Qada menurut bahasa adalah hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan.
Qada menurut istilah adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala
sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendaknya).
Qadar menurut istilah adalah perwujudan ketetapan (qada) terhadap segala sesuatu yang berkenaan
dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah(kehendaknya)
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa qada adalah ketentuan, sedangkan qadar adalah
pelaksanaan dari qada’ Allah.
1) “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).” (Q.S. al Qam1ar/54:49)
2) “Tidak ada suatu bencana apapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri kalian melaikan
telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian
itu mudah bagi Allah.” (Q.S. al-Hadi¯d/57:22)
3) “Dan tiap-tiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada
lehernya.” (Q.S. al-Isra’/17:13)
4) “Tidak ada sesutu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah.” (Q.S. at-
Tagabun/64:11)
Qada’ dan qadar merupakan salah satu rukun iman yaitu rukun iman yang keenam, sehingga sebagai
seorang yang beriman kita diwajibkan mengimani takdir atau qada’ dan qadar.
4. Macam-macam takdir
a. Takdir Mua’llaq
Contohnya : Budi ingin menjadi juara kelas, maka ia belajar dengan keras.
b. Takdir Mubram
Takdir yang terjadi pada diri sendiri dan tidak dapat diusahaka atau diubah oleh manusia.
Contohnya : Orang yang lahir dengan mata sipit, kulit hitam rambut pirang tidak dapat diubah lagi.
Qada’ dan Qadar atau takdir berjalan menurut hukum “sunnatullah”. Artinya keberhasilan hidup
seseorang sangat tergantung sejalan atau tidak dengan sunnatullah. Sunnatullah adalah hukum-hukum
Allah Swt. yang disampaikan untuk umat manusia melalui para Rasul, yang tercantum di dalam al-Qur’an
berjalan tetap dan otomatis. Misalnya malas belajar berakibat bodoh,tidak mau bekerja akan miskin,
menyentuh api merasakan panas, menanam benih akan tumbuh dan lain-lain.
Mengapa manusia tidak mampu terbang laksana burung, tumbuh-tumbuhan berkembang subur, lalu
layu, dan kering. Rumput-rumput subur bila selalu disiram dan sebaliknya bila dibiarkan tanpa
pemeliharaanakan mati. Contoh-contoh tersebut, merupakan etentuan
Manusia dapat memilih takdir/ketentuannya sendiri dan mereka juga harus bertanggung jawab atas
pilihan/takdir yang telah dipilihnya.
b. Ikhtiar
c. Doa
Doa adalah ikhtiar batin yang besar pengaruhnya bagi manusia yang
meyakininya. Allah akan mengabulkan permhonan orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh.
d. Tawwakal
Setelah kita beriman pada takdir dan telah berusaha dengan ikhtiar, selanjutnya adalah tawwakal.
Tawwakal adalah menyerahkan segala urusan dan hasil ikhtiar kepada Allah SWT.