Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METODOLOGI STUDI ISLAM

Islam Dalam Pengertian Yang Sebenarnya

Dosen Pengampu : Saeful Anwar M.Ag

Disusun oleh :

Bella Nurlaela (2021015)


Elma Latifatussirri (2021003)
Neneng Siti Sari Nahyati (2021038)
Reni Juwita (2021024)
Salsabila Febrianti Nurfadhilah (2021029)
Wafda Zakiyya (2021007)

Fakultas Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah
Suryalaya – Tasikmalaya
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji-puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya
lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak
lupa shalawat serta salam kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi
Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai
petunjuk menjalani kehidupan.

Dengan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah


“Metodologi Studi Islam”. Pada isi makalah akan menguraikan tentang makna
islam yang sebenarnya, juga tentang perbedaan islam dengan agama-agama lain.

Makalah dengan judul “Islam dalam pengertian yang sebenarnya” disusun


guna memenuhi tugas Mata Kuliah“Metodologi Setudi Islam”. Kami menantikan
kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca agar perbaikan dapat
dilakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Tasikmalaya , 28 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................... 4
1.4 Manfaat........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................5
2.1 Pengertian islam............................................................................................ 5
2.2 Karakteristik ajaran Islam…………............................................................7
2.3 Prinsip-prinsip ajaran Islam.........................................................................13
2.4 Perbedaan dan persamaan Islam dengan agama lainnya..............................16
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan..................................................................................................17
3.2 Saran........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua umat manusia dan semua
zaman. Nilai-nilai dan aturan yang terkandung dalam ajaran islam dijadikan pedoman dalam
menjalani hidup oleh umat manusia. Namun kebanyakan umat manusia kurang mengetahui
mengenai islam itu sendiri. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari mengenai arti
islam yang sebenarnya dan perbedaan-perbedaan islam dengan agama lain.

1.2. 1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian islam yang sebenarnya?

2. Bagaimana perbedaan islam dengan agama-agama lain

1.3 Tujuan

1. Untuk menjelaskan pengertian islam yang sebenarnya

2. Untuk menjelaskan islam dengan agama lainnya

1.4. Manfaat

Kata tentang 'Islam' sudah tak asing lagi terdengar. Di Indonesia sendiri, Islam merupakan
agama yang dianut oleh mayoritas penduduknya. Sering kali, kata 'Islam' dikaitkan dengan kata
'muslim'. Padahal artinya berbeda, jika Islam adalah agama, maka muslim adalah sebutan
untuk orang yang beragama Islam.

Meski sering menyebutnya, namun tak sedikit yang belum tahu apa definisi dan
pengertian Islam sebenarnya. Mulai dari pengertian Islam secara bahasa, maupun dari
Alquran-hadits. Definisi Islam juga dirumuskan oleh para ulama sesuai dengan ijtihad dan
pemahamannya.

Selain sebagai tambahan informasi, mengetahui arti Islam juga bisa dijadikan dorongan untuk
semakin meningkatkan keimanan. Sebab ada makna yang baik yang terkandung dalam nama
'Islam'.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian islam yang sebenarnya

1. Pengertian Islam menurut bahasa.

Secara bahasa, Islam memiliki beberapa arti. Dalam bahasa Arab, Islam merupakan mashdar
dari kata aslama-yuslimu-islaaman yang artinya taat, tunduk, patuh, berserah diri kepada Allah.
Sedangkan jika dilihat dari asal katanya maka Islam berasal dari kata assalmu, aslama,
istaslama, saliim, dan salaam. Pengertian lengkapnya sebagai berikut:

- Assalmu artinya damai, perdamaian. Islam adalah agama yang damai dan setiap muslim
hendaknya menjaga perdamaian.

- Aslama artinya taat, berserah diri. Seorang muslim hendaknya berserah diri pada Allah dan
mengikuti ajaran Islam dengan taat.

- Istaslama artinya berserah diri.

- Saliim artinya bersih dan suci. Ini merupakan gambaran dari hati seorang muslim yang bersih,
suci, jauh dari sifat syirik atau menyekutukan Allah.

- Salaam artinya selamat, keselamatan. Islam adalah agama yang penuh keselamatan. Jika
seorang muslim menjalankan ajaran Islam dengan baik, maka Allah akan senantiasa
menyelamatkannya baik di dunia maupun akhirat.

2. Pengertian Islam dalam Alquran.

Kata Islam sebagai agama disebut dalam Alquran dalam surah Al Maidah ayat 3, yang artinya:

"Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu
nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu."

Kemudian dalam surah Ali Imran ayat 9 yang artinya:

"Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam."

Lalu disebutkan pula dalam surah Ali Imran ayat 85 yang artinya:

5
"Dan siapa saja yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan dia
di akhirat termasuk orang-orang yang merugi."

3. Pengertian Islam dalam Hadits.

Dalam Hadits, Rasulullah pernah menjelaskan arti Islam. Hadits tersebut terkenal sebagai
hadits Jibril. Karena saat itu, malaikat Jibril dengan wujud laki-laki datang dan menemui
Rasulullah. Malaikat Jibril yang bertanya tentang Islam dan meminta penjelasan pada
Rasulullah, sebagai berikut:

Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata,

"Ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul seorang
laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada dirinya tidak terlihat
tanda-tanda seorang musafir, namun tidak ada satu pun di antara kami yang mengenalnya.
Hingga ia duduk di dekat Nabi SAW. Dia menempelkan lututnya ke lutut Nabi SAW dan
meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi.

Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam? Rasulullah SAW menjawab:
Islam adalah engkau bersyahadat bahwasannya tiada sesembahan yang berhak disembah
kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat,
berpuasa Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Bitullah jika engkau mampu
melaksanakannya." (HR. Muslim)

4. Pengertian Islam menurut ulama dan tokoh muslim.

Para ulama dan tokoh muslim juga memberikan berbagai pengertian tentang Islam menurut
pandangan dan ijtihad mereka, diantaranya sebagai berikut:

- Umar bin Khattab:

Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad, agama islam meliputi
akidah, syariat, dan akhlak.

- Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at Tawaijiri:

Islam adalah sebuah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dengan cara mengesakan-
Nya dan melaksanakan syariat-syariat Nya dengan penuh ketaatan dan keikhlasan.

- Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab:

6
Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mengesakan-Nya, tunduk serta patuh kepada
Nya dengan melakukan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan yang syirik serta para
pelakunya.

- Hasan Al Basri:

Islam adalah kepasrahan hati kepada Allah, lalu setiap muslim merasa selamat dari gangguan.

- Mustafa Abdur Raziq:

Islam adalah agama (ad din) peraturan-peraturan yang terdiri dari kepercayaan-kepercayaan
dan pekerjaan-pekerjaan yang bertaat dengan keadaan suci, artinya bisa membedakan mana
yang halal dan haram, yang dapat membawa dan mendorong umat untuk menganutnya untuk
menjadi satu umat yang mempunyai rohani yang kuat.

- Gaffar Ismail:

Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Berisi kelengkapan dari
pelajaran-pelajaran meliputi kepercayaan, seremoni peribadatan, tata tertib penghidupan abadi,
tata tertib pergaulan hidup, peraturan-peraturan Tuhan, bangunan budi pekerti yang utama dan
menjelaskan rahasia kehidupan yang kedua (akhirat).

-Syaikh Mahmud Syaltut:

Islam itu agama Allah yang diperintahkannya untuk mengajarkannya tentang pokok-pokok
serta peraturan-peraturan kepada Nabi Muhammad dan menugaskannya untuk menyampaikan
agama tersebut kepada seluruh umat manusia dan mengajak mereka untuk memeluknya.

2.2 Karakteristik ajaran islam

Para ilmuan muslim juga mempergunakan berbagai pendekatan, untuk mengetahui dan
memahami karakteristik ajaran Islam. Dan tidak untuk mencoba memperdebatkan antara satu
dan dengan yang lainnya. Melainkan lebih mencari sisi-sisi persamaan untuk permaslahatan
umat umumnya untuk keperluan studi khususnya.

