuti ajaran dan tindakan para Rasul sebagai
pedoman dalam menjalani kehidupan mereka.

5. Iman kepada hari akhir

Pilar ini mencakup keyakinan pada hari kiamat, yaitu hari ketika
seluruh manusia akan dihidupkan kembali dan dihisab atas amal
perbuatannya di dunia. Ini menciptakan rasa tanggung jawab dan
akuntabilitas terhadap tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
terkait adalah keyakinan bahwa amal baik akan dihargai dengan surga,
sementara amal buruk akan berujung pada siksaan di neraka.

6. Iman kepada qada’ dan qadar

6
Ini adalah keyakinan pada takdir dan ketentuan Allah dalam segala
hal. Seorang Muslim meyakini bahwa Allah telah menetapkan segala
sesuatu dalam alam semesta ini, termasuk peristiwa-peristiwa dalam
kehidupan individu. Contohnya adalah ketika seorang Muslim mengalami
kegagalan atau kesulitan dalam hidupnya, dia menerima kejadian tersebut
sebagai bagian dari takdir Allah dan berserah diri kepada-Nya, sambil
berusaha untuk mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut.

Sebagaimana telah kita diketahui bahwa agama Islam itu berasal


dari empat sumber: al-Qur’an, hadist/sunnah Nabi, ijma’ (kesepakatan)
dan qiyas. Akan tetapi untuk akidah Islam sumber nya hanya dua saja,
yaitu al-Qur’an dan hadis sahih, Hal itu berarti akidah mempunyai sifat
keyakinan dan kepastian sehingga tidak mungkin ada peluang bagi
seseorang untuk meragukannya. Untuk sampai pada tingkat keyakinan
dan kepastian ini, akidah Islam harus bersumber pada dua warisan
tersebut yang tidak ada keraguan sedikitpun bahwa ia diketahui dengan
pasti berasal dari Nabi. Tanpa informasi dari dua sumber utama al-
Qur’an dan hadis, maka sulit bagi manusia untuk mengetahui sesuatu
yang bersifat gaib tersebut.

2. Dalil Atau Argumentasi Dalam Akidah


merupakan landasan yang kuat, benar, dan memadai. Dalam akidah
Islam, terdapat dua jenis dalil utama, yaitu:

a. Dalil ‘Aqli (Penalaran Akal): Dalil ini berasal dari penalaran akal yang
sehat. Penting untuk dicatat bahwa seseorang yang mungkin tidak
dapat menggunakan akalnya karena gangguan tertentu tidak
diwajibkan untuk memahami Akidah. Dalam konteks Akidah,

7
keyakinan haruslah didasarkan pada pemahaman yang dapat diterima
oleh akal yang sehat, dan bukan hanya mengikuti tanpa pertimbangan
yang mendalam.

b. Dalil Naqli (Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunah): Dalil naqli merupakan


dalil yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunah (Hadis) Nabi. Kendati
kemampuan akal manusia dapat menghasilkan kemajuan dalam ilmu dan
teknologi, kita harus selalu mengakui bahwa manusia tidak akan pernah
mampu untuk sepenuhnya memahami hakikat zat Allah yang sejati.
Olehkarenaitu, kita bergantung pada wahyu Allah sebagai sumber
kebenaran yang pasti (Qat’iy), mutlak, dan berlaku untuk semua waktu
dan tempat. Dalil Naqli ini terdiri dari dua sumber utama, yaitu:
Al-Qur'an dan Hadis Rasul. Dalam hal-hal yang tidak dapat dijangkau
oleh akal manusia, kita harus mempercayainya tanpa perlu
membuktikannya secara rasional, seperti kiamat, alam barzakh, alam
makhsyar, surga, neraka, malaikat, dan sebagainya.

3. Tujuan Aqidah Islam

Akidah Islam memiliki beragam tujuan yang meliputi:

a. Mengikhlaskan Niat dan Ibadah hanya kepada Allah:


Akidah Islam bertujuan untuk memastikan bahwa niat dan ibadah
manusia bersifat tulus hanya kepada Allah. Karena Allah adalah
Pencipta yang tidak memiliki sekutu, maka tujuan utama ibadah
adalah untuk mengabdikan diri hanya kepada-Nya.

8
b. Membebaskan Akal dan Pikiran dari Kegelisahan: Akidah Islam
juga bertujuan untukmembebaskan akal dan pikiran manusia dari
kegelisahan yang muncul akibat kelemahan akidah. Seseorang yang
memiliki akidah yang lemah dapat mengalami keraguan dan bahkan
terjebak dalam pemikiran sesat serta kepercayaan khurafat.

c. Menciptakan Ketenangan Jiwa dan Pikiran: Akidah ini bertujuan


untuk memberikan ketenangan jiwa dan pikiran, sehingga individu tidak
merasa cemas dalam menghadapi berbagai permasalahan. Dengan
memperkuat hubungan dengan Allah, seorang mukmin menjadi pribadi
yang tegar dan sabar menghadapi ujian hidup.

