Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ISLAM; BIDANG AQIDAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “ Pengantar Studi Islam “

Dosen Pengampu :

Dr. H. Muh. Wasith Achadi, S.Ag., M.Ag

Disusun Oleh:

1. Fitriyana Noor Misadi ( 21104050004 )

2. Sinta Oktaviana ( 21104050022 )

3. Citra Dwi Lestari ( 21104050041 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN KALIJAGA 2021

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji dan syukur marilah kita panjatkan ke


hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan pemenuhan tugas dari
mata kuliah “Pengantar Studi Islam”. Sholawat serta salam marilah kita curahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di
yaumul akhir nanti. Penyusun bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Perkembangan Pemikiran Islam; Bidang Aqidah”

Tak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu


mata kuliah “Pengantar Studi Islam” yaitu Bapak Dr. H. Muh. Wasith Achadi,
S.Ag., M.Ag atas bimbingan dan arahan ilmunya yang bermanfaat dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi kita semua. Penyusun sudah berusaha dengan baik dalam
penyususnan makalah ini. Namun, kami menyadari bahwa makalah ini tentu
memiliki kekurangan baik dalam isi maupun sistematika dan teknik penyusunan.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
makalah ini dan untuk karya-karya kami selanjutnya.

Terimakasih

Wassalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 16 September 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... ii


Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
A. Pengertian dan Nama-Nama Dalam Aqidah ............................................... 3
1. Pengertian Aqidah Islam ......................................................................... 3
2. Nama-Nama Aqidah Islam ...................................................................... 4
B. Prinsip dan Ruang Lingkup Dalam Pembahasan Aqidah ........................... 5
1. Prinsip Pembahasan Aqidah .................................................................... 5
2. Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah ...................................................... 6
C. Pengajaran, Dasar, Dan Status Ajaran Aqidah Islam .................................. 6
1. Ajaran Aqidah Islam ............................................................................... 6
2. Dasar dan Status Aqidah Islam ............................................................... 7
D. Sifat dan Fungsi Ajaran Aqidah Islam ........................................................ 8
E. Pemikiran Aqidah Islam .............................................................................. 9
1. Timbulnya Pemikiran Aqidah Islam ....................................................... 9
2. Eksistensi Pemikiran Aqidah Islam ........................................................ 10
a) Dasar dan Status Pemikiran Aqidah Islam......................................... 10
b) Sifat dan Fungsi Pemikiran Aqidah Islam ......................................... 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................ 12
Daftar Pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Islam adalah agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Islam juga merupakan
rahmatanlil’alamin yaitu rahmat bagi semesta alam. Nabi Muhammad SAW
mengajarkan dan menyebarkan agama Islam dari nol di tengah masyarakat yang
ada di fase zaman kebodohan atau yang sering kita kenal dengan zaman
jahiliyah. Di zaman ini benar-benar tercermin bagaimana level keyakinan dan
minimnya pemahaman mereka akan Tuhan. Mereka menyembah berhaladan
yakin bahwa patung adalah tuhan mereka, membunuh bayi perempuan hidup-
hidup karena berkeyakinan bahwa anak perempuan tidak berguna. Untuk itu
Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk memperbaiki akhlaq mereka. Nabi
Muhammad berhasil menghapus persepsi keyakinan di zaman jahiliyah yang
penuh kebodohan menuju zaman yang terang benderang.
Sebagai umat muslim tentunya kita memiliki aqidah atau keyakinan
yang dimana keyakinan tersebut disertai Iman terhadap Allah. Kita harus yakin
bahwa Allah itu ada, Allah itu Satu dan kita juga memiliki rukun iman yang
harus kita imani. Aqidah dan iman tersebut dapat kita aplikasikan dalam
kehidupan kita sehari-hari dengan keteguhan hati dan ketentraman jiwa. Dapat
kita lihat saat ini, kebebasan berpikir membuat manusia bebas mengekspresikan
pendapatnya dengan pola pikir yang berbeda-beda dan juga keyakinan yang
berbeda pula. Perkembangan pemikiran disertai dengan perkembangan
teknologi yang semakin pesat seolah memfasilitasi manusia untuk terus
menciptakan hal-hal baru. Mudahnya mengakses informasi dari penjuru dunia
membuat kita perlu memfilter hal-hal yang berbau luar agar tidak memporak-
porandakan iman kita.
Oleh karena itu, dalam mata kuliah Pengantar Studi Islam mahasiswa
dibekali ilmu-ilmu yang memperkokoh keislaman kita. Bukan hanya Islam
dalam status saja. Akan tetapi, umat Islam yang dirindukan Nabi Muhammad

1
SAW. Salah satu pembekalan ilmu tersebut adalah dengan adanya tugas
pembuatan makalah ini yang berjudul “Perkembangan Pemikiran Islam; Bidang
Aqidah”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan aqidah dan apa saja nama-nama dalam aqidah ?
2. Apa saja prinsip dan ruang lingkup pembahasan dalam aqidah ?
3. Bagaimana pengajaran, dasar dan status ajaran aqidah Islam ?
4. Bagaimana sifat dan fungsi dalam ajaran aqidah Islam ?
5. Bagaimana pemikiran aqidah Islam itu ?
6. Apa saja sifat dan fungsi aqidah pemikiran Islam ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah berdasarkan materi ini adalah
sebagai berikut :
1. Memahami pengertian dan nama-nama dalam aqidah.
2. Memahami prinsip dan ruang lingkup pembahasan dalam aqidah.
3. Memahami pengajaran, dasar dan status ajaran aqidah Islam.
4. Memahami sifat dan fungsi dalam ajaran aqidah Islam.
5. Memahami tentang pemikiran aqidah Islam.
6. Memahami sifat dan fungsi aqidah pemikiran Islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN NAMA-NAMA DALAM AQIDAH


a) Pengertian
Kata akidah dalam bahasa arab adalah ‘aqidah yang diambil dari
kata dasar ‘aqada, ya’qidu, ‘aqdan, ‘aqidatan yang berarti simpul, ikatan,
perjanjian. Setelah berbentuk menjadi ‘aqidah, maka ia bermakna
keyakinan. Dengan demikian ‘aqidah yang berhubungan dengan kata
‘aqdan menjadi bermakna keyakinan yang kokoh di hati, bersifat mengikat
dan mengandung perjanjian.1
Dalam kamus bahasa Indonesia, akidah (‘aqidah) berarti yang
dipercayai di hati. Kata akidah ini juga seakar dengan kata al-‘aqdu yang
memiliki arti sama dengan kata:
1. Ar-rabth (ikatan),
2. Al-Ibram (pengesahan),
3. Al-ihkam (penguatan)
4. At-tawatsuq (menjadi kokoh, kuat),
5. Al-syaddu bi quwwah (pengikatan dengan kuat).
6. At-tamasuk (pengokohan) dan al-itsbat (penetapan).
Di antaranya juga memiliki arti al-yaqin (keyakinan) dan al-jazmu
(penetapan). Dengan demikian, kata ‘aqidah dapat dimaknai dengan
ketetapan hati yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil
keputusan.
Pengertian akidah secara istilah (dalam agama) berarti perkara yang
wajib dibenarkan oleh hati, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh
dan kokoh, tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Hasan al-Banna, di mana ia
mengatakan: “akidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini

1
Pengantar Studi Islam, (2018), UIN Sunan Ampel, Surabaya

3
kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi
keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keraguan”.
Sementara itu, menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy, aqidah adalah
sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dimunculkan oleh
manusia dalam hati, diyakini kebenarannya secara pasti serta ditolak sesuatu
yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Mahmud Syaltut, mantan Rektor al-Azhar Mesir, mendefinisikan
akidah sebagai suatu system kepercayaan dalam islam, diyakini sebelum
apapun, tanpa ada keraguan sedikitpun dan tanpa ada unsur yang
mengganggu kebersihan keyakinannya itu.
b) Nama-nama Aqidah Islam
Akidah Islam memiliki beberapa nama, di antaranya adalah 2:
a. Ilmu Akaid
Dinamai ilmu Ilmu Akaid karena dilihat dari sisi sebagai materi
ajaran yaitu membahas masalah-masalah akidah Islam.
b. Ilmu Ushuluddin
Dinamai Ilmu Ushuluddin karena ditinjau dari sisi statusnya didalam
kerangka struktur komponen ajaran Islam yaitu membahas tentang
pokok-pokok (ushul) ajaran agama.
c. Ilmu Tauhid
Dinamai Ilmu Tauhid sebab tujuan pokok pembahasannya untuk
memperkuat keyakinan tentang keesaan Allah, baik dzat, sidat maupun
perbuatan-perbuatan-Nya.
d. Ilmu kalam
Nama Ilmu Kalam ini menunjukkan adanya momentum bagi titik
awal timbulnya perbedaan sikap keakidahan, yaitu membicarakan
tentang qadim atau hudutsnya al Qur’an, ayat-ayat mutasyabihat dan
sebagainya. Serta titik awal bagi timbulnya babak baru dipergunakannya

2
Bunyari, Kusmin, (2008) Ajaran dan Pemikiran Dalam Akidah Islam. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 33 Th. 1985/

4
argumentasi rasional dibandingkan sebelumnya yang hanya tekstualis.
Penamaannya dengan Ilmu Kalam itu merupakan refleksi dari mulai
adanya aliran di dalamnya.
Penamaan Ilmu Kalam pertama kali diberikan oleh orang-orang
mu’tazilah. Jadi timbulnya nama Ilmu Kalam setelah ajaran aqidah Islam
mulai mengenal aliran dan pemikiran.
Dengan nama Ilmu Tauhid, maka masalah yang dibicarakan ialah
materi-materi yang lebih memfokuskan pada ajaran akidah yang mutlak
benar dan mutlak mengikat serta tidak tidak ada perselisihan pendapat di
dalamnya. Sedangkan dengan nama Ilmu Kalam , maka selain ajaran
akidah juda dikemukakan beberapa pendapat dan pemikiran, bahkan
lebih bersifat pembicaraan masalah-masalah pemikiran. Dengan
demikian, maka Ilmu Kalam merupakan kebenaran relatif dan juga
mengikat secara relatif .

B. PRINSIP DAN RUANG LINGKUP DALAM PEMBAHASAN AQIDAH


a) Prinsip Aqidah
Yusuf al-Qardlawi menguraikan beberapa prinsip akidah, di
antaranya adalah3:
1. Tidak boleh bercampur sedikitpun dengan keraguan.
2. Mendatangkan ketenteraman jiwa.
3. Menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran
Uraian di atas senada dengan yang dikatakan oleh Muhammad al-
Ghazali, seorang ulama besar dari Mesir, bahwa apabila akidah telah
tumbuh pada diri seseorang, maka tertanamlah dalam jiwanya keyakinan
bahwa hanya Allah SWT sajalah yang paling berkuasa.
Segala wujud yang ada ini hanya makhluk belaka. Ia akan senantiasa
berkomunikasi dengan penuh rasa tanggungjawab dan waspada dalam
segala urusan. Apabila ia bertindak atas dasar kebenaran, maka ia dapat

3
Pengantar Studi Islam, (2018), UIN Sunan Ampel, Surabaya

5
bekerja sama dengan mereka yang berperilaku atas kebenaran pula. Jika ia
melihat ada yang menyimpang dari kebenaran, ia tetap mengambil jalan
yang benar itu.
b) Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah
Ruang lingkup pembahasan akidah antara lain 4:
1. Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan Allah swt, seperti wujud Allah swt, sifat-sifat Allah swt,
perbuatan Allah swt dan lain-lain.
2. Nubuwat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang Kitab-Kitab Allah
swt, mu'jizat, dan lain sebagainya.
3. Ruhaniyat, yaitu pembahsasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, Syaitan, Roh dan lain
sebagainya.
4. Sam'iyyat, yaitu pembahahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat dalil naqli berupa al-Quran dan Sunnah, seperti alam
barzakh, akhirat, azab kubur, tanda – tanda kiamat, surga-neraka dan
lainnya.

C. PENGAJARAN, DASAR DAN STATUS AJARAN AQIDAH ISLAM


a) Ajaran Aqidah Islam 5
Manusia tidak bisa hidup dengan kehidupan yang benar dan wajar
tanpa memiliki sebuah kepercayaan. Di dalam tingkah laku dan perbuatan
manusia harus bertitik tolak dari landasan kepercayaan. Kepercayaan
tersebut diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain. dapat juga
dari pengetahuannya sebagai hasil dari belajar, penelitian, percobaan, dan
lain sebagainya. Karena hal itulah Tuhan Yang Maha Esa menetapkan
agama yang di dalamnya terdapat poko-pokok ajaran akidah yang harus
diimani. Di dalam Islam dikenal dengan “Rukun Iman” yakni manusia wajib

4
Pengantar Studi Islam, (2018), UIN Sunan Ampel, Surabaya
5
Bunyari, Kusmin, (2008) Ajaran dan Pemikiran Dalam Akidah Islam. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 33 Th. 1985/

6
mengimani adanya sang pencipta yaitu Allah SWT, para malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, datangnya hari akhir, serta takdir Allah
SWT. Keenam unsur ajaran akidah Islam tersebut sebagai benar mutlak dan
mengikat secara mutlak.
b) Dasar dan Status Ajaran Aqidah Islam
Dasar ajaran akidah Islam terdapat di dalam Al Qur’an maupun
Hadits, antara lain : 6
ٓ ‫ﱠ‬
. . .‫ﺳ ِﻠ ۚ ِﻪ‬ ُ ‫ِ َﻭ َﻣ ٰ َﻠ ِﺌ َﻜ ِﺘ ِﻪۦ َﻭ ُﻛﺘ ُ ِﺒ ِﻪۦ َﻭ ُﺭ‬l‫ﭑ‬
ُ ‫ﺳ ِﻠ ِﻪۦ َﻻ ﻧُ َﻔ ِ ّﺮ ُﻕ َﺑ ۡﻴﻦَ ﺃَ َﺣ ٖﺪ ِ ّﻣﻦ ﱡﺭ‬ ‫ُﻛ ﱞﻞ َءﺍ َﻣﻦَ ِﺑ‬

“… Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-


Nya dan rasul-rasul-Nya … “ (Al-Baqarah : 285)

َ‫ﺏ َﻭ ٰ َﻟ ِﻜ ﱠﻦ ۡٱﻟ ِﺒ ﱠﺮ َﻣ ۡﻦ َءﺍ َﻣﻦ‬


ِ ‫ﻕ َﻭ ۡٱﻟ َﻤ ۡﻐ ِﺮ‬ِ ‫ﺲ ۡٱﻟ ِﺒ ﱠﺮ ﺃَﻥ ﺗ ُ َﻮﻟﱡﻮﺍْ ُﻭ ُﺟﻮ َﻫ ُﻜ ۡﻢ ِﻗ َﺒ َﻞ ۡٱﻟ َﻤ ۡﺸ ِﺮ‬ َ ‫۞ﻟﱠ ۡﻴ‬
ٓ
ِ َ‫ِ َﻭ ۡٱﻟ َﻴ ۡﻮ ِﻡ ۡٱﻷ ٓ ِﺧ ِﺮ َﻭ ۡٱﻟ َﻤ ٰ َﻠ ِﺌ َﻜ ِﺔ َﻭ ۡٱﻟ ِﻜ ٰﺘ‬l‫ﭑ‬
... َ‫ﺐ َﻭٱﻟ ﱠﻨ ِﺒ ِﻴّﻦ‬ ‫ِﺑ ﱠ‬

“ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu


kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan para nabi … “
(Al-Baqarah : 177)
Adapun Hadits yang membicarakan kandungan akidah antara lain
adalah hadits yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab yang artinya, “Dari
Umar bin Khattab R.A berkata pula : … Beritahukanlah kepadaku
mengenai iman? Rasulullah Saw bersabda : “engkau percaya kepada Allah,
malaikat-malaikat Nya, Kitab-kitab Nya, rasul-rasul Nya, hari Akhir dan
engkau percaya pula kepada qadha dan qadar yang baik maupun yang buruk
…” (H.R.Muslim)
Pada Q.S. Al-Baqarah : 285 dijelaskan bahwa empat dari enam
unsur rukun iman, yakni iman kepada Allah SWT, para malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, dan para Rasul-Nya. Sedangkan pada Q.S. Al-Baqarah : 177

6
Bunyari, Kusmin, (2008) Ajaran dan Pemikiran Dalam Akidah Islam. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 33 Th. 1985/

7
menambahkan satu dari empat yang terdapat pada ayat 285. Yaitu tentang
datangnya hari akhir. Kemudian, Hadits di atas melengkapi keenam unsur
rukun iman, yaitu tentang iman kepada takdir dari Allah SWT.

D. SIFAT DAN FUNGSI DALAM AJARAN AQIDAH ISLAM


Sifat ajaran akidah Islam adalah sebagai kebenaran yang mutlak,
mengikat secara mutlak, dan tetap (tidak berubah serta tidak boleh diubah-
ubah). Ajaran aqidah islam tersebut ditetapkan oleh Tuhan yang mana Ia adalah
sumber dari segala kebenaran dan disampaikan oleh seseorang yang tidak
pernah berdusta, yaitu Rasulullah SAW. 7
Ketidaktetapan tidak dapat dijadikan sebagai benar mutlak dan
mengikat secara mutlak. Ajaran akidah Islam bukan sesuatu yang bersifat
kondisional dan kontekstual. Muhammad Abduh mengatakan, bahwa agama
Allah dalam segala zaman dan yang disampaikan oleh seluruh rasul-rasul,
adalah satu.
Dalam Q.S. Al-Anbiya : 25 Allah SWT menegaskan bahwa “ Kami
tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu (Muhammad) melainkan
Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan kecuali Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian Aku “ . Penegasan Allah SWT dalam surah tersebut
merupakan penegasan tentang ajaran akidah tauhid dalam segala zaman dan
segala rasul yang bertugas menyampaikannya. Dari penegasan tersebut, ajaran
akidah islam merupakan ajaran yang sama (satu) sejak sebelum dan sampai
dengan datangnya Islam. Karena itulah sifat ajaran akidah Islam adalah tetap,
satu, dan tidak berubah-ubah.
Ajaran aqidah Islam memiliki fungsi di dalam membimbing dan
mengarahkan kehidupan para pemeluknya sehingga mereka hidup, berbuat, dan
bertingkah laku di atas dasar yang pasti. Fungsi ajaran akidah Islam adalah
untuk memberi kepastian tentang pokok-pokok ajaran keimanan yang harus
dijadikan dasar dan pangkal tolak bagi kehidupan dan aktivitas umat manusia.

7
Bunyari, Kusmin, (2008) Ajaran dan Pemikiran Dalam Akidah Islam. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 33 Th. 1985/

8
Dengan adanya ajaran akidah Islam tersebut, seseorang dapat hidup secara
benar dan memiliki kehidupan yang bermakna.

E. PEMIKIRAN AQIDAH ISLAM


1. Timbulnya Pemikiran Islam
Di dalam kesempatan ini hanya akan diketengahkan dua aliran saja,
yaitu mu'tazilah dan asy'ariyah. Mu'tazilah sebagai aliran yang tertua, pada
tempatnya kalau di antara pemikiran-pemikirannya. Ada lima pokok
ajarannya yaitu keesaan Tuhan, keadilan Tuhan, janji dan ancaman Tuhan,
Suatu posisi diantara dua posisi dan Amar ma'ruf nahi munkar.8
Pemikiran keesaan Tuhan dari aliran mu'tazilah berhubungan
dengan penjabaran dari aliran keimanan kepada Tuhan Yang Esa baik zat
sifat maupun perbuatan nya. Mereka merumuskan bahwa tidak ada satu
perbuatan makhluk pun yang menyerupai perbuatan Tuhan. Mereka juga
merumuskan tentang keadilan Tuhan. Karena Tuhan itu adil, semua
perbuatan Tuhan harus mengandung dan membawa maslahat bagi sekalian
umat.
Tuhan dapat dikatakan adil Jika ia menempati janji dan ancamannya
itu. Orang-orang yang merugi ah menyatakan bahwa kemaksiatan tidak
mempengaruhi keimanan sebagaimana ketaatan yang tidak mempengaruhi
kekafiran. Oleh sebab itu orang-orang mu’tazilah merumuskan
penolakannya. Diutarakan pula sejumlah pemikiran asy'ariyah, keduanya
berhubungan dengan penjabaran dari pokok aqidah yang sama.
Asy'ariyah berpendapat bahwa Tuhan mempunyai sifat. Asy’ariyah
memformulasikannya : "Sifat-sifat itu bukan Dzat Tuhan, tetapi tidak lain
dari zat Tuhan". 9Bukan Dzat Tuhan, karena sifat-sifat memang bukan Dzat
Tuhan. Sedangkan dinyatakan, sifat-sifat tidak lain dari Dzat Tuhan, karena
sifat-sifat itu tidak terlepas dari substansi yang berdiri sendiri di luar Dzat
Tuhan. Selanjutnya masalah melihat Tuhan atau ru’yatullah. Orang-orang

8
Bunyari, Kusmin, (2008) Ajaran dan Pemikiran Dalam Akidah Islam. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 33 Th. 1985/
9
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/view/7902/pdf

9
mu'tazilah menyatakan bahwa Tuhan tidak atau mustahil dapat dilihat.
Namun Bagi Asy’ariyah, Tuhan dapat dilihat (di akhirat).
Kemudian masalah Alquran titik bagi muktazilah kalam Allah
adalah baru dan diciptakan alasannya adalah Karma, isi dari Alquran adalah
perintah dan larangan. Bagi asy'ariyah, Alquran itu Qodim dan Azali.
Alasannya adalah lafadz-lafadz yang diturunkan kepada nabi dengan
perantaraan malaikat itu merupakan yang menunjuk tentang "kalau yang
Azali". Sedangkan yang ditunjuk adalah Qadim dan Azali.10
2. Eksistensi Pemikiran Akidah Islam
a) Dasar dan Status Pemikiran Akidah Islam
Ajaran Aqidah Islam bersumberkan Alquran dan Hadis. Status
pemikiran Aqidah Islam berbeda dengan status ajaran Aqidah Islam.
Ajaran Aqidah Islam merupakan Divine Acts,11 status sebagai ajaran
pokok agama. Statusnya jelas sebagai institusi keagamaan dalam rukun
iman. Ini merupakan kebenaran agama dan tidak boleh tidak harus
dijadikan dasar dan pegangan oleh setiap pribadi muslim di dalam
keyakinan, pernyataan, dan tingkah laku. Sedangkan statusmu
pemikiran Aqidah Islam merupakan konsep-konsep dan formulasi
pemikiran atau Human acts tentang Ajaran Aqidah Islam. Atau biasa
pula dikatakan sebagai ajaran suatu aliran.
b) Sifat dan Fungsi Pemikiran Akidah Islam
Pemikiran Aqidah Islam tidak mempunyai sifat seperti ajaran
Aqidah Islam. Sifat ajaran Aqidah Islam adalah benar mutlak, mengikat
secara mutlak, final dan tetap. Maka sifat pemikiran Aqidah Islam
adalah benar relatif, tidak mengikat secara mutlak dan tidak final. Kalau
sifat ajaran Aqidah Islam mengikat secara mutlak, karena tingkah
lakunya para pemiliknya harus merupakan perwujudan dari padanya.
Pemikiran Aqidah Islam yang merupakan kebenaran ilmiah, relatif, dan
spekulatif itu, tidak mempunyai kekuatan mengikat secara mutlak.

