Anda di halaman 1dari 18

QADHA DAN QADAR, HIKMAH DAN PERILAKU YANG

MENCERMINKAN IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

( SD )

Disusun Oleh :

DIMA AKHALIYA (2110202009)

Kelas. Pai A

Dosen Pengampu : Rohmadi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….1

A. Latar Belakang…………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..3

A. Pengertian Qadha dan Qadar…………………………………….3

B. Dalil Tentang Qadha dan Qadar…………………………………5

C. Fungsi Beriman Kepada Qadha dan Qadar……………………..9

D. Ciri-ciri orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar……….9

E. Hikmah beriman kepada Qadha dan Qadar…………………….10

F. Perilaku yang mencerminkan iman kepada Qadha dan Qadar..12

G. Nyanyi Iman Kepada Qadha dan Qadar…………………………13

BAB III PENUTUP…………………………………………………………14

A. Kesimpulan………………………………………………………….14

GLOSARIUM…………………………………………………………….....15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..16

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia diciptakan oleh Allah Swt dalam keadaan yang berbeda

satu sama lain, ada laki-laki dan perempuan, ada yang berambut lurus dan

keriting, berkulit putih dan hitam, ada yang pintar dan belum. Semua

merupakan hak Allah Swt. Itu sering kita sebut dengan takdir. Begitu pula

dengan bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa kita. Seperti

gempa, tsunami, tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain

yang telah melanda bangsa kita itu semua atas kehendak dan kuasa Allah

SWT.Dengan bekal keyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh

Allah SWT. seorang mukmin tidak pernah mengenal kata frustrasi dalam

kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa yang telah diberikan

Allah SWT kepada-nya.

Kematian, kelahiran, rezeki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah

ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan Allah SWT yang tidak pernah

diketahui oleh manusia. Dengan tidak adanya pengetahuan tentang

ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus berlomba-lomba menjadi

hamba yang soleh-sholehah, dan berusaha keras untuk menggapai cita-cita

tertinggi yang dinginkan setiap muslim yaitu menjadi penghuni Surga.

Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang

terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun

takdir yang buruk.

1
Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal,

menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa

permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah

takdir ini.

B. Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dengan Qadha dan Qadar?

b) Takdir dibagi menjadi berapa macam?

c) Bagaimana fungsi beriman kepada Qadha dan Qadar Allah?

d) Bagaimana ciri-ciri orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar?

e) Bagaimana hikmah bagi orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar?

f) Bagaimana perilaku yang mencerminkan iman kepada Qadha dan Qadar?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Qadha dan Qadar

Menurut bahasa qadha memiliki beberapa arti yaitu hukum,

ketetapan, perintah, dan kehendak. Sedangkan qadar berarti kepastian,

kuasa, nasib dan ukuran.1 Menurut istilah qadha adalah ketetapan, ketentuan

dan keputusan Allah Swt. dari sejak zaman azali atas segala sesuatu yang

berkaitan dengan iradah atau kehendak-Nya, baik itu kebaikan dan

keburukan, hidup dan mati.

Sedangkan menurut istilah qadar adalah aturan atau ukuran yang

diciptakan oleh Allah Swt. sebagai perwujudan ketetapan (qadha) terhadap

segala sesuatu yang berkaitan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak

zaman Azali dan pastinya sesuai dengan iradah-Nya.2 Dapat saya simpulkan

bahwa Qadha bisa dikatakan rencana Allah Swt, dan Qadar sebagai

pelaksanaan rencana (qadha) Allah Swt.

Secara umum muncul tiga pandangan di kalangan mutakallimin :

1. menurut Jabbariyah, Qadha dan Qadar adalah semua perbuatan

manusia yang sudah ditentukan oleh Allah,dimana manusia hanya

sekedar menjalankan saja, sesuai dengan garis ketentuan.

1
Syauqil,A.A. Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah kelas 6. Jakarta : Kementrian Agama,Cetak ke-1
tahun 2020. Hlm.29
2
Muta’allimah. Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas 6. Jakarta : kementrian Agama, Cetak
Ke-1 tahun 2020. Hlm.104

3
2. menurut Qadariyah. Qadha dan Qadar adalah semua perbuatan

manusia berasal dari dirinya. Dialah sebagai sumber perbuatan dan

dia pula sebagai pelakunya.

