Anda di halaman 1dari 16

1

KONSEP TRILOGI BERAGAMA DALAM ISLAM YAITU IMAN, ISLAM DAN


IHSAN

MAKALAH

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk mengikuti perkuliahan

Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu: Miftakhudin. M.Pd

Disusun Oleh:

Sensen Pitrianingsih

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PANGERAN DHARMA KUSUMA

SEGERAN – JUNTINYUAT – INDRAMAYU

SEMESTER SATU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada akhirnya makalah “Konsep Trilogi yaitu
Iman, Islam, dan Ihsan” ini dapat disusun dan disajikan dengan waktu yang telah ditetapkan.

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Selain daripada itu semoga pembuatan makalah ini
juga dapat bermanfaat.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yaitu Bapak
Miftakhudin M.Pd. Akhirnya jika dalam penyajian makalah ini terdapat kekurangan, kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sekalian itu sangat membantu untuk ke depannya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1

B. Rumusan masalah...............................................................................................1

C. Tujuan Rumusan Masalah..................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Pengertian Iman, Islam dan Ihsan......................................................................2

B. Dalil dari Iman, Islam dan Ihsan........................................................................4

C. Contoh Iman, Islam dan Ihsan dalam Penerapan Dikehidupan Sehari-hari ....9

D. Keterkaitan Antara Iman, Islam dan Ihsan........................................................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................................12

Simpulan................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Trilogi beragama dalam Islam ialah iman, islam dan ihsan. Berdasarkan sebuah hadits
ketiga istilah itu memberi umat Islam ide tentang Rukun Iman yang enam, Rukun Islam yang
lima dan ajaran tentang penghayatan terhadap Tuhan Yang Maha Hadir dalam hidup. Dalam
penglihatan itu terkesan adanya semacam pengertian masing-masing istilah itu, seolah-olah
setiap satu dari ketiga itu dapat dipahami secara tersendiri, dan saling bersangkutan.

Makalah ini membahas tentang Iman, Islam dan Ihsan yang mana Iman adalah sebuah
pengakuan dalam hati, sikap percaya pada masing-masing rukun iman yang enam. Islam itu
kita menyembah hanya kepada Allah swt tidak menyekutukanNya dan menunaikan hukum-
hukum syariat yang dibawa oleh Rasullulah Saw. Sedangkan Ihsan itu kita menyembah Allah
seolah-olah kita melihatnya, jika kita tidak melihatNya maha suci Allah dan Maha Tinggi
sesungguhnya Allah melihat kita.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa definisi Iman, Islam dan Ihsan?
2. Berikan dalil dari ketiganya
3. Berikan contoh dari ketiganya dalam penerapan kehidupan sehari-hari kita
4. Apa keterkaitan antar ketiganya

C. Tujuan Perumusan Masalah


1. Mendefinisikan apa itu yang disebut Iman, Islam dan Ihsan
2. Mengetahui dalil dari Iman, Islam dan Ihsan
3. Mengetahui contoh dari Iman, Islam dan Ihsan dalam kehidupan sehari-hari
4. Mengetahui keterkaitan antara Iman, Islam dan Ihsan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman, Islam dan Ihsan

Pengertian iman secara umum, yaitu sikap percaya, dalam hal ini khususnya percaya
pada masing-masing rukun iman yang enam. Karena percaya pada masing-masing rukun
iman itu memang mendasari tindakan seorang maka sudah tentu pengertian iman yang
umum dikenal itu adalah wajar dan benar.Namun, dalam dimensinya yang lebih mendalam,
iman tidak cukup hanya dengan sikap batin yang percaya atau mempercayai sesuatu belaka,
tapi menuntut perwujudan lahiriah atau yaitu dalam tindakan-tindakan. Dalam pengertian
inilah kita memahami sabda Nabi bahwa iman mempunyai lebih dari tujuh puluh tingkat,
yang paling tinggi ialah ucapan Tiada Tuhan selain Allah.

Makna Kandungan Isi Rukun Iman yang 6 Ialah yang pertama ialah Iman kepada
Allah. Artinya kita meyakini adanya Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah. Rukun Iman
yang kedua adalah iman kepada Malaikat-malaikat Allah. Kita yakin bahwa Malaikat adalah
hamba Allah yang selalu patuh pada perintah Allah. Rukun Iman yang ketiga adalah beriman
kepada Kitab-kitabNya. Kita yakin bahwa Allah telah menurunkan Taurat kepada Musa,
Zabur kepada Daud, Injil kepada Isa, dan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw. Namun
kita harus yakin juga bahwa semua kitab-kitab suci ter dirubah oleh manusia sehingga Allah
kembali menurunkan Al Qur’an yang dijaga kesuciannya sebagai pedoman hingga hari
kiamat nanti.

Islam yang berasal dari kata bahasa arab aslama, yuslimu, islam, mempunyai beberapa arti,
yaitu:

1) melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan batin

2) kedamaian dan keamanan

3) Ketaatan dan kepatuhan

Islam (Al-Islâm) ialah melaksanakan dan menunaikan hukum-hukum syariat yang


dibawa oleh Rasulullah Saw. Ia merupakan agama yang di terima di sisi Allah, dan yang
dipilihkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya. Allah tidak akan meridhai agama yang selain
itu.Rukun Islam pertama yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah. Asyhaadu alla ilaaha illallaahu wa asyhaadu anna muhammadar
rasuulullaah. Artinya kita meyakini hanya Allah Tuhan yang wajib kita patuhi perintah dan

2
3

larangannya. Jika ada 1perintah dan larangan dari selain Allah, misalnya manusia, yang
bertentangan dengan perintah dan larangan Allah, maka Allah yang harus kita patuhi. Ada
pun Muhammad adalah utusan Allah yang menjelaskan ajaran Islam. Untuk mengetahui
ajaran Islam yang benar, kita berkewajiban mempelajari dan mengikuti ajaran Nabi
Muhammad.

Konsekuensi dari 2 kalimat syahadat adalah kita harus mempelajari dan memahami
Al Qur’an dan Hadits yang sahih (seperti Kutuubus sittah: Bukhari, Muslim, Abu Daud,
Tirmidzi, An Nasaa’i, dan Ibnu Majah) dan mengamalkannya. Rukun Islam kedua adalah
shalat 5 waktu, yaitu: Subuh 2 rakaat, Dzuhur dan Ashar 4 raka’at, Maghrib 3 rakaat, dan
Isya 4 raka’at. Shalat adalah tiang agama barang siapa meninggalkannya berarti merusak
agamanya. Rukun Islam ketiga adalah puasa di Bulan Ramadhan. Yaitu menahan diri dari
makan, minum, berhubungan suami isteri, bertengkar, marah, dan segala perbuatan negatif
lainnya dari subuh hingga maghrib. Rukun Islam keempat adalah membayar zakat bagi para
muzakki (orang yang wajib/mampu). Ada pun orang yang mustahiq (berhak menerima zakat
seperti fakir, miskin, amil, mualaf, orang budak, berhutang, Sabilillah, dan ibnu Sabil) berhak
menerima zakat. Zakat merupakan hak orang miskin agar harta tidak hanya beredar di antara
orang kaya saja. Rukun Islam yang kelima adalah berhaji ke Mekkah jika mampu. Mampu di
sini dalam arti mampu secara fisik dan juga secara keuangan. Sebelum berhaji, hutang yang
jatuh tempo harus dibayar dan keluarga yang ditinggalkan harus diberi bekal yang cukup.
Nabi berkata barang siapa yang mati tapi tidak berhaji padahal dia mampu, maka dia mati
dalam keadaan munafik.

Ihsan artinya berbuat baik. Ihsan adalah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah
swt. Dengan dilandasi kesadaran dan keikhlasan. Berbakti kepada Allah yakni berbuat
sesuatu yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri, sesama manusia, maupun untuk makhluk
lain. Semua perbuatan itu dilakukan semata-mata karena Allah swt, seolah-olah orang yang
melakukan perbuatan itu sedang berhadapan dengan Allah.

