Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KERANGKA AJARAN ISLAM : AQIDAH


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Pendidikan
Agama

Oleh Kelompok 6 :
DIMAS PRASETYO (231010600572)
MIRA ZALIYANTI (231010600440)
PUTRI CIDI ADHISTY (231010600353)
HELMY SEPTIAN PERMANA (231010600355)
RIZKI APRIAN PRATAMASYAH (231010600646)
WAYAN EKA AGUSTIAN (231010600672)

Dosen :
ANDI HIDAYAT, M.Ag,S.Th.I (0422098805)

PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS


FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah
memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat
serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat
nya degan suri tauladan-Nya yang baik .
Dan segalah Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
anugrah,kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini merupakan pengetahuan tentang konsep aqidah dalam islam, semua ini di
rangkup dalam makalah ini, agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di
pahami dan lebih singkat dan akurat .
Diharapkan pembaca dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang konsep
aqidah islam,kami penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses pembuatan makalah ini.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang
sedang dipelajari, agar kami semua menjadi Mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa
dan negara.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap
perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.
Terima kasih, wassalamu’ alaikum.
Jakarta, Oktober 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 1


DAFTAR ISI ...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG .............................................................................. 3
2. RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 4
3. TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AKIDAH ........................................................................ 5
B. RUANG LINGKUP AKIDAH ISLAM ................................................... 6
C. DALIL-DALIL AKIDAH ISLAM .......................................................... 6
D. AKIDAH YANG BENAR DALAM ISLAM .......................................... 8
E. TUJUAN DAN FUNGSI PERAN AKIDAH .......................................... 9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ....................................................................................... 11
B. SARAN .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSAKA ............................................................................................ 12

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Nilai suatu ilmu itu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar dan
bermanfaat nilainya semakin penting untuk dipelajarinya. Ilmu yang paling penting
adalah ilmu yang mengenakan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Sehingga orang
yang tidak kenal Allah SWT disebut kafir meskipun dia Profesor Doktor, pada hakekatnya
dia bodoh. Adakah yang lebih bodoh daripada orang yang tidak mengenal yang
menciptakannya?
Begitu pentingnya Aqidah ini sehingga Nabi Muhammad, penutup para Nabi dan
Rasul membimbing ummatnya selama 13 tahun ketika berada di Mekkah pada bagian ini,
karena aqidah adafah landasan semua tindakan. Dia dalam tubuh manusia seperti
kepatanya. Maka apabila suatu ummat sudah rusak, bagian yang harus direhabilitisi
adalah kepalanya lebih dahulu. Disinitah pentingnya aqidah ini. Apalagi ini menyangkut
kebahagiaan dan keberhasilan dunia dan akherat. Dialah kunci menuju surga.
Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat. Pada keyakinan manusia
adalah suatu keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan. Aqidah menurut
terminologi syarat (agama) yaitu keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab,
Para Rasul, Hari Akherat, dan keimanan kepada takdir Allah baik dan buruknya. lni
disebut Rukun Iman.
Dalam syarat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama : Aqidah yaitu keyakinan
pada rukun iman itu, letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dengan cara-cara perbuatan
(ibadah). Bagian ini disebut pokok atau asas. Kedua : Perbuatan yaitu cara-cara amal atau
ibadah seperti sholat, puasa, zakat, dan seluruh bentuk ibadah disebut sebagai cabang.
Nilai perbuatan ini baik buruknya atau diterima atau tidaknya bergantung yang pertama.
Makanya syarat diterimanya ibadah itu ada dua, pertama : ikhias karena Allah
SWT yaitu berdasarkan aqidah islamiyah yang benar. Kedua : Mengerjakan ibadahnya
sesuai dengan petunjuk Rasululiah SAW. ini disebut amal sholeh. Ibadah yang memenuhi
satu syarat saja, umpamanya ikhlas saja tidak mengikuti petunjuk Rasuluflah SAW
tertolak atau mengikuti Rasuiullah SAW saja tapi tidak ikhlas, karena faktor manusia,
umpamanya, maka amal tersebut tertolak. Sampai benar-benar memenuhi dua kriteria itu.
Inilah makna yang terkandung dalam AI-Qur'an surah AI-Kahfii 110 yang artinya :
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia me.mpersekutukan. seorangpun cialam
befibadah kepada Tuhannya. “
Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan kita
sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang
beriman (mu’min).
Namun bukan berarti bahwa keimanan itu ditanamkan dalam diri seseorang secara
dogmatis, sebab proses keimanan harus disertai dalil-dalil aqli. Akan tetapi, karena akal