d. Meluruskan Tujuan dan Perbuatan yang Sesat: Akidah Islam juga


memiliki tujuan untuk membenahi tujuan dan perbuatan yang
menyimpang dalam ibadah kepada Allah dan dalam hubungan dengan
sesama manusia, berlandaskan pada ajaran Al-Qur'an dan petunjuk
Rasulullah.

e. Mendorong Kehidupan Bermakna dan Beramal Baik: Akidah


Islam mendorong individu untuk bersungguh-sungguh dalam segala
hal, tidak menyia-nyiakan peluang untuk beramal baik. Keyakinan
akan kebangkitan dan balasan atas perbuatan baik dan buruk menjadi
dasar akidah ini.
“Dan masing-masing orang yang memperoleh derajat-derajat (sesuai)
dengan yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang
mereka kerjakan.”(Q.S.al-An’am[6]:132)

‫َو َم ا اْلَح ٰي وُة الُّد ْنَيٓا ِااَّل َلِع ٌب َّو َلْه ٌو ۗ َو َللَّداُر اٰاْل ِخ َر ُة َخ ْيٌر ِّلَّلِذ ْيَن َيَّتُقْو َۗن َاَفاَل َتْعِقُلْو َن‬

9
Artinya : “Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau.
Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Tidakkah kamu mengerti? “

Nabi Muhammad Saw. Juga mengimbau untuk tujuan ini dalam


sabdanya:
“Orang Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh
Allah daripada orang mukminyang lemah dan pada masing-masing
terdapat kebaikan. Bersemangatlah terhadap sesuatu yang berguna
bagimu serta mohonlah pertolongan dari Allah dan jangan lemah.
Jika engkau ditimpa sesuatu, maka janganlah engkau katakan:
Seandainya aku kerjakan begini dan begitu. Akan tetapi katakanlah:
Itu takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan.
“Sesungguhnya mengandai-andai itu membuka perbuatan setan.”
(HRMuslim)

f. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat Salah satu tujuan akidah Islam
adalah untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat
dengan cara memperbaiki individu-individu dan kelompok-kelompok
dalam masyarakat. Dengan melaksanakan ajaran agama, individu dan
kelompok berharap meraih pahala dan kemuliaan yang diberikan oleh
Allah sebagai balasan atas perbuatan baik mereka.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal baik, baik lelaki maupun wanita
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Akan Kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.”(QS.An-NaZl[16]:97)

10
‫ًۚة‬
‫َم ْن َع ِم َل َص اِلًح ا ِّم ْن َذ َك ٍر َاْو ُاْنٰث ى َو ُهَو ُم ْؤ ِم ٌن َفَلُنْح ِيَيَّنٗه َح ٰي وًة َطِّيَب َو َلَنْج ِزَيَّنُهْم‬
‫َاْج َر ُهْم ِبَاْح َس ِن َم ا َك اُنْو ا َيْع َم ُلْو َن‬
Artinya : “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

4. Metode-Metode Peningkatan Kualitas Akidah


Pentingnya memiliki akidah yang kuat dan kokoh dalam Islam telah
menjadi fokus utama bagiumat Muslim. Namun, kekuatan akidah tidak
hanya mengandalkan keyakinan semata, tetapi juga menuntut bukti nyata
dalam tindakan dan praktek sehari-hari. Seorang mukmin diharapkan
tidak hanya memercayai prinsip-prinsip akidah, melainkan juga
mengamalkannya dalam kehidupannya sehari-hari, mengikuti ajaran dan
tuntunan agama dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang beriman
kepada Allah Swt. maka ia harus melakukan semua yang diperintahkan
Allah Swt.
Dan menjauhi semua yang dilarang-Nya. Jika ia beriman kepada
kitab Allah, maka ia harus melaksanakan ajaran-ajaran yang ada di
dalamnya. Jika ia beriman kepada para rasul Allah, maka ia wajib
melaksanakan ajaran yang disampaikan para rasul dengan sebaik-
baiknya serta meneladani akhlaknya. Untuk itu mengingat pentingnya
kekuatan akidah itu dimiliki oleh setiap mukmin, maka diperlukan
upaya-upaya atau cara-cara yang baik agar bisa meningkatkan keyakinan
dan memudahkan menerapkan semua keyakinannya itu di dalam
kehidupannya di masyarakat.Sebab kepercayaan atau keyakinan itu bisa
tumbuh paling tidak karena tiga hal; yaitu karena meniru orangtua atau
masyarakat, karena suatu anggapan dan karena suatu pemikiran

11
(dalilaqli).
Dalam konteks ini, ada beberapa metode yang bisa diadopsi untuk
meningkatkan dan mengokohkan akidah seseorang:

(1) Melalui pembiasaan dan keteladanan.

Pembiasaan dan keteladanan itu bisa dimulai dari keluarga. Di


sini peran orang tua sangat penting agar akidah itu bisa tertanam di
dalam hati sanubari anggota keluarganya sedini mungkin.
Keberhasilan penanaman akidah tidak hanya menjadi
tanggungjawab guru saja, tetap imen jadi tanggungjawab semua
pihak. Karenaitu, semuanya harus terlibat. Selain itu pembiasaan
hidup dengan kekuatan akidah itu harus dilakukan secara berulang-
ulang (istiqamah), agar menjadi semakin kuat keimanannya.