Ihsan ada empat macam, yaitu :

1. Ihsan terhadap Allah, yakni menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.

1
http://nasirmiraj123.blogspot.com/2012/11/tipologi-ajaran-islam-iman-islam-dan.html?m=1
4

2. Ihsan terhadap diri sendiri, yakni mengerjakan segala sesuatu yang mendatangkan
kebaikan bagi diri sndiri dan menghindari semua perbuatan yang mendatangkan kecelakaan
atau kerugian kepada diri sendiri.

3. Ihsan terhadap sesama manusia, yakni berbuat baik kepada saudara, tetangga, kerabat,
maupun seagama.

4. Ihsan terhadap makhluk lain (alam lingkungan), yakni berbuat baik atau memelihara alam
lingkungan agar tetap lestari dan tidak punah.

Iman yang kuat, akan mengokohkan islam yang ada dijiwa dan akan melahirkan perbuatan
ihsan yang langsung terpancar dari Nur Ilahi.Nabi menjelaskan, "Ihsan

ialah bahwa engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-


Nya, dan kalau engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat engkau." Maka
ihsan adalah ajaran tentang penghayatan pekat akan hadirnya Tuhan dalam hidup,melalui
penghayatan diri sebagai sedang menghadap dan berada di depan hadirat-Nya ketika
beribadat.Kemudian, kata-kata ihsan itu sendiri secara harfiah berarti "berbuat baik."
Seorang yang ber-ihsan disebut muhsin, sebagai seorang yang ber-iman disebut mu'min
dan yang ber-Islam disebut muslim. Karena itu, sebagai bentuk jenjang penghayatan
keagamaan, ihsan terkait erat sekali dengan pendidikan berbudi pekerti luhur atau berakhlaq
mulia.Ihsan dalam arti akhlaq mulia atau pendidikan ke arah akhlaq mulia sebagai pucak
keagamaan dapat dipahami juga dari beberapa hadits terkenal seperti "Sesungguhnya
aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan berbagai keluhuran budi" dan sabda
Beliau lagi bahwa yang paling memasukkan orang ke dalam surga ialah taqwa kepada
Allah dan keluhuran budi pekerti."Orang yang ihsannya kuat akan rajin berbuat kebaikan
karena dia berusaha membuat senang Allah yang selalu melihatnya. Sebaliknya dia malu
berbuat kejahatan karena dia selalu yakin Allah melihat perbuatannya.

B. Dalil dari Iman, Islam dan Ihsan

1. Dalil Tentang Iman

Dalil Menurut Al-Qur’an

‫ه‬Fٖ Fِ‫ا هّٰلل ِ َو َم ٰلٓئِ َكت‬FFِ‫رْ ب‬FFُ‫ب الَّ ِذ ۤيْ اَ ْن َز َل ِم ْن قَ ْب ُل ۗ  َو َم ْن يَّ ْكف‬ ‫هّٰلل‬
ِ ‫ٰيا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ۤوْ ا ٰا ِمنُوْ ا بِا ِ َو َرسُوْ لِ ٖه َوا ْل ِك ٰت‬
ِ ‫ب الَّ ِذيْ نَ َّز َل ع َٰلى َرسُوْ لِ ٖه َوا ْل ِك ٰت‬
ۤ

‫ض ٰلاًل ۢ بَ ِع ْيدًا‬ َ ‫ض َّل‬ َ ‫َو ُكتُبِ ٖه َو ُر ُسلِ ٖه َوا ْليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر فَقَ ْد‬
5

"Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab
yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-2kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat
sangat jauh."(QS. An-Nisa': Ayat 136)

Ayat di atas menjelaskan bahwa kita harus beriman kepada Allah, Malaikat, kitab Allah, Nabi
dan Rasulnya, Hari akhir, dan takdir. Karena orang yang ingkar dengan semua itu maka dia
telah tersesat sangat jauh.Hal-hal yang harus di imani tersebut di sbeut dengan rukun iman.
Rukun iman adalah percaya dan meyakini dengan sepenuh hati terdapap apa yg sudah di
tentukan oleh Allah SWT.

Dalil menurut Al-Hadist

‫الح عن أبي‬FF‫ار عن أبي ص‬FF‫حدثنا عبد هللا بن محمد قال حدثنا أبو عامر العقدي قال حدثنا سليمان بن بالل عن عبد هللا بن دين‬
) ‫ ( اإليمان بضع وستون شعبة والحياء شعبة من اإليمان‬: ‫هريرة رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه و سلم قال‬

Artinya : Abdulloh bin Muhammad telah bercerita kepada kita, seraya berkata; Abu Amir al
Aqdi bercerita kepada kita seraya berkata ; sulaiman bin bilal telah bercerita kepada kita dari
abdulloh bin dinar dari abu sholih dari abu hurairoh ra. Dari Nabi SAW. Beliau bersabda :
“iman terdiri dari 70 lebih sekian cabang, sedangkan malu termasuk salah satu cabang
darinya”.

Hadits pertama ini, memberi aba aba bahwa iman itu banyak sekali cabangnya. Ada
lebih dari 70 cabang iman, diantaranya adalah malu. Walau malu kelihatanyya sepele, tapi
ternyata banyak sekali yang tidak bisa melakukannya, tercermin dalam kehidupan keseharian
yang terjadi diantara kita. Lebih-lebih malu pada sang kuasa. Karena bila seseorang masih
punya malu pada sang pencipta, niscaya tidak akan berani maksiat pada-Nya, apalagi berani
meninggalkan perintah. Inilah urgensi tentang malu, banyak yang tahu, tapi tak sedikit yang
tak mau tahu, dalam arti tidak mengindahkannya.

. ) ‫لم ( ح‬FF‫ه و س‬FF‫لى هللا علي‬FF‫بي ص‬FF‫هيب عن أنس عن الن‬FF‫حدثنا يعقوب بن إبراهيم قال حدثنا ابن علية عن عبد العزيز بن ص‬
‫ه‬FF‫ون أحب إلي‬FF‫ ( ال يؤمن أحدكم حتى أك‬: ‫وحدثنا آدم قال حدثنا شعبة عن قتادة عن أنس قال قال النبي صلى هللا عليه و سلم‬
) ‫من والده وولده والناس أجمعين‬
2
http://indonsc.blogspot.com/2015/07/dalil-dan-hadist-tentang-islam-ihsan.html?m=1
6

Ya’kub bin ibrahim teah bercerita kepada kita, beliau berkata ; ibnu ulaiyah bercerita kepada
kita, dari abdul aziz bin zuhaib dari anas dari nabi saw., Adam juga bercerita kepada kita,
beliau berkata ; telah bercerita kepada kita syu’bah, dari qotadah dari sahabat anas, beliau
berkata ; nabi saw. Bersabda : “ tidak (sempurna) iman diantara kamu sehingga aku lebih
dicintai baginya melebihi orang tuanya, anaknya, dan manusia sekalian”.

Hadits ini menjelaskan tentang urgensi cinta terhadap nabi, karena termasuk ciri ciri iman
seseorang sempurna bila mana dia lebih mencintai nabinya melebihi cintanya terhadap selain
tuhan dan nabinya. Bila kita tarik mafhum dari hadits ini, kama orang tidak bisa dikatakan
mempunyi iman sempurna sebelum dia mencintai nabinya melebihi segala-galanya.

‫ين المعلم‬FF‫حدثنا مسدد قال حدثنا يحيى عن شعبة عن قتادة عن أنس رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه و سلم وعن حس‬
) ‫ ( ال يؤمن أحدكم حتى يحب ألخيه ما يحب لنفسه‬: ‫قال عن النبي صلى هللا عليه و سلم قال‬

Musaddad telah menceritakan kepada kita, dia berkata ; telah bercerita kepada kita yahya,
dari syu’bah dari qotadah dari annas dari nabi saw. Dan dari husain al Mualim, dia berkata :
dari nabi saw. Beliau bersabda : “tidak dikatakan (sempurna) iman seorang diantara kalian
sehingga mencintai saudara (muslim) nya sebagaimana kecintaannya kepada dirinya”.

Sedang hadits yang satu ini, menyinggung tentang kecintaan seseorang terhadap saudara
muslinya, maka tidak dikatakan sempurna iman seseorng mana kala orang tersebut belum
bisa mencintai saudara muslimnya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.

‫لم‬FF‫حدثنا محمد بن المثنى قال حدثنا عبد الوهاب الثقفي قال حدثنا أيوب عن أبي قالبة عن أنس عن النبي صلى هللا عليه و س‬
‫ه إال هلل وأن‬FF‫رء ال يحب‬FF‫قال ( ثالث من كن فيه وجد حالوة اإليمان أن يكون هللا ورسوله أحب إليه مما سواهما وأن يحب الم‬
) ‫يكره أن يعود في الكفر كما يكره أن يقذف في النار‬

Muhammad bin mutsanna telah berkata ; telah bercerita kepada kita abdul wahab as tsaqofi,
telah bercerita kepada kita Ayyub dari abi qolabah d ari annas dari nabi saw. Beliau
bersabda : “tiga perkara bila mana terdapat diri seseorang akan merasakan manisnya iman :
yaitu bila3 Allah dan rasulnya lebih ia cinta daripada selain keduanya, dan hendaknya ia
mencintai orang yang tidak cinta kepadanya kecuali karena Allah semata, dan ia enggan /
benci untuk kem bali kepada kekafiran sebagaimana kebenciannya bila di masukkan ke
neraka”.

3
http://indonsc.blogspot.com/2015/07/dalil-dan-hadist-tentang-islam-ihsan.html?m=1
7

Terakhir, dibahas pada hadits ini tentang bagaimana seseorang dapat merasakan
manisnya iman, yakni dengan mencintai Allah dan rasulnya melebihi segalanya, mencintai
seseorang yang mencintainya hanya karena Allah semata, serta hendaknya ia benci untuk
kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci bila dimasukan ke neraka.

2. Dalil Tentang Islam

Allah Azza wa Jalla berfirman:

َ ‫إ ِ َّن هَّللا‬F َ‫ت هَّللا ِ ف‬ َ ‫اختَلَفَ الَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِكت‬
ِ ‫َاب إِاَّل ِمن بَ ْع ِد َما َجا َءهُ ُم ْال ِع ْل ُم بَ ْغيًا بَ ْينَهُ ْم ۗ َو َمن يَ ْكفُرْ بِآيَا‬ ْ ‫إِ َّن ال ِّدينَ ِعن َد هَّللا ِ اإْل ِ ْساَل ُم ۗ َو َما‬
ِ ‫َس ِري ُع ْال ِح َسا‬
‫ب‬

Artinya: “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang
yang telah diberi Al-Kitab, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di
antara mereka. Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah
sangat cepat perhitungan-Nya.” [Ali ‘Imran: 19]

Allah Azza wa Jalla berfirman:

ِ ْ‫ت َواأْل َر‬


َ‫ض طَوْ عًا َوكَرْ هًا َوإِلَ ْي ِه يُرْ َجعُون‬ َ ‫أَفَ َغي َْر ِدي ِن هَّللا ِ يَ ْب ُغونَ َولَهُ أَ ْسلَ َم َمن فِي ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬

Artinya: “Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa
yang ada dilangit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa
dan hanya kepada-Nya-lah mereka dikembalikan ?” [Ali ‘Imran: 83]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

ِ ‫َو َمن يَ ْبت َِغ َغ ْي َر اإْل ِ ْساَل ِم ِدينًا فَلَن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوه َُو فِي اآْل ِخ َر ِة ِمنَ ْال َخ‬
َ‫اس ِرين‬

Artinya: “Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidak akan diterima, dan
di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

َ‫ا ِإل ْسالَ ُم يَ ْعلُوْ َوالَ يُ ْعلَى‬.ْ

Artinya: “Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya.”

Sebagaimana hadits nabi yang berbunyi :

‫حدثنا عبيد هللا بن موسى قال اخبرنا حنظلة بن أبي سفيان عن عكرمة بن خالد عن ابن عمر رضي هللا عنهما قال‬
8

 : ‫قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ( بني اإلسالم على خمس شهادة أن ال إله إال هللا وأن محمدا رسول هللا وإقام الصالة‬
) ‫وإيتاء الزكاة والحج وصوم رمضان‬

Abdulloh bin musa telah bercerita kepada kita, dia berkata ; handlolah bin abi sufyan telah
memberi kabar kepada kita d ari ikrimah bin kholid dari abi umar ra. Berkata : rasul saw.
Bersabda : islam dibangun atas lima perkara : persaksian sesungguhnya tidak ada tuhan selain
Allah dan sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusannya, mendirikan sholat, memberikan
zakat, hajji dan puasa ramadlan”.

Islam merupakan agama terakhir dari syariat yang telah dirurunkan oleh Allah kepada
rasul sekaligus nabinya yang terakhir pula. Disini, eksistensi islam sebagai agama yang
paling benar telah tak diragukan lagi adanya. Banyak kaum orientalis yang berusaha
menyerang islam, dengan mempelajari islam itu sendiri, dengan tujuan mencari celah untuk
meruntuhkan islam melalui kekurangan-kekurangan yang ada dalam islam, tapi apa yang
terjadi, banyak diantara mereka yang malah berbalik kiblat kemudian masuk islam tanpa
ragu. Karena islam merupakan agama yang sempurna, sekaligus sebagai penyempurna dari
agama-agama masawi yang terdahulu. Allah berfiman :

َ ‫إ ِ َّن هَّللا‬Fَ‫ت هَّللا ِ ف‬


ِ ‫ر بِٔـ ٰاي‬FFُ‫ َو َمن يَكف‬  ۗ‫ا بَينَهُم‬FFً‫العل ُم بَغي‬ ٰ ‫إِ َّن ال ّدينَ ِعن َد هَّللا ِ ا ِإل‬
َ ‫ َو َما اختَلَفَ الَّذينَ أوتُوا ال ِك ٰت‬  ۗ‫سل ُم‬
ِ ‫ا َءهُ ُم‬FF‫ا ج‬FF‫ب إِاّل ِمن بَع ِد م‬
ِ ‫ َسري ُع ال ِحسا‬4
‫ب‬

Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab[4] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.[5]

3. Dalil Tentang Ihsan

‫نًا‬F‫حُس‬
ْ ‫اس‬ ِ َّ‫وا لِلن‬Fُ‫ا ِكي ِن َوقُول‬F‫ا َم ٰى َو ْال َم َس‬Fَ‫رْ بَ ٰى َو ْاليَت‬Fُ‫انًا َو ِذي ْالق‬F‫ َد ْي ِن إِحْ َس‬Fِ‫ ُدونَ إِاَّل هَّللا َ َوبِ ْال َوال‬Fُ‫ َرائِي َل اَل تَ ْعب‬F‫ق بَنِي إِ ْس‬
َ ‫ا‬Fَ‫َوإِ ْذ أَخ َْذنَا ِميث‬
َ‫ْرضُون‬ِ ‫صاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ ثُ َّم ت ََولَّ ْيتُ ْم إِاَّل قَلِياًل ِم ْن ُك ْم َوأَ ْنتُ ْم ُمع‬
َّ ‫َوأَقِي ُموا ال‬

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat,

4
https://brainly.co.id/tugas/12979799
http://indonsc.blogspot.com/2015/07/dalil-dan-hadist-tentang-islam-ihsan.html?m=1
9

Anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik
kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi
janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” (QS. Al-
Baqarah/2: 83) Dalam ayat di atas Allah Swt. mengingatkan Nabi Muhammad saw. atas janji
Bani Israil yang harus mereka penuhi, yaitu bahwa mereka tidak akan menyembah sesuatu
selain Allah Swt.. Hal ini merupakan hak yang paling tinggi dan paling besar, yaitu hak Allah
Swt. yang mengharuskan agar Dia semata yang disembah, tiada sekutu bagi-Nya.

C. Contoh Iman, Islam dan Ihsan dalam Penerapan Dikehidupan Sehari-hari

Contoh Iman dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1. Bahwa kita harus melakukan shalat 5 waktu, lakukan kewajiban kita untuk zakat, berbakti
kepada kedua orang tua dan lakukan segala amalan yang sudah diperintahkan oleh Allah
SWT. 2. Kita harus selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, Allah menciptakan madarat
pastilah ada maslahat, dan pandai bersyukur baik saat mendapat musibah maupun mendapat
kebahagian.

Contoh Islam dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1. Sesuai yang diajarkan oleh Islam contohnya sholat 5 waktu, berdo’a , dan saling membantu
satu sama lain.holat

Contoh Ihsan dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1. Khusyuk dalam beribadah, senantiasa takut jika berbuat dosa

2. Menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan- Nya, mengerjakan ibadah-ibadah yang
diperintahkan oleh Allah seperti sholat, puasa, zakat, haji dan sebagainya.

D. Keterkaitan Antara Iman, Islam dan Ihsan

Adapun kaitan antara ketiga hal tersebut yaitu Iman berkaitan dengan aqidah, Islam
berkaitan dengan syariah, dan Ihsan berkaitan dengan khuluqiya. Dari ketiga hal diatas maka
dalam perkembangan ilmu keislaman, ilmu terkelompokan menjadi Aqidah, fiqih, dan
Akhlaq.

 Nabi memberikan definisi sebagai berikut :

1. Islâm adalah kamu menyembah Tuhan dan tidak menyekutukan sesuatupun dengan-Nya,
kamu melaksanakan salat, membayar zakat, dan melaksanakan puasa ramadhan.
10

2. Kepercayaan atau iman ialah kamu percaya kepada Tuhan, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-
Nya, pertemuan dengan Dia (di Akhirat), Utusan-Nya, dan hari kebangkitan.

3. Kesempurnaan ihsan yakni menjadi muslim yang sempurna ialah kamu menyembah Tuhan
(selalu) seakan akan kamu melihatnya, apabila kamu tidak dapat melihat-Nya, maka Dia
melihatmu.

Pertama Iman dipelajari melalui ilmu Tauhid (teologi) yg menjelaskan tentang pokok-
pokok keyakinan (aqidah). Kedua, Islam berupa praktek amal lahiriah disusun dalam ilmu
Fiqh, yaitu ilmu mengenai perbuatan amal lahiriah manusia sebagai hamba Allah. Sedangkan
untuk mempelajari Ihsan sebagai tata cara beribadah adalah bagian dari ilmu (Tasawuf)
melalui thariqah. Iman adalah keyakinan dalam hati yang diucapkan oleh lisan dan
diwujudkan dalam amal perbuatan.Keyakinan tersebut meliputi enam rukun iman, yaitu iman
kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada Kitab, iman kepada Nabi dan rasul, iman
kepada hari akhir serta iman kepada, qadla dan qadar.

Sedangkan Islam, dijelaskan dengan penjabaran lima rukun Islam, yaitu syahadat,
shalat, zakat, puasa dan haji bagi yang mampu. Kelima rukun tersebut merupakan amal
lahiriah sebaga perwujudan dari makna Islam itu sendiri, yaitu kepasrahan diri secara total
kepada Allah. Artinya, kepasrahan sebagai makna Islam tidak hanya disimpan dalam hati,
melainkan5 diwujudkan lewat perbuatan nyata yaitu kelima rukun Islam tersebut. Dan ini
dipelajari melalui ilmu fiqih,"