3
manusia terbatas maka tidak semua hal yang harus diimani dapat diindra dan dijangkau
oleh akal manusia.
Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat menghasilkan
keyakinan dan keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil naqli yang dapat memberikan
keimanan yang diharapkan hanyalah dalil-dalil yang shahih.

2. RUMUSAN MASALAH
➢ Apa yang di maksud dengan Aqidah?
➢ Apa saja ruang lingkup Aqidah?
➢ Apa sajakah dalil tentang Aqidah islam?
➢ Bagaimana Aqidah yang benar dalam islam?
➢ Manfaat Aqidah bagi umat islam?

3. TUJUAN PEMBELAJARAN
➢ Menjelaskan pengertian Aqidah
➢ Menjelaskan ruang lingkup Aqidah
➢ Menerangkan dalil tentang Aqidah islam
➢ Memaparkan Aqidah yang benar dalam islam
➢ Menyampaikan dalil yang benar tentang Aqidah
➢ Memaparkan manfaat Aqidah bagi umat islam

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AKIDAH
Mengutip dari buku yang berjudul Belajar Aqidah Akhlak oleh Muhammad
Asroruddin Al Jumhuri, kata akidah berasal dari Bahasa Arab, yaitu dari kata al-
‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang
kuat, al-ihkamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah yang
berarti mengikat dengan kuat. Sedangkan menurut istilah, aqidah adalah iman yang teguh
dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya
Akidah merupakan persoalan penting dalam ajaran Islam. Layaknya sebuah
rumah, akidah merupakan sebuah pondasi yang menentukan baik buruknya seorang
Muslim. Setiap orang yang mengaku Muslim harus memiliki akidah yang benar terlebih
dahulu.
Akidah merupakan satu hal wajib yang harus dimiliki setiap mukmin.
Sebagaimana hadis sahih tentang akidah yang dikutip dari buku Mudah Belajar Aqidah
Islam oleh Abu Hilyah berikut: Dari Ibnu Umar ra bahwasannya Rasulullah SAW pernah
bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi
bahwasannya tidak ada ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Allah dan
bahwasannya Muhamamad adalah utusan-Nya. (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Mengutip dari buku yang berjudul Belajar Aqidah Akhlak oleh Muhammad
Asroruddin Al Jumhuri, kata akidah berasal dari Bahasa Arab, yaitu dari kata al-
‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang
kuat, al-ihkamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah yang
berarti mengikat dengan kuat.
Sedangkan menurut istilah, aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak
ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Selain pengertian akidah secara
umum, ada beberapa definisi akidah dari para ahli yang dikutip dari buku berjudul Aqidah
Akhlak tulisan M. Anugrah Arifin, yaitu:

1. Abu Bakar Jabir Al Jazairy


Aqidah adalah kebenaran yang dapat diterima manusia berdasarkan akal, wahyu,
dan fitrah. Akidah ditanamkan dalam hati dengan keyakinan yang kuat dan menolak
segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran tersebut.

2. Hasal Al Banna
Akidah, yaitu beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh Muslim
yang mendatangkan ketenteraman jiwa dan tidak dicampuri oleh rasa ragu-ragu.

5
3. Syaikh Taqiyuddin An Nabhaniy
Akidah merupakan iman atau keyakinan yang bersifat pasti berdasarkan dalil-dalil
Islam.

B. RUANG LINGKUP AKIDAH ISLAM


1. Akidah Uluhiyah/Ilahiyat
Akidah Uluhiyah adalah keyakinan atass segala macam ibadah hanya dilakukan
untuk Allah SWT. Akidah ini merepresentasikan rukun iman yang pertama, yaitu iman
kepada Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surah Al-Anbiyaa ayat 92.

2. Akidah Ruhanniyah/Ruhaniyat
Akidah Ruhanniyah adalah keyakinan atas satu-satunya pencipta di dunia ini
hanyalah Allah SWT. Mulai dari alam semesta, malaikat, jin, iblis, setan, dan roh.
Semuanya tunduk dan patuh terhadap perintah Allah. Akidah ini merepresentasikan rukun
iman yang kedua, yakni iman kepada malaikat Allah. Sebagaimana firman Allah dalam
surah Maryam ayat 65.

3. Akidah Nubuwwah/Nubuwwat
Akidah Nubuwwah adalah keyakinan yang berhubungan dengan nabi dan rasul
serta termasuk kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka, mukjizat, serta karamahnya.
Akidah ini menunjukkan bagian dari rukun iman yang ketiga dan keempat, yaitu iman
kepada Kitab dan Rasul Allah.

4. Akidah Sam’iyyah/Sam’iyat
Akidah sam’iyyah adalah keyakinan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat dalil Al-Qur'an dan Assunah. Seperti alam barzah, akhirat, azab kubur,
hari kiamat, surga, dan neraka. Hal tersebut juga sebagaimana rukun iman yang kelima
dan keenam, yaitu iman kepada hari akhir dan iman kepada Qada dan Qadar.

C. DALIL-DALIL AKIDAH ISLAM


Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat
suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti
ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa
pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau

6
badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan
tersebut akan runtuh dan hancur berantakan.
Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama (din) dan
diterimanya suatu amal. Aqidah Islam juga menuntut hanya nabi Muhammad saw
sebagai satu-satunya panutan di antara semua makhluk yang ada. Tidak boleh mengikuti
selain Rasulullah Muhammad, dan tidak diterima selain dari beliau. Beliaulah yang telah
menyampaikan syari’at Rabbnya. Tidak diperkenankan mengambil syari’at selain dari
beliau (siapapun orangnya), atau dari agama dan ideologi selain Islam, atau dari para
pakar hukum. Seorang muslim wajib mengikuti dan mengambil hukum hanya dari Rasul
saw berdasarkan firman Allah Swt:
َّ ‫ع‬
َ‫ّللا‬ َ َ‫سو َل فَقَد أ‬
َ ‫طا‬ ُ ‫الر‬
َّ ‫َمن يُطِ ِع‬
“barangsiapa yang taat kepada rasul maka sungguh dia telah taat kepada Allah.”
(QS.An-nisaa:80)
Dan firman-Nya:
َ‫سو َل لَعَلَّ ُكم تُر َح ُمون‬ َّ ‫َوأَطِ يعُوا‬
ُ ‫الر‬
“Taatlah kalian kepada rasul semoga kalian dirahmati.”
(QS.An-Nuur:56)
Dan firman-Nya Jalla wa’alaa:
‫علَى‬ َ ‫علَي ُكم َما ُح ِملتُم َوإِن تُطِ يعُوهُ تَهتَدُوا َو َما‬ َ ‫سو َل فَإِن ت ََولَّوا فَإِنَّ َما‬
َ ‫علَي ِه َما ُح ِم َل َو‬ َّ ‫ّللا َوأَطِ يعُوا‬
ُ ‫الر‬ َ َّ ‫قُل أَطِ يعُوا‬
ُ‫سو ِل ِإ َّّل ال َب ََلغُ ال ُم ِبين‬
ُ ‫الر‬
َّ
“Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling Maka
Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan
kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. dan jika
kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul
itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.
(QS.An-Nuur:54)
Dan Allah Azza wajalla berfirman:

َ َّ ‫سو َل فَإِن ت ََولَّوا فَإِ َّن‬


َ‫ّللا َّل يُحِ ب الكَاف ِِرين‬ ُ ‫الر‬ َ َّ ‫قُل أَطِ يعُوا‬
َّ ‫ّللا َو‬
“Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.
(QS.Ali Imran:32)
Dan ayat-ayat yang masih banyak lagi dari kitabullah Azza wajalla.
Dan telah datang pula perintah dari Allah Azza wajalla untuk mengikuti Rasul-Nya
Shallallahu alaihi wasallam berupa perintah untuk menjadikannya sebagai suri tauladan
dalam banyak tempat (dalam al-qur’an).