Dari berbagai sumber tentang Islam yang di tulis para tokoh, dapat diketahui bahwa Islam
memiliki karakteristik yang khas yang dapat dikenali melalui konsepsinya dalam berbagai
bidang. Konsepsi Islam dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristik itu dapat
dikemukakan sebagai berikut:

7
Pertama : Dalam Bidang Agama
Nurcholis Madjid banyak berbicara tentang karakteristik ajaran Islam dalam bidang
agama. Menurutnya, bahwa dalam bidang agama Islam mengakui adanya pluralisme.
Pluralisme menurut Nurcholis adalah sebuah aturan Tuhan yang tidak akan berubah, sehingga
juga tidak mungkin dilawan atau diingkari. Dan Islam adalah agama yang kitab sucinya
dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali yang berdasarkan paganisme dan syirik,
untuk hidup dan menjalankan ajaran masing-masing dengan penuh kesungguhan.
Memang dan seharusnya tidak perlu mengherankan, bahwa Islam selaku agama besar
terakhir, mengklaim sebagai agama yang memuncaki proses pertumbuhan dan perkembangan
agama-agama dalam garis kontiunitas tersebut. Bahkan Al-Qur’an juga mengisaratkan bahwa
para penganut berbagai agama, asalkan percaya kepada Tuhan dan hari kemudian serta
berbuat baik., semuanya akan selamat. Inilah yang selanjutnya menjadi dasar toleransi agama
yang menjadi ciri sejati Islam dalam sejarahnya yang otentik, sesuatu semangat yang
merupakan kelanjutan pelaksanaan ajaran Al-Qur’an.

Karakteristik ajaran Islam dalam bidang agama tersebut disamping mengakui adanya
pluralisme sebagai suatu kenyataan, juga mengakui adanya universalisme, yakni
mengakarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir, menyuru berbuat baik, dan
mengajak kepada keselamatan. Dalam hubungan ini menarik sekali apa yang dikatakan H.M
Quraish Shaihab, menurutnya, bahwa dengan menggali ajaran-ajaran-agama, meninggalkan
fanatisme buta, serta berpijak kepada kenyataan, jalan dapat dirumuskan.
Dengan demikian, karakteristik ajaran Islam dalam visi keagamaannya bersifat toleran,
pemaaf, tidak memaksa, dan saling menghargai karena dalam pluralisme agama tersebut
terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian kepada Tuhan.

Kedua: Dalam Bidang Ibadah


Karakteristik ajaran Islam selanjutnya dapat dikenal melalui konsepsinya dalam
bidang ibadah. Secara harfiah ibadah bararti bukti manusia kepada Allah SWT, karena
didorong dan dibangkitkan oleh akidah tauhid.
Ibadah yang dibahas dalam bagian ini adalah ibadah dalam arti yang nomor dua, yaitu ibadah
khusus. Dalam yuriprudensi Islam telah ditetapkan bahwa dalam urusan ibadah tidak boleh
kreatifitas, sebab yang mengcreate atau yang membentuk suatu ibadah dalam Islam dinilai
sebagai bida’ah yang dikutuk Nabi sebagai kesesatan.

8
Kedudukan manusia dalam hal ini mematuhi, menaati, melaksanakan, dan
menjalankannya dengan penuh ketundukan pada Tuhan, sebagai bukti pengabdian dan rasa
terima kasih kepada_Nya. Dengan demikian, visi Islam tentang ibadah adalah merupakan
sifat, jiwa, dan misi ajarannya diperintahkan agar beribadah kepada-Nya.

Ketiga: Dalam Bidang Akidah


Dalam kitab Mu’jam al-Falsafi, Jamil Shaliba mengartikan akidah menurut bahasa
adalah menghubungkan dua sudut sehingga bertemu dan bersambung secara kokoh. Dalam
bidang perundang-undangan, akidah berarti menyepakati antara dua perkara atau lebih yang
harus dipatuhi bersama.
Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui dalam bidang akidah ini adalah bahwa
akidah Islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Yang diyakini dan diakui
sebagai Tuhan yang wajib disebah hanya Allah. Dalam prosesnya, keyakinan tersebut harus
langsung tidak boleh ada perantara.
Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai Tuhan yang wajib
di sembah ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat, yaitu menyatakan tidak
ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai utusa-Nya, perbuatan
dengan amal sholeh.
Dalam hubungan ini Yusuf Al-Qrdawi menyatakan bahwa iman menurut pengertian yang
sebenarnya ialah kepercayaan yang meresap kedalam hati, dengan penuh ke yakinan, tidak
bercampur syak dan ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan
perbuatan sehari-hari.

Dengan demikian akidah Islam bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan pada tahap
selanjudnya harus menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah laku, serta berbuat yang pada
akhirnya menimbulkan amal sholeh.

Keempat: Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan


Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka,
akomodatif, tetapi jiga selektif.Akomodati dalam menerima berbagai masukan dari luar, tapi
bersamaan dengan itu Islam juga selektif, yakni tidak begitu saja menerima semua jenis ilmu
dan kebudayaan, melainkan ilmu dan kebudayaan yang sejalan dengan Islam.Bagaimanapun,
Islam adala sebuah praradigma terbuka.Ia merupakan mata rantai peradaban dunia. Dalam
9
sejarah kita melihat Islam mewarisi peradaban Yunani-Romawi di Barat, dan peradaban-
peradaban Persia.India, dan Cina di Timur. Selama abad VII sampai XV, ketika peradaban
besar di Barat dan Timur itu tenggelam dan mengalami kemerosotan, Islam bertindak sebagai
pewaris utamanya untuk kemudian diambil alih oleh peradaban Barat sekarang malalui
Renaiissans. Dalam kurun waktu selam delapan abad itu, Islam bahkan mengembangkan
warisan-warisan ilmu pengetahuan adan teknologi dari peradaban-peradaban tersebut.

Banyak contoh yang dapat dijadikan bukti tentang peranan Islam sebagai mata rantai
peradaban dunia.Islam minsalnya mengembangkan ilmu matematika India.Ilmu kedokteran
dari Cina, system pemerintah dari Persia, logika dari Yunani, dan sebagainya. Jadi, untuk
pengkajian tertentu Islam menolak logoka Yunani yang sangat rasional untuk diganti dengan
caraberfikir intuitif yang lebih menekankan rasa seperti yang dikenal dalam tasawuf.
Karakteristik Islam dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut dapat pula
dilihat dari 5 ayat pertama surat al-Alaq yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
SAW. Islam demikian kuat mendorong manusia agar memiliki ilmu pengetahuan dengan cara
menggunakan akalnya untuk berfikir, merenung, dan sebagainya. Demikian pentingnya ilmu
ini hingga Islam memandang bahwa orang menuntut ilmu sama nilainya dengan jihad dijalan
Allah.

Kelima: Dalam Bidang Pendidikan


Sejalan dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut diatas, Islam juga
memiliki ajaran yang khas dalam bidang pendidikan.Islam memandang bahwa pendidikan
adalah hak setiap orang laki-laki atau perempuan, dan berlangsung sepanjang hayat.Semua
aspek yang berkaitan dengan pendidikan ini dapat dipahami dari kandungan surat al-Alaq
sebagai mana disebut diatas. Dalam al-Qur’an dapat dijumpai berbagai metode ceramah,
tanya jawab, diskusi, demonstrasi, penugasan, pembinasaan, kerja wisata, cerita, hokum,
nasihat, dan sebagainya.

Keenam: Dalam Bidang Sosial


Selanjutnya karakteristik ajaran Islam dapat dilihat dari ajarannya dibidang
social.Ajaran Islam dibidang social ini termasuk yang paling menonjol karena seluruh bidang
ajaran Islam sebagaimana disebutkan diatas pada akhirnya ditujukan untuk kesejahteraan
manusia.Namun, khusus dalam bidang social ini menjunjung tinggi tolonh menolong, saling
menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, kesamaan derajat, tenggang rasa, dan
10
kebersamaan.Islam ternyata banyak memperhatikan aspek kehidupan social dari pada aspek
kehidupan ritual.
Dalam pada itu islam menilai bila urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal, karena
melanggar pantangan tersebut, maka kafarat adalah dengan melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan urusan social.

Ketujuh: Dalam Bidang Ekonomi


Karakteristik ajaran Islam selanjutnya dapat dipahami dari kosepsinya dalam bidang
kehidupan.Urusan dunia di kejar dalam rangka mengejar kehidupan akhirat dan kehidupan
akhir dicapai dengan dunia.Orang yang baik adalah orang yang meraih keduanya secara
seimbang, karena dunia adalah alat menuju akhirat, dan jangan dibalik yakni akhirat
dikorbankan untuk urusan dunia.
Alam raya ini suatu yang diciptakan Tuhan untuk dimanfaatkan manusia, dan bukan sekali-
kali untuk dijadikan objek penyembahan sebagaiman dijumpai pada masyarakat primtif.Alam
raya dengan segala keindahannya adalah ciptaan Tuhan.Kita tahu bahwa dialam raya in I
dijumpai berbagai ajaiban dan kekaguman.

Kedelapan: Dalam Bidang Kesehatan


Ciri khas ajaran Islam selanjutnya dapat dilihat dalam konsepnya mengenai
kesehatan.Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan lebih
diutamakan dari pada penyembuhan. Berkenaan dengan konteks kesehatan ini ditemukan
sekian banyak petunjuk kitab suci dan sunnah Nabi SAW, yang pada dasarnya mengarah
kepada pencegahan.
Kebersihan lahir dapat mengambil bentuk kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar,
badan, makanan, minuman, dan lain sebagainya.

Kesembilan: Dalam Bidang Politik


Ciri ajaran Islan selanjutnya dapat diketahui melalui konsepsinya dalam bidang
politik. Dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat 156 terdapat menaati ulil amri yang
terjemahaannya termasuk penguasa dalam bidang politik, pemerintah, dan Negara. Dalam hal
ini Islam tidak mengajarkan ketaatan buta terhadab pemimpin.Jika pemimpin tersebut
berpegang teguh pada tuntutan Allah dan Rasul-Nya, maka wajib di taati, sebaliknya.
Masalah politik ini selanjutnya berhubungan dengan bentuk pemerintahan.Oleh karenanya
setiap bangsa boleh saja menentukan bentuk negaranya masing-masing sesuai
11
seleranya.Namun, yang terpenting bentuk pemerintahan tersebut harus digunakan sebagai alat
untuk menegakkan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, keamanan, kedamaian, den
ketenteraman masyarakat.

Kesebelas: Dalam Bidang Pekerjaan


Karakteristik ajaran Islam lebih lanjut dapat diihat dari ajarannya mengenai kerja,
Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas dasar ini maka kerja
yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu, terarah pada pengabdian terhadap Allah
SWT, dan kerja yang bermanfaat bagi orang lain.
Untuk menghasilkan pruduk pekerjaan yang bermutu, Islam memandang kerja yang
dilakukan adalah kerja professional, yaitu kerja yang didukung ilmu pengetahuan, keahlian,
pengalaman, kesungguhan, dan seterusnya.

Keduabelas: Islam Sebagai Disiplin Ilmu


Selain ajaran yang berkenaan dengan berbagai bidang kehidupan dengan ciri-ciri yang
khas tersebut, Islam juga telah tampil sebagai sebuah disiplin ilmu, yaitu ilmu ke Islaman.
Menurut peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tahun 1985, bahwa yang termasuk
disiplin ilmu ke Islaman adalah al-Qu’an/Tafsir, Hadits/Ilmu hadits, Ilmu kalam, Filsafat,
Tasawuf, Hukum Islam/Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam, dan pendidikan Islam.

Jauh sebelum itu, Harun Nasution mengatakan bahwa Islam berlainan dengan apa yang
umum diketahui, bukan hanya mempunyai satu dua aspek. Islam sebenarnya mempunyai
aspek tiologi, aspek ibadah, aspek moral, aspek mistisisme, aspek filsafat, aspek sejarah,
aspek kebudayaan, dan sebagainya.

