Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

QADA DAN QADAR

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :

Amanda Putri Prasetya (2) Nadine Rahmazana Hidayat (21)

Meiza Ari Shandy (17) Sekar Hayyu Jagaddhita (25)

M. Rizky Kurniawan (18) Wanda Desi Rahmawati (28)

Nadia Putri Dira (20) Zahra Auliaul Rohman (30)

XI MIPA 8

SMA NEGERI 1 TALUN

Jalan Raya Kaweron Kelurahan Kaweron


Kecamatan Talun Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur
Telp. 0342) 691148, surat elektronik  : sman1talun_blitar@yahoo.com

Tahun 2022
DAFTAR ISI
BAB I...........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................2
B . RUMUSAN MASALAH....................................................................................................3
C. TUJUAN MAKALAH........................................................................................................3
BAB II..........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..........................................................................................................................4
A. PENGERTIAN BERIMAN KEPADA QADA’ DAN QADAR......................................4
B. MACAM-MACAM TAKDIR..........................................................................................5
C. FUNGSI BERIMAN KEPADA QADA'DAN QADAR ALLAH SWT..........................6
D. TAWAKAL......................................................................................................................8
E. CIRI-CIRI ORANG YANG BERIMAN KEPADA QADA' DAN QADAR...................8
F. HIKMAH ORANG YANG BERIMAN KEPADA QADA' DAN QADAR..................10
BAB III......................................................................................................................................12
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP..............................................................................12
A. KESIMPULAN...............................................................................................................12
B. SARAN...........................................................................................................................13
C. PENUTUP.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa hakikat warna-warni
kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan (tetapkan) dalam kitab
“Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang
mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah
SWT. Begitu pula dengan bencana-bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa
kita. Gempa, tsunami, tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah
melanda bangsa kita adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah SWT.Dengan bekal
keyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang mukmin tidak
pernah mengenal kata frustrasi dalam kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-
apa yang telah diberikan Allah SWT.

Kematian, kelahiran, rezeki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuai
ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Dengan tidak adanya
pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus berlomba-lomba
menjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras untuk menggapai cita-cita tertinggi
yang diinginkan setiap muslim yaitu melihat Rabbul’alamin dan menjadi penghuni Surga.

Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir
adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk.
Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya
keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap
muslim terkait masalah takdir ini.

3
B . RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan iman qada’ dan qadar?
2. Takdir dibagi menjadi berapa macam?
3. Apa fungsi beriman kepada qada’dan qadar Allah SWT?
4. Bagaimana ciri – ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar?
5. Bagaimana hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar?

C. TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Untuk memahami iman kepada qada’ dan qadar


2. Untuk memahami dan mengetahui macam-macam takdir
3. Untuk memahami fungsi iman kepada qada’ dan qadar
4. Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar
5. Untuk mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BERIMAN KEPADA QADA’ DAN QADAR

Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan,

dan dilaksanakan dengan amal perbuatan. Kalau kita melihat qada’ menurut bahasa

artinya Ketetapan. Qada’artinya ketetapan Allah swt kepada setiap mahluk-Nya yang

bersifat Azali. Azali Artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan atau

kelahiran mahluk. Sedangkan Qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran. Qadar

artinya terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentuan

sebelumnya. Qada’ dan Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir.

Jadi, Iman kepa qada’ dan qadar adalah percaya sepenuh hati bahwa sesuatu yang

terjadi, sedang terjadi, akan terjadi di alam raya ini, semuangnya telah ditentukan

Allah SWT sejak jaman azali. Iman kepada qada’ dan qadar termasuk rukun

iman yang keenam. Rasulullah bersabda yang artinya : “Iman adalah kamu percaya

kepada allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul-Nya, hari akhir, dan kamu

percaya kepada takdir baik maupun buruk.” (HR. Muslim) Artinya : “Malaikat akan

mendatangi nuthfah yang telah menetap dalam rahim selama empat puluh atau empat

puluh lima malam seraya berkata; 'Ya Tuhanku, apakah nantinya ia ini sengsara atau

bahagia? “Maka ditetapkanlah (salah satu dari) keduanya. Kemudian malaikat itu

bertanya lagi; 'Ya Tuhanku, apakah nanti ia ini laki-laki ataukah perempuan?” Maka

ditetapkanlah antara salah satu dari keduanya, ditetapkan pula amalnya, umurnya,

ajalnya, dan rezekinya. Setelah itu catatan ketetapan itu dilipat tanpa ditambah ataupun

dikurangi lagi.” (HR. Muslim) Allah berfirman yang artinya : “Tiadalah suatu bencana

menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu, melainkan dahulu sudah tersurat dalam

kitab (Lauhul Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian

itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al- Hadiid:22)