7
Allah Azza wajalla berfirman:
‫غفُور َرحِ يم‬ َّ ‫ّللاُ َو َيغفِر لَ ُكم ذُنُو َب ُكم َو‬
َ ُ‫ّللا‬ َ َّ َ‫قُل ِإن ُكنتُم تُحِ بون‬
َّ ‫ّللا فَات َّ ِبعُونِي يُح ِبب ُك ُم‬
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
(QS.Ali Imran:31)
Dan Allah Azza wajalla juga berfirman:

ِ َّ ِ‫سو ِل ِه النَّبِي ِ اْل ُ ِمي ِ الَّذِي يُؤمِ ُن ب‬


َ‫اّلل َو َك ِل َماتِ ِه َواتَّبِعُوهُ لَعَلَّ ُكم تَهتَدُون‬ ِ َّ ِ‫فَآمِ نُوا ب‬
ُ ‫اّلل َو َر‬
“Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi yang beriman
kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat
petunjuk”.
(QS.Al-A’raf:158)

َ ‫سو ُل فَ ُخذُوهُ َو َما نَ َها ُكم‬


‫عنهُ فَانتَ ُهوا‬ َّ ‫َو َما َءات َا ُك ُم‬
ُ ‫الر‬
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia, dan apa yang dilarangnya
bagimu, maka tinggalkanlah.
(Q.S. Al-Hasyr : 7)
Akidah Islam juga menuntut kewajiban menerapkan Islam secara sempurna dan
totalitas. Diharamkan menjalankan (hukum Islam) sebagian dan meninggalkan sebagian
lainnya, atau menerapkannya secara bertahap.
Kita tidak boleh membeda-bedakan hukum yang satu dengan hukum yang
lainnya. Seluruh hukum Allah adalah sama dalam hal kewajiban pelaksanaannya. Oleh
karena itu Abubakar dan para sahabat telah memerangi orang-orang yang tidak mau
membayar zakat, karena mereka menolak melaksanakan salah satu hukum, yaitu hukum
zakat. Disamping itu Allah Swt mengancam orang-orang yang membeda-bedakan antara
satu hukum dengan hukum yang lain, atau orang-orang yang beriman terhadap sebagian
dari Kitabullah dan kufur terhadap sebagian lainnya. Mereka diancam dengan kehinaan
di dunia dan siksa yang pedih di akhirat.
Beberapa ulama telah membahas berbagai perkara tentang akidah, antara lain pembuktian
adanya Allah Sang Pencipta, pembuktian kebutuhan akan adanya Rasul dan pembuktian
bahwa al-Qur’an berasal dari Allah Swt dan Muhammad saw adalah seorang Rasul.
Semua itu dibahas berdasarkan dalil ‘aqli dan naqli yang berasal dari al-Qur’an dan
Hadits mutawatir. Meraka telah membahas pula perkara qadar, qadha dan rizki, ajal,
tawakal kepada Allah, serta perkara hidayah (petunjuk) dan dlalalah (kesesatan).

