Di Susun Oleh :
HALIJA ALMOHDAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa dengan rahamat dan karunianya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sunggu bahwa penulisan makala ini masi jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pembacah agar
penyempurnaan makalah ini dikemudain hari
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
1
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang diambil dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Pengertian Iman
2. Pengertian iman kepada Qadha dan Qadar
3. Dasyatnya atau manfaatnya beriman kepada Qadha dan Qadar
4. Pengertian Takdir Mubram dan Takdir Muallaq
5. Dalil Naqli tentang Qada dan Qadar
C. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan yang ingin penulis capai dalam penulisan makalah ini,
diantarannya yaitu :
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian iman
2. Siswa mampu menjelaskan pengertian iman kepada qadha dan qadar
3. Siswa mampu menjelaskan dasyatnya atau manfaatnya beriman kepada qadha
dan qadar
4. Siswa mampu menjelaskan pengertian takdir mubram dan takdir muallaq
5. Siswa mampu menjelaskan dalil naqli tentang qada dan qadar
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Iman
Iman adalah kepercayaan (yang berkenan dengan agama), keyakinan dan
kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya. Iman diyakini dalam hati, yaitu
dengan mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati adanya alam semesta dan
segala isinya.
Secara etimologi, pengertian iman diambil dari kata kerja aamana' dan yukminu'
yang artinya ialah 'percaya' atau 'membenarkan'. Dalam Alquran surat At Taubah ayat
62 menyebutkan bahwa pengertian iman ialah membenarkan, sementara dalam hadis
disebutkan bahwa pengertian iman ialah "Ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang
benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota (tubuh)."
3
jadi, Beriman kepada Qada’ dan Qadar berarti yakin bahwa segala sesuatu yang
berlaku adalah ketetapan Allah SWT. Umat Islam akan menerima setiap ketetapan
Allah SWT dengan keredaan selepas berusaha dengan bersungguh-sungguh. Dalam
sebuah hadis Qudsi, Allah SWT berfirman.
“Sesiapa yang tidak reda dengan Qada’-Ku dan Qadar-Ku serta tidak tabah
terhadap ujian yang aku berikan, maka carilah Tuhan selain Aku”.
4
tidak ada yang tahu kapan akan dilahirkan dan kapan akan mati. Semua menjadi
rahasia Allah SWT dan terjadi sesuai dengan ketetapan-Nya.
b. Takdir Muallaq
Macam takdir Allah yang kedua adalah takdir muaallaq. Macam takdir
muallaq adalah ketentuan Allah SWT yang mengikut sertakan peran manusia.
Macam takdir muallaq ini berkaitan dengan usaha atau ikhtiar manusia.
Macam takdir muallaq ini contohnya adalah keberhasilan murid di sekolah
dalam meraih prestasi. Murid yang berprestasi itu bukanlah murid yang diam saja
tidak belajar dan hanya menunggu takdir. Tetapi dicontohkan macam takdir
muallaq adalah ia yang selalu berusaha dan belajar setiap hari untuk meraih cita-
cita yang diharapkannya.
5
b. Surah Al-Ahzab ayat 38
َو َكانَ َأ ْم ُر هَّللا ِ قَ َدرًا َم ْقدُورًا
....wa kaana amrul laahi qadaram maqduuraa
Artinya: …Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku”.
c. Surah Al-Hijr ayat 21
ٍ َُر َم ْعل
وم ٍ َوِإ ْن ِم ْن َش ْي ٍء ِإاَّل ِع ْن َدنَا خَ َزاِئنُهُ َو َما نُن َِّزلُهُ ِإاَّل بِقَد
Wa im min shai'in illaa 'indanaa khazaaa 'inuhuu wa maa nunazziluhuuu illaa
biqadarim ma'luum
Artinya: “Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah kha-zanahnya,
dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.”
d. Surah Al-Mursalaat ayat 22-23
َوم فَقَ َدرْ نَا فَنِ ْع َم ْالقَا ِدرُون
ٍ َُر َم ْعل
ٍ ِإلَ ٰى قَد
Illaa qadarim ma'luum; Faqadarnaa fani'mal qoodiruun
Artinya: “Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka
Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.”
e. Surat Al-Furqan ayat 2
ق ُك َّل َش ْي ٍء فَقَ َّد َرهُ تَ ْق ِديرًا
َ ََوخَ ل
....wa khalaqa kulla shai'in faqaddarahuu taqdiiraa “
Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya”.
f. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “
…Jika sesuatu menimpamu, maka janganlah mengatakan, ‘Se-andainya aku
melakukannya, niscaya akan demikian dan demikian.’ Tetapi ucapkanlah, ‘Sudah
menjadi ketentuan Allah, dan apa yang dikehendakinya pasti terjadi'… .” (HR.
Muslim, no. 2664).
g. Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih dari Thawus, dia mengatakan:
“Saya mengetahui sejumlah orang dari para Sahabat Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Segala sesuatu dengan ketentuan takdir. Dan aku
mendengar ‘Abdullah bin ‘Umar mengatakan, ‘Segala sesuatu itu dengan
ketentuan takdir hingga kelemahan dan kecerdasan, atau kecerdasan dan
kelemahan.’” (Muslim, no. 2655).
6
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Beriman kepada qada‟ dan qadar akan melahirkan sikap optimis,tidak mudah putus
asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allahtakdirkan
kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim,sesuai
dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Olehkarena itu,jikakita
tertimpa musibah maka ia akan bersabar, sebab buruk menurut kitabelumtentu buruk
menurut Allah,sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurutAllah.Karena
dalam kaitan dengan takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakalyang
dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untukmencari
takdir yang terbaik dari Allah.
2. Saran
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari. Oleh
karena itu, penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan takwakita
kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandanganAllahSWT.
Juga keyakinan kita terhadap takdir Allah senantiasa ditingkatkan demimeningkatkan
amal ibadah kita. Serta Kita harus senantiasa bersabar, berikhtiar dan bertawakal dalam
menghadapi takdir Allah.
7
DAFTAR PUSTAKA
A. Ahyadi. 2009. Bahan Kuliah PAI. Sumedang: PG PAUD STKIP UNSAP.
Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya: Pt. Bina Ilmu.
Miftah Faridl. 1995. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung: Penerbit Pustaka.
Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosdakarya.
Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara.