Diajukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam semester genap tahun
ajaran 2016/2017
Disusun oleh:
Aas Asiyah
Ria Nursamsyah
Hidayati Wahyuni
Maghvira Tuzahra
Denny Maulana H
Rio Rifandi
M. Naufal F
Fariz Iqbal N
Email: smansayu@yahoo.co.id
2017
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Qadha dan Qadar.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah SWT, guru
pembimbing bapak Kanudin, teman satu kelompok dan semua pihak yang
terlibat.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Qadha dan Qadar ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................... 2
Bab 1 : Pendahuluan............................................................ 3
A. Latar Belakang......................................................... 3
B. Tujuan...................................................................... 4
C. Rumusan Masalah.................................................... 5
Bab 2 : Pembahasan............................................................. 7
Bab 3 : Penutup............................................................ 9
A. Kesimpulan............................................................. 15
B. Saran....................................................................... 15
Daftar pustaka..................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iman adalah aspek agama Islam yang paling mendasar, dan bisa disebut
pondasi dari setiap agama. Bila sistem Iman rusak, maka runtuhlah
bangunan agama secara keseluruhan. Dalam agama Islam Iman ini terbagi
menjadi enam, yaitu: Iman kepada Allah, Iman kepada Rasulullah SAW,
Iman kepada malaikat Allah, Iman kepada kitab-kitab Allah, Iman kepada
hari akhir, dan Iman kepada qadha & qadar.
Qadha dan qadar merupakan rukun Iman yang ke enam. Kita umat
muslim harus benar-benar meyakininya, artinya setiap manusia (muslim
dan muslimah) wajib mempunyai niat dan keyakinan sungguh-sungguh
bahwa segala perbuatan makhluk, sengaja maupun tidak telah ditetapkan
oleh Allah SWT. dan tidak ada campur tangan dari siapapun. Orang yang
benar-benar beriman adanya qadha dan qadar akan senantiasa menjaga agar
perilakunya baik dan berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga
sebaliknya. Dalam makalah ini akan diuraikan mengenai persoalan qadha
dan qadar. Dari pembahasan makalah ini diharapkan kita semua bisa
mendapatkan pemahaman yang bisa meningkatkan kadar keimanan kita
terhadap rukun Iman yang telah di tetapkan khususnya Iman kepada qadha
dan qadar.
B. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan yaitu, agar kita dapat mengetahui dan
memahami apa itu qadha dan qadar, mengetahui macam-macamnya, mengetahui
tingkatan-tingkatannya, hikmah beriman kepada qadha dan qadar, dan untuk
mempermudah memperdalam ilmu mengenai Iman kepada qadha dan qadar
serta untuk dijadikan referensi kepada para pembaca yang ingin mendalami
tentang Iman kepada qadha dan qadar.
4
C. Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Allah berfirman :
Artinya : “Tiadalah suatu bencana menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu,
melainkan dahulu sudah tersurat dalam kitab (Lauhul Mahfuz) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
(QS. Al-Hadiid:22).
B. Macam-macam Takdir
- Takdir Mu’allaq
6
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum
sehingga mereka itu mengubah nasibnya sendiri.” (Ar-Radu : 11)
Contoh :
Allah berfirman :
Allah berfirman :
- Taqdir Mubram
Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat
dielakkan kejadiannya. Contohnya nasib manusia, lahir, kematian,
jodoh, rizkinya, dan terjadinya kiamat dan sebagainya. Qada’ & qadar
Allah SWT yang berhubungan dengan nasib manusia adalah rahasia
Allah SWT, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Manusia
diperintahkan mengetahui qada’dan qadarnya melalui usaha dan
ikhtiar. Kapan manusia lahir, bagaimana statusnya sosialnya,
bagaimana rizkinya ,siapa anak istrinya,dan kapanya
meninggalnya,adalah rahasia Allah SWT. Jalan hidup manusia seperti
itu sudah ditetapkan sejak zaman azali yaitu masa sebelum terjadinya
sesuatu atau massa yang tidak bermulaan. Tidak seorang pun yang
mengetahuinya.
7
- Mempunyai semangat ikhtiar
- Tawakal
8
D. Ciri-ciri Orang yang Beriman kepada Qadha dan Qadar
9
yang semakin melipatgandakan kegembiraan mereka. Mereka
menerima hal-hal yang tidak disenangi dengan keridhaan, mencari
pahala, bersabar, menghadapi apa yang dapat mereka hadapi,
meringankan apa yang dapat mereka ringankan, dan dengan kesabaran
yang baik terhadap apa yang harus mereka bersabar terhadapnya.
Sehingga mereka, dengan sebab itu, akan mendapatkan berbagai
kebaikan yang besar yang dapat menghilangkan hal-hal yang tidak
disukai, dan digantikan oleh kegembiraan dan harapan yang baik.
10
4. Bersifat Optimis dan Giat Bekerja
Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya.
Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung.
Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan.
Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa
optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan
itu. Firman Allah:
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al- Qashas
ayat 77)
5. Jiwanya Tenang
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa
mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa
senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung
atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia
bersabar dan berusaha lagi. Allah SWT berfirman :
Artinya : Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam
jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam sorga-Ku. ( QS. Al-
Fajr ayat 27-30)
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
http://hbis.wordpress.com
Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-Qur’an, Bandung; Mizan Media Utama, 2013, hlm. 81.
http://gusriandi.blogspot.com
13