3. menurut Asy'ariyah, Qadha dan Qadar adalah keinginan berbuat

berasal dari manusia, tetapi kemampuan berbuat bersumber dari

Allah. Allah lah yang menciptakan kemampuan, sehingga manusia

mampu melaksanakan ke inginannya.3

Perpaduan antara qadha dan qadar disebut takdir. Takdir berlaku

kepada semua makhluk hidup baik yang telah, sedang, maupun yang akan

terjadi. Contohnya Allah Swt berencana menciptakan seorang hamba

bernama Hasan (qadha Allah Swt.). Kemudian Allah Swt. memproses

penciptaan Hasan ketika umur 4 bulan di perut ibunya diberi kepastian

kapan Hasan akan lahir, ditakar rezekinya / diukur rezekinya, diatur kapan

matinya, dan lain sebagai yang berkenaan Hasan (qadar Allah Swt).

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar (takdir) adalah orang

yang percaya dengan sepenuh hati bahwa ketentuan atau ketetapan Allah

Swt itu benar adanya, dimana telah ditentukan sejak zaman azali maupun

sejak diciptakannya makhluk-Nya. Hal ini berlaku bagi semua makhluk-

Nya. Qadha dan Qadar Allah Swt itu wajib dipercayai sebagai bukti

keyakinan terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah Swt.4

3
Harahap,Syahrin,Dkk.Ensiklopedia Akidah Islam. Kencana : Prenada Media Group. 2003.
Hlm.476
4
Muta’allimah. Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiiyah Kelas 6. Jakarta : kementrian Agama, Cetak
Ke-1 tahun 2020. Hlm.105

4
Ada perbedaan qadha dan qadar, yaitu:

1. Qadha merupakan suatu ketentuan dari Allah Swt atas makhluk-Nya

sejak zaman azali dan tidak bisa diubah dengan apapun.

2. Qadar merupakan ukuran atau batasan dari ketetapan Allah Swt atas

segala keputusan disaat kita telah berada di alam dunia sesuai dengan usaha

dan daya upaya kita dalam berusaha.

Istilah qadha dan qadar juga sering disebut takdir. Dilihat dari

pengaruh usaha manusia, takdir dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu;

takdir muallaq dan takdir mubram. Takdir muallaq adalah takdir yang dapat

diubah oleh usaha manusia, seperti orang yang sakit dengan berobat menjadi

sembuh, orang yang miskin bekerja keras kemudian menjadi kaya, pelajar

yang kalau ulangan itu belajar dengan tekun ia akan mendapatkan nilai yang

bagus dan sejenisnya. Sedangkan takdir mubram, yaitu takdir yang tidak

bisa diubah sebagaimana contoh jenis kelamin manusia, kematian manusia

dan jodoh manusia serta yang lainnya.5

B. Dalil Tentang Qadha dan Qadar

• Q.S. Ar- Ra’du ayat 11:

5
Syauqil,A.A. Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah kelas 6. Jakarta : Kementrian Agama,Cetak ke-1
tahun 2020. Hlm.30

5
Artinya:

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat

menolaknya; dan sekali kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia “(QS. ar-

Ra'du: 11)

Maksud ayat ini adalah takdir manusia dapat diusahakan oleh manusia itu

sendiri. Manusia yang usaha (ikhtiar)nya bagus, biasanya takdirnya juga bagus.

Berarti misalnya kita mau sukses (berhasil ), berarti kita perlu adanya usaha yang

dilakukan untuk mencapai kesuksesan tersebut.6

• Q.S. Al-A’la ayat 3:

Artinya:

“Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk " (QS. Al-A'la

[87]: 3)

Adapun hadis Nabi Muhammad Saw. yang mendukung tentang dalil-dalil di atas

adalah:

6
Syauqil,A.A. Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah kelas 6. Jakarta : Kementrian Agama,Cetak
ke-1 tahun 2020. Hlm 105

6
Artinya:

“ dan ketahuilah jika umat bersatu padu untuk memberi manfaat kepadamu dengan

sesuatu, maka tidak akan sampai manfaat itu kecuali yang telah ditetapkan Allah

Swt untukmu, jika mereka bersatu padu untuk mencelakaimu maka engkau tidak

akan celaka kecuali yang telah ditetapkan Allah Swt untukmu. Pena sudah diangkat

dan lembaran catatan sudah kering."(HR. Tirmidzi)7

• Q.S. Al-Qamar ayat 49:

Artinya:

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS. Al-

Qamar: 49).

Muta’allimah. Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas 6. Jakarta : kementrian Agama, Cetak
7

Ke-1 tahun 2020. Hlm.31

7
Maksud ayat di atas adalah segala sesuatu yang diciptakan Allah Swt. sudah

diukur/ ditakar ketetapannya. Walau demikian manusia tetap berusaha walaupun

yang menetapkan Allah Swt.

• Al-Hadist:

Artinya:

“... engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, hari

akhir, dan engkau beriman kepada qadar (ketentuan Allah) baik dan buruknya...."