D. AKIDAH YANG BENAR DALAM ISLAM

8
Aqidah yang benar dan lurus serta terjaimin dari kontaminasi adalah aqidah yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dijalankan oleh para shahabatnya. Aqidah ini tidak
terlalu rumit serta tidak terjebak dengan perdebatan masalah teologis yang
membingungkan. Aqidah ini bisa dicerna dengan mudah oleh para ilmuwan, filosouf dan
rakyat kebanyakan.
Aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah aqidah yang diperuntukkan untuk
semua kalangan dan tidak kurang kekuatan ilmiyahnya dari pecahan-pecahannya yang
sering terjebak beradu argumen dengan aliran teologi barat yang cenderung asyik bermain
di wilayah logika semata.
Satu lagi keistimewaaan aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah aqidah ini
mampu menanamkan jiwa dan ruh serta kekuatan luar biasa ke dalam hati para
penganutnya, sehingga mampu mengubah kehidupan miskin dan terbelakang menjadi
peradaban besar dunia yang eksis bukan hanya pada masalah ukhrawi tetapi juga masalah
duniawi.
Sedangkan aliran-aliran ilmu kalam itu tidak pernah melahirkan sebuah gerakan besar,
bahkan cenderung melahirkan orang-orang yang berpikir nyeleneh dan menyimpang dari
kehidupan normal. Kadang-kadang mengaku jadi tuhan, kadang-kadang mengatakan
bahwa tuhan menyatu dalam dirinya dan kadang-kadang lagi menyatakan dirinya tidak
butuh lagi dengan nabi dan rasul karena kedudukannya sudah sama.
Sedangkan aqidah yang diajarkan Rasulullah SAW ini telah sukses mengatarkan
masyarakat gurun yang tadinya menyembah batu dan kurma berubah seratus delapan
puluh derajat menjadi tatanan masyarakat baru yang maju, modern dan berkebudayaan
tinggi.
Dengan aqidah ini, seorang budak mampu berdiri tegak di depan raja-raja dunia sambil
menawarkan pilihan untuk masuk Islam, bayar jizyah atau perang.
Dengan aqidah ini, generasi pertama umat ini mampu menaklukkan tiga imperium besar
dunia dan mengantarkan masyarakatnya menuju pintu gerbang kehidupan kosmopolitan
yang besar dan disatukan dalam sebuah khilafah terbesar sepanjang sejarah.
Dan yang tidak kalah penting untuk diketahui, aqidah ini tidak akan pernah hilang di telan
zaman, karena semua doktrin dan ajarannya telah diabadikan dalam kitab suci abadi
hingga akhir zaman.
Dalam istilah baku apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini adalah aqidah ahli sunnah
wal jamaah, yaitu aqidahnya orang yang mengukuti sunnah Rasulullah SAW dan jamaah
shahabatnya atau yang dikenal sebagai ahlus sunah wal jamaah.

E. TUJUAN DAN FUNGSI PERAN AKIDAH


Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan. Seseorang yang
memiliki aqidah yang kuat pasti akan melakukan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak
yang mulia, dan bermuamalat dengan baik. Ibadah seseorang tidak akan diterima oleh

9
Allah kalau tidak dilandasi dengan aqidah. Dalam dunia yang semakin modern dan serba
canggih, aqidah memainkan peranan besar dalam seluruh kehidupan umat manusia.
Ketiadaannya akan memudahkan unsur negative merusak individu, masyarakat dan
Negara. Aqidah menjadi benteng seorang mukmin agar tidak dipengaruhi oleh unsur yang
bisa mencemarkan kesucian aqidah tauhid. Aqidah islam sebagai keyakinan akan
membentuk prilaku bahkan mempengaruhi kehidupan seorang muslim. Tujuan, fungsi
dan peran aqidah dalam kehidupan umat manusia antara lain:
1. Meningkatkan Ibadah Kepada Allah Swt
Orang yang memahami Aqidah akan dengan mudah melepaskan ibadahnya
semata-mata karena Allah SWT. Dari sini, mereka akan terus berusaha meningkatkan
ibadahnya tanpa ada keraguan lagi.

2. Menenangkan Jiwa
Aqidah bertujuan untuk membuat hati menjadi lebih tenang karena dapat
menerima segala sesuatu dengan ikhlas, baik takdir yang baik maupun yang buruk. Ini
karena mereka percaya bahwa semua ini telah diatur oleh Tuhan.

3. Meningkatkan Amal Baik


Tujuan Aqidah yang sebenarnya adalah untuk menghindari perbuatan yang sesat.
Oleh karena itu, orang yang memahami Aqidah dengan baik akan selalu berbuat baik dan
menjauhi perbuatan buruk yang dilarang oleh Allah. Mereka akan selalu ingat bahwa
setiap perbuatan dosa yang dilakukan akan mendapat pahala dan siksaan.