10
https://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/attabligh/article/view/134
11
Bunyari, Kusmin, (2008) Ajaran dan Pemikiran Dalam Akidah Islam. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 33 Th. 1985/

10
Tinjauan terakhir mengenai fungsinya. Dalam arti institusional
Oma fungsi pemikiran aqidah Islam itu sebagai yang menjabarkan dan
memberikan formulasi ilmiah tentang Ajaran Aqidah Islam. Dalam arti
sebagai yang memberi pedoman bagi sikap sikap keberagaman, Ia hanya
berfungsi menawarkan konsep-konsep pemikiran yang telah
diformulasikan nya tentang Ajaran Aqidah Islam. Tetapi perlu dicatat,
bahwa perbedaan pemikiran, khususnya dalam aqidah Islam, adalah
tetap perbedaan dan bukan pertentangan.12

12
Bunyari, Kusmin, (2008) Ajaran dan Pemikiran Dalam Akidah Islam. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 33 Th. 1985/

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah diungkapkan beberapa tinjauan yang berkenaan dengan judul
ini, akhirnya perlu disampaikan kesimpulan bahwa :
1. Seluruh aspek permasalahan yang dibicarakan oleh para mustakallimin
mencakup ajaran dan pemikiran di dalam akidah islam. Antara keduanya
berbeda di dalam dasar, status, sifat dan fungsinya masing-masing.
2. Ajaran akidah islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist serta
merupakan ajaran pokok agama adalah benar mutlak, mengikat secara
mutlak dari setiap ajaran yang telah digariskannya.
3. Sedangkan pemikiran akidah islam yang berdasarkan akal dan merupakan
konsep-konsep serta formulasi pemikiran tentang ajaran akidah islam,
adalah benar relatif, mengikat secara relative dari setiap konsep yang
ditawarkannya.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi “Perkembangan
Pemikiran Islam di bidang Akidah” yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini. Pembuatan makalah ini adalah bagian dari upaya penulis dalam
memahami makna Pemikiran Islam di bidang Akidah baik bersumber dari Al-
Qur’an maupun Hadist.
Dengan adanya makalah yang kami paparkan ini, semoga bisa
memperjelas makna dari Perkembangan Pemikiran Islam di bidang Akidah.
Pembentukan makalah ini tentunya bukanlah makalah yang sempurna dan tanpa
kekurangan. Namun, penulis telah berupaya untuk mencapai gambaran yang
layak. Jika penulis benar, itu semata-mata karena Allah SWT. serta itulah yang
penulis kehendak. Tetapi jika ternya tidak demikian, maka penulis memohon
maaf. Cukup kiranya penulis ucapkan terimakasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bunyari, Kusmin, (2008) Ajaran dan Pemikiran Dalam Akidah Islam. /Jurnal/Al-
Jamiah/Al-Jamiah No. 33 Th. 1985/
Pengantar Studi Islam, (2018), UIN Sunan Ampel, Surabaya
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/500/
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/view/7902/pdf
https://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/attabligh/article/view/134

13

Anda mungkin juga menyukai