(HR. Muslim)

Maksud hadis di ini adalah orang beriman itu adalah orang yang beriman

kepada Allah Swt., kepada rasul-rasul Allah, kepada hari akhir, dan ketentuan

(qadar) Allah Swt. Adapun iman kepada qadha dan qadar adalah Rukun Iman yang

ke-6.8

8
Syauqil,A.A. Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah kelas 6. Jakarta : Kementrian Agama,Cetak
ke-1 tahun 2020. Hlm 106

8
C. Fungsi Iman Kepada Qadha dan Qadar

Beriman kepada qadha dan qadar memiliki arti percaya bahwa

Allah memiliki keputusan, ketetapan, dan kehendak terhadap apa yang

terjadi pada setiap mahluk-Nya. Fungsi tersebut antara lain:

a. Memperkuat keyakinan kepada Allah SWT.

b. Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta dan segala isinya berjalan

sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah SWT.

c. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

d. Menumbuhkan sikap prilaku dan terpuji, serta menghilangkan sikap serta

perilaku tercela.

e. Mendorong umat manusia (umat islam) untuk berusaha agar kualitas

hidupnya meningkat, sehingga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari

esok lebih baik dari hari ini.9

f. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar.

g. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa.

h. Membuat hati dan jiwa menjadi tenang.10

D. Ciri-ciri Orang yang Beriman Kepada Qadha dan Qadar

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar harus memiliki sikap yang positif

dalam kehidupan sehari-hari. Diantara ciri-ciri perilaku orang yang beriman kepada

qadha dan qadar adalah:

9
Syed Mahmudunnasir.1994. Islam,Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung : Rosdakarya. Hlm.93
10
Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung : Tiga Mutiara. Hlm.49

9
1. Mentaati perintah Allah Swt. dan menjauhi serta meninggalkan segala

larangan-Nya.

2. Berusaha dan bekerja secara maksimal.

3. Bertawakal kepada Allah Swt dengan sepenuh hati.

4. Mengisi kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai

kebahagiaan hidup di akhirat.

5. Memperhatikan dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah Swt.

6. Senantiasa bersabar dalam menghadapi semua cobaan yang menimpa

dirinya.11

7. Senantiasa ikhtiar berusaha dalam mencapai keberhasilan

8. Ridha dan ikhlas terhadap segala keputusan Allah swt.

9. Tabah hati dan sabar dalam menghadapi musibah.12

E. Hikmah beriman kepada Qadha dan Qadar

Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga

bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk

kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain:

1. Allah telah menggariskan hukum-Nya dalam Qadha dan Qadar. Dengan

pemahaman yang benar, kita mampu menjadi pribadi yang optimis dengan

melakukan doa dan ikhtiar serta tawakal.

11
Nurul Ihsan, Buku Anak-anak Rukun Iman. PT : Luxima Metro Media. Hlm.32
12
Ahmad Saebani, 2010. Ilmu Akhlak, Bandung : Pustaka Setia. Hlm.25

10
2. Dengan memahami Qadha dan Qadar, kita tidak akan memiliki prasangka

buruk, baik kepada Allah maupun kepada makhluk-Nya.

3. Kita menyadari bahwa manusia diciptakan berbeda-beda dan tentu memiliki

hikmah tersendiri, di antaranya, untuk saling mengenal dan bekerja sama.

4. Dengan memahami Qadha dan Qadar, kita dapat menyadari bahwa segala

yang diciptakan dan yang terjadi di dunia ini tidak pernah luput dari

kekuasaan Allah Swt. Oleh karena itu, manusia tidak pantas untuk

berperilaku sombong.

5. Manusia berhak memilih untuk melakukan sesuatu. Dengan kesadaran itu,

konsekuensi yang akan diterima di akhirat kelak, yang berupa ganjaran

surga dan neraka, menjadi keniscayaan bagi setiap manusia.

6. Keberhasilan atau kesuksesan bukan sebuah khayalan karena jika kita mau

berusaha, Allah pasti akan membuka jalan-Nya.

7. Mampu membedakan antara jalan yang baik dan yang buruk karena masing-

masing memiliki akibat atau konsekuensinya.

8. Menjadi pribadi yang tidak pernah berputus asa dan lupa diri apabila

menghadapi sesuatu, baik kesenangan maupun kesedihan.

9. Allah tidak pernah menjadikan sesuatu dengan sia-sia. Oleh karena itu,

manusia tinggal mempergunakan karunia tersebut dengan sebaik-baiknya.13

13
RosihonAnwar,2008. Akidah Akhlak. Bandung : Pustaka Setia. Hlm.76

11
F. Perilaku yang mencerminkan iman kepada Qadha dan Qadar

Beberapa contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada Qadha dan

Qadar, antara lain sebagai berikut:

1. Yakin terhadap Qadha dan Qadar dari Allah karena pada hakikatnya

Qadha dan Qadar tersebut sangat logis (masuk akal). Apabila kita sulit

memahaminya, hal tersebut berarti bahwa kita sendiri yang belum

memiliki pemahaman secara menyeluruh mengenai hal tersebut.