Dari beberapa mengenai karakteristik ajaran Islam yang secara dominan ditandai oleh
pendekatan normative, historis, dan filosofis tersebut dilihat bahwa ajaran Islam memiliki
ciri-ciri yang secara keseluruhan amat ideal.Islam agama yang mengajarkan perdamaian,
toleransi, terbuka, kebersamaan, egaliter, kerja keras yang bermutu, demokratis, adil,
seimbang antara hubungan dunia dan akhirat, berharta, memiliki kepekaan terhadap masala-
masalah social kemasyarakatan. Mengutamakan pencegahan dari pada penyembuhan dalam
bidang kesehatan dengan cara memperhatikan segi kebersihan badan, pakaian, makanan,
tempat tinggal, lingkungan, dan sebagainya. Islam juga telah tampil sebagai sebuah disiplin
ilmu ke Islaman dengan berbagai cabangnya.

12
2.3 Prinsip-prinsip ajaran Islam

Dalam memahami ajaran Islam, ada beberapa prinsip yang bisa ditemukan dalam Al
Quran. Hal itu diungkapkan Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Prof Dr Ir H
Ika Rochdjatun Sastrahidayat di Denpasar, Bali, Ahad (2/11).
Pertama, menurut dia, adalah prinsip tauhid atau monoteisme. Semua ciptaan Allah,
sebutnya, merupakan suatu sistem dan satu kesatuan. Kalau Ciptaan Allah dikaji secara
saintifik, antara satu ciptaan dengan yang lainnya tidak akan bertabrakan, seperti halnya bumi
dengan planet lainnya.

Kedua adalah prinsip peribadatannya yang indah, dinamis dan natural. "Selama kita
beribadah sesuai dengan yang dicontohkan Nabi, itu sangat natural, sangat sesuai dengan
kebuthan dan kmampuan manusia," katanya.
Ika menggaris bahwahi prinsip kedua dalam Islam, yang di negara sekuler sudah mulai
diubah-ubah. Di Inggris, sebut Ika, ada masjid yang imam sholatnya adalah perempuan.
Mereka menggunakan isu gender untuk mengubah sunnah Rasul dan hal itu tidak sesuai
dengan sunnah, tidak natural lagi.

Prinsip ketiga adalah muamalat, yang dalam Islam diatur sangat detil dan sesuai dengan
dinaika, seperti halnya soal zakat atau faraid (waris).

Prinsip keempat, prinsip penggunaan akal. Disini lah kata Ika kelemahan umat Islam.
Padahal sebagai homo sapiens manusia diberikan kelebihan akal, untuk menganalisa, karena
Islam bukan dogma, tetapi agama yang rasional.
Kelemahan umat Islam lainnya adalah pada prinsip kelima, yakni prinsip sistem nilai atau
akhlaqul karimah. Islam juga menganut prinsip persaudaraan (brotherood), prinsip keenam,
kebersihan jiwa dan raga, prinsip ketujuh, Alquran sebagai software atau informasi dari langit
yang dahsyat.

Prinsip kelima Sistem Nilai atau Akhlakul Karimah

Akhlak adalah tingkah laku manusia, atau tepatnya nilai dari tingkah lakunya, yang bisa
bernilai baik (mulia) atau sebaliknya bernilai buruk (tercela). Yang dinilai di sini adalah
tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan Tuhan, yakni dalam melakukan ibadah,
dalam berhubungan dengan sesamanya, yakni dalam bermuamalah atau dalam melakukan

13
hubungan sosial antar manusia, dalam berhubungan dengan makhluk hidup yang lain seperti
binatang dan tumbuhan, serta dalam berhubungan dengan lingkungan atau benda-benda mati
yang juga merupakan makhluk Tuhan. Secara singkat hubungan akhlak ini terbagi menjadi
dua, yaitu akhlak kepada Khaliq (Allah Sang Pencipta) dan akhlak kepada makhluq (ciptaan-
Nya). Akhlak merupakan konsep kajian terhadap ihsan. Ihsan merupakan ajaran tentang
penghayatan akan hadirnya Tuhan dalam hidup, melalui penghayatan diri yang sedang
menghadap dan berada di depan Tuhan ketika beribadah.

Prinsip keenam Kebersihan Jiwa dan Raga.

Islam sangan menjungjung tinggi nilai kebersihan, baik jiwa, raga maupaun lingkungan,
slogan “kebersihan bagian dari iman”, ini menunjukan bahwa keseriusan perhatian terhadap
kebersihan yang dikakukan oleh umat Islam. Hidup bersih merupakan kebutuhan setiap
manusia yang akan mengakibatkan terciptanya jiwa dan raga yang sehat. Namun jiwa dan
raga yang sehat tentunya harus diupayakan dalam bentuk perilaku hidup bersih dan sehat.
Ajaran Islam telah mengatur dan membimbing perilaku hidup bersih dan sehat tersebut
melalui al-Qur’an dan Sunnah.

Prinsip ketujuh al-Qur’an sebagai Softwere atau Informasi dari Langit yang Dahsyat

Sebagai wahyu yang dipandang begitu bernilai, al-Qur’an dengan tingkat sakralitasnya telah
menghadirkan pemahaman tanpa batas. Pemahaman ini bisa dilacak berdasarkan sejumlah
peristiwa yang berkembang dalam konteks sosial masyarakat, dan konteks tersebut
tampaknya begitu terikat dengan tanda-tanda (‘ayah) empiris, seperti manusia terkadang siap
menerima sesuatu yang memiliki kebenaran (tasdiq) atau terkadang siap menolak sebagai
kepalsuan (takhdhib). Dua bentuk ini dapat dianggap sebagai rahmat dan obat penawar bagi
manusia. Bahkan tanda-tanda yang dimaksudkan dalam al-Qur’an, yang oleh Allah
merupakan ungkapan kongkret bertujuan membimbing (ihtida’) manusia ke jalan yang benar,
dan bukan sebagai laknat bagi hambanya.

Prinsip kedelapan Adalah Persaudaraan

a. Ukhuwah islamiyah berarti “persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh
Islam”.

b. Di dalam kitab suci ini memperkenalkan paling tidak empat macam persaudaraan:

14
1) Ukhuwah ‘ubudiyah atau saudara kesemahlukan dan kesetundukan kepada Allah.

2) Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara,
karena mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu.

3) Ukhuwah wathaniyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan.

4) Ukhuwah fi din Al-Islam, persaudaraan antarsesama Muslim. Rasulullah Saw. Bersabda.

Prinsip kesembilan adalah prinsip bermasyarakat, prinsip kesepuluh membela kebenaran


tanpa melihat warna kulit. Prinsip kesebelas adalah prinsip berkelanjutan dan tidak boleh
berhenti dan prinsip keduabelas adalah prinsip berserah diri kepada Allah SWT.

Prinsip kesepuluh Membela Kebenaran tanpa Membedakat

Warna Kulit Islam merupakan agama yang universal yang tanpa membeda-bedakan
kedudukan, warna kulit, dan budaya. Dalam membela kebenaran Islam tidak mengacu kepada
perbedaan tersebut, tetapi Islam berpedoman kepada al-Qur’an dan Sunnah. Yang salah
dikatakan salah, yang benar dikatakan benar, jadi kebenaran dalam Islam adalah milik
seluruh umat manusia.

Prinsip kesebelas Keberlanjutan dan Tidak Boleh Berhenti

Keberlanjutan merupakan sebuah prinsip ajaran Islam yang mendasar, yang wajib dijalankan
oleh seluruh umat. Umat harus menjalankan agama semaksimal muingkin agar menjadi
agama pemersatu yang menghasilkan kesejahteraan bagi seluruh umat. Agama dijalankan
dengan baik berdasarkan al-Qur’an untuk mencapai ridho Alloh, sehingga seluruh umat
selamat di dunia dan akhirat. Keberlanjutan proses beragama salah satunya melalui proses
pendidikan, yang mana di Indonesia telah berjalan semnjak dahulu.

Prinsip keduabelas Berserah Diri Kepada Alloh SWT

Aa Gym, nama panggilan (Abdullah Gymnastiar) menyampaikan agar manusia hendaknya


berserah diri kepada Allah SWT. Sikap berserah diri dapat ditunjukkan dalam hidup dengan
hanya mengandalkan Allah SWT dalam setiap hal, di mana saja dan kapan saja. Menurut Aa
Gym, kemampuan berserah diri merupakan satu keberuntungan tersendiri bagi manusia. Hal
ini juga menjadi kebahagiaan tersendiri bagi yang menjalaninya. Rasulullah SAW adalah
salah satu utusan Allah SWT yang senantiasa berserah diri.

15
2.4 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DENGAN AGAMA LAINNYA

Persamaan:
* persamaan dalam monotheisme kepercayaan;
* Kepercayaan akan adanya surga dan neraka;
* persamaan dalam anjuran untuk berbakti kepada orang tua;
* persamaan dalam anjuran untuk berakhlak baik.
Perbedaan:
* perbedaan dalam mengimani keesaan tuhannya;
* Kitab wahyu Islam (Alquran) itu unik dan membedakan wajah agama ini dari agama-agama
lainnya;
* Islam memproklamirkan persamaan yang lengkap diantara umat manusia tanpa
mengindahkan perbedaan.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Islam berasal dari kata Al-Islam yang artinya berserah diri kepada TUHAN (ALLAH
SWT), yang memiliki pengertian adalah Agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu ALLAH.
Dengan lebih dari satu seperempat Milyar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam
sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti
"penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: ‫هللا‬, Allāh). Pengikut
ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada
Tuhan, atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan.
Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para Nabi
dan Rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa MUHAMMAD adalah
nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah

Terdapat 12 prinsip ajaran Islam, sehingga Islam mudah berkembang di dunia,


diantaranya; pertama Prinsip Tauhid atau Monoteisme, kedua Prinsip Peribadatan yang
Indah, Dinamis dan Natural, ketiga Prinsip Muamalat, keempat Prinsip Penggunaan Akal,
kelima Prinsip Sistem Nilai atau Akhlakul Karimah, keenam Prinsip Kebersihan Jiwa dan
Raga, ketujuh Prinsip al-Qur’an sebagai Softwere atau Informasi dari Langit yang Dahsyat,
kedelapan Prinsip Persaudaraan, kesembilan Prinsip Bermasyarakat, kesepuluh Prinsip
Membela Kebenaran tanpa Membedakat Warna Kulit, kesebelas Prinsip Keberlanjutan dan
Tidak Boleh Berhenti, dan keduabelas Prinsip Berserah Diri Kepada Alloh SWT. Islam
sebagai agama rahmatan lil alamin yang membawa keberkahan bagi suluruh umat manusia
sangat logis untuk diminati oleh setiap orang, sehingga perkembangan Islam sangat pesat
diseluruh belahan dunia .

3.2 Saran

Kami menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah ini, kami meminta kritik yang
membangun dari para pembaca.

17
Daftar Pustaka

https://republika.co.id/berita/mvokwc/12-prinsip-ajaran-islam-di-alquran

https://belajargiat.id/kesimpulan-saran-makalah/

https://sites.google.com/a/ce.undip.ac.id/akucintaislam/home/pengertai-is

https://www.google.com/search?safe=strict&ei=82DGX5bEGJrVz7sP5uK6wAo&q=inti+dar
i+pengertian+islam+yang+sebenarnya+secara+umum&oq=inti+dari+pengertian+islam+yang
+sebenarnya+secara+umum&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQAzIFCCEQoAE6BAgAEEc6BAghE
BU6BwghEAoQoAFQ2BFYrDFglTdoAHACeACAAXmIAZsIkgEDOS4zmAEAoAEBqgE
HZ3dzLXdpesgBCMABAQ&sclient=psy-
ab&ved=0ahUKEwjWieimjK3tAhWa6nMBHWaxDqgQ4dUDCAw&uact=5

https://www.google.com/search?q=prinsip-
prinsip+ajaran+islam&oq=&aqs=chrome.2.69i59i450l8.41415j0j7&sourceid=chrome&ie=U
TF-8

18

Anda mungkin juga menyukai