Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“KALIMAT SYAHADAT”

Dosen:

Abah Ali Shodiqin, M. Ag.

Nama :

RAMADHAN NOVRIYANATA (21061024)

Tahun Pelajaran 2022


Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan
BIODATA

1. Nama Lengkap : Ramadhan Novriyanata


2. Nama Panggilan : Ram
3. Tempat, Tanggal Lahir : Bojonegoro, 10 November 2002
4. Alamat : Ds. Mojodeso, Kec. Kapas, Kab. Bojonegoro
5. Program Studi : Arsitektur
6. Fakultas : Teknik
7. Semester : 2
8. Nim : 21061024
9. Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam 1
10. Cita-cita : Orang yang bermanfaat
11. Jenis Kelamin : Laki-Laki
12. Kewarganegaraan : Indonesia
13. Agama : Islam
14. Nomor Telepon : 085784661493
15. Email : ramadhannn052@gmail.com
16. Hobi : makan
17. Nama Ayah :Muriyanto
18. Nama Ibu : Suyatmi
19. Saudara Kandung : Fitria pril yastari
20. Anak Ke : 2
21. Motivasi Diri :jika kamu tidak pintar setidaknya bermanfaat bagi orang lain, jika
kita mampu menyelesaikan suatu perkerjaan jangan lupa membantu orang di
sekitar kita,selalu semangat dan hapus kata menyerah dari pikiran... 
Kata pengantar

Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur kami lantunkan kehadirat Allah SWT yang mana berkat nikmat dan

karunianya lah kami masih bisa diberikan kesehatan yang kita alami sampai detik

ini.Shalawat teriring salam selalu kami curahkan kepada hamba Allah yang maha perkasa

yaitu Nabi Muhammad SAW, berkat jasa beliau kita bisa mempelajari islam semakin luas

hingga sekarang ini.

Alangkah indahnya dalam penulisan makalah ini kami bisa mengetahui sedikit demi

sedikit kajian ilmu bahasa. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas kuliah dalam Mata

Kuliah pendidikan agama islam Jurusan teknik Arsitektur , Universitas islam darul ulum

lamongan.

Adapun judul Penulisan makalah ini adalah "kalimat sahadat. Walaupun banyak

kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami harap tulisan ini bisa bermanfaat khususnya

bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.


DAFTAR ISI................................................................................................................

HALAMAN JUDUL...................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................

A. Latar belakang..................................................................................................

B. Rumusan masalah.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................

A. Iman dan tauhid dalam islam...........................................................................

B. Definisi dan syarat syahadat.............................................................................

C. Posisi syahadat.................................................................................................

D. Aktualisasi syahadat dalam ibadah dan mumalah...........................................

E. Rusaknya sahadat dan hal-hal yang membatalkan syahadat dan keimanan...

F. Cara mempertahankan keimanan......................................................................

G. Makna syahadat muhammad rasulullah............................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................................

A. KESIMPULAN...................................................................................................

B. SARAN..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bagi umat Islam, kata Syahadat bukanlah kata yang asing lagi di telinga manusia.

Syahadat adalah seperti nafas yang senantiasa menemani hidup manusia. Syahadat adalah

salah satu syarat utama keislaman seseorang. Tanpa syahadat dalam hati, pikiran, ucapan, dan

tindakan mereka, maka tiada pula islam dalam kehidupan manusia.

Syahadat adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan umat islam. Syahadat ibarat ruh,

sedangkan islam sendiri ibarat jasadnya. Maka jasad tersebut akan mati jika ruh tersebut tidak

ada atau mati. Perkara syahadat adalah sebuah perkara yang menyangkut ketauhidan

seseorang. Itulah, mengapa Syahadat ini menjadi salah satu bagian yang primer bagi umat

islam.

Di dalam agama islam, kedua kalimat Syahadat tersebut merupakan sebuah rangkaian

utuh yang harus diimani secara menyeluruh. Haram bagi umat islam untuk hanya mengimani

salah satunya saja. Haram bagi umat islam untuk hanya mengakui Allah saja namun tidak

mengakui Rasulullah Muhammad saw, begitu juga sebaliknya. Agar umat islam dapat

memaksimalkan kualitas Syahadat dalam kehidupannya, maka terlebih dahulu mereka

haruslah mengetahui mengenai makna yang terkandung dalam dua kalimat tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Iman dan tauhid dalam islam?

2. Apa Definisi dan syarat syahadat?

3. Bagaimana Posisi syahadat?

4. Bagaimana Aktualisasi syahadat dalam ibadah dan muamalah?


5. Bagaimana Pengaruh syahadat dalam kehidupan manusia?

6. Bagaimana Rusaknya syahadat ?

7. Apa yang membatalkan syahadat dan keimanan?

8. Bagaimana cara mempertahankan keimanan?

9. Apa makna dari kalimat waashaduannamuhamammad rasullulah ?


II. PEMBAHASAN

A. Iman dan Tauhid dalam Islam

Iman dalam arti khusus yakni “pengikraran yang bertolak dari hati”, obyeknya adalah

Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, utusan-Nya, hari akhir dan kepada kepastian (takdir) baik

dan buruknya dari Allah.Atau bisa juga diartikan sikap jiwa yang tertanam dalam hati yang

dilahirkan dalam perkataan dan perbuatan.Doktrin ini bertumpu pada kepercayaan adanya

dzat Pencipta alam semesta. Pengucapan iman tercermin dalam ucapan kalimah syahadah:

‫اشهدَأن الاله االهللا واشهدان محمدرسول هللا‬

karena iman pada dasarnya adalah percaya dan membenarkan bahwa tiada Tuhan

adalah Allah dan Nabi Muhammad adalah Utusan Allah.

Iman ialah bahwa engkau percaya akan Allah, percaya akan adanya malaikat-

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-NYa, percaya akan hari berbangkit (kiamat)

serta percaya akan qadla dan qadar Allah swt.Keyakinan kepada Allah Yang Esa (tauhid)

merupakan titik pusat keimanan seorang muslim, karena dalam setiap aktivitasnya senantiasa

dipertautkan secara vertical dengan Allah swt. Demikian pentingnya arti dan peranan tauhid

ini, sehingga Al-Islam mengajarkan bahwa iman kepada Allah Yang Maha Esa harus sebersih

dan semurni mungkin, serta menutup celah-celah yang dikhawatirkan masuknya syirik

(mempersekutukan Tuhan).

Tauhid dalam islam betul-betul murni, yaitu beritikad bahwa Allah itu esa, taka da

sekutu bagi-Nya. Itikad ini harus dihayati, baik dalam niat, amal maupun maksud dan tujuan.

Maka tauhid mencakup tujuh macam sikap, yaitu:

1. Tauhid-Dzat, artinya mengitikadkan bahwa Dzat Allah Esa, tidak terbilang. Dzat Allah

itu hanya dimiliki oleh Allah saja, yang selain Allah tidak ada yang memilikinya.
2. Tauhidus-Shifat, artinya mengitikadkan bahwa taka da sesuatupun yang menyamai sifat

Allah, dan bahwa hanya Allah saja yang memilki sifat kesempurnaan.

3. Tauhidul-Wujud, artinya mengitikadkan bahwa hanya Allah yang wajib ada, yaitu yang

adanya tidak berhajat kepada yang mengadakan.

4. Tauhidul-Af’al, yaitu mengitikadkan bahwa Allah sendiri yang mencipta, menata dan

memelihara alam semesta.

5. Tauhidul-Ibadat, yaitu mengitikadkan bahwa hanya Allah saja yang berhak dipuja dan

dipuji.

6. Tauhidul-Qashdi, yaitu mengitikadkan bahwa kepada Allah –lah segala amal, langsung

tanpa perantara, yaitu untuk memperoleh keridlaan-Nya semata.

7. Tauhidut-Tasyrie, yaitu mengitikadkan bahwa hanya Allah-lah pembuat

peraturan(hukum) yang paling sempurna bagi mahluk-Nya.

B. Definisi dan syarat Syahadat

Rukun pertama dari kelima rukun islam ialah kalimat Syahadat. Untuk sahnya islam,

tidak bisa tidak, seseorang harus mengucapkannya secara urut dan disertai dengan memahami

maknanya.

Seseorang yang memeluk agama islam diwajibkan membuat pernyataan dengan lisan

yang disebut “syahadat”, yaitu mengucapkan kalimat kata-kata: “Aku bersaksi bahwa tiada

Tuhan selain Allah dan aku bersaksi Bahwa Muhammad adalah Utusan Allah”. Itulah dua

kalimat syahadat yang menjadi kunci pembuka pintu bagi seseorang yang inginmemeluk

agama islam. Bagian pertama dari kalimat syahadat itu merupakan gabungan antara

peniadaan dan pengecualian, yang mengakibatkan adanya penetapan, yaitu: penetapan akan

Esanya Allah yang hak.


Pengertian bersaksi bahwa tiada Tuhan Selain Allah ialah: Aku mengetahui dan

meyakini dalam hatiku secara kuat, dan menjelaskan kepada orang lain bahwa tiada zat yang

berhak disembah di alam semesta ini kecuai Allah Yang Maha Esa dan bahwasanya Dia tidak

membutuhkan siapapun, tetapi semua yang selain Allah butuh kepada-Nya.

Adapun pengertian bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah ialah: Aku

mengetahui dan meyakini dalam hatiku secara kuat, dan menjelaskannya kepada orang lain

bahwa junjungan kita Muhammad bin Abdullah adalah hembah Allah dan Rasul-Nya, di

utus-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, yang benar dalam segala apa yang ia sampaikan dari

Allah. Seluruh makhluk-Nya wajib membenarkan dan mengikutinya.Dan barang siapa yang

mendustakannya, maka dia adalah zalim dan kafir, dan barang siapa menyalahi petunjuknya,

dia adalah pelaku maksiat dan pasti merugi.

Dalam mengungkapkan Syahadat terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi.Tanpa

memenuhi syarat ini tidak memberi makna apa-apa kepada pengucapnya. Syarat yang

dimaksud ialah:

1. Ilmu

Ilmu dalam hal ini bermakna mengetahui apakah yang dinafikan dan mengetahui

apakah yang di ithbatkan.

2. Yakin

Maksud yakin ialah percaya dengan teguh kukuh dalam hati atau dikenali sebagai

kepercayaan yang jazam dan tiada sebarang keraguan walaupun sebesar zarrah.

3. Ikhlas

4. Al-Qur’an menyebut:

5. “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan


supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah

agama yang lurus” (Q.S. al-Bayyinah 98:5)

a. Sabda Rasulullah SAW:

“Manusia paling bahagia yang menerima syafaatku pada hari kiamat ialah orang

yang mengucapkan la illaha ilallah dengan hati dan jiwa yang ikhlas”

Benar

Al-Qur’an menyebutkan:

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka

itulah orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Azumar 39:33)

b. Sabda Rasulullah SAW:

“Tiadalah seseorang yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesunggunya

Muhammad itu Rasulullah (dengan persaksian) yang benar dari hatinya, melainkan

Allah mengharamkan atasnya neraka”

6. Taslim

Perkataan ini bermaksud tunduk dan patuh serta berserah diri lahir dan batin kepada

Allah

7. Qabul

Maksudnya menerima, mereka yang tidak menerima sesuatu lazimnya menolak.

Begitu juga dengan kalimah Syahadah, mereka yang tidak meneria kalimah ini tidak

akan menjadikannya sebagai amalan serta dasar dalam kehidupannya.

C. Posisi Syahadat

Syahadat menempati urutan pertama dalam rukun islam.Tanpa syahadah, rukun Islam

lainnya akan runtuh. Begitu juga dengan rukun iman. Tegaknya Islam mesti didahului oleh

tegaknya rukun Islam; dan tegaknya rukun Islam mesti didahului oleh tegaknya syahadah.
Rasulullah saw. mengisyaratkan bahwa Islam itu bagaikan sebuah bangunan. Untuk

berdirinya bangunan Islam itu harus ditopang oleh 5 (lima) tiang pokok, yaitu syahadatain,

shalat, saum, zakat, dan haji ke Baitulllah.

D. Aktualiasi Syahadat dalam ibadah dan Muamalah

Aktualisasi syahadat dalam ibadah dan muamalah yakni sebagai berikut:

1. Syahadat sebagai inti ajaran Islam.

2. Apabila syahadat yang merupakan inti ajran Islam sudah menancap dalam dirinya

sebagai akidah, maka berubah pula seluruh aspek kehidupannya.

3. Syahadatain sebagai Asas perubahan

4. Syahadat inilah yang akan selalu memompa semangat ummat Islam untuk selalu

membuat perubahan yang lebih baik .

5. Syahadat sebagai hakikat dakwah para rasul.

6. Syariat yang dibawa rosul dapat berbeda-beda namun intinya tetap sama yaitu

beriman kepaada Allah dan menjauhi thogut.

7. 4. Syahadat sebagai keutamaan yang agung.

Syahadat dapat menyelamatkan dari azab Allah di dunia dan akhirat. Juga menjadi sebab

terhapusnya dosa dan maksiat sertta sebab masuknya seseorang kedalam surga dan tidak

kekal di neraka.

E. Pengaruh Syahadat dalam kehidupan Manusia

Masyarakat muslim adalah masyarakat yang melambangkan prinsip-prinsip dan smua

hal-hal yang penting. Tanpa terlambangnya prinsip dan hal-hal yang penting itu dalam

perwujudan masyarakat, maka masyarakat itu tidak dapat dikatakan masyarakat islam.
Ciri pertama yang membedakan wujud masyarakat muslim ada bahwa masyarakat ini

berdiri atas dasar penghambatan diri manusia kepada Allah semata dalam seluruh persoalan.

Penghambatan ini dilambangkan dan dibentuk oleh syahadat La ilaha illa Allah,

MuhammadRaasulullah.

Inilah masyarakat Muslim, yaitu masyarakat yang melambangkan perhambatan diri

kepada Allah semata, dalam kepercayaan dan konsepsi para anggotanya, dalam system social

dan perundang-undangan mereka, dan juga dalam upacara peribadatan dan ibadah mereka.

Kalau ada salah satu dari segi-segi ini yang tidak terdapat, berarti islam itu sendiri tidak ada.

Karena yang ada itu sesungguhnya justru Rukun pertamanya: La ilaha illa Allah, Muhammad

Raasulullah.

F. Rusaknya syahadat dan hal-hal yang membatalkan Syahadat dan keimanan

1. Bertawakkal dan bergantung pada selain Allah

2. Mengingkari nikmat Allah, baik yang kelihatan atau yang tidak kelihatan, baik yang

mudah dipikirkan atau yang memerlukan pengkajian secara mendalam.

3. Bekerja atau berkhidmat dengan tujuan selain karena Allah.

4. Membuat undang-undang menurut kemauan manusia bukan kehendak dan ketentuan

yang telah digariskan oleh Allah.

5. Memfokuskan segala ketaatan kepada selain Allah dengan Cara ang tidak

dikehendaki-Nya.

6. Benci atau menantang slah satu kandungan ajaran Islam aatu membenci seluruh ajran

islam.

7. Mencintai kehidupan dunia melebihi kecintaanya terhadap akhirat (dunia gila) dan ia

telah menjadikan dunia ini sebagai tujuan utamanya, serta merupakan segala-galanya

dalam hidupnya.
8. Menghina salah satu isi Al-Qur’an atau sunnah atau orang –oarang alim yang

menegakannya, atau memperolok-olokan hokum-hukum Allah atau syiar-syiar Islam.

9. Tidak beriman dengan seluruh sumber-sumber hokum islam dari Al-Qur’an dan

Sunnah.

10. Mengangkat orang-orang kafir dan munafiqin sebagai pemimpin serta tidak mencintai

orang-orang yang beraqidah Islam dan orang-orang mukmin.

11. Mengafirkan orang yang mengucapkan dua kalimat Syahadat serta tidak mengafirkan

orang yang elah ingkar terhadap Syahadatain dan tidak menghalalkan perang

dengannya.

G. Cara mempertahankan keimanan

Untuk mempertahankan keimanan kita agar terjaga yaitu:

1. Segala perilaku merasa disaksikan oleh pencipta-Nya.Q.S. Al-Mu’min, 23: 2-9

2. Memelihara shalat dan amanat serta memenuhi janji.

3. Berusaha menghindari perbuatan maksiat

4. Atau secara umum mentaati segala perintah dan menjahui apa yang dilarang Allah

SWT.

5. Apabila beroleh kebahagiaan, dia bersyukur. Q.S, An-nisaa’, 4:147

6. Apabila dapat musibah dia bersabar. Q.S. Al-Baqarah, 2: 155-156

7. Rela atas segala ketentuan Allah yang dilimpahkan kepadanya. Q.S. Al-An’aam,

6:162

8. Apabila mempunyai rencana, maka bertawakkal kepada Allah.


H. Makna Syahadat “Muhammad Rasulullah”

Makna syahadat Muhammad Rasulullah adalah mengetahui dan meyakini bahwa Muhammad

utusan Allah kepada seluruh manusia, dia seorang hamba biasa yang tidak boleh disembah,

sekaligus rasul yang tidak boleh didustakan. Akan tetapi harus ditaati dan diikuti. Siapa yang

menaatinya masuk surga dan siapa yang mendurhakainya masuk neraka. Selain itu anda juga

mengetahui dan meyakini bahwa sumber pengambilan syariat sama saja apakah mengenai

syiar-syiar ibadah ritual yang diperintahkan Allah maupun aturan hukum dan syariat dalam

segala sector maupun mengenai keputusan halal dan haram. Semua itu tidak boleh kecuali

lewat utusan Allah yang bisa menyampaikan syariat-Nya. Oleh karena itu seorang muslim

tidak boleh menerima satu syariatpun yang datang bukan lewat Rasul SAW. Allah ta’ala

berfirman :

“ Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia dan apa yang dilarangnya

bagimu maka tinggalkanlah (Al Hasyr:7) ”

“ Maka demi Robbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka

menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian

mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu

berikan, dan mereka menerima dengan sepenuh hati (An Nisa’:65) ”

Makna kedua ayat :

1. Pada ayat pertama Allah memerintahkan kaum muslimin supaya menaati Rasul-Nya

pada seluruh yang diperintahkannya dan berhenti dari seluruhMuhammad yang

dilarangnya. Karena beliau memerintah hanyalah berdasarkan dengan perintah Allah

dan melarang berdasar larangan-Nya.


2. Pada ayat kedua Allah bersumpah dengan diri-Nya yang suci bahwa sah iman

seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya hingga ia mau berhukum kepada Rasul dalam

perkara yang diperselisihkan antara dia dengan orang lain, kemudian ia puas

keputusannya dan menerima dengan sepenuh hati. Rasul SAW bersabda :

“ Barangsiapa mengerjakan suatu amal yang tidak ada contohnya dari urusan kami

maka ia tertolak. Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya


III. PENUTUP

A. KESIMPUAN

Dari pembahasan yang telah di kemukakan di atas secara konklusif dapat kami ambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengucapan iman tercermin dalam ucapan kalimah syahadah: ash-hadu an-la ilaha

illallah, wa asy-hadu anna muhammadan rasulullah, karena iman pada dasarnya adalah

percaya dan membenarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah

utusan Allah.

2. Dalam mengungkapkan Syahadat terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi, yaitu:

ilmu, yakin, ikhlas, benar, taslim dan qobul.

3. Syahadat adalah rukun islam yang pertama dari shalat, puasa, zakat dan haji.

4. Syahadat bisa rusak dan bisa batal bila seseorang melakukan sesuatu bukan karena Allah

atau atas izin-Nya.

B. SARAN

Demikian makalah ini kami susun.Punulis menyadari dalam makalah ini masih banyak

Ssekali kekurangan dan jauh dari kesan “sempurna”.Oleh karena itu, kritik dan saran yang

kontruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah saya selanjutnya.Akhirnya

semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membcanya.Amien.
DAFTAR PUSTAKA

Hawwa, Sa’id, Al-Islam Syahadatain dan FFenomena Kekufuran, Jakarta: Al-Ishlahy, 1990

Daradjat,Zakiah, Dasar-Dasar Agama Islam,Jakarta: Bulan Bintang,1996

Elmubarok, Zaim, mengenal islam,Semarang:UPT MKU UNNES,2008

Awang, Ramli, akidah penghayatan tauhid Al-Qur’an, Kuala Lumpur: Universitas teknologi

Malaysia, 2005

Zain, Habib, Mengenal mudah Rukun Islam, Rukun Iman, Rukun Ihsan secara terpadu,

Bandung: Al-Bayan, 1998

Kusumamihardja, Supan, Studia Islamica, Bogor: PT Girimukti Pasaka, 1984

Syukur, Amin, Pengantar Studi Islam, Semarang: Pustaka nuun, 2002

Anda mungkin juga menyukai