DISUSUN OLEH:
NAMA : Favian Zhafif Arkan
NOTAR : 2306008
Alhamdulillah kami ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpakan Rahmat
serta Hidayah-Nya sehingga kita bisa menjalankan aktifitas sebagai mana biasanya. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurakan kepada nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita
dari kegelapan menuju cahaya. Sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah dengan judul
“KONSEP AQIDAH DALAM ISLAM” yang merupakan salah satu pilar penting dalam agama
ini. Makalah ini dibuat sebagai tugas pribadi yang akan dikumpulkan kepada dosen.
Yang kedua, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan
Agama yang memberikan arahan dan ajaran tentang mata pejalaran agama Islam. Beliau telah
memberikan kami ilmu yang bermanfaat dan motivasi yang berharga. Beliau juga telah
memberikan kami kesempatan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan pemahaman kami
tentang konsep aqidah dalam Islam melalui tugas ini.
Adapun yang terakhir, saya menyadari makalah ini banyak kekurangan, karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi perbaikan dan sekaligus
memperbesar manfaat makalah ini sebagai pembelajaran. Saya berharap makalah ini dapat
memberikan informasi yang berguna dan menambah wawasan bagi pembaca tentang konsep
aqidah dalam Islam. Saya juga berharap makalah ini dapat menjadi bahan diskusi yang menarik
dan produktif bagi pembaca.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pengertian Aqidah Dan Ruanglingkup Pembahasan Aqidah........................................5
B. Sumber dan Fungsi Aqidah...............................................................................................7
C. Prinsip-prinsip Aqidah Islam............................................................................................8
BAB III.........................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................................................10
B. SARAN...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna dan diridhoi oleh Allah SWT. Hanya saja
kesempurnaan Islam ini hanya bisa kita rasakan dalam kehidupan jika kita pun
melaksanakannya secara sempurna. Jika kita hanya melaksanakan Islam secara setengah-
setengah, atau sebagiannya saja, maka kita tidak akan bisa merasakan kesempurnaan
Islam itu sendiri. Kita hanya akan bisa merasakan sebagian saja dari kesempurnaan itu.
Dan yang lebih penting, kita hanya akan bisa menjadi muslim yang seutuhnya jika kita
masuk kedalam Islam secara keseluruhan. Jika kita masuk kedalam Islam secara
setengah-setengah, kita pun akan menjadi muslim yang setengah-setengah.
Nabi Muhammad SAW telah bersabda ‘Telah aku tinggalkan dua perkara, selama
kalian (umat islam) berpegang teguh, kalian tidak akan sesat, yaitu Kitabulloh (Al-
Qur’an) dan Sunah Nabi (Al-Hadist)’. Dari sabda ini, kita dapat memahami bahwa
sumber ajaran Islam yang utama adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist. Kedua sumber ini
mengandung petunjuk, hukum, dan tuntunan bagi umat Islam dalam segala aspek
kehidupan. Oleh karena itu, kita harus membaca, mempelajari, dan mengamalkan isi dari
Al-Qur’an dan Al-Hadist dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, kita juga harus bersatu dan bersaudara dengan sesama umat Islam. Kita
harus saling tolong-menolong, saling nasihat-menasihati, saling cinta-mencintai, dan
saling bantu-membantu dalam kebaikan dan ketakwaan. Kita harus menjaga ukhuwah
islamiyah, yang merupakan salah satu rukun iman. Kita harus menghindari perselisihan,
permusuhan, dan perpecahan di antara kita. Kita harus bersama-sama menghadapi
tantangan dan ancaman yang mengancam Islam dan umat Islam.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Aqidah adalah salah satu konsep penting dalam agama Islam. Secara bahasa,
aqidah berasal dari kata “aqdan” yang berarti ikatan, adalah keyakinan yang tersimpul
dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Secara
istilah, aqidah adalah keyakinan hati atas sesuatu yang bersifat pokok dan mendasar
dalam agama. Aqidah merupakan dasar dari seluruh ajaran Islam, baik yang berkaitan
dengan ibadah, akhlak, maupun hukum.
Aqidah tidak hanya terbatas pada agama Islam, tetapi juga dapat digunakan untuk
ajaran lain di luar Islam. Setiap agama memiliki aqidah atau sistem keyakinan yang
menjadi ciri khasnya. Sehingga ada istilah aqidah Islam, aqidah nasrani, aqidah yahudi,
aqidah hindu, dan sebagainya. Aqidah juga dapat dibedakan menjadi aqidah yang benar
atau lurus dan aqidah yang sesat atau menyimpang. Aqidah yang benar adalah aqidah
yang sesuai dengan wahyu Allah dan akal sehat, sedangkan aqidah yang sesat adalah
aqidah yang bertentangan dengan wahyu Allah dan akal sehat.
Aqidah Islam memiliki fungsi dan tujuan yang sangat penting bagi kehidupan
umat Islam. Fungsi aqidah Islam adalah memberikan landasan dan pedoman bagi seluruh
6
ajaran Islam, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, membentuk akhlak
yang sholeh, dan menentramkan jiwa. Tujuan aqidah Islam adalah mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat, dengan cara mengenal, mengabdi, dan mencintai Allah, serta
mengikuti sunnah Nabi Muhammad. Aqidah Islam juga merupakan sarana untuk
menyatukan umat Islam dalam satu komunitas yang bersaudara, yang saling tolong-
menolong, dan yang berjuang di jalan Allah. Ulama telah membagi ruang lingkup
pembahasan aqidah ke dalam 4 (empat) pembahasan, yaitu:
Sumber aqidah Islam adalah Al-Quran dan As-Sunah, yaitu wahyu Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk bagi umat manusia. Al-Quran
adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Al-Quran adalah mukjizat
terbesar Nabi Muhammad, karena Al-Quran memiliki keindahan bahasa, kesejajaran isi,
kebenaran ilmiah, dan tantangan yang tidak dapat ditiru oleh manusia. Al-Quran adalah
sumber pertama dari aqidah Islam, karena Al-Quran adalah kalam Allah yang ditulis dan
dibaca. As-Sunah adalah segala ucapan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad yang
menjadi teladan bagi umat Islam. As-Sunah adalah sumber kedua dari aqidah Islam,
karena As-Sunah adalah tafsir dan penjelasan Nabi Muhammad terhadap Al-Quran. As-
Sunah juga merupakan sumber hukum dan syariat Islam, karena As-Sunah menunjukkan
cara beribadah, berakhlak, dan bermuamalah yang sesuai dengan kehendak Allah.
Akal pikiran adalah kemampuan manusia untuk berpikir, menalar, dan mengerti.
Akal pikiran adalah anugerah Allah yang membedakan manusia dengan makhluk lain.
Akal pikiran adalah alat untuk memahami aqidah Islam, karena akal pikiran dapat
mengetahui kebenaran dan keadilan wahyu Allah. Akal pikiran juga dapat membuktikan
kejujuran dan kesempurnaan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah. Namun, akal
pikiran bukanlah sumber aqidah, karena akal pikiran tidak dapat menetapkan atau
7
menentukan aqidah. Aqidah adalah tauqifiyah, yaitu tidak bisa ditetapkan kecuali dengan
dalil syar’i, tidak ada ruang untuk ijtihad atau berpendapat di dalamnya.
Akal pikiran juga tidak mampu menjangkau hal-hal yang ghaib, yaitu hal-hal
yang tidak dapat diketahui oleh manusia dengan akal pikiran atau indra, kecuali dengan
bantuan Allah. Hal-hal yang ghaib termasuk di antaranya adalah Allah, malaikat, jin,
syaitan, roh, barzakh, akhirat, surga, neraka, qadar, dan lain-lain. Hal-hal yang ghaib
adalah bagian dari aqidah Islam, karena hal-hal yang ghaib adalah perkara-perkara yang
wajib diyakini oleh umat Islam berdasarkan wahyu Allah. Allah berfirman: “…dan kami
turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) sebagai penjelas atas segala sesuatu petunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (An-Nahl,16:89).
Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Quran menjelaskan segala sesuatu yang perlu diketahui
oleh umat Islam, termasuk hal-hal yang ghaib.
9
2. takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada pada diri manusia dan tidak dapat
diubah-ubah. misalnya: kematian, kelahiran dan jenis kelamin.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam Islam, keseimbangan antara
aqidah dan praktek keagamaan sangatlah penting. Aqidah yang kokoh menjadi pondasi
utama bagi kehidupan seorang Muslim, memastikan bahwa keyakinan mereka terhadap
Esaan Allah SWT mengakar kuat. Dengan memiliki aqidah yang benar, seorang Muslim
dapat membangun tiang dan pondasi agama yang kokoh, memandu mereka dalam
menjalani kehidupan sehari-hari. Aqidah yang tulus terhadap Allah melibatkan
pengakuan terhadap keberadaan-Nya, sifat-sifat-Nya, hukum-hukum-Nya, dan
kekuasaan-Nya. Pokok aqidah ini secara alami mencakup keyakinan terhadap elemen-
elemen lain dalam Islam, seperti malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-
Nya, serta hari kebangkitan dan takdir-Nya. Keseluruhan, harmoni antara aqidah yang
kokoh dan praktik keagamaan memberikan landasan yang kuat bagi kehidupan spiritual
seorang Muslim.
B. SARAN
1. Lebih mengeksplorasi integrasi yang lebih dalam antara aqidah dan praktik
keagamaan. Fokus pada bagaimana kekokohan aqidah dapat lebih efektif
menciptakan dampak positif dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari.
2. Mempertimbangkan pengembangan metode pengukuran untuk menilai sejauh mana
keseimbangan antara aqidah dan amal dalam kehidupan seorang Muslim.
3. Identifikasi faktor-faktor yang dapat menghambat keseimbangan antara aqidah dan
praktek keagamaan. Dengan mengetahui hambatan-hambatan ini, penelitian
selanjutnya dapat memberikan wawasan yang lebih baik untuk merancang intervensi
atau pendekatan yang lebih efektif dalam meningkatkan keseimbangan tersebut.
4. Memfokuskan peran pendidikan dan dakwah dalam memperkuat aqidah dan
memastikan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Memahami lebih dalam
bagaimana pendidikan agama dan dakwah dapat mendukung keseimbangan ini
menjadi aspek penting.
5. Penting untuk menginvestigasi lebih lanjut pengaruh lingkungan sosial terhadap
keseimbangan antara aqidah dan praktek keagamaan. Mengidentifikasi peran
keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitar dalam membentuk dan
mempertahankan kekokohan aqidah.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://blogocatatan.blogspot.co.id/2014/10/pengertianruang-lingkup-dan-sumber.html
https://www.scribd.com/doc/240673947/MAKALAH-AQIDAH-DALAM-ISLAM
http://copyduty.blogspot.co.id/2011/04/makalah-aqidah.html
http://aqidahakhlak12.blogspot.co.id/2012/12/b.html
12