(2) Melalui pendidikan dan pengajaran

Pendidikan dan pengajaran dapat dilaksanakan baik dalam keluarga,


masyarakat atau lembaga pendidikan formal. Pendidikan keimanan ini
memerlukan keterlibatan orang lain untuk menanamkan akidah di dalam
hatinya. Penanaman kalimat-kalimat yang baik seperti dua kalimat
syahadat dan kalimat lā ilaha ill Allah (tiada Tuhan selain Allah) sangat
penting untuk menguatkan keimanan seseorang. Pendidikan dan
pengajaran menjadi salah satu cara yang tepat dalam menanamkan
akidah dan meningkatkan kualitas akidah. Islam mendidik manusia
supaya menjadikan akidah dan syariat Allah sebagai rujukan terhadap
seluruh perbuatan dan tindakannya.

12
Oleh sebab itu, pendidikan Islam menjadi kewajiban orang tua dan
guru disamping menjadi amanat yang harus dipikul oleh satu generasi
untuk disampaikan kepada generasi berikutnya, dan dijalankan oleh para
pendidik dalam mendidik anak-anak.
5. Prinsip-Prinsip Aqidah Islam
Prinsip-prinsip akidah dalam Islam merupakan pondasi utama dari
kepercayaan umat Muslim. Prinsip-prinsip tersebut terangkum dalam
sejumlah prinsip agama Islam yang esensial, meliputi:
Pengakuan dan Keyakinan akan Keesaan Allah Swt.: Inti dari
akidah Islam adalah pengakuan tegas bahwa Allah Swt. Adalah
Esa, dan keyakinan kuatbah wa ibadah harus diarahkan hanya
kepada-Nya, tanpa menyekutukan-Nya dengan apapun atau
siapapun.
Pengakuan atas Utusan-Utusan Allah: Prinsip ini mencakup keyakinan
bahwa Allah Swt. Telah mengangkat para Nabi sebagai utusan-Nya
untuk membimbing umat manusia. Keyakinan dalam utusan-utusan
Allah ini penting karena mereka membawa pesan dan kitab suci yang
harus diikuti oleh umat manusia.
a. Keyakinan akan Hari Kebangkitan: Prinsip ini menekankan
keyakinan pada hari kebangkitan, di mana setiap individu akan
dihidupkan kembali dan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatan
mereka selama hidup didunia.
b. Keyakinan akan Keadilan AllahSwt.: Prinsip ini mencerminkan
keyakinan bahwa Allah Swt. adalah Maha Adil. Keyakinan ini
mendorong individu untuk berperilaku baik karena merekayakin
bahwa setiap perbuatan baik akan mendapatkan balasan yang baik,
sekecil apapun perbuatannya. Sebaliknya, perbuatan buruk juga akan
mendapat balasan setimpal dari AllahSwt.

13
14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Makalah ini telah menjelaskan konsep akidah dalam Islam, prinsip-prinsipnya, tujuan,
serta manfaatnya. Akidah merupakan pondasi utama dalam kepercayaan umat Muslim,
yang mencakup keyakinan terhadap Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya, hari akhir, dan qada’ dan qadar. Tujuan dari akidah Islam adalah untuk memastikan
bahwa niat dan ibadah manusia hanya ditujukan kepada Allah, membebaskan akal dari
keraguan, menciptakan ketenangan jiwa, meluruskan tujuan dan perbuatan yang sesat, serta
mendorong kehidupan yang bermakna dan beramal baik. Metode peningkatan kualitas
akidah melibatkan pembiasaan, keteladanan, pendidikan, dan pengajaran, serta peran aktif
dari keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Prinsip-prinsip akidah Islam adalah
pengakuan akan keesaan Allah, kepercayaan kepada utusan-Nya, keyakinan akan hari
akhir, dan keyakinan akan keadilan-Nya.

15
Daftar Pustaka

Modul Kuliah Pendidikan Agama Islam (UMsurabaya)


https://publuu.com/flip-book/246318/583440
Makalah Aqidah
https://publuu.com/flip-book/246318/583445
Makalah Tentang AQIDAH
https://www.academia.edu/34995061/Makalah_Tentang_Aqidah_Islamiyah
Scribd.com. "Sumber Aqidah Islam."
https://www.scribd.com/doc/303389949/Sumber-Aqidah-Islam
Makalah Aqidah Islam (Studocu)
https://www.studocu.com/id/document/universitas-buana-perjuangan-
karawang/pendidikan-agama/0-makalah-aqidah-islam-fm21b-syawal/18363395
Gramedia.com."Aqidah".
https://www.gramedia.com/literasi/aqidah/
Scribd.com. "Sumber Aqidah Islam."
https://www.scribd.com/doc/303389949/Sumber-Aqidah-Islam

16

Anda mungkin juga menyukai