Anda di halaman 1dari 12

MEYAKINI QODHA DAN QODAR MELAHIRKAN SEMANGAT BEKERJA

Disusun oleh kelompok II

Ervandi salong

Siti.r.mahulauw

Ibrahim.m.soulisa

Firda.r.tunny

Fatma.d.salong

SMA NEGERI 10 MALUKU TENGAH

Kelas XII-MIA
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan hidayahnya lah
sehingga makalah “MEYAKINI QADA DAN QADAR MELAHIRKAN
SEMANGAT BEKERJA” dapat kami selesaikan dengan tepat waktu,serta
kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman guru pembimbing,dan
orang tua yang sudah memberikan dorongan serta bantuan sehingga
makalah ini dapat Kamri selesaikan.

Kami menyadari banyaknya kesalahan dalam makalah ini,maka kami


menerima saran&kritik dari pembaca.

Penulis

Daftar isi
Kata
pengantar............................................................................................................................................................. i

Daftar
isi......................................................................................................................................................................ii

Bab I /pendahuluan

A.latar
belakang........................................................................................................................................................1
B.rumusan masalah.....................................................................................................................................
.............2

Bab II / pembahasan

A.makna iman kepada qadha dan qadar allah swt......................................................................................


..............4

B.peran optimis,ikhtiar dan tawakal................................................................................................


..........................5

C.hikmah beriman kepada qadha dan qadar Allah swt......................................................................................


........6

D.perilaku yg mencerminkan iman kepada qadha dan qadar dlm kehidupan sehari-
hari..........................................7

E.kaitkan antara qadha dan qadar serta sikap optimis,ikhtiar,dan


tawakal..............................................................8

Bab III / penutup

A.kesimpulan...........................................................................................................................................................
....9

B.daftar
pustaka.........................................................................................................................................................10

Bab I
Pendahuluan
A.latar belakang
Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa
hakikat warna-warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia
ini telah Allah tuliskan (tetapkan) dalam kitab “Lauhul Mahfudz”
yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang
mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah
kehendak dan kuasa Allah SWT,Kematian, kelahiran, rizki, nasib,
jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuai ketentuan-
ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia
Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup
enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir
Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk.

B.rumusan masalah

a).makna iman kepada qadha dan qadar?

b).optimis ikhtiar tawakal dalam qadha dan qadar?

c).apa hikmah beriman pada qadha dan qadar Allah swt?

d).contoh qadha dan qadar dalam kehidupan sehari-hari

e).kaitan antara optimis ikhtiar tawakal dalam qadha dan qadar

Bab II

PEMBAHASAN

A.makna iman kepada qadha dan qadar Allah SWT

1.Pengertian Qada' dan Qadar

Qadha secara harfiah berarti memutuskan atau menetapkan. Dalam konteks agama Islam, qadha
merujuk pada segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk terjadi di dunia ini. Qadha juga
sering kali diartikan sebagai nasib atau takdir yang sudah ditetapkan sejak awal.

Qadar secara harfiah berarti mengukur atau menentukan ukuran. Dalam konteks agama Islam, qadar
merujuk pada keputusan Allah SWT untuk menentukan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, baik itu
kejadian yang kecil maupun besar, dan semua itu telah ditentukan sejak awal.

“Qadha dan qadar saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Qadha adalah kejadian atau
peristiwa yang sudah ditentukan oleh Allah SWT, sedangkan qadar adalah cara Allah SWT menentukan
kejadian tersebut.”
Setiap muslim wajib mengimani Qada' dan Qadar Allah Swt., yang baik maupun yang buruk. Firman Allah
Swt.: (QS al-Hajj/22:70).

َ ِ‫ب ۚ ِإ َّن ٰ َذل‬


‫ك َعلَى ٱهَّلل ِ يَ ِسي ٌر‬ َ ِ‫ض ۗ إ َِّن ٰ َذل‬
ٍ َ‫ك فِى ِك ٰت‬ ِ ْ‫ء َوٱَأْلر‬Nِ ‫َألَ ْم تَ ْعلَ ْم َأ َّن ٱهَّلل َ َي ْعلَ ُم َما فِى ٱل َّس َمآ‬
Arab-Latin: A lam ta'lam annallāha ya'lamu mā fis-samā`i wal-arḍ, inna żālika fī kitāb, inna żālika 'alallāhi
yasīr

Artinya: Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di
langit dan di bumi?; bahwasanya hal tersebut terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh).
Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.

*Iman kepada Qada' dan Qadar meliputi empat prinsip, sebagai berikut.