5
B. MACAM-MACAM TAKDIR
Takdir terbagi menjadi dua bagian,yakninya:

1. Takdir Mu’allaq
Takdir mu’allaq adalah takdir Allah SWT atas makhluknya yang memungkinkan
dapat berubah karena usaha dan ikhtiar manusia.

Allah berfirman yang artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu
kaum sehingga mereka itu mengubah nasibnya sendiri.”

(Ar-Radu : 11)

Contoh : Miskin bisa jadi kaya, lantaran bekerja keras

Allah berfirman yang artinya : “Dan katakanlah(hai Muhammad) : Bekerjalah kamu


semua, maka Allah dan Rasulnya serta orang mukmin akan melihat hasil
pekerjaanmu.’ (At- Taubah ayat 105)

Allah berfirman yang artinya : “Belajarlah kamu sekalian, ajarkanlah bertawakal


kamu kepada guru, serta lemah lembutlah kamu kepada murid.” (H.R. Tabrani)

Orang sakit bisa menjadi sembuh, lantaran berobat dan berdoa Allah berfirman yang
artinya : “Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan
permohonanmu.”

(Al-Mu’minun ayat 60)

2. Taqdir Mubram
Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan kejadiannya.
Contohnnya nasib manusia,lahir, kematian, jodoh dan rizkinya,terjadinya kiamat.dan
sebagainya. Qada’ & qadar Allah SWT yang berhubungan dengan nasib manusia
adalah rahasia Allah SWT, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Manusia
diperintahkan mengetahui qada’dan qadarnya melalui usaha dan ikhtiar. Kapan
manusia lahir, bagaimana statusnya sosialnya, bagaimana rizkinya ,siapa anak

6
istrinya,dan kapanya meninggalnya,adalah rahasia Allah SWT. Jalan hidup manusia
seperti itu sudah ditetapkan sejak zaman azali yaitu masa sebelum terjadinya sesuatu
atau massa yang tidak bermulaan

C. FUNGSI BERIMAN KEPADA QADA'DAN QADAR ALLAH SWT


Beriman kepada qada'dan qadar mempunyai fungsi penting bagi manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Diantaranya:

1. Mempunyai semangat ikhtiar


Ikhtar artinya melakukan perbuatan yang baik dengan penuh kesungguhan dan keyakinan
akan hasil yang baik bagi dirinya. Dengan pemahaman seperti itulah seorang. murid akan
bekerja keras agar biasa sukses,pedagang akan hidup hemat agar usahanya. berkembang.
dan berfirman yang artinya : "Dan bahwa manusia hanya meperoleh apa yang
usahakannya. Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya)."
(Q.S.An-Najm,53:39-40)

2. Mempunyai sifat sabar dalam menghadapi cobaan


Dengan percaya qada' dan qadar,manusia akan sadar bahwa kehidupan adalah ujian-ujian
yang harus dilalui dengan sabar. Sabar adalah sikap mental yang teguh pendirian,berani
menghadapi tantangan,tahan uji dan tidak menyerah pada kesulitan. Teguh pendirian
berarti tidak mudah goyah dalam memagang prisip atau pedoman hidup berani
menghadapi menghadapi cobaan penderitaan,kesakitan dan kesensaraan. Cobaan harus
dihadapi dengan tenang, dipikir dengan jernih, dicari jalan keluarnya tampa menyerah
pada kesulitan,dan akhirnya diserahkan kepada Allah

Allah berfirman yang artinya: Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan
hanya mengatakan, "kami beriman, dan tidak mereka telah kami uji' (QS.AL-Ankabut,
29:2)

3. Sabar bahwa cobaan adalah gada'dan qadar dari Allah SWT


Segala yang ada di alam semesta hakikatnya adalah milik Allah SWT dan suatu saat akan
kembali kepada Allah SWT. Firman Allah SWT yang artinya: "Yaitu orang-orang
apabila ditimpa musibah, mereka berkata Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

7
(QS. Al-baqarah,2:156)

D. TAWAKAL
Tawakal menurut bahasa artinya bersandar atau berserah diri. Dalam istilah agama, tawakal
artinya berserah dirisepenuhnya kepada Allah SWT dalam menghadapi atau menunggu hasil
dari suatu pekerjaan atau usaha. Menurut Imam Al-Ghazali, tawakal. artinya menyandarkan
diri kepada Allah SWT dalam menghadapi setiap kepentingan. Dalam hal ini, tawakal
kepada Allah SWT bkan berarti penyandaran diri kepada Allah SWT secara mutlak,
melaikan penyandaran diri yang haras didahului dengan kerja keras dalam berikhtiar
berdasarkan kemampuan maksimal.

E. CIRI-CIRI ORANG YANG BERIMAN KEPADA QADA' DAN QADAR.


1. Qana'ah dan Kemuliaan Diri
Seseorang yang beriman kepada qadar mengetahui bahwa rizkinya telah tertuliskan, dan
bahwa ia tidak akan meninggal sebelum ia menerima sepenuhnya, juga bahwa rizki itu
tidak akan dicapai oleh semangatnya orang yang sangat berhasrat dan tidak dapat dicegah
oleh kedengkian orang yang dengki. la pun mengetahui bahwa seorang makhluk sebesar
apa pun usahanya dalam memperoleh ataupun mencegahnya dari dirinya, maka ia tidak
akan mampu, kecuali apa yang telah Allah tetapkan baginya. Dari sini muncullah qana'ah
terhadap apa yang telah diberikan, kemuliaan diri dan baiknya usaha, serta membebaskan
diri dari penghambaan kepada makhluk dan mengharap pemberian mereka. Hal tersebut
tidak berarti bahwa jiwanya tidak berhasrat pada kemuliaan, tetapi yang dimaksudkan
dengan qana'ah ialah, qana'ah pada hal-hal keduniaan setelah la menempuh usaha, jauh
dari kebakhilan, kerakusan, dan dari mengorbankan rasa malunya

2. Cita-Cita Yang Tinggi


Maksud dari cita-cita yang tinggi adalah menganggap kecil apa yang bukan akhir dari
perkara-perkara yang mulia. Sedangkan cita-cita yang rendah, yaitu sebaliknya dari hal
itu, ia lebih mengutamakan sesuatu yang tidak berguna, ridha dengan kehinaan, dan tidak
menggapal perkara-perkara yang mulia. Iman kepada qadar membawa pelakunya kepada
kemauan yang tinggi dan menjauhkan mereka dari kemalasan, berpangku tangan, dan
pasrah kepada takdir.

8
3. Bertekad dan Bersungguh-sungguh dalam Berbagai Hal
Orang yang beriman kepada qadar, ia akan bersungguh-sungguh dalam berbagai
urusannya, memanfaatkan peluang yang datang kepadanya, dan sangat menginginkan
segala kebaikan, baik akhirat maupun dunia. Sebab, iman kepada qadar mendorong
kepada hal itu, dan sama sekali tidak mendorong kepada kemalasan dan sedikit beramal.

Bahkan, keimanan ini memiliki pengaruh yang besar dalam mendorong para tokoh untuk
melakukan pekerjaan besar, yang mereka menduga sebelumnya bahwa kemampuan
mereka dan berbagai faktor yang mereka miliki pada saat itu tidak cukup untuk
menggapainya.

4. Bersikap Adil, Baik Pada Saat Senang Maupun Susah


Iman kepada qadar akan membawa kepada keadilan dalam segala keadaan, sebab dalam
kehidupan dunia ini mengalami keadaan bermacam-macam. Orang-orang yang beriman
kepada qadar menerima sesuatu yang menggembirakan dan menyenangkan dengan sikap
menerima, bersyukur kepada Allah atasnya, dan menjadikannya sebagai sarana atas
berbagai urusan akhirat dan dunia, Lalu, dengan melakukan hal tersebut, mereka
mendapatkan, berbagai kebaikan dan keberkahan, yang semakin melipatgandakan
kegembiraan mereka. Mereka menerima hal-hal yang tidak disenangi dengan keridhaan,
mencari pahala, bersabar, menghadapi apa yang dapat mereka hadapi, meringankan apa
yang dapat mereka ringankan, dan dengan kesabaran yang baik terhadap apa yang harus
mereka bersabar terhadapnya. Sehingga mereka, dengan sebab itu, akan mendapatkan
berbagai kebaikan yang besar yang dapat. menghilangkan hal-hal yang tidak disukai, dan
digantikan oleh kegembiraan dan harapan yang baik.

5. Selamat Dari Kedengkian dan Penentangan


Iman kepada qadar dapat menyembuhkan banyak penyakit yang menjangkiti masyarakat,
di mana penyakit itu telah menanamkan kedengkian di antara mereka, misalnya hasad
yang hina. Orang yang beriman kepada qadar tidak dengki kepada manusia atas karunia
yang Allah berikan kepada mereka, karena keimanan-nya bahwa Allah-lah yang memberi
dan menentukan rizki mereka. Dia memberikan dan menghalangi dari siapa yang
dikehendaki-Nya, sebagai ujian. Apabila dia dengki kepada selainnya, berarti dia
menentang ketentuan Allah. Jika seseorang beriman kepada qadar, maka dia akan selamat

9
dari kedengkian, selamat dari penentangan terhadap hukum-hukum Allah yang bersifat
syar'i (syari'at) dan ketentuan-ketentuan-Nya yang bersifat kauni (sunnatullah), serta
menyerahkan segala urusannya kepada Allah semata.

F. HIKMAH ORANG YANG BERIMAN KEPADA QADA' DAN QADAR


Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita
dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah
tersebut antara lain:

1. Banyak Bersyukur dan Bersabar


Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia
akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus :
disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut
merupakan ujian. Firman Allah yang artinya dan apa saja nikmat yang ada pada kamu,
maka dari Allah (datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-
Nyalah kamu meminta pertolongan. "(QS. An-Nahl ayat 53).
2. Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dan Putus Asa
Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia
menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri, la pun
merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan
berputus asa, karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan
Allah. Firman Allah SWT yang artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah
berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (Q.s. Yusuf
ayat 87)

3. Bersifat Optimis dan Glat Bekerja


Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu
menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja,
tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar

10
senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.
Firman Allah yang artinya Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al-
Qashas ayat 77)

4. Jiwanya Tenang
Orang yang beriman kepada gadha dan qadar senantiasa mengalami ketenangan jiwa
dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah
kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, la
bersabar dan berusaha lagi. Artinya: Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-
hamba-Ku, dan masuklah sorga-Ku. (QS. Al-Fajr ayat 27-30)

11
BAB III
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN
Beriman kepada gada' dan qadar akan melahirkan sikap optimis, tidak mudah putus asa,
sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah takdirkan kepadanya
dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim sesual dengan sifatnya
yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.Oleh karena itu,jika kita tertimpa musibah maka
ia akan bersabar sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah,sebaliknya baik
menurut kita belum tentu baik menurut Allah.Karena dalam kaitan. dengan takdir ini
seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakal yang dibuktikan dengan terus menerus berusaha
sesual dengan kemampuan untuk mencari takdir yang terbaik dari Allah.

B. SARAN
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari.Oleh karena
itu,penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada
Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan Allah SWT. Juga
keyakinan kita terhadap takdir Allah senantiasa ditingkatkan demi meningkatkan amal ibadah
kita Serta Kita harus senantiasa bersabar berikhtiar dan bertawakal dalam menghadapi takdir
Allah.

C. PENUTUP
Demikianlah makalah saya,saya menyadari makalah saya ini jauh dari kesempurnaan,maka
dari itu saya harapkan kritik dan saran yang membangun dari teman teman sekalian beserta
dosen mata kuliah. Sehingga saya bisa memperbaiki makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/imankepadanadadangadar

http://riski2989.blogspot.com/2010/03/iman-kepada-gada-dan-gadar-allh-awt.html

http://www.indoguran.com/index.php?option=com

Muslim&action-viewayat&surang-47

Bazir, Mulyono,2007.LKS Pendidikan Agama Islam Jawa Tengah: CV. Media Karya Putra

13

Anda mungkin juga menyukai