Oleh:
KELAS – 2A FARMASI
Kelompok 10 : 1. April Piona
2. Angelina Maghvira Ananda
3. Asira Lubis
4. Cikal Azura
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASLIYAH
MEDAN
2022
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim...
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat beserta salam
semoga tetap tercurah dilimpahkan kepada baginda alam Rasulullah Nabi
Muhammad SAW.
Adapun tujuan pembuatan tugas makalah ini adalah sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Ilmu Tauhid pada
Program Sarjana, Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim
Nusantara Al-Wahliyah, Tahun Ajaran 2022-2023, dengan judul makalah yang
ditulis yaitu “Hakikat Qadha dan Qadhar”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari segala kekurangan,
dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
sarannya guna kesempurnaan dan sebagai pertimbangan karya tulis yang akan
datang. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya serta meyakini sepenuh hati
bahwa Allah SWT memiliki kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-
Nya. Meski memiliki hubungan yang erat serta sama-sama mempengaruhi proses
kehidupan manusia, Qada dan Qadar, arti serta pengertiannya berbeda. Qada
secara bahasa yang berarti hukum, ketetapan, dan kehendak Allah. Semua yang
terjadi berasal dari Allah SWT, sang pemilik kehidupan. Sebelum adanya proses
kehidupan, Allah sudah menuliskan apa saja yang akan terjadi. Baik itu tentang
kebaikan, keburukan dan juga tentang hidup atau mati.
Qadar secara bahasa diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kepastian
dari Allah. Sedangkan secara istilah, qadar berarti sebuah penentuan yang pasti
dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi,
maupun yang akan terjadi.
Diantara rukun iman yang wajib diyakini umat islam adalah iman kepada
qadha dan qadhar. Keimanan ini dilakukan dengan meyakini bahwa Allah SWT
telah menetapkan takdir manusia. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini karena
Allah SWT sudah merencanakan segala hal yang terjadi di alam semesta.
Dalil mengenai iman kepada qada dan qadar sebagai salah satu rukun
iman tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan
Umar bin Khattab RA : “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang
baik dan yang buruk.” (HR. Muslim)
Iman kepada takdir, baik itu ketetapan baik dan ketetapan buruk
merupakan bagian dari kesempurnaan islam. Tanpa keimanan terhadao qada dan
qadar, keislaman seseorang patut dipertanyakan.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Qadha dan Qadhar ?
2. Apa Macam-Macam Qadha dan Qadhar ?
3. Apa Fungsi Beriman kepada Qadha dan Qadhar ?
4. Bagaimana Hikmah yang didapat dari Beriman kepada Qadha dan
Qadhar?
5. Bagaimana Contoh Perilaku dari Iman kepada Qadha dan Qadhar ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Qadha dan Qadhar.
2. Untuk mengetahui macam-macam Qadha dan Qadhar.
3. Untuk mengetahui fungsi dari beriman terhadap Qadha dan Qadhar.
4. Untuk mengambil hikmah dari beriman kepada Qadha dan Qadhar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Jika qadha itu ketetapan yang belum terjadi, maka qadhar adalah
terwujudnya ketetapan yang sudah ditentukan sebelumnya itu.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam raya ini, dan sisi kejadiannya,
dalam kadar atau ukuran tertentu, pada tempat dan waktu tertentu, dan itulah yang
disebut takdir. Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa takdir, termasuk manusia.
Peristiwa- peristiwa tersebut berada dalam pengetahuan dan ketentuan Tuhan,
yang keduanya menurut sementara ulama dapat disimpulkan dalam istilah
sunnatullah, atau yang sering secara salah kaprah disebut ‘hukum-hukum alam’
(Shihab, 2007, hlm. 63).
5
sebab yang dengannya tercapai kemaslahatan akhirat mereka. Sesungguhnya
Allah Azza wa Jalla adalah Tuhan pemelihara dunia dan akhirat, dan Dia
Mahabijaksana atas sebab-sebab yang telah ditetapkan-Nya dalam kehidupan
dunia dan akhirat, serta masing-masing makhluk-Nya telah diberikan kemudahan
untuk mencapai apa yang telah ditetapkannya.
6
2.4 Hikmah Beriman kepada Qadha dan Qadhar
Berikut hikmah-hikmah yang dapat dipetik dari keimanan kepada qada
dan qadar:
a) Dengan memahami konsep qada dan qadar yang benar, seorang
muslim senantiasa optimis, berikhtiar, serta bertawakal kepada
Allah SWT.
b) Seseorang yang memahami qada dan qadar tidak akan
berprasangka buruk, baik kepada Allah maupun kepada makhluk-
Nya.
c) Allah SWT menciptakan makhluknya dengan segenap
kemampuan, anggota tubuh, atau kelebihan tertentu. Dengan
berkah tersebut, seorang muslim diwajibkan berusaha untuk
memperoleh kehidupan yang layak dan tidak berputus asa dengan
rahmat Allah SWT.
d) Kita menyadari bahwa manusia diciptakan berbeda-beda dan
beragam. Hikmahnya adalah untuk saling mengenal dan bekerja
sama.
e) Setiap manusia memiliki kehendak bebas. Kendati sudah ada
ketetapannya, namun ia diberi keleluasaan untuk memilih. Dari
pilihannya itulah ia memperoleh balasan, baik itu balasan di dunia
atau balasan di akhirat.
f) Allah SWT akan memberikan berkah dan hasil yang maksimal
sesuai usaha hambanya, jika ia mau berusaha.
g) Mampu membedakan antara jalan yang baik dan yang buruk
karena masing-masing memiliki akibat atau konsekuensinya.
h) Tidak ada sesuatu sia-sia yang diciptakan Allah SWT. Dengan
segala kemampuan yang sudah diberikan, manusia sepatutnya
memanfaatkan potensinya untuk mencapai hal-hal yang ia
inginkan.
7
2.5 Contoh Perilaku dari Iman kepada Qadha dan Qadhar
Allah tidak akan menyalahi hukum-Nya, Dia berlaku dengan adil dan
sesuai dengan ketetapan yang maha bijaksana. Karena itulah, seorang
muslim tidak mengeluh dan menyalahkan keadaan yang menimpanya,
sesulit apa pun itu.
Berusaha menyusun usaha dan strategi, khususnya, dalam hal pekerjaan
sehingga hasilnya efektif dan efisien.
Jika memperoleh rezeki, seorang muslim patut bersyukur. Sementara itu,
jika mengalami musibah, ia bersabar.
Salah satu cara bersyukur kerika memperoleh nikmat adalah dengan
bersedekah. Sementara itu, sikap sabar adalah tidak mengeluh atau
menyalahkan takdir.
8
BAB III
PENUTUP
9
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M., 2020, Implementasi Iman Kepada Al-Qadha Dan Al-Qadhar Dalam
Kehidupan Umat Muslim, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 18 No. 1,
Universitas Pendidikan Indonesia : Bandung.
Al-Jauziyah, I., 2000, Syifa’ul ‘Alil fii Masaailil Qadha’wal Qadar wal Hikmah
wat Ta’lil, Terjemahan edisi Indonesia : Abdul Gafar, Pustaka Azzam :
Jakarta.
Chozin, R., dan Untoro, 2019, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI : Jakarta
Pusat.
Shihab, M. Q., 2007, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Madhu’i atas Pelbagai Persoalan
Umat, Mizan : Bandung.
10