 A. Iman kepada ilmu Allah Swt. yang Qadīm (tidak bermulaan), dan Dia mengetahui perbuatan
manusia sebelum mereka melakukannya.
 B. Iman bahwa semua Qadar Allah Swt. telah tertulis di Lauh Mahfuzh.
 C. Iman atas kehendak Allah Swt. yang berlaku dan kekuasaan- Nya yang bersifat menyeluruh.
 D. Iman bahwa Allah Swt. adalah Zat yang mewujudkanmakhluk. Allah SWT. adalah Sang
Pencipta dan yang lainnya adalahmakhluk.

Qada' dan Qadar biasa disebut dengan satu kata, “takdir”. Bagi manusia dan makhluk lain, ada melihat
takdir baik dan buruk, tetapi dalam melihat Allah Swt., semua takdir itu baik, karena keburukan tidak
dinisbatkan kepada Allah Swt. Ilmu Allah Swt., kehendak-Nya, catatan-Nya, dan penciptaan- Nya semua
itu adalah kebijaksanaan, keadilan, kasih sayang, dan kebaikan. Keburukan bukanlah sifat Allah Swt. dan
bukan pula pekerjaan-Nya. Perhatikan firman Allah Swt. berikut.

Surat Yunus Ayat 44

َ‫ظلِ ُمون‬ َ َّ‫اس َش ْيـًٔا َو ٰلَ ِك َّن ٱلن‬


ْ َ‫اس َأنفُ َسهُ ْم ي‬ ْ َ‫ِإ َّن ٱهَّلل َ اَل ي‬
َ َّ‫ظلِ ُم ٱلن‬

Arab-Latin: Innallāha lā yaẓlimun-nāsa syai`aw wa lākinnan-nāsa anfusahum yaẓlimụn

Terjemahan:Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang
menzalimi dirinya sendiri.

a. Dalil al-Qur’an

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).” (Q.S. al-Qamar/54:49)
“Tidak ada suatu bencana apapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri kalian melainkan
telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian
itu mudah bagi Allah Swt.” (Q.S. al-Hadīd/57:22)

“Dan tiap-tiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada
lehernya.” (Q.S. al-Isra’/17:13)

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah Swt.” (Q.S. at-
Tagabun/64:11)

b. Dalil As-Sunah (Hadis Rasulullah)

Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw. bersabda yang artinya sebagai berikut. ”Sesungguhnya seseorang
itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal
darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah Swt. mengutus malaikat untuk meniupkan ruh
ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya,
dan (jalan hidupnya) sengsara atau bahagia.” (H.R.al-Bukhari dan Muslim)

2.macam-macam takdir

a).Takdir Mubram, yaitu yang tidak dapat dibantah dan di tawar-tawar oleh manusia

b).Takdir Mua’llaq, yaitu takdir yang masih dapat diusahakan oleh Takdir mu’allaq sifatnya fleksibel
(belum baku alias masih dapat diusahakan) sehingga manusia dapat merubah takdir (nasib)nya.

B.peran optimis, ikhtiar dan tawakal

a).optimis

optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala
hal. Sikap optimis disebut dengan optimisme.

Ciri khas sikap optimis:

1.Tidak kaget menghadapi kesulitan

2.Berusaha mencari penyelesaian atau pemecahan atas kesulitan yang dihadapi

3.Yakin bahwa masa depan ada dalam kendalinya

4.Menghentikan alur pemikiran negatif


5.Meningkatkan apresiasi terhadap kemampuan diri

6.Menerima apa yang tidak bisa diubah.

b). ikhtiar

Ikhtiar secara bahasa berasal dari bahasa arab ( ‫ )االختيار‬yang artinya memilih. Secara istilah ikhtiar
adalah usaha sungguh-sungguh seorang hamba untuk memperoleh apa yang dikehendakinya,Dalam
kata lain ikhtiar adalah berusaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri dan berpangku
tangan apa lagi lari dari kenyataan.

-dalil ikhtiar

َ‫ ِم ْن فَضْ ِل هّٰللا ِ َو ْاذ ُكرُوا هّٰللا َ َكثِ ْيرًا لَّ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬N‫ض َوا ْبتَ ُغوْ ا‬ ٰ
ِ ْ‫ فِى ااْل َر‬N‫ت الصَّلوةُ فَا ْنتَ ِشرُوْ ا‬ ِ ُ‫فَاِ َذا ق‬
ِ َ‫ضي‬
Fa iżā quḍiyatiṣ-ṣalātu fantasyirụ fil-arḍi wabtagụ min faḍlillāhi ważkurullāha kaṡīral la'allakum tufliḥụn

Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah [62]:10)

-contih perilaku ikhtiar

1.Bekerja keras, dan tidak menggantungkan nasibnya pada orang lain.

2.Rajin belajar, walaupun tidak ada tugas dari Gurunya.

3.Semangat dalam melakukan pekerjaannya.

4.Tidak pernah putus asa dalam menghadapi kesulitan

C).tawakal

tawakal adalah membebaskan diri dari segala ketergantungan selain Allah dan menyerahkan keputusan
atas segala sesuatunya hanya kepada Allah SWT. Hal ini pula yang membuat tawakal disebut sebagai
perbuatan menyerahkan segala perkara, ikhtiar, dan usaha kita kepada Allah SWT.

Sebagaimana termaktub dalam QS. At Thalaq ayat 3 yang berbunyi:

ُ‫َو َم ْن يَتَ َو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ فَهُ َو َح ْسبُه‬

Artinya: "Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya."
(QS. At Thalaq: 3).

-dampam positif tawakal

1.Meningkatkan keyakinan dan keimanan kepada Allah


2.Memperoleh ketenangan dan ketentraman jiwa.

3.Mengurangi kejahatan dan tindak kriminal,

4.Memperoleh keteguhan hati,

5.Menyadarkan bahwa dirinya lemah, dan mengakui kebesaran Allah.

C hikmah beriman kepada qadha dan qadar Allah SWT

Seseorang yang memiliki keimanan pada qada dan qadar akan mendapatkan banyak hikmah. Berikut ini
hikmah beriman kepada qada dan qadar yang perlu kamu ketahui:

1.Termasuk orang berimanl

Untuk masuk ke dalam golongan orang beriman tentu harus memiliki rasa iman kedapa qadha dan
qadar.

2. Lebih banyak bersyukur

Mereka yang beriman kepada qada dan qadar adalah orang yang akan lebih banyak bersyukur. Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allâh, kemudian apabila kamu ditimpa
kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan." (An-Nahl 16:53)

3.. Sabar

Hikmah kepada qada dan qadar selanjutnya adalah meningkatkan kesabaran. Seorang muslim akan
menyadari bahwa segala sesuatunya yang terjadi adalah ketetapan dari Allah SWT dan hanya Allah yang
mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

4. Selalu berusaha

Keimanan kepada qada dan qadar membuat seseorang akan selalu berusaha melakukan yang terbaik.
Dengan usaha dari seorang manusia, maka Allah akan memberikan jalan yang ringan baginya.

5.. Selalu berharap kepada Allah

Tidak akan pernah putus asa dari rahmat Allah SWT seseorang yang beriman kepada qada dan qadar
karena ia percaya bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi tiap orang yang beriman. Allah
ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf [12]:
87).
6. Jiwa yang tenang

Beriman kepada qada dan qadar akan membuat jiwa menjadi lebih tenang. Hidupnya akan jauh dari
kesusahan. Bahkan meski ujian yang ia hadapi sangat sulit, namun keyakinannya pada takdir Allah akan
membuatnya selalu merasa tenang dan damai.

D.perilaku kehidupan sehari' yang menceritakan qhada dan qadar

a. Yakin terhadap qada dan qadar dari Allah karena pada hakikatnya qada dan qadar tersebut sangat
logis (masuk akal). Apabila kita sulit memahaminya, hal tersebut berarti bahwa kita sendiri yang belum
memiliki pemahaman secara menyeluruh mengenai hal tersebut.

b. Pemahaman yang menyeluruh mengenai qada dan qadar akan melahirkan pribadi yang mau bekerja
keras dalam meraih sesuatu.

c. Allah tidak akan menyalahi hukum-Nya (sunnatullah) sehingga manusia harus yakin akan kekuasaan-
Nya atas hidup dan kehidupan manusia.

d. Kita tidak boleh sombong apabila kita berhasil meraih sesuatu karena semua itu tidak semata-mata
atas usaha kita sendiri.

e. Tidak boleh putus asa karena senantiasa husnuzan pada keadilan Allah.

f. Mampu menyusun strategi, khususnya, dalam hal pekerjaan sehingga hasilnya efektif dun efisien.

g. Bersyukur apabila memperoleh rezeki apa pun bentuknya dan senantiasa bersabar apabila
mendapatkan ujian atau musibah.

Berikut adalah contoh-contoh qada dan qadar dalam kehidupan sehari-hari:

Contoh Qada

- Rejeki

- Kematian dan umurku

- Pasangan

- Penampilan fisik

- Kelahiran

Contoh Qadar

- Orang miskin. Namun, karena dia selalu berusaha dan berdoa agar bisa kaya.

- Orang bodoh. Namun, karena dia rajin belajar dan berdoa, dia jadi pintar.
- Orang sakit. Namun, karena dia rajin berobat agar sehat.

- Orang yang tidak bisa berenang. Namun, karena terus berlatih hingga akhirnya bisa berenang.

- Seseorang yang tidak pernah mendapatkan pekerjaan. Namun, karena dia selalu berusaha dan berdoa,
dia mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan.

E.kaitkan antara qadha dan qadar serta sikap optimis,ikhtiar,dan tawaka

Hubungan antara sikap optmis, ikhtiar dan tawakal terhadap qadha dan qadhar yaitu menyatu dalam
bentuk pengaplikasiannya yaitu: Kunci dari kesuksesan dan perubahan takdir yang dimiliki oleh individu
terletak pada ikhtiar yang dilakukannya sedangkan optimis adalah sebagai faktor pendorong untuk terus
mencoba dan menyakini hati bahwa usaha yang dilakukan akan membuahkan hasil yang postif atas ijin
Allah sebagai bentuk tawakal terbaik manusia.

Penjelasan:

Beberapa cara untuk mengetahui tingkatan hubungan anatara ikhtiar, optimis dan tawakal kepada Allah
terhadap qadha dan qadhar Allah yaitu dapat ditinjau dari makna masing-masing komponen tersebut
yang tertera disoal yaitu:

1. Ketika Allah memutuskan manusia suatu takdir baik ataupun takdir buruk pada manusia, takdir yang
dapat diubah seperti rezeki, jodoh, dan lain sebagainya ataupun takdir yang tidak dapat diubah manusia
seperti kematian dan lain sebagainya. Contohnya Allah memberikan suatu masalah ataupun suatu takdir
yang masih dapat diubah seperti kondisi manusia dalam keadaan miskin dapat diperbaiki dengan rajin
berikhtiar seperti mencari pekerjaan yang halal dan baik, jika manusia masih beribadah secukupnya
dapat diubah dengan terus belajar agama dan membiasakan diri untuk melakukan perubahan terhadap
dirinya sehingga dengan ilmu agama, akhlak yang baikAllah berikan jodoh terbaiknya untuk itulah setiap
takdir yang Allah berikan kita wajib senantiasa bersyukur dalam keadaan apapun.

2. Ikhtiar atau usaha dapat diartikan sebagai bentuk cara manusia untuk mengubah takdir dan keadaan
yang ditetapkan Allah SWT pada dirinya dengan penuh kerja keras mencoba banyak hal dalam usaha
hingga titik tertinggi pencapaian yang diperolehnya.

3. Optimis yaitu suatu sikap yang lahir dari dalam diri individu itu sendiri sebagai bentuk pendorong
maksimal untuk terus berkarya dan berusaha serta adanya sikap pantang menyerah hal ini dapat dilihat
dari cara individu tersebut bekerja serta mengoptimakan dirinya untuk terus memberikan hal-hal yang
lebih positif dari hari-hari sebelumnya atau keadaan sebelumnya.

4. Tawakal secara bahasa bermakna mewakilkan, ataupun mewakilkan dengan kata lain sebagai insan
manusia yang mempercayai adanya Allah SWT semua bentuk usaha yang telah dilakukan contohnya
ketika Ahmad berusaha dengan sepenuh hati pantang menyerah mengoptimalkan semua kemampuan
yangdiperoleh hanya karena Allah SWT untuk itu kita wajib berdoa memohon segala macam kelancaran
usaha dan memudahkan berbagai macam bentuk masalah yang kita alami karena Allah SWT adalah
pemilik alam semesta.

BAB III

Penutup

a.kesimpulan

Kesimpulan dari materi beriman kepada qada dan qadar Allah antara lain adalah

Beriman kepada qadha dan qadar Allah

adalah bagian dari rukun iman

Beriman kepada qadha dan qadar Allah hukumnya wajib bagi setiap umat silam.

Beriman kepada qadah dan qadar Allah memberikan banyak dampak positif salah satunya
adalah membuat hidup menjadi lebih mudah bertawakkal kepada Allah

Contoh hal yang termasuk qada dan qadar

Allah adalah ajal atau waktu kematian

Pembahasan

Iman secara bahasa dalam bahasa indonesia artinya adalah percaya. Iman secara istilah artinya
adalah menyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan mengimplementasikan dalam
kegiatan sehari-hari. Iman merupakan hal yang sangat penting dalam ajaran islam. Karena jika
keimanan bermasalah maka ibadah juga akan menjadi bermasalah.
b.daftar pustaka

Ervandi.2023.iman kedapa qadha dan qadar Allah swt.ambon:keltwo

Terimakasih kasih
_syukron_

Anda mungkin juga menyukai