2. Pemahaman yang menyeluruh mengenai Qadha dan Qadar akan

melahirkan pribadi yang mau bekerja keras dalam meraih sesuatu.

3. Allah tidak akan menyalahi hukum-Nya (sunnatullah) sehingga manusia

harus yakin akan kekuasaan-Nya atas hidup dan kehidupan manusia.

4. Kita tidak boleh sombong apabila kita berhasil meraih sesuatu karena

semua itu tidak semata-mata atas usaha kita sendiri.

5. Tidak boleh putus asa karena senantiasa husnuzan pada keadilan Allah.

6. Mampu menyusun strategi, khususnya dalam hal pekerjaan sehingga

hasilnya efektif dan efisien.

7. Bersyukur apabila memperoleh rezeki apa pun bentuknya dan

senantiasa bersabar apabila mendapatkan ujian atau musibah.14

14
Muta’almah,2018, Akidah Akhlak Kelas vi, Jakarta : Erlangga. Hlm.47

12
Nyanyi Iman Kepada Qadha dan Qadar

(lirik : adek berjilbab biru)

Ayo kawan kita belajar … pelajari qhodo dan qodar…

Qhodo qodar rukun iman. Rukun iman yang ke enam.

Ketetapan sejak jaman ajali.. itu arti dari qhodo…

Ketetapan yang sudah terjadi. Itu arti dari qhodar.

Qhodo qodar di sebut dengan takdir… takdir di bagi menjadi dua…

Takdir mubrom takdir mualaq. Keduanya ketetapannya.

Takdir mubrom tidak dapat di ubah… mati jodoh jenis kelamin…

Takdir mualaq dapat di ubah.. sakit miskin bodoh dengan ikhtiar.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat saya simpulkan bahwa Qadha bisa dikatakan rencana Allah Swt, dan

Qadar sebagai pelaksanaan rencana (qadha) Allah Swt. Contohnya Allah Swt

berencana menciptakan seorang hamba bernama Hasan (qadha). Kemudian Allah

Swt memproses penciptaan Hasan ketika umur 4 bulan diperut ibunya diberi

kepastian kapan Hasan akan lahir, diukur rezekinya, diatur kapan matinya, dan lain

sebagai yang berkenaan Hasan (qadar).

Fungsi iman kepada Qadha dan Qadar, yaitu :Memperkuat keyakinan

bahwa Allah SWT, Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta dan segala

isinya berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah SWT, Meningkatkan

ketaqwaan kepada Allah SWT.

Hikmah beriman kepada Qadha dan Qadar Allah, yaitu: Mempercayai Allah

itu benar-benar kuasa, Tidak akan memiliki prasangka buruk, baik itu kepada Allah

maupun kepada makhluk-Nya, Kita menyadari bahwa manusia diciptakan berbeda-

beda dan tentu memiliki hikmah tersendiri, Manusia tidak pantas untuk berperilaku

sombong, dan lain sebagainya.

Contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada Qadha dan Qadar: Tidak

boleh sombong, Tidak boleh putus asa, Selalu bersyukur jika diberi rezeki dan

senantiasa bersabar apabila mendapatkan ujian dan lain sebagainya.

14
GLOSARIUM

Iradah : kehendak

Azali : sebelum di ciptakan manusia

Ikhtiar : perilaku berusaha dengan sungguh-sungguh

Tawakal : berserah diri

Optimis : percaya diri, bersemangat

Konsekuensi : akibat dari suatu perbuatan

Logis : pikiran yang masuk akal

Husnuzon :berprasangka baik

Efektif : bagus

Efisien : melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saebani, 2010. Ilmu Akhlak, Bandung : Pustaka Setia.

Harahap,Syahrin,Dkk.Ensiklopedia Akidah Islam. Kencana : Prenada Media

Group. 2003.

Muta’allimah. Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas 6. Jakarta : kementrian

Agama, Cetak Ke-1 tahun 2020.

Muta’almah,2018, Akidah Akhlak Kelas vi, Jakarta : Erlangga.

Nurul Ihsan, Buku Anak-anak Rukun Iman. PT : Luxima Metro Media.

RosihonAnwar,2008. Akidah Akhlak. Bandung : Pustaka Setia

Syauqil,A.A. Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah kelas 6. Jakarta : Kementrian

Agama,Cetak ke-1 tahun 2020.

Syed Mahmudunnasir.1994. Islam,Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung :

Rosdakarya.

Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung : Tiga Mutiara.

16

Anda mungkin juga menyukai