Ihsan adalah cara bagaimana seharusnya kita beribadah kepada Allah SWT.
Rasulullah mengajarkan agar ibadah kita dilakukan dengan cara seolah-olah saat ibadah kita
berhadapan secara langsung dengan Allah. Cara ibadah ini akan membawa ibadah kita ke
maqom (tingkat) yang lebih dekat kepada Allah dengan perasaan penuh harap, takut,
khusyu’, ridlo, dan ikhlas kepad Allah SWT. Perasaan tersebut menjadikan ibadah yg kita
lakukan tdk hanya sekadar menjadi kewajiban, tetapi merupakan kebutuhan jiwa dalam
penghambaan diri kepada Allah,"

Diantara pengelompokan kata dalam agama islam ialah iman, islam dan ihsan.
Berdasarkan sebuah hadist yang terkenal, ketiga istilah itu memberikan umat ide tentang
rukun iman, rukun islam dan penghayatan terhadap tuhan yang maha Hadir dalam hidup.
Setiap pemeluk islam mengetahui dengan pasti bahwa islam tidak absah tanpa iman, dan

5
https://brainly.co.id/tugas/12979799
https://www.nu.or.id/post/read/90680/bagai-bangunan-rumah-hubungan-antara-iman-islam-dan-ihsan
11

iman tidak sempurna tanpa ihsan. Dari pengertian tersebut memiliki arti masing-masing
istilah terkait satu dengan yang lain. Bahkan tumpang tindih sehingga satu dari ketiga istilah
tersebut mengandung makna dua istilah yang lainnya. Dari pengertian inilah kita mengerti
bahwa islam, iman dan ihsan adalah trilogy ajaran Ilahi.

Jadi diantara ketiganya Ibarat bangunan rumah, iman sebagai fondamennya. Islam
sebagai tembok dan bangunan lainnya. Sedangkan Ihsan adalah atap dan ornamen lainnya.
Jadi ketiganya adalah satu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan,"  Adapun perbedaan nya
antara iman,islam dan ihsan di samping saling berhubungan,juga terdapat perbedaan yang
merupakan ciri di antara ketiganya.

a. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati.

b. Islam adalah sikap aktif untuk berbuat/beramal.

c. Ihsan merupakan perwujudan dari iman dan islam,yang sekaligus merupakan cerminan
dari kadar iman dan islam itu sendiri.
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Dari Berbagai Pembahasan diatas disimpulkan bahwa. Iman, islam dan ihsan merupakan
tripologi agama islam. Ketiganya sangat melekat satu sama lain yang saling berhubungan.
Senantiasa ketiganya adalah 3 pokok dalam agama islam.

Iman, islam dan ihsan saling berhubungan karena seseorang yang hanya menganut Islam
sebagai agama belumlah cukup tanpa dibarengi dengan iman. Sebaliknya, iman tidaklah
berarti apa-apa jika tidak didasari dengan Islam. Selanjutnya,
kebermaknaan Islam dan iman akan mencapai kesempurnaan jika dibarengi dengan ihsan,
sebab ihsan mengandung konsep keikhlasan tanpa pamrih dalam ibadah

Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati, Islam adalah sikap aktif untuk
berbuat/beramal,ihsan merupakan perwujudan dari iman dan islam,yang sekaligus merupakan
cerminan dari kadar iman dan islam itu sendiri

12
DAFTAR PUSTAKA

Izutsu, Toshihiko. 1994. Konsep Kepercayaan Dalam Teologi Islam. Yogyakarta: Tiara


Wacana.

Murata, Sachiko dan Chittick, C William.1997. Trilogi islam (Islam, Iman & Ihsan). Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Bin Sumaith,Habib Zain Bin Ibrahim.1998. Mengenal Mudah Rukun Islam, Rukun Iman,
Rukun Ihsan Secara Terpadu. Bandung: Al-Bayan.

http://nasirmiraj123.blogspot.com/2012/11/tipologi-ajaran-islam-iman-islam-dan.html?m=1

http://indonsc.blogspot.com/2015/07/dalil-dan-hadist-tentang-islam-ihsan.html?m=1

https://www.nu.or.id/post/read/90680/bagai-bangunan-rumah-hubungan-antara-iman-islam-
dan-ihsan

https://brainly.co.id/tugas/12979799

13

Anda mungkin juga menyukai