4. Menegakkan Agama
Mereka yang mempelajari Aqidah tidak akan pernah ragu dalam berbuat
kebaikan, terutama untuk menegakkan agamanya. Selain itu, mereka akan selalu berusaha
memperkuat rukun agamanya, termasuk jihad.
5. Menuntun dan mengemban dasar ketuhanan
Manusia sejak lahir telah memiliki potensi keberagamaan (fitrah), sehingga
sepanjang hidupnya membutuhkan agama dalam rangka mencari keyakinan terhadap
Tuhan
6. Memberikan pedoman hidup yang pasti.
Keyakinan terhadap Tuhan memberikan arahan dan pedoman yang pasti sebab
aqidah menunjukkan kebenaran keyakinan yang sesungguhnya. Aqidah memberikan
pengetahuan tentang asal dan tujuan hidup manusia sehingga kehidupan manusia akan
lebih jelas dan lebih bermakna

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai fondasi.
Di mana seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah merupakan beberapa
prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk menunaikan
kewajiban-kewajiban agamanya. Karena sifatnya keyakinan maka materi aqidah
sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan oleh Allah Swt. melalui wahyu kepada
nabi-Nya, Muhammad Saw.
Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-Qur’an
dan Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir kepada manusia
untuk mengenal adanya Allah dengan memperhatikan alam sebagai bukti hasil perbuatan-
Nya Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan Allah itu serba teratur, cermat dan berhati-hati.
Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran tidaklah
menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam
kedua sumber tersebut dan mencoba –kalau diperlukan – membuktikan secara ilmiah
kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an dan Sunnah. Itupun harus didasari oleh suatu
kesadaran bahwa kemampuan akal sangat terbatas. Sesuatu yang terbatas/akal tidak akan
mampu menggapai sesuatu yang tidak terbatas.
Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah maka
syari’at/jasad kita tidak ada guna apa-apa.

B. SARAN
Aqidah merupakan hal yang sangat penting namun sering kali diabaikan.
Persoalannya adalah bagaimana kita ber-aqidah yang sesuai dengan Al-Quran dan Hadist.
Karena dewasa ini telah banyak bertebaran aqidah yang mengatasnamakan islam namun
melenceng dari tuntunan yang berlaku.
Marilah kita sebagai kaum muslim berintelektual membangun peradaban islam
yang baldatun, toyibatun, warabbun ghofur. Semoga apa yang telah kami sajikan tadi
dapat diambil intisarinya yang kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi kehidupan
kita di masa yang akan datang.
ً ‫علَي ِهم َحفِي‬
‫ظا‬ َ ‫ّلل ۖ َو َمن ت ََولَّى فَ َما أَر‬
َ َ‫سلنَك‬ َ َّ ‫ع ٱ‬ َ َ‫سو َل فَقَد أ‬
َ ‫طا‬ ُ ‫لر‬
َّ ‫َّمن يُطِ ِع ٱ‬

Artinya: Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan
barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk
menjadi pemelihara bagi mereka.

11
DAFTAR PUSAKA

https://www.gramedia.com/literasi/aqidah/
https://m-kumparan-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.kumparan.com/amp/berita-
terkini/pengertian-aqidah-lengkap-beserta-macam-dan-tujuannya-
1vukglUg0xK?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#a
mp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16941012271454&referrer=https%3A%2F%2Fwww.
google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fkumparan.com%2Fberita-
terkini%2Fpengertian-aqidah-lengkap-beserta-macam-dan-tujuannya-1vukglUg0xK
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6852354/aqidah-pengertian-ruang-lingkup-
dan-tujuannya-dalam-ajaran-islam
https://www.gramedia.com/literasi/aqidah/
https://m-kumparan-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.kumparan.com/amp/berita-
terkini/pengertian-aqidah-lengkap-beserta-macam-dan-tujuannya-
1vukglUg0xK?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#a
mp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16941012271454&referrer=https%3A%2F%2Fwww.
google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fkumparan.com%2Fberita-
terkini%2Fpengertian-aqidah-lengkap-beserta-macam-dan-tujuannya-1vukglUg0xK
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/pengertian-aqidah/all
Rohman, Roli Abdur. 2008. Menjaga Aqidah dan Akhlaq 1. Erlangga. Jakarta
Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 2011. Syarah Aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah. Pustaka
Imam Asy Syafi’i. Jakarta
Daudy, Ahmad. 1997. Kuliah Aqidah Islam. Bulan Bintang. Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai